SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
ANALISIS SWOT
Lukmanulhakim Almamalik




       Lukmanulhakim Almamalik 2010   1
Pengertian
  Analisis SWOT adalah suatu proses merinci
  keadaan lingkungan internal dan eksternal untuk
  mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
  keberhasilan organisasi ke dalam katagori
  strengths, weaknesses, opportunities, dan
  threats sebagai dasar untuk menentukan tujuan,
  sasaran, dan strategi untuk mencapainya, sehingga
  organisasi mempunyai keunggulan meraih masa
  depan yang lebih baik.




                   Lukmanulhakim Almamalik 2010       2
Model Karakteristik Organisasi

                   Lingkungan                                                   Lingkungan Ekonomi




                                             Lingkungan                  Pasar : Saingan / Konsumen / Corak
             Suplier Peralatan
                                              Teknologi                               Permintaan




                   Peralatan                  Teknologi                    Organisasi




                                                               Produk Jadi
                                                                         /
   Bahan Baku                      Transformasi                                              Pemasaran
                                                                  Jasa
                                                           Kegiatan Dasar Perusahaan


                               Energi    Tenaga Kerja                       Dana /
                                                                            Modal



   Suplier Bahan               Suplier         Pasar                      Lingkungan
                                                                          Keuangan            Pemerintah
       Baku                    Energi       Tenaga Kerja



                                           Masyarakat



                                          Lukmanulhakim Almamalik 2010                                        3
Analisis Lingkungan
       Analisis Lingkungan Internal
        Analisis lingkungan internal ditujukan untuk mengevaluasi
         faktor-faktor di dalam organisasi.
        Faktor-faktor ini sepenuhnya dapat dikendalikan oleh
         organisasi yang bersangkutan.
        Faktor-faktor yang dimaksud mencakup semua proses
         serta sumber daya yang dimiliki oleh organisasi, baik yang
         bersifat fisik, maupun sumber daya lain yang bersifat non
         fisik, seperti reputasi, pengetahuan, pengalaman, keahlian
         serta keterampilan.
        Analisa lingkungan internal mempunyai tujuan spesifik
         yaitu melakukan analisis kekuatan (‘strength’) dan
         kelemahan (‘weakness’) organisasi.
        Kekuatan adalah semua faktor internal yang dapat
         didayagunakan untuk mendukung pertumbuhan organisasi
         sedangkan kelemahan meliputi faktor-faktor internal yang
         merugikan terhadap proses pencapaian tujuan organisasi.
                            Lukmanulhakim Almamalik 2010              4
Proses identifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi seperti
tercantum di atas dilakukan menurut keadaan organisasi, yaitu :
1.    Struktur organisasi
         Yang perlu diperhatikan adalah pengaruh struktur organisasi dalam
      pengambilan keputusan apakah mempermudah atau memperlambat,
      apakah struktur organisasi selaras atau tidak dengan perkembangan
      teknologi dan apakah mampu mengkoordinasikan unit-unit organisasi.
4.    Bidang sumber daya manusia (SDM)
      Titik perhatian adalah pengembangan dan pendayagunaan SDM.
7.    Bidang pemasaran/pelayanan
         Pusat perhatian adalah besar pasar dan segmen pasar apa yang
      dikuasai organisasi, pelayanan kepada konsumen dan kegiatan promosi
      serta usaha penelitian dan pengembangan.
10.   Operasi dan produksi
       Titik perhatian adalah peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasi
      serta jaringan operasional yang dimiliki organisasi.
13.   Laporan keuangan
       Pada faktor keuangan yang diamati mengenai tingkat penjualan (omset)
      organisasi dalam beberapa kurun waktu terakhir serta dana organisasi
      saat ini.
                                Lukmanulhakim Almamalik 2010                    5
   Analisis lingkungan umum/eksternal
   Lingkungan umum adalah tingkatan dari lingkungan luar
    organisasi yang terdiri dari komponen-komponen yang
    mempunyai cakupan yang sangat luas dan mempunyai
    tahapan yang tidak langsung pada suatu organisasi.
   Lingkungan umum termasuk pada lingkungan yang tidak
    dapat dikendalikan oleh organisasi, walaupun kadang-kadang
    (dalam kasus khusus) organisasi mungkin dapat
    mempengaruhi sebagian dari faktor-faktor tersebut.
   Secara umum faktor-faktor lingkungan umum ini meliputi
    aspek ekonomi, peraturan pemerintah, politis, sosial, dan
    teknologi.
   Analisis lingkungan eksternal (umum) bertujuan untuk
    mengidentifikasi berbagai peluang (opportunity) dan
    ancaman (threat) yang timbul sebagai akibat adanya
    perubahan dan perkembangan di dalam lingkungan
    eksternal.
   Dalam konteks ini, peluang didefinisikan sebagai peristiwa
    atau kecenderungan eksternal yang memberikan pengaruh
    positif pada organisasi.
                          Lukmanulhakim Almamalik 2010        6
Qualitative Assesment
   Pendekatan ini mungkin merupakan teknik yang paling
    sederhana dan sangat bersifat subjective-qualitative.

   Baik validitas maupun reliabilitas dari pendekatan ini sangat
    diragukan sebab nampaknya hanya merupakan assessment
    sesaat dan sangat disederhanakan.

   Langkah Pertama: Identifikasi Faktor-Faktor          Kekuatan,
    Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Organisasi.

   Untuk memperkecil faktor subjektivitas, maka setiap faktor
    yang diidentifikasi harus dibandingkan dengan salah satu
    pembanding berikut: Standar, Benchmarking dengan
    Organisasi sejenis yang lebih baik, Persepsi.
                          Lukmanulhakim Almamalik 2010               7
Tahapan Analisis
   Analisis SWOT adalah metoda penyusunan strategi
    organisasi atau perusahaan yang menganalisis
    situasi secara keseluruhan.
   Tahap awal proses penetapan strategi ini adalah
    menaksir peluang, ancaman, kekuatan, dan
    kelemahan yang dimiliki organisasi.
   Analisis    SWOT       memungkinkan   organisasi
    memformulasikan       dan   mengimplementasikan
    strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan
    misi dan tujuan organisasi.
   Hasil analisis tersebut dapat digambarkan dalam
    matrik SWOT.
                     Lukmanulhakim Almamalik 2010      8
(MATRIX SWOT)
                 KEKUATAN                               KELEMAHAN
                    (S)                                     (W)

                   Strategi untuk
                                                           Strategi untuk
              Memanfaatkan peluang
                                                      Memanfaatkan peluang
PELUANG (O)   untuk mendayagunakan
                                                    untuk mengatasi kelemahan
                    kekuatan.
                                                          (Strategi W-O)
                  (Strategi S-O)


                 Strategi untuk
                                                          Strategi untuk
               Mengatasi ancaman
                                                      Menghindari ancaman
                  dengan jalan
ANCAMAN(T)      mendayagunakan
                                                      sekaligus melindungi
                                                           kelemahan
                   kekuatan.
                                                         (Strategi W-T)
                 (Strategi S-T)

                     Lukmanulhakim Almamalik 2010                            9
Usulan Strategi Terdiri dari Empat Set
   Strategi S-O
    Strategi ini disusun dengan memanfaatkan seluruh kekuatan
    organisasi untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
    besarnya.
   Strategi S-T
    Strategi ini disusun dengan menggunakan kekuatan yang
    dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.
   Strategi W-O
    Strategi ini disusun untuk memanfaatkan peluang yang ada
    dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki organisasi.
   Strategi W-T
    Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
    berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki organisasi
    serta menghindari ancaman yang dihadapi organisasi.

                           Lukmanulhakim Almamalik 2010           10
CONTOH
   USULAN KEBIJAKAN PEMBINAAN INDUSTRI
     KECIL BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR
            YANG MEMPENGARUHI
          KEMAMPUKEMBANGANNYA

    (Studi Kasus: Industri Kecil Rajutan Benang
         Wol di Daerah Binong Jati Bandung)




                    Lukmanulhakim Almamalik 2010   11
A. Kekuatan (Strengh)
   Ketersediaan bahan baku cukup banyak di pasar dengan kualitas
    beragam
   Biaya pengadaan bahan baku relatif kecil (lokasi tempat penjualan
    bahan baku dekat dan tidak perlu penanganan khusus dalam
    penyimpanan).
   Waktu pemesanan bahan baku relatif cepat.
   Kemampuan untuk membuat produk yang bervariasi cukup tinggi
    sehingga hampir tidak pernah menolak.
   Akses informasi teknologi produksi mudah.
   Kemampuan menghasilkan produk sesuai permintaan cukup tinggi
    karena jarang konsumen mengeluhkan produk yang mereka terima.
   Nama sentra industri rajutan Binong Jati sudah dikenal dalam lingkup
    nasional.
   Tenaga kerja tersedia dalam jumlah banyak dengan lokasi sumber
    tenaga kerja relatif dekat.
   Keahlian, pengalaman, dan sikap tenaga kerja cukup baik.
   Pengrajin dapat lebih berkonsentrasi menangani usahanya
    merupakan satu-satunya pekerjaan yang ditekuni.
                             Lukmanulhakim Almamalik 2010             12
B. Kelemahan (Weakness)
   Kurangnya dukungan pemerintah dan institusi lainnya dalam pengadaan bahan
    baku dan produksi, dan promosi.
   Kemampuan manajemen pengadaan bahan baku lemah terutama untuk mengakses
    ke jaringan pemasok bahan baku.
   Kapasitas produksi aktual terbatas secara perseorangan dan kurang kerjasama di
    antara sesama pengrajin.
   Kemampuan untuk membuat produk dengan biaya rendah relatif kecil karena biaya
    bahan baku cukup tinggi dan skala produksi kecil akibat kapasitas terbatas.
   Mesin-mesin yang digunakan merupakan mesin bekas dan lama.
   Kemampuan inovasi produk, manajemen teknologi dan produksi relatif rendah.
   Kerjasama antara pengrajin dalam menetapkan harga jual tidak ada .
   Kemampuan untuk mendapatkan informasi pasar lemah.
   Posisi tawar dengan saluran distribusi lemah.
   Tidak ada aktivitas promosi, kemampuan manajemen pemasaran lemah.
   Aktivitas pengembangan dan pembinaan SDM kurang.
   Pengelolaan SDM kurang baik, tingkat turnover cukup tinggi dan tidak ada
    pengembangan SDM oleh pengrajin.
   Perusahaan kesulitan untuk memperoleh modal usaha karena terbentur aspek
    legalitas dan informasi.
   Secara umum pendidikan pengrajin relatif rendah
   Jiwa kewirausahaan pengrajin secara umum kurang karena prinsip mereka dalam
    menjalankan usahanya untuk bertahan hidup.
                                 Lukmanulhakim Almamalik 2010                    13
C. Peluang
        Berbagai peluang dari industri rajutan Binong Jati dapat dirangkum
         sebagai berikut:
        Daya beli masyarakat meningkat seiring dengan pulihnya krisis ekonomi
         Indonesia.
        Pangsa pasar dalam negeri (terutama di luar pulau Jawa) dan luar negeri
         belum terpenuhi semuanya.
        Dukungan eksternal di bidang finansial cukup tersedia baik dari
         perbankan maupun non perbankan.

    D. Ancaman
       Posisi tawar pengrajin dengan supplier lemah sehingga suplier sering
        mempermainkan harga bahan baku.
       Jaringan bahan baku dikuasai oleh pedagang besar.
       Membanjirnya produk luar negeri terutama Cina yang harganya relatif
        murah dengan kualitas bersaing.
       Posisi tawar konsumen lebih kuat terutama dalam pembayaran dan dalam
        penjualan produk untuk modal yang dianggap ketinggalan.
                                  Lukmanulhakim Almamalik 2010                     14
(MATRIX SWOT)
          Kekuatan (S)                            Kelemahan (W)


Peluang   Strategi S-O                            Strategi W – O
(O)       •Meningkatkan kemampuan                 •Meningkatkan kerjasama antar
          pengelolaan sumber daya dan             pengrajin
          brand image untuk memenuhi              •Meningkatkan dukungan pemerintah
          permintaan pasar dalam negeri           dalam pengadaan bahan baku, teknologi,
          dan luar negeri.                        dan SDM yang kompeten.
          •Memperkuat brand image untuk           •Meningkatkan kemampuan manajerial
          mendapatkan dukungan finansial          dan jiwa kewirausahaan pengrajin.


Ancaman   Strategi S-T                            Strategi W – T
(T)       2.Meningkatkan kemampuan                •Meningkatkan dukungan pemerintah
          pengelolaan sumber daya untuk           untuk meningkatkan kemampuan daya
          meningkatkan daya saing                 saing terhadap produk luar.
          terhadap produk luar negeri             •Meningkatkan kerjasama antar pengrajin
                                                  untuk memperkuat posisi tawar dengan
                                                  konsumen dan memotong jaringan bahan
                                                  baku


                              Lukmanulhakim Almamalik 2010                                  15
Strategi yang bisa diterapkan
   Strategi Strengths – Opportunities (Strategi S-O)
Strategi ini disusun dengan memanfaatkan seluruh kekuatan sentra industri kecil
rajutan benang wol di daerah Binong Jati Bandung untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Yang merupakan strategi S-O adalah :
     Meningkatkan kemampuan pengelolaan sumber daya dan brand image untuk
      memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri.
     Memperkuat brand image untuk mendapatkan dukungan finansial.

   Strategi Strengths – Threats (Strategi S-T)
Strategi ini disusun dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki sentra industri kecil
rajutan benang wol di daerah Binong Jati Bandung untuk mengatasi ancaman yang
dihadapi.

Yang merupakan strategi S-T adalah :
     Meningkatkan kerjasama antar pengrajin
     Meningkatkan dukungan pemerintah dalam pengadaan bahan baku,
      teknologi dan SDM yang kompeten.
     Meningkatkan kemampuan manajerial dan jiwa kewirausahaan pengrajin.
                                 Lukmanulhakim Almamalik 2010                          16
1.   Strategi Weaknesses – Opportunities (Strategi W-O)
Strategi ini disusun untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang dimiliki sentra industri kecil rajutan benang wol di daerah Binong Jati.

Yang merupakan strategi W-O adalah :
     Meningkatkan kemampuan pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan daya
      saing terhadap produk luar negeri.

    Strategi Strenghts – Opportunities (Strategi SO)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimal-
kan kelemahan yang dimiliki serta menghindari ancaman yang dihadapi sentra industri
kecil rajutan benang wol di daerah Binong Jati Bandung.
Yang merupakan strategi SO adalah :
     Meningkatkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan daya
      saing terhadap produk luar.
     Meningkatkan kerjasama antar pengrajin untuk memperkuat posisi tawar
      dengan konsumen dan memotong jaringan bahan baku.
                                  Lukmanulhakim Almamalik 2010                         17
   Strategi-strategi tersebut merupakan kebijakan umum yang
    perlu diperinci menjadi kebijakan-kebijakan khusus supaya
    lebih fokus dalam pelaksanaan pembinaan industri kecil
    rajutan di Binong Jati. Kebijakan-kebijakan khusus untuk
    setiap kebijakan umum, yaitu :
      Meningkatkan kerjasama antar pengrajin

      Meningkatkan dukungan pemerintah dalam pengadaan
         bahan baku, teknologi dan SDM yang kompeten guna
         meningkatkan daya saing produk terhadap produk luar
         negeri.
      Meningkatkan       kemampuan manajerial dan jiwa
         kewirausahaan pengrajin.
      Memperkuat brand image.


                       Lukmanulhakim Almamalik 2010             18
ANALISIS SWOT


Systematic Counting



       Lukmanulhakim Almamalik 2010   19
Systematic Counting
   Teknik ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari matrix
    SWOT yang pada intinya mencoba memberikan index
    hubungan antar faktor/”event” dalam rangka menghindarkan
    subjektivitas penilaian.
   Systematic counting dapat dilaksanakan dengan bantuan dari
    suatu forum yang terdiri dari 15 sampai 20 orang yang
    mempunyai latar belakang keahlian, pengetahuan dan
    pengalaman yang memadai.
   Kepada mereka diberikan formulir-formulir berupa matriks
    seperti contoh tabel 1, yaitu matriks Potensi Internal
    (KEKUATAN & KELEMAHAN) dan Lingkungan Eksternal
    (PELUANG & ANCAMAN)


                         Lukmanulhakim Almamalik 2010            20
Lukmanulhakim Almamalik 2010   21
Tahap 1: Evaluasi Individual
   Masing-masing expert diharuskan memberikan penilaian
    mengenai ada-tidaknya hubungan antar setiap pasangan
    faktor tersebut. (Contoh tabel 1)
    Tabel 1 Hubungan antar setiap pasangan faktor
                                                        Pengisian sub-matriks
                                                        misalnya dengan
                                                        diberi tanda (check
                                                        list) v jika dinilai ada
                                                        hubungan unsur
                                                        KEKUATAN dengan
                                                        unsur PELUANG yang
                                                        bersangkutan.




                         Lukmanulhakim Almamalik 2010                              22
Tahap 2: Rekapitulasi
   Dari hasil yang didapat dari penilaian expert mengenai ada-
    tidaknya hubungan antar faktor tentunya akan relatif berbeda
    antar satu dengan yang lain. Akan tetapi diharapkan ada
    central tendency dalam penilaian yang dicerminkan atau
    dihitung dari frekuensi penilaian.
   Batasan frekuensi minimal yang dianggap mencerminkan
    hubungan dapat ditetapkan secara apriori melalui konsensus
    (misalkan dianggap signifikan jika ¾ responden menyatakan
    adanya hubungan) atau ukuran tendency lainnya (mean,
    median).
   Rekapitulasi matrix kemudian disusun dengan memberikan
    warna, simbol atau menuliskan frekuensi evaluator pada
    elemen matriks yang dipandang titik temu dari pasangan
    faktor-faktor dengan tingkat hubungan yang signifikan.
                         Lukmanulhakim Almamalik 2010              23
Tabel 2 Matriks Rekapitulasi Inter-Relasi Antar Sub-Faktor




                       Lukmanulhakim Almamalik 2010          24
Tahap 3: Perhitungan
   Tahap berikutnya adalah perhitungan banyaknya sel yang
    menunjukkan hubungan antar sub-faktor. Untuk dimensi
    KEKUATAN-KELEMAHAN, perhitungan dilakukan secara
    horisontal untuk melihat berapa banyak sub-faktor PELUANG
    dan sub-faktor ANCAMAN yang terkait dengan sub-faktor
    KEKUATAN/KELEMAHAN.

   Dari rekapitulasi matriks tabel 2 dapat disusun tabel 3 dan
    tabel 4 seperti di bawah ini.




                         Lukmanulhakim Almamalik 2010             25
Tabel 3 Peluang dan Ancaman berkaitan dengan Kekuatan & Kelemahan




   PELUANG :
     Tinggi    : KEKUATAN > KELEMAHAN               = O1, O4, O5, O7
     Sedang    : KEKUATAN = KELEMAHAN               = O2, O9, O10, O11, O12
     Rendah    : KEKUATAN < KELEMAHAN               = O3, O6, O8
   ANCAMAN :
     Tinggi  : KELEMAHAN > KEKUATAN                 = T2
     Sedang  : KELEMAHAN = KEKUATAN                 = T1, T3, T7, T8, T10
     Rendah  : KELEMAHAN < KEKUATAN                 = T4, T6, T9
                           Lukmanulhakim Almamalik 2010                        26
Tabel 4 Kekuatan dan Kelemahan berkaitan dengan Peluang & Ancaman




   Dari sisi KEKUATAN dan KELEMAHAN, tabel di 4 dapat disusun untuk melihat
    sejauh mana setiap sub faktor KEKUATAN dan KELEMAHAN berkaitan dengan
    sub-faktor PELUANG dan ANCAMAN.
   KEKUATAN Organisasi yang berkaitan hanya dengan KELEMAHAN ataupun
    ANCAMAN adalah yang paling ideal.
   Sebaliknya KEKUATAN organisasi yang tidak berkaitan dengan PELUANG
    maupun ANCAMAN mungkin merupakan hasil dari alokasi sumber daya yang sia-
    sia, karena tidak dapat dimanfaatkan baik untuk mencapai dan merealisasikan
    PELUANG ataupun mengatasi dan meredam ANCAMAN.
                               Lukmanulhakim Almamalik 2010                       27
Tahap 4 Analisis
   Pada dasarnya analisis dilakukan untuk melakukan
    penilaian terhadap keempat kelompok faktor untuk
    menjawab paling tidak pertanyaan-pertanyaan berikut.
     a. Mampukah     KEKUATAN organisasi memanfaatkan
        PELUANG dan mengatasi TANTANGAN/ANCAMAN?
     b. Dapatkah KELEMAHAN organisasi dihilangkan atau
        dikurangi untuk menghadapi TANTANGAN dan
        meningkatkan feasibility pencapaian PELUANG?
     c. Manakah TANTANGAN yang paling berbahaya?
     d. KELEMAHAN manakah yang harus mendapat prioritas
        perbaikan?
     e. PELUANG manakah yang paling sulit dimanfaatkan?
     f. Dst.



                      Lukmanulhakim Almamalik 2010         28
   Dari matriks rekapitulasi Tabel 2 dapat dihitung banyaknya
    hubungan antar setiap sub faktor untuk dapat memberikan
    gambaran yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-
    pertanyaan tersebut di atas (tabel 3 dan tabel 4).

   Kaitan antara KELEMAHAN organisasi dengan sub faktor
    PELUANG dan ANCAMAN akan menunjukkan berbagai hal
    antara lain:
     Kelemahan-kelemahan yang akan menghambat feasibility
      pencapaian Peluang.
     Kelemahan yang mungkin meningkatkan dampak negatif
      dari sub-faktor ancaman.
     Derajat kelemahan yang paling ringan sampai yang paling
      berbahaya bagi organisasi.

                         Lukmanulhakim Almamalik 2010            29
   Dari tabel 4 dapat dilihat klasifikasi sub-faktor kekuatan dan
    kelemahan organisasi sebagai berikut.

   Faktor kekuatan organisasi pada intinya perlu mendapatkan
    perhatian dalam dua aspek:
     Kemampuannya mengatasi ANCAMAN yang berkaitan.

     Prioritas peningkatan KEKUATAN organisasi berdasarkan
      banyaknya sub-faktor ANCAMAN yang terkait.
     S8 & S10 berkaitan dengan 3 sub faktor ANCAMAN

       S1, S2, S3 berkaitan dengan 2 sub faktor ANCAMAN
       S4, S6   berkaitan dengan 1 sub faktor ANCAMAN


                          Lukmanulhakim Almamalik 2010               30
   Analisis lebih lanjut tentunya diperlukan untuk melihat apakah
    sub faktor S8 dan S10 mampu mengatasi sub-faktor
    ANCAMAN yang dihadapi masing-masing?

   Ataukah diperlukan tambahan alokasi sumber daya untuk
    meningkatkan KEKUATAN/ daya saing sub faktor tersebut?

   Faktor kelemahan organisasi juga perlu dievaluasi dari dua
    aspek:
     HAMBATAN        dari KELEMAHAN organisasi terhadap
      feasibility pencapaian atau pemanfaatan PELUANG.
     Kaitannya dengan sub-faktor ANCAMAN yang bisa
      meningkatkan dampak negatif dari sub-faktor tersebut.
                          Lukmanulhakim Almamalik 2010               31
   Bila diasumsikan bahwa HAMBATAN terhadap PELUANG berada pada
    level yang sama dengan dampak dari sub-faktor ANCAMAN, maka tabel
    4 dapat dilihat bahwa W6 memerlukan prioritas perhatian karena
    berkaitan dengan 3 sub-faktor PELUANG & 2 sub faktor ANCAMAN
    (total=5).

   Berikutnya adalah W1 yang berkaitan dengan 1 sub-faktor PELUANG dan
    3 sub-faktor ANCAMAN (total=4), demikian seterusnya.

   Dari sisi faktor ANCAMAN, maka T2 memerlukan prioritas perhatian
    karena berkaitan dengan 2 sub-faktor KEKUATAN dan 3 sub faktor
    KELEMAHAN. Sepanjang sub-faktor KEKUATAN masih dapat mengatasi
    dampak negatif T2 maka kaitannya terhadap sub-sub faktor KELEMAHAN
    tidaklah terlalu penting. Akan tetapi bila keadaan sebaliknya, diperlukan
    usaha dan alokasi sumber daya untuk meningkatkan sub faktor
    KEKUATAN dan mengurangi sub-faktor KELEMAHAN yang terkait.
                              Lukmanulhakim Almamalik 2010                      32
ANALISIS SWOT

Weighted System




   Lukmanulhakim Almamalik 2010   33
Sistem Pembobotan
   Sistem Pembobotan banyak juga digunakan untuk
    menterjemahkan matriks SWOT ke dalam bentuk
    kuantitatif.
   Pembobotan dapat dilakukan pada tingkatan
    organisasi atau bisa dimulai dari level di bawahnya
    (fungsional, divisional, dst.).
   Dalam hal pembobotan dilakukan mulai pada level
    di    bawah       organisasi, setiap fungsi/divisi
    mendapatkan bobot pada setiap faktor utama
    (SWOT) sesuai dengan persepsi kepentingan pada
    level organisasi.
                      Lukmanulhakim Almamalik 2010        34
Misalkan Organisasi XYZ mempunyai 6 bagian A, B, C, D, E, dan
F.    Masing-masing bagian diberi bobot terhadap Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, dan Ancamannya, seperti dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.




                        Lukmanulhakim Almamalik 2010         35
   Setiap bagian kemudian melakukan penilaian atau
    penyusunan daftar dari elemen-elemen SWOT (sub-
    faktor) dalam unit/bidangya masing-masing.

   Pembobotan kemudian dilakukan untuk setiap sub-
    faktor (kepentingan relatif antar sub faktor) dan
    penilaian (rating) berdasarkan spektrum yang
    relevan dilakukan untuk setiap faktor. Misalkan
    rating untuk faktor KEKUATAN dilakukan dalam
    spektrum antara nilai = 1 tidak dominan sampai
    dengan nilai 5 = sangat dominan.

                     Lukmanulhakim Almamalik 2010       36
Misalkan Penilaian Bagian A




                 Lukmanulhakim Almamalik 2010   37
Lukmanulhakim Almamalik 2010   38
   Hasil Agregasi tersebut kemudian dapat dituangkan ke dalam
    tabel berikut.




                         Lukmanulhakim Almamalik 2010            39
   Penilaian Agregat dari dimensi Kekuatan-Kelemahan dan
    dimensi Peluang-Ancaman merupakan koordinat dalam
    gambaran dua dimensi.
                                                      Tumbuh
          Stabilitas
                       0.4
                       0.3
                       0.2
                       0.1

                               0.1        0.2         0.3   0.4   0.5




          Bertahan                                Diversifikasi


                       Lukmanulhakim Almamalik 2010                     40

More Related Content

What's hot

Ppt 6 kwu-peluang usaha
Ppt 6  kwu-peluang usahaPpt 6  kwu-peluang usaha
Ppt 6 kwu-peluang usahaparulian
 
Teori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandTeori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandSulistia Rini
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)YolaRiyana
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)Local Government
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanPengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanAndik Wicaksana
 
PELATIHAN ANALISIS SWOT
PELATIHAN ANALISIS SWOTPELATIHAN ANALISIS SWOT
PELATIHAN ANALISIS SWOTDutria Bayu
 
Term of reference narasumber
Term of reference narasumberTerm of reference narasumber
Term of reference narasumberSyisnawati Syarif
 
Latihan Pemecahan Masalah
Latihan Pemecahan MasalahLatihan Pemecahan Masalah
Latihan Pemecahan MasalahAfdan Rojabi
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanMaulina Sahara
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 

What's hot (20)

Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)
 
manajemen risiko kredit
manajemen risiko kreditmanajemen risiko kredit
manajemen risiko kredit
 
Ppt 6 kwu-peluang usaha
Ppt 6  kwu-peluang usahaPpt 6  kwu-peluang usaha
Ppt 6 kwu-peluang usaha
 
Teori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. ClellandTeori Motivasi Mc. Clelland
Teori Motivasi Mc. Clelland
 
Penyusunan program-kerja-kkn
Penyusunan program-kerja-kknPenyusunan program-kerja-kkn
Penyusunan program-kerja-kkn
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanPengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
 
Resiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastianResiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastian
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
PELATIHAN ANALISIS SWOT
PELATIHAN ANALISIS SWOTPELATIHAN ANALISIS SWOT
PELATIHAN ANALISIS SWOT
 
Term of reference narasumber
Term of reference narasumberTerm of reference narasumber
Term of reference narasumber
 
Latihan Pemecahan Masalah
Latihan Pemecahan MasalahLatihan Pemecahan Masalah
Latihan Pemecahan Masalah
 
Manajemen ppt
Manajemen pptManajemen ppt
Manajemen ppt
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 

Similar to ANALISIS SWOT INDUSTRI

SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...maya indrawati
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...maya indrawati
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...maya indrawati
 
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...Nurrul Tiara Dinni
 
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
 
Seri Kewirausahaan Belajar SWOT Analysis
Seri Kewirausahaan Belajar SWOT AnalysisSeri Kewirausahaan Belajar SWOT Analysis
Seri Kewirausahaan Belajar SWOT AnalysisIndra Irwansyah
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...Dessy Hakim
 
Perhitungan Analisis SWOT pada Perusahaan1.pptx
Perhitungan Analisis SWOT  pada Perusahaan1.pptxPerhitungan Analisis SWOT  pada Perusahaan1.pptx
Perhitungan Analisis SWOT pada Perusahaan1.pptxnovasimanjuntak
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...Dessy Hakim
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...Theofilus Pirri
 
Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...
Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...
Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...yuli yulianingsih
 
Sondi Bina Bangsa 2017
Sondi Bina Bangsa 2017Sondi Bina Bangsa 2017
Sondi Bina Bangsa 2017Kalit Nurrokim
 
Analisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbkAnalisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbkjonijontor1
 
4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...
4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...
4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...Adrianto Dasoeki
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...lindawinata
 
Internal analysis
Internal analysisInternal analysis
Internal analysisAhmad Fauzi
 
Swot for campaign.pptx
Swot for campaign.pptxSwot for campaign.pptx
Swot for campaign.pptxokeoke
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...Ipung Sutoyo
 

Similar to ANALISIS SWOT INDUSTRI (20)

SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
 
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...
Iv, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisas...
 
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
 
Seri Kewirausahaan Belajar SWOT Analysis
Seri Kewirausahaan Belajar SWOT AnalysisSeri Kewirausahaan Belajar SWOT Analysis
Seri Kewirausahaan Belajar SWOT Analysis
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external micro environment analysis . ...
 
Perhitungan Analisis SWOT pada Perusahaan1.pptx
Perhitungan Analisis SWOT  pada Perusahaan1.pptxPerhitungan Analisis SWOT  pada Perusahaan1.pptx
Perhitungan Analisis SWOT pada Perusahaan1.pptx
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,external macro environment analysis . ...
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, internal environment analysis from value chain...
 
Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...
Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...
Sondi maryati-ismatun-selvi haryanto-yulianingsih, angrian permana, factor to...
 
Sondi Bina Bangsa 2017
Sondi Bina Bangsa 2017Sondi Bina Bangsa 2017
Sondi Bina Bangsa 2017
 
Sondi
SondiSondi
Sondi
 
Analisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbkAnalisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbk
 
4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...
4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...
4, sm, adrianto, hapzi ali, external micro environment analysis &amp; swot, u...
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Va...
 
Internal analysis
Internal analysisInternal analysis
Internal analysis
 
Swot for campaign.pptx
Swot for campaign.pptxSwot for campaign.pptx
Swot for campaign.pptx
 
strategik
strategikstrategik
strategik
 
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Tipe-tipe strategi...
 

More from Lukmanulhakim Almamalik

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfLukmanulhakim Almamalik
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLELukmanulhakim Almamalik
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Lukmanulhakim Almamalik
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiLukmanulhakim Almamalik
 

More from Lukmanulhakim Almamalik (20)

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
 
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdfUU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
 
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
 
Buku systems thinking
Buku systems thinkingBuku systems thinking
Buku systems thinking
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
 
Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01
 
Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01
 
Tik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasiTik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasi
 
Tik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasiTik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasi
 
Tik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasiTik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasi
 
Tik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasiTik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasi
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
 
Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01
 
Buku informasi memperbaiki monitor
Buku informasi   memperbaiki monitorBuku informasi   memperbaiki monitor
Buku informasi memperbaiki monitor
 
Ch22
Ch22Ch22
Ch22
 
Ch21
Ch21Ch21
Ch21
 
Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 

ANALISIS SWOT INDUSTRI

  • 1. ANALISIS SWOT Lukmanulhakim Almamalik Lukmanulhakim Almamalik 2010 1
  • 2. Pengertian Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ke dalam katagori strengths, weaknesses, opportunities, dan threats sebagai dasar untuk menentukan tujuan, sasaran, dan strategi untuk mencapainya, sehingga organisasi mempunyai keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. Lukmanulhakim Almamalik 2010 2
  • 3. Model Karakteristik Organisasi Lingkungan Lingkungan Ekonomi Lingkungan Pasar : Saingan / Konsumen / Corak Suplier Peralatan Teknologi Permintaan Peralatan Teknologi Organisasi Produk Jadi / Bahan Baku Transformasi Pemasaran Jasa Kegiatan Dasar Perusahaan Energi Tenaga Kerja Dana / Modal Suplier Bahan Suplier Pasar Lingkungan Keuangan Pemerintah Baku Energi Tenaga Kerja Masyarakat Lukmanulhakim Almamalik 2010 3
  • 4. Analisis Lingkungan  Analisis Lingkungan Internal  Analisis lingkungan internal ditujukan untuk mengevaluasi faktor-faktor di dalam organisasi.  Faktor-faktor ini sepenuhnya dapat dikendalikan oleh organisasi yang bersangkutan.  Faktor-faktor yang dimaksud mencakup semua proses serta sumber daya yang dimiliki oleh organisasi, baik yang bersifat fisik, maupun sumber daya lain yang bersifat non fisik, seperti reputasi, pengetahuan, pengalaman, keahlian serta keterampilan.  Analisa lingkungan internal mempunyai tujuan spesifik yaitu melakukan analisis kekuatan (‘strength’) dan kelemahan (‘weakness’) organisasi.  Kekuatan adalah semua faktor internal yang dapat didayagunakan untuk mendukung pertumbuhan organisasi sedangkan kelemahan meliputi faktor-faktor internal yang merugikan terhadap proses pencapaian tujuan organisasi. Lukmanulhakim Almamalik 2010 4
  • 5. Proses identifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi seperti tercantum di atas dilakukan menurut keadaan organisasi, yaitu : 1. Struktur organisasi Yang perlu diperhatikan adalah pengaruh struktur organisasi dalam pengambilan keputusan apakah mempermudah atau memperlambat, apakah struktur organisasi selaras atau tidak dengan perkembangan teknologi dan apakah mampu mengkoordinasikan unit-unit organisasi. 4. Bidang sumber daya manusia (SDM) Titik perhatian adalah pengembangan dan pendayagunaan SDM. 7. Bidang pemasaran/pelayanan Pusat perhatian adalah besar pasar dan segmen pasar apa yang dikuasai organisasi, pelayanan kepada konsumen dan kegiatan promosi serta usaha penelitian dan pengembangan. 10. Operasi dan produksi Titik perhatian adalah peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasi serta jaringan operasional yang dimiliki organisasi. 13. Laporan keuangan Pada faktor keuangan yang diamati mengenai tingkat penjualan (omset) organisasi dalam beberapa kurun waktu terakhir serta dana organisasi saat ini. Lukmanulhakim Almamalik 2010 5
  • 6. Analisis lingkungan umum/eksternal  Lingkungan umum adalah tingkatan dari lingkungan luar organisasi yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai cakupan yang sangat luas dan mempunyai tahapan yang tidak langsung pada suatu organisasi.  Lingkungan umum termasuk pada lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh organisasi, walaupun kadang-kadang (dalam kasus khusus) organisasi mungkin dapat mempengaruhi sebagian dari faktor-faktor tersebut.  Secara umum faktor-faktor lingkungan umum ini meliputi aspek ekonomi, peraturan pemerintah, politis, sosial, dan teknologi.  Analisis lingkungan eksternal (umum) bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang timbul sebagai akibat adanya perubahan dan perkembangan di dalam lingkungan eksternal.  Dalam konteks ini, peluang didefinisikan sebagai peristiwa atau kecenderungan eksternal yang memberikan pengaruh positif pada organisasi. Lukmanulhakim Almamalik 2010 6
  • 7. Qualitative Assesment  Pendekatan ini mungkin merupakan teknik yang paling sederhana dan sangat bersifat subjective-qualitative.  Baik validitas maupun reliabilitas dari pendekatan ini sangat diragukan sebab nampaknya hanya merupakan assessment sesaat dan sangat disederhanakan.  Langkah Pertama: Identifikasi Faktor-Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Organisasi.  Untuk memperkecil faktor subjektivitas, maka setiap faktor yang diidentifikasi harus dibandingkan dengan salah satu pembanding berikut: Standar, Benchmarking dengan Organisasi sejenis yang lebih baik, Persepsi. Lukmanulhakim Almamalik 2010 7
  • 8. Tahapan Analisis  Analisis SWOT adalah metoda penyusunan strategi organisasi atau perusahaan yang menganalisis situasi secara keseluruhan.  Tahap awal proses penetapan strategi ini adalah menaksir peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang dimiliki organisasi.  Analisis SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan misi dan tujuan organisasi.  Hasil analisis tersebut dapat digambarkan dalam matrik SWOT. Lukmanulhakim Almamalik 2010 8
  • 9. (MATRIX SWOT) KEKUATAN KELEMAHAN (S) (W) Strategi untuk Strategi untuk Memanfaatkan peluang Memanfaatkan peluang PELUANG (O) untuk mendayagunakan untuk mengatasi kelemahan kekuatan. (Strategi W-O) (Strategi S-O) Strategi untuk Strategi untuk Mengatasi ancaman Menghindari ancaman dengan jalan ANCAMAN(T) mendayagunakan sekaligus melindungi kelemahan kekuatan. (Strategi W-T) (Strategi S-T) Lukmanulhakim Almamalik 2010 9
  • 10. Usulan Strategi Terdiri dari Empat Set  Strategi S-O Strategi ini disusun dengan memanfaatkan seluruh kekuatan organisasi untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya.  Strategi S-T Strategi ini disusun dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.  Strategi W-O Strategi ini disusun untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki organisasi.  Strategi W-T Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki organisasi serta menghindari ancaman yang dihadapi organisasi. Lukmanulhakim Almamalik 2010 10
  • 11. CONTOH  USULAN KEBIJAKAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUKEMBANGANNYA (Studi Kasus: Industri Kecil Rajutan Benang Wol di Daerah Binong Jati Bandung) Lukmanulhakim Almamalik 2010 11
  • 12. A. Kekuatan (Strengh)  Ketersediaan bahan baku cukup banyak di pasar dengan kualitas beragam  Biaya pengadaan bahan baku relatif kecil (lokasi tempat penjualan bahan baku dekat dan tidak perlu penanganan khusus dalam penyimpanan).  Waktu pemesanan bahan baku relatif cepat.  Kemampuan untuk membuat produk yang bervariasi cukup tinggi sehingga hampir tidak pernah menolak.  Akses informasi teknologi produksi mudah.  Kemampuan menghasilkan produk sesuai permintaan cukup tinggi karena jarang konsumen mengeluhkan produk yang mereka terima.  Nama sentra industri rajutan Binong Jati sudah dikenal dalam lingkup nasional.  Tenaga kerja tersedia dalam jumlah banyak dengan lokasi sumber tenaga kerja relatif dekat.  Keahlian, pengalaman, dan sikap tenaga kerja cukup baik.  Pengrajin dapat lebih berkonsentrasi menangani usahanya merupakan satu-satunya pekerjaan yang ditekuni. Lukmanulhakim Almamalik 2010 12
  • 13. B. Kelemahan (Weakness)  Kurangnya dukungan pemerintah dan institusi lainnya dalam pengadaan bahan baku dan produksi, dan promosi.  Kemampuan manajemen pengadaan bahan baku lemah terutama untuk mengakses ke jaringan pemasok bahan baku.  Kapasitas produksi aktual terbatas secara perseorangan dan kurang kerjasama di antara sesama pengrajin.  Kemampuan untuk membuat produk dengan biaya rendah relatif kecil karena biaya bahan baku cukup tinggi dan skala produksi kecil akibat kapasitas terbatas.  Mesin-mesin yang digunakan merupakan mesin bekas dan lama.  Kemampuan inovasi produk, manajemen teknologi dan produksi relatif rendah.  Kerjasama antara pengrajin dalam menetapkan harga jual tidak ada .  Kemampuan untuk mendapatkan informasi pasar lemah.  Posisi tawar dengan saluran distribusi lemah.  Tidak ada aktivitas promosi, kemampuan manajemen pemasaran lemah.  Aktivitas pengembangan dan pembinaan SDM kurang.  Pengelolaan SDM kurang baik, tingkat turnover cukup tinggi dan tidak ada pengembangan SDM oleh pengrajin.  Perusahaan kesulitan untuk memperoleh modal usaha karena terbentur aspek legalitas dan informasi.  Secara umum pendidikan pengrajin relatif rendah  Jiwa kewirausahaan pengrajin secara umum kurang karena prinsip mereka dalam menjalankan usahanya untuk bertahan hidup. Lukmanulhakim Almamalik 2010 13
  • 14. C. Peluang  Berbagai peluang dari industri rajutan Binong Jati dapat dirangkum sebagai berikut:  Daya beli masyarakat meningkat seiring dengan pulihnya krisis ekonomi Indonesia.  Pangsa pasar dalam negeri (terutama di luar pulau Jawa) dan luar negeri belum terpenuhi semuanya.  Dukungan eksternal di bidang finansial cukup tersedia baik dari perbankan maupun non perbankan. D. Ancaman  Posisi tawar pengrajin dengan supplier lemah sehingga suplier sering mempermainkan harga bahan baku.  Jaringan bahan baku dikuasai oleh pedagang besar.  Membanjirnya produk luar negeri terutama Cina yang harganya relatif murah dengan kualitas bersaing.  Posisi tawar konsumen lebih kuat terutama dalam pembayaran dan dalam penjualan produk untuk modal yang dianggap ketinggalan. Lukmanulhakim Almamalik 2010 14
  • 15. (MATRIX SWOT) Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang Strategi S-O Strategi W – O (O) •Meningkatkan kemampuan •Meningkatkan kerjasama antar pengelolaan sumber daya dan pengrajin brand image untuk memenuhi •Meningkatkan dukungan pemerintah permintaan pasar dalam negeri dalam pengadaan bahan baku, teknologi, dan luar negeri. dan SDM yang kompeten. •Memperkuat brand image untuk •Meningkatkan kemampuan manajerial mendapatkan dukungan finansial dan jiwa kewirausahaan pengrajin. Ancaman Strategi S-T Strategi W – T (T) 2.Meningkatkan kemampuan •Meningkatkan dukungan pemerintah pengelolaan sumber daya untuk untuk meningkatkan kemampuan daya meningkatkan daya saing saing terhadap produk luar. terhadap produk luar negeri •Meningkatkan kerjasama antar pengrajin untuk memperkuat posisi tawar dengan konsumen dan memotong jaringan bahan baku Lukmanulhakim Almamalik 2010 15
  • 16. Strategi yang bisa diterapkan  Strategi Strengths – Opportunities (Strategi S-O) Strategi ini disusun dengan memanfaatkan seluruh kekuatan sentra industri kecil rajutan benang wol di daerah Binong Jati Bandung untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Yang merupakan strategi S-O adalah :  Meningkatkan kemampuan pengelolaan sumber daya dan brand image untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri.  Memperkuat brand image untuk mendapatkan dukungan finansial.  Strategi Strengths – Threats (Strategi S-T) Strategi ini disusun dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki sentra industri kecil rajutan benang wol di daerah Binong Jati Bandung untuk mengatasi ancaman yang dihadapi. Yang merupakan strategi S-T adalah :  Meningkatkan kerjasama antar pengrajin  Meningkatkan dukungan pemerintah dalam pengadaan bahan baku, teknologi dan SDM yang kompeten.  Meningkatkan kemampuan manajerial dan jiwa kewirausahaan pengrajin. Lukmanulhakim Almamalik 2010 16
  • 17. 1. Strategi Weaknesses – Opportunities (Strategi W-O) Strategi ini disusun untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki sentra industri kecil rajutan benang wol di daerah Binong Jati. Yang merupakan strategi W-O adalah :  Meningkatkan kemampuan pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan daya saing terhadap produk luar negeri.  Strategi Strenghts – Opportunities (Strategi SO) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimal- kan kelemahan yang dimiliki serta menghindari ancaman yang dihadapi sentra industri kecil rajutan benang wol di daerah Binong Jati Bandung. Yang merupakan strategi SO adalah :  Meningkatkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan daya saing terhadap produk luar.  Meningkatkan kerjasama antar pengrajin untuk memperkuat posisi tawar dengan konsumen dan memotong jaringan bahan baku. Lukmanulhakim Almamalik 2010 17
  • 18. Strategi-strategi tersebut merupakan kebijakan umum yang perlu diperinci menjadi kebijakan-kebijakan khusus supaya lebih fokus dalam pelaksanaan pembinaan industri kecil rajutan di Binong Jati. Kebijakan-kebijakan khusus untuk setiap kebijakan umum, yaitu :  Meningkatkan kerjasama antar pengrajin  Meningkatkan dukungan pemerintah dalam pengadaan bahan baku, teknologi dan SDM yang kompeten guna meningkatkan daya saing produk terhadap produk luar negeri.  Meningkatkan kemampuan manajerial dan jiwa kewirausahaan pengrajin.  Memperkuat brand image. Lukmanulhakim Almamalik 2010 18
  • 19. ANALISIS SWOT Systematic Counting Lukmanulhakim Almamalik 2010 19
  • 20. Systematic Counting  Teknik ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari matrix SWOT yang pada intinya mencoba memberikan index hubungan antar faktor/”event” dalam rangka menghindarkan subjektivitas penilaian.  Systematic counting dapat dilaksanakan dengan bantuan dari suatu forum yang terdiri dari 15 sampai 20 orang yang mempunyai latar belakang keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang memadai.  Kepada mereka diberikan formulir-formulir berupa matriks seperti contoh tabel 1, yaitu matriks Potensi Internal (KEKUATAN & KELEMAHAN) dan Lingkungan Eksternal (PELUANG & ANCAMAN) Lukmanulhakim Almamalik 2010 20
  • 22. Tahap 1: Evaluasi Individual  Masing-masing expert diharuskan memberikan penilaian mengenai ada-tidaknya hubungan antar setiap pasangan faktor tersebut. (Contoh tabel 1) Tabel 1 Hubungan antar setiap pasangan faktor Pengisian sub-matriks misalnya dengan diberi tanda (check list) v jika dinilai ada hubungan unsur KEKUATAN dengan unsur PELUANG yang bersangkutan. Lukmanulhakim Almamalik 2010 22
  • 23. Tahap 2: Rekapitulasi  Dari hasil yang didapat dari penilaian expert mengenai ada- tidaknya hubungan antar faktor tentunya akan relatif berbeda antar satu dengan yang lain. Akan tetapi diharapkan ada central tendency dalam penilaian yang dicerminkan atau dihitung dari frekuensi penilaian.  Batasan frekuensi minimal yang dianggap mencerminkan hubungan dapat ditetapkan secara apriori melalui konsensus (misalkan dianggap signifikan jika ¾ responden menyatakan adanya hubungan) atau ukuran tendency lainnya (mean, median).  Rekapitulasi matrix kemudian disusun dengan memberikan warna, simbol atau menuliskan frekuensi evaluator pada elemen matriks yang dipandang titik temu dari pasangan faktor-faktor dengan tingkat hubungan yang signifikan. Lukmanulhakim Almamalik 2010 23
  • 24. Tabel 2 Matriks Rekapitulasi Inter-Relasi Antar Sub-Faktor Lukmanulhakim Almamalik 2010 24
  • 25. Tahap 3: Perhitungan  Tahap berikutnya adalah perhitungan banyaknya sel yang menunjukkan hubungan antar sub-faktor. Untuk dimensi KEKUATAN-KELEMAHAN, perhitungan dilakukan secara horisontal untuk melihat berapa banyak sub-faktor PELUANG dan sub-faktor ANCAMAN yang terkait dengan sub-faktor KEKUATAN/KELEMAHAN.  Dari rekapitulasi matriks tabel 2 dapat disusun tabel 3 dan tabel 4 seperti di bawah ini. Lukmanulhakim Almamalik 2010 25
  • 26. Tabel 3 Peluang dan Ancaman berkaitan dengan Kekuatan & Kelemahan  PELUANG :  Tinggi : KEKUATAN > KELEMAHAN = O1, O4, O5, O7  Sedang : KEKUATAN = KELEMAHAN = O2, O9, O10, O11, O12  Rendah : KEKUATAN < KELEMAHAN = O3, O6, O8  ANCAMAN :  Tinggi : KELEMAHAN > KEKUATAN = T2  Sedang : KELEMAHAN = KEKUATAN = T1, T3, T7, T8, T10  Rendah : KELEMAHAN < KEKUATAN = T4, T6, T9 Lukmanulhakim Almamalik 2010 26
  • 27. Tabel 4 Kekuatan dan Kelemahan berkaitan dengan Peluang & Ancaman  Dari sisi KEKUATAN dan KELEMAHAN, tabel di 4 dapat disusun untuk melihat sejauh mana setiap sub faktor KEKUATAN dan KELEMAHAN berkaitan dengan sub-faktor PELUANG dan ANCAMAN.  KEKUATAN Organisasi yang berkaitan hanya dengan KELEMAHAN ataupun ANCAMAN adalah yang paling ideal.  Sebaliknya KEKUATAN organisasi yang tidak berkaitan dengan PELUANG maupun ANCAMAN mungkin merupakan hasil dari alokasi sumber daya yang sia- sia, karena tidak dapat dimanfaatkan baik untuk mencapai dan merealisasikan PELUANG ataupun mengatasi dan meredam ANCAMAN. Lukmanulhakim Almamalik 2010 27
  • 28. Tahap 4 Analisis  Pada dasarnya analisis dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap keempat kelompok faktor untuk menjawab paling tidak pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Mampukah KEKUATAN organisasi memanfaatkan PELUANG dan mengatasi TANTANGAN/ANCAMAN? b. Dapatkah KELEMAHAN organisasi dihilangkan atau dikurangi untuk menghadapi TANTANGAN dan meningkatkan feasibility pencapaian PELUANG? c. Manakah TANTANGAN yang paling berbahaya? d. KELEMAHAN manakah yang harus mendapat prioritas perbaikan? e. PELUANG manakah yang paling sulit dimanfaatkan? f. Dst. Lukmanulhakim Almamalik 2010 28
  • 29. Dari matriks rekapitulasi Tabel 2 dapat dihitung banyaknya hubungan antar setiap sub faktor untuk dapat memberikan gambaran yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut di atas (tabel 3 dan tabel 4).  Kaitan antara KELEMAHAN organisasi dengan sub faktor PELUANG dan ANCAMAN akan menunjukkan berbagai hal antara lain:  Kelemahan-kelemahan yang akan menghambat feasibility pencapaian Peluang.  Kelemahan yang mungkin meningkatkan dampak negatif dari sub-faktor ancaman.  Derajat kelemahan yang paling ringan sampai yang paling berbahaya bagi organisasi. Lukmanulhakim Almamalik 2010 29
  • 30. Dari tabel 4 dapat dilihat klasifikasi sub-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi sebagai berikut.  Faktor kekuatan organisasi pada intinya perlu mendapatkan perhatian dalam dua aspek:  Kemampuannya mengatasi ANCAMAN yang berkaitan.  Prioritas peningkatan KEKUATAN organisasi berdasarkan banyaknya sub-faktor ANCAMAN yang terkait.  S8 & S10 berkaitan dengan 3 sub faktor ANCAMAN  S1, S2, S3 berkaitan dengan 2 sub faktor ANCAMAN  S4, S6 berkaitan dengan 1 sub faktor ANCAMAN Lukmanulhakim Almamalik 2010 30
  • 31. Analisis lebih lanjut tentunya diperlukan untuk melihat apakah sub faktor S8 dan S10 mampu mengatasi sub-faktor ANCAMAN yang dihadapi masing-masing?  Ataukah diperlukan tambahan alokasi sumber daya untuk meningkatkan KEKUATAN/ daya saing sub faktor tersebut?  Faktor kelemahan organisasi juga perlu dievaluasi dari dua aspek:  HAMBATAN dari KELEMAHAN organisasi terhadap feasibility pencapaian atau pemanfaatan PELUANG.  Kaitannya dengan sub-faktor ANCAMAN yang bisa meningkatkan dampak negatif dari sub-faktor tersebut. Lukmanulhakim Almamalik 2010 31
  • 32. Bila diasumsikan bahwa HAMBATAN terhadap PELUANG berada pada level yang sama dengan dampak dari sub-faktor ANCAMAN, maka tabel 4 dapat dilihat bahwa W6 memerlukan prioritas perhatian karena berkaitan dengan 3 sub-faktor PELUANG & 2 sub faktor ANCAMAN (total=5).  Berikutnya adalah W1 yang berkaitan dengan 1 sub-faktor PELUANG dan 3 sub-faktor ANCAMAN (total=4), demikian seterusnya.  Dari sisi faktor ANCAMAN, maka T2 memerlukan prioritas perhatian karena berkaitan dengan 2 sub-faktor KEKUATAN dan 3 sub faktor KELEMAHAN. Sepanjang sub-faktor KEKUATAN masih dapat mengatasi dampak negatif T2 maka kaitannya terhadap sub-sub faktor KELEMAHAN tidaklah terlalu penting. Akan tetapi bila keadaan sebaliknya, diperlukan usaha dan alokasi sumber daya untuk meningkatkan sub faktor KEKUATAN dan mengurangi sub-faktor KELEMAHAN yang terkait. Lukmanulhakim Almamalik 2010 32
  • 33. ANALISIS SWOT Weighted System Lukmanulhakim Almamalik 2010 33
  • 34. Sistem Pembobotan  Sistem Pembobotan banyak juga digunakan untuk menterjemahkan matriks SWOT ke dalam bentuk kuantitatif.  Pembobotan dapat dilakukan pada tingkatan organisasi atau bisa dimulai dari level di bawahnya (fungsional, divisional, dst.).  Dalam hal pembobotan dilakukan mulai pada level di bawah organisasi, setiap fungsi/divisi mendapatkan bobot pada setiap faktor utama (SWOT) sesuai dengan persepsi kepentingan pada level organisasi. Lukmanulhakim Almamalik 2010 34
  • 35. Misalkan Organisasi XYZ mempunyai 6 bagian A, B, C, D, E, dan F. Masing-masing bagian diberi bobot terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancamannya, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Lukmanulhakim Almamalik 2010 35
  • 36. Setiap bagian kemudian melakukan penilaian atau penyusunan daftar dari elemen-elemen SWOT (sub- faktor) dalam unit/bidangya masing-masing.  Pembobotan kemudian dilakukan untuk setiap sub- faktor (kepentingan relatif antar sub faktor) dan penilaian (rating) berdasarkan spektrum yang relevan dilakukan untuk setiap faktor. Misalkan rating untuk faktor KEKUATAN dilakukan dalam spektrum antara nilai = 1 tidak dominan sampai dengan nilai 5 = sangat dominan. Lukmanulhakim Almamalik 2010 36
  • 37. Misalkan Penilaian Bagian A Lukmanulhakim Almamalik 2010 37
  • 39. Hasil Agregasi tersebut kemudian dapat dituangkan ke dalam tabel berikut. Lukmanulhakim Almamalik 2010 39
  • 40. Penilaian Agregat dari dimensi Kekuatan-Kelemahan dan dimensi Peluang-Ancaman merupakan koordinat dalam gambaran dua dimensi. Tumbuh Stabilitas 0.4 0.3 0.2 0.1 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Bertahan Diversifikasi Lukmanulhakim Almamalik 2010 40