SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
WRITER’S WEEK JILID 2 
CALON PEMBINA KARISMA 34.1 
ABSTRACT 
Produk Hasil Calon Pembina KARISMA yang menceritakan kisah-kisah mereka sebagai remaja islam 
Compiled by Hafizh Shiddiq 
PCP
Agamaku indah, masa remaja ku buruk. Apa aku muslim? 
Keindahan adalah sebuah nilai kualitatif, seperti apapun kita melukis-lukis didalam kepala semua hanya bisa terbayang-bayang. Bagaimana bisa kita mengerti keindahan tampa menjadi pelaku keindahan? 
Ramai orang bicara bahwa remaja adalah masa-masa indah pencarian jati diri. Jati apa yang dicari jika akar yang seharusnya tumbuh belum ada? 
Bukankah kita sama-sama menjadi manusia yang hanya percaya pada sesuatu yang terlihat? Buktinya banyak ucapan “ kalau saya belum liat pake mata kepala sendiri, saya gak akan percaya, titik. ” bukan kah begitu? 
Katanya.. masa remaja seperti itu. Sukar percaya pada hal diluar logika. Mereka percaya pada teori-teori manusia dan lumpuhkan dalil-dalil keimanan. Bukankah begitu? 
Allah yang Maha Baik dan tiada yang melebihinya memberikan kita fase-fase kehidupan agar kita senantiasa belajar. Kita diciptakan dari sebuah sari pati tanah dan menjadi janin kemudian tumbuh menjadi bayi, anak-anak, remaja hingga dewasa dan tua. Semua fase Insyaa Allah akan kita lalui, ada yang sudah melalui semuanya, ada pula yang hanya melalui sebagain saja. Fase-fase itu jika tidak kita gunakan dengan sabaik-baiknya untuk beriman dan bertaqwa maka sungguh kita adalah orang-orang yang merugi. Diantara sekian fase itu, ada 1 fase yang terjadi begitu lama dan memabukkan, mungkin namanya remaja. 
Kita tahu bahwa perubahan terjadi begitu cepat. Rasanya kita baru kemaren tertatih-tatih belajar membaca di sekolah dasar, belajar berhitung dan berlajar menyanyi. Tapi sekarang kita sudah menulis untuk dibaca bukan lagi membaca untuk menulis. Berpenghasilan untuk dihitung bukan menghitung untuk penghasilan. Bernyanyi untuk didengar bukan mendengar lalu bernyanyi. Kita tumbuh menjadi orang baru dizaman yang baru, kita sudah berpindah dari fase lalu hingga sekarang berada setingkat difase sebelumnya. Kita berpindah, kita berubah dan kita naik setingkat. Secepat itu lah perubahan, lalu apa yang sudah berubah difase barumu? Apa beda nya fase-mu dihari ini dan dihari yang lalu? 
Hari ini kita telah sampai dimasa remaja, entah kita akan sampai dimasa tua atau tidak, itu jelas bukan urusan kita. Sebagai remaja di abad ke 20 dimana globalisasi seperti ilmu sihir yang memanjakan tapi memabukkan, membuat remaja tak mampu membendung arus sihir itu. Pergaulan remaja pasca arus sihir dan pra arus sihir tentu berbeda, dari yang dulunya kejahatan dianggap menakutkan hingga sekarang kejahatan dianggap hal yang biasa, pelanggaran nilai-nilai dan norma selesai dengan kata maaf dan uang sedang hukum cambuk dinggap kekejaman. Dari yang dulunya orang-orang tak berkerudung dianggap aneh hingga sekarang orang berkerudung dianggap aneh, teroris dan asing tapi bukankah Islam lahir dalam keasingan dan akan kembali asing?. Dari yang dulunya hidup bersama dan gotong royong menjadi kaum-kaum individualis
dan sosialita yang berprilaku hedon untuk mempertahankan gaya hidup, kelas sosial dan eksistensi diri. 
Tak perlu tutup mata dan telinga, kita sudah mampu melihat dan mendengar prilaku-prilaku remaja masa kini. Maka pantaslah kita sampai pada renungan ini, bahwa sahabat Ali RA pernah berkata : 
Aku khawatir pada suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan. 
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan. 
Banyak orang baik tapi tak berakal, ada orang berakal tapi tak beriman. 
Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusuk namun sibuk dalam kesendirian. 
Ada ahli ibadah namun mewarisi kesombingan iblis. 
Ada ahli maksiat rendah hati bagai sufi. 
Ada yang tertawa hingga hatinya berkarat. 
Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat. 
Ada yang murah senyum namun hatinya mengupat. 
Ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut. 
Ada yang berlisan bijak namun tak memberi teladan. 
Ada pezina yang tampil menjadi figure. 
Ada yang punya ilmu tapi tak paham. 
Ada yang paham tapi tak menjalankan. 
Ada yang pintar tapi membodohi. 
Ada yang bodoh tapi tak tau diri. 
Ada orang beragama tapi tak berahklak. 
Ada yang berakhlak tapi tak berTuhan. 
Lalu dianatara semua itu, diaman aku berada? 
Patutlah ungkapan Ali bin Abi Thalib menyadarkan hati kita, memastikan bahwa kita akan menjadi remaja pada pilihan yang mana dan bagaimana.
Allah dengan jelas mengatakan bahwa Dia menciptakan manusia dan jin adalah untuk beribadah kepadaNya. Lantas tidak kah sepantasnya kita menjadi remaja yang dekat denganNya? Bukan menunggu menjadi tua lalu belajar dekat dengaNya. 
Keutamaan anak muda yang rajin beribadah di saat mudanya di atas orang tua yang beribadah di saat tuanya adalah laksana keutamaan para rasul diatas sekalian manusia ( HR Bhkori Muslim pustaka At Tesir Syarah Al-Jamie-shogir juz 1 hal 329 ) 
Betapa Allah mencintai anak muda yang beribah kepadaNya, lalu apa lagi yang membuat kita terus tersihir oleh kemanjaan teknologi dan globalisasi? Apa lagi yang membuat kita berfikir ibadah nanti-nanti? Apa lagi yang belum membuat kita bergerak mendekatkan diri kepada Allah? Jika tak satupun cara membuat kita menjadi dekat kepada Allah dimasa muda kita, bertanyaalah “ dosa apa yang telah aku buat sehingga hati ku begitu beku “
Bagai Embun Diantara Remaja Lainnya 
Karya : Ridha Shabrina 
Saat sudah memasuki dunia perkuliahan, kita bukan berstatus anak-anak ataupun dewasa. Status kita diambang kegalauan, ciyee* . Sehingga “remaja” lah yang mungkin cocok menggambarkan kondisi kita saat ini. 
Ketika menjadi seorang mahasiswa/i, keluarga tidak mendominasi diri kita. Apalagi buat para anak kosan yang jauh dari orangtua dan harus bisa benar-benar mengatur segala urusan waktu dan keuangan sendiri. Teman adalah seseorang yang mendominasi dalam kehidupan kita disini. Lingkungan dan teman bermainlah yang menjadikan bagaimana kita dalam berprilaku. Bahkan banyak orang yang asalnya anak “remaja masjid” ketika jauh dari orang tua bisa menjadi “mantan remaja masjid” atau “pasca remaja masjid”. Dan biasanya orang lain hanya akan menilai diri seseorang dengan melihat dengan siapa dia berinteraksi. Bisa diibarakan kalau kita bau minyak wangi maka teman kita pasti penjual minyak wangi. 
Sebagai seorang muslim , bisa kita kategorikan diri kita sebagai seorang remaja muslim. Remaja Muslim bisa diartikan sebagai remaja yang hatinya hanya untuk Allah dan segala prilakunya juga diniatkan karena Allah. Subhanallah. 
Tapi Apakah karena agama kita adalah islamlah alasan panggilan tersebut? Apakah semua yang telah dilakukan sesuai dengan Al-Quran atau As-Sunah sehingga pantas disebut remaja muslim? 
Untuk mencapai tahapan sikap yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah, kita pasti masih dalam proses belajar. Belajar dan belajar, iya.. itulah yang bisa kita lakukan saat ini dan seterusnya. Belajar bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun kawan, kita bisa belajar dari pengalaman sendiri/orang lain, pendapat para ahli, nasehat dari orang-orang disekitar dan pastinya referensi tersebut harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah ya kawan  . Dengan niat yang ikhlas dan untuk mendekatkan diri kepada Allah, semoga saja proses belajar tersebut, insyaallah.. pelan-pelan kita kan sering mengintropeksi diri dan terus berusaha menjadi seorang remaja islam sesungguhnya. 
Remaja islam sesungguhnya itu bisa kita lihat dengan sikap-sikap yang dia lakukan untuk orang lain, dimana orang lain akan lebih menghargainya, menyayanginya, mempercayainya, dan selalu nyaman bila dikeliling dia. Dan kenapa embun ? apakah tidak ada yang lain yang dapat menggambarkannya? 
Anda tahu embun? Embun dapat kita lihat saat dini hari . Embun bisa berarti kesejukan yang mengisi kekeringan dedaunan. Embun selalu menciptakan harapan-harapan baru di dedaunan sebelum matahari menguapkannya. bagaimana pun cuacanya, embun akan selalu datang tepat
waktu membagikan kesejukan dengan niat yang tulus, walaupun dia tahu kalau nanti pasti akan mengilang. Kehadirannya pun sangat adil, dia bisa berada di dedaunan puncak pohon tinggi maupun di rerumputan yang sering kita abaikan. 
Ketika menjadi seorang remaja islam, kita di haruskan secara tidak tertulis untuk berprilaku baik dan terpuji. Ketika seseorang semakin baik maka makin banyak pula orang yang iri kepadanya. Bila kita melakukan sedikit kesalahan saja , maka pasti akan dikenang oleh orang-orang tersebut. Dan kadang kesalahan kecil akan dianggap besar bila kita yang melakukannya. 
Namun dari embunlah kita belajar bahwa menjadi pribadi itu harus selalu menyejukkan hati siapapun, yang dimana orang-orang akan nyaman ketika berada disekitar kita dan kita pun nyaman dengan mereka. Ada saatnya kita di posisi orang-orang mengucilkan kita, kita harus tetap bersikap ramah kepada mereka . 
Lalu kita harus menebarkan energy positif (motivasi, harapan) untuk semua orang, kita diharuskan selalu bersikap optimis, dan selalu berprasangka baik kepada Allah maupun orang lain. Jangan sampai kita menjadi seorang remaja yang selalu bersedih dan menyebarkan kemurungan bagi siapa saja yang menemui kita. Semangat kawan  
Dari embun pula kita belajar bahwa segala prilaku kita harus selalu dilakukan dengan niat yang tulus, niat karena Allah dan niat untuk kebaikan mereka. Dan selalu memikirkan kebaikan seseorang bukan kesalahan seseorang. Sehingga kita memiliki rasa terimakasih dan bersyukur telah bertemu dengan dia yang membantu kita. 
Lalu dari embun pula kita belajar bahwa harus jadi pribadi yang selalu bersikap adil dalam hal kebaikan dan dalam kondisi apapun. Ketika berteman pun harus adil, bukannya tidak harus membeda-bedakan teman. Namun kita harus belajar bagaimana sikap seharusnya ketika berteman , jangan terbawa arus kawan. Kita sebagai remaja islam harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk  
Sebagai remaja islam, kita harus selalu menjadi contoh untuk orang disekitar kita, dan hilangkan kata “malu” selama apa yang kita perbuat itu untuk kebaikan. Mulailah dengan mudah memberi maaf sebelum orang lain meminta maaf, walaupun kadang teori berbeda dengan realita , namun disitu tantangan yang harus kita kalahkan  mulai lah harimu dengan senyuman dan salam ketika bertemu orang lain, usahakan dirimu selalu ceria walaupun kondisi hatimu sedang tidak sinkron dengan senyumanmu  selalu berfikir positif dengan rencana Allah untuk segala hal yang akan terjadi kepada diri kita saat ini . 
Apakah kita sanggup menjadi embun diantara kawan-kawan yang lainnya?
DEMI SURGA AYAH KU 
Matahari belum terbit dengan sempurna kau telah pergi meninggalkan kami untuk bekerja mencari nafkah untuk ku, ibu, dan adik ku, dan bertemu kembali disaat semuanya sudah gelap dan hanya ada bintang kecil dan senyum dari bulan yang menerangi disaat aku, ibu, dan adikku sudah beranjak kedalam mimpi kami. 
Sehari hanya ada 24 jam tetapi pertemuan kita sehari-hari begitu singkat, tidak ada isi dalam kehidupan sehari-hari kita yang ada hanyalah pembukaan dan penutupan yaitu ketika aku mencium tangan mu dipagi hari untuk memulai aktifitas dan mencium tangan mu dimalam hari setelah selesai beraktifitas. Apa hidup ini begitu keras ayah? Sehingga aku tidak bisa menikmati setiap kasih sayang yang kau beri? Aku ingin suatu hari bisa bercerita dengan mu mengenai keseharian ku, aktifitas apa saja yang ku jalani setiap detik di dunia ini tapi itu tidak bisa ku dapatkan darimu ayah yang membuatku ingin mencari sesorang yang dapat mendengar cerita ku, berbagi pengalaman dengan ku. 
Aku menemukan orang tersebut, orang yang bersedia mendengarkan segala keluh kesah ku, mendengar segala cerita yang ku punya padanya dan dia pun memberikan feedback akan cerita-ceritaku tersebut sehingga aku merasa ada yang memperdulikan ku. Hari semakin hari aku dan dia semakin dekat. Semula hanya sebagai teman untuk bercerita, berbagi pengalaman, tetapi semakin hari saling memberikan perhatian yang lebih, yang menjauhkan ku dari Allah Swt. 
Awalnya begitu indah karna setiap detik ada yang selalu menanyakan kabar, seperti “lagi ngapain”? atau “jangan lupa makan yaa!” yang membuatku merasa begitu spesial. Ada yang beda waktu itu yang membuatku terlalu bahagia dan aku lebih sering menghabiskan waktu dengan nya sehingga aku lupa akan kewajiban ku bagaimana seorang muslimah yang seharusnya. Aku lebih sering merespon telepon darinya dibanding merespon suara Adzan yang berkumandang, aku pergi bermain dengan nya sampai aku lupa waktu untuk pulang ke rumah yang membuat ayah dan ibu khawatir dirumah. Aku sama sekali tidak peduli dengan kekhawatiran itu karna aku terlalu bahagia dengan orang yang bisa membuatku nyaman menjalani hari-hari ku sehingga aku sering melawan dan berkata kasar kepada kedua orang tuaku. 
Aku sangat bersyukur malam itu, aku mendengar ayah dan ibu ku menangis karna sikap ku. Aku mendengar semua cerita ayah pada ibu ku yang merasa bersalah karna tidak bisa membimbingku dengan baik, ayah menangis beberapa hari karna mengkhawatirkan ku, ayah takut aku terjerumus ke pergaulan yang tidak baik, yang membuat masa depan ku hancur nantinya. Aku mendengar cerita yang dihiasi tangisan malam itu bagaimana pengorbanan nya untuk menyekolahkan ku, agar memiliki masa depan yang baik dan bisa jadi contoh untuk adik-adik ku. 
Air mataku pun mengalir begitu derasnya mengetahui semua itu, anak seperti apa aku ini? Apa yang sudah ku berikan untuk ayah? Apa yang sudah ku lakukan untuk membalas segala jerih payah yang dilakukannya untukku? Apa aku sudah membuatnya bangga? Apa aku sudah membuatnya senang akan kelahiranku dikehidupannya? Aku yang selalu mengeluh akan sulitnya kehidupan ini, aku yang selalu meminta berbagai fasilitas untuk ku, aku yang sering melawan dan berkata kasar yang membuatnya
sakit hati dan terkadang menangis karna sikap ku, sementara ayah selalu memperjuangkan segalanya untuk ku, tidak kenal lelah, tidak peduli dengan dirinya sendiri asalkan aku bisa bahagia hidup di dunia ini. 
مَن ِ م َُْلِي َ مينَِ مَذَه ِ مَْب ن ي َ م شَ مْءيْ م ن حيس ن َ مِنَييه ََّ مِنلَّ مله َِتيَِح م نَِ مَتبِن َ "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka" 
(HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629) 
Ayah aku tahu tidak mudah untuk menjaga anugerah yang diberikan Allah SWT kepada mu untuk menjaga ku sebagai anak perempuan mu. Banyak tanggung jawab yang kau miliki sebagai seorang kepala rumah tangga, seharusnya aku bisa menjadi partner mu, berjuang bersama sebagai tim untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Ayah maafkan aku belum bisa menjadi seorang anak perempuan yang bisa membahagiakanmu, maafkan aku selalu mengecewakan mu, maafkan aku belum bisa mewujudkan keinginanmu yang membuatmu bangga karna memilikiku, tapi aku akan selalu berusaha ayah membuat mu bangga suatu hari nanti di dunia dan di surga kelak. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal’alamiin 
Kasih sayang yang kau berikan padaku Ayah yang membuat ku selalu semangat dalam menjalani kehidupan yang keras ini, perhatian yang kau berikan padaku Ayah yang membuat ku merasa menjadi anak perempuan paling beruntung di dunia ini memilikimu, perlindungan yang kau berikan padaku Ayah sehingga aku selalu merasa nyaman ada di dekat mu, ketulusan yang kau beri untuk menentramkan hatiku Ayah, fasilitas yang kau beri padaku Ayah memudahkan ku untuk menjalani segala aktifitas. Terimakasih Yaa Allah semua karna izin-Mu. Aku percaya segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas kehendak-Mu. Semoga Engkau selalu memberikan petunjuk kepada kami semua, tunjuki kami semua dengan segera jika kami sudah berada dijalan yang salah menuju jalan yang Engkau ridhai yaa Rabbi. 
Semoga Bermanfaat!! 
Rezky Kemala Dewi Siregar
Muslimah dalam menjaga Auratnya 
Pada era Globalisasi ini banyak sekali kecendrungan perubahan negative yang terjadi pada remaja seperti kita. Terutama dengan watak orang Indonesia yang sangat mudah terpengaru‘mode’ karena tidak mau disebut ‘ketinggalan zaman’. Namun di situlah letak kesalahan kita para remaja ini yang kurang berfikir kritis dalam mengambil semua perkembangan mode. 
Dalam islam. Khususnya Muslimah, aturan menutup aurat sudah tertera dalam Al-Quran dengan sangat jelas, 
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (QS an- Nur [24]: 31). 
Ayat di atas telah menjelaskan bahwa kita Muslimah, hendaknya memelihara kehormatan diri kita dengan menjaga pandangan dan menutup aurat. Allah Swt selalu tau yang terbaik bagi hamba-hambanya, perintah ini sungguh bertujuan untuk menjaga kita dari kerusakan citra kaum hawa dan untuk mempertebal iman kita, di hadapan Yang Maha Kuasa. 
Seiring berjalannya waktu, Jilbab mulai menjadi trend fashion dikalangan remaja, yang mereka sebut sebagai ‘Hijab Style’. 
Nah, dari situ saja, para remaja sudah salah mengartikan makna ‘Hijab’! Hijab bukanlah jilbab atau trend apapun yang dibicarakan khalayak saat ini. Al-Hijab, merupakan ‘pembatas’ atau ‘penghalang’ yang bisa di artikan sebagai tabir pembatas yang menghalangi wanita dari penglihatan orang lain, tetapi bukan sesuatu yang dipakai seperti pakaian, celana maupun jilbab akan tetapi berbentuk sebuah pemisah seperti tembok, korden dan lain sebagainya. 
Di samping itu, fenomena ‘Hijab Style’ ini sungguh disalahgunakan! Kita sebagai remaja Muslimah Wajib menutup aurat dengan aturan yang memang harus Syar’I, tidak sembarang menutup kepala dengan kain berbagai motif dan dikreasikan se’heboh’ mungkin. 
Untuk apa memakai jilbab, tapi masih memperlihatkan dada? 
Untuk apa memakai jilbab, tapi pakaian masih ketat dan membentuk tubuh? 
Untuk apa memakai jilbab, tapi sikap dan perilaku masih ‘belum berjilbab’? 
Poin-poin di ataslah yang masih harus direnungkan oleh kita semua, para Muslimah. Bagaimana cara nya kita menutup aurat dengan Syar’I dan pastinya terpandang cantik di hadapan Allah Swt.
Secara bahasa, jilbab adalah sejenis mantel atau baju yang serupa dengan mantel (Lihat: Kamus al-Muhith). Adapun menurut beberapa pendapat ulama tafsir, pengertiannya adalah sebagai berikut: 
1. Kain penutup atau baju luar/mantel yang menutupi seluruh tubuh wanita. (Tafsîr Ibn ‘Abbas, hlm, 137). 
2. Baju panjang (mulâ’ah) yang meliputi seluruh tubuh wanita. (Imam an-Nawawi, dalam Tafsîr Jalalyn, hlm. 307). 
3. Baju luas yang menutupi seluruh kecantikan dan perhiasan wanita. (Ali ash-Shabuni, Shafwah at-Tafâsîr, jld. 2, hlm. 494) 
4. Pakaian seperti terowongan (baju panjang yang lurus sampai ke bawah) selain kerudung. (Tafsîr Ibn Katsîr). Intinya, Allah memerintahkan kepada Nabi agar menyeru istri-istrinya, anak- anak wanitanya, dan wanita-wanita Mukmin secara umum—jika mereka keluar rumah untuk memenuhi hajatnya—untuk menutupi seluruh badannya, kepalanya, dan juga juyûb mereka, yaitu untuk menutupi dada-dada mereka. 
5. Pakaian yang lebih besar dari khimâr (kerudung). Ibn ‘Abbas dan Ibn Mas‘ud meriwayatkan, bahwa jilbab adalah ar-rada’u, yaitu terowongan (pakaian yang lurus tanpa potongan yang menutupi seluruh badan). (Tafsîr al-Qurthubi). 
Dalam salah satu hadits juga dikatakan, 
“Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya).” (HR Abu Dawud) 
Memang seperti itulah pakaian yang seharusnya kita kenakan. Setidaknya untuk saat ini, mulailah memakai pakaian yang longgar atau tidak membentuk tubuh, sopan, dan rapi. 
Anda bukannya belum siap, tapi anda hanya belum membiasakan diri anda, ego anda yang tinggi atas rasa takut akan penilaian orang, dan anda tidak menyadari kecantikan yang terpancar dari diri anda apabila berpakaian syar’I , di mata Allah. Surga adalah jaminannya. So, sudah begitu jelas kan permasalahan mengenai jilbab ini? 
Putri Nur Ashri 
PCP Karisma ITB Periode 34.1
Nurul khairunnisa 
“Mewujudkan remaja yang pintar dan berakhlakul karimah “ 
Hai tmen-tmen….  gimana nih rasanya sudah menginjak di usia remaja? …Kita sebagai remaja seharusnya seneng lohh tmen-tmen …. Kita sudah menginjak di usia remaja, dimana pada usia ini adalah fase yang tepat untuk masa belajar dan pembentukan karakter yang baik (Golden Age). Nah,.. gimana nih caranya agar pada masa remaja kita ini tidak membuang-buang waktu atau menyia-nyiakan hanya di habiskan untuk main-main, nongkrong sma tmen-tmen atau bahkan kita terbawa pergaulan bebas pada zaman sekarang ini atau sex bebas? … jangan sampai kita terbawa oleh dengan hal-hal seperti itu. Kita seharusnya prihati dengan keadaan remaja-remaja pada zaman sekarang, banyak dari mereka yang kurang dari pengawasan orang tua, lebih suka bermain bebas dengan teman-teman mereka yang pada akhirnya terjerumus pada pergaulan bebas dan hanya menjadikan masa depan mereka hancur dan rusakn. Kita jangan sampai terjerumus pada hal yang seperti itu ya temen-temen. 
Eummm bagaiman ya Caranya? Yaitu dengan menanamkan karakter-karakter yang baik pada diri kita . nah… bagaimana nih cara mewujudkan remaja yang pintar dan berakhlakul karimah? pertama, disiplin….. generasi muda yang unggul dan berkualitas harus memeiliki kedisiplinan yang tinggi, rajin bekerja dan suka beramal. Semua itu untuk menyongsong masa depan yang cerah. Dan disiplin juga harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada disiplin harus menjadi sebuah acuan kita
ya temen-temen, karena jika kita sudah disiplin dalam satu hal, dalam hal lainnya pun kita akan terbiasa disiplin, baik dalam beraktufitas seharian atau pun disipli dalam belajar. 
Kedua yaitu jujur, kejujuran merupakan salah satu ciri generasi muda yang unggul. Kejujuran bukan hanya jujur terhadap orang lain, tetapi yang paling penting adalah kejujuran terhadap diri, dan bekerja sama yang baik adalah akan terwujud pribadi yang tangguh. Dalam kejujuran ini juga kia harus terapkan dalam kehidupan sehari-hari….nah temen-temen juga harus dong menerapkan kejujuran dalam kehidupan kita, supaya kita menjadi remaja yang baik dan berakhlakul karimah. 
Ketiga adalah ulet, generasi yang unggul tidak mudah putus asa dan selalu ulet sesuai dengan skil dan profesinya. mengembangka profesi yang kita miliki agar kita dapat menghasilkan karya, mereka akan terus berusaha dengan tekun sampai akhirnya membawanya kepada dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang lebih baik dan berkualitas. Nah…… sangat jelas temen-tmen putus asa itu ga boleh lohh…. Karena berputus asa dalam aspek kehidupan sangan dilarang oleh agama, Allah SWT. Berfirman dalam Al-Quran surat yusuf ayat 87, yang artinya: 
“janganlah kamu berputus asa daru rahmat allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat allah adalah hanya orang-orang kafir.” 
Berputus asa dilarang dalam segi aspek kehidupan, baik itu dalam belajar atau bahkan dalam meraih cita- cita. Karena berputus asa merupakan perbuatan orang-orang kafir. Nah…. Maka dari itu kita sebagai generasi muda, mari kita langkahkan kaki untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Kembangkan potensi yanga ada dlam diri kalian agar menjadi sumber daya yang unggul dan berkualitas. 
Dengan tiga unsur di atas diharapkan di era globalisasi ini, kita sebagai generasi muda dapat berperan aktiv menjadi plopor-plopor pembangunan untuk agama, bangsa dan Negara kita. Nah temen- temen…… mulai dari sekarang ayo kita bentuk karakter remaja yang pintar dan berakhlakul karimah, agar kita sebagai seorang remaja dapat ,enjadi contoh yang baik bagi generasi-generasi muda berikutnya…  
Dewi K. Mujahidah 
PCP Karisma ITB 
"Aku muda, Aku bisa" 
Saya memenggal salah satu lirik lagu yang dilantunkan Agnezmo yang berjudul "Le O, Le O" tersebut untuk mengawali perbincangan dari hati ke hati antara kita kali ini. So what, apa hubungannya? Mungkin pertanyaan itu terlintas dalam benak sobat pembaca, mari kita uraikan dengan terlebih dahulu menelusuri tentang siapa diri kita sebenarnya. Nah, kalau ada pertanyaan tentang siapakah diri kita, kira-kira sobat mau memberikan jawaban seperti apa? 
Sudah dipastikan akan banyak bermunculan jawaban yang menurut sobat semua relevan dengan keadaan sobat saat ini, mulai dari jawaban yang masuk akal sampai jawaban tidak masuk akal sekalipun bahkan mungkin saja akan di akhiri dengan pemeo kekinian yang lagi booming di kalangan remaja yaitu "Ah iya, da Aku mah apa atuh!", hehe. 
Oke skip, kembali ke topik pembahasan. Mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita sepakati bahwa inti dari semua jawaban merujuk pada satu kata yaitu remaja. Oh iya, terlepas dari yang membaca artikel ini lebih dari kategori teen alias remaja, saya ambil keputusan saja bahwa semua yang sedang membaca adalah remaja. Jadi, berbangga hatilah sejenak bagi yang merasa kelebihan umur dengan melepas predikat over teen alias mantan remaja-nya, karena saat ini bro ‘n sis sedang pura-pura remaja dengan membaca artikel ini. Ciee. 
Nah, R-E-M-A-J-A. Apa yang sobat pikirkan saat mendengar kata itu? Ya, pasti tentang kelabilan emosi, masa transisi menuju kriteria dewasa, tempat mewabahnya berbagai macam virus unyu- unyu, mulai dari virus merah jambu, virus selfie, virus galau, virus cabe-cabean, terong-terongan (kalo ada sih sekalian aja tomat-tomatan, terasi-terasian dan garam-garaman, kita bikin sambal deh, hehe), lalu virus apalagi? Oh ya, virus wakwaaw, virus munaroh dan seabrek nama virus lainnya yang sudah saya masukkan pada waiting list. 
Agan ‘n Sist, rahimakumullah… Sekarang kita berbicara perihal Islam dan Dunia Remaja. Bagaimana keterkaitan antara keduanya? Sebelum itu mari kita singgung sedikit mengenai pandangan Islam terhadap remaja dan pandangan remaja terhadap Islam itu sendiri. Islam menempatkan remaja sebagai kunci pembuka kemenangan Islam, bagaimana tidak? Remaja yang sadar akan peran dan fungsinya tentu akan ber-Islam dengan sebaik-baiknya, kesehariannya akan
lebih akrab dengan mesjid, kehidupannya akan terarah dengan berpedoman pada Al-Qur’an, pun dengan perilakunya sudah pasti mencerminkan akhlaqul karimah alias akhlak mulia men. Maka, apa yang terjadi? Islam akan semakin tangguh karena remaja yang bermoral merupakan pondasi terkuat yang akan menjadikan bangunan semakin kokoh secara keseluruhan. Suatu bangunan yang bersinergi antara elemen satu dengan elemen lainnya tentu tidak akan mudah tergoyahkan, tidak akan mudah terombang-ambing. Lalu, pertanyaan yang kedua. Jika Islam memandang remaja se- special itu, bagaimana pandangan remaja terhadap Islam sendiri? Nah, disinilah masalahnya. Terlalu banyak remaja yang terjebak dalam kenyamanan hedonisme, sekularisme, liberalisme dan –isme lainnya yang menjadikan kondisi Islam saat ini semakin terpuruk dalam kegamangan. Miris sekali, coba perhatikan. Dunia virtual sudah mengantarkan hampir 80% manusia pada kondisi autis, sudah tak jarang kita mendapatkan teman atau saudara kita begitu asyik dengan gadget-nya, mereka rela berjam-jam stay depan monitor, seorang anak remaja bakan sampai berani menggertak Ibunya karena merasa terganggu ketika sedang nge –game, lebih parah lagi saat remaja begitu asyik menikmati sajian website yang menyediakan situs pornografi dan pornoaksi. Siapa yang harus bertanggung jawab atas kekacauan moral ini? (Haruskah kita bertanya pada rumput yang bergoyang? Hehe). 
Sobat, kini bukan saatnya lagi kita membesar-besarkan masalah fiqiyah, berdebat kusir mempertahankan keunggulan masing-masing ormas, sibuk mengurusi pemboikotan produk yang disinyalir milik orang kafir padahal diam-diam mengkonsumsi termakan gengsi dan lain-lain. Ayo, sudah terlalu lama kita terlelap dalam tidur, sudah cukup kita berandai-andai dan memimpikan kemenangan Islam. Remaja dan Islam adalah tanggung jawab kita bersama, pembinaan remaja menjadi pe-er terbesar yang harus segera direalisasikan. Mari kita bangun kesadaran dan ber-Islam secara kaffah dengan di mulai dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat dan lebih luasnya dunia. Mari kita lebih akrab dengan Al-Qur’an, lebih dekat dengan masjid dan saling menguatkan antara sesama muslim.Jadilah remaja yang produktif, dimana waktu tidak terbuang begitu saja. Seperti lagu pengantar tadi, "Aku muda, Aku Bisa". Islam berawal dari keterasingan dan akan kembali asing. So, jangan minder ketika kamu secara gamblang nunjukin ke-Islaman kamu, semisal kamu malu berkerudung karena suka dipanggil Ustadzah, Bu Haji, so’ alim dan lain-lain, udah pe-de aja sis, Allah Maha Tahu siapa yang so’ kafir, so’ alim sama yang alim beneran. Disinilah pentingnya pembinaan sebagai media memperkuat keimanan dan prinsip ke-Islaman agar tidak mudah layu saat terhempas godaan, sudah jelas bukan bahwa tugas utama kita bukan meng-Islamkan yang
kafir tapi justru meng-Islamkan saudara kita yang sudah Islam dengan memperbanyak lembaga pembinaan remaja, dimana remaja lah yang akan menjadi tonggak kesuksesan Islam, semoga Allah SWT., senantiasa memberikan kekuatan hati dan istiqomah kepada kita dalam upaya menjadi muslim yang kaffah dan pribadi yang bermanfaat. 
Aamiin Ya Allah
Pentingnya membina remaja 
Membina remaja? Maksudnya? Kenapa sih remaja harus dibina? Apa juga pentingnya membina remaja? 
Hemm, ini yang dulu menjadi pertanyaan saya pada diri saya. Sebelum menjawab atau menjelaskan pertanyaan tersebut, kita cari tahu dulu mengenai “remaja” itu apa. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, remaja adalah mulai dewasa atau sudah sampai umur kawin. Menurut psikologi, masa remaja ini ditandai dengan kondisi yang labil, tidak berpedirian dan biasanya susah mengendalikan diri sehingga mudah untuk dipengaruhi, baik yang bersifat positif maupun negative seperti prilaku yang menyimpang dari norma-norma negara, dan yang sangat mengkhawatirkan adalah menyimpang dari norma agama. Masa remaja merupakan masa transisi dimana seorang anak itu berusaha menemuka jati diri kedewasaannya secara psikologis dan biologisnya, sehingga pada masa ini sangat kritis namun strategis untuk dibina dan diarahkan. Masa kritisnya adalah mudahnya terpengaruh dan tidak matang dalam memikirkan sesuatu hal, tanpa memikirkan baik dan buruk untuk kedepannya. Dewasa ini, banyak sekali hal-hal negative yang terjadi pada remaja, dimulai dari pergaulan yang bebas, tidak ada batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan, merebaknya cabe-cabean, dan masih banyak mengenai penyimpangan-penyimpangan dikalangan remaja. Tidak hanya pada remaja, namun dikalangan anak-anak pun pada masa ini telah terjadi penyimpangan-penyimpangan, hal-hal yang tak wajar dilakukan pada usia anak-anak, yang seharusnya pada masa anak-anak belajar dan bermain dengan ceria, tetapi dipakai untuk melakukan hal-hal yang tak senonoh, yang tak wajar dan tak pantas dilakukan. Disinilah pentingnya kita sebagai orang yang telah melewati masa transisi, yang sudah mengalami yang namanya pencarian jati diri kedewasaan, dan dianggap sudah menjadi sosok yang dewasa, untuk membina para remaja yang berada dalam fase atau masa transisi. 
Kenapa remaja harus dibina? Karena menurut saya, remaja adalah pondasi bangsa. Jika remaja tidak dibina, akan seperti apa bangsa kita dimasa depan. Jika pondasi tidak kukuh dan kuat, maka akan runtuh, berarti runtuh juga bangsa kita. Runtuhnya remaja (pondasi bangsa) karena hal- hal yang tidak bermanfaat, yang merusak moral, melakukan pembodohan. Banyak factor mengapa pada masa remaja banyak yang terjerumus pada sesuatu hal atau melakukan kegiatan yang
negative, yaitu, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua, lingkungan yang memberikan pengaruh negative, dan yang paling utama adalah kurangnya nilai-nilai agama. Namun, dari semua factor penyebab melencengnya remaja adalah kurangnya pembinaan dari kedua orang tua atau keluarganya dikarenakan banyak factor juga. Yang seharusnya orang tua sebagai pendidik yang paling utama dan pertama bagi anak-anaknya tidak terlakoni dengan baik, jadi terbengkalailah anak. Menghadapi lingkungan yang bebas, menerima semua hal tanpa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Namun, tidak seharusnya juga kita menyalahkan orang tua yang tak memberikan perhatian. Tetapi lebih menekankan bagaimana caranya kita membina remaja agar berkepribadian tangguh dan mempunyai spiritual yang kokoh, yang tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat negative. 
Membina yaitu membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik. Menurut saya, akan berbeda antara orang yang terbina dan tidak terbina. Orang yang tidak terbina biasanya hidup semaunya dan tidak mempunyai tujuan hidup. Maka dari itu pentingnya pembinaan, khususnya pembinaan pada remaja yang akan mewarisi dan menjadi masa depan bangsa. Dalam pembinaan pun tidak hanya aspek kognitifnya yang harus dibina, namun aspek akhlak atau sikap pada remaja. Jika semua remaja dibina dengan baik maka akan menghasilkan generasi bangsa yang berintelektual. Tidak hanya mengangkat harkat dan martabat diri, namun harkat dan martabat bangsa dimuka dunia. Namun, akan percuma jika hanya intelektualitas saja yang dibina tanpa membina akhlak. Banyak oran yang sukses dalam segi intelektual, namun tidak memiliki akhlak, contohnya pejabat yang korupsi. Mereka adalah orang yang terbina dalam segi intlektual namun karena tidak dibina akhlak dan keimanannya, mereka melakukan korupsi (mencuri). Jadi pembinaan akhlak dan intelektual sangan penting sebagai penyeimbang, agar terjadinya kesempurnaan pribadi remaja kelak. Walaupun hakikatnya tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, namun dengan adanya usaha atau ikhtiar tidak aka nada yang sia-sia.
Problematika Pergaulan Remaja Masa Sekarang dan solusinya 
Jika kita mendengar kata “remaja” selalu mendapat tanggapan yang berbeda-beda dari setiap orang. Namun sayangnya pada saat ini, kesan yang ada dalam benak masyarakat tentang remaja adalah kesan yang negatif. Tentu nya ini disebabkan karena pergaulan remaja saat ini yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku baik itu adalah norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, maupun norma hukum. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang terjerat hukum seperti pencurian, penjambretan pemerkosaan, pengedar obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar. Bahkan yang membahayakan lagi tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas. 
Perilaku remaja yang menyimpang bukanlah tanpa sebab, segala sesuatu ada yang menajdi latar belakang mengapa perilaku mereka menyimpang. Banyak yang membuat perilaku remaja menyimpang terutama sekali remaja muslim, yang seharus nya menjadi contoh teladan bagi remaja di lingkungan sekitarnya.Penyebabnya antara lain : 
- Kurang wawasan pergaulan yang benar menurut Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. 
- Kurangnya pengarahan pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka yang berada dalam masa remaja. 
- Mudah nya percaya pada orang lain baik yang baru dikenal maupun yang sudah lama dikenal orang tersebut. sehingga ketika diajak untuk berbuat yang menyimpang mereka cenderung menuruti sehingga seterusnya mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain. 
- Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, kakak, teman, sahabat, guru. Ketika mereka tidak ada yang mendukung mereka tidak tahu harus meminta dukungan kepada siapa, bahkan banyak yang putus asa untuk meraih masa depan yang cerah karena tidak adanya dukungan sperti misalnya banyak remaja yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya. 
- Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan kepentingan anak-anak mereka sendiri. 
Padahal dalam UU no. 23 tahun 2002 pasal 26 ayat 1 menyatakan “Orang tua berkewajiban bertanggung jawab untuk : 
a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak; 
b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; 
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak” 
Seperti yang sudah disebutkan diatas , tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas misalnya pacaran. Menurut saya pribadi pacaran lebih banyak mudharat dari pada maslahatnya. Tidak ada satu dalil pun yang membolehkan seorang remaja muslim berpacaran.
Pacaran mendekatkan seseorang pada perzinahan. Sehubungan dengan hal ini Al Qur’an meyebutkan : 
وَلاَ تَقْرَبُواْ ال زنَى إِّنَّهُ كَانَ فَاحِّشَةً وَسَاء سَبِّيل “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa': 32) 
Dalam hadist pun disebutkan yang artinya : Dari Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan seorang wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya. (Hadis Riwayat Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih). 
Mereka yang terjerumus pergaulan bebas disebabkan tidak mengetahui dan tidak memahami rambu-rambu bergaul dengan lawan jenis padahal Islam telah mengatur bagaimana aturan pergaulan remaja baik laki-laki maupun perempuan yang dilandasi oleh nilai-nilai keislaman pula. Untuk membendung pergaulan bebas yang semakin marak maka antara remaja muslim baik laki-laki maupun perempuan harus ada batasan dalam pergaulan mereka. Tata cara pergaulan antara remaja laki-laki dan perempuan yang baik ialah sebagai berikut : 
- Menutup aurat dan menjaga aurat 
Hal yang sepele tapi bagi yang belum melaksanakan terasa berat terutama bagi perempuan. Wajib memakai jilbab, memakai pakaian yang sopan, tidak menampakkan lekuk tubuh dengan memakai baju ketat dan celana ketat supaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Perintah mengenakan jilbab terdapat dalam Q.S Al-Ahzab ayat 33 yang artinya : 
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " 
- Jika bertemu mengucapkan salam kepada teman yang muslim dan sesame muslim lainnya. Jika ada yang mengucapkan salam kepada kita maka kita wajib untuk menjawabnya. 
- Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Seorang remaja muslim harus menghormati orang tua jika posisi mereka sebagai anak dan sebagai adik dari saudara kandung mereka. Terhadap orang yang lebih muda, remaja muslim harus memberi contoh teladan, memberikan bimbingan dan tuntunan ke jalan yang benar jika posisi mereka sebagai kakak dari adik-adik kandung mereka
- Bersikap dan berbicara dengan sopan, jika perkataan dan perbuaatan seorang remaja muslim sopan maka akan banyak orang yang merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Sehingga pandangan masyarakat terhadap remaja tidak akan negatif jika mereka memiliki akhlakul karimah. Karena akhlak seseorang dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya. 
Solusi agar para remaja memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat ialah : 
Perlunya pembinaan untuk para remaja supaya wawasan mereka terbuka, mereka tidak hanya memahami pelajaran disekolah saja namun juga diluar sekolah karena banyak sekali hal yang tidak didapatkan disekolah seperti misalnya tata karma. Dengan adanya pembinaan seperti itu maka para remaja dapat menyadari bahwa mereka harus membentengi diri mereka sendiri supaya tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif.
REMAJA DAN TAYANGAN TELEVISI MASA KINI 
Jika saya perhatikan kehidupan para remaja saat ini sangatlah memprihatinkan. Remaja saat ini sering mengagung-agungkan cinta terutama remaja perempuan. Jika kita melihat tontonan- tontonan di televisi banyak hal yang berkaitan tentang percintaan remaja mulai dari sinetron, ftv, bahkan lagu-lagu pun kebanyakan tentang cinta. Dari anak kecil sampai orang dewasa disuguhi tentang percintaan. Apakah orang yang membuat tayangan televisi itu tidak memikirkan bagaimana dampak dari sajian acara televisi yang mereka buat terhadap orang yang menontonnya? Apakah mereka hanya menginginkan keuntungan berupa materi semata? 
Sejak kecil saya sering bertanya-tanya dalam hati, mengapa kebanyakan lagu dan acara-acara televisi kebanyakan menceritakan tentang cinta? Dan saya merasa seolah-olah cinta telah menguasai dunia. Apakah tujuan hidup manusia itu hanya untuk mencintai dan dicintai? Apakah Allah menciptakan manusia hanya untuk hidup berpasangan dan membuat keturunan? Salahkah jika seseorang jatuh cinta? Dan apakah cinta itu hanya identik dengan nafsu belaka? Apakah Allah melarang umat-Nya untuk bergaul? 
Untuk menjawab pertanyaan terakhir diatas, Allah berfirman dalam Q.S 49:13: 
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [Q.S.Al-Hujurat(49):13] 
Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa Allah tidaklah melarang umat-Nya untuk bergaul, malahan Allah memperintahkan agar kita saling mengenal. Lalu, apakah sudah benar pergaulan remaja saat ini? 
Masa-masa remaja memanglah saat-saat yang menyenangkan. Pada masa ini terjadi transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Seorang anak yang memulai masa remajanya biasanya sudah mulai punya keinginan untuk hidup mandiri dan punya pemikiran sendiri. Tak jarang saya melihat remaja-remaja masa kini yang sudah tidak mendengarkan nasihat orang tua dan inginnya mengikuti kehendak sendiri sehingga akhirnya terjerumus dalam pergaulan yang salah. 
Manusia diciptakan dengan segala kelebihannya yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain di bumi yaitu berupa akal untuk berpikir dan menentukan mana yang baik dan yang buruk. Seseorang yang mulai menginjak masa remaja biasanya memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal baru, hal- hal yang belum pernah mereka lakukan sejak kecil. Mereka ingin lebih terlihat dewasa. Namun kadang mereka mencoba hal-hal yang tak selayaknya mereka lakukan. 
Kembali pada pembicaraan kita di awal yaitu mengenai tayangan-tayangan televisi mengenai percintaan. Sebenarnya tak salah jika cinta yang dimaksud adalah kasih sayang kepada sesama
makhluk karena Allah Swt memang menyuruh umatnya untuk saling menyayangi sesama umat manusia. Karena cinta bukanlah nafsu. Manusia memiliki cinta dan memiliki nafsu. Cinta dan nafsu adalah sesuatu yang berbeda namun sering dianggap sama. 
Jika melihat tayangan televisi, cinta itu selalu diidentikan dengan pacaran, mesra-mesraan, dan sejenisnya. Bukannya saya merasa iri karena belum pernah pacaran. Tapi entah mengapa saya selalu merasa tak suka jika melihat tayangan-tayangan remaja bermesraan. Kadang saya merasa kasihan terhadap si ceweknya. Dia mau saja dipeluk dan dicium sama cowok yang bukan mahramnya. Yang aku lebih kasihan lagi yaitu mengapa perempuan itu selalu pengennya kelihatan cantik, seksi, pengennya diperhatiin sama cowok. Perempuan itu dosanya lebih banyak dari si laki- laki. Selain dirinya yang berdosa, dia juga bikin orang lain berbuat dosa. Astaghfirullahal adziim. 
Jika melihat realitas kehidupan remaja-remaja masa kini baik yang ada di sekitar kita maupun melalui media massa dan elektronik kita sering mendapati kasus-kasus mengenai remaja. Mulai dari kasus narkoba, hamil di luar nikah dan sebagainya. Saya merasa khawatir dengan remaja saat ini. Saya senang bahwa selama masa-masa remaja, saya jauh dari pergaulan-pergaulan yang kelam. 
Para remaja adalah calon-calon pengganti orang dewasa yang lama-lama akan tiada. Kaum remaja haruslah dididik untuk menjadi calon-calon pemimpin dan pemelihara bumi ini. Jika saat remajanya sudah tak beradab, bagaimana jadinya jika mereka sudah menginjak masa-masa dewasa. 
Mungkin salah satu cara untuk membina remaja masa kini adalah dengan membina pola pikir mereka. Mereka harus dididik sejak dini dengan diberikan pemahaman mengenai dampak dari pergaulan saat ini. Mereka harus mendapatkan pendidikan agama yang lebih serius agar mereka bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Peran orang tua juga sangat penting dalam membina mereka. Jauhkan mereka dari tayangan-tayangan televisi yang tidak bermanfaat dan bahkan membawa kemadaratan. Pengaruh buruk itu kadang bisa muncul dari lingkungan terdekat sekalipun. Maka dari itu perhatikan pergaulan si remaja. Jangan sampai ia bergaul dengan orang yang salah. 
Memang susah untuk membina remaja saat ini, pergaulan-pergaulan modern telah mempengaruhi pola pikir mereka. Perlu usaha super keras untuk mengembalikan para remaja ke dalam koridor agama. Memang sulit menemukan acara-acara televisi yang sesuai dengan bagaimana seharusnya remaja menjadi remaja. Acara yang berkaitan dengan remaja malah lebih cocok untuk orang dewasa. Entah bagaimana caranya agar para remaja saat ini bisa sadar tentang apa sebenarnya tujuan hidup mereka. 
Ingatlah! Remaja adalah aset bangsa yang harus dijaga, dididik, dibina, dibimbing, dan dilatih untuk menjadi manusia yang berguna bagi negara kelak. Jangan biarkan remaja kita terjerumus dalam pergaulan yang salah yang dapat merusak masa depan mereka.
Remaja Islam Ujung Tombak Perjuangan Umat ڊسماللهالرحمنالرحيم 
وَلْتَكَنَْ وَنْتَم ْ وُمٌَّْْ وَدَُْْنََ إَن ى و ََََْْنِ وَدََََُْْْْْْ و اَْْْعَرَنف ِ وَدََْهَمَََْ و لَُ و َْتَمْرَنِوو وَأ ولَنٌَْْْ وْنُْ وَدْْف لَحْرَنِ “Danوhendaklahوadaوdiوantaraوkamuوadaوsegolonganوumatوyangوmenyeruوkepadaوkebajikan,وmenyuruhوkepadaوyangوma’rufوdanوmencegahوdariوyangوmunkarو;وmerekalahوorang-orang yang beruntung.”و(Q.S.وAliوImranو[3]:و104). 
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Masa remaja tidak hanya diartikan sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menjadi dewasa sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hurlock, lebih dari itu masa remaja memiliki arti luas yaitu pematangan atau pendewasaan seseorang dalam berpikir dan bertindak, pada masa remaja hendaknya kita mulai mengetahui mana perbuatan yang benar dan mana yang salah, pada masa ini juga kita hendaknya sudah menemukan jati diri, tujuan hidup dan untuk apa kita hidup. 
Kalau kita melihat realita sekarang, banyak sekali remaja Islam yang hanya dewasa secara fisik dan sedikit yang sudah dewasa dalam berpikir dan bertindak. Kita lihat banyak anak-anak remaja Islam yang masih berusia 18-21 tahun yang tidak mengetahui tujuan hidup dan untuk apa dia hidup, bahkan didalam lingkungan lembaga pendidikan semacam SMA dan Universitas masih banyak diantara mereka yang apatis terhadap dakwah umat islam dan belum memiliki tujuan hidup, mereka hanya sekolah untuk menuntut ilmu tanpa tahu mau diapakan ilmu yang mereka dapat, tahunya mereka sekolah kemudian lulus dan mendapatkan pekerjaan. Memang itu tidak salah, tapi kita menuntut ilmu disekolah/Universitas bukan untuk jadi pekerja tapi kita menuntut ilmu adalah untuk menjadi seorang pemikir dan menjadi pioneer perubahan yang lebih baik untuk lingkungan sekita kita. Serta yang paling penting kita hidup adalah untuk menjadi Abdi Allah SWT. Yang memperjuangkan dan meneruskan dakwah Rasul-Nya Ingat pesan KH. Buya Hamka “Kalau hidup sekedar hidup Babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja Kera juga bekerja.”
Bayangkan remaja-remaja Islam yang berpendidikan saja masih ada yang belum menjadi dewasa seutuhnya, apalagi remaja-remaja yang dipinggir jalan yang dandanannya gak jelas, sekolah enggak, kerjaannya kebut-kebutan, nongkrong dan serangkaian aktivitas mereka yang lain yang gak ada manfaatnya. Sudah gak punya tujuan dan arah hidup, meresahkan masyarakat saja kerjaannya, untung idup lagi. Hee...hee. Tapi walaupun seperti itu mereka tetap saudara kita yang perlu kita rangkul dan kita ajak bersama kita untuk menjadi remaja yang tidak apatis dengan perjuangan umat dan peduli dengan dakwah perjuangan umat islam. 
Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam sekarang belum dewasa seutuhnya dan apatis terhadap perjuangan umat Islam. Pertama; belum balighnya remaja tersebut. Baligh diambil dari bahasa Arab yang berarti “sampai” maksudnya "telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan". Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila: Mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kedua: Pasti faktor utama yang mempengaruhi karakter seorang remaja adalah didikan orang tua dan lingkungan dimana remaja itu tumbuh besar. Ketiga: Tidak adanya sosok orang soleh yang remaja kagumi dan teladani. Selain faktor, ada juga media yang berperan untuk membentuk karakter remaja seperti keluarga, teman bermain dan media massa. 
Dari sekian banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam banyak yang tidak peduli dengan dakwah umat Islam, saya paling menyoroti faktor lingkungan. Mengapa demikian? Karena lingkunganlah yang berperan besar membentuk karakter seorang remaja, reamaja pasti lebih banyak bergaul dilingkungan luar rumah daripada bergaul dengan lingkungan keluarga sendiri. 
Dan dari sekian banyak media yang membentuk karakter remaja, saya paling menyoroti media massa. Mengapa Media massa? Karena saya yakin remaja lebih banyak menggali Informasi dari media massa daripada dari kelurga ataupun teman bermainnya. 
Media massa berperan sangat besar dalam membentuk karakter remaja, karena Informasi di media massa bisa menciptakan perspektif atau menggiring pemahaman remaja terhadap suatu Informasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh media tersebut. Itulah kenapa media massa menjadi objek yang sangat potensial untuk menyebarkan suatu Ideologi atau pemahaman.
Kita lihat banyak sekali tayangan ditelevisi yang menyudutkan umat islam. Contohnya ketika ada penggrebekan teroris pasti yang ditayangkan ditelevisi adalah masjid, Al-Qur’an, orang yang berpakaian putih gamis dengan memakai sorban/peci, atau embel-embel Islam lainnya. Selain itu, yang lagi heboh sekarang seperti ISIS dan demo yang dilakukan FPI. Sehingga timbul perspektif didalam diri orang tua dan remaja pemahaman yang sering disebut orang-orang dengan “Islamophobia” mereka jadi takut untuk datang ke Masjid mengikuti sebuah pengjian ataupun ikut organisasi keislaman yang mendakwahkan Islam karena mereka pikir teroris itu lahir dari Masjid dan dari sebuah organisasi yang berembel Islam. Cara seperti itu bahasa kerennya disebut dengan “Ghazwul fikri” atau perang pemikiran. 
Nah... Sekarang tugas kitalah sebagai remaja Islam yang sudah Akil dan Baligh untuk menjadi solusi dan merangkul teman-teman kita yang masih belum Baligh untuk bersama-sama menjadi ujung tombak perjuangan umat Islam. Bagaimana caranya? Yang pasti pertama dengan menasehati teman-teman kita, mengajaknya secara perlahan untuk cinta kepada Allah SWT. Cinta Rasul- Nya, suka ke Masjid, cinta Ulama dan mengajaknya untuk selektif dalam menyaring informasi yang didapat sehingga kita tidak mudah terjebak dalam Ghazwul fikri. 
Selain dengan cara diatas, tentunya kita harus memberikan teladan melalui diri kita sendiri, kan gak lucu kalau kita nyuruh mereka cinta Islam kalau kita sendiri tidak menunjukkan citra Islam dalam diri kita. He..hee Tentunya semua langkah diatas membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah, maka dari itu sebagai ujung tombak perjuangan umat Islam kita harus senantiasa sabar dan istiqomah dalam mendakwahkan Agama Allah SWT.
Remaja yang Berbeda 
Kawan, bagaimana kabar duniamu saat ini? Satu pertanyaan yang terlihat sederhana namun memiliki jawaban yang tak sesederhana itu. Karena kamu mempunyai dunia dengan banyak warna yang menghiasinya. 
Tahukah kamu apa hakikat duniamu? Hakikatnya duniamu terpenuhi oleh satu masa istimewa yaitu masa remaja. Masa itu merupakan masa sedang bergeloranya semangat. Masa dimana semangat sedang menggebu-gebu. 
Alloh swt berfirman dalam Q.S Al-‘Adiyat : 1-3, 
و العد يت ضبحا )( فالموريت قدحا )( فالمغير ت صبحا )( 
“Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi.” 
Seperti itulah Allah swt menggambarkan semangat kuda di waktu pagi. Kita sebagai seorang remaja jangan mau kalah dengan kuda. Jika kuda sudah begitu semangat di pagi hari, maka kita harus lebih semangat lagi.. 
Wahai kawan, tahukah engkau? Para ilmuwan muslim seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Biruni, Al khawarizmi, Ibnu Ismail Al Jazari, dan yang lainnya pernah mengatakan, “Remaja muslim harus menjadi pembaharu, pemikir, dan pioner bagi kemajuan dunia.” Lihatlah bagaimana mereka begitu menaruh perhatian pada generasi remaja. Bahkan bung Karno pun
pernah berkata, “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia.” Lihatlah, betapa pentingnya posisi remajamu saat ini. Sudahkah engkau siap menjadi seorang revolusioner? 
5 dari 10 remaja menjawab belum, kau tahu apa alasannya? yaps sangat betul. Karna cerminannya berpusat pada realita zaman sekarang ini. Dari waktu ke waktu kita berhadapan dengan kerusakan akhlaq yang semakin merajarela. Seperti : Pergaulan bebas, hilangnya sopan santun, rendahnya semangat belajar dan berusaha, tawuran, serta maraknya bahasa “alay” dan kasar yang sekaligus merupakan gejala rusaknya moral kaum remaja saat ini. Belum lagi dengan paham sekularisme yang semakin menyebar dikalangan masyarakat, yang secara tidak sadar mengajarkan para generasi penerus untuk menerima perubahan tanpa akhir. Inilah yang menyebabkan para generasi penerus mengalami krisis identitas. 
Terlihat sangat miris realita yang demikian, bagaimana mungkin remaja akan menjadi pemikir, jika semangat belajar dan berusahanya rendah? Tidakkah ia mengetahui pepatah yang mengatakan, “Belajar di masa muda seperti mengukir di atas batu. Sedangkan belajar di masa tua seperti mengukir di atas air.” Itu tandanya potensi masa remaja sangatlah banyak. Namun, akankah dibiarkan begitu saja? Bagaimana remaja akan merubah dunia jika ia berleha-leha? Bagaimana remaja akan mengguncang dunia jika ia hanya bermalas-malasan? Hanya kemustahilan yang ada. 
Sudah seharusnya kita sebagai remaja Islam tidak berbuat demikian. Kita harus berbeda dengan remaja lainnya. Beda di sini berarti harus menjadi lebih baik dari remaja yang lain. Ketika yang lain masih nyaman dengan selimutnya, kita sudah bergegas bangun untuk melakukan kegiatan bermanfaat, seperti shalat, membaca al-quran, membantu orang tua, belajar dan lain- lain. Ketika yang lain berleha-leha, kita berkarya. Ketika yang lain bermalas-malasan, kita bekerja
keras. Ketika yang lain sibuk dengan aktivitas yang sia-sia, kita disibukkan oleh segudang karya penuh makna. Ketika yang lain sibuk memikirkan diri sendiri, kita disibukkan dengan mengukir prestasi. Sepatutnya itulah yang mesti kita lakukan sebagai remaja Islam. 
Masa yang akan datang berada pada tangan kita kawan, suatu saat nanti diantara kita akan ada yang menggantikan posisi seorang presiden bahkan ilmuwan. Semuanya tak akan datang begitu saja, butuh usaha dan pengorbanan untuk meraihnya. Karena mimpi bergantung pada tekad dan ikhtiarmu saat ini. Marilah kita isi masa muda kita dengan berbagai karya, bersatu dalam berjihad di bawah naungan Al-Qur’an dan as-Sunnah, guncang dunia dalam barisan remaja muslim!
INDAHNYA TUH DI SINI 
“Sakitnya tuh di sini” tahu gak sobat, kalimat tersebut? Pasti diantara kalian kenal kalimat itu, karena kata tersebut sangat familiar di kalangan remaja masa kini. So, kalau gak kenal sungguh terlalu. 
Nah, sekarang kita ganti dengan “Indahnya tuh di sini”. Tak ada salahnya kata itu dilekatkan pada remaja masa kini. Kenapa? Karena remaja sekarang adalah “Agent of Change”. Maka dengan itu banyak kegiatan yang harus di pertaruhkan untuk mencapai semua itu dengan baik sesuai islam. Misalnya belajar, berorganisasi, berdakwah, bergaul dan sebagainya. 
Kadang ketika kita banyak kegiatan, kita sulit untuk mengatur waktu dan lupa akan segalanya seperti makan, kesehatan, istirahat dan sebagainya. Bahkan amanat paling utama dari orang tua kita yaitu belajar, kadang kala kita tinggalkan demi suatu organisasi atau apalah yang berbau kegiatan selain belajar. Bukan begitu sobat? Hayoo... ngaku, hayoo... ngaku. 
Nah, ada cerita nih sobat. Ada seorang siswi kelas 3 MA, dia itu selalu menjadi bintang kelas karena dengan disiplinnya dan rajin belajar. Dia itu aktif di organisasi sekolah, majalah sekolah, ROHIS dan setiap kegiatan sekolah dia itu selalu jadi panitia. Dia juga seorang santri di sebuah pesantren yang tak jauh dari sekolahnya. Setiap hari dia harus mengatur jadwal untuk ngaji, belajar, kumpulan organisasi dan kegiatan lainnya. 
Pada awalnya dia itu sulit sekali membagi waktu dan juga merasa cape. Bahkan nilai pun sempat turun dan dia sempat mengeluh untuk vakum dalam berorganisasi hanya ingin fokus belajar saja. Tetapi, dengan sebuah kata yang pernah di dengarnya “hadirkanlah Allah selalu dalam hatimu dan pikiranmu, ingsyaalah berkah”. Dia pun mencobanya dalam rutinitas sehari-hari. Pada akhirnya, dia pun merasakan betapa indahnya perjalanan hidupnya dengan hati. Sehingga dia merasa nyaman dan tidak jadi vakum dalam semua kegiatannya. 
Temannya pun berkata padanya,“Kau selalu terlihat tak ada beban, padahal kau banyak kegiatan yang harus di selesaikan dan juga tugas sekolahmu. Tapi kau terlihat sangat bergairah penuh semangat tak terlihat cape, sedih dan lainnya. Apa yang kau tanamkan sobat?”. “Aku hanya tanamkan Allah dalam hati, sehingga aku merasakan indahnya hidup” jawabnya sambil tersenyum. Temannya pun menjawab, “Oh, begitu toh. Berarti kalau kalimat tenar sekarang tuh, sakitnya tuh di sini”. “Bukan atuh, masa indah jadi sakit. Yang benar tuh indahnya tuh di sini“ sahutnya. “That’s right” ucap temannya. Dan mereka pun tertawa ria. 
Maka dari itu, hati bukanlah saja untuk merasa sakit hati tetapi hati juga dapat membuat kita bahagia ketika kita menggunakan hati dengan sebaik mungkin. Jadi, janganlah bermain-main dengan hati, karena hati akan membawa kepada perbuatan kita. Sehingga mari kita hadirkan Allah dalam hati kita, agar kita selalu mengingat-Nya dan ketika akan menuju kepada larangan-Nya kita berbelok ke arah yang lebih baik yang Allah ridhai. Maka ingatlah sobat, bahwa “Indahnya tuh di sini bukan saja Sakitnya tuh di sini”.

More Related Content

What's hot

Cinta dan jodoh
Cinta dan jodohCinta dan jodoh
Cinta dan jodohrpengajian
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaBadrus Baedowi Majid
 
aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI
aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI
aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI Ella BeSister
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuNORZAWATI
 
Design agenda ma tia acc
Design agenda ma tia accDesign agenda ma tia acc
Design agenda ma tia accRohadi Rohadi
 
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guruMenghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guruMustofa Hidayat
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuMohd Zumaidi
 
Tautan kasih
Tautan kasih Tautan kasih
Tautan kasih pida8lama
 
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islamAlifia Putri Yudanti
 
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021aminsuhadi1
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiPT. SASA
 
Akhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaAkhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaSigitpga
 
Akhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelasAkhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelasslamet priyono
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...RiriCesar RiriCesar
 

What's hot (20)

Cinta dan jodoh
Cinta dan jodohCinta dan jodoh
Cinta dan jodoh
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluarga
 
Aqidah Akhlak Kelas XI
Aqidah Akhlak Kelas XIAqidah Akhlak Kelas XI
Aqidah Akhlak Kelas XI
 
Buletin Santri Februari 2011 Edisi 33 Vol. V
Buletin Santri Februari 2011 Edisi 33 Vol. VBuletin Santri Februari 2011 Edisi 33 Vol. V
Buletin Santri Februari 2011 Edisi 33 Vol. V
 
aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI
aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI
aqidah akhlak - akhlak tercela kelas XI
 
Remaja kristen pp
Remaja kristen ppRemaja kristen pp
Remaja kristen pp
 
Writer's week
Writer's weekWriter's week
Writer's week
 
Writer's week
Writer's weekWriter's week
Writer's week
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
Design agenda ma tia acc
Design agenda ma tia accDesign agenda ma tia acc
Design agenda ma tia acc
 
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guruMenghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guru
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
Tautan kasih
Tautan kasih Tautan kasih
Tautan kasih
 
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
[XII] Aqidah Akhlak - Adab pergaulan dalam islam
 
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021
Ringkasan tausiah ustadz rikza abdullah 29 9_ 2021
 
Bagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejatiBagaimana memilih hubungan sejati
Bagaimana memilih hubungan sejati
 
Akhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaAkhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remaja
 
Anugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumiAnugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumi
 
Akhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelasAkhlak terhadap teman dan adikelas
Akhlak terhadap teman dan adikelas
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Pergaulan Bebas : pengertian, dampak, macam ...
 

Similar to WRITER'S WEEK 2

Tips tips menjadi anak sholeh
Tips tips menjadi anak sholehTips tips menjadi anak sholeh
Tips tips menjadi anak sholehMuthia Mädchen
 
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocxTUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocxboylondonenrique
 
Tips meningkatkan kepercayaan diri
Tips meningkatkan kepercayaan diriTips meningkatkan kepercayaan diri
Tips meningkatkan kepercayaan diriafifahdhaniyah
 
Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...
Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...
Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...Lytagenia
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma okwindah6
 
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01Arief Syarief
 
Generasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakterGenerasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakterArif Apriansyah
 
Bertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabahBertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabahMuhsin Hariyanto
 
AKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptx
AKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptxAKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptx
AKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptxHASANBASRI94479
 
Buku 10, quantum kontak personality jumping
Buku 10, quantum kontak personality jumpingBuku 10, quantum kontak personality jumping
Buku 10, quantum kontak personality jumpingimam abidin
 
Training remaja masjid jogja
Training remaja masjid jogjaTraining remaja masjid jogja
Training remaja masjid jogjaRendra Visual
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13ifutureleaders
 
Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Taufiq Hadie
 

Similar to WRITER'S WEEK 2 (20)

Tips tips menjadi anak sholeh
Tips tips menjadi anak sholehTips tips menjadi anak sholeh
Tips tips menjadi anak sholeh
 
Meaning of life
Meaning of lifeMeaning of life
Meaning of life
 
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocxTUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
 
Tips meningkatkan kepercayaan diri
Tips meningkatkan kepercayaan diriTips meningkatkan kepercayaan diri
Tips meningkatkan kepercayaan diri
 
Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...
Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...
Kunci Sukses PNS, berpola pikir positif, mengayomi dan peka terhadap kepentin...
 
Peringatan Akhir Zaman
Peringatan  Akhir Zaman Peringatan  Akhir Zaman
Peringatan Akhir Zaman
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma ok
 
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
 
Generasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakterGenerasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakter
 
A
AA
A
 
Bertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabahBertahun baru dengan muhasabah
Bertahun baru dengan muhasabah
 
AKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptx
AKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptxAKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptx
AKHLAK PERGAULAN REMAJA.pptx
 
Buku 10, quantum kontak personality jumping
Buku 10, quantum kontak personality jumpingBuku 10, quantum kontak personality jumping
Buku 10, quantum kontak personality jumping
 
Metamorfosis
MetamorfosisMetamorfosis
Metamorfosis
 
Training remaja masjid jogja
Training remaja masjid jogjaTraining remaja masjid jogja
Training remaja masjid jogja
 
Layyinah
LayyinahLayyinah
Layyinah
 
Buletin lds 01
Buletin lds 01Buletin lds 01
Buletin lds 01
 
Buku mentoring 13
Buku mentoring  13Buku mentoring  13
Buku mentoring 13
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13
 
Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 

WRITER'S WEEK 2

  • 1. WRITER’S WEEK JILID 2 CALON PEMBINA KARISMA 34.1 ABSTRACT Produk Hasil Calon Pembina KARISMA yang menceritakan kisah-kisah mereka sebagai remaja islam Compiled by Hafizh Shiddiq PCP
  • 2. Agamaku indah, masa remaja ku buruk. Apa aku muslim? Keindahan adalah sebuah nilai kualitatif, seperti apapun kita melukis-lukis didalam kepala semua hanya bisa terbayang-bayang. Bagaimana bisa kita mengerti keindahan tampa menjadi pelaku keindahan? Ramai orang bicara bahwa remaja adalah masa-masa indah pencarian jati diri. Jati apa yang dicari jika akar yang seharusnya tumbuh belum ada? Bukankah kita sama-sama menjadi manusia yang hanya percaya pada sesuatu yang terlihat? Buktinya banyak ucapan “ kalau saya belum liat pake mata kepala sendiri, saya gak akan percaya, titik. ” bukan kah begitu? Katanya.. masa remaja seperti itu. Sukar percaya pada hal diluar logika. Mereka percaya pada teori-teori manusia dan lumpuhkan dalil-dalil keimanan. Bukankah begitu? Allah yang Maha Baik dan tiada yang melebihinya memberikan kita fase-fase kehidupan agar kita senantiasa belajar. Kita diciptakan dari sebuah sari pati tanah dan menjadi janin kemudian tumbuh menjadi bayi, anak-anak, remaja hingga dewasa dan tua. Semua fase Insyaa Allah akan kita lalui, ada yang sudah melalui semuanya, ada pula yang hanya melalui sebagain saja. Fase-fase itu jika tidak kita gunakan dengan sabaik-baiknya untuk beriman dan bertaqwa maka sungguh kita adalah orang-orang yang merugi. Diantara sekian fase itu, ada 1 fase yang terjadi begitu lama dan memabukkan, mungkin namanya remaja. Kita tahu bahwa perubahan terjadi begitu cepat. Rasanya kita baru kemaren tertatih-tatih belajar membaca di sekolah dasar, belajar berhitung dan berlajar menyanyi. Tapi sekarang kita sudah menulis untuk dibaca bukan lagi membaca untuk menulis. Berpenghasilan untuk dihitung bukan menghitung untuk penghasilan. Bernyanyi untuk didengar bukan mendengar lalu bernyanyi. Kita tumbuh menjadi orang baru dizaman yang baru, kita sudah berpindah dari fase lalu hingga sekarang berada setingkat difase sebelumnya. Kita berpindah, kita berubah dan kita naik setingkat. Secepat itu lah perubahan, lalu apa yang sudah berubah difase barumu? Apa beda nya fase-mu dihari ini dan dihari yang lalu? Hari ini kita telah sampai dimasa remaja, entah kita akan sampai dimasa tua atau tidak, itu jelas bukan urusan kita. Sebagai remaja di abad ke 20 dimana globalisasi seperti ilmu sihir yang memanjakan tapi memabukkan, membuat remaja tak mampu membendung arus sihir itu. Pergaulan remaja pasca arus sihir dan pra arus sihir tentu berbeda, dari yang dulunya kejahatan dianggap menakutkan hingga sekarang kejahatan dianggap hal yang biasa, pelanggaran nilai-nilai dan norma selesai dengan kata maaf dan uang sedang hukum cambuk dinggap kekejaman. Dari yang dulunya orang-orang tak berkerudung dianggap aneh hingga sekarang orang berkerudung dianggap aneh, teroris dan asing tapi bukankah Islam lahir dalam keasingan dan akan kembali asing?. Dari yang dulunya hidup bersama dan gotong royong menjadi kaum-kaum individualis
  • 3. dan sosialita yang berprilaku hedon untuk mempertahankan gaya hidup, kelas sosial dan eksistensi diri. Tak perlu tutup mata dan telinga, kita sudah mampu melihat dan mendengar prilaku-prilaku remaja masa kini. Maka pantaslah kita sampai pada renungan ini, bahwa sahabat Ali RA pernah berkata : Aku khawatir pada suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan. Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan. Banyak orang baik tapi tak berakal, ada orang berakal tapi tak beriman. Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusuk namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah namun mewarisi kesombingan iblis. Ada ahli maksiat rendah hati bagai sufi. Ada yang tertawa hingga hatinya berkarat. Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat. Ada yang murah senyum namun hatinya mengupat. Ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut. Ada yang berlisan bijak namun tak memberi teladan. Ada pezina yang tampil menjadi figure. Ada yang punya ilmu tapi tak paham. Ada yang paham tapi tak menjalankan. Ada yang pintar tapi membodohi. Ada yang bodoh tapi tak tau diri. Ada orang beragama tapi tak berahklak. Ada yang berakhlak tapi tak berTuhan. Lalu dianatara semua itu, diaman aku berada? Patutlah ungkapan Ali bin Abi Thalib menyadarkan hati kita, memastikan bahwa kita akan menjadi remaja pada pilihan yang mana dan bagaimana.
  • 4. Allah dengan jelas mengatakan bahwa Dia menciptakan manusia dan jin adalah untuk beribadah kepadaNya. Lantas tidak kah sepantasnya kita menjadi remaja yang dekat denganNya? Bukan menunggu menjadi tua lalu belajar dekat dengaNya. Keutamaan anak muda yang rajin beribadah di saat mudanya di atas orang tua yang beribadah di saat tuanya adalah laksana keutamaan para rasul diatas sekalian manusia ( HR Bhkori Muslim pustaka At Tesir Syarah Al-Jamie-shogir juz 1 hal 329 ) Betapa Allah mencintai anak muda yang beribah kepadaNya, lalu apa lagi yang membuat kita terus tersihir oleh kemanjaan teknologi dan globalisasi? Apa lagi yang membuat kita berfikir ibadah nanti-nanti? Apa lagi yang belum membuat kita bergerak mendekatkan diri kepada Allah? Jika tak satupun cara membuat kita menjadi dekat kepada Allah dimasa muda kita, bertanyaalah “ dosa apa yang telah aku buat sehingga hati ku begitu beku “
  • 5. Bagai Embun Diantara Remaja Lainnya Karya : Ridha Shabrina Saat sudah memasuki dunia perkuliahan, kita bukan berstatus anak-anak ataupun dewasa. Status kita diambang kegalauan, ciyee* . Sehingga “remaja” lah yang mungkin cocok menggambarkan kondisi kita saat ini. Ketika menjadi seorang mahasiswa/i, keluarga tidak mendominasi diri kita. Apalagi buat para anak kosan yang jauh dari orangtua dan harus bisa benar-benar mengatur segala urusan waktu dan keuangan sendiri. Teman adalah seseorang yang mendominasi dalam kehidupan kita disini. Lingkungan dan teman bermainlah yang menjadikan bagaimana kita dalam berprilaku. Bahkan banyak orang yang asalnya anak “remaja masjid” ketika jauh dari orang tua bisa menjadi “mantan remaja masjid” atau “pasca remaja masjid”. Dan biasanya orang lain hanya akan menilai diri seseorang dengan melihat dengan siapa dia berinteraksi. Bisa diibarakan kalau kita bau minyak wangi maka teman kita pasti penjual minyak wangi. Sebagai seorang muslim , bisa kita kategorikan diri kita sebagai seorang remaja muslim. Remaja Muslim bisa diartikan sebagai remaja yang hatinya hanya untuk Allah dan segala prilakunya juga diniatkan karena Allah. Subhanallah. Tapi Apakah karena agama kita adalah islamlah alasan panggilan tersebut? Apakah semua yang telah dilakukan sesuai dengan Al-Quran atau As-Sunah sehingga pantas disebut remaja muslim? Untuk mencapai tahapan sikap yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah, kita pasti masih dalam proses belajar. Belajar dan belajar, iya.. itulah yang bisa kita lakukan saat ini dan seterusnya. Belajar bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun kawan, kita bisa belajar dari pengalaman sendiri/orang lain, pendapat para ahli, nasehat dari orang-orang disekitar dan pastinya referensi tersebut harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah ya kawan  . Dengan niat yang ikhlas dan untuk mendekatkan diri kepada Allah, semoga saja proses belajar tersebut, insyaallah.. pelan-pelan kita kan sering mengintropeksi diri dan terus berusaha menjadi seorang remaja islam sesungguhnya. Remaja islam sesungguhnya itu bisa kita lihat dengan sikap-sikap yang dia lakukan untuk orang lain, dimana orang lain akan lebih menghargainya, menyayanginya, mempercayainya, dan selalu nyaman bila dikeliling dia. Dan kenapa embun ? apakah tidak ada yang lain yang dapat menggambarkannya? Anda tahu embun? Embun dapat kita lihat saat dini hari . Embun bisa berarti kesejukan yang mengisi kekeringan dedaunan. Embun selalu menciptakan harapan-harapan baru di dedaunan sebelum matahari menguapkannya. bagaimana pun cuacanya, embun akan selalu datang tepat
  • 6. waktu membagikan kesejukan dengan niat yang tulus, walaupun dia tahu kalau nanti pasti akan mengilang. Kehadirannya pun sangat adil, dia bisa berada di dedaunan puncak pohon tinggi maupun di rerumputan yang sering kita abaikan. Ketika menjadi seorang remaja islam, kita di haruskan secara tidak tertulis untuk berprilaku baik dan terpuji. Ketika seseorang semakin baik maka makin banyak pula orang yang iri kepadanya. Bila kita melakukan sedikit kesalahan saja , maka pasti akan dikenang oleh orang-orang tersebut. Dan kadang kesalahan kecil akan dianggap besar bila kita yang melakukannya. Namun dari embunlah kita belajar bahwa menjadi pribadi itu harus selalu menyejukkan hati siapapun, yang dimana orang-orang akan nyaman ketika berada disekitar kita dan kita pun nyaman dengan mereka. Ada saatnya kita di posisi orang-orang mengucilkan kita, kita harus tetap bersikap ramah kepada mereka . Lalu kita harus menebarkan energy positif (motivasi, harapan) untuk semua orang, kita diharuskan selalu bersikap optimis, dan selalu berprasangka baik kepada Allah maupun orang lain. Jangan sampai kita menjadi seorang remaja yang selalu bersedih dan menyebarkan kemurungan bagi siapa saja yang menemui kita. Semangat kawan  Dari embun pula kita belajar bahwa segala prilaku kita harus selalu dilakukan dengan niat yang tulus, niat karena Allah dan niat untuk kebaikan mereka. Dan selalu memikirkan kebaikan seseorang bukan kesalahan seseorang. Sehingga kita memiliki rasa terimakasih dan bersyukur telah bertemu dengan dia yang membantu kita. Lalu dari embun pula kita belajar bahwa harus jadi pribadi yang selalu bersikap adil dalam hal kebaikan dan dalam kondisi apapun. Ketika berteman pun harus adil, bukannya tidak harus membeda-bedakan teman. Namun kita harus belajar bagaimana sikap seharusnya ketika berteman , jangan terbawa arus kawan. Kita sebagai remaja islam harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk  Sebagai remaja islam, kita harus selalu menjadi contoh untuk orang disekitar kita, dan hilangkan kata “malu” selama apa yang kita perbuat itu untuk kebaikan. Mulailah dengan mudah memberi maaf sebelum orang lain meminta maaf, walaupun kadang teori berbeda dengan realita , namun disitu tantangan yang harus kita kalahkan  mulai lah harimu dengan senyuman dan salam ketika bertemu orang lain, usahakan dirimu selalu ceria walaupun kondisi hatimu sedang tidak sinkron dengan senyumanmu  selalu berfikir positif dengan rencana Allah untuk segala hal yang akan terjadi kepada diri kita saat ini . Apakah kita sanggup menjadi embun diantara kawan-kawan yang lainnya?
  • 7. DEMI SURGA AYAH KU Matahari belum terbit dengan sempurna kau telah pergi meninggalkan kami untuk bekerja mencari nafkah untuk ku, ibu, dan adik ku, dan bertemu kembali disaat semuanya sudah gelap dan hanya ada bintang kecil dan senyum dari bulan yang menerangi disaat aku, ibu, dan adikku sudah beranjak kedalam mimpi kami. Sehari hanya ada 24 jam tetapi pertemuan kita sehari-hari begitu singkat, tidak ada isi dalam kehidupan sehari-hari kita yang ada hanyalah pembukaan dan penutupan yaitu ketika aku mencium tangan mu dipagi hari untuk memulai aktifitas dan mencium tangan mu dimalam hari setelah selesai beraktifitas. Apa hidup ini begitu keras ayah? Sehingga aku tidak bisa menikmati setiap kasih sayang yang kau beri? Aku ingin suatu hari bisa bercerita dengan mu mengenai keseharian ku, aktifitas apa saja yang ku jalani setiap detik di dunia ini tapi itu tidak bisa ku dapatkan darimu ayah yang membuatku ingin mencari sesorang yang dapat mendengar cerita ku, berbagi pengalaman dengan ku. Aku menemukan orang tersebut, orang yang bersedia mendengarkan segala keluh kesah ku, mendengar segala cerita yang ku punya padanya dan dia pun memberikan feedback akan cerita-ceritaku tersebut sehingga aku merasa ada yang memperdulikan ku. Hari semakin hari aku dan dia semakin dekat. Semula hanya sebagai teman untuk bercerita, berbagi pengalaman, tetapi semakin hari saling memberikan perhatian yang lebih, yang menjauhkan ku dari Allah Swt. Awalnya begitu indah karna setiap detik ada yang selalu menanyakan kabar, seperti “lagi ngapain”? atau “jangan lupa makan yaa!” yang membuatku merasa begitu spesial. Ada yang beda waktu itu yang membuatku terlalu bahagia dan aku lebih sering menghabiskan waktu dengan nya sehingga aku lupa akan kewajiban ku bagaimana seorang muslimah yang seharusnya. Aku lebih sering merespon telepon darinya dibanding merespon suara Adzan yang berkumandang, aku pergi bermain dengan nya sampai aku lupa waktu untuk pulang ke rumah yang membuat ayah dan ibu khawatir dirumah. Aku sama sekali tidak peduli dengan kekhawatiran itu karna aku terlalu bahagia dengan orang yang bisa membuatku nyaman menjalani hari-hari ku sehingga aku sering melawan dan berkata kasar kepada kedua orang tuaku. Aku sangat bersyukur malam itu, aku mendengar ayah dan ibu ku menangis karna sikap ku. Aku mendengar semua cerita ayah pada ibu ku yang merasa bersalah karna tidak bisa membimbingku dengan baik, ayah menangis beberapa hari karna mengkhawatirkan ku, ayah takut aku terjerumus ke pergaulan yang tidak baik, yang membuat masa depan ku hancur nantinya. Aku mendengar cerita yang dihiasi tangisan malam itu bagaimana pengorbanan nya untuk menyekolahkan ku, agar memiliki masa depan yang baik dan bisa jadi contoh untuk adik-adik ku. Air mataku pun mengalir begitu derasnya mengetahui semua itu, anak seperti apa aku ini? Apa yang sudah ku berikan untuk ayah? Apa yang sudah ku lakukan untuk membalas segala jerih payah yang dilakukannya untukku? Apa aku sudah membuatnya bangga? Apa aku sudah membuatnya senang akan kelahiranku dikehidupannya? Aku yang selalu mengeluh akan sulitnya kehidupan ini, aku yang selalu meminta berbagai fasilitas untuk ku, aku yang sering melawan dan berkata kasar yang membuatnya
  • 8. sakit hati dan terkadang menangis karna sikap ku, sementara ayah selalu memperjuangkan segalanya untuk ku, tidak kenal lelah, tidak peduli dengan dirinya sendiri asalkan aku bisa bahagia hidup di dunia ini. مَن ِ م َُْلِي َ مينَِ مَذَه ِ مَْب ن ي َ م شَ مْءيْ م ن حيس ن َ مِنَييه ََّ مِنلَّ مله َِتيَِح م نَِ مَتبِن َ "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka" (HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629) Ayah aku tahu tidak mudah untuk menjaga anugerah yang diberikan Allah SWT kepada mu untuk menjaga ku sebagai anak perempuan mu. Banyak tanggung jawab yang kau miliki sebagai seorang kepala rumah tangga, seharusnya aku bisa menjadi partner mu, berjuang bersama sebagai tim untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Ayah maafkan aku belum bisa menjadi seorang anak perempuan yang bisa membahagiakanmu, maafkan aku selalu mengecewakan mu, maafkan aku belum bisa mewujudkan keinginanmu yang membuatmu bangga karna memilikiku, tapi aku akan selalu berusaha ayah membuat mu bangga suatu hari nanti di dunia dan di surga kelak. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal’alamiin Kasih sayang yang kau berikan padaku Ayah yang membuat ku selalu semangat dalam menjalani kehidupan yang keras ini, perhatian yang kau berikan padaku Ayah yang membuat ku merasa menjadi anak perempuan paling beruntung di dunia ini memilikimu, perlindungan yang kau berikan padaku Ayah sehingga aku selalu merasa nyaman ada di dekat mu, ketulusan yang kau beri untuk menentramkan hatiku Ayah, fasilitas yang kau beri padaku Ayah memudahkan ku untuk menjalani segala aktifitas. Terimakasih Yaa Allah semua karna izin-Mu. Aku percaya segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas kehendak-Mu. Semoga Engkau selalu memberikan petunjuk kepada kami semua, tunjuki kami semua dengan segera jika kami sudah berada dijalan yang salah menuju jalan yang Engkau ridhai yaa Rabbi. Semoga Bermanfaat!! Rezky Kemala Dewi Siregar
  • 9. Muslimah dalam menjaga Auratnya Pada era Globalisasi ini banyak sekali kecendrungan perubahan negative yang terjadi pada remaja seperti kita. Terutama dengan watak orang Indonesia yang sangat mudah terpengaru‘mode’ karena tidak mau disebut ‘ketinggalan zaman’. Namun di situlah letak kesalahan kita para remaja ini yang kurang berfikir kritis dalam mengambil semua perkembangan mode. Dalam islam. Khususnya Muslimah, aturan menutup aurat sudah tertera dalam Al-Quran dengan sangat jelas, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (QS an- Nur [24]: 31). Ayat di atas telah menjelaskan bahwa kita Muslimah, hendaknya memelihara kehormatan diri kita dengan menjaga pandangan dan menutup aurat. Allah Swt selalu tau yang terbaik bagi hamba-hambanya, perintah ini sungguh bertujuan untuk menjaga kita dari kerusakan citra kaum hawa dan untuk mempertebal iman kita, di hadapan Yang Maha Kuasa. Seiring berjalannya waktu, Jilbab mulai menjadi trend fashion dikalangan remaja, yang mereka sebut sebagai ‘Hijab Style’. Nah, dari situ saja, para remaja sudah salah mengartikan makna ‘Hijab’! Hijab bukanlah jilbab atau trend apapun yang dibicarakan khalayak saat ini. Al-Hijab, merupakan ‘pembatas’ atau ‘penghalang’ yang bisa di artikan sebagai tabir pembatas yang menghalangi wanita dari penglihatan orang lain, tetapi bukan sesuatu yang dipakai seperti pakaian, celana maupun jilbab akan tetapi berbentuk sebuah pemisah seperti tembok, korden dan lain sebagainya. Di samping itu, fenomena ‘Hijab Style’ ini sungguh disalahgunakan! Kita sebagai remaja Muslimah Wajib menutup aurat dengan aturan yang memang harus Syar’I, tidak sembarang menutup kepala dengan kain berbagai motif dan dikreasikan se’heboh’ mungkin. Untuk apa memakai jilbab, tapi masih memperlihatkan dada? Untuk apa memakai jilbab, tapi pakaian masih ketat dan membentuk tubuh? Untuk apa memakai jilbab, tapi sikap dan perilaku masih ‘belum berjilbab’? Poin-poin di ataslah yang masih harus direnungkan oleh kita semua, para Muslimah. Bagaimana cara nya kita menutup aurat dengan Syar’I dan pastinya terpandang cantik di hadapan Allah Swt.
  • 10. Secara bahasa, jilbab adalah sejenis mantel atau baju yang serupa dengan mantel (Lihat: Kamus al-Muhith). Adapun menurut beberapa pendapat ulama tafsir, pengertiannya adalah sebagai berikut: 1. Kain penutup atau baju luar/mantel yang menutupi seluruh tubuh wanita. (Tafsîr Ibn ‘Abbas, hlm, 137). 2. Baju panjang (mulâ’ah) yang meliputi seluruh tubuh wanita. (Imam an-Nawawi, dalam Tafsîr Jalalyn, hlm. 307). 3. Baju luas yang menutupi seluruh kecantikan dan perhiasan wanita. (Ali ash-Shabuni, Shafwah at-Tafâsîr, jld. 2, hlm. 494) 4. Pakaian seperti terowongan (baju panjang yang lurus sampai ke bawah) selain kerudung. (Tafsîr Ibn Katsîr). Intinya, Allah memerintahkan kepada Nabi agar menyeru istri-istrinya, anak- anak wanitanya, dan wanita-wanita Mukmin secara umum—jika mereka keluar rumah untuk memenuhi hajatnya—untuk menutupi seluruh badannya, kepalanya, dan juga juyûb mereka, yaitu untuk menutupi dada-dada mereka. 5. Pakaian yang lebih besar dari khimâr (kerudung). Ibn ‘Abbas dan Ibn Mas‘ud meriwayatkan, bahwa jilbab adalah ar-rada’u, yaitu terowongan (pakaian yang lurus tanpa potongan yang menutupi seluruh badan). (Tafsîr al-Qurthubi). Dalam salah satu hadits juga dikatakan, “Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya).” (HR Abu Dawud) Memang seperti itulah pakaian yang seharusnya kita kenakan. Setidaknya untuk saat ini, mulailah memakai pakaian yang longgar atau tidak membentuk tubuh, sopan, dan rapi. Anda bukannya belum siap, tapi anda hanya belum membiasakan diri anda, ego anda yang tinggi atas rasa takut akan penilaian orang, dan anda tidak menyadari kecantikan yang terpancar dari diri anda apabila berpakaian syar’I , di mata Allah. Surga adalah jaminannya. So, sudah begitu jelas kan permasalahan mengenai jilbab ini? Putri Nur Ashri PCP Karisma ITB Periode 34.1
  • 11. Nurul khairunnisa “Mewujudkan remaja yang pintar dan berakhlakul karimah “ Hai tmen-tmen….  gimana nih rasanya sudah menginjak di usia remaja? …Kita sebagai remaja seharusnya seneng lohh tmen-tmen …. Kita sudah menginjak di usia remaja, dimana pada usia ini adalah fase yang tepat untuk masa belajar dan pembentukan karakter yang baik (Golden Age). Nah,.. gimana nih caranya agar pada masa remaja kita ini tidak membuang-buang waktu atau menyia-nyiakan hanya di habiskan untuk main-main, nongkrong sma tmen-tmen atau bahkan kita terbawa pergaulan bebas pada zaman sekarang ini atau sex bebas? … jangan sampai kita terbawa oleh dengan hal-hal seperti itu. Kita seharusnya prihati dengan keadaan remaja-remaja pada zaman sekarang, banyak dari mereka yang kurang dari pengawasan orang tua, lebih suka bermain bebas dengan teman-teman mereka yang pada akhirnya terjerumus pada pergaulan bebas dan hanya menjadikan masa depan mereka hancur dan rusakn. Kita jangan sampai terjerumus pada hal yang seperti itu ya temen-temen. Eummm bagaiman ya Caranya? Yaitu dengan menanamkan karakter-karakter yang baik pada diri kita . nah… bagaimana nih cara mewujudkan remaja yang pintar dan berakhlakul karimah? pertama, disiplin….. generasi muda yang unggul dan berkualitas harus memeiliki kedisiplinan yang tinggi, rajin bekerja dan suka beramal. Semua itu untuk menyongsong masa depan yang cerah. Dan disiplin juga harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada disiplin harus menjadi sebuah acuan kita
  • 12. ya temen-temen, karena jika kita sudah disiplin dalam satu hal, dalam hal lainnya pun kita akan terbiasa disiplin, baik dalam beraktufitas seharian atau pun disipli dalam belajar. Kedua yaitu jujur, kejujuran merupakan salah satu ciri generasi muda yang unggul. Kejujuran bukan hanya jujur terhadap orang lain, tetapi yang paling penting adalah kejujuran terhadap diri, dan bekerja sama yang baik adalah akan terwujud pribadi yang tangguh. Dalam kejujuran ini juga kia harus terapkan dalam kehidupan sehari-hari….nah temen-temen juga harus dong menerapkan kejujuran dalam kehidupan kita, supaya kita menjadi remaja yang baik dan berakhlakul karimah. Ketiga adalah ulet, generasi yang unggul tidak mudah putus asa dan selalu ulet sesuai dengan skil dan profesinya. mengembangka profesi yang kita miliki agar kita dapat menghasilkan karya, mereka akan terus berusaha dengan tekun sampai akhirnya membawanya kepada dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan yang lebih baik dan berkualitas. Nah…… sangat jelas temen-tmen putus asa itu ga boleh lohh…. Karena berputus asa dalam aspek kehidupan sangan dilarang oleh agama, Allah SWT. Berfirman dalam Al-Quran surat yusuf ayat 87, yang artinya: “janganlah kamu berputus asa daru rahmat allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat allah adalah hanya orang-orang kafir.” Berputus asa dilarang dalam segi aspek kehidupan, baik itu dalam belajar atau bahkan dalam meraih cita- cita. Karena berputus asa merupakan perbuatan orang-orang kafir. Nah…. Maka dari itu kita sebagai generasi muda, mari kita langkahkan kaki untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Kembangkan potensi yanga ada dlam diri kalian agar menjadi sumber daya yang unggul dan berkualitas. Dengan tiga unsur di atas diharapkan di era globalisasi ini, kita sebagai generasi muda dapat berperan aktiv menjadi plopor-plopor pembangunan untuk agama, bangsa dan Negara kita. Nah temen- temen…… mulai dari sekarang ayo kita bentuk karakter remaja yang pintar dan berakhlakul karimah, agar kita sebagai seorang remaja dapat ,enjadi contoh yang baik bagi generasi-generasi muda berikutnya…  
  • 13. Dewi K. Mujahidah PCP Karisma ITB "Aku muda, Aku bisa" Saya memenggal salah satu lirik lagu yang dilantunkan Agnezmo yang berjudul "Le O, Le O" tersebut untuk mengawali perbincangan dari hati ke hati antara kita kali ini. So what, apa hubungannya? Mungkin pertanyaan itu terlintas dalam benak sobat pembaca, mari kita uraikan dengan terlebih dahulu menelusuri tentang siapa diri kita sebenarnya. Nah, kalau ada pertanyaan tentang siapakah diri kita, kira-kira sobat mau memberikan jawaban seperti apa? Sudah dipastikan akan banyak bermunculan jawaban yang menurut sobat semua relevan dengan keadaan sobat saat ini, mulai dari jawaban yang masuk akal sampai jawaban tidak masuk akal sekalipun bahkan mungkin saja akan di akhiri dengan pemeo kekinian yang lagi booming di kalangan remaja yaitu "Ah iya, da Aku mah apa atuh!", hehe. Oke skip, kembali ke topik pembahasan. Mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita sepakati bahwa inti dari semua jawaban merujuk pada satu kata yaitu remaja. Oh iya, terlepas dari yang membaca artikel ini lebih dari kategori teen alias remaja, saya ambil keputusan saja bahwa semua yang sedang membaca adalah remaja. Jadi, berbangga hatilah sejenak bagi yang merasa kelebihan umur dengan melepas predikat over teen alias mantan remaja-nya, karena saat ini bro ‘n sis sedang pura-pura remaja dengan membaca artikel ini. Ciee. Nah, R-E-M-A-J-A. Apa yang sobat pikirkan saat mendengar kata itu? Ya, pasti tentang kelabilan emosi, masa transisi menuju kriteria dewasa, tempat mewabahnya berbagai macam virus unyu- unyu, mulai dari virus merah jambu, virus selfie, virus galau, virus cabe-cabean, terong-terongan (kalo ada sih sekalian aja tomat-tomatan, terasi-terasian dan garam-garaman, kita bikin sambal deh, hehe), lalu virus apalagi? Oh ya, virus wakwaaw, virus munaroh dan seabrek nama virus lainnya yang sudah saya masukkan pada waiting list. Agan ‘n Sist, rahimakumullah… Sekarang kita berbicara perihal Islam dan Dunia Remaja. Bagaimana keterkaitan antara keduanya? Sebelum itu mari kita singgung sedikit mengenai pandangan Islam terhadap remaja dan pandangan remaja terhadap Islam itu sendiri. Islam menempatkan remaja sebagai kunci pembuka kemenangan Islam, bagaimana tidak? Remaja yang sadar akan peran dan fungsinya tentu akan ber-Islam dengan sebaik-baiknya, kesehariannya akan
  • 14. lebih akrab dengan mesjid, kehidupannya akan terarah dengan berpedoman pada Al-Qur’an, pun dengan perilakunya sudah pasti mencerminkan akhlaqul karimah alias akhlak mulia men. Maka, apa yang terjadi? Islam akan semakin tangguh karena remaja yang bermoral merupakan pondasi terkuat yang akan menjadikan bangunan semakin kokoh secara keseluruhan. Suatu bangunan yang bersinergi antara elemen satu dengan elemen lainnya tentu tidak akan mudah tergoyahkan, tidak akan mudah terombang-ambing. Lalu, pertanyaan yang kedua. Jika Islam memandang remaja se- special itu, bagaimana pandangan remaja terhadap Islam sendiri? Nah, disinilah masalahnya. Terlalu banyak remaja yang terjebak dalam kenyamanan hedonisme, sekularisme, liberalisme dan –isme lainnya yang menjadikan kondisi Islam saat ini semakin terpuruk dalam kegamangan. Miris sekali, coba perhatikan. Dunia virtual sudah mengantarkan hampir 80% manusia pada kondisi autis, sudah tak jarang kita mendapatkan teman atau saudara kita begitu asyik dengan gadget-nya, mereka rela berjam-jam stay depan monitor, seorang anak remaja bakan sampai berani menggertak Ibunya karena merasa terganggu ketika sedang nge –game, lebih parah lagi saat remaja begitu asyik menikmati sajian website yang menyediakan situs pornografi dan pornoaksi. Siapa yang harus bertanggung jawab atas kekacauan moral ini? (Haruskah kita bertanya pada rumput yang bergoyang? Hehe). Sobat, kini bukan saatnya lagi kita membesar-besarkan masalah fiqiyah, berdebat kusir mempertahankan keunggulan masing-masing ormas, sibuk mengurusi pemboikotan produk yang disinyalir milik orang kafir padahal diam-diam mengkonsumsi termakan gengsi dan lain-lain. Ayo, sudah terlalu lama kita terlelap dalam tidur, sudah cukup kita berandai-andai dan memimpikan kemenangan Islam. Remaja dan Islam adalah tanggung jawab kita bersama, pembinaan remaja menjadi pe-er terbesar yang harus segera direalisasikan. Mari kita bangun kesadaran dan ber-Islam secara kaffah dengan di mulai dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat dan lebih luasnya dunia. Mari kita lebih akrab dengan Al-Qur’an, lebih dekat dengan masjid dan saling menguatkan antara sesama muslim.Jadilah remaja yang produktif, dimana waktu tidak terbuang begitu saja. Seperti lagu pengantar tadi, "Aku muda, Aku Bisa". Islam berawal dari keterasingan dan akan kembali asing. So, jangan minder ketika kamu secara gamblang nunjukin ke-Islaman kamu, semisal kamu malu berkerudung karena suka dipanggil Ustadzah, Bu Haji, so’ alim dan lain-lain, udah pe-de aja sis, Allah Maha Tahu siapa yang so’ kafir, so’ alim sama yang alim beneran. Disinilah pentingnya pembinaan sebagai media memperkuat keimanan dan prinsip ke-Islaman agar tidak mudah layu saat terhempas godaan, sudah jelas bukan bahwa tugas utama kita bukan meng-Islamkan yang
  • 15. kafir tapi justru meng-Islamkan saudara kita yang sudah Islam dengan memperbanyak lembaga pembinaan remaja, dimana remaja lah yang akan menjadi tonggak kesuksesan Islam, semoga Allah SWT., senantiasa memberikan kekuatan hati dan istiqomah kepada kita dalam upaya menjadi muslim yang kaffah dan pribadi yang bermanfaat. Aamiin Ya Allah
  • 16. Pentingnya membina remaja Membina remaja? Maksudnya? Kenapa sih remaja harus dibina? Apa juga pentingnya membina remaja? Hemm, ini yang dulu menjadi pertanyaan saya pada diri saya. Sebelum menjawab atau menjelaskan pertanyaan tersebut, kita cari tahu dulu mengenai “remaja” itu apa. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, remaja adalah mulai dewasa atau sudah sampai umur kawin. Menurut psikologi, masa remaja ini ditandai dengan kondisi yang labil, tidak berpedirian dan biasanya susah mengendalikan diri sehingga mudah untuk dipengaruhi, baik yang bersifat positif maupun negative seperti prilaku yang menyimpang dari norma-norma negara, dan yang sangat mengkhawatirkan adalah menyimpang dari norma agama. Masa remaja merupakan masa transisi dimana seorang anak itu berusaha menemuka jati diri kedewasaannya secara psikologis dan biologisnya, sehingga pada masa ini sangat kritis namun strategis untuk dibina dan diarahkan. Masa kritisnya adalah mudahnya terpengaruh dan tidak matang dalam memikirkan sesuatu hal, tanpa memikirkan baik dan buruk untuk kedepannya. Dewasa ini, banyak sekali hal-hal negative yang terjadi pada remaja, dimulai dari pergaulan yang bebas, tidak ada batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan, merebaknya cabe-cabean, dan masih banyak mengenai penyimpangan-penyimpangan dikalangan remaja. Tidak hanya pada remaja, namun dikalangan anak-anak pun pada masa ini telah terjadi penyimpangan-penyimpangan, hal-hal yang tak wajar dilakukan pada usia anak-anak, yang seharusnya pada masa anak-anak belajar dan bermain dengan ceria, tetapi dipakai untuk melakukan hal-hal yang tak senonoh, yang tak wajar dan tak pantas dilakukan. Disinilah pentingnya kita sebagai orang yang telah melewati masa transisi, yang sudah mengalami yang namanya pencarian jati diri kedewasaan, dan dianggap sudah menjadi sosok yang dewasa, untuk membina para remaja yang berada dalam fase atau masa transisi. Kenapa remaja harus dibina? Karena menurut saya, remaja adalah pondasi bangsa. Jika remaja tidak dibina, akan seperti apa bangsa kita dimasa depan. Jika pondasi tidak kukuh dan kuat, maka akan runtuh, berarti runtuh juga bangsa kita. Runtuhnya remaja (pondasi bangsa) karena hal- hal yang tidak bermanfaat, yang merusak moral, melakukan pembodohan. Banyak factor mengapa pada masa remaja banyak yang terjerumus pada sesuatu hal atau melakukan kegiatan yang
  • 17. negative, yaitu, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua, lingkungan yang memberikan pengaruh negative, dan yang paling utama adalah kurangnya nilai-nilai agama. Namun, dari semua factor penyebab melencengnya remaja adalah kurangnya pembinaan dari kedua orang tua atau keluarganya dikarenakan banyak factor juga. Yang seharusnya orang tua sebagai pendidik yang paling utama dan pertama bagi anak-anaknya tidak terlakoni dengan baik, jadi terbengkalailah anak. Menghadapi lingkungan yang bebas, menerima semua hal tanpa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Namun, tidak seharusnya juga kita menyalahkan orang tua yang tak memberikan perhatian. Tetapi lebih menekankan bagaimana caranya kita membina remaja agar berkepribadian tangguh dan mempunyai spiritual yang kokoh, yang tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat negative. Membina yaitu membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik. Menurut saya, akan berbeda antara orang yang terbina dan tidak terbina. Orang yang tidak terbina biasanya hidup semaunya dan tidak mempunyai tujuan hidup. Maka dari itu pentingnya pembinaan, khususnya pembinaan pada remaja yang akan mewarisi dan menjadi masa depan bangsa. Dalam pembinaan pun tidak hanya aspek kognitifnya yang harus dibina, namun aspek akhlak atau sikap pada remaja. Jika semua remaja dibina dengan baik maka akan menghasilkan generasi bangsa yang berintelektual. Tidak hanya mengangkat harkat dan martabat diri, namun harkat dan martabat bangsa dimuka dunia. Namun, akan percuma jika hanya intelektualitas saja yang dibina tanpa membina akhlak. Banyak oran yang sukses dalam segi intelektual, namun tidak memiliki akhlak, contohnya pejabat yang korupsi. Mereka adalah orang yang terbina dalam segi intlektual namun karena tidak dibina akhlak dan keimanannya, mereka melakukan korupsi (mencuri). Jadi pembinaan akhlak dan intelektual sangan penting sebagai penyeimbang, agar terjadinya kesempurnaan pribadi remaja kelak. Walaupun hakikatnya tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, namun dengan adanya usaha atau ikhtiar tidak aka nada yang sia-sia.
  • 18. Problematika Pergaulan Remaja Masa Sekarang dan solusinya Jika kita mendengar kata “remaja” selalu mendapat tanggapan yang berbeda-beda dari setiap orang. Namun sayangnya pada saat ini, kesan yang ada dalam benak masyarakat tentang remaja adalah kesan yang negatif. Tentu nya ini disebabkan karena pergaulan remaja saat ini yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku baik itu adalah norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, maupun norma hukum. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang terjerat hukum seperti pencurian, penjambretan pemerkosaan, pengedar obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar. Bahkan yang membahayakan lagi tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas. Perilaku remaja yang menyimpang bukanlah tanpa sebab, segala sesuatu ada yang menajdi latar belakang mengapa perilaku mereka menyimpang. Banyak yang membuat perilaku remaja menyimpang terutama sekali remaja muslim, yang seharus nya menjadi contoh teladan bagi remaja di lingkungan sekitarnya.Penyebabnya antara lain : - Kurang wawasan pergaulan yang benar menurut Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. - Kurangnya pengarahan pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka yang berada dalam masa remaja. - Mudah nya percaya pada orang lain baik yang baru dikenal maupun yang sudah lama dikenal orang tersebut. sehingga ketika diajak untuk berbuat yang menyimpang mereka cenderung menuruti sehingga seterusnya mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain. - Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, kakak, teman, sahabat, guru. Ketika mereka tidak ada yang mendukung mereka tidak tahu harus meminta dukungan kepada siapa, bahkan banyak yang putus asa untuk meraih masa depan yang cerah karena tidak adanya dukungan sperti misalnya banyak remaja yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya. - Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan kepentingan anak-anak mereka sendiri. Padahal dalam UU no. 23 tahun 2002 pasal 26 ayat 1 menyatakan “Orang tua berkewajiban bertanggung jawab untuk : a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak; b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak” Seperti yang sudah disebutkan diatas , tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas misalnya pacaran. Menurut saya pribadi pacaran lebih banyak mudharat dari pada maslahatnya. Tidak ada satu dalil pun yang membolehkan seorang remaja muslim berpacaran.
  • 19. Pacaran mendekatkan seseorang pada perzinahan. Sehubungan dengan hal ini Al Qur’an meyebutkan : وَلاَ تَقْرَبُواْ ال زنَى إِّنَّهُ كَانَ فَاحِّشَةً وَسَاء سَبِّيل “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa': 32) Dalam hadist pun disebutkan yang artinya : Dari Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan seorang wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya. (Hadis Riwayat Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih). Mereka yang terjerumus pergaulan bebas disebabkan tidak mengetahui dan tidak memahami rambu-rambu bergaul dengan lawan jenis padahal Islam telah mengatur bagaimana aturan pergaulan remaja baik laki-laki maupun perempuan yang dilandasi oleh nilai-nilai keislaman pula. Untuk membendung pergaulan bebas yang semakin marak maka antara remaja muslim baik laki-laki maupun perempuan harus ada batasan dalam pergaulan mereka. Tata cara pergaulan antara remaja laki-laki dan perempuan yang baik ialah sebagai berikut : - Menutup aurat dan menjaga aurat Hal yang sepele tapi bagi yang belum melaksanakan terasa berat terutama bagi perempuan. Wajib memakai jilbab, memakai pakaian yang sopan, tidak menampakkan lekuk tubuh dengan memakai baju ketat dan celana ketat supaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Perintah mengenakan jilbab terdapat dalam Q.S Al-Ahzab ayat 33 yang artinya : "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " - Jika bertemu mengucapkan salam kepada teman yang muslim dan sesame muslim lainnya. Jika ada yang mengucapkan salam kepada kita maka kita wajib untuk menjawabnya. - Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Seorang remaja muslim harus menghormati orang tua jika posisi mereka sebagai anak dan sebagai adik dari saudara kandung mereka. Terhadap orang yang lebih muda, remaja muslim harus memberi contoh teladan, memberikan bimbingan dan tuntunan ke jalan yang benar jika posisi mereka sebagai kakak dari adik-adik kandung mereka
  • 20. - Bersikap dan berbicara dengan sopan, jika perkataan dan perbuaatan seorang remaja muslim sopan maka akan banyak orang yang merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Sehingga pandangan masyarakat terhadap remaja tidak akan negatif jika mereka memiliki akhlakul karimah. Karena akhlak seseorang dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya. Solusi agar para remaja memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat ialah : Perlunya pembinaan untuk para remaja supaya wawasan mereka terbuka, mereka tidak hanya memahami pelajaran disekolah saja namun juga diluar sekolah karena banyak sekali hal yang tidak didapatkan disekolah seperti misalnya tata karma. Dengan adanya pembinaan seperti itu maka para remaja dapat menyadari bahwa mereka harus membentengi diri mereka sendiri supaya tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif.
  • 21. REMAJA DAN TAYANGAN TELEVISI MASA KINI Jika saya perhatikan kehidupan para remaja saat ini sangatlah memprihatinkan. Remaja saat ini sering mengagung-agungkan cinta terutama remaja perempuan. Jika kita melihat tontonan- tontonan di televisi banyak hal yang berkaitan tentang percintaan remaja mulai dari sinetron, ftv, bahkan lagu-lagu pun kebanyakan tentang cinta. Dari anak kecil sampai orang dewasa disuguhi tentang percintaan. Apakah orang yang membuat tayangan televisi itu tidak memikirkan bagaimana dampak dari sajian acara televisi yang mereka buat terhadap orang yang menontonnya? Apakah mereka hanya menginginkan keuntungan berupa materi semata? Sejak kecil saya sering bertanya-tanya dalam hati, mengapa kebanyakan lagu dan acara-acara televisi kebanyakan menceritakan tentang cinta? Dan saya merasa seolah-olah cinta telah menguasai dunia. Apakah tujuan hidup manusia itu hanya untuk mencintai dan dicintai? Apakah Allah menciptakan manusia hanya untuk hidup berpasangan dan membuat keturunan? Salahkah jika seseorang jatuh cinta? Dan apakah cinta itu hanya identik dengan nafsu belaka? Apakah Allah melarang umat-Nya untuk bergaul? Untuk menjawab pertanyaan terakhir diatas, Allah berfirman dalam Q.S 49:13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [Q.S.Al-Hujurat(49):13] Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa Allah tidaklah melarang umat-Nya untuk bergaul, malahan Allah memperintahkan agar kita saling mengenal. Lalu, apakah sudah benar pergaulan remaja saat ini? Masa-masa remaja memanglah saat-saat yang menyenangkan. Pada masa ini terjadi transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Seorang anak yang memulai masa remajanya biasanya sudah mulai punya keinginan untuk hidup mandiri dan punya pemikiran sendiri. Tak jarang saya melihat remaja-remaja masa kini yang sudah tidak mendengarkan nasihat orang tua dan inginnya mengikuti kehendak sendiri sehingga akhirnya terjerumus dalam pergaulan yang salah. Manusia diciptakan dengan segala kelebihannya yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain di bumi yaitu berupa akal untuk berpikir dan menentukan mana yang baik dan yang buruk. Seseorang yang mulai menginjak masa remaja biasanya memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal baru, hal- hal yang belum pernah mereka lakukan sejak kecil. Mereka ingin lebih terlihat dewasa. Namun kadang mereka mencoba hal-hal yang tak selayaknya mereka lakukan. Kembali pada pembicaraan kita di awal yaitu mengenai tayangan-tayangan televisi mengenai percintaan. Sebenarnya tak salah jika cinta yang dimaksud adalah kasih sayang kepada sesama
  • 22. makhluk karena Allah Swt memang menyuruh umatnya untuk saling menyayangi sesama umat manusia. Karena cinta bukanlah nafsu. Manusia memiliki cinta dan memiliki nafsu. Cinta dan nafsu adalah sesuatu yang berbeda namun sering dianggap sama. Jika melihat tayangan televisi, cinta itu selalu diidentikan dengan pacaran, mesra-mesraan, dan sejenisnya. Bukannya saya merasa iri karena belum pernah pacaran. Tapi entah mengapa saya selalu merasa tak suka jika melihat tayangan-tayangan remaja bermesraan. Kadang saya merasa kasihan terhadap si ceweknya. Dia mau saja dipeluk dan dicium sama cowok yang bukan mahramnya. Yang aku lebih kasihan lagi yaitu mengapa perempuan itu selalu pengennya kelihatan cantik, seksi, pengennya diperhatiin sama cowok. Perempuan itu dosanya lebih banyak dari si laki- laki. Selain dirinya yang berdosa, dia juga bikin orang lain berbuat dosa. Astaghfirullahal adziim. Jika melihat realitas kehidupan remaja-remaja masa kini baik yang ada di sekitar kita maupun melalui media massa dan elektronik kita sering mendapati kasus-kasus mengenai remaja. Mulai dari kasus narkoba, hamil di luar nikah dan sebagainya. Saya merasa khawatir dengan remaja saat ini. Saya senang bahwa selama masa-masa remaja, saya jauh dari pergaulan-pergaulan yang kelam. Para remaja adalah calon-calon pengganti orang dewasa yang lama-lama akan tiada. Kaum remaja haruslah dididik untuk menjadi calon-calon pemimpin dan pemelihara bumi ini. Jika saat remajanya sudah tak beradab, bagaimana jadinya jika mereka sudah menginjak masa-masa dewasa. Mungkin salah satu cara untuk membina remaja masa kini adalah dengan membina pola pikir mereka. Mereka harus dididik sejak dini dengan diberikan pemahaman mengenai dampak dari pergaulan saat ini. Mereka harus mendapatkan pendidikan agama yang lebih serius agar mereka bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Peran orang tua juga sangat penting dalam membina mereka. Jauhkan mereka dari tayangan-tayangan televisi yang tidak bermanfaat dan bahkan membawa kemadaratan. Pengaruh buruk itu kadang bisa muncul dari lingkungan terdekat sekalipun. Maka dari itu perhatikan pergaulan si remaja. Jangan sampai ia bergaul dengan orang yang salah. Memang susah untuk membina remaja saat ini, pergaulan-pergaulan modern telah mempengaruhi pola pikir mereka. Perlu usaha super keras untuk mengembalikan para remaja ke dalam koridor agama. Memang sulit menemukan acara-acara televisi yang sesuai dengan bagaimana seharusnya remaja menjadi remaja. Acara yang berkaitan dengan remaja malah lebih cocok untuk orang dewasa. Entah bagaimana caranya agar para remaja saat ini bisa sadar tentang apa sebenarnya tujuan hidup mereka. Ingatlah! Remaja adalah aset bangsa yang harus dijaga, dididik, dibina, dibimbing, dan dilatih untuk menjadi manusia yang berguna bagi negara kelak. Jangan biarkan remaja kita terjerumus dalam pergaulan yang salah yang dapat merusak masa depan mereka.
  • 23. Remaja Islam Ujung Tombak Perjuangan Umat ڊسماللهالرحمنالرحيم وَلْتَكَنَْ وَنْتَم ْ وُمٌَّْْ وَدَُْْنََ إَن ى و ََََْْنِ وَدََََُْْْْْْ و اَْْْعَرَنف ِ وَدََْهَمَََْ و لَُ و َْتَمْرَنِوو وَأ ولَنٌَْْْ وْنُْ وَدْْف لَحْرَنِ “Danوhendaklahوadaوdiوantaraوkamuوadaوsegolonganوumatوyangوmenyeruوkepadaوkebajikan,وmenyuruhوkepadaوyangوma’rufوdanوmencegahوdariوyangوmunkarو;وmerekalahوorang-orang yang beruntung.”و(Q.S.وAliوImranو[3]:و104). Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Masa remaja tidak hanya diartikan sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak menjadi dewasa sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hurlock, lebih dari itu masa remaja memiliki arti luas yaitu pematangan atau pendewasaan seseorang dalam berpikir dan bertindak, pada masa remaja hendaknya kita mulai mengetahui mana perbuatan yang benar dan mana yang salah, pada masa ini juga kita hendaknya sudah menemukan jati diri, tujuan hidup dan untuk apa kita hidup. Kalau kita melihat realita sekarang, banyak sekali remaja Islam yang hanya dewasa secara fisik dan sedikit yang sudah dewasa dalam berpikir dan bertindak. Kita lihat banyak anak-anak remaja Islam yang masih berusia 18-21 tahun yang tidak mengetahui tujuan hidup dan untuk apa dia hidup, bahkan didalam lingkungan lembaga pendidikan semacam SMA dan Universitas masih banyak diantara mereka yang apatis terhadap dakwah umat islam dan belum memiliki tujuan hidup, mereka hanya sekolah untuk menuntut ilmu tanpa tahu mau diapakan ilmu yang mereka dapat, tahunya mereka sekolah kemudian lulus dan mendapatkan pekerjaan. Memang itu tidak salah, tapi kita menuntut ilmu disekolah/Universitas bukan untuk jadi pekerja tapi kita menuntut ilmu adalah untuk menjadi seorang pemikir dan menjadi pioneer perubahan yang lebih baik untuk lingkungan sekita kita. Serta yang paling penting kita hidup adalah untuk menjadi Abdi Allah SWT. Yang memperjuangkan dan meneruskan dakwah Rasul-Nya Ingat pesan KH. Buya Hamka “Kalau hidup sekedar hidup Babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja Kera juga bekerja.”
  • 24. Bayangkan remaja-remaja Islam yang berpendidikan saja masih ada yang belum menjadi dewasa seutuhnya, apalagi remaja-remaja yang dipinggir jalan yang dandanannya gak jelas, sekolah enggak, kerjaannya kebut-kebutan, nongkrong dan serangkaian aktivitas mereka yang lain yang gak ada manfaatnya. Sudah gak punya tujuan dan arah hidup, meresahkan masyarakat saja kerjaannya, untung idup lagi. Hee...hee. Tapi walaupun seperti itu mereka tetap saudara kita yang perlu kita rangkul dan kita ajak bersama kita untuk menjadi remaja yang tidak apatis dengan perjuangan umat dan peduli dengan dakwah perjuangan umat islam. Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam sekarang belum dewasa seutuhnya dan apatis terhadap perjuangan umat Islam. Pertama; belum balighnya remaja tersebut. Baligh diambil dari bahasa Arab yang berarti “sampai” maksudnya "telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan". Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila: Mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kedua: Pasti faktor utama yang mempengaruhi karakter seorang remaja adalah didikan orang tua dan lingkungan dimana remaja itu tumbuh besar. Ketiga: Tidak adanya sosok orang soleh yang remaja kagumi dan teladani. Selain faktor, ada juga media yang berperan untuk membentuk karakter remaja seperti keluarga, teman bermain dan media massa. Dari sekian banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam banyak yang tidak peduli dengan dakwah umat Islam, saya paling menyoroti faktor lingkungan. Mengapa demikian? Karena lingkunganlah yang berperan besar membentuk karakter seorang remaja, reamaja pasti lebih banyak bergaul dilingkungan luar rumah daripada bergaul dengan lingkungan keluarga sendiri. Dan dari sekian banyak media yang membentuk karakter remaja, saya paling menyoroti media massa. Mengapa Media massa? Karena saya yakin remaja lebih banyak menggali Informasi dari media massa daripada dari kelurga ataupun teman bermainnya. Media massa berperan sangat besar dalam membentuk karakter remaja, karena Informasi di media massa bisa menciptakan perspektif atau menggiring pemahaman remaja terhadap suatu Informasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh media tersebut. Itulah kenapa media massa menjadi objek yang sangat potensial untuk menyebarkan suatu Ideologi atau pemahaman.
  • 25. Kita lihat banyak sekali tayangan ditelevisi yang menyudutkan umat islam. Contohnya ketika ada penggrebekan teroris pasti yang ditayangkan ditelevisi adalah masjid, Al-Qur’an, orang yang berpakaian putih gamis dengan memakai sorban/peci, atau embel-embel Islam lainnya. Selain itu, yang lagi heboh sekarang seperti ISIS dan demo yang dilakukan FPI. Sehingga timbul perspektif didalam diri orang tua dan remaja pemahaman yang sering disebut orang-orang dengan “Islamophobia” mereka jadi takut untuk datang ke Masjid mengikuti sebuah pengjian ataupun ikut organisasi keislaman yang mendakwahkan Islam karena mereka pikir teroris itu lahir dari Masjid dan dari sebuah organisasi yang berembel Islam. Cara seperti itu bahasa kerennya disebut dengan “Ghazwul fikri” atau perang pemikiran. Nah... Sekarang tugas kitalah sebagai remaja Islam yang sudah Akil dan Baligh untuk menjadi solusi dan merangkul teman-teman kita yang masih belum Baligh untuk bersama-sama menjadi ujung tombak perjuangan umat Islam. Bagaimana caranya? Yang pasti pertama dengan menasehati teman-teman kita, mengajaknya secara perlahan untuk cinta kepada Allah SWT. Cinta Rasul- Nya, suka ke Masjid, cinta Ulama dan mengajaknya untuk selektif dalam menyaring informasi yang didapat sehingga kita tidak mudah terjebak dalam Ghazwul fikri. Selain dengan cara diatas, tentunya kita harus memberikan teladan melalui diri kita sendiri, kan gak lucu kalau kita nyuruh mereka cinta Islam kalau kita sendiri tidak menunjukkan citra Islam dalam diri kita. He..hee Tentunya semua langkah diatas membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah, maka dari itu sebagai ujung tombak perjuangan umat Islam kita harus senantiasa sabar dan istiqomah dalam mendakwahkan Agama Allah SWT.
  • 26. Remaja yang Berbeda Kawan, bagaimana kabar duniamu saat ini? Satu pertanyaan yang terlihat sederhana namun memiliki jawaban yang tak sesederhana itu. Karena kamu mempunyai dunia dengan banyak warna yang menghiasinya. Tahukah kamu apa hakikat duniamu? Hakikatnya duniamu terpenuhi oleh satu masa istimewa yaitu masa remaja. Masa itu merupakan masa sedang bergeloranya semangat. Masa dimana semangat sedang menggebu-gebu. Alloh swt berfirman dalam Q.S Al-‘Adiyat : 1-3, و العد يت ضبحا )( فالموريت قدحا )( فالمغير ت صبحا )( “Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi.” Seperti itulah Allah swt menggambarkan semangat kuda di waktu pagi. Kita sebagai seorang remaja jangan mau kalah dengan kuda. Jika kuda sudah begitu semangat di pagi hari, maka kita harus lebih semangat lagi.. Wahai kawan, tahukah engkau? Para ilmuwan muslim seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Biruni, Al khawarizmi, Ibnu Ismail Al Jazari, dan yang lainnya pernah mengatakan, “Remaja muslim harus menjadi pembaharu, pemikir, dan pioner bagi kemajuan dunia.” Lihatlah bagaimana mereka begitu menaruh perhatian pada generasi remaja. Bahkan bung Karno pun
  • 27. pernah berkata, “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia.” Lihatlah, betapa pentingnya posisi remajamu saat ini. Sudahkah engkau siap menjadi seorang revolusioner? 5 dari 10 remaja menjawab belum, kau tahu apa alasannya? yaps sangat betul. Karna cerminannya berpusat pada realita zaman sekarang ini. Dari waktu ke waktu kita berhadapan dengan kerusakan akhlaq yang semakin merajarela. Seperti : Pergaulan bebas, hilangnya sopan santun, rendahnya semangat belajar dan berusaha, tawuran, serta maraknya bahasa “alay” dan kasar yang sekaligus merupakan gejala rusaknya moral kaum remaja saat ini. Belum lagi dengan paham sekularisme yang semakin menyebar dikalangan masyarakat, yang secara tidak sadar mengajarkan para generasi penerus untuk menerima perubahan tanpa akhir. Inilah yang menyebabkan para generasi penerus mengalami krisis identitas. Terlihat sangat miris realita yang demikian, bagaimana mungkin remaja akan menjadi pemikir, jika semangat belajar dan berusahanya rendah? Tidakkah ia mengetahui pepatah yang mengatakan, “Belajar di masa muda seperti mengukir di atas batu. Sedangkan belajar di masa tua seperti mengukir di atas air.” Itu tandanya potensi masa remaja sangatlah banyak. Namun, akankah dibiarkan begitu saja? Bagaimana remaja akan merubah dunia jika ia berleha-leha? Bagaimana remaja akan mengguncang dunia jika ia hanya bermalas-malasan? Hanya kemustahilan yang ada. Sudah seharusnya kita sebagai remaja Islam tidak berbuat demikian. Kita harus berbeda dengan remaja lainnya. Beda di sini berarti harus menjadi lebih baik dari remaja yang lain. Ketika yang lain masih nyaman dengan selimutnya, kita sudah bergegas bangun untuk melakukan kegiatan bermanfaat, seperti shalat, membaca al-quran, membantu orang tua, belajar dan lain- lain. Ketika yang lain berleha-leha, kita berkarya. Ketika yang lain bermalas-malasan, kita bekerja
  • 28. keras. Ketika yang lain sibuk dengan aktivitas yang sia-sia, kita disibukkan oleh segudang karya penuh makna. Ketika yang lain sibuk memikirkan diri sendiri, kita disibukkan dengan mengukir prestasi. Sepatutnya itulah yang mesti kita lakukan sebagai remaja Islam. Masa yang akan datang berada pada tangan kita kawan, suatu saat nanti diantara kita akan ada yang menggantikan posisi seorang presiden bahkan ilmuwan. Semuanya tak akan datang begitu saja, butuh usaha dan pengorbanan untuk meraihnya. Karena mimpi bergantung pada tekad dan ikhtiarmu saat ini. Marilah kita isi masa muda kita dengan berbagai karya, bersatu dalam berjihad di bawah naungan Al-Qur’an dan as-Sunnah, guncang dunia dalam barisan remaja muslim!
  • 29. INDAHNYA TUH DI SINI “Sakitnya tuh di sini” tahu gak sobat, kalimat tersebut? Pasti diantara kalian kenal kalimat itu, karena kata tersebut sangat familiar di kalangan remaja masa kini. So, kalau gak kenal sungguh terlalu. Nah, sekarang kita ganti dengan “Indahnya tuh di sini”. Tak ada salahnya kata itu dilekatkan pada remaja masa kini. Kenapa? Karena remaja sekarang adalah “Agent of Change”. Maka dengan itu banyak kegiatan yang harus di pertaruhkan untuk mencapai semua itu dengan baik sesuai islam. Misalnya belajar, berorganisasi, berdakwah, bergaul dan sebagainya. Kadang ketika kita banyak kegiatan, kita sulit untuk mengatur waktu dan lupa akan segalanya seperti makan, kesehatan, istirahat dan sebagainya. Bahkan amanat paling utama dari orang tua kita yaitu belajar, kadang kala kita tinggalkan demi suatu organisasi atau apalah yang berbau kegiatan selain belajar. Bukan begitu sobat? Hayoo... ngaku, hayoo... ngaku. Nah, ada cerita nih sobat. Ada seorang siswi kelas 3 MA, dia itu selalu menjadi bintang kelas karena dengan disiplinnya dan rajin belajar. Dia itu aktif di organisasi sekolah, majalah sekolah, ROHIS dan setiap kegiatan sekolah dia itu selalu jadi panitia. Dia juga seorang santri di sebuah pesantren yang tak jauh dari sekolahnya. Setiap hari dia harus mengatur jadwal untuk ngaji, belajar, kumpulan organisasi dan kegiatan lainnya. Pada awalnya dia itu sulit sekali membagi waktu dan juga merasa cape. Bahkan nilai pun sempat turun dan dia sempat mengeluh untuk vakum dalam berorganisasi hanya ingin fokus belajar saja. Tetapi, dengan sebuah kata yang pernah di dengarnya “hadirkanlah Allah selalu dalam hatimu dan pikiranmu, ingsyaalah berkah”. Dia pun mencobanya dalam rutinitas sehari-hari. Pada akhirnya, dia pun merasakan betapa indahnya perjalanan hidupnya dengan hati. Sehingga dia merasa nyaman dan tidak jadi vakum dalam semua kegiatannya. Temannya pun berkata padanya,“Kau selalu terlihat tak ada beban, padahal kau banyak kegiatan yang harus di selesaikan dan juga tugas sekolahmu. Tapi kau terlihat sangat bergairah penuh semangat tak terlihat cape, sedih dan lainnya. Apa yang kau tanamkan sobat?”. “Aku hanya tanamkan Allah dalam hati, sehingga aku merasakan indahnya hidup” jawabnya sambil tersenyum. Temannya pun menjawab, “Oh, begitu toh. Berarti kalau kalimat tenar sekarang tuh, sakitnya tuh di sini”. “Bukan atuh, masa indah jadi sakit. Yang benar tuh indahnya tuh di sini“ sahutnya. “That’s right” ucap temannya. Dan mereka pun tertawa ria. Maka dari itu, hati bukanlah saja untuk merasa sakit hati tetapi hati juga dapat membuat kita bahagia ketika kita menggunakan hati dengan sebaik mungkin. Jadi, janganlah bermain-main dengan hati, karena hati akan membawa kepada perbuatan kita. Sehingga mari kita hadirkan Allah dalam hati kita, agar kita selalu mengingat-Nya dan ketika akan menuju kepada larangan-Nya kita berbelok ke arah yang lebih baik yang Allah ridhai. Maka ingatlah sobat, bahwa “Indahnya tuh di sini bukan saja Sakitnya tuh di sini”.