SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
PERSEMBAHAN PCP 
PCP 34.1 
GF FARID
Abi Ilmi Agustira Sanjaya Aldo Andri Prayogi Desta Ahmad Maulana Fajar Siddiq Hanif Ahmad K D Hilmy Adam Jieta Pradana Ihsan Helmi F Ilham Wirahadisukma Iqbal Maulana Yusup Johan Pratama Khairul Arifin Luthfi Muzakir Nadi Naufal Aulia Aziz Pika Prisainjaya Ridhwan Hibatullah Robby Eka Setio Budi Yusanuari Alaniri 
Aghnia Nurul Ikhsani Amanah Nisa Sunaryo Anis Zuyyinatul Fadilah Anissa Fattonah Annisa Rizky Lutfiyanti Bella Nur Handayani Ceny Widya Dea Ulfiah Andrian Dewi K. Mujahidah Dinda Agnes Audia Dinesa Yofita Fajrin Dzakiya Zhihrotulwida Fitria Nurfadillah Hani Evilza Qonita Haniswita Nur Malasari Deliani Nurida Luthfiyani Putri Nur Ashri Rahayuni Tyas Pratiwi Reni Oktavia Permatasari Retty Rizkyaningtyas Ridha Shabrina Siti Mafiroh Surya Dinda Putri Uly Amaliah Vina Aulia Kurnia 
Buku ini dipersembahkan untuk GF FARID, dalam tujuan menjadi buku dokumentasi perjalanan dakwah GF FARID di Keluarga Remaja Islam Salman ITB  
Insya Allah Khair
Pembinaan, Awal Membangun Peradaban 
“Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia.” Itulah salah satu kutipan yang diucapkan oleh proklamator negeri kita, Ir. Soekarno. Menarik membaca kutipan tersebut. Kutipan tersebut menekankan pada “pemuda” yang akan mampu mengguncang dunia. Bukan orang tua yang kenyang akan pengalaman, tapi “pemuda” yang diucapkan oleh bapak pendiri bangsa kita tersebut. Seberapa hebatkah “pemuda” sehingga mampu untuk mengguncang dunia? 
Pemuda adalah masa ketika seseorang berada pada tahap paling produktif untuk berkarya. Pemuda sangat identik dengan remaja. Remaja adalah fase peralihan dari anak-anak yang masih bergantung pada orang tua, menuju fase dewasa awal ketika seseorang mulai dapat hidup mandiri dan mengembangkan pemikirannya secara penuh. Pada fase ini, seorang remaja sangatlah produktif untuk berkarya dan mengembangkan dirinya. Hal ini karena mereka mempunyai kelebihan dalam hal fisik dan pemikiran yang masih maksimal dibandingkan dengan golongan tua. Nah, dengan melihat faktor ini saja, kita dapat berargumentasi bahwa apabila potensi pada masa remaja tersebut benar-benar dikembangkan secara maksimal, maka bukanlah mustahil jika 10 remaja saja dapat mengguncang dunia. Hal itu tentu saja dilakukan bukan tanpa usaha, melainkan dengan keseriusan untuk mengembangkan potensi yang ada, sehingga dapat dihasilkan karya-karya agung untuk kemashlahatan bersama. 
Melihat fakta-fakta bahwa masa remaja adalah masa yang sangat penting untuk membangun peradaban, maka di sini diperlukan optimalisasi masa remaja tersebut. Optimalisasi remaja untuk menghasilkan karya tentu saja tak lepas dari pemberian pembelajaran-pembelajaran dan pembinaan-pembinaan yang serius dan intensif kepada para remaja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya suatu proses pembangunan peradaban baru, bergantung pada pembinaan pilar-pilarnya, yaitu remaja. 
Mengetahui pentingnya optimalisasi masa remaja, otomatis menyadarkan kita betapa pentingnya pembinaan remaja itu. Remaja yang dibina dengan baik, dengan pemberian bekal ilmu pengetahuan yang cukup, bekal keterampilan yang memadai, serta tak kalah penting bekal nilainilai moral dan agama, maka tidaklah mustahil akan tercipta suatu generasi emas remaja pembangun peradaban umat. Sebaliknya, bila pembinaan terhadap para remaja itu diabaikan, maka gerbang kehancuran umat pun otomatis mulai dibuka. Betapa tidak, ketika remaja nihil pembinaan, maka masa yang seharusnya dapat dimaksimalkan untuk berkarya tersebut dapat disalahgunakan. Hal itu karena para remaja belum mengerti kemana mereka harus melangkah, dengan kompas apa mereka harus melangkah, dan apa esensi utama dari langkah yang akan mereka lakukan. Apabila hal itu berkelanjutan, maka remaja yang mengabaikan nilai moral, agama, etika, dan sopan-santun pun akan tercipta. Hal semacam itu mengindikasikan lahirnya generasi “penghancur” peradaban. Jelas, kita tidak ingin hal semacam itu terjadi. Kita sudah rindu generasi-generasi emas remaja seperti masa Ali Bin Abi Thalib dan Ismail. Kita haus akan remaja- remaja inspiratif yang mau bergerak, mengamalkan ilmunya, berkontribusi terhadap masyarakat, serta berakhlak mulia. Kita merindukan kejayaan umat yang berawal dari remajanya. Jadi, inilah saatnya kita mewujudkan kembali itu semua. 
Pembinaan remaja dapat dilakukan melalui berbagai lembaga, baik formal maupun nonformal. Lembaga formal misalnya melalui sekolah-sekolah, maupun kursus-kursus formal lainnya. Di sana, para remaja dibina dengan
pemberian materi-materi pengetahuan dan juga keterampilanketerampilan lainnya. Lembaga formal juga mengajarkan nilai-nilai dalam kehidupan, seperti nilai moral, adab, dan etika. Namun, lembaga formal lebih pada kemampuan kognitif (hard skill). Sementara itu, pembinaan remaja juga dapat dilakukan melalui lembaga nonformal. Lembagalembaga tersebut di antaranya adalah pengajian, majelis ta’lim, maupun training dari lembaga tertentu yang mengurusi pembinaan remaja, misalnya Keluarga Remaja Islam Salman (KARISMA). Tak hanya terbatas itu, lembaga nonformal sangatlah banyak dan beragam. Bahkan lingkungan kita merupakan suatu lembaga nonformal. Betapa tidak, lingkungan sangat mempengarui sikap, kepribadian, dan cara pandang seorang remaja. Seorang remaja yang berasal dari lingkungan preman, maka sifat dari preman itu akan disalurkan melalui lingkungan kepada remaja yang bersangkutan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memilih lingkungan tempat tinggal dan dengan siapa kita bergaul, karena secara tidak langsung, lingkungan adalah lembaga nonformal yang turut andil dalam pembentukan kepribadian remaja. Dari lembaga nonformal tersebut, para remaja akan dibekali dengan nilai-nilai dasar kehidupan, ajaran tentang sopansantun, tata cara bertingkah dan berkelakukan, serta tentang beribadah kepada Allah SWT. Output dari lembaga nonformal berupa soft skill. 
Belajar dari pengalaman, pembinaan dapat juga diperoleh di dalam suatu organisasi tertentu. Tentu saja ini adalah organisasi positif dan bukan organisasi yang tidak jelas. Sebagai contoh pembinaan di dalam organisasi adalah dalam OSIS. Di dalam OSIS, sebelum kita benar-benar dilantik sebagai pengurus OSIS, maka pasti akan ada pembinaan-pembinaan dalam wujud kaderisasi. Dalam kaderisasi tersebut, para remaja dibina bagaimana caranya menjalankan organisasi dan berhubungan di masyarakat. Selain itu, kaderisasi juga memberikan nilai-nilai dan semangat nasionalisme, serta patriotisme kepada para calon penerus organisasi tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa organisasi formal di sekolah, misalnya OSIS, dapat dijadikan sebagai wadah pembinaan para generasi muda. 
Selain melalui organisasi, pembinaan juga dapat diperoleh dari mentoring. Mentoring adalah pengajaran secara intensif oleh seorang guru/ustadz/kiai kepada seseorang maupun sekelompok orang. Melalui mentoring ini, nilai- nilai kebaikan dapat disampaikan dengan intensif, sehingga diharapkan para peserta mentoring, dalam hal ini remaja, dapat memahami benar nilai-nilai itu dan mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat. 
Sangatlah luas cakupan dari pembinaan itu. Sangatlah beragam pula bentuknya. Hal-hal semacam itu dilakukan semata-mata untuk menggladi para remaja, sebagai generasi penerus agama, bangsa, dan negara, agar pada saatnya nanti siap untuk terjun langsung ke masyarakat dan berkarya di sana. Apabila pembinaan ini berhasil, insyaallah agama dapat ditegakkan dan peradaban yang lebih baik dapat terbangun. 
- Setio Budi
Aku Bangga Menjadi Remaja Islam! 
Remaja islam ? Apa yang dapat dibanggakan dari menjadi remaja islam ? Mungkin kalian semua pasti bertanya –tanya apa ada kebanggaan menjadi seorang remaja islam dan mengapa kita harus bangga menjadi seperti itu, shuuuut simpan dulu pertanyaannya yaaa, insya allah kita akan bersama menjawabnya bak membasuh diri dari rasa haus di tengah padang pasir, sungguh menyegarkan . 
Berkata mengenai remaja islam, pasti sempat terbenak bahwa remaja islam itu... gak gaul, ga modis, kaku dan sebagainya.Melihat sesuatu yang benar, malah dilihat itu yang salah. zaman sekarang memang sudah terbolak balik. wuuups, tapi inilah saat nya kita berubah (khususnya untuk saya wkwkw) kita harus berbahagia karena menjadi tonggak penerus pengemban perjuangan islam, maka dari itu kebanggan kita menjadi seorang remaja islam harus tingkat dewa, eh maksudnya tingkat tinggi. Dan sekarang kita akan memaparkan mengapa kita harus bangga menjadi seorang remaja islam. 
Pertama, kita punya Allah yang Maha hebat. Dialah pemberi ilmu, pencipta kehidupan dan Maha Segalanya. Maka, tak perlu ada yang di risaukan lagi sebagai remaja, karena kita punya Allah.Seperti dalam firman Allah : (Yaitu) orang- orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, "hasbunallah wa ni'mal wakiil [cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung]". " (QS. Ali 'Imron: 173). 
Nah jadi kita harus bangga karna kita tidak menggantungkan diri pada apapun, tidak kepada harta, tahta, dunia dan apapun yang tidak layak untuk digantungkan karena kita hanya menggantungkan diri pada zat yang sempurna yaitu Allah S.W.T. Tentu saja kita sebagai remaja muslim sudah lebih maju dari remaja- remaja lain, mereka masih bergantung pada materi, ilmu, manusia dan yang lainnya. Sedangkan para remaja islam sepenuhnya bergantung pada Allah, Insya Allah. Jadi tidak ada lagi kata menyerah untuk menjadi remaja islam. 
Memiliki sosok panutan sepanjang masa yang dijunjung dari dulu hingga kini, hanyalah ada pada islam, ya, nabi besar kita Nabi Muhammad S.A.W yang akan menjadi bahasan kita yang kedua. Kita harus bangga menjadi salah satu umat Nabi Muhammad, mengapa tidak? Orang barat pun membenarkan bahwa beliau benar benar orang yang berpengaruh di dunia hingga zaman di abad 21 ini dan hingga akhir zaman nanti, Subhanallah, berarti mengapa kita sebagai remaja muslim banyak yang mengidolakan orang yang belum jelas tidak tanduk perkataan dan perbuatannya, mengidolakan penyanyi, atlet, group band dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kita semua harus bangga memiliki nabi yang menjadi Rahmatan Filalamin untuk seluruh umat manusia, Allah telah menyatakan bahwa tugas kerasulan nabi Muhammad itu adalah untuk seluruh umat manusia, bersifat universal, yang mencakup dan merambah ke seluruh alam jagat, seluruh dunia dalam firman-Nya: “Dan Kami tidak mengutus kamu (hai Muhammad) melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Saba’: 28) Gimana ,kurang keren apalagi cobaaaa??? Jadi, apalagi yang akan meragukan mu bahwa kita harus bangga menjadi remaja islam? :D 
Masuk yang ketiga nih, coba di tes, ada yang tahu nama Ibnu al-Haitsam atau lebih dikenal Alhazen, Avennethan? hmm kalo ga tau, coba yang ini siapa ? Jabir Hayyan al-Kufi dan Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakariya al-Razi. Ibnu rusyd? Wah itu juga ga tau??? kalo al Battani tau? Pasti
tau yaaa, ha? Ga tau jugaaaaa. Tenang gapapa ko, kita kan sedang belajar bersama XD jadi, nama– nama yang sudah disebutkan di atas tersebut adalah ilmuwan – ilmuwan muslim yang sudah lebih dahulu menemukan kajian kajian ilmu ilmiah yang kini telah berkembang. Sebut saja Ibnu al-Haitsam yang menjadi peletak dasar iilmu fisika optik, ilmu optik, filsafat, matematika, farmakologi dan menulis tidak kurang dari 200 karya ilmiah. Belum lagi sarjana muslim al Battani ia lah yang menemukan Sinus, Kosinus, Tangen, dan Kotangen atau istilah yang sering kita dengar seperti Azimut, Zenit, dan Nadir.Dalam bidang filsafat kita ,memiliki Ibnu Ruysd dengan nama barat Averroes. 
Begitu banyak ilmuwan muslim yang sudah memberikan sumbangsih keilmuan yang berharga hingga dimasa kini. Naah, dari situ kita patut berbangga karena kita tidak perlu silau akan keilmuan barat yang sudah jelas sebenarnya tercetus dari ilmuwan ilmuwan muslim. Kalian tahu apa rahasia para ilmuwan muslim tersebut? Rahasianya adalah satu yaitu Al- Quran. Al- Quran lah yang menjadi sumber ilmu yang utama yang telah super duper komplit yang menjadi pedoman hidup dan sumber ilmu pengetahuan . 
Yang enggak ketinggalan adalah esensi utama dari agama itu looh. Ya berbagi. Islam mengajarkan kita untuk berbagi, dari mulai zakat, infak dan juga sedekah. Hanya islam yang memiliki hari raya yang besar seperti Eid al-Adha yang benar-benar memberi sasaran kebahagian kepada seluruh umat manusia dengan ni’mat saling memberi disamping kita dapat meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. di hari itu semoga umat dapat merasakan kebahagiaan mendapat sesuatu yang mungkin jarang di temukan di tiap harinya dari berqurban. Subhanallah... kalau saya benar benar yakin bahwa indah menjadi seorang islam, apalagi kita- kita remaja islam :D makin makin deh bahagiannya aaaamiiin. 
Dengan pemaparan di atas maka sebagai remaja muslim kita harus menjadi remaja dengan generasi kuat, tangguh, dan berakhlak. Tidak ada lagi generasi galau yang senangnya berfikir pesimis, mengeluh dan tidak bertanggung jawab. Tidak ada lagi generasi alay yang terombang ambing karena tidak ada pegangan dan merasa nyaman dalam zona yang tak terarah. Itu yang saya rasakan sekarang, menuju lebih dekat dengan allah memberi segala jawaban dari semua pertanyaan hidup di dunia ini. Kini baru terasa betapa indahnya menjadi seorang remaja islam. Jadilah kita generasi penerus yang terus berjuang untuk menegak kan agama Allah, mengamalkan kebaikan, menjauhi larangannya dan siap berperan untuk berdakwah bagi sesama. 
Kita yang berada di indonesia dengan segala fasilitas yang ada, menikmati hidup nyaman dapat solat dengan khusyu, menerima pembelajaran di sekolah maupun diluar sekolah, pokoknya mendapat segala yang kita inginkan. Tetapi masih saja merasa tidak bangga terhadap jati diri menjadi seorang remaja islam. Mari kita tengok saudara- saudara kita yang menyelamatkan dirinya dan agamanya di setiap hari Memepertahankan tanah Palestine dengan jiwa raga mereka. Mereka sangatlah bangga dengan jati diri mereka yang sudah berpegang untuk hidup mengabdikan dirinya hanya untuk allah.melaksanakan jihad dengan nyawa taruhannya. Apayang bisa kita berikan bagi agama ini? 
Menurut Bapak Mulus Gumilar, DFSN,Mkes salah satu dosen pembimbing yang saya kenal sebagai dosen yang selalu memberikan ‘kuliah agama’ walaupun bukan sedang belajar agama namun selalu mengingatkan bahwa ilmu itu harus mendorong kita untuk lebih mencintai allah bukan silau dengan ilmu pengetahuan dan mengelu-elukan ilmu pengetahuan. Menurut beliau “ Remaja Muslim harus berani bertanggung jawab atas amanah demi kepentingan diri sendiri, keluarga dan bangsanya.
Kita harus yakin dalam berfikir dan bertindak terhadap sesuatu pekerjaan dan kegiatan baik positif dan negatif pasti allah mengetahui. Harapan semoga dengan terlahirnya insani- insani remaja islam akan menambah tingkat ketaqwaan yang tinggi dan dapatdi pertanggung jawabkan baik di dunia maupun di akhirat”. 
Semoga dengan pemaparan diatas, kurang lebihnya dapat menyadarkan kita, bahwa kita haruslah bangga menjadi seorang remaja muslim. Teriaklah sekencang – kencangnya bahwa “ Aku Bangga menjadi Seorang REMAJA ISLAM “. Dengan ini kita menyadari betapa indahnya menjadi seorang remaja islam. Hati yang selalu damai, senyum yang selalu tercurah, lisan yang memberikan kesejukan dan perbuatan yang mencermikan keikhlasan hati. Insya allah bukan dunia saja yang akan kita genggam namun akhirat sebagai kampung terbaik pastilah dapat tercapai. Insya allah.... 
Sekian yang dapat saya torehkan di secarik halaman ini. Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata dan kekurangan adalah milik saya pribadi. Terima kasih. 
- Anissa Fattonah 
Remaja Islam Kini dan Nanti 
Ketika semua orang yang beragama Islam ditanya “apakah anda muslim?” Pasti semuanya akan menjawab ‘Iya’, tapi ketika kita ditanya “apakah anda sudah menjadi muslim sejati? “ mungkin hati kita akan merasa malu karena perbuatan kita yang masih jauh dari nilai agama, ucapan kita yang masih kotor, selalu membicarakan orang lain, menghujat orang lain,bahkan sering menentang orang tua sendiri. Ahlak kita yang sering tak terjaga, mencela, menghina hingga membuat orang lain terluka. ‘sudah pantaskah kita disebut sebagai seorang yang Islami? Hati kita sendiri yang bisa menjawabnya 
Menjadi muslim sejati adalah kewajiban bagi setiap orang yang beragama Islam, bukan hanya untuk para ustadz bukan juga untuk orang yang sudah tua, tapi bagi kita pun para remaja menjadi muslim sejati adalah kewajiban yang tak boleh dilupakan. Sungguh benar pernyataan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya , bahwa salah satu golongan manusia yang berhasil mendapat perlindungan khusus di hari Akhir adalah remaja shalih. Yaitu "Permuda yang hatinya terikat dengan masjid " dan juga "Remaja yang tumbuh berkembang dalam ketaatan kepada Allah SWT." Sungguh sangat Istimewa menjadi seorang remaja yang memiliki integritas dan kecintaan kepada agama. Banyak orang yang mengatakan sulit untuk menjadi remaja Shalih itu, padahal kenyataannya tidaklah sesulit yang orang bayangkan. Justru sebaliknya, mudah dan menyenangkan yang paling penting ada kemauan dan pelaksanaan yang dilakukan. Untuk menjadi remaja yang tangguh, jangan biarkan diri sendiri dibentuk oleh lingkungan yang tidak karuan. Berusahalah untuk membuat dan menciptakan lingkungan itu sendiri. Jangan mudah larut oleh suasana lingkungan, tapi buatlah agar lingkungan itu terpengaruh dengan kehadiran kita. Sebagai Remaja muslim, kajilah Islam dengan benar dan temukan nilai-nilai kebenaran di
dalamnya. Jangan ikut-ikutan pada hal yang menyesatkan, apalagi sampai merugikan banyak orang. Bahkan Allah SWT pun berfirman dalam Al-Qur’an : 
Kalau engkau memperturuti (keyakinan atau amalan) kebanyakan manusia di bumi ini, pasti mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (Al-An'aam : 116) 
Berbicara soal remaja, dua tahun yang lalu ada cerita tentang seorang remaja yang sangat luar biasa. Terlahir dari keluarga yang sederhana, memiliki ahlak yang mulia dan menjadikan segala aktivitasnya bernilai ibadah. Santun kepada orang tua, ramah kepada sesama dan bijaksana dalam setiap langkah usahanya. Di era gelobalisasi seperti sekarang ini banyak remaja yang terlena oleh asyiknya dunia, terjebak oleh paradigma yang membuatnya celaka dan tergusur oleh arus yang membawa dirinya ke jurang kehancuran. Tetapi beda halnya dengan remaja tadi ketika remaja lain masih senang dengan hurahura dia sudah menyibukan dirinya dengan membantu pekerjaan orang tuanya. Ketika remaja lain senang dengan namanya pacaran, berdua-duaan, berpandang-pandangan, dia lebih senang lagi dengan malantunkan ayat Al-Qur’an, bertaqorub kepada Tuhan, bermuhasabah diri dengan renungan keimanan. Ketika masih banyak remaja muslim yang tidak bisa membaca Al-Qur’an, dia sudah banyak hapalan. Ketika banyak remaja yang bangun tidur saja masih kesiangan, berangkat sekolah malas- malasan, pulang sekolah keluyuran tapi dia Sholat malam tak pernah dia tinggalkan, berangkat sekolah kepada orang tua selalu berpamitan, pulang sekolah mengamalkan kembali ilmu yang telah di dapatkan. Ketika banyak temannya yang sering menghina dan menjahilinya, dia membalasnya dengan senyuman karena dia yakin hinaan yang dia dapatkan adalah kekuatan untuk terus maju kedepan sebab Alloh SWT senang dengan orang yang penung dengan kesabaran. Ketika remaja lain asyik dengan semua permainan dan bersikap acuh kepada orang yang membutuhkan bantuan, dia justru menangis melihat perjuangan saudara seiman di palestina yang terus-terusan di serang. Ketika remaja lain masih meminta uang jajan, masih merengek meminta mainan bahkan sering menipu orang tua untuk mendaptkan tambahan uang sakunya, dia justru sudah mulai mandiri dan membuang semua sifat gengsinya untuk mulai belajar berdagang, menabung hingga akhirnya tahun ini dia bisa berqurban dari hasil jarih payahnya sendiri yang dia kumpulkan selama dua tahun kebelakang. Subhanalloh! 
Di satu sisi kita melihat dan merasakan banyak para remaja bahkan mungkin diri kita sendiri yang sudah tidak mengenal lagi nilai-nilai kebenaran, terlalu sibuk dengan mengejar kenikmatan dunia saja sedangkan akhirat sering kita lupakan. Dan di sisi lain ada seorang pemuda yang sudah menjalankan peran dan fungsinya sebagai seorang muslim sejati, setiap nafasnya adalah ibadah, setiap langkahnya adalah berkah, kekuranganya di terima dengan Qana’ah dan keyakinannya yang istiqomah.
Pemuda shalih itu seharusnya diri kita sendiri yang mengaku dirinya sebagai seorang muslim, sekarang bukan lagi saatnya mengatakan pengakuan tapi pembuktian sebagai seorang remaja muslim. Mari kita cambuk hati kita sendiri dengan kesadaran dan keimanan untuk membuktikan bahwa kita remaja muslim hari ini, esok dan nanti adalah rahmat bagi semua orang. Berjuang! 
- Nadi 
Pembinaan Remaja dan Peradaban Bangsa 
Remaja? Apa yang terlintas dipikiran anda ketika mendengar kata remaja ? “Remaja Itu masa – masa paling menyenangkan”, “ Remaja itu masa dimana kita boleh untuk bersikap nakal” “ Remaja itu masa dimana kita sering galau” , “ Remaja itu masa - masa yang harus dinikmati”,” Remaja itu identik dengan sikap yang labil” ,”Remaja masa diamana kita harus produktif untuk berkarya”, ya, itulah sebagian pendapat mereka yang memang tidak salah untuk diterima. Remaja masa kini sangat berbeda dengan remaja masa lalu. Salah satu aspek yang membedakannya adalah dalam pembinaannya. Tolal ukur suksesnya suatu peradaban bangsa terletak pada kualitas pembinaan remajanya yang berkelanjutan. Baik itu pembinaan diarea non formal atau pun diarea formal. Pembinaan area non – formal memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan remaja dibandingkan dengan pembinaan area formal. Soft skill , ya itulah hasil dari pembinaan area non-formal. Soft skill merupakan kemampuan kita untuk menyikapi masalah yang selalu kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Seseorang yang mempunyai kualitas soft skill yang baik akan selalu tenang dalam menanggapi masalah di lingkungan sekitarnya. Karena pada hakikatnya masalah itu sepenuhnya tidak dapat diselesaikan dengan hard skill namun butuh soft skill untuk menemaninya. 
Remaja yang produktif dalam berkarya baik itu dalam ranah social ataupun ranah ilmiah merupakan cita cita suatu bangsa. Namun bukan berarti jika remaja itu sudah produktif dalam berkaya tidak perlu untuk dibina karena pembinaan remaja haruslah berkelanjutan sampai dimana mereka mencapai masa dewasa atau dalam islam biasa disebut dengan masa akil. Pembinaan ini perlu dilakukan agar remaja dalam mengembangkan karyanya tidak menyimpang dari norma/adab yang berlaku. 
Dalam artikel yang singkat ini pembahasan hanya akan difokuskan terhadap pembinaan yang dapat menghasilkan remaja yang berkualitas dalam soft skillnya. Pembinaan yang didapat oleh remaja untuk mengembangkan kualitas soft skillnya dapat diperoleh dari sebuah organisasi dilingkungan sekolahnya. Misalnya pramuka, OSIS, PMR atau yang sejenisnya. Dari organisasi itulah remaja dapat mendapatkan pelajaran arti dari profesionalisme, Nasionalisme, Perjuangan, Totalisme, dan komitmen yang mana nantinya akan sangat berguna pada saat terjun kedalam ranah pekerjaan,lembaga, ataupun kedalam ranah masyarakat umum. Oleh karena itu organisasi disekolah ini sangat berguna untuk mengembangkan soft skill seorang remaja namun perlu digaris bawahi soft skill ini akan
didapat hanya dan hanya jika remaja itu aktif dalam organisasi yang diikutinya serta total dalam mengerjakan keorganisasiannya. Namun pembinaan itu harus didasari dengan pembinaan spritualnya karena pembinaan spiritual ini merupakan pondasinya. 
Dari pernyataan diparagraf pertama tadi remaja itu identik sekali dengan segala macam kegalaunnya, kegalauan ini jika dibiarkan akan menimbulkan perilaku perilaku yang menyimpang oleh seorang remaja. Pembinaan dengan pendekatan spiritual merupakan salah satu untuk menyelesaikan masalah kegalauan yang selalu menghinggapi seorang remaja. Dengan pembinaan spiritual ini diharapkan remaja dapat merasatenang dalam menyelasikan masalahnya tidak mudah untuk terpengaruh oleh hal – hal yang berbau negative. Karena biasanya remaja ini jika sudah dihinggapi rasa galau mereka akan melampiaskannya kearah hal – hal yang negative. Disni dengan pembinaan spiritual remaja dapat melampiaskan kegalauannya kearah yang lebih positif seperti menghafal al- qur’an, membaca al-qur’an,dan mempelajari tafsir. Remaja yang sukses dalam pembinaan spritualnya maka akan menghasilkan remaja yang tangguh dalam menghadapi segala masalah didunia ini. Dari masalah – masalah yang ringan sampai masalah – masalah yang dikatagorikan sangat berat. 
Pembinaan spiritual ini menjadi dasar dari pembinan remaja selanjutnya untuk membangun peradaban bangsa yang berkualitas. Peradaban bangsa yang berkualitas akan menghasilkan kerukunan antar masyarkatnya dan tidak akan ada konflik yang dapat mencerai beraikan persatuan bangsa. Semoga detik demi detik menit demi menit jam demi jam hari demi hari minggu demi minggu bulan demi bulan tahun demi tahun peradaban Negara kita tercinta Indonesia akan semakin berkualitas dengan ditunjukan oleh para pemuda – pemudi nya yang terus melakukan inovasi – inovasi terbarukan dalam berkarya dan memiliki nilai plus dilingkup nasional maupun internasional. 
Hidup Indonesia ! Allahhu akbar ! 
Jazakallah  
- Ilham Wira 
Mengendalikan Pedang Bermata Dua 
Remaja, sebuah kata yang mendeskripsikan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Sebuah kata yang melambangkan perkembangan jasmani dan rohani seorang manusia. Sebuah kata yang menyimbolkan pedang bermata dua, yakni pedang yang dapat memberantas musuh (menguasai nafsu), yang dapat pula berbalik merusak pemakainya (dikuasai nafsu). 
Remaja di Indonesia sekarang ini adalah remaja yang--menurut pemateri di acara Menara Salman-- sudah cepat balig tapi belum akil. Balig disini bermaksud jasmaninya sudah berkembang di umur-umur yang lebih muda dari umur normalnya, baik dari segi proporsi tubuh, suara, maupun tanda-tanda seksual seperti mimpi basah untuk laki-laki dan menstruasi untuk perempuan. Namun, remaja-remaja yang cepat sekali balig ini ternyata tidak bersamaan akilnya, atau dengan kata lain kedewasaan mentalnya. Sifat kekanak-kanakan masih ada di dalam diri
mereka walaupun secara fisik mereka sudah mulai dewasa. 
Remaja tidak akan bisa berbuat apapun dengan benar tanpa ada kedewasaan mental atau akil. Mereka hanya akan terombang-ambing oleh kehidupan mereka, terlalu terlena dengan kesenangan dunia, dan terlalu lemah untuk menanggung kerasnya kehidupan. Kebanyakan output dari hal ini pun buruk sekali. Dapat kita lihat di media cetak, televisi, maupun media digital, bahwa ada saja kasus yang melibatkan remaja sebagai tersangka. Mulai dari aborsi, kecanduan narkoba, sampai kasus geng motor yang isinya adalah remaja SMA. Semua ini berasal dari satu hal: tidak terasahnya sifat akil. 
Penulis sendiri merupakan satu di antara jutaan remaja di Indonesia yang semakin menyentuh masa dewasa. Masih sangat terasa perkembangan jasmani dan rohani, terutama dari gejolak pikiran dalam hati. Terkadang, dorongan berbuat buruk muncul di saat kekosongan terjadi di hari-hari penulis, hingga simbol pedang bermata dua itupun bukannya mustahil untuk dirasakan oleh penulis. Penulis yakin, banyak pula jutaan remaja lain yang mengalami gejolak seperti yang penulis rasakan di masa awal-awal keremajaan mereka, dan hal tersebut hanya dapat diatasi dengan pembinaan fundamental yang berlandaskan keislaman, sebuah landasan yang benar di antara landasan- landasan lain yang justru mengacaukan pemikiran remaja. 
Pembinaan menjadi ajang aktualisasi diri yang sejatinya dibutuhkan oleh remaja. Pembinaan dapat meningkatkan kedewasaan mental seorang remaja, dan mengasah akal mereka agar bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah, mana yang diperintahkan Allah, dan mana yang dilarang oleh Allah. Urgensi pembinaan sudah mencapai titik di mana tanpa adanya pembinaan, maka masa depan Indonesia, terlebih lagi agama Islam, akan semakin hancur tergerus derasnya 'guyuran' paham dan budaya yang jauh menyimpang dari agama Islam. Tanpa adanya pembinaan, maka sebaik-baik remaja hanya dapat mengurus dirinya sendiri, tanpa memiliki rasa persaudaraan sesama muslim, tanpa memiliki kesadaran membantu orang lain, dan pastinya, tanpa kesadaran memaknai arti 'Laa ilaaha illallah' di kehidupan sehari-harinya. 
Selain dapat mengancam, remaja juga punya potensi untuk berkarya, memajukan mulai dari apa yang ada si sekelilingnya, sampai akhirnya menjadi pemimpin besar di masa mendatang. Contohnya Ali bin Abi Thalib yang sejak kecil sudah sering bersama dengan Rasulullah, sehingga Ali pun dibina dengan sangat baik oleh Rasulullah di masa remajanya. lalu hasilnya? Ia menjadi khalifah keempat! Namun, apakah semua remaja dibina langsung oleh Rasulullah? Tentu tidak. Oleh karena itu, tanpa pembinaan Islam yang sesuai, akan seperti apakah dia sebagai pemimpin? Dapatkah ia menjadi harapan bangsa dan umat Islam? Atau hanya menjadi harapan partai politiknya saja? Itu juga yang perlu diluruskan. Pembinaan keislaman ini fundamental demi menyelaraskan potensi dan produktivitas yang dimiliki remaja pada koridor yang benar, sehingga outputnya juga tidak dangkal dan singkat, namun dalam, efektif, dan berkepanjangan. 
Penulis sendiri merasakan adanya perbedaan dari yang namanya 'coba-coba' membina secara mandiri, dengan benar-benar mengikuti pembinaan yang jelas. Pembinaan yang jelas sangat berguna memfasilitasi keingintahuan dan potensi peserta pembinaan, dan terlebih lagi, adanya komunikasi dua arah antara yang dibina dengan pembina yang sudah berwawasan luas juga memperjelas hal-hal yang telah disampaikan. 
Pembinaan Islam yang fundamental ini, jika tercapai maka outputnya adalah remaja yang siap menghadapi apa yang ada di depannya, remaja yang tangguh menghadapi cobaan, dan remaja yang tegas menjauhi keburukan.
Pembinaan lain seperti keorganisasian atau akademik pun dapat dijalankan dengan terarah dan maksimal outputnya. Dengan bekal pembinaan Islam, maka sang remaja akan bisa memilah hal yang benar dan salah di seluruh aspek kehidupannya, dan dengan keaktifan serta potensi yang dimiliki, maka lengkaplah remaja tersebut. 'Pedang' yang penulis sebutkan di awal tadi pun sudah dapat dijinakkan oleh sang remaja, dan jadilah ia calon pemimpin yang diharapkan bagi bangsa dan umat Islam. 
- Naufal Aulia Aziz
PEMUDA ISLAM Yang Seharusnya 
Assalamu’alaykum wr.wb. 
OK kita akan berangkat dari akar permasalahannya terlebih dahulu. Apa itu remaja? Bagaimana pemuda islam yang seharusnya?Kalau kita tinjau dari pengertiannya dari om wikipedia, remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. 
REMAJA versi Yusanuari Alaniri sudah teruji di laboratorium bahasa terakreditasi  
R = Rupanya menawan bagaikan intan 
E = Energik dalam beribadah an (maksa hehe intinya selalu semangat dalam beribadah) 
M = Menjadi insan yang agamawan MENELADANI sifat-sifat Rosulullah Saw (hehe harusnya 
agamis itu pemaksaan kedua ya dimaafkan ya okok da baik da sholeh 
nangningningnangningneung....^_^) 
A = Attitude yang sopan 
J = Jangkauan knowledge yang mapan 
A = Adalah harapan masa depan 
Bila kita renungkan lebih dalam tentang diri kita, ya diri kita, siapa kita? Siapa hayoooo? 
Kita adalah (jejeeeeeeeeeng) MANUSIA. Ada yang tau apa itu? Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Kenapa sempurna sobat? Saudara-saudari pasti sudah pada tau kan alasannya ^_^. Lalu apa tujuan kita sebagai manusia? 
ِنوُدُبْعَيِل َّلَِّإ َ سنِْ لْاَ و َّنِ جْ لا ُ تْقَلَ خاَمَ و 
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56). 
Kita pun sebagai manusia memiliki amanah langsung dari Allah seperti dalam surat Al Baqarah : 30-33 
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.” Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?”. 
Namun pada kenyataannya sekarang??????? 
Pemuda islam saat ini mayoritas sudah hilang sifat-sifat yang telah dicontohkan oleh
Rosulullah Saw. Lalu apa penyebabnya? Apa yang harus kita lakukan? Bagaimana?What happen? 
Disadari atau tidak pada era modern saat ini pengaruh globalisasi dan budaya barat yang membuat kita ga bisa MOVE ON dengan jaman jahiliyah membuat kita semua terlena akan dibuainya. Ya dunia ini memang fana kita hanya sementara, dunia ini hanya batu loncatan kita untuk kehidupan yang kekal di akhirat nanti maka dari itu kita semua sebagai pemuda islami harapan agama di masa depan harus saling menasehati dalam kebaikan, kita saling mengingatkan atar sesama muslim, kita kuatkan niat dan tekad kita untuk membangun kembali masa peradaban islam yang hakiki. Kita tunjukan pada dunia bahwa islam itu indah kawan. Kita sebagai regenerasi calon-calon pemimpin masa depan harus terus mengasah akhlaq kita, karakter kita dan hati kita untuk siap menjadi pemimpin yang Sidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh. Ya kita harus mengubah mindset berfikir kita, kita satukan visi kita yang menjunjung tinggi TAQWA yaaa kita Islam sangatlah istimewa karena Allah SWT telah mengaturnya dalam al quran, kita satukan misi kita dalam melaksanakan segala kegiatan apapun itu dengan niat ibadah, mengharapkan ridha Allah SWT dan semoga segala apa yang kita lakukan menjadi amal baik bagi kita semua untuk kelak menjadi penolong kita di akhirat kelak. Semangat ibadah dan mudah-mudahan selalu istiqomah dijalan Allah sobat. Titipkan salam hangat ini pada semua muslim di seluruh dunia. Wassalamu’alaykum wr.wb ^_^ 
- Yusanuari Alaniri 
Remaja Islam Ujung Tombak Perjuangan Umat 
ڊسماللهالرحمنالرحيم 
وَلْتَكُنْ م نْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إ لَى الْخَيْ ر وَيَأْمُرُونَ ب الْمَعْرُو ف وَيَنْهَوْنَ 
عَ ن الْمُنْكَ ر وَأُوَٰلَئ كَ هُمُ الْمُفْ لحُونَ 
“Dan hendaklah ada di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104). 
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Masa remaja tidak hanya diartikan sebagai masa transisi dari masa kanak- kanak menjadi dewasa sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hurlock, lebih dari itu masa remaja memiliki arti luas yaitu pematangan atau pendewasaan seseorang dalam berpikir dan bertindak, pada masa remaja hendaknya kita mulai mengetahui mana perbuatan yang benar dan mana yang salah, pada masa ini juga kita hendaknya sudah menemukan jati diri, tujuan hidup dan untuk apa kita hidup. 
Kalau kita melihat realita sekarang, banyak sekali remaja Islam yang hanya dewasa secara fisik dan sedikit yang sudah dewasa dalam berpikir dan bertindak. Kita lihat banyak anak-anak remaja Islam yang masih berusia 18- 21 tahun yang tidak mengetahui tujuan hidup dan untuk apa dia hidup, bahkan didalam lingkungan lembaga pendidikan semacam SMA dan Universitas masih banyak diantara mereka yang apatis terhadap dakwah umat islam dan belum memiliki tujuan hidup, mereka hanya sekolah untuk menuntut ilmu tanpa tahu mau diapakan ilmu yang mereka dapat, tahunya mereka sekolah kemudian lulus dan mendapatkan pekerjaan. Memang itu tidak salah, tapi kita menuntut ilmu disekolah/Universitas bukan untuk jadi pekerja tapi kita menuntut ilmu adalah untuk menjadi seorang pemikir dan menjadi pioneer perubahan
yang lebih baik untuk lingkungan sekita kita. Serta yang paling penting kita hidup adalah untuk menjadi Abdi Allah SWT. Yang memperjuangkan dan meneruskan dakwah Rasul-Nya Ingat pesan KH. Buya Hamka “Kalau hidup sekedar hidup Babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja Kera juga bekerja.” 
Bayangkan remaja-remaja Islam yang berpendidikan saja masih ada yang belum menjadi dewasa seutuhnya, apalagi remaja- remaja yang dipinggir jalan yang dandanannya gak jelas, sekolah enggak, kerjaannya kebut- kebutan, nongkrong dan serangkaian aktivitas mereka yang lain yang gak ada manfaatnya. Sudah gak punya tujuan dan arah hidup, meresahkan masyarakat saja kerjaannya, untung idup lagi. Hee...hee. Tapi walaupun seperti itu mereka tetap saudara kita yang perlu kita rangkul dan kita ajak bersama kita untuk menjadi remaja yang tidak apatis dengan perjuangan umat dan peduli dengan dakwah perjuangan umat islam. 
Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam sekarang belum dewasa seutuhnya dan apatis terhadap perjuangan umat Islam. Pertama; belum balighnya remaja tersebut. Baligh diambil dari bahasa Arab yang berarti “sampai” maksudnya "telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan". Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila: Mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kedua: Pasti faktor utama yang mempengaruhi karakter seorang remaja adalah didikan orang tua dan lingkungan dimana remaja itu tumbuh besar. Ketiga: Tidak adanya sosok orang soleh yang remaja kagumi dan teladani. Selain faktor, ada juga media yang berperan untuk membentuk karakter remaja seperti keluarga, teman bermain dan media massa. 
Dari sekian banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam banyak yang tidak peduli dengan dakwah umat Islam, saya paling menyoroti faktor lingkungan. Mengapa demikian? Karena lingkunganlah yang berperan besar membentuk karakter seorang remaja, reamaja pasti lebih banyak bergaul dilingkungan luar rumah daripada bergaul dengan lingkungan keluarga sendiri. 
Dan dari sekian banyak media yang membentuk karakter remaja, saya paling menyoroti media massa. Mengapa Media massa? Karena saya yakin remaja lebih banyak menggali Informasi dari media massa daripada dari kelurga ataupun teman bermainnya. 
Media massa berperan sangat besar dalam membentuk karakter remaja, karena Informasi di media massa bisa menciptakan perspektif atau menggiring pemahaman remaja terhadap suatu Informasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh media tersebut. Itulah kenapa media massa menjadi objek yang sangat potensial untuk menyebarkan suatu Ideologi atau pemahaman. 
Kita lihat banyak sekali tayangan ditelevisi yang menyudutkan umat islam. Contohnya ketika ada penggrebekan teroris pasti yang ditayangkan ditelevisi adalah masjid, Al-Qur’an, orang yang berpakaian putih gamis dengan memakai sorban/peci, atau embel- embel Islam lainnya. Selain itu, yang lagi heboh sekarang seperti ISIS dan demo yang dilakukan FPI. Sehingga timbul perspektif didalam diri orang tua dan remaja pemahaman yang sering disebut orang-orang dengan “Islamophobia” mereka jadi takut untuk datang ke Masjid mengikuti sebuah pengjian ataupun ikut organisasi keislaman yang mendakwahkan Islam karena mereka pikir teroris itu lahir dari Masjid dan dari sebuah organisasi yang berembel Islam. Cara seperti itu bahasa kerennya disebut dengan “Ghazwul fikri” atau perang pemikiran. 
Nah... Sekarang tugas kitalah sebagai remaja Islam yang sudah Akil dan Baligh untuk menjadi
solusi dan merangkul teman-teman kita yang masih belum Baligh untuk bersama-sama menjadi ujung tombak perjuangan umat Islam. Bagaimana caranya? Yang pasti pertama dengan menasehati teman-teman kita, mengajaknya secara perlahan untuk cinta kepada Allah SWT. Cinta Rasul- Nya, suka ke Masjid, cinta Ulama dan mengajaknya untuk selektif dalam menyaring informasi yang didapat sehingga kita tidak mudah terjebak dalam Ghazwul fikri. 
Selain dengan cara diatas, tentunya kita harus memberikan teladan melalui diri kita sendiri, kan gak lucu kalau kita nyuruh mereka cinta Islam kalau kita sendiri tidak menunjukkan citra Islam dalam diri kita. He..hee Tentunya semua langkah diatas membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah, maka dari itu sebagai ujung tombak perjuangan umat Islam kita harus senantiasa sabar dan istiqomah dalam mendakwahkan Agama Allah SWT. 
- Fajar Siddiq
Hijabku Sahabat Hijrahku 
Oleh Bella Nur Handayani 
Bahagianya jadi gadis remaja. Remaja tuh salah satu masa yang paling asik, paling membucah- bucah semangatnya, tapi sekaligus masa paling galau dan labil dalam kehidupan manusia bagi siapa saja yang Allah beri kesempatan untuk merasakannya. Kalau kata orang, masa remaja itu masanya pencarian jati diri. Wajar saja karena remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dunia dewasa. Bab musim pancaroba. Labil dan tidak keruan. Kadang hujan deras, kadang panas banget. Hehehe… 
Masa remaja pun bagi aku sendiri adalah masa yang luar biasa. Masa dimana tanpa rasa takut selalu ingin mencoba segala hal, meniru, dan tersandung. Semua itu terus terjadi sampai telah ditemukan apa yang menjadi jalan hidup si remaja, ketika memijak dunia kedewasaan. 
Sewajarnya masa transisi, masa ini memang harus dalam kendali yang baik. Kerasa banget olehku yang melewati juga masa remaja, aku mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan. Jika berada di lingkungan yang baik, maka pribadi remaja pun menjadi baik. Begitu pun sebaliknya, kalau lingkungannya buruk, pribadi remaja pun akan terbawa buruk. Wah, akan sangat berbahaya sekali jika perjalanan transisi yang buruk itu berujung hingga tua. Akan amat sulit untuk merubah pribadi yang sudah mengakar kuat. 
Oh, aku teringat saat aku kelas 8, aku mendeklarasikan keinginanku pada mama, bahwa aku ingin memakai kerudung mulai sekarang! 
Orang tuaku langsung terpana, sekaligus senang tentu saja. Mama dan papa sempat bertanya tentang apa benar kalau aku benar-benar ingin dikerudung. Tapi, keinginanku sudah bulat. Maka, orang tuaku pun membelikan aku seragam sekolah tertutup dan beberapa buah kerudung bergo. 
Padahal, jujur saja, saat aku berkeinginan untuk berkerudung itu, sholatku masih sering bolong- bolong! Kalau disuruh baca Al-Qur’an pun rasanya malaaaaaaaas sekali. Tapi ada satu idealis yang tertanaman dengan polosnya olehku. 
“Kayaknya nanti waktu naik kelas 8 bakal dapet haid pertama. Kalau udah haid kan harus pakai kerudung,” pikirku dengan polos saat itu. Maka begitulah. Aku pun akhirnya memakai kerudung. 
Jujur, aku engga habis pikir dengan gadis-gadis yang tak ingin ber-hijab dengan alasan “ingin meng-hijab hati dulu”. Hahahaha, lucu. Aku saja yang dulu sholatnya masih harus dipaksa orang tua cuek-cuek saja menggunakan hijab. Kenapa harus menungguhijab hati dulu? Ber-hijab kan wajib. Sama wajibnya dengan sholat fardu. Kita mengerjakan sholat wajib pun tak harus menunggu hati benar-benar bab bidadari baru merasa sudi untuk sholat, bukan? 
Jadi memang, memakai kerudung tak serta- merta ibadahku juga langsung bagus. Ampun, sembahyang saja dulu sempat ogah-ogahan! Baru menjelang SMA saja aku benar-benar
tersadar akan pentingnya sholat, dan segera bertobat. Namun, sampai SMA kelas 12 semester awal, aku belum tahu tentang tata cara ber-hijab yang tepat. Yang aku tahu hanya, “asalkan berkerudung, berarti sudah di- hijab kan”. Maka, biar kerudung kurang terjulur dan pakaian masih kurang longgar dan tertutup, aku anggap diriku sudah ber-hijab. 
Namun saat semester 2 kelas 12, aku membaca buku Yuk, berhijab! Karya Felix Y. Siauw dan Benefiko. Kalian harus baca buku ini, buku ini bagus sekali! Kalian tahu, selepas mambaca buku ini aku jadi merasa tamparan habis- habisan oleh buku itu. Di sana tertulis tentang arti hijab yang sesungguhnya. Dari sanalah aku baru mengenal apa itu hijab syar’i. 
Aku yang pada saat itu menggunakan celana jins dan selapis kerudung yang tranparan, langsung merasa seakan tak berpakaian. Aaaaa…. malu! Aku terlalu sombong berpikir hijabku sudah benar. Padahal tidak, hijabku masih jauh dari kata benar. Tidak seperti dengan yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59, yakni sebagai berikut: 
Artinya: Hai Nabi katakanlah kepada isteri- isterimu dan anak-anak perempuanmu dan isteri-ister orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS Al-Ahzab 33:59] 
Tidak mau dong terus-terusan berbuat dosa, maka aku bulatkan tekad. Aku akan mulai pakai rok, melebarkan kerudung, dan menggunakan kaus kaki. Yeeeeey! 
Tapi masalah baru muncul. Rok yang aku miliki sedikit sekali!!! Huaaahh…! Bagaimana ini? Bahkan baju atasanku hanya sedikit yang amat longgar dan yang setidaknya bisa mengikuti syariat. Berarti untuk memenuhi kebutuhan pakaian syar’isehari-hari aku harus berusaha benar-benar untuk mencicil membeli pakaian. 
Yang sungguh aku sayangkan adalah, sulit sekali menemukan pakaian syar’i di pasaran. Pakaian yang tak syar’i lebih banyak dijual di toko-toko pakaian. Jarang bisa ditemukan mana yang kira- kira sesuai dengan aturan ber-hijab dengan kualitas yang baik. Kalau pun ketemu, biasanya harga pakaian itu tidak tepat dengan uang saku saya sebagai mahasiswa. Aih! 
Kerudung pun tak luput menjadi barang yang aku cari. Kerudung saya kebanyakan hanya berupa kain segiempat yang tipis. Maka aku harus punya setidaknya tiga atau lima buah kerudung tebal. Maka aku pun mampir ke butik pakaian muslimah yang banyak menjual kerudung. Namun, sekali lagi, saya harus
menelan kekecewaan yang sama. Kerudung yang dijual terlalu modis, tidak sesuai ketentuan dimana kainnya harus terjulur sampai dada. 
Aku mengelilingi butik melihat satu-satu kerudung dengan hati miris. Hal pertama yang langsung terlintas dalam benak sana adalah, “ini toko kerudung, toko gorden, toko taplak, atau toko kain lap?!”. Bahan kain dan motif yang dipakai untuk kerudung yang mereka jual sungguh aneh-aneh. Ampun, aku sungguh tidak mengerti dengan selera orang-orang gaul masa kini. Sampai-sampai motif kain lap mamaku pun dijual! Hahahahah… 
Kecewa dengan toko itu, maka aku tak menjadi membeli kerudung disana. Aku bisa saja membeli kerudung tebal di online shop. Tapi karena harga kerudung tebal yang berkisaran harga puluhan hingga ratusan ribu, niat itu urung. Aku pun mengakalinya dengan menggunakan kerudung segiempat tipis yang dilapis tiga secara bersamaan! Bagian ujung dilipat sedikit saja, agar bisa kerudung menjadi lebar dan terjulur menutup ke dada. Maka jadilah, kerudung syar’i ekonomis. Kreasi orang kere kalau lagi kepepet. Hahahaha… Saat pertama kali sadar akan kerlakuanku itu, mama sampai mengomentariku yang terlalu berlebihan dan mulai fanatik. Tapi syukurlah, akhirnya mama mengerti. 
Perasaannya setelah ber-hijab benar-benar luar biasa. Dari segi kenyaman ternyata ber- hijab dengan benar jauh lebih nyaman daripada asal berkerudung atau malah tak ber-hijab. Adem saat panas, tapi nyaman saat dingin. 
Bisa seperti itu karena dengan ber-hijab saat terik, kulit, rambut, dan leher tidak terpapar sinar matahari langsung. Kerudung yang lebar dan longgar pun membuat pakaian lebih airodimanis sehingga angin sejuk bisa mendinginkan tubuh. Namun, jika angin dingin yang kuat menerpa, hijab kita bisa membuat kita terbebas dari masuk angin. Kalau kehujanan dan lupa bawa payung, dijamin yang ber- hijab akan terhindar dari pusing. Karena kepala tak langsung tertetes oleh air hujan. Cihuy! 
Selain itu, dengan tidak perpakaian ketat, khususnya celana, kita akan menjaga kesehatan –maaf—alat reproduksi kita. Kulit perempuan yang lebih rentan pun bisa terjaga dari pengaruh buruk UV yang bisa menyebabkan kanker kulit. Jangan salah juga, walau hanya kulit tangan dan wajah yang terbuka, tapi matahari yang terpapar pada wajah dan terlapak tangan sudah sangat cukup untuk memperoleh manfaat matahari pagi yang mengubah pro vitamin D dalam tubuh menjadi vitamin D. Wuih, kalau
bicara masalah kesehatan pun, manfaat hijab bagi muslimah tak akan ada habisnya bisa kita temukan. 
Lagipula, dengan menutup aurat, sama saja dengan kita menghargai diri kita sendiri. Kita menjadikan diri kita mahal. Kita sangat mahal sampai untuk dipandang pun tak boleh oleh sembarang orang. Terasa sekali olehku, laki-laki jauh lebih menghargai dan menghormati aku yang ber-hijab ketimbang teman-teman saya yang belum ber-hijab. Implementasi awal orang lain padaku akan jadi sangat baik. Saat melihat kerudungku, orang-orang langsung berpikir, “wah, pasti dia orang alim”. Penilaian pertama itu penting banget. Karena biasanya, orang akan lebih bisa bersikap baik kepada orang dengan kesan pertama baik. Siapa sih yang tidak senang disebut baik? Hihihi. 
Nah, jika orang-orang sudah berpikir begitu, malu dong kalau sampai ternyata orang kecewa kalau kita tidak sealim yang mereka duga. Ah! Tentu saja! Ini dia kenapa hijab adalah langkah pertama bagi yang ingin berhijrah diri yang sangat aku sarankan. Malu sama hijab, malu sama Allah. Malu kalau kita berkerudung tapi kerjaannya nonton konser, keluyuran tak menentu, pergi karaoke-an atau perbuatan sia- sia lainnya. Kurang kerjaan banget deh! Lebih malu lagi kalau sampai melakukan dosa. Semisal berlebihan bergaul dengan laki-laki. Masa muslimah ber-hijab pacaran dan sampai pegang-pegangan tangan sama laki-laki? Ih! 
Maka di sinilah peran hijab bagi kita. Memperkuat rasa malu. Karena malu melakukan dosa adalah sebuah perbuatan yang sangat terpuji dan Allah sukai. Tanpa sadar, hijrah diri sudah terjadi oleh diri kita. Yeah! 
… Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu… 
Kalimat ini benar-benar dalam artinya bagiku. Terasa sekali, setelah ber-hijab dengan lebih baik, justru lebih banyak orang-orang shaleh shalehah yang ingin mengenal dan berakrab denganku. Bahkan, dengan dikelilingi mereka, kita yang sebenarnya buta pengetahuan islam malah dibawa mereka menuju kebaikan yang tak pernah terpikir bahwa aku akan melakukannya juga. Oh, kebahagiaan yang luar biasa jika dikelilingin orang-orang yang membuat kita selalu ingat kepada Allah. Bahkan, membuat kita yang dulu merasa berat untuk beribadah sunnah malah menjadi merasakan kenikmatan yang luar biasa dalam beribadah kepada Allah SWT. 
Bukan berarti aku tak bergaul pada orang-orang yang imannya biasa-biasa saja. Namun, mereka- mereka pun bersikap jauh lebih respek dan sopan denganku. Dan yang terpenting, mereka tidak mengusikku. Jarang sekali ada yang berani macam-macam kepadaku. Itu semua
karena hijab ini. Allah SWT lah yang menolongku. Menjagaku melalui ketaqwaan. 
Buat yang belum ber-hijab karena takut terlihat kuno, tua, dan gendut, jangan gentar! Kita sudah remaja. Remaja muslimah yang kuat. Kita sendirilah yang menetapkan apa yang baik untuk kita. Coba bacalah surat Al-Mutaffifin ayat 29 agar diri bisa termotivasi. Ingatlah, banyak di luar sana yang hingga mati-matian demi memperjuangkan hijabnya. Mereka saja sadar betapa pentingnya menjaga identitas mereka sebagai muslimah. Sementara kita muslimah di Indonesia bisa bebas menggunakan pakaian tertutup tanpa perlu takut diskriminasi bahkan ancaman nyawa. Syukurilah nikmati kebebasan beribadah yang kita miliki. Semoga kita semua diberi kemudahan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amiin. 
Problematika Pergaulan Remaja Masa Sekarang dan solusinya 
Jika kita mendengar kata “remaja” selalu mendapat tanggapan yang berbeda-beda dari setiap orang. Namun sayangnya pada saat ini, kesan yang ada dalam benak masyarakat tentang remaja adalah kesan yang negatif. Tentu nya ini disebabkan karena pergaulan remaja saat ini yang tidak sesuai dengan norma- norma yang berlaku baik itu adalah norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, maupun norma hukum. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang terjerat hukum seperti pencurian, penjambretan pemerkosaan, pengedar obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar. Bahkan yang membahayakan lagi tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas. 
Perilaku remaja yang menyimpang bukanlah tanpa sebab, segala sesuatu ada yang menajdi latar belakang mengapa perilaku mereka menyimpang. Banyak yang membuat perilaku remaja menyimpang terutama sekali remaja muslim, yang seharus nya menjadi contoh teladan bagi remaja di lingkungan sekitarnya.Penyebabnya antara lain : 
- Kurang wawasan pergaulan yang benar menurut Islam yang bersumber dari Al- Qur’an dan Hadits. 
- Kurangnya pengarahan pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka yang berada dalam masa remaja. 
- Mudah nya percaya pada orang lain baik yang baru dikenal maupun yang sudah lama dikenal orang tersebut. sehingga ketika diajak untuk berbuat yang menyimpang mereka cenderung menuruti sehingga seterusnya mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain.
- Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, kakak, teman, sahabat, guru. Ketika mereka tidak ada yang mendukung mereka tidak tahu harus meminta dukungan kepada siapa, bahkan banyak yang putus asa untuk meraih masa depan yang cerah karena tidak adanya dukungan sperti misalnya banyak remaja yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya. 
- Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan kepentingan anak-anak mereka sendiri. 
Padahal dalam UU no. 23 tahun 2002 pasal 26 ayat 1 menyatakan “Orang tua berkewajiban bertanggung jawab untuk : 
a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak; 
b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; 
c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak” 
Seperti yang sudah disebutkan diatas , tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas misalnya pacaran. Menurut saya pribadi pacaran lebih banyak mudharat dari pada maslahatnya. Tidak ada satu dalil pun yang membolehkan seorang remaja muslim berpacaran. Pacaran mendekatkan seseorang pada perzinahan. Sehubungan dengan hal ini Al Qur’an meyebutkan : 
وَلََّ تَقْرَبُواْ ال زِنَى إنَِّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلً 
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa': 32) 
Dalam hadist pun disebutkan yang artinya : Dari Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan seorang wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya. (Hadis Riwayat Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih). 
Mereka yang terjerumus pergaulan bebas disebabkan tidak mengetahui dan tidak memahami rambu-rambu bergaul dengan lawan jenis padahal Islam telah mengatur bagaimana aturan pergaulan remaja baik laki-laki maupun perempuan yang dilandasi oleh nilai-nilai keislaman pula. Untuk membendung pergaulan bebas yang semakin marak maka antara remaja muslim baik laki-laki maupun perempuan harus ada batasan dalam pergaulan mereka. Tata cara pergaulan antara remaja laki-laki dan perempuan yang baik ialah sebagai berikut : 
- Menutup aurat dan menjaga aurat 
Hal yang sepele tapi bagi yang belum melaksanakan terasa berat terutama bagi perempuan. Wajib memakai jilbab, memakai pakaian yang sopan, tidak menampakkan lekuk tubuh dengan memakai baju ketat dan celana ketat supaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Perintah mengenakan jilbab terdapat dalam Q.S Al-Ahzab ayat 33 yang artinya : 
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " 
- Jika bertemu mengucapkan salam kepada teman yang muslim dan sesame muslim lainnya. Jika ada yang mengucapkan salam kepada kita maka kita wajib untuk menjawabnya.
- Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Seorang remaja muslim harus menghormati orang tua jika posisi mereka sebagai anak dan sebagai adik dari saudara kandung mereka. Terhadap orang yang lebih muda, remaja muslim harus memberi contoh teladan, memberikan bimbingan dan tuntunan ke jalan yang benar jika posisi mereka sebagai kakak dari adik-adik kandung mereka 
- Bersikap dan berbicara dengan sopan, jika perkataan dan perbuaatan seorang remaja muslim sopan maka akan banyak orang yang merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Sehingga pandangan masyarakat terhadap remaja tidak akan negatif jika mereka memiliki akhlakul karimah. Karena akhlak seseorang dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya. 
Solusi agar para remaja memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat ialah : 
Perlunya pembinaan untuk para remaja supaya wawasan mereka terbuka, mereka tidak hanya memahami pelajaran disekolah saja namun juga diluar sekolah karena banyak sekali hal yang tidak didapatkan disekolah seperti misalnya tata karma. Dengan adanya pembinaan seperti itu maka para remaja dapat menyadari bahwa mereka harus membentengi diri mereka sendiri supaya tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif. 
- Amanah Nisa 
Bagai Embun Diantara Remaja Lainnya 
Karya : Ridha Shabrina 
Saat sudah memasuki dunia perkuliahan, kita bukan berstatus anak-anak ataupun dewasa. Status kita diambang kegalauan, ciyee* . Sehingga “remaja” lah yang mungkin cocok menggambarkan kondisi kita saat ini. 
Ketika menjadi seorang mahasiswa/i, keluarga tidak mendominasi diri kita. Apalagi buat para anak kosan yang jauh dari orangtua dan harus bisa benar-benar mengatur segala urusan waktu dan keuangan sendiri. Teman adalah seseorang yang mendominasi dalam kehidupan kita disini. Lingkungan dan teman bermainlah yang menjadikan bagaimana kita dalam berprilaku. Bahkan banyak orang yang asalnya anak “remaja masjid” ketika jauh dari orang tua bisa menjadi “mantan remaja masjid” atau “pasca remaja masjid”. Dan biasanya orang lain hanya akan menilai diri seseorang dengan melihat dengan siapa dia berinteraksi. Bisa diibarakan kalau kita bau minyak wangi maka teman kita pasti penjual minyak wangi. 
Sebagai seorang muslim , bisa kita kategorikan diri kita sebagai seorang remaja muslim. Remaja Muslim bisa diartikan sebagai remaja yang hatinya hanya untuk Allah dan segala prilakunya juga diniatkan karena Allah. Subhanallah. 
Tapi Apakah karena agama kita adalah islamlah alasan panggilan tersebut? Apakah semua yang telah dilakukan sesuai dengan Al-Quran atau As- Sunah sehingga pantas disebut remaja muslim? 
Untuk mencapai tahapan sikap yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah, kita pasti masih dalam proses belajar. Belajar dan belajar, iya.. itulah yang bisa kita lakukan saat ini dan seterusnya. Belajar bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun kawan, kita bisa belajar dari pengalaman sendiri/orang lain, pendapat para
ahli, nasehat dari orang-orang disekitar dan pastinya referensi tersebut harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah ya kawan  . Dengan niat yang ikhlas dan untuk mendekatkan diri kepada Allah, semoga saja proses belajar tersebut, insyaallah.. pelan-pelan kita kan sering mengintropeksi diri dan terus berusaha menjadi seorang remaja islam sesungguhnya. 
Remaja islam sesungguhnya itu bisa kita lihat dengan sikap-sikap yang dia lakukan untuk orang lain, dimana orang lain akan lebih menghargainya, menyayanginya, mempercayainya, dan selalu nyaman bila dikeliling dia. Dan kenapa embun ? apakah tidak ada yang lain yang dapat menggambarkannya? 
Anda tahu embun? Embun dapat kita lihat saat dini hari . Embun bisa berarti kesejukan yang mengisi kekeringan dedaunan. Embun selalu menciptakan harapan-harapan baru di dedaunan sebelum matahari menguapkannya. bagaimana pun cuacanya, embun akan selalu datang tepat waktu membagikan kesejukan dengan niat yang tulus, walaupun dia tahu kalau nanti pasti akan mengilang. Kehadirannya pun sangat adil, dia bisa berada di dedaunan puncak pohon tinggi maupun di rerumputan yang sering kita abaikan. 
Ketika menjadi seorang remaja islam, kita di haruskan secara tidak tertulis untuk berprilaku baik dan terpuji. Ketika seseorang semakin baik maka makin banyak pula orang yang iri kepadanya. Bila kita melakukan sedikit kesalahan saja , maka pasti akan dikenang oleh orang-orang tersebut. Dan kadang kesalahan kecil akan dianggap besar bila kita yang melakukannya. 
Namun dari embunlah kita belajar bahwa menjadi pribadi itu harus selalu menyejukkan hati siapapun, yang dimana orang-orang akan nyaman ketika berada disekitar kita dan kita pun nyaman dengan mereka. Ada saatnya kita di posisi orang-orang mengucilkan kita, kita harus tetap bersikap ramah kepada mereka . 
Lalu kita harus menebarkan energy positif (motivasi, harapan) untuk semua orang, kita diharuskan selalu bersikap optimis, dan selalu berprasangka baik kepada Allah maupun orang lain. Jangan sampai kita menjadi seorang remaja yang selalu bersedih dan menyebarkan kemurungan bagi siapa saja yang menemui kita. Semangat kawan  
Dari embun pula kita belajar bahwa segala prilaku kita harus selalu dilakukan dengan niat yang tulus, niat karena Allah dan niat untuk kebaikan mereka. Dan selalu memikirkan kebaikan seseorang bukan kesalahan seseorang. Sehingga kita memiliki rasa terimakasih dan bersyukur telah bertemu dengan dia yang membantu kita. 
Lalu dari embun pula kita belajar bahwa harus jadi pribadi yang selalu bersikap adil dalam hal kebaikan dan dalam kondisi apapun. Ketika berteman pun harus adil, bukannya tidak harus membeda-bedakan teman. Namun kita harus belajar bagaimana sikap seharusnya ketika berteman , jangan terbawa arus kawan. Kita sebagai remaja islam harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk  
Sebagai remaja islam, kita harus selalu menjadi contoh untuk orang disekitar kita, dan hilangkan kata “malu” selama apa yang kita perbuat itu untuk kebaikan. Mulailah dengan mudah memberi maaf sebelum orang lain meminta maaf, walaupun kadang teori berbeda dengan realita , namun disitu tantangan yang harus kita kalahkan  mulai lah harimu dengan senyuman dan salam ketika bertemu orang lain, usahakan dirimu selalu ceria walaupun kondisi hatimu sedang tidak sinkron dengan senyumanmu  selalu berfikir positif dengan rencana Allah untuk segala hal yang akan terjadi kepada diri kita saat ini .
Apakah kita sanggup menjadi embun diantara kawan-kawan yang lainnya? 
- Yusanuari Alaniri 
Islam Tidak Gaul, tapi Indah tuk Digauli 
Oleh: Hilmy Adam Jieta Pradana 
Assalamu’alaikum sahabat – sahabat, ditulisan kali ini saya ingin bercerita tentang betapa indahnya menjadi remaja yang bernaung dalam Islam. Pertama marilah kita selaraskan makna kata “Gaul” di sini. Gaul di sini artinya “mengikut”, ya Islam bukanlah agama yang hanya ikut-ikutan perkembangan zaman. Akan tetapi Islam hadir sebagai petunjuk umat manusia untuk tetap selamat di setiap perkembangan zaman sampai akhir dunia nanti. 
Remaja, istilah yang sepertinya identik dengan kegamangan dan kegalauan. Akan tetapi justru disinilah waktu untuk memupuk bekal kepribadian yang akan dijadikan prinsip ketika berkemasyarakatan pada saat dewasa kelak. Sungguh sangat penting memang masa – masa remaja ini sampai – sampai Mario Teguh selalu menyindir mereka dengan sebutan anak muda. Selain itu, nilai – nilai yang didapat di masa ini bisa mengakar sampai dewasa kelak. Oleh karenanya, terkadang banyak oknum oknum yang memanfaatkan kegamangan remaja ini. Oknum – oknum ini memberikan doktrin – doktrin yang menjurus ke arah radikal, sehingga nantinya remaja yang terpengaruh mau mengikuti apa yang diinginkan oleh oknum – oknum tersebut. 
Tidak hanya masalah mengenai hal tersebut, remaja sekarang juga menemui masalah dalam arus budaya barat yang booming di era globalisasi seperti sekarang. Media begitu mudah diakses, informasi – informasi yang tersedia pun tidak ada filter yang jelas bagi siapa informasi itu tertuju. Tidak terkecuali akses mengenai konten – konten kekerasan, porno, dan tindakan – tindakan tidak terpuji lainnya. Public figure yang idealnya adalah orang – orang berprestasi nan berpengaruh bagi kehidupan bermasyarakat kini bergeser ke artis – artis yang membawa tren aktual masa kini. Sehingga secara tidak sadar artis – artis ini menjadi panutan kebanyakan remaja di masa sekarang. Ada remaja yang mengikuti gaya pakaiaannya, gaya rambutnya, gaya hidupnya, bahkan gaya berasmara para artis tersebut. 
Kesemua hal tersebut berimplikasi pada perilaku kebanyakan remaja saat ini. Banyak aksi tawuran, meminum minuman keras, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan penyimpangan – penyimpangan lain yang menenggelamkan masa remaja ke dalam jurang kehinaan. Apabila di masa remaja saja hidupnya sudah gelap, bagaimana nanti ketika berkembang menjadi dewasa seutuhnya. Tidak bisa dibayangkan hal macam apa yang akan dilakukan oleh remaja yang tumbuh dalam kegelapan. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan – golongan tersebut aamiin. 
Menakutkan ya? Terus apa kita tidak perlu melewati masa remaja biar tidak mengalami hal – hal tersebut? Eits, tunggu dulu sahabat – sahabat jangan jadi phobia dengan masa remaja ini. Kita tidak mungkin menjadi dewasa yang tangguh tanpa melewati derasnnya ombak di masa galau ini. Lalu, bagaimana menghadapi ke semua itu? Nah Islam punya solusi akan semua hal itu sahabat – sahabat. Mari kembali bersama dalam satu bahtera naungan Illahi. Dalam Islam pula sahabat – sahabat akan temukan pedoman hidup yang jelas yang bisa sahabat – sahabat gunakan untuk berkehidupan sebagai remaja. Informasi – informasi Islam tertuang dengan manis di dalam Al-Qur’an, dan sangat mudah untuk diakses. Bahkan Allah sediakan pahala bagi sahabat – sahabat yang hanya membaca informasi tersebut dalam Al-Qur’an. Di dalam
Islam tersedia pula figur hebat yang bisa dijadikan suri tauladan sahabat – sahabat, yakni Nabi Muhammad. Gaya hidup, gaya bergaul beliau merupakan rujukan utama bagi hamba Allah yang bernaung dalam Islam. Hal-hal yang terkesan sepele seperti makan, berbicara, tidur, berpakaian sudah beliau contohkan semasa hidupnya. Para peneliti di era sekarang pun sudah banyak yang mendapatkan atau membuktikan manfaat – manfaat dari mengikuti gaya hidup Nabi Muhammad. 
“Tapi Islam terkesan kuno, dan gak gaul” mungkin beberapa dari sahabat akan berceletuk seperti ini. Ya, Islam memang tidak gaul dalam artian Islam tidak akan mentolerir penyimpangan – penyimpangan perilaku remaja seperti sekarang ini. Akan tetapi, apa sahabat – sahabat menjamin semua remaja yang dikatakan “Gaul” ini bahagia? Tentu tidak, banyak dari mereka menyesal ketika sudah terlanjur melakukan penyimpangan – penyimpangan yang ada. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal karena terjerumus ke dalam juran kehinaan mari kita sama – sama bergaul dengan Islam. Dengan bergaul bersama Islam akan tumbuh rasa malu ketika melakukan penyimpangan yang tidak diinginkan. Islam hadir dan amat sesuai dengan nurani jernih umat manusia. Sehingga apa – apa yang dianjurkan dalam Islam sungguhlah bermanfaat bagi manusia dan apa – apa yang dihindari oleh Islam amatlah membahayakan bagi manusia 
Sahabat – sahabat sekalian, ada kalanya ketika kita sudah bergaul dengan Islam teman kita yang belum menertawakan kita. Tapi, percayalah sahabat – sahabat ketika sahabat menanyakan pada hati nurani sahabat yang jernih pastilah terdengar bisikkan untuk tetap bergaul dengan Islam. Tetap berbanggalah menjadi remaja muslim yang jauh dari penyimpangan, serta rangkul teman – teman yang kini tengah atau sudah terjerumus di dalam penyimpangan yang ada. 
Berbangga hati pula ketika menjadi Remaja yang hatinya terpaut dalam Islam, sebab Allah memuliakan umat-Nya yang ketika mudanya tetap taat dan patuh kepada Allah. Tidak perlu risau ketika berbeda dengan teman – teman yang mengecap diri mereka “Gaul”. Sungguh hanya bergaul dengan Islam saja hati merasa tenteram dan hidup akan terasa tenang. 
Ayo mari bersama – sama buktikan itu sahabat – sahabat. Kita cari keindahan Islam saat digauli. Semoga dengan menjadi remaja muslim yang taat, sahabat – sahabat bisa menjadi dewasa yang tangguh dan punya karya besar suatu saat nanti. Aamiin  
Membina remaja dalam kegiatan masjid 
Sebelumnya jika kita berbicara tentang remaja, mungkin yang akan terbayang dalam benak kita tentang seseorang yang berada dalam masa-masa menyenangkan, ceria, penuh canda, semangat, gejolak keingintahuan, pencarian identitas diri dan emosi. Remaja adalah anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak-anak menjelang dewasa. 
jika diperhatikan mungkin ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia luar. Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang mendukung perkembangan imajinasi mereka secara positif dan menuntun mereka pada kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam pembinaan remaja. 
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: 
Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu
yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim). 
Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid merupakan salah satu cara pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreatitivitas. 
Namun ada saja yang saya lihat peran masjid hanya bagaikan seperti batu alias diam yang bisa dilihat hanyalah orang tua dan anak- aak kecil saja . Dimana ada remaja pun itu hanya segelintir . lalu apakah disini remaja yang bersifat pasif ? ataukah tidak ada suatu wadah yag membuat remaja ini aktif ? 
Amal yang paling dihargai itu adalah amal ketika kau muda bukan saat kau tua yang dikatakan oleh seorang guru , bahkan seorang pahlawan pun membutuhkan seorang pemuda bukan para orang tua , karena pemuda bisa mengguncangkan dunia apalgi jika saat dia benar bisa memimpin khususnya memimpin dirinya sendiri 
Remaja sebagai pedang dimasa depan , sebagai calon pemimpin dimasa kelak , sebagai hal yang sangat harus diperhatikan oleh seluruh pihak , salah satu dosen mengatakan sebagai pendidik kita harus memperhatikan outputnya, dimana outputnya adalah perubahan tingkah laku menjadi lebih baik . 
Masa-masa remaja sering kali dihadapkan hal yang disebut dengan kebimbangan , dan arah tujuan yang tidak jelas bahkan menjadi pemicu ia hanya ikut orang lain dan tidak memiliki pegangan sendiri , manusia adalah makhluk yang dapat menyesuikan dengan tempatnya karena manusia adalah makhluk sosial 
Maka dari itu membina remaja itu penting. Masa depan berada pada penerus kita , saat ia menyesuaikan dengan hal yang buruk maka itu tidak bisa dibiarkan dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak manapun pada remaja . Entah itu dari pihak keluarga atau pihak pendidik . 
Banyaknya pelajar dan mahasiswa yang melakukan kenakalan remaja hanya akan mencatatkan bahwa bagaimana orang terdidik hanya bersikap seperti orang yang tidak terdidik . Pengetahuan yang kurang dan iman menyebabkan suatu celah kecil itu mejadi besar dan akhirnya berlubang . 
Membina remaja dalam kegiatan masjid sangatlah baik untuk remaja , dimana ia menemukan pengatahuan ilmu , agama dan ia pun bisa mengabdikan diri pada masjid . tapi ada remaja yang mungkin malu untuk memulai kegiatan sebagai aktivis masjid , maka dari itu pihak yang akan membina remaja ini mungkin diperlukan pengetahuan psikologi remaja dan membuat strategi ataupun sesuatu yang dapat menarik hati mereka 
Jika saya mengambil contoh Karisma dan Rampai dimana keduanya memerhatikan seorang remaja ataupun pelajar SMA ataupun pihak” yang lain , itu merupakan apresiasi betuk suatu kepedulian yang meargetkan pada remaja . 
Kegiatan remaja dalam organisasi ataupun masjid bisa memunculkan kreativitas yang luar biasa jika dididik dengan dengan seoptimal mungkin , jika remaja tersebut sudah memiiki tujuan dan pegangannya sendiri apalagi
jika itu ke arah yang positiv , maka remaja ini akan menjadi sosok yang akan berguna bagi nusa bangsa dan agama. 
Yang terakhir testimoni super singkat ya 
Saya seorang yang bukan ahli agama dan penyanjung remaja masjid .walaupu dulu pengen -_-. 
saya menyukai palang merah , alam ,bahkan menyukai pendidikan keras dilapangan , sampai suatu orang ku kenal dan secara tidak langsung membinaku dan membuatku tertarik dengan keislaman . 
Ucapanmu (ajakanmu , obrolanmu , candaanmu ataupun sesutu yang keluar dari muluttmu ) , tindakanmu , sikapmu 
Bisa menjadi sebuah pembinaan untuk orang lain  
- Agustira Sanjaya 
Bersama Teman yang Menguatkan 
Malam ini, gema takbir menggema di seluruh penjuru negeri. Jutaan umat tak henti- hentinya menyerukan asma Allah. Menggetarkan hati. Takbir tak akan berhenti hingga fajar datang menjelang, hingga satu dua tiga hari kemudian, dan akan berulang di tahun yang akan datang. Pasti. Selama belum kiamat. Selama masih ada umat muslim di dunia ini. Selama masih ada pemuda Islam yang terus mempertahankan, melanjutkan, dan mengembangkannya. 
Beeuuuh… Aku nulis apa barusan? *_* Halah, yang penting nulis! 
Ya. Pemuda merupakan harapan bagi jutaan umat manusia karena pemuda adalah generasi penerus yang akan melanjutkan tradisi, cita-cita, dan perjuangan para pendahulu. Apalagi seorang pemuda Islam yang mau tidak mau harus menunjung nama baik Islam kapanpun dan dimanapun. 
Sebagai seorang remaja Islam, saya sering merasa terpukul. Apa yang sudah saya berikan untuk umat manusia? Apa yang sudah saya lakukan untuk agama saya? Rasulullah SAW. bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia (lainnya)”. Sudahkah saya menjadi sebaik-baik manusia? 
Saya sering merasa lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Saya sadar bahwa motivasi eksternal saya harus lebih kuat. Untunglah, masa remaja saya tumbuh di lingkungan yang sangat mendukung dan saya memiliki teman- teman yang luar biasa. Mereka sering menguatkan saya di saat lemah, mengingatkan saya di saat lalai, dan membantu saya agar kembali ke jalan yang lurus. 
Mereka pernah mengenalkan sebuah doa yang luar biasa kepada saya, yaitu doa rabithah. 
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada- Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu, maka kuatkan ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah-Mu dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. 
Sewaktu bersama mereka dulu, kami sering melantunkan doa tersebut. Saya selalu merasa merinding ketika membaca doa tersebut. Dari doa tersebut saya menyadari bahwa teman sesama muslim bukan hanya sebagai teman belajar, bergaul, dan ngobrol. Akan tetapi,
bersama mereka kita saling mendoakan, bersatu dalam kebaikan, dan bersatu untuk selalu taat dan berjuang di jalan Allah. 
Memilih teman yang baik dan sholeh sangatlah penting karena mereka memberikan dampak yang cukup berarti bagi kita dan bersama merekalah kita akan berjuang di jalan Allah. Dalam sebuah hadits, Rasululah SAW. menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman yang berbunyi : 
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِح وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ 
الْمِسْكِ إمَِّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإمَِّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْه ، وَإمَِّا أَنْ تَجِد مِنْه رِيحًا 
طَي بَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إمَِّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإمَِّا أَنْ تَجِد رِيحًا خَبِيثَة 
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628) 
Sungguh beruntung kita menjadi remaja yang dipertemukan dengan Islam. Kita tumbuh dalam lingkungan yang baik serta memiliki teman yang akan selalu mengingatkan kita dalam kebaikan dan kesabaran. Ketika kita lemah, mereka akan membantu untuk menguatkan kita. Ketika kita lalai, mereka akan mengingatkan kita. Ketika kita mulai goyah, mereka akan membimbing kita untuk kembali ke jalan yang benar. Dengan itu kita akan selalu terjaga dan menjadi insan yang lebih baik lagi, serta kita akan merasakan betapa indahnya menjadi seorang remaja Islam dengan segala rupa dan warna-warninya. 
Namun, masih banyak remaja yang mungkin tidak seberuntung kita. Sebagian dari mereka tidak tumbuh di lingkungan sebaik yang kita miliki. Sebagian dari mereka juga tidak memiliki teman yang dapat menguatkan, mengingatkan, dan membimbing mereka. Bahkan, ada juga remaja yang masih menyia- nyiakan masa mudanya dengan melakukan hal- hal yang tidak bermafaat. Lantas apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa membaur dengan mereka dan menjadi teman yang dapat memberikan cahaya baru bagi mereka, sehingga mereka juga akan merasakan betapa indahnya menjadi remaja Islam. 
Jadi, mari kita rapatkan barisan dan satukan langkah untuk menerangi remaja dengan warna-warni Islam!  
Bandung, 4-5 Oktober 2014 
Hari Raya Idul Adha 1435 H 
- Dzakiya Zhihrotulwida 
Dan Aku Selalu Dijaga 
Nurida Luthfiyani 
Saya selalu bersyukur dibesarkan dalam sebuah keluarga yang menganut agama islam. Apalagi setelah masuk sekolah yang berbasis islam. Pemahaman saya mengenai islam menjadi lebih baik. Maklum, keluarga saya bukanlah keluarga dengan nuansa islam yang sangat kental. Sehingga pengetahuan menganai islam lebih banyak saya dapat dari luar rumah. 
Saya berjilbab sejak saya kelas satu SMP. Itupun belum istiqamah, saya masih sering keluar rumah tanpa mengenakan jilbab. Karena saya masih berpikir jika mengenakan jilbab bukanlah suatu kewajiban. Setelah masuk sekolah islam, saya mendapat benyak pengetahuan bahwa mengenakan jilbab itu wajib seperti yang telah diajarkan dalam Al Quran surat An-Nur ayat 33 serta Al Ahzab ayat 59. Berjilbab itu disyariatkan bagi wanita muslim dengan jilbab yang menutup
hingga dada. Hal tersebut merupakan pengingat bagi saya. Lalu saya mulai memperbaiki diri memperbaiki cara berjilbab saya hingga yang sesuai yang disyari’atkan. 
Sungguh, tuntunan islam bertujuan menjaga muslimah. Dengan jilbab, seorang muslimah akan dikenal oleh orang-orang yang melihatnya. Disebutkan bahwa seorang wanita, diselubungi oleh setan baik depan maupun belakangnya. Sehingga besar kemungkinan dengan melihat wanita saja, seorang laki-laki dapat terangsang syahwatnya, apalagi melihat wanita yang “terbuka”. Jilbab dan segala tuntunan muslimah untuk berpakaian setidaknya akan mengurangi potensi seorang wanita menimbulkan syahwat pada laki-laki. Sekadar tambahan keuntungan saja, para wanita yang biasanya sangat mengkhawatirkan penampilan mereka seharusnya akan lebih tau bahwa dengan berjilbab, rambut mereka akan senantiasa terjaga dari polutan yang ada di luar. Sehingga kemungkinan rambut mereka untuk rusak misalnya kering, bercabang, kusam dan merah sangat kecil. Sehingga berjilbab dan berpakaian tertutup memberikan keuntungan yang sangat besar bagi wanita. 
Tidak hanya dari segi pakaian, pergaulan sesama muslim juga diatur dalam islam. Bukan semata-mata bertujuan untuk membatasi ruang gerak, namun hal ini bertujuan agar muslim dapat menempatkan diri mereka dengan baik sehingga dapat menjaga kehormatan mereka. Kita tetap dapat bergaul dengan siapapun. Namun, dalam pergaulan kita juga harus memerhatikan norma yang berlaku sehingga tidak melanggar batas. 
Suatu istilah dalam pergaulan islam yang termasuk baru saya kenal adalah hijab, yaitu batasan antara laki-laki dengan wanita. Bagaimana wanita dan laki-laki yang bukan mahram tidak boleh berdua-duaan serta tidak boleh ada kontak fisik. Hal ini baru saya kenal setelah saya masuk sekolah islam. Sebelumnya saya sangat tidak peduli dengan hijab dengan laki-laki ini karena ketidaktahuan saya. “Plak- plok” dengan lawan jenis adalah hal yang sudah biasa saya lakukan. Teman-teman saya yang berpacaran dengan yang bukan mahramnya sudah saya anggap sebagai fenomena yang biasa. Pada waktu itu, orang tua saya melarang saya berpacaran. Saya anggap larangan tersebut “hanya sekadar larangan” yang bahkan jika orang tua saya ditanya “mengapa”, jawaban mereka juga hanya “yang penting jangan” yang membuat saya tidak terlalu menganggap pacaran saat itu sebagai hal yang tidak baik jika tidak melibihi batas. 
Semuanya terjawab setelah saya masuk sekolah islam dan mendapat kajian mengenai batasan pergaulan antara kaki-laki dan wanita yang bukan mahram. Ternyata, “plak-plok” dengan lawan jenis yang biasa saya lakukan tidak diperbolehkan jika dengan orang yang bukan mahram. Hal tersebut bukan semena-mena melarang, namun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya syahwat laki- laki seperti di atas. Jika “plak-plok” saja tidak boleh, apalagi dengan pacaran? Hubungan antara lawan jenis yang bukan mahram ini jelas tidak diperbolehkan. Dari yang hanya status dan berdalih “kami tidak melakukan apapun, bergandengan pun tidak” hingga yang melakukan lebih dari bergandengan. Pacaran dapat menjerumuskan orang-orang yang melakukannya pada perbuatan zina yang dilarang keras oleh islam. Walaupun pada awalnya “tidak melakukan apapun”, namun manusia merupakan makhluk yang tidak akan puas dengan keadaan statis yang ia miliki. Ia akan selalu berusaha menuntut lebih, hingga akhirnya zina dapat terjadi. Sehingga larangan orang tua saya yang awalnya saya nggap “hanya sekadar larangan” memiliki makna yang sangat mendalam. 
Namun setelah lulus dari sekolah islam tersebut dan memasuki bangku kuliah yang ternyata
didominasi oleh kaum adam, saya merasa sulit menjaga batasan tersebut. Melihat sepasang sejoli yang bukan mahram bergandengan hingga berpelukan menjadi fenomena yang asing bagi saya. Sekolah saya membentuk siswa-siswa yang ada di dalamnya menjadi homogen. Menjadi seolah-olah semua disetting baik. Sehingga ketika membaur dengan lingkungan umum, saya merasa belum terbiasa berada dalam lingkungan yang heterogen. Seiring berjalannya waktu, berkenalan dengan mereka membuat identitas saya sebagai muslimah mulai dikenal. Mulai dari mereka yang tidak lagi “plak-plok” pada saya seenaknya hingga memberi jalan kepada saya untuk lewat di antara kerumunan mereka. 
Saya sangat bersyukur menjadi seorang muslimah. Islam dan ajarannya sangat menjaga saya untuk tidak terjerumus dalam hal-hal yang dapat merugikan diri saya sendiri. Di saat memasuki masa remaja, banyak anak galau bingung memilih pergaulan dan karena tanpa tuntunan yang benar mereka dapat saja terjerumus dalam pergaulan yang salah. Islam membimbing saya agar dapat menemukan pergaulan yang benar. Islam memberikan bimbingan ummatnya untuk tetap bertindak sesuai koridor yang ditetapkan islam agar dapat menggapai ridha-Nya. Dan saya pun merasa selalu dijaga Allah dengan ajaran yang telah ditetapkan-Nya. 
REMAJA : SIAPA KAMU JIKA TIDAK DENGAN ISLAM ? 
Oleh : Andri Prayogi 
Pendahuluan 
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata remaja ? apakah fisik yang kuat ? atau seorang pemikir yang ideal ? Berbicara tentang remaja, selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut- kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan. Miris memang dan sangat mengerikan ! 
Padahal sebagai generasi harapan bangsa, remaja diharapkan kelak menjadi pemimpin yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsanya. Namun dengan kondisi remaja seperti yang tergambar di atas, bagaimana kita bisa berharap banyak pada kaum remaja? Tak bisa terbayangkan bagaimana kondisi negara kita di masa depan bila kaum remaja sekarang ini berperilaku menyimpang, malas, semaunya sendiri, tidak mengindahkan moral dan etika, serta melanggar hukum. 
Maka dari itu, perlu adanya upaya pembentukan karakter muslim yang kuat dan tangguh agar para remaja dapat terbentengi dari hal-hal yang bersifat negatif yang dapat menjerumuskan mereka kedalam jurang kenistaan semata. 
Pembentukan karakter remaja islam 
Dalam membentuk karakter remaja islami yang cerdas, mandiri, tangguh, berakhlakul karimah, amanah, dan tawadhu tidak hanya dilakukan melalui pendidikan formal seperti di sekolah atau pesantren. Pendidikan dan penanaman nilai-nilai islami justru dimulai dari lingkungan keluarga. Dalam hal ini orang tua memikul tanggung jawab dan peran utama mendidik anak. Orang tualah yang menentukan mau dijadikan seperti apa dan akan diarahkan ke mana, inilah yang sebenarnya menjadi persoalan.
Allah swt berfirman: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”(QS. Al-An’am: 162-163). Setelah pelajaran tauhid ini tertanam kuat pada diri sang anak, barulah kemudian diajarkan tentang akhlak, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan segala hal yang menyangkut kehidupan di dunia. Mengenai pendidikan akhlak ini kita bisa mencari referensi pada akhlak dan kepribadian Rasulullah saw. Karena Nabi Muhammad saw adalah sebaik-baik manusia di muka bumi ini. Pada dirinya terdapat uswatun hasanah (suri tauladan yang baik). 
Remaja : siapa kamu jika tidak dengan islam ? 
Menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis dalam menekankan dakwah sebagai strategi dalam membina remaja, dakwah hari ini menjadi sarana sekaligus senjata untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian Islam kita. 
Islam dan dunia remaja memiliki keterkaitan yang sangat erat. Islam telah mengatur segala perilaku, etika pergaulan, adab berpakaian, serta adab-adab remaja dalam Al- Qur’an serta sunnah Rasulullah. Terpenting untuk menyerahkan diri kepada Allah segala urusan dan memperkuat ibadah-ibadah yang makin mengeratkan hubungan dengan Allah sehingga lebih bisa menjaga diri dari perbuatan yang mendekati zina, yang diharamkan Allah. KepadaNya lah saja kita bertawakkal. Wallahu alam bishawab 
Menjadi Remaja Gaul dan Islami 
Assalamu’alaikum sobat semua, pembaca dari Sabang sampai Merauke ( kalau ada hehehe). Penulis akan membahas beberapa hal yang di anggap “Gaul” dikalangan “remaja” pada saat ini kepada sobat semua. Oke, lansung aja yaaaa. Pertama-tama, apasih pengertian “Remaja” ?? pasti sudah tidak asing lagi dengan nama yang satu ini ?? Yupss, remaja adalah suatu tingkatan dari anak-anak menuju dewasa, suatu keadaan yang banyak galaunya. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa remaja adalah keadaan paling gaul dan mempunyai semangat yang tinggi untuk mengerjakan sesuatu yang mereka sukai. 
Sobat, kenapa yaa sekarang ini banyak remaja yang ngakunya gaul, tetapi perilakunya tersebut jauh dari karakter seorang muslim? Ohiya ? Contohnya apa gitu ? Banyak sobat, salah satunya MEROKOK. Ini nih penyakit yang banyak dialami oleh para remaja muslim di sekitar kita bahkan di Indonesia, kata mereka kalo gak ngerokok itu #GakGaul. Contoh lainnya yaitu PACARAN. Sebenernya apa sih arti dari pacaran? Banyak yang memaknai bahwa pacaran adalah usaha/proses untuk mendapatkan pasangan yang cocok untuk dijadikan suami atau istri dikemudian hari. Lagi-lagi yang gak pacaran disebut #KetinggalanZaman, #GakGaul, #DesoLoe, dan seterusnya hehehe. Oiya, dulu penulis pernah mengobrol dengan seorang teman membahas tentang pacaran. Penulis bilang pacaran itu gak boleh. Lalu teman penulis itu menjawab, “gpp kok asalkan pacarannya Islami”. Sontak, suara hati kecil ini penulis ini tersentak dan kecewa, kok bisa-bisanya beropini kayak gini. Berarti ada yang namanya pacaran secara Nasrani dan pacaran secara Yahudi dong? Hehehehe. Begitulah sobat, kita akan terkena hal-hal tersebut jika kita tidak berada dilingkungan yang baik atau tidak sanggup menghadapi situasi di lingkungan tersebut. Sobat, Kezaliman itu ada 2 kategori, yaitu
menzalimi diri sendiri dan menzalimi orang lain. Berarti sesuai dong dengan contoh diatas? Yupss….of course… 
Sobat, sesungguhnya Allah sangat tidak menyukai terhadap perbuatan zalim, sesuai firman-Nya dalam QS Ali Imran ayat 57 : 
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” 
Dan berdasarkan QS Al Ahzab ayat 58 yang artinya : 
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” 
Serta dalam QS Al-Israa' ayat 32 yang artinya : 
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” 
Lalu kenapa sih pacaran disebut zina? Sudah jelas, pacaran itu banyak maksiatnya alias zalimnya sob, masa belum sah jadi suami istri sudah gandengan tangan, pelukan dan ciuman sih. Haduhh sangat mainstream di zaman sekarang sob. Mobil aja jaga jarak, masa kita nggak? Hehehe. Pasti hati sering tergoda dengan namanya pacaran. Hati-hati sob, setan terus berusaha menggoda kita. Ingatlah, Setan musah yang nyata meskipun tidak terlihat!! 
Gaul tidak berarti harus pacaran. Karena dapat menyebabkan menipisnya dompet untuk para lelaki, hihihi. Dan menyebabkan habisnya kosmetik untuk para wanita, hehehe. Banyak ruginya kan? Kalo kata Ustad Felix juga #UdahPutusinAja. 
Selain itu, Bagi yang belajar biologi pada masa sekolah/kuliahnya pasti mengetahui bahwa rokok itu tidak baik bagi kesehatan. Dan sebenarnya efeknya juga sudah tertulis bahkan gambar dari efek sampingnya terdapat pada bungkus rokoknya. Merokok juga mempengarui gen dalam tubuh. Maukah anak keturunan kita terganggu kesehatannya? Pastinya tidak mau kan? Dan lebih baik uangnya disedekahkan kepada yang membutuhkan. 
Nah begitulah kawan, mengapa kita harus menghindari kedua perbuatan zalim. Selain itu, ada kabar gembira dari Allah SWT bagi kita yang telah terlanjur berbuat zalim di masa lalu. Dalam QS An-Nisaa ayat 110 Allah berfirman yang artinya : 
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 
Itulah bukti begitu Maha Pengampunnya dan Maha Penyayangnya Allah kepada kita. Wahai sobat, harusnya kita malu kepada Allah, karena kita ini adalah ciptaan-nya dan harusnya kita taat kepada larangan dan perintah-Nya. 
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az Zalzalah : 7-8 ) 
Marilah bersama-sama mengubah diri ini menjadi pribadi muslim yang baik. Marilah kita menjadi manusia yang Gaul tapi Islami, seorang yang Gaul yang tidak merokok dan pacaran. Ayo kawan marilah kita bangkit, menjauhi, dan memerangi perilaku negatif ini. Marilah berGaul dengan orang yang saleh agar diri kita terbawa menjadi saleh, serta jangan lupa untuk berbuat baik sebagaimana firman- Nya.
Betapa indahnya menjadi pribadi yang Gaul tapi Islami, Gaul dengan meninggalkan rokok dan pacaran, Islami dengan bergaul dengan orang- orang yang saleh. Dengan begitu insya Allah kita termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan diakhirat kelak. Aamiin… 
- Roby Eka 
Membina Remaja, membuka mata Membangun Peradaban… 
Hei kawan, tahu tidak? Dalam Alam psikologi perkembangan, Masa remaja (remaja awal dan remaja akhir) adalah masa yang penuh emosi, secara psikologis, masa ini ditandai dengan kondisi jiwa yang labil, tidak menentu dan biasanya susah mengendalikan diri sehingga, pengaruh negatif seperti perilaku menyimpang akibat dari pergeseran nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa krisis akhlak. Krisis akhlak yang melanda sebagian remaja saat ini, merupakan salah satu akibat dari perkembangan global dan kemajuan IPTEK yang tidak diimbangi dengan kemajuan moral akhlak. Perilaku remaja yang cenderung lekas marah, kurang hormat terhadap orang tua, bersikap kasar, kurang disiplin dalam beribadah, menjadi pemakai obat-obatan, terjerumus dalam perilaku pergaulan bebas serta perilaku menyimpang lainnya telah melanda sebagian besar dari kalangan remaja, khususnya di negeri tercinta kita ini. 
Ketika jaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan untuk ikut terbawa arus adalah para remaja. Mengapa? Karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik, labil, berada pada kondisi mencari identitas atau jati diri, mengalami masa transisi dari remaja menuju status dewasa, dan sebagainya. Dan remaja merupakan generasi yang akan meneruskan kemana Negara ini akan di bawa. Untuk mewujudkan remaja-remaja yang bisa menjadi generasi penerus bangsa, maka perlu dan harus ada pendidikan serta pembinaan akhlak bagi kalangan remaja. Kenapa perlu dan harus?? Agar remaja tersebut dapat tumbuh sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai generasi penerus yang bermoral, beretika, berakhlak, serta memiliki intelektual yang baik. Karena, jika remaja tersebut diasuh dengan duniawi, maka dewasa nanti mereka hanya fakir duniawi saja dan jika remaja itu diasuh dengan akhirati maka berpeganglah dia pada jalan agama. Kira-kira sudahkah terjawab, di relung hati kita mengapa harus membina dan dibina? Karena kita, sedang membangun peradaban, kita memiliki visi untuk mencetak seseorang yang produktif dan mampu menanggung amanah sebagai remaja yang baik. Sebelum membicarakan pembinaan seputar remaja, ada yang perlu di bahas juga dan gak kalah penting yaitu “Masalah remaja dalam islam ”. Masalah remaja adalah suatu masalah yang sebenarnya sangat menarik untuk dibicarakan, dimana akhir-akhir ini timbul banyak kabar negatif dari para remaja yang mencemaskan kehancuran Bangsa Indonesia khususnya Islam. Keadaan sekarang yang semakin hari semakin hilang kekaidahan mereka tentang islam, dimana mereka selalu mengutamakan dunia dibandingkan akhirat yang begitu kekal. Pembicaraan seputar remaja itu banyak banget..tapi, yang bakalan saya ungkapin disini lebih kearah bagaimana pentingnya membina para remaja sebagai tonggak bagi bangsa agar memiliki peradaban yang lebih baik lagi kedepannya dan tidak ketinggalan pentingnya membina remaja terhadap agama. 
Bila dilihat dari segi pandang masyarakat, akan terlihat bahwa semakin maju masyarakat, semakin panjang masa remaja itu, karena untuk diterima dimasyarakat diperlukan kepandaian , tanggung jawab dan kematangan sosial yang meyakinkan. Menurut saya yang terjadi pada para remaja ialah kegoncangan emosi. Dimana mereka tidak mampu menyesuaikan diri dan
tidak mengerti akan perubahan cepat yang mereka lalui, begitupun pertumbuhan mental yang akan dilalui dimana mereka harus menyelesaikan suatu masalah. Dan pertumbuhan pribadi mapun sosial yang menjadi paling akhir, akan tetapi kepercayaan dan penghargaan yang di berikan masyarakat tentunya belum cukup dan sempurna bagi remaja, karena masa remaja dibilang masa paling menentukan dimasa depan nanti. Karena bila remaja rusak maka penerus bangsa dan agama yang mereka yakini, khususnya Islam akan ikut hancur juga. Sudah menjadi dasar hubungan remaja dan agama dimana ia membutuhkan pegangan dimasa depan dan sekarang untuk mengatasi dorongan negatif dan keinginan yang belum mereka mengerti. Bagi remaja yang waktu kecilnya tidak dibina dengan agama adalah remaja yang paling rugi, justru dengan agama ia berada dijalur yang benar. Perkembangan remaja yang didasari oleh agama dan pengembangan pemikiran mereka kearah yang paling sempurna, ketika mereka sudah mengenal pemimpin mereka Nabi Muhammad saw. Dengan hal tersebut para remaja dapat meniru sauri teladan yang baik dari pribadi Rasulullah. 
Ada hal yang tidak boleh dilewatkan saat kamu mempunyai banyak petualangan. Menurut saya cara terbaik berbagi pengalaman adalah dengan bercerita. Pengalaman ini setidaknya dapat lebih memahami bagaimana pentingnya membina remaja. 2011 silam, Alhamdulillah kawan…Saya diberi kesempatan sama Allah untuk mengikuti study banding di Australia. Saya dan teman-teman sempat ke suatu daerah bernama Auburn, dimana mayoritas muslim banyak bermukim disana. Kehidupan Australia dengan mayoritas warganya yang non-Muslim menjadikan suasana pergaulan disana terasa bebas tanpa hambatan antara lawan jenis dan juga sesama jenis, Astagfirullah hal adzim.Ya, begitu miris melihat keadaan mereka. Saat di Auburn saya di undang oleh suatu komunitas pembinaan remaja muslim, namanya IYOA (Islamic youth organization of auburn). Mereka banyak bertanya kepada kami perihal remaja muslim di Indonesia, sebagaimana Negara Indonesia adalah Negara dengan warga muslim terbesar di dunia, komunitas ini didirikan dengan tujuan agar warga muslim yang berada di Australia, khususnya para remaja dapat terbina dengan baik dan dapat terarah dalam pergaulan, sebagaimana yang kita tahu juga pergaulan disana sudah jauh dari norma-norma pergaulan yang baik apalagi pergaulan yang sesuai dengan syariat islam, karena mereka juga ingin menjaga peradaban kedepannya lebih baik dan akan lebih baik lagi. 
Dalam komunitas tesebut memang semuanya muslim, namun bagi kaum hawa tidak semuanya mereka memakai jilbab, masih ada yang merasa kurang terbiasa memakainya, walaupun demikian mereka benar-benar santun dengan pergaulan mereka sehari-hari, baik dengan lawan jenis mereka menjaga sebagaiman mestinya. Ayo, para remaja Indonesia yang
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM
REMAJA ISLAM

More Related Content

What's hot

Hadits mendidk anak
Hadits mendidk anakHadits mendidk anak
Hadits mendidk anakRaushan Fikr
 
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...Tatik prisnamasari
 
57053045 peranan-guru-pendidikan-islam
57053045 peranan-guru-pendidikan-islam57053045 peranan-guru-pendidikan-islam
57053045 peranan-guru-pendidikan-islamPersigatra FC
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakIlham Ismail
 
Akhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaAkhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaSigitpga
 
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsaRevitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsaDrs. HM. Yunus
 

What's hot (14)

Agama kelompok 2
Agama kelompok 2Agama kelompok 2
Agama kelompok 2
 
Peran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didikPeran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didik
 
Hadits mendidk anak
Hadits mendidk anakHadits mendidk anak
Hadits mendidk anak
 
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
Analisis kegiatan organisasi tua tui sejuta enam terhadap pendidikan (iman da...
 
57053045 peranan-guru-pendidikan-islam
57053045 peranan-guru-pendidikan-islam57053045 peranan-guru-pendidikan-islam
57053045 peranan-guru-pendidikan-islam
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anak
 
Resensi artikel jurnal
Resensi artikel jurnalResensi artikel jurnal
Resensi artikel jurnal
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islamPendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
Pendidikan dan pengetahuan anak menurut islam
 
Akhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaAkhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remaja
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Kemuliaan wanita
Kemuliaan wanitaKemuliaan wanita
Kemuliaan wanita
 
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsaRevitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
Revitalisasi pai dalam m embentuk karakter bangsa
 
Peran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didikPeran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didik
 

Viewers also liked (20)

Cine Ceará
Cine CearáCine Ceará
Cine Ceará
 
Patrocínio Disk BrasilPatrocínio disk brasil
Patrocínio Disk BrasilPatrocínio disk brasilPatrocínio Disk BrasilPatrocínio disk brasil
Patrocínio Disk BrasilPatrocínio disk brasil
 
tv por assinatursaUjy
tv por assinatursaUjytv por assinatursaUjy
tv por assinatursaUjy
 
Midia kitrf janeiro recife
Midia kitrf janeiro recifeMidia kitrf janeiro recife
Midia kitrf janeiro recife
 
Dia do aço
Dia do açoDia do aço
Dia do aço
 
Especial páscoa
Especial páscoaEspecial páscoa
Especial páscoa
 
Employer Guide for working with refugees_Final_Sanjita
Employer Guide for working with refugees_Final_SanjitaEmployer Guide for working with refugees_Final_Sanjita
Employer Guide for working with refugees_Final_Sanjita
 
Projeto festa junina 2014 30.04
Projeto   festa junina 2014 30.04Projeto   festa junina 2014 30.04
Projeto festa junina 2014 30.04
 
Lcm outdoor agora em guarulhos 23.04
Lcm outdoor agora em guarulhos 23.04Lcm outdoor agora em guarulhos 23.04
Lcm outdoor agora em guarulhos 23.04
 
Test
TestTest
Test
 
Jet
JetJet
Jet
 
NZQA- Tourism Management level 5
NZQA- Tourism Management level 5NZQA- Tourism Management level 5
NZQA- Tourism Management level 5
 
Estadao
EstadaoEstadao
Estadao
 
Patrocínio Hangouts
Patrocínio HangoutsPatrocínio Hangouts
Patrocínio Hangouts
 
Projeto verão estação
Projeto verão estaçãoProjeto verão estação
Projeto verão estação
 
Dia do professor
Dia do professorDia do professor
Dia do professor
 
20150618_143559
20150618_14355920150618_143559
20150618_143559
 
AF_TAP_VITORIA_FI MOSC_24x22
AF_TAP_VITORIA_FI MOSC_24x22AF_TAP_VITORIA_FI MOSC_24x22
AF_TAP_VITORIA_FI MOSC_24x22
 
Full Time H&S Rep 2013
Full Time H&S Rep 2013Full Time H&S Rep 2013
Full Time H&S Rep 2013
 
Arantxa iturbe
Arantxa iturbeArantxa iturbe
Arantxa iturbe
 

Similar to REMAJA ISLAM

Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Taufiq Hadie
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma okwindah6
 
Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan PacaranMakalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan PacaranMawadah Warohmah
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariPamilaNovitasari
 
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampusMenumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampusWatowuan Tyno
 
Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikanMut Mu3tiah
 
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaPola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaISMKI
 
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdffadilatulkhotimah16
 

Similar to REMAJA ISLAM (20)

Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Pendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anakPendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anak
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma ok
 
Integritas moral siswa
Integritas moral siswaIntegritas moral siswa
Integritas moral siswa
 
Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan PacaranMakalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sari
 
pendidikan
pendidikanpendidikan
pendidikan
 
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampusMenumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
 
Hhhh
HhhhHhhh
Hhhh
 
Lala
LalaLala
Lala
 
13 04-2013
13 04-201313 04-2013
13 04-2013
 
Pemuda & Sosialisasi
Pemuda & SosialisasiPemuda & Sosialisasi
Pemuda & Sosialisasi
 
Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikan
 
Pidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moralPidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moral
 
Pidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moralPidato pendidikan moral
Pidato pendidikan moral
 
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaPola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
 
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

REMAJA ISLAM

  • 1. PERSEMBAHAN PCP PCP 34.1 GF FARID
  • 2. Abi Ilmi Agustira Sanjaya Aldo Andri Prayogi Desta Ahmad Maulana Fajar Siddiq Hanif Ahmad K D Hilmy Adam Jieta Pradana Ihsan Helmi F Ilham Wirahadisukma Iqbal Maulana Yusup Johan Pratama Khairul Arifin Luthfi Muzakir Nadi Naufal Aulia Aziz Pika Prisainjaya Ridhwan Hibatullah Robby Eka Setio Budi Yusanuari Alaniri Aghnia Nurul Ikhsani Amanah Nisa Sunaryo Anis Zuyyinatul Fadilah Anissa Fattonah Annisa Rizky Lutfiyanti Bella Nur Handayani Ceny Widya Dea Ulfiah Andrian Dewi K. Mujahidah Dinda Agnes Audia Dinesa Yofita Fajrin Dzakiya Zhihrotulwida Fitria Nurfadillah Hani Evilza Qonita Haniswita Nur Malasari Deliani Nurida Luthfiyani Putri Nur Ashri Rahayuni Tyas Pratiwi Reni Oktavia Permatasari Retty Rizkyaningtyas Ridha Shabrina Siti Mafiroh Surya Dinda Putri Uly Amaliah Vina Aulia Kurnia Buku ini dipersembahkan untuk GF FARID, dalam tujuan menjadi buku dokumentasi perjalanan dakwah GF FARID di Keluarga Remaja Islam Salman ITB  Insya Allah Khair
  • 3. Pembinaan, Awal Membangun Peradaban “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia.” Itulah salah satu kutipan yang diucapkan oleh proklamator negeri kita, Ir. Soekarno. Menarik membaca kutipan tersebut. Kutipan tersebut menekankan pada “pemuda” yang akan mampu mengguncang dunia. Bukan orang tua yang kenyang akan pengalaman, tapi “pemuda” yang diucapkan oleh bapak pendiri bangsa kita tersebut. Seberapa hebatkah “pemuda” sehingga mampu untuk mengguncang dunia? Pemuda adalah masa ketika seseorang berada pada tahap paling produktif untuk berkarya. Pemuda sangat identik dengan remaja. Remaja adalah fase peralihan dari anak-anak yang masih bergantung pada orang tua, menuju fase dewasa awal ketika seseorang mulai dapat hidup mandiri dan mengembangkan pemikirannya secara penuh. Pada fase ini, seorang remaja sangatlah produktif untuk berkarya dan mengembangkan dirinya. Hal ini karena mereka mempunyai kelebihan dalam hal fisik dan pemikiran yang masih maksimal dibandingkan dengan golongan tua. Nah, dengan melihat faktor ini saja, kita dapat berargumentasi bahwa apabila potensi pada masa remaja tersebut benar-benar dikembangkan secara maksimal, maka bukanlah mustahil jika 10 remaja saja dapat mengguncang dunia. Hal itu tentu saja dilakukan bukan tanpa usaha, melainkan dengan keseriusan untuk mengembangkan potensi yang ada, sehingga dapat dihasilkan karya-karya agung untuk kemashlahatan bersama. Melihat fakta-fakta bahwa masa remaja adalah masa yang sangat penting untuk membangun peradaban, maka di sini diperlukan optimalisasi masa remaja tersebut. Optimalisasi remaja untuk menghasilkan karya tentu saja tak lepas dari pemberian pembelajaran-pembelajaran dan pembinaan-pembinaan yang serius dan intensif kepada para remaja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya suatu proses pembangunan peradaban baru, bergantung pada pembinaan pilar-pilarnya, yaitu remaja. Mengetahui pentingnya optimalisasi masa remaja, otomatis menyadarkan kita betapa pentingnya pembinaan remaja itu. Remaja yang dibina dengan baik, dengan pemberian bekal ilmu pengetahuan yang cukup, bekal keterampilan yang memadai, serta tak kalah penting bekal nilainilai moral dan agama, maka tidaklah mustahil akan tercipta suatu generasi emas remaja pembangun peradaban umat. Sebaliknya, bila pembinaan terhadap para remaja itu diabaikan, maka gerbang kehancuran umat pun otomatis mulai dibuka. Betapa tidak, ketika remaja nihil pembinaan, maka masa yang seharusnya dapat dimaksimalkan untuk berkarya tersebut dapat disalahgunakan. Hal itu karena para remaja belum mengerti kemana mereka harus melangkah, dengan kompas apa mereka harus melangkah, dan apa esensi utama dari langkah yang akan mereka lakukan. Apabila hal itu berkelanjutan, maka remaja yang mengabaikan nilai moral, agama, etika, dan sopan-santun pun akan tercipta. Hal semacam itu mengindikasikan lahirnya generasi “penghancur” peradaban. Jelas, kita tidak ingin hal semacam itu terjadi. Kita sudah rindu generasi-generasi emas remaja seperti masa Ali Bin Abi Thalib dan Ismail. Kita haus akan remaja- remaja inspiratif yang mau bergerak, mengamalkan ilmunya, berkontribusi terhadap masyarakat, serta berakhlak mulia. Kita merindukan kejayaan umat yang berawal dari remajanya. Jadi, inilah saatnya kita mewujudkan kembali itu semua. Pembinaan remaja dapat dilakukan melalui berbagai lembaga, baik formal maupun nonformal. Lembaga formal misalnya melalui sekolah-sekolah, maupun kursus-kursus formal lainnya. Di sana, para remaja dibina dengan
  • 4. pemberian materi-materi pengetahuan dan juga keterampilanketerampilan lainnya. Lembaga formal juga mengajarkan nilai-nilai dalam kehidupan, seperti nilai moral, adab, dan etika. Namun, lembaga formal lebih pada kemampuan kognitif (hard skill). Sementara itu, pembinaan remaja juga dapat dilakukan melalui lembaga nonformal. Lembagalembaga tersebut di antaranya adalah pengajian, majelis ta’lim, maupun training dari lembaga tertentu yang mengurusi pembinaan remaja, misalnya Keluarga Remaja Islam Salman (KARISMA). Tak hanya terbatas itu, lembaga nonformal sangatlah banyak dan beragam. Bahkan lingkungan kita merupakan suatu lembaga nonformal. Betapa tidak, lingkungan sangat mempengarui sikap, kepribadian, dan cara pandang seorang remaja. Seorang remaja yang berasal dari lingkungan preman, maka sifat dari preman itu akan disalurkan melalui lingkungan kepada remaja yang bersangkutan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memilih lingkungan tempat tinggal dan dengan siapa kita bergaul, karena secara tidak langsung, lingkungan adalah lembaga nonformal yang turut andil dalam pembentukan kepribadian remaja. Dari lembaga nonformal tersebut, para remaja akan dibekali dengan nilai-nilai dasar kehidupan, ajaran tentang sopansantun, tata cara bertingkah dan berkelakukan, serta tentang beribadah kepada Allah SWT. Output dari lembaga nonformal berupa soft skill. Belajar dari pengalaman, pembinaan dapat juga diperoleh di dalam suatu organisasi tertentu. Tentu saja ini adalah organisasi positif dan bukan organisasi yang tidak jelas. Sebagai contoh pembinaan di dalam organisasi adalah dalam OSIS. Di dalam OSIS, sebelum kita benar-benar dilantik sebagai pengurus OSIS, maka pasti akan ada pembinaan-pembinaan dalam wujud kaderisasi. Dalam kaderisasi tersebut, para remaja dibina bagaimana caranya menjalankan organisasi dan berhubungan di masyarakat. Selain itu, kaderisasi juga memberikan nilai-nilai dan semangat nasionalisme, serta patriotisme kepada para calon penerus organisasi tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa organisasi formal di sekolah, misalnya OSIS, dapat dijadikan sebagai wadah pembinaan para generasi muda. Selain melalui organisasi, pembinaan juga dapat diperoleh dari mentoring. Mentoring adalah pengajaran secara intensif oleh seorang guru/ustadz/kiai kepada seseorang maupun sekelompok orang. Melalui mentoring ini, nilai- nilai kebaikan dapat disampaikan dengan intensif, sehingga diharapkan para peserta mentoring, dalam hal ini remaja, dapat memahami benar nilai-nilai itu dan mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Sangatlah luas cakupan dari pembinaan itu. Sangatlah beragam pula bentuknya. Hal-hal semacam itu dilakukan semata-mata untuk menggladi para remaja, sebagai generasi penerus agama, bangsa, dan negara, agar pada saatnya nanti siap untuk terjun langsung ke masyarakat dan berkarya di sana. Apabila pembinaan ini berhasil, insyaallah agama dapat ditegakkan dan peradaban yang lebih baik dapat terbangun. - Setio Budi
  • 5. Aku Bangga Menjadi Remaja Islam! Remaja islam ? Apa yang dapat dibanggakan dari menjadi remaja islam ? Mungkin kalian semua pasti bertanya –tanya apa ada kebanggaan menjadi seorang remaja islam dan mengapa kita harus bangga menjadi seperti itu, shuuuut simpan dulu pertanyaannya yaaa, insya allah kita akan bersama menjawabnya bak membasuh diri dari rasa haus di tengah padang pasir, sungguh menyegarkan . Berkata mengenai remaja islam, pasti sempat terbenak bahwa remaja islam itu... gak gaul, ga modis, kaku dan sebagainya.Melihat sesuatu yang benar, malah dilihat itu yang salah. zaman sekarang memang sudah terbolak balik. wuuups, tapi inilah saat nya kita berubah (khususnya untuk saya wkwkw) kita harus berbahagia karena menjadi tonggak penerus pengemban perjuangan islam, maka dari itu kebanggan kita menjadi seorang remaja islam harus tingkat dewa, eh maksudnya tingkat tinggi. Dan sekarang kita akan memaparkan mengapa kita harus bangga menjadi seorang remaja islam. Pertama, kita punya Allah yang Maha hebat. Dialah pemberi ilmu, pencipta kehidupan dan Maha Segalanya. Maka, tak perlu ada yang di risaukan lagi sebagai remaja, karena kita punya Allah.Seperti dalam firman Allah : (Yaitu) orang- orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, "hasbunallah wa ni'mal wakiil [cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung]". " (QS. Ali 'Imron: 173). Nah jadi kita harus bangga karna kita tidak menggantungkan diri pada apapun, tidak kepada harta, tahta, dunia dan apapun yang tidak layak untuk digantungkan karena kita hanya menggantungkan diri pada zat yang sempurna yaitu Allah S.W.T. Tentu saja kita sebagai remaja muslim sudah lebih maju dari remaja- remaja lain, mereka masih bergantung pada materi, ilmu, manusia dan yang lainnya. Sedangkan para remaja islam sepenuhnya bergantung pada Allah, Insya Allah. Jadi tidak ada lagi kata menyerah untuk menjadi remaja islam. Memiliki sosok panutan sepanjang masa yang dijunjung dari dulu hingga kini, hanyalah ada pada islam, ya, nabi besar kita Nabi Muhammad S.A.W yang akan menjadi bahasan kita yang kedua. Kita harus bangga menjadi salah satu umat Nabi Muhammad, mengapa tidak? Orang barat pun membenarkan bahwa beliau benar benar orang yang berpengaruh di dunia hingga zaman di abad 21 ini dan hingga akhir zaman nanti, Subhanallah, berarti mengapa kita sebagai remaja muslim banyak yang mengidolakan orang yang belum jelas tidak tanduk perkataan dan perbuatannya, mengidolakan penyanyi, atlet, group band dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kita semua harus bangga memiliki nabi yang menjadi Rahmatan Filalamin untuk seluruh umat manusia, Allah telah menyatakan bahwa tugas kerasulan nabi Muhammad itu adalah untuk seluruh umat manusia, bersifat universal, yang mencakup dan merambah ke seluruh alam jagat, seluruh dunia dalam firman-Nya: “Dan Kami tidak mengutus kamu (hai Muhammad) melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Saba’: 28) Gimana ,kurang keren apalagi cobaaaa??? Jadi, apalagi yang akan meragukan mu bahwa kita harus bangga menjadi remaja islam? :D Masuk yang ketiga nih, coba di tes, ada yang tahu nama Ibnu al-Haitsam atau lebih dikenal Alhazen, Avennethan? hmm kalo ga tau, coba yang ini siapa ? Jabir Hayyan al-Kufi dan Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakariya al-Razi. Ibnu rusyd? Wah itu juga ga tau??? kalo al Battani tau? Pasti
  • 6. tau yaaa, ha? Ga tau jugaaaaa. Tenang gapapa ko, kita kan sedang belajar bersama XD jadi, nama– nama yang sudah disebutkan di atas tersebut adalah ilmuwan – ilmuwan muslim yang sudah lebih dahulu menemukan kajian kajian ilmu ilmiah yang kini telah berkembang. Sebut saja Ibnu al-Haitsam yang menjadi peletak dasar iilmu fisika optik, ilmu optik, filsafat, matematika, farmakologi dan menulis tidak kurang dari 200 karya ilmiah. Belum lagi sarjana muslim al Battani ia lah yang menemukan Sinus, Kosinus, Tangen, dan Kotangen atau istilah yang sering kita dengar seperti Azimut, Zenit, dan Nadir.Dalam bidang filsafat kita ,memiliki Ibnu Ruysd dengan nama barat Averroes. Begitu banyak ilmuwan muslim yang sudah memberikan sumbangsih keilmuan yang berharga hingga dimasa kini. Naah, dari situ kita patut berbangga karena kita tidak perlu silau akan keilmuan barat yang sudah jelas sebenarnya tercetus dari ilmuwan ilmuwan muslim. Kalian tahu apa rahasia para ilmuwan muslim tersebut? Rahasianya adalah satu yaitu Al- Quran. Al- Quran lah yang menjadi sumber ilmu yang utama yang telah super duper komplit yang menjadi pedoman hidup dan sumber ilmu pengetahuan . Yang enggak ketinggalan adalah esensi utama dari agama itu looh. Ya berbagi. Islam mengajarkan kita untuk berbagi, dari mulai zakat, infak dan juga sedekah. Hanya islam yang memiliki hari raya yang besar seperti Eid al-Adha yang benar-benar memberi sasaran kebahagian kepada seluruh umat manusia dengan ni’mat saling memberi disamping kita dapat meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. di hari itu semoga umat dapat merasakan kebahagiaan mendapat sesuatu yang mungkin jarang di temukan di tiap harinya dari berqurban. Subhanallah... kalau saya benar benar yakin bahwa indah menjadi seorang islam, apalagi kita- kita remaja islam :D makin makin deh bahagiannya aaaamiiin. Dengan pemaparan di atas maka sebagai remaja muslim kita harus menjadi remaja dengan generasi kuat, tangguh, dan berakhlak. Tidak ada lagi generasi galau yang senangnya berfikir pesimis, mengeluh dan tidak bertanggung jawab. Tidak ada lagi generasi alay yang terombang ambing karena tidak ada pegangan dan merasa nyaman dalam zona yang tak terarah. Itu yang saya rasakan sekarang, menuju lebih dekat dengan allah memberi segala jawaban dari semua pertanyaan hidup di dunia ini. Kini baru terasa betapa indahnya menjadi seorang remaja islam. Jadilah kita generasi penerus yang terus berjuang untuk menegak kan agama Allah, mengamalkan kebaikan, menjauhi larangannya dan siap berperan untuk berdakwah bagi sesama. Kita yang berada di indonesia dengan segala fasilitas yang ada, menikmati hidup nyaman dapat solat dengan khusyu, menerima pembelajaran di sekolah maupun diluar sekolah, pokoknya mendapat segala yang kita inginkan. Tetapi masih saja merasa tidak bangga terhadap jati diri menjadi seorang remaja islam. Mari kita tengok saudara- saudara kita yang menyelamatkan dirinya dan agamanya di setiap hari Memepertahankan tanah Palestine dengan jiwa raga mereka. Mereka sangatlah bangga dengan jati diri mereka yang sudah berpegang untuk hidup mengabdikan dirinya hanya untuk allah.melaksanakan jihad dengan nyawa taruhannya. Apayang bisa kita berikan bagi agama ini? Menurut Bapak Mulus Gumilar, DFSN,Mkes salah satu dosen pembimbing yang saya kenal sebagai dosen yang selalu memberikan ‘kuliah agama’ walaupun bukan sedang belajar agama namun selalu mengingatkan bahwa ilmu itu harus mendorong kita untuk lebih mencintai allah bukan silau dengan ilmu pengetahuan dan mengelu-elukan ilmu pengetahuan. Menurut beliau “ Remaja Muslim harus berani bertanggung jawab atas amanah demi kepentingan diri sendiri, keluarga dan bangsanya.
  • 7. Kita harus yakin dalam berfikir dan bertindak terhadap sesuatu pekerjaan dan kegiatan baik positif dan negatif pasti allah mengetahui. Harapan semoga dengan terlahirnya insani- insani remaja islam akan menambah tingkat ketaqwaan yang tinggi dan dapatdi pertanggung jawabkan baik di dunia maupun di akhirat”. Semoga dengan pemaparan diatas, kurang lebihnya dapat menyadarkan kita, bahwa kita haruslah bangga menjadi seorang remaja muslim. Teriaklah sekencang – kencangnya bahwa “ Aku Bangga menjadi Seorang REMAJA ISLAM “. Dengan ini kita menyadari betapa indahnya menjadi seorang remaja islam. Hati yang selalu damai, senyum yang selalu tercurah, lisan yang memberikan kesejukan dan perbuatan yang mencermikan keikhlasan hati. Insya allah bukan dunia saja yang akan kita genggam namun akhirat sebagai kampung terbaik pastilah dapat tercapai. Insya allah.... Sekian yang dapat saya torehkan di secarik halaman ini. Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata dan kekurangan adalah milik saya pribadi. Terima kasih. - Anissa Fattonah Remaja Islam Kini dan Nanti Ketika semua orang yang beragama Islam ditanya “apakah anda muslim?” Pasti semuanya akan menjawab ‘Iya’, tapi ketika kita ditanya “apakah anda sudah menjadi muslim sejati? “ mungkin hati kita akan merasa malu karena perbuatan kita yang masih jauh dari nilai agama, ucapan kita yang masih kotor, selalu membicarakan orang lain, menghujat orang lain,bahkan sering menentang orang tua sendiri. Ahlak kita yang sering tak terjaga, mencela, menghina hingga membuat orang lain terluka. ‘sudah pantaskah kita disebut sebagai seorang yang Islami? Hati kita sendiri yang bisa menjawabnya Menjadi muslim sejati adalah kewajiban bagi setiap orang yang beragama Islam, bukan hanya untuk para ustadz bukan juga untuk orang yang sudah tua, tapi bagi kita pun para remaja menjadi muslim sejati adalah kewajiban yang tak boleh dilupakan. Sungguh benar pernyataan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya , bahwa salah satu golongan manusia yang berhasil mendapat perlindungan khusus di hari Akhir adalah remaja shalih. Yaitu "Permuda yang hatinya terikat dengan masjid " dan juga "Remaja yang tumbuh berkembang dalam ketaatan kepada Allah SWT." Sungguh sangat Istimewa menjadi seorang remaja yang memiliki integritas dan kecintaan kepada agama. Banyak orang yang mengatakan sulit untuk menjadi remaja Shalih itu, padahal kenyataannya tidaklah sesulit yang orang bayangkan. Justru sebaliknya, mudah dan menyenangkan yang paling penting ada kemauan dan pelaksanaan yang dilakukan. Untuk menjadi remaja yang tangguh, jangan biarkan diri sendiri dibentuk oleh lingkungan yang tidak karuan. Berusahalah untuk membuat dan menciptakan lingkungan itu sendiri. Jangan mudah larut oleh suasana lingkungan, tapi buatlah agar lingkungan itu terpengaruh dengan kehadiran kita. Sebagai Remaja muslim, kajilah Islam dengan benar dan temukan nilai-nilai kebenaran di
  • 8. dalamnya. Jangan ikut-ikutan pada hal yang menyesatkan, apalagi sampai merugikan banyak orang. Bahkan Allah SWT pun berfirman dalam Al-Qur’an : Kalau engkau memperturuti (keyakinan atau amalan) kebanyakan manusia di bumi ini, pasti mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (Al-An'aam : 116) Berbicara soal remaja, dua tahun yang lalu ada cerita tentang seorang remaja yang sangat luar biasa. Terlahir dari keluarga yang sederhana, memiliki ahlak yang mulia dan menjadikan segala aktivitasnya bernilai ibadah. Santun kepada orang tua, ramah kepada sesama dan bijaksana dalam setiap langkah usahanya. Di era gelobalisasi seperti sekarang ini banyak remaja yang terlena oleh asyiknya dunia, terjebak oleh paradigma yang membuatnya celaka dan tergusur oleh arus yang membawa dirinya ke jurang kehancuran. Tetapi beda halnya dengan remaja tadi ketika remaja lain masih senang dengan hurahura dia sudah menyibukan dirinya dengan membantu pekerjaan orang tuanya. Ketika remaja lain senang dengan namanya pacaran, berdua-duaan, berpandang-pandangan, dia lebih senang lagi dengan malantunkan ayat Al-Qur’an, bertaqorub kepada Tuhan, bermuhasabah diri dengan renungan keimanan. Ketika masih banyak remaja muslim yang tidak bisa membaca Al-Qur’an, dia sudah banyak hapalan. Ketika banyak remaja yang bangun tidur saja masih kesiangan, berangkat sekolah malas- malasan, pulang sekolah keluyuran tapi dia Sholat malam tak pernah dia tinggalkan, berangkat sekolah kepada orang tua selalu berpamitan, pulang sekolah mengamalkan kembali ilmu yang telah di dapatkan. Ketika banyak temannya yang sering menghina dan menjahilinya, dia membalasnya dengan senyuman karena dia yakin hinaan yang dia dapatkan adalah kekuatan untuk terus maju kedepan sebab Alloh SWT senang dengan orang yang penung dengan kesabaran. Ketika remaja lain asyik dengan semua permainan dan bersikap acuh kepada orang yang membutuhkan bantuan, dia justru menangis melihat perjuangan saudara seiman di palestina yang terus-terusan di serang. Ketika remaja lain masih meminta uang jajan, masih merengek meminta mainan bahkan sering menipu orang tua untuk mendaptkan tambahan uang sakunya, dia justru sudah mulai mandiri dan membuang semua sifat gengsinya untuk mulai belajar berdagang, menabung hingga akhirnya tahun ini dia bisa berqurban dari hasil jarih payahnya sendiri yang dia kumpulkan selama dua tahun kebelakang. Subhanalloh! Di satu sisi kita melihat dan merasakan banyak para remaja bahkan mungkin diri kita sendiri yang sudah tidak mengenal lagi nilai-nilai kebenaran, terlalu sibuk dengan mengejar kenikmatan dunia saja sedangkan akhirat sering kita lupakan. Dan di sisi lain ada seorang pemuda yang sudah menjalankan peran dan fungsinya sebagai seorang muslim sejati, setiap nafasnya adalah ibadah, setiap langkahnya adalah berkah, kekuranganya di terima dengan Qana’ah dan keyakinannya yang istiqomah.
  • 9. Pemuda shalih itu seharusnya diri kita sendiri yang mengaku dirinya sebagai seorang muslim, sekarang bukan lagi saatnya mengatakan pengakuan tapi pembuktian sebagai seorang remaja muslim. Mari kita cambuk hati kita sendiri dengan kesadaran dan keimanan untuk membuktikan bahwa kita remaja muslim hari ini, esok dan nanti adalah rahmat bagi semua orang. Berjuang! - Nadi Pembinaan Remaja dan Peradaban Bangsa Remaja? Apa yang terlintas dipikiran anda ketika mendengar kata remaja ? “Remaja Itu masa – masa paling menyenangkan”, “ Remaja itu masa dimana kita boleh untuk bersikap nakal” “ Remaja itu masa dimana kita sering galau” , “ Remaja itu masa - masa yang harus dinikmati”,” Remaja itu identik dengan sikap yang labil” ,”Remaja masa diamana kita harus produktif untuk berkarya”, ya, itulah sebagian pendapat mereka yang memang tidak salah untuk diterima. Remaja masa kini sangat berbeda dengan remaja masa lalu. Salah satu aspek yang membedakannya adalah dalam pembinaannya. Tolal ukur suksesnya suatu peradaban bangsa terletak pada kualitas pembinaan remajanya yang berkelanjutan. Baik itu pembinaan diarea non formal atau pun diarea formal. Pembinaan area non – formal memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan remaja dibandingkan dengan pembinaan area formal. Soft skill , ya itulah hasil dari pembinaan area non-formal. Soft skill merupakan kemampuan kita untuk menyikapi masalah yang selalu kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Seseorang yang mempunyai kualitas soft skill yang baik akan selalu tenang dalam menanggapi masalah di lingkungan sekitarnya. Karena pada hakikatnya masalah itu sepenuhnya tidak dapat diselesaikan dengan hard skill namun butuh soft skill untuk menemaninya. Remaja yang produktif dalam berkarya baik itu dalam ranah social ataupun ranah ilmiah merupakan cita cita suatu bangsa. Namun bukan berarti jika remaja itu sudah produktif dalam berkaya tidak perlu untuk dibina karena pembinaan remaja haruslah berkelanjutan sampai dimana mereka mencapai masa dewasa atau dalam islam biasa disebut dengan masa akil. Pembinaan ini perlu dilakukan agar remaja dalam mengembangkan karyanya tidak menyimpang dari norma/adab yang berlaku. Dalam artikel yang singkat ini pembahasan hanya akan difokuskan terhadap pembinaan yang dapat menghasilkan remaja yang berkualitas dalam soft skillnya. Pembinaan yang didapat oleh remaja untuk mengembangkan kualitas soft skillnya dapat diperoleh dari sebuah organisasi dilingkungan sekolahnya. Misalnya pramuka, OSIS, PMR atau yang sejenisnya. Dari organisasi itulah remaja dapat mendapatkan pelajaran arti dari profesionalisme, Nasionalisme, Perjuangan, Totalisme, dan komitmen yang mana nantinya akan sangat berguna pada saat terjun kedalam ranah pekerjaan,lembaga, ataupun kedalam ranah masyarakat umum. Oleh karena itu organisasi disekolah ini sangat berguna untuk mengembangkan soft skill seorang remaja namun perlu digaris bawahi soft skill ini akan
  • 10. didapat hanya dan hanya jika remaja itu aktif dalam organisasi yang diikutinya serta total dalam mengerjakan keorganisasiannya. Namun pembinaan itu harus didasari dengan pembinaan spritualnya karena pembinaan spiritual ini merupakan pondasinya. Dari pernyataan diparagraf pertama tadi remaja itu identik sekali dengan segala macam kegalaunnya, kegalauan ini jika dibiarkan akan menimbulkan perilaku perilaku yang menyimpang oleh seorang remaja. Pembinaan dengan pendekatan spiritual merupakan salah satu untuk menyelesaikan masalah kegalauan yang selalu menghinggapi seorang remaja. Dengan pembinaan spiritual ini diharapkan remaja dapat merasatenang dalam menyelasikan masalahnya tidak mudah untuk terpengaruh oleh hal – hal yang berbau negative. Karena biasanya remaja ini jika sudah dihinggapi rasa galau mereka akan melampiaskannya kearah hal – hal yang negative. Disni dengan pembinaan spiritual remaja dapat melampiaskan kegalauannya kearah yang lebih positif seperti menghafal al- qur’an, membaca al-qur’an,dan mempelajari tafsir. Remaja yang sukses dalam pembinaan spritualnya maka akan menghasilkan remaja yang tangguh dalam menghadapi segala masalah didunia ini. Dari masalah – masalah yang ringan sampai masalah – masalah yang dikatagorikan sangat berat. Pembinaan spiritual ini menjadi dasar dari pembinan remaja selanjutnya untuk membangun peradaban bangsa yang berkualitas. Peradaban bangsa yang berkualitas akan menghasilkan kerukunan antar masyarkatnya dan tidak akan ada konflik yang dapat mencerai beraikan persatuan bangsa. Semoga detik demi detik menit demi menit jam demi jam hari demi hari minggu demi minggu bulan demi bulan tahun demi tahun peradaban Negara kita tercinta Indonesia akan semakin berkualitas dengan ditunjukan oleh para pemuda – pemudi nya yang terus melakukan inovasi – inovasi terbarukan dalam berkarya dan memiliki nilai plus dilingkup nasional maupun internasional. Hidup Indonesia ! Allahhu akbar ! Jazakallah  - Ilham Wira Mengendalikan Pedang Bermata Dua Remaja, sebuah kata yang mendeskripsikan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Sebuah kata yang melambangkan perkembangan jasmani dan rohani seorang manusia. Sebuah kata yang menyimbolkan pedang bermata dua, yakni pedang yang dapat memberantas musuh (menguasai nafsu), yang dapat pula berbalik merusak pemakainya (dikuasai nafsu). Remaja di Indonesia sekarang ini adalah remaja yang--menurut pemateri di acara Menara Salman-- sudah cepat balig tapi belum akil. Balig disini bermaksud jasmaninya sudah berkembang di umur-umur yang lebih muda dari umur normalnya, baik dari segi proporsi tubuh, suara, maupun tanda-tanda seksual seperti mimpi basah untuk laki-laki dan menstruasi untuk perempuan. Namun, remaja-remaja yang cepat sekali balig ini ternyata tidak bersamaan akilnya, atau dengan kata lain kedewasaan mentalnya. Sifat kekanak-kanakan masih ada di dalam diri
  • 11. mereka walaupun secara fisik mereka sudah mulai dewasa. Remaja tidak akan bisa berbuat apapun dengan benar tanpa ada kedewasaan mental atau akil. Mereka hanya akan terombang-ambing oleh kehidupan mereka, terlalu terlena dengan kesenangan dunia, dan terlalu lemah untuk menanggung kerasnya kehidupan. Kebanyakan output dari hal ini pun buruk sekali. Dapat kita lihat di media cetak, televisi, maupun media digital, bahwa ada saja kasus yang melibatkan remaja sebagai tersangka. Mulai dari aborsi, kecanduan narkoba, sampai kasus geng motor yang isinya adalah remaja SMA. Semua ini berasal dari satu hal: tidak terasahnya sifat akil. Penulis sendiri merupakan satu di antara jutaan remaja di Indonesia yang semakin menyentuh masa dewasa. Masih sangat terasa perkembangan jasmani dan rohani, terutama dari gejolak pikiran dalam hati. Terkadang, dorongan berbuat buruk muncul di saat kekosongan terjadi di hari-hari penulis, hingga simbol pedang bermata dua itupun bukannya mustahil untuk dirasakan oleh penulis. Penulis yakin, banyak pula jutaan remaja lain yang mengalami gejolak seperti yang penulis rasakan di masa awal-awal keremajaan mereka, dan hal tersebut hanya dapat diatasi dengan pembinaan fundamental yang berlandaskan keislaman, sebuah landasan yang benar di antara landasan- landasan lain yang justru mengacaukan pemikiran remaja. Pembinaan menjadi ajang aktualisasi diri yang sejatinya dibutuhkan oleh remaja. Pembinaan dapat meningkatkan kedewasaan mental seorang remaja, dan mengasah akal mereka agar bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah, mana yang diperintahkan Allah, dan mana yang dilarang oleh Allah. Urgensi pembinaan sudah mencapai titik di mana tanpa adanya pembinaan, maka masa depan Indonesia, terlebih lagi agama Islam, akan semakin hancur tergerus derasnya 'guyuran' paham dan budaya yang jauh menyimpang dari agama Islam. Tanpa adanya pembinaan, maka sebaik-baik remaja hanya dapat mengurus dirinya sendiri, tanpa memiliki rasa persaudaraan sesama muslim, tanpa memiliki kesadaran membantu orang lain, dan pastinya, tanpa kesadaran memaknai arti 'Laa ilaaha illallah' di kehidupan sehari-harinya. Selain dapat mengancam, remaja juga punya potensi untuk berkarya, memajukan mulai dari apa yang ada si sekelilingnya, sampai akhirnya menjadi pemimpin besar di masa mendatang. Contohnya Ali bin Abi Thalib yang sejak kecil sudah sering bersama dengan Rasulullah, sehingga Ali pun dibina dengan sangat baik oleh Rasulullah di masa remajanya. lalu hasilnya? Ia menjadi khalifah keempat! Namun, apakah semua remaja dibina langsung oleh Rasulullah? Tentu tidak. Oleh karena itu, tanpa pembinaan Islam yang sesuai, akan seperti apakah dia sebagai pemimpin? Dapatkah ia menjadi harapan bangsa dan umat Islam? Atau hanya menjadi harapan partai politiknya saja? Itu juga yang perlu diluruskan. Pembinaan keislaman ini fundamental demi menyelaraskan potensi dan produktivitas yang dimiliki remaja pada koridor yang benar, sehingga outputnya juga tidak dangkal dan singkat, namun dalam, efektif, dan berkepanjangan. Penulis sendiri merasakan adanya perbedaan dari yang namanya 'coba-coba' membina secara mandiri, dengan benar-benar mengikuti pembinaan yang jelas. Pembinaan yang jelas sangat berguna memfasilitasi keingintahuan dan potensi peserta pembinaan, dan terlebih lagi, adanya komunikasi dua arah antara yang dibina dengan pembina yang sudah berwawasan luas juga memperjelas hal-hal yang telah disampaikan. Pembinaan Islam yang fundamental ini, jika tercapai maka outputnya adalah remaja yang siap menghadapi apa yang ada di depannya, remaja yang tangguh menghadapi cobaan, dan remaja yang tegas menjauhi keburukan.
  • 12. Pembinaan lain seperti keorganisasian atau akademik pun dapat dijalankan dengan terarah dan maksimal outputnya. Dengan bekal pembinaan Islam, maka sang remaja akan bisa memilah hal yang benar dan salah di seluruh aspek kehidupannya, dan dengan keaktifan serta potensi yang dimiliki, maka lengkaplah remaja tersebut. 'Pedang' yang penulis sebutkan di awal tadi pun sudah dapat dijinakkan oleh sang remaja, dan jadilah ia calon pemimpin yang diharapkan bagi bangsa dan umat Islam. - Naufal Aulia Aziz
  • 13. PEMUDA ISLAM Yang Seharusnya Assalamu’alaykum wr.wb. OK kita akan berangkat dari akar permasalahannya terlebih dahulu. Apa itu remaja? Bagaimana pemuda islam yang seharusnya?Kalau kita tinjau dari pengertiannya dari om wikipedia, remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. REMAJA versi Yusanuari Alaniri sudah teruji di laboratorium bahasa terakreditasi  R = Rupanya menawan bagaikan intan E = Energik dalam beribadah an (maksa hehe intinya selalu semangat dalam beribadah) M = Menjadi insan yang agamawan MENELADANI sifat-sifat Rosulullah Saw (hehe harusnya agamis itu pemaksaan kedua ya dimaafkan ya okok da baik da sholeh nangningningnangningneung....^_^) A = Attitude yang sopan J = Jangkauan knowledge yang mapan A = Adalah harapan masa depan Bila kita renungkan lebih dalam tentang diri kita, ya diri kita, siapa kita? Siapa hayoooo? Kita adalah (jejeeeeeeeeeng) MANUSIA. Ada yang tau apa itu? Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Kenapa sempurna sobat? Saudara-saudari pasti sudah pada tau kan alasannya ^_^. Lalu apa tujuan kita sebagai manusia? ِنوُدُبْعَيِل َّلَِّإ َ سنِْ لْاَ و َّنِ جْ لا ُ تْقَلَ خاَمَ و Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56). Kita pun sebagai manusia memiliki amanah langsung dari Allah seperti dalam surat Al Baqarah : 30-33 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.” Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?”. Namun pada kenyataannya sekarang??????? Pemuda islam saat ini mayoritas sudah hilang sifat-sifat yang telah dicontohkan oleh
  • 14. Rosulullah Saw. Lalu apa penyebabnya? Apa yang harus kita lakukan? Bagaimana?What happen? Disadari atau tidak pada era modern saat ini pengaruh globalisasi dan budaya barat yang membuat kita ga bisa MOVE ON dengan jaman jahiliyah membuat kita semua terlena akan dibuainya. Ya dunia ini memang fana kita hanya sementara, dunia ini hanya batu loncatan kita untuk kehidupan yang kekal di akhirat nanti maka dari itu kita semua sebagai pemuda islami harapan agama di masa depan harus saling menasehati dalam kebaikan, kita saling mengingatkan atar sesama muslim, kita kuatkan niat dan tekad kita untuk membangun kembali masa peradaban islam yang hakiki. Kita tunjukan pada dunia bahwa islam itu indah kawan. Kita sebagai regenerasi calon-calon pemimpin masa depan harus terus mengasah akhlaq kita, karakter kita dan hati kita untuk siap menjadi pemimpin yang Sidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh. Ya kita harus mengubah mindset berfikir kita, kita satukan visi kita yang menjunjung tinggi TAQWA yaaa kita Islam sangatlah istimewa karena Allah SWT telah mengaturnya dalam al quran, kita satukan misi kita dalam melaksanakan segala kegiatan apapun itu dengan niat ibadah, mengharapkan ridha Allah SWT dan semoga segala apa yang kita lakukan menjadi amal baik bagi kita semua untuk kelak menjadi penolong kita di akhirat kelak. Semangat ibadah dan mudah-mudahan selalu istiqomah dijalan Allah sobat. Titipkan salam hangat ini pada semua muslim di seluruh dunia. Wassalamu’alaykum wr.wb ^_^ - Yusanuari Alaniri Remaja Islam Ujung Tombak Perjuangan Umat ڊسماللهالرحمنالرحيم وَلْتَكُنْ م نْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إ لَى الْخَيْ ر وَيَأْمُرُونَ ب الْمَعْرُو ف وَيَنْهَوْنَ عَ ن الْمُنْكَ ر وَأُوَٰلَئ كَ هُمُ الْمُفْ لحُونَ “Dan hendaklah ada di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104). Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Masa remaja tidak hanya diartikan sebagai masa transisi dari masa kanak- kanak menjadi dewasa sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Hurlock, lebih dari itu masa remaja memiliki arti luas yaitu pematangan atau pendewasaan seseorang dalam berpikir dan bertindak, pada masa remaja hendaknya kita mulai mengetahui mana perbuatan yang benar dan mana yang salah, pada masa ini juga kita hendaknya sudah menemukan jati diri, tujuan hidup dan untuk apa kita hidup. Kalau kita melihat realita sekarang, banyak sekali remaja Islam yang hanya dewasa secara fisik dan sedikit yang sudah dewasa dalam berpikir dan bertindak. Kita lihat banyak anak-anak remaja Islam yang masih berusia 18- 21 tahun yang tidak mengetahui tujuan hidup dan untuk apa dia hidup, bahkan didalam lingkungan lembaga pendidikan semacam SMA dan Universitas masih banyak diantara mereka yang apatis terhadap dakwah umat islam dan belum memiliki tujuan hidup, mereka hanya sekolah untuk menuntut ilmu tanpa tahu mau diapakan ilmu yang mereka dapat, tahunya mereka sekolah kemudian lulus dan mendapatkan pekerjaan. Memang itu tidak salah, tapi kita menuntut ilmu disekolah/Universitas bukan untuk jadi pekerja tapi kita menuntut ilmu adalah untuk menjadi seorang pemikir dan menjadi pioneer perubahan
  • 15. yang lebih baik untuk lingkungan sekita kita. Serta yang paling penting kita hidup adalah untuk menjadi Abdi Allah SWT. Yang memperjuangkan dan meneruskan dakwah Rasul-Nya Ingat pesan KH. Buya Hamka “Kalau hidup sekedar hidup Babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja Kera juga bekerja.” Bayangkan remaja-remaja Islam yang berpendidikan saja masih ada yang belum menjadi dewasa seutuhnya, apalagi remaja- remaja yang dipinggir jalan yang dandanannya gak jelas, sekolah enggak, kerjaannya kebut- kebutan, nongkrong dan serangkaian aktivitas mereka yang lain yang gak ada manfaatnya. Sudah gak punya tujuan dan arah hidup, meresahkan masyarakat saja kerjaannya, untung idup lagi. Hee...hee. Tapi walaupun seperti itu mereka tetap saudara kita yang perlu kita rangkul dan kita ajak bersama kita untuk menjadi remaja yang tidak apatis dengan perjuangan umat dan peduli dengan dakwah perjuangan umat islam. Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam sekarang belum dewasa seutuhnya dan apatis terhadap perjuangan umat Islam. Pertama; belum balighnya remaja tersebut. Baligh diambil dari bahasa Arab yang berarti “sampai” maksudnya "telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan". Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila: Mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kedua: Pasti faktor utama yang mempengaruhi karakter seorang remaja adalah didikan orang tua dan lingkungan dimana remaja itu tumbuh besar. Ketiga: Tidak adanya sosok orang soleh yang remaja kagumi dan teladani. Selain faktor, ada juga media yang berperan untuk membentuk karakter remaja seperti keluarga, teman bermain dan media massa. Dari sekian banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa remaja Islam banyak yang tidak peduli dengan dakwah umat Islam, saya paling menyoroti faktor lingkungan. Mengapa demikian? Karena lingkunganlah yang berperan besar membentuk karakter seorang remaja, reamaja pasti lebih banyak bergaul dilingkungan luar rumah daripada bergaul dengan lingkungan keluarga sendiri. Dan dari sekian banyak media yang membentuk karakter remaja, saya paling menyoroti media massa. Mengapa Media massa? Karena saya yakin remaja lebih banyak menggali Informasi dari media massa daripada dari kelurga ataupun teman bermainnya. Media massa berperan sangat besar dalam membentuk karakter remaja, karena Informasi di media massa bisa menciptakan perspektif atau menggiring pemahaman remaja terhadap suatu Informasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh media tersebut. Itulah kenapa media massa menjadi objek yang sangat potensial untuk menyebarkan suatu Ideologi atau pemahaman. Kita lihat banyak sekali tayangan ditelevisi yang menyudutkan umat islam. Contohnya ketika ada penggrebekan teroris pasti yang ditayangkan ditelevisi adalah masjid, Al-Qur’an, orang yang berpakaian putih gamis dengan memakai sorban/peci, atau embel- embel Islam lainnya. Selain itu, yang lagi heboh sekarang seperti ISIS dan demo yang dilakukan FPI. Sehingga timbul perspektif didalam diri orang tua dan remaja pemahaman yang sering disebut orang-orang dengan “Islamophobia” mereka jadi takut untuk datang ke Masjid mengikuti sebuah pengjian ataupun ikut organisasi keislaman yang mendakwahkan Islam karena mereka pikir teroris itu lahir dari Masjid dan dari sebuah organisasi yang berembel Islam. Cara seperti itu bahasa kerennya disebut dengan “Ghazwul fikri” atau perang pemikiran. Nah... Sekarang tugas kitalah sebagai remaja Islam yang sudah Akil dan Baligh untuk menjadi
  • 16. solusi dan merangkul teman-teman kita yang masih belum Baligh untuk bersama-sama menjadi ujung tombak perjuangan umat Islam. Bagaimana caranya? Yang pasti pertama dengan menasehati teman-teman kita, mengajaknya secara perlahan untuk cinta kepada Allah SWT. Cinta Rasul- Nya, suka ke Masjid, cinta Ulama dan mengajaknya untuk selektif dalam menyaring informasi yang didapat sehingga kita tidak mudah terjebak dalam Ghazwul fikri. Selain dengan cara diatas, tentunya kita harus memberikan teladan melalui diri kita sendiri, kan gak lucu kalau kita nyuruh mereka cinta Islam kalau kita sendiri tidak menunjukkan citra Islam dalam diri kita. He..hee Tentunya semua langkah diatas membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah, maka dari itu sebagai ujung tombak perjuangan umat Islam kita harus senantiasa sabar dan istiqomah dalam mendakwahkan Agama Allah SWT. - Fajar Siddiq
  • 17. Hijabku Sahabat Hijrahku Oleh Bella Nur Handayani Bahagianya jadi gadis remaja. Remaja tuh salah satu masa yang paling asik, paling membucah- bucah semangatnya, tapi sekaligus masa paling galau dan labil dalam kehidupan manusia bagi siapa saja yang Allah beri kesempatan untuk merasakannya. Kalau kata orang, masa remaja itu masanya pencarian jati diri. Wajar saja karena remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dunia dewasa. Bab musim pancaroba. Labil dan tidak keruan. Kadang hujan deras, kadang panas banget. Hehehe… Masa remaja pun bagi aku sendiri adalah masa yang luar biasa. Masa dimana tanpa rasa takut selalu ingin mencoba segala hal, meniru, dan tersandung. Semua itu terus terjadi sampai telah ditemukan apa yang menjadi jalan hidup si remaja, ketika memijak dunia kedewasaan. Sewajarnya masa transisi, masa ini memang harus dalam kendali yang baik. Kerasa banget olehku yang melewati juga masa remaja, aku mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan. Jika berada di lingkungan yang baik, maka pribadi remaja pun menjadi baik. Begitu pun sebaliknya, kalau lingkungannya buruk, pribadi remaja pun akan terbawa buruk. Wah, akan sangat berbahaya sekali jika perjalanan transisi yang buruk itu berujung hingga tua. Akan amat sulit untuk merubah pribadi yang sudah mengakar kuat. Oh, aku teringat saat aku kelas 8, aku mendeklarasikan keinginanku pada mama, bahwa aku ingin memakai kerudung mulai sekarang! Orang tuaku langsung terpana, sekaligus senang tentu saja. Mama dan papa sempat bertanya tentang apa benar kalau aku benar-benar ingin dikerudung. Tapi, keinginanku sudah bulat. Maka, orang tuaku pun membelikan aku seragam sekolah tertutup dan beberapa buah kerudung bergo. Padahal, jujur saja, saat aku berkeinginan untuk berkerudung itu, sholatku masih sering bolong- bolong! Kalau disuruh baca Al-Qur’an pun rasanya malaaaaaaaas sekali. Tapi ada satu idealis yang tertanaman dengan polosnya olehku. “Kayaknya nanti waktu naik kelas 8 bakal dapet haid pertama. Kalau udah haid kan harus pakai kerudung,” pikirku dengan polos saat itu. Maka begitulah. Aku pun akhirnya memakai kerudung. Jujur, aku engga habis pikir dengan gadis-gadis yang tak ingin ber-hijab dengan alasan “ingin meng-hijab hati dulu”. Hahahaha, lucu. Aku saja yang dulu sholatnya masih harus dipaksa orang tua cuek-cuek saja menggunakan hijab. Kenapa harus menungguhijab hati dulu? Ber-hijab kan wajib. Sama wajibnya dengan sholat fardu. Kita mengerjakan sholat wajib pun tak harus menunggu hati benar-benar bab bidadari baru merasa sudi untuk sholat, bukan? Jadi memang, memakai kerudung tak serta- merta ibadahku juga langsung bagus. Ampun, sembahyang saja dulu sempat ogah-ogahan! Baru menjelang SMA saja aku benar-benar
  • 18. tersadar akan pentingnya sholat, dan segera bertobat. Namun, sampai SMA kelas 12 semester awal, aku belum tahu tentang tata cara ber-hijab yang tepat. Yang aku tahu hanya, “asalkan berkerudung, berarti sudah di- hijab kan”. Maka, biar kerudung kurang terjulur dan pakaian masih kurang longgar dan tertutup, aku anggap diriku sudah ber-hijab. Namun saat semester 2 kelas 12, aku membaca buku Yuk, berhijab! Karya Felix Y. Siauw dan Benefiko. Kalian harus baca buku ini, buku ini bagus sekali! Kalian tahu, selepas mambaca buku ini aku jadi merasa tamparan habis- habisan oleh buku itu. Di sana tertulis tentang arti hijab yang sesungguhnya. Dari sanalah aku baru mengenal apa itu hijab syar’i. Aku yang pada saat itu menggunakan celana jins dan selapis kerudung yang tranparan, langsung merasa seakan tak berpakaian. Aaaaa…. malu! Aku terlalu sombong berpikir hijabku sudah benar. Padahal tidak, hijabku masih jauh dari kata benar. Tidak seperti dengan yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59, yakni sebagai berikut: Artinya: Hai Nabi katakanlah kepada isteri- isterimu dan anak-anak perempuanmu dan isteri-ister orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS Al-Ahzab 33:59] Tidak mau dong terus-terusan berbuat dosa, maka aku bulatkan tekad. Aku akan mulai pakai rok, melebarkan kerudung, dan menggunakan kaus kaki. Yeeeeey! Tapi masalah baru muncul. Rok yang aku miliki sedikit sekali!!! Huaaahh…! Bagaimana ini? Bahkan baju atasanku hanya sedikit yang amat longgar dan yang setidaknya bisa mengikuti syariat. Berarti untuk memenuhi kebutuhan pakaian syar’isehari-hari aku harus berusaha benar-benar untuk mencicil membeli pakaian. Yang sungguh aku sayangkan adalah, sulit sekali menemukan pakaian syar’i di pasaran. Pakaian yang tak syar’i lebih banyak dijual di toko-toko pakaian. Jarang bisa ditemukan mana yang kira- kira sesuai dengan aturan ber-hijab dengan kualitas yang baik. Kalau pun ketemu, biasanya harga pakaian itu tidak tepat dengan uang saku saya sebagai mahasiswa. Aih! Kerudung pun tak luput menjadi barang yang aku cari. Kerudung saya kebanyakan hanya berupa kain segiempat yang tipis. Maka aku harus punya setidaknya tiga atau lima buah kerudung tebal. Maka aku pun mampir ke butik pakaian muslimah yang banyak menjual kerudung. Namun, sekali lagi, saya harus
  • 19. menelan kekecewaan yang sama. Kerudung yang dijual terlalu modis, tidak sesuai ketentuan dimana kainnya harus terjulur sampai dada. Aku mengelilingi butik melihat satu-satu kerudung dengan hati miris. Hal pertama yang langsung terlintas dalam benak sana adalah, “ini toko kerudung, toko gorden, toko taplak, atau toko kain lap?!”. Bahan kain dan motif yang dipakai untuk kerudung yang mereka jual sungguh aneh-aneh. Ampun, aku sungguh tidak mengerti dengan selera orang-orang gaul masa kini. Sampai-sampai motif kain lap mamaku pun dijual! Hahahahah… Kecewa dengan toko itu, maka aku tak menjadi membeli kerudung disana. Aku bisa saja membeli kerudung tebal di online shop. Tapi karena harga kerudung tebal yang berkisaran harga puluhan hingga ratusan ribu, niat itu urung. Aku pun mengakalinya dengan menggunakan kerudung segiempat tipis yang dilapis tiga secara bersamaan! Bagian ujung dilipat sedikit saja, agar bisa kerudung menjadi lebar dan terjulur menutup ke dada. Maka jadilah, kerudung syar’i ekonomis. Kreasi orang kere kalau lagi kepepet. Hahahaha… Saat pertama kali sadar akan kerlakuanku itu, mama sampai mengomentariku yang terlalu berlebihan dan mulai fanatik. Tapi syukurlah, akhirnya mama mengerti. Perasaannya setelah ber-hijab benar-benar luar biasa. Dari segi kenyaman ternyata ber- hijab dengan benar jauh lebih nyaman daripada asal berkerudung atau malah tak ber-hijab. Adem saat panas, tapi nyaman saat dingin. Bisa seperti itu karena dengan ber-hijab saat terik, kulit, rambut, dan leher tidak terpapar sinar matahari langsung. Kerudung yang lebar dan longgar pun membuat pakaian lebih airodimanis sehingga angin sejuk bisa mendinginkan tubuh. Namun, jika angin dingin yang kuat menerpa, hijab kita bisa membuat kita terbebas dari masuk angin. Kalau kehujanan dan lupa bawa payung, dijamin yang ber- hijab akan terhindar dari pusing. Karena kepala tak langsung tertetes oleh air hujan. Cihuy! Selain itu, dengan tidak perpakaian ketat, khususnya celana, kita akan menjaga kesehatan –maaf—alat reproduksi kita. Kulit perempuan yang lebih rentan pun bisa terjaga dari pengaruh buruk UV yang bisa menyebabkan kanker kulit. Jangan salah juga, walau hanya kulit tangan dan wajah yang terbuka, tapi matahari yang terpapar pada wajah dan terlapak tangan sudah sangat cukup untuk memperoleh manfaat matahari pagi yang mengubah pro vitamin D dalam tubuh menjadi vitamin D. Wuih, kalau
  • 20. bicara masalah kesehatan pun, manfaat hijab bagi muslimah tak akan ada habisnya bisa kita temukan. Lagipula, dengan menutup aurat, sama saja dengan kita menghargai diri kita sendiri. Kita menjadikan diri kita mahal. Kita sangat mahal sampai untuk dipandang pun tak boleh oleh sembarang orang. Terasa sekali olehku, laki-laki jauh lebih menghargai dan menghormati aku yang ber-hijab ketimbang teman-teman saya yang belum ber-hijab. Implementasi awal orang lain padaku akan jadi sangat baik. Saat melihat kerudungku, orang-orang langsung berpikir, “wah, pasti dia orang alim”. Penilaian pertama itu penting banget. Karena biasanya, orang akan lebih bisa bersikap baik kepada orang dengan kesan pertama baik. Siapa sih yang tidak senang disebut baik? Hihihi. Nah, jika orang-orang sudah berpikir begitu, malu dong kalau sampai ternyata orang kecewa kalau kita tidak sealim yang mereka duga. Ah! Tentu saja! Ini dia kenapa hijab adalah langkah pertama bagi yang ingin berhijrah diri yang sangat aku sarankan. Malu sama hijab, malu sama Allah. Malu kalau kita berkerudung tapi kerjaannya nonton konser, keluyuran tak menentu, pergi karaoke-an atau perbuatan sia- sia lainnya. Kurang kerjaan banget deh! Lebih malu lagi kalau sampai melakukan dosa. Semisal berlebihan bergaul dengan laki-laki. Masa muslimah ber-hijab pacaran dan sampai pegang-pegangan tangan sama laki-laki? Ih! Maka di sinilah peran hijab bagi kita. Memperkuat rasa malu. Karena malu melakukan dosa adalah sebuah perbuatan yang sangat terpuji dan Allah sukai. Tanpa sadar, hijrah diri sudah terjadi oleh diri kita. Yeah! … Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu… Kalimat ini benar-benar dalam artinya bagiku. Terasa sekali, setelah ber-hijab dengan lebih baik, justru lebih banyak orang-orang shaleh shalehah yang ingin mengenal dan berakrab denganku. Bahkan, dengan dikelilingi mereka, kita yang sebenarnya buta pengetahuan islam malah dibawa mereka menuju kebaikan yang tak pernah terpikir bahwa aku akan melakukannya juga. Oh, kebahagiaan yang luar biasa jika dikelilingin orang-orang yang membuat kita selalu ingat kepada Allah. Bahkan, membuat kita yang dulu merasa berat untuk beribadah sunnah malah menjadi merasakan kenikmatan yang luar biasa dalam beribadah kepada Allah SWT. Bukan berarti aku tak bergaul pada orang-orang yang imannya biasa-biasa saja. Namun, mereka- mereka pun bersikap jauh lebih respek dan sopan denganku. Dan yang terpenting, mereka tidak mengusikku. Jarang sekali ada yang berani macam-macam kepadaku. Itu semua
  • 21. karena hijab ini. Allah SWT lah yang menolongku. Menjagaku melalui ketaqwaan. Buat yang belum ber-hijab karena takut terlihat kuno, tua, dan gendut, jangan gentar! Kita sudah remaja. Remaja muslimah yang kuat. Kita sendirilah yang menetapkan apa yang baik untuk kita. Coba bacalah surat Al-Mutaffifin ayat 29 agar diri bisa termotivasi. Ingatlah, banyak di luar sana yang hingga mati-matian demi memperjuangkan hijabnya. Mereka saja sadar betapa pentingnya menjaga identitas mereka sebagai muslimah. Sementara kita muslimah di Indonesia bisa bebas menggunakan pakaian tertutup tanpa perlu takut diskriminasi bahkan ancaman nyawa. Syukurilah nikmati kebebasan beribadah yang kita miliki. Semoga kita semua diberi kemudahan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amiin. Problematika Pergaulan Remaja Masa Sekarang dan solusinya Jika kita mendengar kata “remaja” selalu mendapat tanggapan yang berbeda-beda dari setiap orang. Namun sayangnya pada saat ini, kesan yang ada dalam benak masyarakat tentang remaja adalah kesan yang negatif. Tentu nya ini disebabkan karena pergaulan remaja saat ini yang tidak sesuai dengan norma- norma yang berlaku baik itu adalah norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, maupun norma hukum. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang terjerat hukum seperti pencurian, penjambretan pemerkosaan, pengedar obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar. Bahkan yang membahayakan lagi tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas. Perilaku remaja yang menyimpang bukanlah tanpa sebab, segala sesuatu ada yang menajdi latar belakang mengapa perilaku mereka menyimpang. Banyak yang membuat perilaku remaja menyimpang terutama sekali remaja muslim, yang seharus nya menjadi contoh teladan bagi remaja di lingkungan sekitarnya.Penyebabnya antara lain : - Kurang wawasan pergaulan yang benar menurut Islam yang bersumber dari Al- Qur’an dan Hadits. - Kurangnya pengarahan pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka yang berada dalam masa remaja. - Mudah nya percaya pada orang lain baik yang baru dikenal maupun yang sudah lama dikenal orang tersebut. sehingga ketika diajak untuk berbuat yang menyimpang mereka cenderung menuruti sehingga seterusnya mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain.
  • 22. - Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, kakak, teman, sahabat, guru. Ketika mereka tidak ada yang mendukung mereka tidak tahu harus meminta dukungan kepada siapa, bahkan banyak yang putus asa untuk meraih masa depan yang cerah karena tidak adanya dukungan sperti misalnya banyak remaja yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya. - Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan kepentingan anak-anak mereka sendiri. Padahal dalam UU no. 23 tahun 2002 pasal 26 ayat 1 menyatakan “Orang tua berkewajiban bertanggung jawab untuk : a. mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak; b. menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; c. mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak” Seperti yang sudah disebutkan diatas , tidak sedikit diantara para remaja terjerumus pergaulan bebas misalnya pacaran. Menurut saya pribadi pacaran lebih banyak mudharat dari pada maslahatnya. Tidak ada satu dalil pun yang membolehkan seorang remaja muslim berpacaran. Pacaran mendekatkan seseorang pada perzinahan. Sehubungan dengan hal ini Al Qur’an meyebutkan : وَلََّ تَقْرَبُواْ ال زِنَى إنَِّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلً “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa': 32) Dalam hadist pun disebutkan yang artinya : Dari Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah SAW bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duan dengan seorang wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya. (Hadis Riwayat Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih). Mereka yang terjerumus pergaulan bebas disebabkan tidak mengetahui dan tidak memahami rambu-rambu bergaul dengan lawan jenis padahal Islam telah mengatur bagaimana aturan pergaulan remaja baik laki-laki maupun perempuan yang dilandasi oleh nilai-nilai keislaman pula. Untuk membendung pergaulan bebas yang semakin marak maka antara remaja muslim baik laki-laki maupun perempuan harus ada batasan dalam pergaulan mereka. Tata cara pergaulan antara remaja laki-laki dan perempuan yang baik ialah sebagai berikut : - Menutup aurat dan menjaga aurat Hal yang sepele tapi bagi yang belum melaksanakan terasa berat terutama bagi perempuan. Wajib memakai jilbab, memakai pakaian yang sopan, tidak menampakkan lekuk tubuh dengan memakai baju ketat dan celana ketat supaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Perintah mengenakan jilbab terdapat dalam Q.S Al-Ahzab ayat 33 yang artinya : "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " - Jika bertemu mengucapkan salam kepada teman yang muslim dan sesame muslim lainnya. Jika ada yang mengucapkan salam kepada kita maka kita wajib untuk menjawabnya.
  • 23. - Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Seorang remaja muslim harus menghormati orang tua jika posisi mereka sebagai anak dan sebagai adik dari saudara kandung mereka. Terhadap orang yang lebih muda, remaja muslim harus memberi contoh teladan, memberikan bimbingan dan tuntunan ke jalan yang benar jika posisi mereka sebagai kakak dari adik-adik kandung mereka - Bersikap dan berbicara dengan sopan, jika perkataan dan perbuaatan seorang remaja muslim sopan maka akan banyak orang yang merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Sehingga pandangan masyarakat terhadap remaja tidak akan negatif jika mereka memiliki akhlakul karimah. Karena akhlak seseorang dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya. Solusi agar para remaja memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat ialah : Perlunya pembinaan untuk para remaja supaya wawasan mereka terbuka, mereka tidak hanya memahami pelajaran disekolah saja namun juga diluar sekolah karena banyak sekali hal yang tidak didapatkan disekolah seperti misalnya tata karma. Dengan adanya pembinaan seperti itu maka para remaja dapat menyadari bahwa mereka harus membentengi diri mereka sendiri supaya tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif. - Amanah Nisa Bagai Embun Diantara Remaja Lainnya Karya : Ridha Shabrina Saat sudah memasuki dunia perkuliahan, kita bukan berstatus anak-anak ataupun dewasa. Status kita diambang kegalauan, ciyee* . Sehingga “remaja” lah yang mungkin cocok menggambarkan kondisi kita saat ini. Ketika menjadi seorang mahasiswa/i, keluarga tidak mendominasi diri kita. Apalagi buat para anak kosan yang jauh dari orangtua dan harus bisa benar-benar mengatur segala urusan waktu dan keuangan sendiri. Teman adalah seseorang yang mendominasi dalam kehidupan kita disini. Lingkungan dan teman bermainlah yang menjadikan bagaimana kita dalam berprilaku. Bahkan banyak orang yang asalnya anak “remaja masjid” ketika jauh dari orang tua bisa menjadi “mantan remaja masjid” atau “pasca remaja masjid”. Dan biasanya orang lain hanya akan menilai diri seseorang dengan melihat dengan siapa dia berinteraksi. Bisa diibarakan kalau kita bau minyak wangi maka teman kita pasti penjual minyak wangi. Sebagai seorang muslim , bisa kita kategorikan diri kita sebagai seorang remaja muslim. Remaja Muslim bisa diartikan sebagai remaja yang hatinya hanya untuk Allah dan segala prilakunya juga diniatkan karena Allah. Subhanallah. Tapi Apakah karena agama kita adalah islamlah alasan panggilan tersebut? Apakah semua yang telah dilakukan sesuai dengan Al-Quran atau As- Sunah sehingga pantas disebut remaja muslim? Untuk mencapai tahapan sikap yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah, kita pasti masih dalam proses belajar. Belajar dan belajar, iya.. itulah yang bisa kita lakukan saat ini dan seterusnya. Belajar bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun kawan, kita bisa belajar dari pengalaman sendiri/orang lain, pendapat para
  • 24. ahli, nasehat dari orang-orang disekitar dan pastinya referensi tersebut harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunah ya kawan  . Dengan niat yang ikhlas dan untuk mendekatkan diri kepada Allah, semoga saja proses belajar tersebut, insyaallah.. pelan-pelan kita kan sering mengintropeksi diri dan terus berusaha menjadi seorang remaja islam sesungguhnya. Remaja islam sesungguhnya itu bisa kita lihat dengan sikap-sikap yang dia lakukan untuk orang lain, dimana orang lain akan lebih menghargainya, menyayanginya, mempercayainya, dan selalu nyaman bila dikeliling dia. Dan kenapa embun ? apakah tidak ada yang lain yang dapat menggambarkannya? Anda tahu embun? Embun dapat kita lihat saat dini hari . Embun bisa berarti kesejukan yang mengisi kekeringan dedaunan. Embun selalu menciptakan harapan-harapan baru di dedaunan sebelum matahari menguapkannya. bagaimana pun cuacanya, embun akan selalu datang tepat waktu membagikan kesejukan dengan niat yang tulus, walaupun dia tahu kalau nanti pasti akan mengilang. Kehadirannya pun sangat adil, dia bisa berada di dedaunan puncak pohon tinggi maupun di rerumputan yang sering kita abaikan. Ketika menjadi seorang remaja islam, kita di haruskan secara tidak tertulis untuk berprilaku baik dan terpuji. Ketika seseorang semakin baik maka makin banyak pula orang yang iri kepadanya. Bila kita melakukan sedikit kesalahan saja , maka pasti akan dikenang oleh orang-orang tersebut. Dan kadang kesalahan kecil akan dianggap besar bila kita yang melakukannya. Namun dari embunlah kita belajar bahwa menjadi pribadi itu harus selalu menyejukkan hati siapapun, yang dimana orang-orang akan nyaman ketika berada disekitar kita dan kita pun nyaman dengan mereka. Ada saatnya kita di posisi orang-orang mengucilkan kita, kita harus tetap bersikap ramah kepada mereka . Lalu kita harus menebarkan energy positif (motivasi, harapan) untuk semua orang, kita diharuskan selalu bersikap optimis, dan selalu berprasangka baik kepada Allah maupun orang lain. Jangan sampai kita menjadi seorang remaja yang selalu bersedih dan menyebarkan kemurungan bagi siapa saja yang menemui kita. Semangat kawan  Dari embun pula kita belajar bahwa segala prilaku kita harus selalu dilakukan dengan niat yang tulus, niat karena Allah dan niat untuk kebaikan mereka. Dan selalu memikirkan kebaikan seseorang bukan kesalahan seseorang. Sehingga kita memiliki rasa terimakasih dan bersyukur telah bertemu dengan dia yang membantu kita. Lalu dari embun pula kita belajar bahwa harus jadi pribadi yang selalu bersikap adil dalam hal kebaikan dan dalam kondisi apapun. Ketika berteman pun harus adil, bukannya tidak harus membeda-bedakan teman. Namun kita harus belajar bagaimana sikap seharusnya ketika berteman , jangan terbawa arus kawan. Kita sebagai remaja islam harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk  Sebagai remaja islam, kita harus selalu menjadi contoh untuk orang disekitar kita, dan hilangkan kata “malu” selama apa yang kita perbuat itu untuk kebaikan. Mulailah dengan mudah memberi maaf sebelum orang lain meminta maaf, walaupun kadang teori berbeda dengan realita , namun disitu tantangan yang harus kita kalahkan  mulai lah harimu dengan senyuman dan salam ketika bertemu orang lain, usahakan dirimu selalu ceria walaupun kondisi hatimu sedang tidak sinkron dengan senyumanmu  selalu berfikir positif dengan rencana Allah untuk segala hal yang akan terjadi kepada diri kita saat ini .
  • 25. Apakah kita sanggup menjadi embun diantara kawan-kawan yang lainnya? - Yusanuari Alaniri Islam Tidak Gaul, tapi Indah tuk Digauli Oleh: Hilmy Adam Jieta Pradana Assalamu’alaikum sahabat – sahabat, ditulisan kali ini saya ingin bercerita tentang betapa indahnya menjadi remaja yang bernaung dalam Islam. Pertama marilah kita selaraskan makna kata “Gaul” di sini. Gaul di sini artinya “mengikut”, ya Islam bukanlah agama yang hanya ikut-ikutan perkembangan zaman. Akan tetapi Islam hadir sebagai petunjuk umat manusia untuk tetap selamat di setiap perkembangan zaman sampai akhir dunia nanti. Remaja, istilah yang sepertinya identik dengan kegamangan dan kegalauan. Akan tetapi justru disinilah waktu untuk memupuk bekal kepribadian yang akan dijadikan prinsip ketika berkemasyarakatan pada saat dewasa kelak. Sungguh sangat penting memang masa – masa remaja ini sampai – sampai Mario Teguh selalu menyindir mereka dengan sebutan anak muda. Selain itu, nilai – nilai yang didapat di masa ini bisa mengakar sampai dewasa kelak. Oleh karenanya, terkadang banyak oknum oknum yang memanfaatkan kegamangan remaja ini. Oknum – oknum ini memberikan doktrin – doktrin yang menjurus ke arah radikal, sehingga nantinya remaja yang terpengaruh mau mengikuti apa yang diinginkan oleh oknum – oknum tersebut. Tidak hanya masalah mengenai hal tersebut, remaja sekarang juga menemui masalah dalam arus budaya barat yang booming di era globalisasi seperti sekarang. Media begitu mudah diakses, informasi – informasi yang tersedia pun tidak ada filter yang jelas bagi siapa informasi itu tertuju. Tidak terkecuali akses mengenai konten – konten kekerasan, porno, dan tindakan – tindakan tidak terpuji lainnya. Public figure yang idealnya adalah orang – orang berprestasi nan berpengaruh bagi kehidupan bermasyarakat kini bergeser ke artis – artis yang membawa tren aktual masa kini. Sehingga secara tidak sadar artis – artis ini menjadi panutan kebanyakan remaja di masa sekarang. Ada remaja yang mengikuti gaya pakaiaannya, gaya rambutnya, gaya hidupnya, bahkan gaya berasmara para artis tersebut. Kesemua hal tersebut berimplikasi pada perilaku kebanyakan remaja saat ini. Banyak aksi tawuran, meminum minuman keras, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan penyimpangan – penyimpangan lain yang menenggelamkan masa remaja ke dalam jurang kehinaan. Apabila di masa remaja saja hidupnya sudah gelap, bagaimana nanti ketika berkembang menjadi dewasa seutuhnya. Tidak bisa dibayangkan hal macam apa yang akan dilakukan oleh remaja yang tumbuh dalam kegelapan. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan – golongan tersebut aamiin. Menakutkan ya? Terus apa kita tidak perlu melewati masa remaja biar tidak mengalami hal – hal tersebut? Eits, tunggu dulu sahabat – sahabat jangan jadi phobia dengan masa remaja ini. Kita tidak mungkin menjadi dewasa yang tangguh tanpa melewati derasnnya ombak di masa galau ini. Lalu, bagaimana menghadapi ke semua itu? Nah Islam punya solusi akan semua hal itu sahabat – sahabat. Mari kembali bersama dalam satu bahtera naungan Illahi. Dalam Islam pula sahabat – sahabat akan temukan pedoman hidup yang jelas yang bisa sahabat – sahabat gunakan untuk berkehidupan sebagai remaja. Informasi – informasi Islam tertuang dengan manis di dalam Al-Qur’an, dan sangat mudah untuk diakses. Bahkan Allah sediakan pahala bagi sahabat – sahabat yang hanya membaca informasi tersebut dalam Al-Qur’an. Di dalam
  • 26. Islam tersedia pula figur hebat yang bisa dijadikan suri tauladan sahabat – sahabat, yakni Nabi Muhammad. Gaya hidup, gaya bergaul beliau merupakan rujukan utama bagi hamba Allah yang bernaung dalam Islam. Hal-hal yang terkesan sepele seperti makan, berbicara, tidur, berpakaian sudah beliau contohkan semasa hidupnya. Para peneliti di era sekarang pun sudah banyak yang mendapatkan atau membuktikan manfaat – manfaat dari mengikuti gaya hidup Nabi Muhammad. “Tapi Islam terkesan kuno, dan gak gaul” mungkin beberapa dari sahabat akan berceletuk seperti ini. Ya, Islam memang tidak gaul dalam artian Islam tidak akan mentolerir penyimpangan – penyimpangan perilaku remaja seperti sekarang ini. Akan tetapi, apa sahabat – sahabat menjamin semua remaja yang dikatakan “Gaul” ini bahagia? Tentu tidak, banyak dari mereka menyesal ketika sudah terlanjur melakukan penyimpangan – penyimpangan yang ada. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal karena terjerumus ke dalam juran kehinaan mari kita sama – sama bergaul dengan Islam. Dengan bergaul bersama Islam akan tumbuh rasa malu ketika melakukan penyimpangan yang tidak diinginkan. Islam hadir dan amat sesuai dengan nurani jernih umat manusia. Sehingga apa – apa yang dianjurkan dalam Islam sungguhlah bermanfaat bagi manusia dan apa – apa yang dihindari oleh Islam amatlah membahayakan bagi manusia Sahabat – sahabat sekalian, ada kalanya ketika kita sudah bergaul dengan Islam teman kita yang belum menertawakan kita. Tapi, percayalah sahabat – sahabat ketika sahabat menanyakan pada hati nurani sahabat yang jernih pastilah terdengar bisikkan untuk tetap bergaul dengan Islam. Tetap berbanggalah menjadi remaja muslim yang jauh dari penyimpangan, serta rangkul teman – teman yang kini tengah atau sudah terjerumus di dalam penyimpangan yang ada. Berbangga hati pula ketika menjadi Remaja yang hatinya terpaut dalam Islam, sebab Allah memuliakan umat-Nya yang ketika mudanya tetap taat dan patuh kepada Allah. Tidak perlu risau ketika berbeda dengan teman – teman yang mengecap diri mereka “Gaul”. Sungguh hanya bergaul dengan Islam saja hati merasa tenteram dan hidup akan terasa tenang. Ayo mari bersama – sama buktikan itu sahabat – sahabat. Kita cari keindahan Islam saat digauli. Semoga dengan menjadi remaja muslim yang taat, sahabat – sahabat bisa menjadi dewasa yang tangguh dan punya karya besar suatu saat nanti. Aamiin  Membina remaja dalam kegiatan masjid Sebelumnya jika kita berbicara tentang remaja, mungkin yang akan terbayang dalam benak kita tentang seseorang yang berada dalam masa-masa menyenangkan, ceria, penuh canda, semangat, gejolak keingintahuan, pencarian identitas diri dan emosi. Remaja adalah anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak-anak menjelang dewasa. jika diperhatikan mungkin ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia luar. Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang mendukung perkembangan imajinasi mereka secara positif dan menuntun mereka pada kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam pembinaan remaja. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu
  • 27. yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim). Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid merupakan salah satu cara pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreatitivitas. Namun ada saja yang saya lihat peran masjid hanya bagaikan seperti batu alias diam yang bisa dilihat hanyalah orang tua dan anak- aak kecil saja . Dimana ada remaja pun itu hanya segelintir . lalu apakah disini remaja yang bersifat pasif ? ataukah tidak ada suatu wadah yag membuat remaja ini aktif ? Amal yang paling dihargai itu adalah amal ketika kau muda bukan saat kau tua yang dikatakan oleh seorang guru , bahkan seorang pahlawan pun membutuhkan seorang pemuda bukan para orang tua , karena pemuda bisa mengguncangkan dunia apalgi jika saat dia benar bisa memimpin khususnya memimpin dirinya sendiri Remaja sebagai pedang dimasa depan , sebagai calon pemimpin dimasa kelak , sebagai hal yang sangat harus diperhatikan oleh seluruh pihak , salah satu dosen mengatakan sebagai pendidik kita harus memperhatikan outputnya, dimana outputnya adalah perubahan tingkah laku menjadi lebih baik . Masa-masa remaja sering kali dihadapkan hal yang disebut dengan kebimbangan , dan arah tujuan yang tidak jelas bahkan menjadi pemicu ia hanya ikut orang lain dan tidak memiliki pegangan sendiri , manusia adalah makhluk yang dapat menyesuikan dengan tempatnya karena manusia adalah makhluk sosial Maka dari itu membina remaja itu penting. Masa depan berada pada penerus kita , saat ia menyesuaikan dengan hal yang buruk maka itu tidak bisa dibiarkan dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak manapun pada remaja . Entah itu dari pihak keluarga atau pihak pendidik . Banyaknya pelajar dan mahasiswa yang melakukan kenakalan remaja hanya akan mencatatkan bahwa bagaimana orang terdidik hanya bersikap seperti orang yang tidak terdidik . Pengetahuan yang kurang dan iman menyebabkan suatu celah kecil itu mejadi besar dan akhirnya berlubang . Membina remaja dalam kegiatan masjid sangatlah baik untuk remaja , dimana ia menemukan pengatahuan ilmu , agama dan ia pun bisa mengabdikan diri pada masjid . tapi ada remaja yang mungkin malu untuk memulai kegiatan sebagai aktivis masjid , maka dari itu pihak yang akan membina remaja ini mungkin diperlukan pengetahuan psikologi remaja dan membuat strategi ataupun sesuatu yang dapat menarik hati mereka Jika saya mengambil contoh Karisma dan Rampai dimana keduanya memerhatikan seorang remaja ataupun pelajar SMA ataupun pihak” yang lain , itu merupakan apresiasi betuk suatu kepedulian yang meargetkan pada remaja . Kegiatan remaja dalam organisasi ataupun masjid bisa memunculkan kreativitas yang luar biasa jika dididik dengan dengan seoptimal mungkin , jika remaja tersebut sudah memiiki tujuan dan pegangannya sendiri apalagi
  • 28. jika itu ke arah yang positiv , maka remaja ini akan menjadi sosok yang akan berguna bagi nusa bangsa dan agama. Yang terakhir testimoni super singkat ya Saya seorang yang bukan ahli agama dan penyanjung remaja masjid .walaupu dulu pengen -_-. saya menyukai palang merah , alam ,bahkan menyukai pendidikan keras dilapangan , sampai suatu orang ku kenal dan secara tidak langsung membinaku dan membuatku tertarik dengan keislaman . Ucapanmu (ajakanmu , obrolanmu , candaanmu ataupun sesutu yang keluar dari muluttmu ) , tindakanmu , sikapmu Bisa menjadi sebuah pembinaan untuk orang lain  - Agustira Sanjaya Bersama Teman yang Menguatkan Malam ini, gema takbir menggema di seluruh penjuru negeri. Jutaan umat tak henti- hentinya menyerukan asma Allah. Menggetarkan hati. Takbir tak akan berhenti hingga fajar datang menjelang, hingga satu dua tiga hari kemudian, dan akan berulang di tahun yang akan datang. Pasti. Selama belum kiamat. Selama masih ada umat muslim di dunia ini. Selama masih ada pemuda Islam yang terus mempertahankan, melanjutkan, dan mengembangkannya. Beeuuuh… Aku nulis apa barusan? *_* Halah, yang penting nulis! Ya. Pemuda merupakan harapan bagi jutaan umat manusia karena pemuda adalah generasi penerus yang akan melanjutkan tradisi, cita-cita, dan perjuangan para pendahulu. Apalagi seorang pemuda Islam yang mau tidak mau harus menunjung nama baik Islam kapanpun dan dimanapun. Sebagai seorang remaja Islam, saya sering merasa terpukul. Apa yang sudah saya berikan untuk umat manusia? Apa yang sudah saya lakukan untuk agama saya? Rasulullah SAW. bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia (lainnya)”. Sudahkah saya menjadi sebaik-baik manusia? Saya sering merasa lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Saya sadar bahwa motivasi eksternal saya harus lebih kuat. Untunglah, masa remaja saya tumbuh di lingkungan yang sangat mendukung dan saya memiliki teman- teman yang luar biasa. Mereka sering menguatkan saya di saat lemah, mengingatkan saya di saat lalai, dan membantu saya agar kembali ke jalan yang lurus. Mereka pernah mengenalkan sebuah doa yang luar biasa kepada saya, yaitu doa rabithah. “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada- Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu, maka kuatkan ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah-Mu dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Sewaktu bersama mereka dulu, kami sering melantunkan doa tersebut. Saya selalu merasa merinding ketika membaca doa tersebut. Dari doa tersebut saya menyadari bahwa teman sesama muslim bukan hanya sebagai teman belajar, bergaul, dan ngobrol. Akan tetapi,
  • 29. bersama mereka kita saling mendoakan, bersatu dalam kebaikan, dan bersatu untuk selalu taat dan berjuang di jalan Allah. Memilih teman yang baik dan sholeh sangatlah penting karena mereka memberikan dampak yang cukup berarti bagi kita dan bersama merekalah kita akan berjuang di jalan Allah. Dalam sebuah hadits, Rasululah SAW. menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman yang berbunyi : مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِح وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إمَِّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإمَِّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْه ، وَإمَِّا أَنْ تَجِد مِنْه رِيحًا طَي بَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إمَِّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإمَِّا أَنْ تَجِد رِيحًا خَبِيثَة “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628) Sungguh beruntung kita menjadi remaja yang dipertemukan dengan Islam. Kita tumbuh dalam lingkungan yang baik serta memiliki teman yang akan selalu mengingatkan kita dalam kebaikan dan kesabaran. Ketika kita lemah, mereka akan membantu untuk menguatkan kita. Ketika kita lalai, mereka akan mengingatkan kita. Ketika kita mulai goyah, mereka akan membimbing kita untuk kembali ke jalan yang benar. Dengan itu kita akan selalu terjaga dan menjadi insan yang lebih baik lagi, serta kita akan merasakan betapa indahnya menjadi seorang remaja Islam dengan segala rupa dan warna-warninya. Namun, masih banyak remaja yang mungkin tidak seberuntung kita. Sebagian dari mereka tidak tumbuh di lingkungan sebaik yang kita miliki. Sebagian dari mereka juga tidak memiliki teman yang dapat menguatkan, mengingatkan, dan membimbing mereka. Bahkan, ada juga remaja yang masih menyia- nyiakan masa mudanya dengan melakukan hal- hal yang tidak bermafaat. Lantas apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa membaur dengan mereka dan menjadi teman yang dapat memberikan cahaya baru bagi mereka, sehingga mereka juga akan merasakan betapa indahnya menjadi remaja Islam. Jadi, mari kita rapatkan barisan dan satukan langkah untuk menerangi remaja dengan warna-warni Islam!  Bandung, 4-5 Oktober 2014 Hari Raya Idul Adha 1435 H - Dzakiya Zhihrotulwida Dan Aku Selalu Dijaga Nurida Luthfiyani Saya selalu bersyukur dibesarkan dalam sebuah keluarga yang menganut agama islam. Apalagi setelah masuk sekolah yang berbasis islam. Pemahaman saya mengenai islam menjadi lebih baik. Maklum, keluarga saya bukanlah keluarga dengan nuansa islam yang sangat kental. Sehingga pengetahuan menganai islam lebih banyak saya dapat dari luar rumah. Saya berjilbab sejak saya kelas satu SMP. Itupun belum istiqamah, saya masih sering keluar rumah tanpa mengenakan jilbab. Karena saya masih berpikir jika mengenakan jilbab bukanlah suatu kewajiban. Setelah masuk sekolah islam, saya mendapat benyak pengetahuan bahwa mengenakan jilbab itu wajib seperti yang telah diajarkan dalam Al Quran surat An-Nur ayat 33 serta Al Ahzab ayat 59. Berjilbab itu disyariatkan bagi wanita muslim dengan jilbab yang menutup
  • 30. hingga dada. Hal tersebut merupakan pengingat bagi saya. Lalu saya mulai memperbaiki diri memperbaiki cara berjilbab saya hingga yang sesuai yang disyari’atkan. Sungguh, tuntunan islam bertujuan menjaga muslimah. Dengan jilbab, seorang muslimah akan dikenal oleh orang-orang yang melihatnya. Disebutkan bahwa seorang wanita, diselubungi oleh setan baik depan maupun belakangnya. Sehingga besar kemungkinan dengan melihat wanita saja, seorang laki-laki dapat terangsang syahwatnya, apalagi melihat wanita yang “terbuka”. Jilbab dan segala tuntunan muslimah untuk berpakaian setidaknya akan mengurangi potensi seorang wanita menimbulkan syahwat pada laki-laki. Sekadar tambahan keuntungan saja, para wanita yang biasanya sangat mengkhawatirkan penampilan mereka seharusnya akan lebih tau bahwa dengan berjilbab, rambut mereka akan senantiasa terjaga dari polutan yang ada di luar. Sehingga kemungkinan rambut mereka untuk rusak misalnya kering, bercabang, kusam dan merah sangat kecil. Sehingga berjilbab dan berpakaian tertutup memberikan keuntungan yang sangat besar bagi wanita. Tidak hanya dari segi pakaian, pergaulan sesama muslim juga diatur dalam islam. Bukan semata-mata bertujuan untuk membatasi ruang gerak, namun hal ini bertujuan agar muslim dapat menempatkan diri mereka dengan baik sehingga dapat menjaga kehormatan mereka. Kita tetap dapat bergaul dengan siapapun. Namun, dalam pergaulan kita juga harus memerhatikan norma yang berlaku sehingga tidak melanggar batas. Suatu istilah dalam pergaulan islam yang termasuk baru saya kenal adalah hijab, yaitu batasan antara laki-laki dengan wanita. Bagaimana wanita dan laki-laki yang bukan mahram tidak boleh berdua-duaan serta tidak boleh ada kontak fisik. Hal ini baru saya kenal setelah saya masuk sekolah islam. Sebelumnya saya sangat tidak peduli dengan hijab dengan laki-laki ini karena ketidaktahuan saya. “Plak- plok” dengan lawan jenis adalah hal yang sudah biasa saya lakukan. Teman-teman saya yang berpacaran dengan yang bukan mahramnya sudah saya anggap sebagai fenomena yang biasa. Pada waktu itu, orang tua saya melarang saya berpacaran. Saya anggap larangan tersebut “hanya sekadar larangan” yang bahkan jika orang tua saya ditanya “mengapa”, jawaban mereka juga hanya “yang penting jangan” yang membuat saya tidak terlalu menganggap pacaran saat itu sebagai hal yang tidak baik jika tidak melibihi batas. Semuanya terjawab setelah saya masuk sekolah islam dan mendapat kajian mengenai batasan pergaulan antara kaki-laki dan wanita yang bukan mahram. Ternyata, “plak-plok” dengan lawan jenis yang biasa saya lakukan tidak diperbolehkan jika dengan orang yang bukan mahram. Hal tersebut bukan semena-mena melarang, namun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya syahwat laki- laki seperti di atas. Jika “plak-plok” saja tidak boleh, apalagi dengan pacaran? Hubungan antara lawan jenis yang bukan mahram ini jelas tidak diperbolehkan. Dari yang hanya status dan berdalih “kami tidak melakukan apapun, bergandengan pun tidak” hingga yang melakukan lebih dari bergandengan. Pacaran dapat menjerumuskan orang-orang yang melakukannya pada perbuatan zina yang dilarang keras oleh islam. Walaupun pada awalnya “tidak melakukan apapun”, namun manusia merupakan makhluk yang tidak akan puas dengan keadaan statis yang ia miliki. Ia akan selalu berusaha menuntut lebih, hingga akhirnya zina dapat terjadi. Sehingga larangan orang tua saya yang awalnya saya nggap “hanya sekadar larangan” memiliki makna yang sangat mendalam. Namun setelah lulus dari sekolah islam tersebut dan memasuki bangku kuliah yang ternyata
  • 31. didominasi oleh kaum adam, saya merasa sulit menjaga batasan tersebut. Melihat sepasang sejoli yang bukan mahram bergandengan hingga berpelukan menjadi fenomena yang asing bagi saya. Sekolah saya membentuk siswa-siswa yang ada di dalamnya menjadi homogen. Menjadi seolah-olah semua disetting baik. Sehingga ketika membaur dengan lingkungan umum, saya merasa belum terbiasa berada dalam lingkungan yang heterogen. Seiring berjalannya waktu, berkenalan dengan mereka membuat identitas saya sebagai muslimah mulai dikenal. Mulai dari mereka yang tidak lagi “plak-plok” pada saya seenaknya hingga memberi jalan kepada saya untuk lewat di antara kerumunan mereka. Saya sangat bersyukur menjadi seorang muslimah. Islam dan ajarannya sangat menjaga saya untuk tidak terjerumus dalam hal-hal yang dapat merugikan diri saya sendiri. Di saat memasuki masa remaja, banyak anak galau bingung memilih pergaulan dan karena tanpa tuntunan yang benar mereka dapat saja terjerumus dalam pergaulan yang salah. Islam membimbing saya agar dapat menemukan pergaulan yang benar. Islam memberikan bimbingan ummatnya untuk tetap bertindak sesuai koridor yang ditetapkan islam agar dapat menggapai ridha-Nya. Dan saya pun merasa selalu dijaga Allah dengan ajaran yang telah ditetapkan-Nya. REMAJA : SIAPA KAMU JIKA TIDAK DENGAN ISLAM ? Oleh : Andri Prayogi Pendahuluan Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata remaja ? apakah fisik yang kuat ? atau seorang pemikir yang ideal ? Berbicara tentang remaja, selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut- kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan. Miris memang dan sangat mengerikan ! Padahal sebagai generasi harapan bangsa, remaja diharapkan kelak menjadi pemimpin yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsanya. Namun dengan kondisi remaja seperti yang tergambar di atas, bagaimana kita bisa berharap banyak pada kaum remaja? Tak bisa terbayangkan bagaimana kondisi negara kita di masa depan bila kaum remaja sekarang ini berperilaku menyimpang, malas, semaunya sendiri, tidak mengindahkan moral dan etika, serta melanggar hukum. Maka dari itu, perlu adanya upaya pembentukan karakter muslim yang kuat dan tangguh agar para remaja dapat terbentengi dari hal-hal yang bersifat negatif yang dapat menjerumuskan mereka kedalam jurang kenistaan semata. Pembentukan karakter remaja islam Dalam membentuk karakter remaja islami yang cerdas, mandiri, tangguh, berakhlakul karimah, amanah, dan tawadhu tidak hanya dilakukan melalui pendidikan formal seperti di sekolah atau pesantren. Pendidikan dan penanaman nilai-nilai islami justru dimulai dari lingkungan keluarga. Dalam hal ini orang tua memikul tanggung jawab dan peran utama mendidik anak. Orang tualah yang menentukan mau dijadikan seperti apa dan akan diarahkan ke mana, inilah yang sebenarnya menjadi persoalan.
  • 32. Allah swt berfirman: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”(QS. Al-An’am: 162-163). Setelah pelajaran tauhid ini tertanam kuat pada diri sang anak, barulah kemudian diajarkan tentang akhlak, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan segala hal yang menyangkut kehidupan di dunia. Mengenai pendidikan akhlak ini kita bisa mencari referensi pada akhlak dan kepribadian Rasulullah saw. Karena Nabi Muhammad saw adalah sebaik-baik manusia di muka bumi ini. Pada dirinya terdapat uswatun hasanah (suri tauladan yang baik). Remaja : siapa kamu jika tidak dengan islam ? Menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis dalam menekankan dakwah sebagai strategi dalam membina remaja, dakwah hari ini menjadi sarana sekaligus senjata untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian Islam kita. Islam dan dunia remaja memiliki keterkaitan yang sangat erat. Islam telah mengatur segala perilaku, etika pergaulan, adab berpakaian, serta adab-adab remaja dalam Al- Qur’an serta sunnah Rasulullah. Terpenting untuk menyerahkan diri kepada Allah segala urusan dan memperkuat ibadah-ibadah yang makin mengeratkan hubungan dengan Allah sehingga lebih bisa menjaga diri dari perbuatan yang mendekati zina, yang diharamkan Allah. KepadaNya lah saja kita bertawakkal. Wallahu alam bishawab Menjadi Remaja Gaul dan Islami Assalamu’alaikum sobat semua, pembaca dari Sabang sampai Merauke ( kalau ada hehehe). Penulis akan membahas beberapa hal yang di anggap “Gaul” dikalangan “remaja” pada saat ini kepada sobat semua. Oke, lansung aja yaaaa. Pertama-tama, apasih pengertian “Remaja” ?? pasti sudah tidak asing lagi dengan nama yang satu ini ?? Yupss, remaja adalah suatu tingkatan dari anak-anak menuju dewasa, suatu keadaan yang banyak galaunya. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa remaja adalah keadaan paling gaul dan mempunyai semangat yang tinggi untuk mengerjakan sesuatu yang mereka sukai. Sobat, kenapa yaa sekarang ini banyak remaja yang ngakunya gaul, tetapi perilakunya tersebut jauh dari karakter seorang muslim? Ohiya ? Contohnya apa gitu ? Banyak sobat, salah satunya MEROKOK. Ini nih penyakit yang banyak dialami oleh para remaja muslim di sekitar kita bahkan di Indonesia, kata mereka kalo gak ngerokok itu #GakGaul. Contoh lainnya yaitu PACARAN. Sebenernya apa sih arti dari pacaran? Banyak yang memaknai bahwa pacaran adalah usaha/proses untuk mendapatkan pasangan yang cocok untuk dijadikan suami atau istri dikemudian hari. Lagi-lagi yang gak pacaran disebut #KetinggalanZaman, #GakGaul, #DesoLoe, dan seterusnya hehehe. Oiya, dulu penulis pernah mengobrol dengan seorang teman membahas tentang pacaran. Penulis bilang pacaran itu gak boleh. Lalu teman penulis itu menjawab, “gpp kok asalkan pacarannya Islami”. Sontak, suara hati kecil ini penulis ini tersentak dan kecewa, kok bisa-bisanya beropini kayak gini. Berarti ada yang namanya pacaran secara Nasrani dan pacaran secara Yahudi dong? Hehehehe. Begitulah sobat, kita akan terkena hal-hal tersebut jika kita tidak berada dilingkungan yang baik atau tidak sanggup menghadapi situasi di lingkungan tersebut. Sobat, Kezaliman itu ada 2 kategori, yaitu
  • 33. menzalimi diri sendiri dan menzalimi orang lain. Berarti sesuai dong dengan contoh diatas? Yupss….of course… Sobat, sesungguhnya Allah sangat tidak menyukai terhadap perbuatan zalim, sesuai firman-Nya dalam QS Ali Imran ayat 57 : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Dan berdasarkan QS Al Ahzab ayat 58 yang artinya : “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” Serta dalam QS Al-Israa' ayat 32 yang artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” Lalu kenapa sih pacaran disebut zina? Sudah jelas, pacaran itu banyak maksiatnya alias zalimnya sob, masa belum sah jadi suami istri sudah gandengan tangan, pelukan dan ciuman sih. Haduhh sangat mainstream di zaman sekarang sob. Mobil aja jaga jarak, masa kita nggak? Hehehe. Pasti hati sering tergoda dengan namanya pacaran. Hati-hati sob, setan terus berusaha menggoda kita. Ingatlah, Setan musah yang nyata meskipun tidak terlihat!! Gaul tidak berarti harus pacaran. Karena dapat menyebabkan menipisnya dompet untuk para lelaki, hihihi. Dan menyebabkan habisnya kosmetik untuk para wanita, hehehe. Banyak ruginya kan? Kalo kata Ustad Felix juga #UdahPutusinAja. Selain itu, Bagi yang belajar biologi pada masa sekolah/kuliahnya pasti mengetahui bahwa rokok itu tidak baik bagi kesehatan. Dan sebenarnya efeknya juga sudah tertulis bahkan gambar dari efek sampingnya terdapat pada bungkus rokoknya. Merokok juga mempengarui gen dalam tubuh. Maukah anak keturunan kita terganggu kesehatannya? Pastinya tidak mau kan? Dan lebih baik uangnya disedekahkan kepada yang membutuhkan. Nah begitulah kawan, mengapa kita harus menghindari kedua perbuatan zalim. Selain itu, ada kabar gembira dari Allah SWT bagi kita yang telah terlanjur berbuat zalim di masa lalu. Dalam QS An-Nisaa ayat 110 Allah berfirman yang artinya : “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Itulah bukti begitu Maha Pengampunnya dan Maha Penyayangnya Allah kepada kita. Wahai sobat, harusnya kita malu kepada Allah, karena kita ini adalah ciptaan-nya dan harusnya kita taat kepada larangan dan perintah-Nya. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az Zalzalah : 7-8 ) Marilah bersama-sama mengubah diri ini menjadi pribadi muslim yang baik. Marilah kita menjadi manusia yang Gaul tapi Islami, seorang yang Gaul yang tidak merokok dan pacaran. Ayo kawan marilah kita bangkit, menjauhi, dan memerangi perilaku negatif ini. Marilah berGaul dengan orang yang saleh agar diri kita terbawa menjadi saleh, serta jangan lupa untuk berbuat baik sebagaimana firman- Nya.
  • 34. Betapa indahnya menjadi pribadi yang Gaul tapi Islami, Gaul dengan meninggalkan rokok dan pacaran, Islami dengan bergaul dengan orang- orang yang saleh. Dengan begitu insya Allah kita termasuk orang-orang yang beruntung di dunia dan diakhirat kelak. Aamiin… - Roby Eka Membina Remaja, membuka mata Membangun Peradaban… Hei kawan, tahu tidak? Dalam Alam psikologi perkembangan, Masa remaja (remaja awal dan remaja akhir) adalah masa yang penuh emosi, secara psikologis, masa ini ditandai dengan kondisi jiwa yang labil, tidak menentu dan biasanya susah mengendalikan diri sehingga, pengaruh negatif seperti perilaku menyimpang akibat dari pergeseran nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa krisis akhlak. Krisis akhlak yang melanda sebagian remaja saat ini, merupakan salah satu akibat dari perkembangan global dan kemajuan IPTEK yang tidak diimbangi dengan kemajuan moral akhlak. Perilaku remaja yang cenderung lekas marah, kurang hormat terhadap orang tua, bersikap kasar, kurang disiplin dalam beribadah, menjadi pemakai obat-obatan, terjerumus dalam perilaku pergaulan bebas serta perilaku menyimpang lainnya telah melanda sebagian besar dari kalangan remaja, khususnya di negeri tercinta kita ini. Ketika jaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan untuk ikut terbawa arus adalah para remaja. Mengapa? Karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik, labil, berada pada kondisi mencari identitas atau jati diri, mengalami masa transisi dari remaja menuju status dewasa, dan sebagainya. Dan remaja merupakan generasi yang akan meneruskan kemana Negara ini akan di bawa. Untuk mewujudkan remaja-remaja yang bisa menjadi generasi penerus bangsa, maka perlu dan harus ada pendidikan serta pembinaan akhlak bagi kalangan remaja. Kenapa perlu dan harus?? Agar remaja tersebut dapat tumbuh sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai generasi penerus yang bermoral, beretika, berakhlak, serta memiliki intelektual yang baik. Karena, jika remaja tersebut diasuh dengan duniawi, maka dewasa nanti mereka hanya fakir duniawi saja dan jika remaja itu diasuh dengan akhirati maka berpeganglah dia pada jalan agama. Kira-kira sudahkah terjawab, di relung hati kita mengapa harus membina dan dibina? Karena kita, sedang membangun peradaban, kita memiliki visi untuk mencetak seseorang yang produktif dan mampu menanggung amanah sebagai remaja yang baik. Sebelum membicarakan pembinaan seputar remaja, ada yang perlu di bahas juga dan gak kalah penting yaitu “Masalah remaja dalam islam ”. Masalah remaja adalah suatu masalah yang sebenarnya sangat menarik untuk dibicarakan, dimana akhir-akhir ini timbul banyak kabar negatif dari para remaja yang mencemaskan kehancuran Bangsa Indonesia khususnya Islam. Keadaan sekarang yang semakin hari semakin hilang kekaidahan mereka tentang islam, dimana mereka selalu mengutamakan dunia dibandingkan akhirat yang begitu kekal. Pembicaraan seputar remaja itu banyak banget..tapi, yang bakalan saya ungkapin disini lebih kearah bagaimana pentingnya membina para remaja sebagai tonggak bagi bangsa agar memiliki peradaban yang lebih baik lagi kedepannya dan tidak ketinggalan pentingnya membina remaja terhadap agama. Bila dilihat dari segi pandang masyarakat, akan terlihat bahwa semakin maju masyarakat, semakin panjang masa remaja itu, karena untuk diterima dimasyarakat diperlukan kepandaian , tanggung jawab dan kematangan sosial yang meyakinkan. Menurut saya yang terjadi pada para remaja ialah kegoncangan emosi. Dimana mereka tidak mampu menyesuaikan diri dan
  • 35. tidak mengerti akan perubahan cepat yang mereka lalui, begitupun pertumbuhan mental yang akan dilalui dimana mereka harus menyelesaikan suatu masalah. Dan pertumbuhan pribadi mapun sosial yang menjadi paling akhir, akan tetapi kepercayaan dan penghargaan yang di berikan masyarakat tentunya belum cukup dan sempurna bagi remaja, karena masa remaja dibilang masa paling menentukan dimasa depan nanti. Karena bila remaja rusak maka penerus bangsa dan agama yang mereka yakini, khususnya Islam akan ikut hancur juga. Sudah menjadi dasar hubungan remaja dan agama dimana ia membutuhkan pegangan dimasa depan dan sekarang untuk mengatasi dorongan negatif dan keinginan yang belum mereka mengerti. Bagi remaja yang waktu kecilnya tidak dibina dengan agama adalah remaja yang paling rugi, justru dengan agama ia berada dijalur yang benar. Perkembangan remaja yang didasari oleh agama dan pengembangan pemikiran mereka kearah yang paling sempurna, ketika mereka sudah mengenal pemimpin mereka Nabi Muhammad saw. Dengan hal tersebut para remaja dapat meniru sauri teladan yang baik dari pribadi Rasulullah. Ada hal yang tidak boleh dilewatkan saat kamu mempunyai banyak petualangan. Menurut saya cara terbaik berbagi pengalaman adalah dengan bercerita. Pengalaman ini setidaknya dapat lebih memahami bagaimana pentingnya membina remaja. 2011 silam, Alhamdulillah kawan…Saya diberi kesempatan sama Allah untuk mengikuti study banding di Australia. Saya dan teman-teman sempat ke suatu daerah bernama Auburn, dimana mayoritas muslim banyak bermukim disana. Kehidupan Australia dengan mayoritas warganya yang non-Muslim menjadikan suasana pergaulan disana terasa bebas tanpa hambatan antara lawan jenis dan juga sesama jenis, Astagfirullah hal adzim.Ya, begitu miris melihat keadaan mereka. Saat di Auburn saya di undang oleh suatu komunitas pembinaan remaja muslim, namanya IYOA (Islamic youth organization of auburn). Mereka banyak bertanya kepada kami perihal remaja muslim di Indonesia, sebagaimana Negara Indonesia adalah Negara dengan warga muslim terbesar di dunia, komunitas ini didirikan dengan tujuan agar warga muslim yang berada di Australia, khususnya para remaja dapat terbina dengan baik dan dapat terarah dalam pergaulan, sebagaimana yang kita tahu juga pergaulan disana sudah jauh dari norma-norma pergaulan yang baik apalagi pergaulan yang sesuai dengan syariat islam, karena mereka juga ingin menjaga peradaban kedepannya lebih baik dan akan lebih baik lagi. Dalam komunitas tesebut memang semuanya muslim, namun bagi kaum hawa tidak semuanya mereka memakai jilbab, masih ada yang merasa kurang terbiasa memakainya, walaupun demikian mereka benar-benar santun dengan pergaulan mereka sehari-hari, baik dengan lawan jenis mereka menjaga sebagaiman mestinya. Ayo, para remaja Indonesia yang