SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
LAPORAN PRAKTIKUM 
CROPPING CITRA DENGAN SOFTWARE ER MAPPER 
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang 
TKP 256 
Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, ST MT 
Oleh : 
Laras Kun Rahmanti Putri 
21040113130114 
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 
SEMARANG 
2014
1. Tujuan 
Tujuan dari praktikum ini ialah agar mahasiswa mengetahui cara menge-crop citra dari 
daerah tertentu yang diinginkan menggunakan software ER Mapper dan kemudian 
mengolahnya dengan software ArcGIS. 
2. Alat dan Bahan 
a. Laptop yang telah diinstal software ER Mapper dan ArcGIS. 
b. Citra ALOS Kota Semarang tahun 2009 
3. Kajian Teori 
3.1 ER Mapper 
ER Mapper adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk 
memanipuasi data citra atau mengolah suatu data citra sehingga memberikan 
output sesuai kebutuhan pengguna. ER untuk dapat memberikan informasi yang 
benar, baik jenis informasi maupun skalanya, rekaman citra satelit perlu diperbaiki. 
Perbaikan citra mencakup koreksi radiometrik dan geometrik. koreksi radiometrik 
dilakukan karena adanya efek atmosferik yang mengakibatkan kenampakan bumi 
tidak selalu tajam. 
ER Mapper dapat mempertajam data grafis dalam bentuk digital menjadi 
tampilan yang lebih menarik dan dapat memberikan informasi kuantitatif dari 
suatu obyek. Dalam pengolahan data citra menggunakan perangkat lunak seperti 
ER Mapper dapat ditemukan dua kesalahan yang sehingga dibutuhkan koreksi yaitu 
koreksi geometrik dan koreksi radiometrik. 
BAND disebut juga Channel atau saluran, suatu alat spektrum elektromagnetik 
yang dirancang untuk kepentingan misi tertentu pada sebuah pengindera. Sebuah 
pengindera sekurang-kurangnya memiliki satu saluran, merupakan sekumpulan 
data berisi nilai-nilai yang disimpan dalam suatu berkas (file) yang menggambarkan 
spectrum elektromagnetik tertentu, dan hasil proses (penisbahan, penambahan, dll) 
band band yang lain. 
Dalam koreksi citra, terdapat tahap registrasi dan rektifikasi. Registrasi citra 
merupakan proses menemukan kesesuaian antara satu piksel dalam suatu gambar 
dengan piksel dalam gambar lainnya. Dalam hal ini kedua gambar diperoleh dari 
lokasi yang sama tetapi waktu pengambilannya berbeda, menggunakan sensor yang 
berbeda dengan sudut pandang yang berbeda pula (Montoliu 2009). 
Rektifikasi citra merupakan proses melakukan transformasi data dari satu 
sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Rektifikasi juga dikenal 
sebagai koreksi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama 
dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk 
mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu 
proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang 
baru dari nilai piksel citra aslinya. 
Terdapat pula istilah RMS atau root mean square error untuk menetukan tingkat 
akurasi GCP ketika melakukan koreksi geometrik. Pada umumnya, akurasi yang 
tinggi dari GCP diperoleh jika RMS-error kurang dari 1 dengan distribusi GCP yang 
merata baik pada citra maupun foto udara.
3.2 Koreksi Geometrik 
Koreksi geometrik merupakan upaya memperbaiki citra dari pengaruh 
kelengkungan bumi dan gerakan muka bumi dengan cara menyesuaikannya dengan 
koordinat bumi (memposisikan letak lintang dan bujur), sehingga sesuai dengan 
koordiant peta dunia. Ada beberapa cara dalam pengoreksian ini, antara lain 
triangulasi, polinomial, orthorektifikasi dengan menggunakan titik-titik kontrol 
lapangan (Ground Control Point), proyeksi peta ke peta, dan registrasi titik yang 
telah diketahui (known point registration). Dalam tulisan ini hanya diterangkan 
koreksi dengan cara polinomial. 
3.3 Cropping 
Pemotongan citra ialah pengambilan area tertentu yang akan kita amati (area 
of interest ) dalam citra, yang bertujuan untuk mempermudah penganalisaan citra 
danmemperkecil ukuran penyimpanan citra. Cropping berarti memotong citra pada 
koordinat tertentu pada area citra. Untuk memotong bagian dari citra digunakan 
dua koordinat, yaitu koordinat awal yang merupakan awal koordinat bagi citra hasil 
pemotongan dan koordinat akhir yang merupakan titik koordinat akhir dari citra 
hasil pemotongan. Sehingga akan membentuk bangun segi empat yang mana tiap-tiap 
pixel yang ada pada area koordinat tertentu akan disimpan dalam citra yang 
baru. Diagaram proses pemotongan citra: 
Citra Asli Citra asli Hasil Cropping 
4. Langkah Pengerjaan 
1. Buka software er mapper 
2. Klik open dengan menge-klik icon atau dengan klik File > Open. 
3. Pilih file dengan ekstensi .tif pada folder ALOS kota Semarang 2009 dengan nama 
ALAV2A127643740-O1B2G_U_01. Klik OK. 
4. Gabungkan band dengan menge-klik icon edit algorithm . sebuah kotak dialog akan 
keluar. Kemudian duplikat layer (pseudo layer) sebanyak 2 kali dengan mengeklik icon 
Duplicate.
5. Beri nama layer pertama dengan “Band 1”, layer kedua dengan “Band 2”, dst. 
6. Kemudian klik Load Dataset. Sebuah kotak dialog akan keluar. Pilih file 
ALAV2A127643740-O1B2G_U_02.tif untuk Band 2 kemudian klik OK this layer only. 
7. Lakukan hal yang sama pada layer ketiga dan keempat. 
8. Tutup kotak dialog Algorithm. Klik file > Save as. Simpan citra dengan ekstensi .ers. 
Tunggu prosesnya. 
9. Setelah selesai, buka file citra yang baru saja disimpan. Warna citra akan berubah. 
10. Lakukan koreksi geometri dengan klik menu Process  geocoding wizard. 
11. Kotak dialog Geocoding Wizard akan keluar. Pada tab pertama, pilih Polynomial untuk 
tipe geocoding. Lalu klik input file, masukkan dengan file citra yang sudah diedit 
(dengan ekstensi .ers). Klik OK. 
` 
12. Klik tab kedua. Pilih linear.
13. Klik tab ketiga. Klik Change. Jendela akan muncul. Ganti Datum RAW dengan memilih 
WGS84. 
 
14. Ganti Projection RAW dengan SUTM 49. 
15. Kemudian, ganti coord system type dengan Eastings/Northings. Klik OK. 
16. Klik tab keempat. Secara otomatis tampilannya: 
Dari sini akan dicocokkan lokasi yang sebenarnya dengan lokasi yang tampak di citra 
satelit. Cara mencocokkannya ialah dengan menentukan setidaknya empat buah titik 
ikat (Ground Control Point/GCP). Cara menentukan titik-titik ikat itu ialah: Buka 
aplikasi Google Earth. Kemudian klik icon tambahan tanda letak.
17. Pindahkan penanda ke satu titik yang diinginkan. Upayakan satu titik itu ialah suatu hal 
yang mudah dilihat, umum, dan sifatnya menjadi semacam patokan. 
Pada contoh, misal yang dipilih ialah sebuah gedung putih di dekat Kali Garang. Beri 
nama penanda agar tidak bingung. Kemudian perhatikan referensi Easting dan 
Northing-nya. 
Copy referensi tersebut dan paste-kan di referensi Easting dan Northing pada jendela 
Geocoding Wizard di tab keempat. 
18. Buka ER Mapper. Tempatkan titik ikat di lokasi/spot yang mendekati sama dengan 
penanda yang ada pada google earth. 
Lalu pada kolom On di jendela Geocoding Wizard, klik tulisan Off (berwarna merah) 
sehingga berubah menjadi On. 
19. Untuk menambah titik ikat yang baru, klik icon add new GCP 
Tentukan empat titik ikat yang lain dengan cara yang sama. Setelah didapat koordinat-koordinatnya, 
perhatikan RMS-nya. Jika RMS masih belum 0.00, klik icon calculate 
uncorrected point terus menerus hingga RMS menjadi 0.00. 
20. Klik tab kelima. Pada output file, pilih lokasi dimana citra yang sudah ditentukan titik 
ikatnya ini akan disimpan. Usahakan dalam satu folder. Save file dengan ekstensi: .ers . 
pada cell attribute, isikan 30 x30. Lalu klik OK.
21. Save file dengan ekstensi .tif. ubah cell attribute sehingga menjadi 30 x 30. Kemudian 
klik Save File and Start Rectification. Proses rektifikasi akan berjalan. Setelah proses 
selesai, klik Close. 
22. Setelah selesai, buka kembali file yang baru saja di-rectify tersebut. 
23. Klik file utilities  import vector and GIS formats ESRI shape file import. 
24. Pada input file, pilih file .shp yang diinginkan. Jika belum memilikinya, dapat diolah 
dahulu dengan software ArcGIS. Ganti Map projection menjadi SUTM49 kemudian 
ganti warna. Klik OK. 
25. Tutup jendela tersebut. Buka kembali file citra yang terbaru.
26. Kemudian pada kotak dialog yang terbuka, klik Edit  add vector layer  
annotation/map composition. 
27. Klik load data set. Pilih file shp yang telah berubah ekstensi menjadi .erv. Klik OK. 
28. Layer akan muncul. Klik Annotate Vector Layer 
29. Kotak dialog tools akan muncul. Sebelum menge-klik icon display/edit object 
attribute, blok daerah yang telah terseleksi yang akan di-crop. 
Setelah itu, klik icon display/edit object attribute. 
30. Lalu klik icon lagi. 
31. Beri nama di kolom isian, misal Kelurahan. Klik Apply All. Klik close. 
32. Pada kotak dialog Tools, klik save as. Pilih pilihan “Raster region”. Klik OK.
33. Klik save. Klik OK. 
34. Kotak dialog akan muncul. Klik Close. 
35. Setelah itu, klik edit formula. 
36. Kotak dialog formula editor akan muncul. Klik channel Red. Klik standard  inside 
region polygon test. 
37. Secara kolom muncul tulisan “IF (INREGION(r1)) THEN Input1 ELSE NULL” , ganti NULL 
dengan 255. Pilih regions. Klik Apply Changes.
1 
2 
3 
38. Lakukan hal yang sama pada channel G dan B. Per step warna akan berubah. Klik Save. 
Klik kanan pada citra  quick zoom  zoom to all vector dataset. 
39. Klik kanan pada citra  file  save as dengan ekstensi .tif. Pilih lokasi dan beri nama. 
40. Setelah file tersimpan, buka ArcGIS. 
41. Buka file yang baru saja di-save klik dengan Add Data.
42. Add data untuk file sungai, jalan, dan batas kelurahan. 
43. Untuk mengaktifkan nama-nama kelurahan yang ada di dalam kecamatan Banyumanik, 
klik kanan kelurahan  label features. 
44. Setelah itu, buat layout dan ITP. 
45. Untuk membuat legenda perumahan, sawah, lahan kosong, RTH, kawasan pendidikan, 
dan industri, menggunakan snipping tool dengan membuka gambar kemudian memillih 
area. 
46. Klik new kemudian blok area yang dipilih. Lalu klik save. 
47. Setelah ITP selesai dibuat, save file. Export menjadi ekstensi .jpeg dengan klik file  
Export Map.
5. Hasil dan Pembahasan 
Citra yang dipotong ialah citra ALOS tahun 2009 wilayah kecamatan Banyumanik, Kota 
Semarang. Pemotongan citra ini dilakukan untuk mempermudah pengamatan dan analisis 
khusus di kecamatan Banyumanik saja. 
Pemotongan citra ini kemudian diolah di software ArcGIS sehingga dapat dibuat layout 
peta dan ITP-nya. 
Dari pengamatan, diketahui bahwa di wilayah Banyumanik, terdapat beberapa guna lahan, 
yaitu untuk sawah, industri, perumahan, ruang terbuka hijau, dan lahan kosong. 
Legenda untuk guna lahan ini didapat dengan snipping tools, yang membuat pekerjaan 
menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan print screen dan kemudian 
mengolahnya terlebih dahulu di Paint. 
6. Daftar Pustaka 
Afandi, Arisal Bagus. 2013. “PRE-PROCESSING IMAGE (COMPOSITE, CROPPING, DAN 
MOSAIC IMAGE)” dalam Academia. https://www.academia.edu. Diunduh Jumat, 27 
Desember 2013. 
Hilman Drp. 2013. “Pengenalan Band untuk Pengenalan Obyek di Landsat” dalam 
Wordpress. http://hilmandrp.wordpress.com. Diunduh Jumat, 27 Desember 2013. 
Iwank Saribu. 2008. “Koreksi Radiometrik” dalam Blogspot. 
http://konturgeo.blogspot.com/. Diunduh Jumat, 27 Desember 2013. 
Oocities – ER Mapper-Pendahluan – Kamis, 26 Desember 2013. 
http://www.oocities.org/yaslinus/b1_1.html. 
Sudrajat, Ajat. 2001. Klasifikasi Penutup Lahan Melalui Gabungan Citra Digital Landsat 
Thematic Mapper (TM) dengan Foto Udara Digital (Studi Kasus Kecamatan Pacet, 
Kabupaten Cianjut, Jawa Barat), Skripsi, Fakultas Pertanian/ Program Sarjana, Institut 
Pertanian Bogor, Bogor. 
Sukartono dan Supriatna, Wahyu. 2002. (”Teknik Perbaikan Data Digital (Koreksi dan 
Penajaman) Citra Satelit” dalam Buletin Teknik Pertanian), Vol 7, Nomor 1, 
pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt071022.pdf. (diakses Kamis, 26 Desember 
2013). 
Vira Resani. “Koreksi Geomtrik dan Radiometrik” dalam Academia. https://www. 
academia. edu/4774349/Koreksi_Geometrik_dan_Radiometrik. Diunduh pada Kamis, 
26 Desember 2013. 
Wibowo, Prashenda Eko. 2010. “Identifikasi Perubahan Tutupan Lahan Pulaupanggang, 
Pulau Pramuka, Dan Pulau Karyaantara Tahun 2004 Dan Tahun 2008”,Skripsi, 
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian/Program Sarjana, Institut Teknologi 
Bandung, Bandung. Diunduh pada Selasa, 15 April 2014.
CROPPING CITRA DENGAN ER MAPPER
CROPPING CITRA DENGAN ER MAPPER

More Related Content

What's hot

Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirRuang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirLuhur Moekti Prayogo
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhAlrezPahlevi
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0oriza steva andra
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialFaisal Widodo Bancin
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaras Kun Rahmanti Putri
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraRetno Pratiwi
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petafahmi fadilla
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingMgs Zulfikar Rasyidi
 
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, stTutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, stProjectEngineer5
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudutolismisarko
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawatiyulika usman
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
 

What's hot (20)

Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirRuang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
 
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
 
Laporan kalibrasi kamera
Laporan kalibrasi kameraLaporan kalibrasi kamera
Laporan kalibrasi kamera
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kamera
 
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_TofanLAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
 
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, stTutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, st
 
Pemodelan 3 d photo modeler scanner
Pemodelan 3 d   photo modeler scannerPemodelan 3 d   photo modeler scanner
Pemodelan 3 d photo modeler scanner
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 

Similar to CROPPING CITRA DENGAN ER MAPPER

Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Modul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaModul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaAulia Nofrianti
 
Koreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software Bilko
Koreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software BilkoKoreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software Bilko
Koreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software BilkoRani Fitri Febriyanti
 
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argisLangkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argisleni mahbengi
 
Modul 1b 3 d gis model permukaan
Modul 1b   3 d gis model permukaanModul 1b   3 d gis model permukaan
Modul 1b 3 d gis model permukaanIndria Sari
 
Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI SoftwareTutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Softwarebramantiyo marjuki
 
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapper
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapperMembuat Proyeksi Peta dengan Global mapper
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapperMartin M. Baihaqi
 
Modul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upiModul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upiMinos Hyundhevie
 
Modul arc gis tingkat dasar part 1
Modul arc gis tingkat dasar part 1Modul arc gis tingkat dasar part 1
Modul arc gis tingkat dasar part 1AdminKreativeUnit
 
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0Rusdianto
 
Pengolahan landsat arcgis
Pengolahan landsat  arcgisPengolahan landsat  arcgis
Pengolahan landsat arcgisSetia Kasih
 
tutorial autodesk-land-desktop .doc
tutorial autodesk-land-desktop .doctutorial autodesk-land-desktop .doc
tutorial autodesk-land-desktop .docJimyMotalisa
 

Similar to CROPPING CITRA DENGAN ER MAPPER (20)

Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Bab v -manual-arcgis
Bab v -manual-arcgisBab v -manual-arcgis
Bab v -manual-arcgis
 
Modul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaModul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh aulia
 
Koreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software Bilko
Koreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software BilkoKoreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software Bilko
Koreksi Geometrik Citra Satelit Menggunakan Software Bilko
 
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argisLangkah Langkah digitasi menggunakan argis
Langkah Langkah digitasi menggunakan argis
 
Modul 1b 3 d gis model permukaan
Modul 1b   3 d gis model permukaanModul 1b   3 d gis model permukaan
Modul 1b 3 d gis model permukaan
 
TUTORIAL ERMAPPER
TUTORIAL ERMAPPERTUTORIAL ERMAPPER
TUTORIAL ERMAPPER
 
Mosaik menggunakan ermapper
Mosaik menggunakan ermapperMosaik menggunakan ermapper
Mosaik menggunakan ermapper
 
Membuat Data Spasial
Membuat Data SpasialMembuat Data Spasial
Membuat Data Spasial
 
Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI SoftwareTutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software
 
Bab III
Bab IIIBab III
Bab III
 
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapper
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapperMembuat Proyeksi Peta dengan Global mapper
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapper
 
Modul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upiModul praktek pemetaan_digital_upi
Modul praktek pemetaan_digital_upi
 
Laporan rektifikasi
Laporan rektifikasiLaporan rektifikasi
Laporan rektifikasi
 
Modul arc gis tingkat dasar part 1
Modul arc gis tingkat dasar part 1Modul arc gis tingkat dasar part 1
Modul arc gis tingkat dasar part 1
 
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0
Koreksi geometrik dan geolink er mapper 7.0
 
Pengolahan landsat arcgis
Pengolahan landsat  arcgisPengolahan landsat  arcgis
Pengolahan landsat arcgis
 
tutorial autodesk-land-desktop .doc
tutorial autodesk-land-desktop .doctutorial autodesk-land-desktop .doc
tutorial autodesk-land-desktop .doc
 
Laporan praktikum 1 tofan
Laporan praktikum 1 tofanLaporan praktikum 1 tofan
Laporan praktikum 1 tofan
 
Laporan praktikum 1 tofan
Laporan praktikum 1 tofanLaporan praktikum 1 tofan
Laporan praktikum 1 tofan
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfLaras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaras Kun Rahmanti Putri
 
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node DistrictLaras Kun Rahmanti Putri
 
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node DistrictLaras Kun Rahmanti Putri
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node DistrictLaras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaStudio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaLaras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalLaras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelLaras Kun Rahmanti Putri
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoLaras Kun Rahmanti Putri
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri (20)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
 
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
 
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
 
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron KidulLaporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron Kidul
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaStudio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
 
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
 
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara KualanamuJurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
 
Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2
 
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
 

CROPPING CITRA DENGAN ER MAPPER

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM CROPPING CITRA DENGAN SOFTWARE ER MAPPER Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang TKP 256 Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, ST MT Oleh : Laras Kun Rahmanti Putri 21040113130114 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
  • 2. 1. Tujuan Tujuan dari praktikum ini ialah agar mahasiswa mengetahui cara menge-crop citra dari daerah tertentu yang diinginkan menggunakan software ER Mapper dan kemudian mengolahnya dengan software ArcGIS. 2. Alat dan Bahan a. Laptop yang telah diinstal software ER Mapper dan ArcGIS. b. Citra ALOS Kota Semarang tahun 2009 3. Kajian Teori 3.1 ER Mapper ER Mapper adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk memanipuasi data citra atau mengolah suatu data citra sehingga memberikan output sesuai kebutuhan pengguna. ER untuk dapat memberikan informasi yang benar, baik jenis informasi maupun skalanya, rekaman citra satelit perlu diperbaiki. Perbaikan citra mencakup koreksi radiometrik dan geometrik. koreksi radiometrik dilakukan karena adanya efek atmosferik yang mengakibatkan kenampakan bumi tidak selalu tajam. ER Mapper dapat mempertajam data grafis dalam bentuk digital menjadi tampilan yang lebih menarik dan dapat memberikan informasi kuantitatif dari suatu obyek. Dalam pengolahan data citra menggunakan perangkat lunak seperti ER Mapper dapat ditemukan dua kesalahan yang sehingga dibutuhkan koreksi yaitu koreksi geometrik dan koreksi radiometrik. BAND disebut juga Channel atau saluran, suatu alat spektrum elektromagnetik yang dirancang untuk kepentingan misi tertentu pada sebuah pengindera. Sebuah pengindera sekurang-kurangnya memiliki satu saluran, merupakan sekumpulan data berisi nilai-nilai yang disimpan dalam suatu berkas (file) yang menggambarkan spectrum elektromagnetik tertentu, dan hasil proses (penisbahan, penambahan, dll) band band yang lain. Dalam koreksi citra, terdapat tahap registrasi dan rektifikasi. Registrasi citra merupakan proses menemukan kesesuaian antara satu piksel dalam suatu gambar dengan piksel dalam gambar lainnya. Dalam hal ini kedua gambar diperoleh dari lokasi yang sama tetapi waktu pengambilannya berbeda, menggunakan sensor yang berbeda dengan sudut pandang yang berbeda pula (Montoliu 2009). Rektifikasi citra merupakan proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Rektifikasi juga dikenal sebagai koreksi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang baru dari nilai piksel citra aslinya. Terdapat pula istilah RMS atau root mean square error untuk menetukan tingkat akurasi GCP ketika melakukan koreksi geometrik. Pada umumnya, akurasi yang tinggi dari GCP diperoleh jika RMS-error kurang dari 1 dengan distribusi GCP yang merata baik pada citra maupun foto udara.
  • 3. 3.2 Koreksi Geometrik Koreksi geometrik merupakan upaya memperbaiki citra dari pengaruh kelengkungan bumi dan gerakan muka bumi dengan cara menyesuaikannya dengan koordinat bumi (memposisikan letak lintang dan bujur), sehingga sesuai dengan koordiant peta dunia. Ada beberapa cara dalam pengoreksian ini, antara lain triangulasi, polinomial, orthorektifikasi dengan menggunakan titik-titik kontrol lapangan (Ground Control Point), proyeksi peta ke peta, dan registrasi titik yang telah diketahui (known point registration). Dalam tulisan ini hanya diterangkan koreksi dengan cara polinomial. 3.3 Cropping Pemotongan citra ialah pengambilan area tertentu yang akan kita amati (area of interest ) dalam citra, yang bertujuan untuk mempermudah penganalisaan citra danmemperkecil ukuran penyimpanan citra. Cropping berarti memotong citra pada koordinat tertentu pada area citra. Untuk memotong bagian dari citra digunakan dua koordinat, yaitu koordinat awal yang merupakan awal koordinat bagi citra hasil pemotongan dan koordinat akhir yang merupakan titik koordinat akhir dari citra hasil pemotongan. Sehingga akan membentuk bangun segi empat yang mana tiap-tiap pixel yang ada pada area koordinat tertentu akan disimpan dalam citra yang baru. Diagaram proses pemotongan citra: Citra Asli Citra asli Hasil Cropping 4. Langkah Pengerjaan 1. Buka software er mapper 2. Klik open dengan menge-klik icon atau dengan klik File > Open. 3. Pilih file dengan ekstensi .tif pada folder ALOS kota Semarang 2009 dengan nama ALAV2A127643740-O1B2G_U_01. Klik OK. 4. Gabungkan band dengan menge-klik icon edit algorithm . sebuah kotak dialog akan keluar. Kemudian duplikat layer (pseudo layer) sebanyak 2 kali dengan mengeklik icon Duplicate.
  • 4. 5. Beri nama layer pertama dengan “Band 1”, layer kedua dengan “Band 2”, dst. 6. Kemudian klik Load Dataset. Sebuah kotak dialog akan keluar. Pilih file ALAV2A127643740-O1B2G_U_02.tif untuk Band 2 kemudian klik OK this layer only. 7. Lakukan hal yang sama pada layer ketiga dan keempat. 8. Tutup kotak dialog Algorithm. Klik file > Save as. Simpan citra dengan ekstensi .ers. Tunggu prosesnya. 9. Setelah selesai, buka file citra yang baru saja disimpan. Warna citra akan berubah. 10. Lakukan koreksi geometri dengan klik menu Process  geocoding wizard. 11. Kotak dialog Geocoding Wizard akan keluar. Pada tab pertama, pilih Polynomial untuk tipe geocoding. Lalu klik input file, masukkan dengan file citra yang sudah diedit (dengan ekstensi .ers). Klik OK. ` 12. Klik tab kedua. Pilih linear.
  • 5. 13. Klik tab ketiga. Klik Change. Jendela akan muncul. Ganti Datum RAW dengan memilih WGS84.  14. Ganti Projection RAW dengan SUTM 49. 15. Kemudian, ganti coord system type dengan Eastings/Northings. Klik OK. 16. Klik tab keempat. Secara otomatis tampilannya: Dari sini akan dicocokkan lokasi yang sebenarnya dengan lokasi yang tampak di citra satelit. Cara mencocokkannya ialah dengan menentukan setidaknya empat buah titik ikat (Ground Control Point/GCP). Cara menentukan titik-titik ikat itu ialah: Buka aplikasi Google Earth. Kemudian klik icon tambahan tanda letak.
  • 6. 17. Pindahkan penanda ke satu titik yang diinginkan. Upayakan satu titik itu ialah suatu hal yang mudah dilihat, umum, dan sifatnya menjadi semacam patokan. Pada contoh, misal yang dipilih ialah sebuah gedung putih di dekat Kali Garang. Beri nama penanda agar tidak bingung. Kemudian perhatikan referensi Easting dan Northing-nya. Copy referensi tersebut dan paste-kan di referensi Easting dan Northing pada jendela Geocoding Wizard di tab keempat. 18. Buka ER Mapper. Tempatkan titik ikat di lokasi/spot yang mendekati sama dengan penanda yang ada pada google earth. Lalu pada kolom On di jendela Geocoding Wizard, klik tulisan Off (berwarna merah) sehingga berubah menjadi On. 19. Untuk menambah titik ikat yang baru, klik icon add new GCP Tentukan empat titik ikat yang lain dengan cara yang sama. Setelah didapat koordinat-koordinatnya, perhatikan RMS-nya. Jika RMS masih belum 0.00, klik icon calculate uncorrected point terus menerus hingga RMS menjadi 0.00. 20. Klik tab kelima. Pada output file, pilih lokasi dimana citra yang sudah ditentukan titik ikatnya ini akan disimpan. Usahakan dalam satu folder. Save file dengan ekstensi: .ers . pada cell attribute, isikan 30 x30. Lalu klik OK.
  • 7. 21. Save file dengan ekstensi .tif. ubah cell attribute sehingga menjadi 30 x 30. Kemudian klik Save File and Start Rectification. Proses rektifikasi akan berjalan. Setelah proses selesai, klik Close. 22. Setelah selesai, buka kembali file yang baru saja di-rectify tersebut. 23. Klik file utilities  import vector and GIS formats ESRI shape file import. 24. Pada input file, pilih file .shp yang diinginkan. Jika belum memilikinya, dapat diolah dahulu dengan software ArcGIS. Ganti Map projection menjadi SUTM49 kemudian ganti warna. Klik OK. 25. Tutup jendela tersebut. Buka kembali file citra yang terbaru.
  • 8. 26. Kemudian pada kotak dialog yang terbuka, klik Edit  add vector layer  annotation/map composition. 27. Klik load data set. Pilih file shp yang telah berubah ekstensi menjadi .erv. Klik OK. 28. Layer akan muncul. Klik Annotate Vector Layer 29. Kotak dialog tools akan muncul. Sebelum menge-klik icon display/edit object attribute, blok daerah yang telah terseleksi yang akan di-crop. Setelah itu, klik icon display/edit object attribute. 30. Lalu klik icon lagi. 31. Beri nama di kolom isian, misal Kelurahan. Klik Apply All. Klik close. 32. Pada kotak dialog Tools, klik save as. Pilih pilihan “Raster region”. Klik OK.
  • 9. 33. Klik save. Klik OK. 34. Kotak dialog akan muncul. Klik Close. 35. Setelah itu, klik edit formula. 36. Kotak dialog formula editor akan muncul. Klik channel Red. Klik standard  inside region polygon test. 37. Secara kolom muncul tulisan “IF (INREGION(r1)) THEN Input1 ELSE NULL” , ganti NULL dengan 255. Pilih regions. Klik Apply Changes.
  • 10. 1 2 3 38. Lakukan hal yang sama pada channel G dan B. Per step warna akan berubah. Klik Save. Klik kanan pada citra  quick zoom  zoom to all vector dataset. 39. Klik kanan pada citra  file  save as dengan ekstensi .tif. Pilih lokasi dan beri nama. 40. Setelah file tersimpan, buka ArcGIS. 41. Buka file yang baru saja di-save klik dengan Add Data.
  • 11. 42. Add data untuk file sungai, jalan, dan batas kelurahan. 43. Untuk mengaktifkan nama-nama kelurahan yang ada di dalam kecamatan Banyumanik, klik kanan kelurahan  label features. 44. Setelah itu, buat layout dan ITP. 45. Untuk membuat legenda perumahan, sawah, lahan kosong, RTH, kawasan pendidikan, dan industri, menggunakan snipping tool dengan membuka gambar kemudian memillih area. 46. Klik new kemudian blok area yang dipilih. Lalu klik save. 47. Setelah ITP selesai dibuat, save file. Export menjadi ekstensi .jpeg dengan klik file  Export Map.
  • 12. 5. Hasil dan Pembahasan Citra yang dipotong ialah citra ALOS tahun 2009 wilayah kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Pemotongan citra ini dilakukan untuk mempermudah pengamatan dan analisis khusus di kecamatan Banyumanik saja. Pemotongan citra ini kemudian diolah di software ArcGIS sehingga dapat dibuat layout peta dan ITP-nya. Dari pengamatan, diketahui bahwa di wilayah Banyumanik, terdapat beberapa guna lahan, yaitu untuk sawah, industri, perumahan, ruang terbuka hijau, dan lahan kosong. Legenda untuk guna lahan ini didapat dengan snipping tools, yang membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan print screen dan kemudian mengolahnya terlebih dahulu di Paint. 6. Daftar Pustaka Afandi, Arisal Bagus. 2013. “PRE-PROCESSING IMAGE (COMPOSITE, CROPPING, DAN MOSAIC IMAGE)” dalam Academia. https://www.academia.edu. Diunduh Jumat, 27 Desember 2013. Hilman Drp. 2013. “Pengenalan Band untuk Pengenalan Obyek di Landsat” dalam Wordpress. http://hilmandrp.wordpress.com. Diunduh Jumat, 27 Desember 2013. Iwank Saribu. 2008. “Koreksi Radiometrik” dalam Blogspot. http://konturgeo.blogspot.com/. Diunduh Jumat, 27 Desember 2013. Oocities – ER Mapper-Pendahluan – Kamis, 26 Desember 2013. http://www.oocities.org/yaslinus/b1_1.html. Sudrajat, Ajat. 2001. Klasifikasi Penutup Lahan Melalui Gabungan Citra Digital Landsat Thematic Mapper (TM) dengan Foto Udara Digital (Studi Kasus Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjut, Jawa Barat), Skripsi, Fakultas Pertanian/ Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sukartono dan Supriatna, Wahyu. 2002. (”Teknik Perbaikan Data Digital (Koreksi dan Penajaman) Citra Satelit” dalam Buletin Teknik Pertanian), Vol 7, Nomor 1, pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt071022.pdf. (diakses Kamis, 26 Desember 2013). Vira Resani. “Koreksi Geomtrik dan Radiometrik” dalam Academia. https://www. academia. edu/4774349/Koreksi_Geometrik_dan_Radiometrik. Diunduh pada Kamis, 26 Desember 2013. Wibowo, Prashenda Eko. 2010. “Identifikasi Perubahan Tutupan Lahan Pulaupanggang, Pulau Pramuka, Dan Pulau Karyaantara Tahun 2004 Dan Tahun 2008”,Skripsi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian/Program Sarjana, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Diunduh pada Selasa, 15 April 2014.