1. 27
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan CV.Tiga Putra Jaya
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah sepatu khusus wanita dengan
jenis balet ukuran dewasa dengan berbagai model. Produk yang dihasilkan merupakan
produk jadi yang diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Bahan baku yang
digunakan adalah bahan kain dengan berbagai corak dan warna. Selain bahan baku
utama, proses produksi juga didukung oleh peralatan dan perlengkapan lainnya guna
menunjang kegiatan produksi antara lain adalah mesin PON, mesin jahit, bahan lapisan,
aksesoris sepatu, bahan perekat, benang, jarum, dan lain-lain. Mesin dan peralatan yang
digunakan dalam proses produksi dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Table 4.1
Daftar mesin dan peralatan produksi
Jenis Jumlah Fungsi
Mesin Jahit 12 Merakit antar komponen yang sudah dibuat
polanya
Mesin PON 1 Alat untuk mencetak bagian alas luar sepatu
sesuai dengan ukuran sepatu yang diinginkan.
Pisau Seset 12 Untuk menyeset bahan-bahan yang sudah
dipotong agar memiliki ketebalan/kehalusan
yang sama
Pemotong (cutter) 4 Memotong kulit imitasi yang sudah digambar,
memotong karton, dan bahan-bahan sepatu
lainnya.
Palu 2 Mempermudah dalam pemasangan aksesoris
sepatu
Catoet/tang 12 Alat untuk membantu merakit komponen
2. 28
sepatu
Sepatu kayu 40 Alat untuk membantu merakit komponen
sepatu
Kompor 1 Untuk memanaskan latek.
Alat Semprot 1 Untuk menyemprot bagian sepatu agar terlihat
berkilau.
Sikat gigi (sebagai
pengganti kuas)
4 Alat bantu yang digunakan untuk merekatkan
bahan yang satu dengan bahan lainnya
menggunakan perekat
Gunting 3 Memotong kain lapis, benang, dan
sebagainya.
Pulpen 2 Digunakan dalam pembuatan desain sepatu
dan pemotongan desain sepatu yang telah
dibuat.
Spidol 2
Penggaris 4
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
4.2 Proses Produksi Sepatu
Proses produksi meliputi kegiatan merubah bahan mentah atau setengah jadi
menjadi bahan jadi melalui proses transformasi dengan menggunakan sumberdaya.
Sumberdaya yang digunakan meliputi bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya, serta
SDM yang terampil dan berkualitas. Tahap proses produksi ini jika digambarkan adalah
sebagai berikut :
3. 29
Gambar 2. Alur Kegiatan Produksi
Berdasarkan Gambar 2, jika diuraikan alur kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam proses produksi. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan model sepatu yang akan dibuat. Sepatu
yang akan dibuat sebelumnya didesain terlebih dahulu oleh desainer. Designer harus
mampu membuat gambar kerja dari model sepatu yang biasanya ditentukan berdasarkan
katalog desain atau berdasarkan model sepatu yang dibeli oleh perusahaan dari mall-
mall untuk dikembangkan menjadi beberapa model oleh designer. Setelah beberapa
design sepatu ditentukan dan dibuat model contohnya. Setelah beberapa model contoh
jadi lalu diajukan ke pihak grosir dan bila telah disetujui maka selanjutnya dilakukan
perencanaan kebutuhan bahan baku dan bahan penolong beserta perencanaan biaya
kebutuhan produksi.
2. Tahap Pembuatan Pola
Tahap pembuatan pola merupakan kegiatan menggambar pola sesuai dengan
model sepatu yang akan dibuat diatas kain/bahan kulit imitasi. Kegiatan menggambar
pola dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan keterangan atau detail gambar.
Tahap Persiapan
Tahap Pembuatan Pola
Tahap Pemotongan dan Menjahit
Tahap Perakitan Sepatu
Tahap Finishing
4. 30
Beberapa alat sederhana diperlukan untuk menggambar pola seperti pulpen, spidol, dan
penggaris. Berdasarkan kegiatan pada tahap ini dapat diidentifikasikan biaya-biaya yang
timbul seperti penyusutan peralatan.
3. Tahap Pemotongan Pola dan Menjahit
Tahap pemotongan dan menjahit dilakukan oleh tukang atas atau karyawan yang
membuat bagian muka sepatu. Bahan-bahan dipotong sesuai dengan gambar pola yang
telah dibuat sebelumnya. Pemotongan bahan ini dilakukan dengan tepat untuk
menghindari pemborosan bahan yang ada, setelah itu, potongan-potongan bahan
tersebut digabungkan untuk menghasilkan bentuk muka sepatu. Pada tahap ini juga
dilakukan pemasangan aksesoris-aksesoris sepatu sesuai dengan model. Penggabungan
bagian-bagian sepatu ini biasanya menggunakan mesin jahit dan juga lem untuk
merekatkan bagian-bagian tertentu. Berdasarkan aktvitas tersebut dapat
diindentifikasikan biaya-biaya yang timbul antara lain biaya penyusutan peralatan, biaya
penyusutan mesin, dan biaya pemeliharaan mesin.
4. Tahap Perakitan Sepatu
Tahap perakitan sepatu meliputi kegiatan menyatukan bagian muka sepatu yang
telah dibuat sebelumnya, bagian alas luar sepatu yang telah dibuat, dan bagian alas
bagian dalam sepatu. Pada tahap perakitan biasanya dilakukan oleh tukang bawah.
Bahan yang telah dijahit kemudian dibentuk dengan tangan dengan menggunakan
cetakan sepatu yang terbuat dari kayu berbentuk kaki. Selanjutnya menyatukan bahan
sepatu yang sudah terbentuk dengan bagian bawah sepatu atau alas sepatu. Biaya yang
timbul adalah biaya penggunaan alat-alat penolong dan biaya penyusutan peralatan.
5. Tahap Finishing
Pada tahap finishing, dilakukan kegiatan merapikan sepatu yang telah dirakit.
Selain itu juga pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap sepatu yang
telah jadi, jika sepatu cacat maka dikembalikan ke tukang bawah untuk diperbaiki.
Sepatu yang telah sesuai ditandai dengan stiker ukuran sepatu untuk selanjutnya di
packing menggunakan kardus. Biaya yang timbul adalah biaya penggunaan bahan
penolong dan biaya penyusutan peralatan.
5. 31
4.3 Perhitungan/Data Biaya
CV.Tiga Putra Jaya menjual hasil produksi sepatunya melalui pihak grosir untuk
didistribusikan ke pedagang lain. Sistem pemasaran sepatu yang dihasilkan
perusahaan adalah dengan menjual sepatu secara rutin kepada langganannya
atau lebih dikenal dengan pihak grosir di Pasar Cipulir. Data yang dipakai
adalah data bulan Juni 2010. CV.Tiga Putra Jaya memproduksi sepatu flatshoes
model BM01 setiap bulannya sebanyak 10 kodi. Selain memproduksi sepatu
flatshoes model BM01, perusahaan juga memproduksi sepatu flatshoes model
BM02, BM03, BM04, heels model HM01 dan HM02. Kapasitas produksi untuk
sepatu flatshoes model BM01 diperkirakan adalah 15 % dari kapasitas produksi
secara keseluruhan. Adapun perincian biaya-biaya yang digunakan untuk
memproduksi roti tawar tersebut untuk bulan Juni 2010 adalah :
a. Biaya Bahan Baku
Bahan AC Newbook Rp 420.000
Bahan AC Harmoni Rp 168.600
Pur CE Rp 196.000
Tekson 1,3mm Rp 95.000
Sol YY Rp 200.000
Besi Tamsin 14 Rp 72.000
Jumlah Rp 1.151.600
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.
Sistem upah yang berlaku ialah dimana tenaga kerja dibayar berdasarkan jumlah
sepatu yang dihasilkan.
6. 32
Tabel 4.2
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
Jenis Pekerjaan Jumlah Upah/kodi Total
Desainer - - 300.000
Tukang Atas 10 30.000 300.000
Tukang Bawah 10 20.000 200.000
Tukang Sol 10 1.500 15.000
Tukang Bensol 10 5.000 50.000
Tukang Finishing 10 4.500 45.000
Uang makan 10 32.000 320.000
Total BTKL 1.230.000
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk
jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
nilainya relative kecil.
Tabel 4.3
Biaya Penggunaan Bahan Penolong
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
No. Bahan Penolong Jumlah Harga
per kodi
Jumlah
1 Ujung Keras 10 450 45.000
7. 33
2 Embos Merk 10 200 20.000
3 Lem PC 10 820 82.000
4 Lem Qbon PU 10 760 76.000
5 Lem Qbon KNG 10 760 76.000
6 Lateks 10 70 7.000
7 Spon 1 ½ ml 10 450 45.000
8 Benang Jahit 10 80 8.000
9 Kardus 10 650 65.000
10 Aksesories 10 300 30.000
12 Peralatan 125.550
Jumlah 503.550
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
Biaya Listrik Rp 300.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 300.000 x 15% = Rp 45.000 /bulan
Biaya Telpon Rp 150.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 150.000 x 15% = Rp 22.500 /bulan
Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan
Biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan merupakan biaya
perawatan dan perbaikan serta pembelian suku cadang mesin dan
kendaraan apabila mengalami kerusakan.
8. 34
Tabel 4.4
Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
No. Keterangan Biaya /bulan
1 Mesin Jahit 120.000
2 Mesin PON 50.000
3 Motor (2 unit) 200.000
Jumlah 370.000
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 370.000 x 15% = Rp 55.500 /bulan
Biaya Penyusutan Kendaraan dan Mesin
Setiap penggunaan mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi
akan mengalami penyusutan. Penyusutan dari mesin dan peralatan
tersebut akan mengakibatkan timbulnya biaya yang disebut dengan biaya
penyusutan. Perhitungan nilai penyusutan yang digunakan adalah
berdasarkan nilai ekonomis atau lebih dikenal dengan metode garis lurus.
Biaya Penyusutan = (harga perolehan – nilai sisa)
Umur ekonomis
1. Biaya Penyusutan Mesin Jahit
(Rp 2.400.000 – Rp 240.000) : 5 = Rp 432.000/tahun
Rp 432.000 : 12 = Rp 36.000/bulan
Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 36.000 x 15% = Rp 5.400
2. Biaya Penyusutan Mesin Pon
(Rp 500.000 – Rp 50.000) : 5 = Rp 90.000/tahun
Rp 90.000 : 12 = Rp 7.500/bulan
9. 35
Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 7.500 x 15% = Rp 1.125
3. Biaya Penyusutan Motor
(Rp 25.000.000 – Rp 7.000.000) : 5 = Rp 3.600.000/tahun
Rp 3.600.000 : 12 = Rp 300.000
Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 300.000 x 15% = Rp 45.000
Tabel 4.5
Biaya Penyusutan Mesin dan Kendaraan
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
Keterangan Jumlah
Mesin Jahit 5.400
Mesin PON 1.125
Motor 45.000
Total Biaya Penyusutan 51.525
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp 100.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 100.000 x 15% = Rp 15.000
Biaya Penyusutan Gedung
(Rp 110.000.000 – Rp 20.000.000) : 20 = Rp 4.500.000/tahun
Rp 4.500.000 : 12 = Rp 375.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 375.000 x 15% = Rp 56.250
10. 36
Tabel 4.6
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
Keterangan Biaya Jumlah
Biaya Bahan Baku Penolong 503.550
Biaya Listrik 45.000
Biaya Telpon 22.500
Biaya Pemeliharaan mesin dan
kendaraan
55.500
Biaya Penyusutan mesin dan
kendaraan
51.525
Biaya Pemeliharaan gedung 15.000
Biaya Penyusutan gedung 56.250
Total BOP 749.325
4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi
4.4.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan
BBB Rp 1.151.600
BTKL Rp 1.230.000
BOP Rp 571.050
Rp 2.952.650
Harga Pokok Produksi per pasang sepatu
Rp 2.952.650 : 200 pasang = Rp 14.763,25
Harga Jual produk dengan tafsiran laba 40%
Rp 14.763,25+ ( 40% x Rp 14.763,25) = Rp 20.668,55
11. 37
4.4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Full Costing
CV.Tiga Putra Jaya mengolah produknya melalui satu departemen. Dalam tahap
pengolahan tersebut sebagian kecil produk mengalami kerusakan dan tidak laku dijual.
Data produksi dan biaya dalam bulan Juni 2010 adalah sebagai berikut :
Produk masuk proses sebanyak 200 pasang sepatu, dari jumlah tersebut 175 pasang
sepatu telah selesai dan produk rusak sebanyak 5 pasang sepatu dan 20 masih dalam
proses dengan tingkat penyelesaian (BBB 100%, BTKL 80 %, BOP 70 %). Produk
rusak yang bersifat normal sebanyak 5 pasang sepatu dalam satu bulan, akan tetapi
jumlah tersebut tidak mempengaruhi dalam memperhitungkan harga pokok produk dan
harga jual.
Berikut ini data produksi dari pemprosesan sepatu :
Dimasukkan dalam proses 200 pasang
Produk jadi ditrasfer ke gudang 175 pasang
Produk dalam proses akhir 20 pasang
(BB 100 %, BTKL 80 %, BOP 70 %)
Produk rusak 5 pasang
200 pasang
0
Data biaya produksi bulan Juni 2010
Biaya Bahan Baku Rp. 1.151.600
Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.230.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 749.325
Total Biaya Produksi Rp. 3.130.925
Perhitungan Unit Ekuivalen
Biaya Bahan Baku = 175 + 5 + (100 % X 20) = 200
Biaya TK Langsung = 175 + 5 + ( 80 % X 20) = 196
Biaya Overhead Pabrik = 175 + 5 + ( 70 % X 20) = 194
12. 38
Perhitungan Biaya Per Pasang Sepatu
BBB = Rp 1.151.600 : 200 pasang = Rp 5.758
BTKL = Rp 1.230.000 : 196 pasang = Rp 6.275,5
BOP = Rp 749.325 : 194 pasang = Rp 3.902,7
Total = Rp 15.936,2
Berikut ini adalah perhitungan Biaya Produksi bulan Juni 2010
HP Produk Jadi = 175 x Rp 15.936,2 = Rp 2.781.800
HP Produk rusak = 5 x Rp 15.936,2 = Rp 79.480
Jumlah HP Produk Jadi = Rp 2.861.280
Harga Pokok Produk Dalam Proses 20 unit :
BBB = 100 % X 20 X Rp 5.758 = Rp 115.160
BTK = 80 % X 20 X Rp 6.275,5 = Rp 100.408
BOP = 70 % X 20 X Rp 3.902,7 = Rp 46.832,4
Rp 269.643
Harga Pokok Produksi untuk bulan Juni 2010 Rp 3.130.923
Harga Pokok Produksi per pasang sepatu adalah
Rp 3.130.923 : 200 = Rp 15.654,5
Rp 15.654,5+ (40 % x Rp 15.654,5)
Harga Jual per pasang = -----------------------------------------------
200
= Rp 21.916,3