Rangkaian menjelaskan pengontrolan dua buah motor secara berurutan dengan menggunakan kontaktor dan tombol tekan. Rangkaian bekerja secara berurutan dimana motor kedua hanya akan beroperasi jika motor pertama telah dihidupkan terlebih dahulu. Aplikasi kontrol sekuensial digunakan luas pada mesin-mesin industri.
1. Pengontrolan 2
Motor Secara
Berurutan
Anggota Kelompok :
Yusuf Helvi
Rafiq Saimuri
Edyan Noveri
Nisa Mahfudha W
Prima Coveria
Fajrial Fajri
Jefrisman
2. Control System
• Pada industri modern saat ini control atau
pengendali suatu system sangatlah diperlukan
untuk lancarnya proses produksi di suatu
industri.
• Control system ini paling utama yang
diperlukan sehingga membuat kita harus
paham dan lancar dalam merencanakan
rangkaian.
• Rangkaian control yang umum digunakan pada
industri saat ini masih menggunakan rangkaian
control yang berawal dari rangkaian manual.
3. KONTROL SEKUENSIAL
• Control sekuensial digunakan untuk mengatur suatu dan
operasi yang saling terkait, terhubung atau terencana
(terjadwal).
• Control sekuensial dapat dibagi menjadi tiga kategori
sebagai berikut :
a. Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika kondisi yang
ditentukan sebelumnya terpenuhi (conditional control)
b. Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika telah
mencapai waktu yang telah ditentukan (time Schedule
control)
c. Sistem di mana waktu pelaksanaan atau interval waktu
tidak penting, hanya urutan operasi yang telah ditetapkan
yang dipentingkan (executive control)
4. Kontrol Sekuensial
• Kategori (a). Sebagai contoh, untuk pergi ke lantai 30 dari
lantai 2 dengan sangkar elevator, harus memenuhi kondisi :
i. Tombol pemanggil ditekan pada lantai 2
ii. Penumpang tidak melebihi kapasitas
iii. Tombol tujuan dalam sangkar ditekan
• Kategori (b) misalnya lampu lintas, alat pemain otomatis
dan lain-lain.
• Kategori (c) sebagian besar dari control posisi sebagai
contoh jika benda kerja akan dibentuk diameter d2 dari x ke
z, waktu pengerjaan atau interval tidak penting karena
kecepatan pengerjaan tergantung pada benda kerja, tenaga
mesin dan material alat-alat.
5. Komponen Pengontrolan
Jenis rangkaian control yang selalu dirancang
dalam rangkaian manual adalah selalu
menggunakan peralatan – peralatan yang bersifat
listrik .
Rangkaian control atau pengendali harus
dipahami mulai dari jenis dan dasar komponen
yang digunakan.
Dalam desain rangkaian pengendali dasar atau
control system selalu menggunakan
KONTAKTOR, TIMER, OVERLOAD, MCB dan lain –
lain.
6. 1. KONTAKTOR
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik.
Kontaktor digunakan untuk mengerjakan
atau mengoperasikan dengan seperangkat
alat control beban, seperti :
– Penerangan
– Pemanas
– Pengontrolan Motor – motor Listrik
– Pengaman Motor – motor Listrik
7. Simbol Kontaktor
Kontaktor mempunyai kontak -kontak UTAMA dan kontak-kontak BANTU
yang terdiri dari :
– NORMALLY OPEN ( NO )
– NORMALLY CLOSE ( NC )
Kontak pada kondisi NORMALLY OPEN ( NO ).
Kontak pada kondisi NORMALLY CLOSE ( NC ).
Kontak ON DELAY pada kondisi NORMALLY OPEN ( NO ).
Kontak OFF DELAY pada kondisi NORMALLY CLOSE ( NC ).
8. 2. THERMAL OVER LOAD ( TOL )
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan
panas ( temperature ) yang ditimbulkan oleh
arus yang mengalir melalui elemen – elemen
pemanas bimetal.
Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :
1). Reset Mekanik
2). Arus Setting ( batas arus )
9. 3. TIME DELAY RELAY ( TIMER )
Fungsi dari Time Delay Relay ini untuk memindahkan kerja
dari rangkaian pengontrol dalam waktu tertentu yang
bekerja secara otomatis, misalnya untuk rangkaian control
hubungan Ү – Δ secara otomatis, hubungan control secara
berurutan dan lain – lain. Timer tunggal / berdiri sendiri
dapat disimbolkan sebagai berikut :
• Tetapi pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada juga berbeda
pengunaan, sehingga ada beberapa jenis Timer yang dapat dihubungkan
langsung dengan kontaktor yaitu :
a. ON DELAY b. OFF DELAY
10. 4. PUSHBUTTONS ( TOMBOL
TEKAN )
PushButtons merupakan suatu bentuk saklar yang sering
digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai
fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya,
tetapi memiliki perbedaan dalam penguncian
NO NC NO-NC
11. 5. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu
rangkaian control. Pada MCB memiliki fungsi
sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya
yang dipakainya,
14. PENGONTROLAN 2 BUAH MOTOR SECARA
BERURUTAN
1. SISTEM PENGATURAN SECARA BERURUTAN.
SIstem pengaturan secara berurutan yaitu adanya saling keterkaitan
antara kontaktor, dimana kerja dari kontaktor berikutnya ( K2 )
dipengaruhi dari kontaktor sebelumnya ( K1 ). Dengan demikian
apabila salah satu dari kontaktor ( K1 ) bekerja ( ON ) sehingga kontaktor
berikutnya ( K2 ) dapat dioperasikan ( ON ).
15. 2. DIAGRAM PENGONTROLAN 2 BUAH MOTOR 3 PHASE SECARA
BERURUTAN
Rangkaian Utama Rangkaian Pengontrolan
16. 3. PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Rangkaian ini bekerja berurutan untuk
mengendalikan 2 buah motor 3 fase dari Motor 1 ke
Motor 2 sehingga pabila timbol on 2 di hidupkan k2
tidak akan hidup karena sudah di putus oleh no k1
untuk menghidupkan k2 kita harus menghidupkan k1
dulu sehingga no k1 mengunci mengalirkan arus
listrik ke pushbottom 2 baru kita tekan push bottom
2 sehingga k2 bekerja no k2 mengunci dan motor 2
baru bekerja setelah motor 1 hidup,intinya pada no
k1 yang memutus arus listrik yg menuju pushbottom
2 , dan apabila push bottom off 1 di tekan maka ke2
motor mati karena jika k1 mati no k1 membuka dan
memutus arus listrik yang menuju k2.
17. Aplikasi Kontrol Sekuensial
• Kontrol sekuensial diaplikasikan secara luas
dalam banyak cabang rekayasa, karena itu
adalah mustahil untuk melakukan sigi seluruh
aplikasinya.
• Mesin “tool”, mesin transfer, system control
conveyor, robot industri, printer,mesin rolling
press, mesin las, mesin penyortir automatis,
mesin pencetak plastic, generator listrik
18. Aplikasi Kontrol Sekuensial
• Kontrol proses kontinyu, tungku, peralatan
penukar ion, system drainase/pencatu air,
system penyaringan dan pembuangan limbah,
pencampur bahan mentah.
• System pengapian roket, operasi reactor
nuklir, system pilot pesawat udara,