SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
6/5/2015
PT.BORMINDO NUSANTARA
By | Rusihan A.D. - DRILLING HSE -
DRILLING RIG TUTORIAL 01.
R
R . A . D Page 2
Drilling Rig : Sistem Tenaga (Power System)
TAHAP I PENDAHULUAN
Operasi pemboran bertujuan membuat lubang secara cepat, murah dan aman hingga
menembus formasi produktif di bawah permukaan. Operasi pemboran dimulai dengan
pembuatan pondasi, pemasangan lantai bor (substructure), pendirian menara, dan
pemasangan perlengkapan-perlengkapan pemboran. Hasil pemboran yang dinamakan
“Lubang Sumur” atau "Well Bore" tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemasangan pipa
selubung berupa casing dan dilanjutkan dengan penyemenan. Langkah selanjutnya adalah
pemasangan fasilitas peralatan produksi untuk memproduksikan minyak atau gas dari formasi
produktif.
Metoda pemboran yang berkembang saat ini adalah metoda pemboran putar (rotary
drilling), bukan pemboran tumbuk. Oleh karena itu, dalam acara praktikum “Peragaan
Peralatan Pemboran” ini hanya diperagakan sistem utama dan sistem penunjang dari rotary
drilling rig.
Seiring dengan semangkin pesatnya perkembangan teknologi pemboran, khususnya
pemboran di lepas pantai yang pada prinsipnya adalah merupakan perkembangan dari operasi
pemboran di darat, maka dalam acara praktikum ini praktikan sekaligus juga memberikan
laporan peragaan sistem peralatan pemboran lepas pantai. Untuk peralatan-peralatan
pemboran di lapangan geothermal pada prinsipnya adalah sama dengan di lapangan migas.
Secara sistematik, materi praktikum “Peragaan Peralatan Pemboran” yang akan
dilaporkan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
I. Sistem Utama dari Perlatan Bor Putar, meliputi :
1. Sistem Tenaga atau Power System.
2. Sistem Pengangkatan atau Hoisting System.
3. Sistem Pemutar atau Rotating System.
4. Sistem Sirkulasi atau Circulating System.
5. Sistem Pencegah Semburan Liar atau Blowout Prevention System.
II. Sistem Penunjang, meliputi :
1. Sistem Penyemenan atau Cementing System.
2. Sistem Peralatan Penunjang lainnya.
III. Sistem Peralatan Pemboran Lepas Pantai atau Offshore System.
Kita masih lanjut dengan tulisan kemarin, kali ini kita akan membahas sistem pada rig
pemboran yang pertama, yaitu sistem tenaga, dimana sistem ini memegang peranan penting
dalam pemboran (semuanya juga penting sih). Hanya saja sistem tenaga ini adalah sumber
dari segala sistem yang akan digunakan, yop ikut penjelasannya. >>>
 Sistem Tenaga (Power System)
1. Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen utama, yaitu :
2. Power Supply Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal
sebagai “Prime Mover” (penggerak utama).
3. Distribution Equipment (transmition), meneruskan tenaga yang diperlukan untuk
operasi pemboran.
4. Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem
transmisi mekanis atau sistem transmisi listrik.
1.1. PRIME MOVER UNIT
Hampir semua rig menggunakan “Internal Combution Engines”. Penggunaan jenis dan
jumlah mesin ini ditentukan oleh besarnya tenaga yang diperlukan untuk mengebor sumur
yang didasarkan pada casing program dan keadaan sumur. Tenaga yang dihasilkan sebuah
prime mover berkisar antara 500 sampai 5000 hp.
Jumlah unit mesin yang diperlukan :
1. Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin.
2. Empat, untuk pemboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga
mesin yang diperlukan dapat mencapai empat mesin.
Jenis mesin yang digunakan :
1. Diesel ( copression ) engines.
2. Gas ( spark-ignition ) engines.
R
R . A . D Page 4
Prime Mover
Fungsi : Fungsi utama dari prime mover unit adalah untuk mendukung seluruh sistem lainnya
dengan menyediakan suatu sumber tenaga yang diperlukan dalam operasi pemboran modern.
Letak : Letak prime mover tergantung pada sistem transmisi yang digunakan dan
ketersediaan ruang, umunya prime mover terletak di bawah rig, di atas lantai bor, di samping
atau di sisi rig, baik di atas tanah maupun di atas lantai bor pada struktur yang terpisah, dan
terletak jauh dari rig .
Mekanisme : Tenaga yang dihasilkan oleh suatu Prime Mover harus disalurkan kebagian-
bagian pekerjaan utama dari sistem pemboran. Transmisi tenaga ini dilakukan melalui salah
satu dari dua cara yang ada, yaitu:
a) Transmisi tenaga mekanis (Mechanical Power Transmission).
b) Transmisi tenaga listrik (Electric Power Transmission).
Biasanya di rig prime mover berada di dalam wadah (kontainer) untuk alasan keamana dan
keselamatan peralatan. seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Prime Mover di sisi menara bor
1.2. DISTRIBUSI TENAGA PADA RIG
Rig tidak berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi.
Sebagian besar tenaga yang dihasilkan mesin, didistribusikan untuk drawwork, rotary table
dan mud pump. Disamping itu juga diperlukan untuk penerangan, instrumen rig, engines
fans, air conditioner, dan tenaga transmisi.
 Tenaga transmisi diperoleh dari salah satu metode sebagai berikut :
- Mechanical power transmission.
- Electrical power transmission.
1.2.1. Mechanical Power Transmision
Mechanical Power Transmision (transmisi tenaga mekanik) berarti tenaga yang dihasilkan
oleh mesin-mesin harus diteruskan secara mekanis.
Sistem Transmisi Mekanik
Fungsi : Sebagai penghubung untuk menghubungkan tenaga power yang berasal dari prime
mover ke peralatan – peralatan atau mesin – mesin yang ada di rig.
Mekanisme : Tenaga yang dihasilkan oleh prime mover harus dihubungkan bersama-sama
dengan mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang mencukupi. Hal ini
dilakukan dengan Hydraulic Coupling (Torque Converters), yang dihubungkan bersama-
sama (compounded). Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sprocket dan chain
linking system (sistem rantai), yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang
memerlukan tenaga. Sistem ini sekarang banyak digantikan dengan tenaga listrik (susunan
electrical power transmision).
R
R . A . D Page 6
1.2.2. Electrical Power Transmission
Sebagian besar drilling rig sekarang telah menggunakan sistem transmisi tenaga listrik
yang harus dialirkan melalui kabel. Pada sistem ini mesin diesel memberikan tenaga mekanik
dan diubah menjadi listrik oleh generator listrik, yang dipasang didepan block. Generator
menghasilkan arus listrik, yang dialirkan melalui kabel ke suatu “Control Unit” (kontrol
kabinet).
Dari control kabinet, tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik
yang langsung dihubungkan ke sistem peralatan yang lain, seperti sistem angkat, rotary,
sirkulasi, penerangan, dan lain-lain.
Beberapa keuntungan penggunaan electric power transmission :
1. Lebih fleksibel letaknya.
2. Tidak memerlukan rantai penghubung.
Umumnya lebih kompak dan portable, dan lebih mudah dikontrol.
Sistem Transmisi Elektrik
Fungsi : untuk mentransmisikan tenaga yang dihasilkan oleh prime mover ke seluruh
peralatan pemboran melalui kabel (elektrik).
Mekanisme : Alternator memproduksi AC power yang dikirmkan melalui kabel ke electric
switch-and-control gear. Dari sini, sebagian besar degenerated menjadi DC dan dikirimkan
melalui kabel ke electric motor yang terpasang langsung pada peralatan bersangkutan.
TAMBAHAN
TAHAP II SISTEM TENAGA (POWER SYSTEM)
2.1. DASAR TEORI
Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen utama, yaitu :
1. Power Supplay Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal
sebagai “Prime Mover” (penggerak utama).
2. Distribution (Transmition) Equipment, meneruskan tenaga yang diperlukan untuk
operasi pemboran.
Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem
transmisi mekanis dan sistem transmisi listrik.
2.1.1. PRIME MOVER UNIT
Hampir semua rig menggunakan “Internal Combustion Engines”. Penggunaan mesin
ini ditentukan besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing program dan
keadaan sumur. Tenaga yang dihasilkan prime mover berkisar antara 500 sampai dengan
5000 hp.
Letak prime mover tergantung dari beberapa faktor :
1. Sistem tenaga transmisi yang digunakan
2. Ruang yang tersedia, dsb.
Beberapa letak prime mover adalah :
1. Di bawah rig
2. Di atas lantai bor
3. Di samping (sisi rig)
 Di atas tanah
 Di atas lantai bor pada struktur yang terpisah, jauh dari rig.
R
R . A . D Page 8
Jumlah unit mesin yang diperlukan :
a) Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin.
b) Empat, untuk pemboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang lebih besar
sehingga mesin yang diperlukan dapat mencapai empat mesin.
Jenis mesin yang digunakan :
1. Diesel (compression) engines.
2. Gas (spark-ignition) engines.
2.1.2. DISTRIBUSI PADA RIG
Rig tidak berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak
mencukupi. Sebagian besar tenaga yang dihasilkan mesin, didistribusikan untuk drawwork,
rotary table dan mud pump. Disamping itu juga diperlukan untuk penerangan, instrumen rig,
engines fans, air condinioner, tenaga transmisi.
Tenaga transmisi oleh suatu mesin atau lebih harus diteruskan ke komponen-
komponen utama rig, yaitu sistem pengangkatan, sistem pemutar dan sistem sirkulasi.
Tabel 2.1.Sistem Transmisi Tenaga
SISTEM UTAMA KEBUTUHAN TENAGA KOMPONEN
Sistem pengangkatan Pengangkatan Drawwork Drillers Console
Sistem Pemutar Pemutar Rotary Table Rotary Table
Sistem sirkulasi Sirkulasi mud Mud Pump
Degasser /
Centrifugal
Pump
Tenaga transmsi diperoleh dari salah satu metode sebagai berikut :
 Mechanical Power Transmission.
 Electrical Power Transmission.
2.1.2.1. Mechanical Power Transmission
Mechanical Power Transmission (transmisi tenaga mekanik) berarti tenaga yang dihasilkan
oleh mesin-mesin harus diteruskan secara mekanis.
Proses transmisi ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Tenaga yang dihasilkan oleh prime mover harus dihubungkan bersama-sama dengan
mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang mencukupi. Hal ini dilakukan
dengan Hydraulic Coupling (Torque Converters), yang dihubungkan bersama-sama
(compounded).
Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sprocket dan chain linking system
(sistem rantai), yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang memerlukan
tenaga. Sistem ini sekarang banyak digantikan dengan tenaga listrik susunan mechanical
power transmission.
2.1.2.2. Electrical Power Transmission
Sebagian besar drilling rig, diesel elektrik dan tenaga listrik yang lain harus dialirkan melalui
kabel. Pada sistem diesel elektrik mesin diesel menggunakan tenaga listrik dari generator
listrik, yang dipasang didepan block. Generator menghasilkan arus listrik, yang dialirkan
melalui kabel ke suatu “Control Unit”.
Dari control cabinet, tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang
langsung dihubungkan ke sistem peralatan.
Beberapa keuntungan penggunaan electric power transmision :
a. Lebih fleksibel letaknya.
b. Tidak memerlukan rantai penghubung.
c. Umumnya lebih kompak dan portable.
2.2 DESKRIPSI ALAT
2.2.1 Prime Mover
Fungsi : Fungsi utama dari prime mover unit adalah untuk mendukung
seluruh sistem yang lain dengan menyediakan suatu sumber tenaga
yang diperlukan dalam operasi pengeboran.
Mekanisme Kerja : Tenaga yang dibangkitkan oleh suatu primemover harus disalurkan
ke bagian-bagian pekerjaan utama dari sistem pengeboran.
R
R . A . D Page 10
Transmisi tenaga ini dilakukan melalui salah satu dari dua cara
yang ada, yaitu:
a) Transmisi tenaga mekanis.
b) Transmisi tenaga listrik.
Gambar :
Prime Mover
2.2.2 Sprocket
Fungsi : Menggerakkan Chain sebagai penghubung Sprocket yang lain
untuk menggerakkan system.
Mekanisme Kerja : Sproket berputar karena tenaga gerak dari engine yang
kemudian dihubungkan oleh Chain ke sistem.
Gambar:
Sprocket Chain
2.2.3 Chain/Belt
Fungsi : Penghubung antar Sproket guna menggerakkan
sistem pemboran.
Mekanisme Kerja : Chain saling menghubungkan sproket guna menyalurkan tenaga
gerak dari prime mover.
Gambar :
Chain / Belt
2.2.4 Single Air Compressor
Fungsi : Fungsi utama dari Single Air Compressor adalah untuk
mendukung seluruh sistem yang lain dengan menyediakan suatu sumber tenaga berupa udara
yang diperlukan dalam operasi pengeboran modern.
Mekanisme Kerja : Tenaga berupa udara yang dibangkitkan oleh suatu
primemover harus disalurkan ke bagian-bagian pekerjaan utama dari sistem pengeboran.
Gambar:
Air Compressor

More Related Content

What's hot

Wellhead and casing
Wellhead and casingWellhead and casing
Wellhead and casingHendri Anur
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranlombkTBK
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiAriyandi Yuda Prahara
 
Power System
Power SystemPower System
Power SystemAFATous
 
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapDella Azaria
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 
Jenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapJenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapibnurusyd
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangIpung Noor
 
Reserves estimation (Volumetric Method)
Reserves estimation (Volumetric Method)Reserves estimation (Volumetric Method)
Reserves estimation (Volumetric Method)Shivshambhu Kumar
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanseed3d
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
Ventilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerVentilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerUVRI - UKDM
 
Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER)
Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER)  Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER)
Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER) Arez Luqman
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigaslombkTBK
 
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiSifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiEstrela Bellia Muaja
 

What's hot (20)

Wellhead and casing
Wellhead and casingWellhead and casing
Wellhead and casing
 
Well completion
Well completionWell completion
Well completion
 
Artificial lift
Artificial liftArtificial lift
Artificial lift
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
 
Power System
Power SystemPower System
Power System
 
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Jenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapJenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkap
 
Basic Drilling Operation.pptx
Basic Drilling Operation.pptxBasic Drilling Operation.pptx
Basic Drilling Operation.pptx
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Reserves estimation (Volumetric Method)
Reserves estimation (Volumetric Method)Reserves estimation (Volumetric Method)
Reserves estimation (Volumetric Method)
 
Shale problem
Shale problemShale problem
Shale problem
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Ventilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerVentilasi untuk miner
Ventilasi untuk miner
 
Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER)
Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER)  Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER)
Analyzing Multi-zone completion using multilayer by IPR (PROSPER)
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
 
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiSifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
 

Viewers also liked

Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan MigaslombkTBK
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Muhammad Febriyan Firdaus
 
Buku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesiaBuku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesiaAsep Imam
 
Dasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringDasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringRandy MC
 
Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas lombkTBK
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi SejarahTeachers
 
595 teknik produksi perminyakan smk
595 teknik produksi perminyakan smk595 teknik produksi perminyakan smk
595 teknik produksi perminyakan smkWinarto Winartoap
 
Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)
Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)
Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)Norma Solihun
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalHaris Huru Weo
 
GEOTHERMAL INDONESIA 2014
GEOTHERMAL INDONESIA 2014GEOTHERMAL INDONESIA 2014
GEOTHERMAL INDONESIA 2014Dinno Kurniawan
 

Viewers also liked (20)

Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
 
Buku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesiaBuku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesia
 
Dasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineeringDasar dasar reservoir-engineering
Dasar dasar reservoir-engineering
 
Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
 
Proposal hoisting system geothermal
Proposal hoisting system geothermalProposal hoisting system geothermal
Proposal hoisting system geothermal
 
Sistem tenaga sains sukan
Sistem tenaga sains sukanSistem tenaga sains sukan
Sistem tenaga sains sukan
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi Sejarah
 
Teknik produksi migas 3
Teknik produksi migas 3Teknik produksi migas 3
Teknik produksi migas 3
 
Teknik perminyakan
Teknik perminyakanTeknik perminyakan
Teknik perminyakan
 
595 teknik produksi perminyakan smk
595 teknik produksi perminyakan smk595 teknik produksi perminyakan smk
595 teknik produksi perminyakan smk
 
Sistem tenaga
Sistem tenagaSistem tenaga
Sistem tenaga
 
Jars
JarsJars
Jars
 
Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)
Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)
Sistem tenaga (power system) dan Sistem Percepatan (Acceleration System)
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdal
 
5 sistem-tenaga-tingkatan-4
5 sistem-tenaga-tingkatan-45 sistem-tenaga-tingkatan-4
5 sistem-tenaga-tingkatan-4
 
Amdal ppt
Amdal pptAmdal ppt
Amdal ppt
 
GEOTHERMAL INDONESIA 2014
GEOTHERMAL INDONESIA 2014GEOTHERMAL INDONESIA 2014
GEOTHERMAL INDONESIA 2014
 

Similar to SISTEM TENAGA PEMBORAN

Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir anginPenerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir anginAgam Real
 
Kk018 memasang unit generator pembangkit
Kk018   memasang unit generator pembangkitKk018   memasang unit generator pembangkit
Kk018 memasang unit generator pembangkitEko Supriyadi
 
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanPengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanEdyan Noveri
 
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitEko Supriyadi
 
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroTugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroFathi Habibu Rahman
 
KAJIAN PERANCANGAN DAN PERFORMANSI SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK MESIN D...
KAJIAN PERANCANGAN   DAN PERFORMANSI  SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK  MESIN D...KAJIAN PERANCANGAN   DAN PERFORMANSI  SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK  MESIN D...
KAJIAN PERANCANGAN DAN PERFORMANSI SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK MESIN D...arya_gooners
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1SPADAIndonesia
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1SPADAIndonesia
 
Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrikYogi Simamora
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSyahrul Saleh
 
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarRobiyatul Adawiyah
 
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxHarriPurnomo2
 
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada MesinSistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada MesinJoko Prasetiyo
 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikRafli Guswandrii
 
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........IrfanIbrahim37
 
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdfBAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdfBakriJusoh3
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaJulius Ji
 

Similar to SISTEM TENAGA PEMBORAN (20)

Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir anginPenerapan mekatronika dalam Kincir angin
Penerapan mekatronika dalam Kincir angin
 
Kk018 memasang unit generator pembangkit
Kk018   memasang unit generator pembangkitKk018   memasang unit generator pembangkit
Kk018 memasang unit generator pembangkit
 
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara BerurutanPengaturan Starting Motor Secara Berurutan
Pengaturan Starting Motor Secara Berurutan
 
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
 
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroTugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
 
KAJIAN PERANCANGAN DAN PERFORMANSI SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK MESIN D...
KAJIAN PERANCANGAN   DAN PERFORMANSI  SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK  MESIN D...KAJIAN PERANCANGAN   DAN PERFORMANSI  SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK  MESIN D...
KAJIAN PERANCANGAN DAN PERFORMANSI SISTEM KONTROL HIDRAULIK UNTUK MESIN D...
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1
 
99276 id-none
99276 id-none99276 id-none
99276 id-none
 
Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrik
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi Elektrik
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
 
Sistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada MesinSistem Hidrolik Pada Mesin
Sistem Hidrolik Pada Mesin
 
Tugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrikTugas pembangkit tenaga listrik
Tugas pembangkit tenaga listrik
 
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEl ppt..........
 
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdfBAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
BAB 1 pengenalan SISTEM HIDRAULIK .pdf
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenaga
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

SISTEM TENAGA PEMBORAN

  • 1. 6/5/2015 PT.BORMINDO NUSANTARA By | Rusihan A.D. - DRILLING HSE - DRILLING RIG TUTORIAL 01.
  • 2. R R . A . D Page 2 Drilling Rig : Sistem Tenaga (Power System) TAHAP I PENDAHULUAN Operasi pemboran bertujuan membuat lubang secara cepat, murah dan aman hingga menembus formasi produktif di bawah permukaan. Operasi pemboran dimulai dengan pembuatan pondasi, pemasangan lantai bor (substructure), pendirian menara, dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan pemboran. Hasil pemboran yang dinamakan “Lubang Sumur” atau "Well Bore" tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemasangan pipa selubung berupa casing dan dilanjutkan dengan penyemenan. Langkah selanjutnya adalah pemasangan fasilitas peralatan produksi untuk memproduksikan minyak atau gas dari formasi produktif. Metoda pemboran yang berkembang saat ini adalah metoda pemboran putar (rotary drilling), bukan pemboran tumbuk. Oleh karena itu, dalam acara praktikum “Peragaan Peralatan Pemboran” ini hanya diperagakan sistem utama dan sistem penunjang dari rotary drilling rig. Seiring dengan semangkin pesatnya perkembangan teknologi pemboran, khususnya pemboran di lepas pantai yang pada prinsipnya adalah merupakan perkembangan dari operasi pemboran di darat, maka dalam acara praktikum ini praktikan sekaligus juga memberikan laporan peragaan sistem peralatan pemboran lepas pantai. Untuk peralatan-peralatan pemboran di lapangan geothermal pada prinsipnya adalah sama dengan di lapangan migas. Secara sistematik, materi praktikum “Peragaan Peralatan Pemboran” yang akan dilaporkan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : I. Sistem Utama dari Perlatan Bor Putar, meliputi : 1. Sistem Tenaga atau Power System. 2. Sistem Pengangkatan atau Hoisting System. 3. Sistem Pemutar atau Rotating System. 4. Sistem Sirkulasi atau Circulating System. 5. Sistem Pencegah Semburan Liar atau Blowout Prevention System.
  • 3. II. Sistem Penunjang, meliputi : 1. Sistem Penyemenan atau Cementing System. 2. Sistem Peralatan Penunjang lainnya. III. Sistem Peralatan Pemboran Lepas Pantai atau Offshore System. Kita masih lanjut dengan tulisan kemarin, kali ini kita akan membahas sistem pada rig pemboran yang pertama, yaitu sistem tenaga, dimana sistem ini memegang peranan penting dalam pemboran (semuanya juga penting sih). Hanya saja sistem tenaga ini adalah sumber dari segala sistem yang akan digunakan, yop ikut penjelasannya. >>>  Sistem Tenaga (Power System) 1. Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen utama, yaitu : 2. Power Supply Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal sebagai “Prime Mover” (penggerak utama). 3. Distribution Equipment (transmition), meneruskan tenaga yang diperlukan untuk operasi pemboran. 4. Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem transmisi mekanis atau sistem transmisi listrik. 1.1. PRIME MOVER UNIT Hampir semua rig menggunakan “Internal Combution Engines”. Penggunaan jenis dan jumlah mesin ini ditentukan oleh besarnya tenaga yang diperlukan untuk mengebor sumur yang didasarkan pada casing program dan keadaan sumur. Tenaga yang dihasilkan sebuah prime mover berkisar antara 500 sampai 5000 hp. Jumlah unit mesin yang diperlukan : 1. Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin. 2. Empat, untuk pemboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga mesin yang diperlukan dapat mencapai empat mesin. Jenis mesin yang digunakan : 1. Diesel ( copression ) engines. 2. Gas ( spark-ignition ) engines.
  • 4. R R . A . D Page 4 Prime Mover Fungsi : Fungsi utama dari prime mover unit adalah untuk mendukung seluruh sistem lainnya dengan menyediakan suatu sumber tenaga yang diperlukan dalam operasi pemboran modern. Letak : Letak prime mover tergantung pada sistem transmisi yang digunakan dan ketersediaan ruang, umunya prime mover terletak di bawah rig, di atas lantai bor, di samping atau di sisi rig, baik di atas tanah maupun di atas lantai bor pada struktur yang terpisah, dan terletak jauh dari rig . Mekanisme : Tenaga yang dihasilkan oleh suatu Prime Mover harus disalurkan kebagian- bagian pekerjaan utama dari sistem pemboran. Transmisi tenaga ini dilakukan melalui salah satu dari dua cara yang ada, yaitu: a) Transmisi tenaga mekanis (Mechanical Power Transmission). b) Transmisi tenaga listrik (Electric Power Transmission). Biasanya di rig prime mover berada di dalam wadah (kontainer) untuk alasan keamana dan keselamatan peralatan. seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Prime Mover di sisi menara bor
  • 5. 1.2. DISTRIBUSI TENAGA PADA RIG Rig tidak berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Sebagian besar tenaga yang dihasilkan mesin, didistribusikan untuk drawwork, rotary table dan mud pump. Disamping itu juga diperlukan untuk penerangan, instrumen rig, engines fans, air conditioner, dan tenaga transmisi.  Tenaga transmisi diperoleh dari salah satu metode sebagai berikut : - Mechanical power transmission. - Electrical power transmission. 1.2.1. Mechanical Power Transmision Mechanical Power Transmision (transmisi tenaga mekanik) berarti tenaga yang dihasilkan oleh mesin-mesin harus diteruskan secara mekanis. Sistem Transmisi Mekanik Fungsi : Sebagai penghubung untuk menghubungkan tenaga power yang berasal dari prime mover ke peralatan – peralatan atau mesin – mesin yang ada di rig. Mekanisme : Tenaga yang dihasilkan oleh prime mover harus dihubungkan bersama-sama dengan mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang mencukupi. Hal ini dilakukan dengan Hydraulic Coupling (Torque Converters), yang dihubungkan bersama- sama (compounded). Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sprocket dan chain linking system (sistem rantai), yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang memerlukan tenaga. Sistem ini sekarang banyak digantikan dengan tenaga listrik (susunan electrical power transmision).
  • 6. R R . A . D Page 6 1.2.2. Electrical Power Transmission Sebagian besar drilling rig sekarang telah menggunakan sistem transmisi tenaga listrik yang harus dialirkan melalui kabel. Pada sistem ini mesin diesel memberikan tenaga mekanik dan diubah menjadi listrik oleh generator listrik, yang dipasang didepan block. Generator menghasilkan arus listrik, yang dialirkan melalui kabel ke suatu “Control Unit” (kontrol kabinet). Dari control kabinet, tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang langsung dihubungkan ke sistem peralatan yang lain, seperti sistem angkat, rotary, sirkulasi, penerangan, dan lain-lain. Beberapa keuntungan penggunaan electric power transmission : 1. Lebih fleksibel letaknya. 2. Tidak memerlukan rantai penghubung. Umumnya lebih kompak dan portable, dan lebih mudah dikontrol. Sistem Transmisi Elektrik Fungsi : untuk mentransmisikan tenaga yang dihasilkan oleh prime mover ke seluruh peralatan pemboran melalui kabel (elektrik). Mekanisme : Alternator memproduksi AC power yang dikirmkan melalui kabel ke electric switch-and-control gear. Dari sini, sebagian besar degenerated menjadi DC dan dikirimkan melalui kabel ke electric motor yang terpasang langsung pada peralatan bersangkutan.
  • 7. TAMBAHAN TAHAP II SISTEM TENAGA (POWER SYSTEM) 2.1. DASAR TEORI Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen utama, yaitu : 1. Power Supplay Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal sebagai “Prime Mover” (penggerak utama). 2. Distribution (Transmition) Equipment, meneruskan tenaga yang diperlukan untuk operasi pemboran. Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem transmisi mekanis dan sistem transmisi listrik. 2.1.1. PRIME MOVER UNIT Hampir semua rig menggunakan “Internal Combustion Engines”. Penggunaan mesin ini ditentukan besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing program dan keadaan sumur. Tenaga yang dihasilkan prime mover berkisar antara 500 sampai dengan 5000 hp. Letak prime mover tergantung dari beberapa faktor : 1. Sistem tenaga transmisi yang digunakan 2. Ruang yang tersedia, dsb. Beberapa letak prime mover adalah : 1. Di bawah rig 2. Di atas lantai bor 3. Di samping (sisi rig)  Di atas tanah  Di atas lantai bor pada struktur yang terpisah, jauh dari rig.
  • 8. R R . A . D Page 8 Jumlah unit mesin yang diperlukan : a) Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin. b) Empat, untuk pemboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga mesin yang diperlukan dapat mencapai empat mesin. Jenis mesin yang digunakan : 1. Diesel (compression) engines. 2. Gas (spark-ignition) engines. 2.1.2. DISTRIBUSI PADA RIG Rig tidak berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Sebagian besar tenaga yang dihasilkan mesin, didistribusikan untuk drawwork, rotary table dan mud pump. Disamping itu juga diperlukan untuk penerangan, instrumen rig, engines fans, air condinioner, tenaga transmisi. Tenaga transmisi oleh suatu mesin atau lebih harus diteruskan ke komponen- komponen utama rig, yaitu sistem pengangkatan, sistem pemutar dan sistem sirkulasi. Tabel 2.1.Sistem Transmisi Tenaga SISTEM UTAMA KEBUTUHAN TENAGA KOMPONEN Sistem pengangkatan Pengangkatan Drawwork Drillers Console Sistem Pemutar Pemutar Rotary Table Rotary Table Sistem sirkulasi Sirkulasi mud Mud Pump Degasser / Centrifugal Pump Tenaga transmsi diperoleh dari salah satu metode sebagai berikut :  Mechanical Power Transmission.  Electrical Power Transmission. 2.1.2.1. Mechanical Power Transmission Mechanical Power Transmission (transmisi tenaga mekanik) berarti tenaga yang dihasilkan oleh mesin-mesin harus diteruskan secara mekanis.
  • 9. Proses transmisi ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Tenaga yang dihasilkan oleh prime mover harus dihubungkan bersama-sama dengan mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang mencukupi. Hal ini dilakukan dengan Hydraulic Coupling (Torque Converters), yang dihubungkan bersama-sama (compounded). Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sprocket dan chain linking system (sistem rantai), yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang memerlukan tenaga. Sistem ini sekarang banyak digantikan dengan tenaga listrik susunan mechanical power transmission. 2.1.2.2. Electrical Power Transmission Sebagian besar drilling rig, diesel elektrik dan tenaga listrik yang lain harus dialirkan melalui kabel. Pada sistem diesel elektrik mesin diesel menggunakan tenaga listrik dari generator listrik, yang dipasang didepan block. Generator menghasilkan arus listrik, yang dialirkan melalui kabel ke suatu “Control Unit”. Dari control cabinet, tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang langsung dihubungkan ke sistem peralatan. Beberapa keuntungan penggunaan electric power transmision : a. Lebih fleksibel letaknya. b. Tidak memerlukan rantai penghubung. c. Umumnya lebih kompak dan portable. 2.2 DESKRIPSI ALAT 2.2.1 Prime Mover Fungsi : Fungsi utama dari prime mover unit adalah untuk mendukung seluruh sistem yang lain dengan menyediakan suatu sumber tenaga yang diperlukan dalam operasi pengeboran. Mekanisme Kerja : Tenaga yang dibangkitkan oleh suatu primemover harus disalurkan ke bagian-bagian pekerjaan utama dari sistem pengeboran.
  • 10. R R . A . D Page 10 Transmisi tenaga ini dilakukan melalui salah satu dari dua cara yang ada, yaitu: a) Transmisi tenaga mekanis. b) Transmisi tenaga listrik. Gambar : Prime Mover 2.2.2 Sprocket Fungsi : Menggerakkan Chain sebagai penghubung Sprocket yang lain untuk menggerakkan system. Mekanisme Kerja : Sproket berputar karena tenaga gerak dari engine yang kemudian dihubungkan oleh Chain ke sistem. Gambar: Sprocket Chain
  • 11. 2.2.3 Chain/Belt Fungsi : Penghubung antar Sproket guna menggerakkan sistem pemboran. Mekanisme Kerja : Chain saling menghubungkan sproket guna menyalurkan tenaga gerak dari prime mover. Gambar : Chain / Belt 2.2.4 Single Air Compressor Fungsi : Fungsi utama dari Single Air Compressor adalah untuk mendukung seluruh sistem yang lain dengan menyediakan suatu sumber tenaga berupa udara yang diperlukan dalam operasi pengeboran modern. Mekanisme Kerja : Tenaga berupa udara yang dibangkitkan oleh suatu primemover harus disalurkan ke bagian-bagian pekerjaan utama dari sistem pengeboran. Gambar: Air Compressor