3. dadang-solihin.blogspot.com 3
Dadang holds a MA degree (Economics), University of
Colorado, USA. His previous post is Head, Center for
Research Data and Information at DPD Secretariat General
as well as Deputy Director for Information of Spatial
Planning and Land Use Management at Indonesian National
Development Planning Agency (Bappenas).
Beside working as Assistant Professor at Graduate School
of Asia-Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan,
he also active as Associate Professor at University of Darma
Persada, Jakarta, Indonesia.
He got various training around the globe, included Advanced
International Training Programme of Information Technology
Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training
Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004);
Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala
Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development
Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government
Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001);
and Regional Development and Planning Training Course,
Sapporo, Japan (1999). He published more than five books
regarding local autonomous.
You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his
mobile at +62812 932 2202
4. Materi
Tiga Faktor Utama Pertumbuhan Ekonomi
1. Akumulasi modal
2. Pertumbuhan Penduduk dan
Angkatan Kerja
3. Kemajuan Teknologi
Ciri proses pertumbuhan ekonomi
Profesor Kuznets
Delapan perbedaan yang mempengaruhi
prospek pertumbuhan ekonomi dan
syarat-syarat terlaksananya
pembangunan ekonomi modern
4dadang-solihin.blogspot.com
5. dadang-solihin.blogspot.com 5
Tiga Faktor Utama
Pertumbuhan Ekonomi
1. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk
atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada
tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber
daya manusia.
2. Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja.
3. Kemajuan teknologi.
6. dadang-solihin.blogspot.com 6
1. Akumulasi modal
Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila
sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan
kembali dengan tujuan memperbesar output dan
pendapatan di kemudian hari.
Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan
bahan baku dalam rangka meningkatkan stok modal
(capital stock) secara fisik memungkinkan akan terjadinya
peningkatan output di masa-masa mendatang.
Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus
dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang
disebut investasi "infrastruktur" ekonomi dan sosial.
Contoh: pembangunan jalan-jalan raya, penyediaan listrik,
persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi,
pembangunan fasilitas komunikasi, peningkatan kualitas
SDM, dsb, yang kesemuanya itu mutlak dibutuhkan dalam
rangka menunjang dan mengintegrasikan segenap
aktivitas ekonomi produktif.
7. dadang-solihin.blogspot.com 7
Sebagai contoh, investasi yang dilakukan oleh
seorang petani sayuran berupa pembelian sebuah
traktor baru pasti dapat meningkatkan produksi
sayurannya.
Tetapi tanpa fasilitas transportasi (jalan dan/atau
kendaraan) yang memadai guna mengangkut
tambahan produksi tersebut ke pasaran, maka
investasi sang petani tersebut tidak akan banyak
menambah produksi pangan nasional.
8. dadang-solihin.blogspot.com 8
2. Pertumbuhan Penduduk dan
Angkatan Kerja
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja
secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor
positif yang memacu pertumbuhan ekonomi.
Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan
menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan
pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran
pasar domestiknya lebih besar.
Positif atau negatifnya pertambahan penduduk bagi upaya
pembangunan ekonomi sepenuhnya tergantung pada
kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan
untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan
tambahan tenaga kerja tersebut.
Kemampuan itu dipengaruhi oleh tingkat dan jenis
akumulasi modal dan tersedianya input atau faktor-faktor
penunjang, seperti kecakapan manajerial dan administrasi.
9. dadang-solihin.blogspot.com 9
Kurva Kemungkinan Produksi
(Production Possibility Curve, PPC)
Kurva yang menggambarkan peningkatan potensi
total output dari suatu perekonomian pada tingkat
penguasaan teknologi dan jumlah SDM dan modal
fisik tertentu
PPC memperlihatkan jumlah output maksimum yang
berupa kombinasi dua jenis komoditi, misalnya: beras
(padat karya) dan radio (padat modal atau teknologi),
Asumsi: segenap sumber daya yang tersedia dalam
perekonomian yang bersangkutan benarbenar
digunakan secara penuh dan efisien.
10. dadang-solihin.blogspot.com 10
Dampak kenaikan SDM dan
SD Fisik terhadap PPF Adanya kenaikan kuantitas
SDM dan fisik hingga dua
kali lipat berkat adanya
investasi, baik itu investasi
yang meningkatkan kualitas
sumber daya yang sudah
ada maupun investasi yang
dimaksud adalah tanah,
modal, dan tenaga kerja.
peningkatan kuantitas
tersebut akan menggeser
PPC ke luar secara sejajar,
dari P-P ke P'-P'.
Hal itu menunjukkan bahwa
perekonomian atau negara
yang bersangkutan sekarang
dapat memproduksi lebih
banyak radio dan beras.
11. dadang-solihin.blogspot.com 11
Dampak pertambahan modal dan lahan terhadap PPF
Asumsi: hanya salah satu faktor produksi (modal atau tanah
saja) yang bisa berubah dalam suatu waktu, baik itu kualitas
maupun kuantitasnya.
Apabila terjadi penambahan modal PPC pasti akan lebih
condong ke produksi radio
Apabila terjadi penambahan lahan (atau peningkatan
kualitas penggarapannya), maka kurva tersebut akan lebih
condong pada padi
12. dadang-solihin.blogspot.com 12
3. Kemajuan Teknologi
kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral
technological progress),
kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor
saving technological progress), dan
kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-
saving technological progress).
Kemajuan teknologi yang meningkatkan pekerja
(labor-augmenting technological progress)
kemajuan teknologi yang meningkatkan modal
(capital-augmenting technological progress)
13. dadang-solihin.blogspot.com 13
neutral technological
progress
Terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita
mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan
menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input
yang sama.
Contoh: pengelompokan tenaga kerja (semacam
spesialisasi) yang dapat mendorong peningkatan
output dan kenaikan konsumsi masyarakat.
Ditinjau dari sudut analisis kemungkinan produksi,
perubahan teknologi yang netral, yang dapat
melipatgandakan output, secara konseptual, sama
saja artinya teknologi yang mampu melipatgandakan
semua input produktif.
14. dadang-solihin.blogspot.com 14
laborsaving technological
progress
Penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita
memperoleh output yang lebih tinggi dari jumlah input
tenaga kerja yang sama.
Penggunaan komputer elektronik, mesin tekstil
otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan
mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenis mesin
serta peralatan modern lainnya,
Sebagian besar kemajuan teknologi pada abad
kedua puluh adalah teknologi yang hemat tenaga
kerja.
Jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam berbagai
kegiatan produksi mulai dari pengemasan kacang
sampai dengan pembuatan sepeda dan jembatan,
semakin sedikit.
15. dadang-solihin.blogspot.com 15
capital-saving technological
progress
Di negara-negara Dunia Ketiga yang berlimpah tenaga
kerja tetapi langka modal, kemajuan teknologi hemat
modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi ini akan menghasilkan metode
produksi padat karya yang lebih efisien (yakni, yang
memerlukan biaya lebih rendah), misalnya mesin
pemotong rumput berputar atau mesin pengayak
dengan tenaga tangan, pompa penghembus dengan
tenaga kaki dan penyemprot mekanis di atas
punggung untuk pertanian skala kecil.
Pengembangan teknik produksi di negara-negara
berkembang yang murah, efisien dan padat karya
(hemat modal) -atau teknologi tepat guna- merupakan
salah satu unsur terpenting dalam strategi
pembangunan jangka panjang yang berorientasi pada
perluasan penyediaan lapangan kerja.
16. dadang-solihin.blogspot.com 16
labor-augmenting technological
progress)
Terjadi apabila penerapan teknologi tersebut
mampu meningkatkan mutu atau keterampilan
angkatan kerja secara umum.
Misalnya, dengan menggunakan LCD, televisi,
dan media komunikasi elektronik lainnya di dalam
kelas, proses belajar bisa lebih lancar sehingga
tingkat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi
lebih baik.
18. dadang-solihin.blogspot.com 18
Definisi pertumbuhan ekonomi
(economic growth) suatu negara
menurut Prof. Simon Kuznets
“Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas
dalam jangka panjang dari negara yang
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang
ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas
itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh
adanya kemajuan atau penyesuaian teknologi,
institusional (kelembagaan), dan ideologis terhadap
berbagai tuntutan keadaan yang ada".
19. dadang-solihin.blogspot.com 19
Ciri proses pertumbuhan ekonomi
Profesor Kuznets
1. Tingkat pertumbuhan output per kapita dan
pertumbuhan penduduk yang tinggi.
2. Tingkat kenaikan total produktivitas faktor yang
tinggi.
3. Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi.
4. Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi.
5. Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai
atau yang sudah maju perekonomiannya untuk
berusaha merambah bagian-bagian dunia lainnya
sebagai daerah pemasaran dan sumber bahan baku
yang baru.
6. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi
yang hanya mencapai sekitar sepertiga bagian
penduduk dunia.
20. dadang-solihin.blogspot.com 20
Delapan perbedaan yang mempengaruhi prospek
pertumbuhan ekonomi dan syarat-syarat
terlaksananya pembangunan ekonomi modern
1. Perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas
modal manusia.
2. Pendapatan per kapita dan tingkat GNP di saat mulai
membangun, bila dibandingkan dengan negara-negara
lainnya.
3. Perbedaan iklim.
4. Perbedaan jumlah penduduk, distribusi, serta laju
pertumbuhannya.
5. Peranan sejarah migrasi internasional.
6. Perbedaan dalam memperoleh keuntungan dari
perdagangan internasional.
7. Kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan
dalam bidang ilmiah dan teknologi dasar.
8. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik.
21. dadang-solihin.blogspot.com 21
1. Kekayaan Sumber Daya Alam dan
Manusia
Negara-negara Dunia Ketiga dewasa ini kurang memiliki
kekayaan alam apabila dibandingkan dengan negara-negara
maju pada saat pertama kali memulai pembangunan
ekonominya.
Dahulu, ketika mereka mulai menggalang kekuatan ekonomi,
kekayaan alam mereka masih utuh; sedangkan kekayaan
negara-negara berkembang sudah dirampok atau bahkan habis
diperas oleh kolonialisme.
Di Amerika Latin dan Afrika, walaupun memiliki sumber daya
alam agak banyak, tidak memiliki modal untuk mengelola dan
memanfaatkannya.
Modal tersebut tidak akan mudah diperoleh tanpa
mengorbankan sejumlah besar otonomi dan kekuasaan
nasional mereka kepada perusahaan-perusahaan multinasional
yang secara teknis dan finansial memang lebih mampu
mengelola sumber-sumber daya itu secara efisien.
22. dadang-solihin.blogspot.com 22
Kemampuan suatu negara untuk mengelola sumber
daya alam antara lain tergantung pada kecakapan
manajerial dan kapabilitas teknis penduduknya, serta
akses mereka ke pasar serta akses untuk
memperoleh informasi dengan biaya minimal.
Dewasa ini, mayoritas penduduk negara-negara
Dunia Ketiga kurang terdidik, kurang pengalaman,
dan kurang cakap apabila dibandingkan dengan
penduduk negaranegara yang sekarang maju pada
awal pertumbuhan ekonominya. Akses mereka ke
pasar dan sumber informasi pun relatif sangat
terbatas.
Menurut ekonom Paul Romer, dewasa ini negara-
negara berkembang "miskin karena penduduknya
tidak memiliki akses ke gagasan-gagasan yang
dahulu dimanfaatkan oleh negara-negara yang
sekarang maju untuk menciptakan nilai ekonomis".
23. dadang-solihin.blogspot.com 23
Bagi Romer, kesenjangan teknologi antara negara-
negara miskin dan negara-negara kaya dapat dipilah
menjadi dua, yakni kesenjangan objek (object gap)
yang bersifat fisik (pabrik, jalan raya, dan mesin
modern), dan kesenjangan gagasan (idea gap)
yang antara lain berwujud ketimpangan informasi,
serta ketimpangan pengetahuan tentang pemasaran,
distribusi, upaya kontrol inventori, pemrosesan
transaksi, dan pembangkitan motivasi pekerja.
Kesenjangan gagasan ini oleh Thomas Homer-Dixon
disebut kesenjangan daya kreasi (ingenuity gap),
yakni, ketimpangan dalam menciptakan gagasan-
gagasan inovatif untuk mengatasi berbagai persoalan
sosial dan teknis yang bersifat praktis, yang menjadi
sumber perbedaan pengalaman pertumbuhan antara
negara-negara maju dan negara-negara berkembang.
Kesenjangan sumber daya manusia seperti itu tidak
ditemui oleh negara-negara yang sekarang tergolong
maju pada awal industrialisasinya.
24. dadang-solihin.blogspot.com 24
2. Tingkat Relatif GNP dan Pendapatan
Per Kapita
Lebih dari 70% penduduk negara-negara Dunia Ketiga harus
berusaha keras guna mempertahankan hidupnya dengan
pendapatan yang sangat minimum.
Pada saat memulai era pertumbuhan modern, negara-negara
yang sekarang makmur, dalam berbagai aspek ekonomi sudah
jauh lebih maju daripada bagian-bagian dunia lainnya.
Mereka dapat mengambil manfaat dari posisi keuangannya
yang kuat untuk memacu kesejahteraannya sendiri sehingga
kian memperlebar kesenjangan pendapatan antara mereka
dengan penduduk negara-negara berkembang.
Di saat mereka mengawali proses pertumbuhan ekonomi
modernnya, mereka sudah mempunyai modal dan posisi yang
cukup kokoh.
Sebaliknya, negara-negara berkembang dewasa ini memulai
proses pertumbuhan dengan tingkat pendapatan per kapita
yang paling rendah menurut skala internasional.
25. dadang-solihin.blogspot.com 25
3. Perbedaan Iklim
Masih memerlukan analisis lebih mendalam untuk memastikan
benar atau tidaknya perbedaan iklim ini termasuk ke dalam
faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
usaha-usaha pembangunan.
Hampir seluruh negara-negara Dunia Ketiga terletak di daerah
yang beriklim tropis atau subtropis.
Sejarah membuktikan bahwa hampir setiap negara yang
berhasil mengembangkan ekonominya secara modern terletak
di daerah yang beriklim dingin.
Salah satu faktor iklim yang secara langsung mempengaruhi
produksi pada umumnya adalah suhu udara yang panas dan
lembab di kebanyakan negara miskin.
Suhu yang panas dan lembab itu tidak hanya menyebabkan
perasaan yang kurang enak pada para pekerja, tetapi juga
menggerogoti atau menekan kesehatan, mengurangi keinginan
bekerja keras sehingga pada akhirnya menurunkan tingkat
produktivitas dan efisiensi.
26. dadang-solihin.blogspot.com 26
4. Jumlah Penduduk, Penyebaran, dan
Pertumbuhannya
Pada saat ini jumlah penduduk negara-negara Dunia
Ketiga, kepadatan dan perkembangannya sangat
berbeda dengan yang ada di negara-negara maju,
baik sekarang maupun di masa lampau ketika
mereka mengawasi proses pembangunannya.
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat jelas
merupakan kendala.
Revolusi industri dan tingkat pertumbuhan ekonomi
jangka panjang yang tinggi mustahil akan dapat
dicapai oleh negara-negara yang sekarang maju
apabila mereka juga mengalami laju pertumbuhan
penduduk yang sedemikian cepat dan nyaris tidak
terkendali seperti yang terjadi dewasa ini di negara-
negara miskin.
27. dadang-solihin.blogspot.com 27
5. Peranan Sejarah Migrasi
Internasional
Jaman dahulu negara-negara yang sekarang maju
merasa bebas berimigrasi ke mana saja belahan
bumi ini
Sekarang mereka sangat membatasi datangnya
para imigran ke negara mereka
Terbuka bagi mereka yang berpendidikan tinggi,
sehingga menimbulkan brain drain
28. dadang-solihin.blogspot.com 28
6. Rangsangan Pertumbuhan dari
Maraknya Perdagangan
Internasional
Dasar pertukaran atau nilai tukar perdagangan
(terms of trade) negara-negara berkembang selama
ini terus menunjukkan penurunan.
Apabila negara-negara berkembang mampu
memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya
yang lebih rendah daripada negara-negara maju
(misalnya saja, tekstil, pakaian, sepatu, dan
beberapa produk manufaktur ringan) maka negara-
negara maju segera mencoba menghambat
masuknya barang-barang tersebut ke negaranya
dengan berbagai macam alasan dan cara, yakni
mulai dari pengenaan tarif impor atau bea masuk
yang kelewat tinggi, pengenaan aneka rupa
hambatan perdagangan nontarif (nontariff barriers)
seperti kuota impor, sampai dengan penerapan
persyaratan kesehatan dan ijin-ijin khusus.
29. dadang-solihin.blogspot.com 29
7. Kemampuan Melakukan Penelitian
serta Pengembangan IPTEK Dasar
Dalam bidang penelitian serta pengembangan IPTEK, negara-
negara Dunia Ketiga sampai sejauh ini masih berada dalam
posisi yang sama sekali tidak menguntungkan
Hanya negara-negara makmur yang memiliki surplus kekayaan
sajalah yang sanggup melakukannya, mengingat begitu
besarnya biaya yang dibutuhkan.
Negara-negara kaya sangat tertarik untuk mengembangkan
produk-produk yang serba canggih, pasar yang seluas-luasnya,
metode produksi dengan teknologi tinggi yang menggunakan
banyak input modal dan manajemen serta pengetahuan yang
tinggi, dalam usahanya untuk menghemat tenaga kerja dan
bahan-bahan baku yang langka.
Sebaliknya, negaranegara miskin lebih berkepentingan dengan
produk-produk relatif sederhana, menghemat modal, padat
karya dan bisa diproduksi untuk pasar yang terbatas.
30. dadang-solihin.blogspot.com 30
8.Stabilitas serta Fleksibilitas
Lembaga-lembaga Politik dan Sosial
Sebelum revolusi industri negara-negara maju
merupakan negara yang benar-benar merdeka,
sehingga mereka sepenuhnya mampu menyusun
kebijakan nasional mereka sendiri berdasarkan
konsensus umum menuju ke arah "modernisasi".
Kebanyakan negara-negara Dunia Ketiga dewasa ini
merupakan negara atau bangsa yang baru saja
memperoleh kebebasan berpolitik, mereka belum
merupakan bangsa yang kokoh, utuh atau
terkonsolidasi, dan tentu saja belum memiliki
kemampuan yang memadai untuk menyusun strategi
pembangunan nasionalnya sendiri.
Konsep modernisasi pada hakekatnya merupakan
konsep "impor" yang masih asing bagi masyarakat
negara-negara Dunia Ketiga