2. Prinsip Pewarnaan/Pengecatan
• Bakteri bermuatan negatif (kandungan NH4-). Salah
satu mekanisme pewarnaan yaitu ionisasi. Zat
pewarna terbagi menjadi dua:
• 1. Basa, bila zat warna yang digunakan memiliki
muatan pada bagian kationnya. Contoh: kristal violet,
metilen biru, karbol fuksin, fuksin basa.
• 2. Asam, bila zat warna yang digunakan memiliki
muatan pada bagian anionnya. Contoh: Eosin, merah
kongo, Sudan III, Sudan IV
4. Morfologi…
1. Pengecatan Sederhana
Hanya menggunakan 1 pewarna saja.
Contoh: Kristal violet, Metilen biru, Karbol
fuksin,
2. Pengecatan Negatif
Proses pewarnaan bukan terhadap sel namun
lingkungan disekitaran sel mikroorganisme
5. 1 ose suspensi biakan bakteri
Ratakan diatas gelas objek
Teteskan nigrosin di ujung objek gelas
Fiksasi
Tetesi metilen biru 1-2 tetes
Biarkan 1-2 menit
Masukkan inokulan dari ose
Cuci dengan air mmengalir
(Sisa air dikeringkan dengan tisu)
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Objek gelas lain diletakkan disebelah luar
nigrosin dengan posisi miring (300)
Sederhana
Geser perlahan hingga membentuk lapisan tipis
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Negatif
6. Diferensial…
• Pengecatan Gram.
Untuk membedakan Gram positif dan
negatif. Ada 4 proses pewarnaan yaitu
pewarna utama, penguatan pewarna,
dekolorisasi, pewarna penutup.
7. • Pengecatan Tahan Asam
Disebut dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen.
Membedakan mycobacterium dan Nocardia
yang memiliki kandungan asam mikolat dalam
lipidnya. Prinsipnya hampir sama dengan
Gram, namun tidak ada proses penguatan
pewarna.
8. Preparat olesan
Fiksasi
+ Gram A (kristal violet)
Biarkan 20 detik, cuci 2 detik
+ Gram B (Larutan Iodin)
+ Gram C (Etil alkohol)
Biarkan10 - 20 detik, cuci 2 detik
+ Gram D (Safranin)
Keringkan dengan kertas saring/tisu
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 40
9. Preparat olesan
Fiksasi
+ Karbol Fuksin
Panaskan 1-2 menit, dan bilas dengan air mengalir
+ Alkohol asam
bilas dengan air mengalir
+ Metilen biru
Biarkan10 - 20 detik, cuci 2 detik
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
10. Khusus…
1. Pengecatan Spora
Spora merupakan bentuk pertahanan
bakteri dari pengaruh panas dan bahan
kimia. Contoh bakteri yang memiliki spora:
Bacillus, Clostridium, Sporasarcina. Dua
metode pewarnaan spora yaitu SchaefferFulton dan Dorner
11. Schaeffer-Fulton
Preparat olesan
Tutup dengan kertas saring
+ Hijau Malakit
Suspensi m.o
Panaskan 5 menit, dan diamkan 1 menit.
Lepaskan kertas saring, Cuci air mengalir
+ Safranin
Diamkan 1-2 menit, bilas dengan air mengalir
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Tabung reaksi yang
berisi 0,5 ml air steril
+ 5 tetes karbol fuksin
Panaskan dengan bekker yang
berisi air mendidih
Oleskan Preparat
Lakukan seperti
pengecatan negatif
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Dorner
12. 2. Pewarnaan Kapsul
Kapsul merupakan lapisan polipeptida atau
polisakarida yang melekat diluar sel. Proses
pewarnaan kapsul tidak semudah pewarnaan
sederhana, pemanasan berlebihan
menyebabkan kapsul pecah dan tidak adanya
pemanasan menyebabkan kapsul akan tercuci.
13. Preparat olesan bakteri
Ratakan diatas gelas objek
Fiksasi
+ kristal violet
Biarkan 1-2 menit
Panaskan diatas penangas air
selama 1 menit
Bilas dengan CuSO4
Keringkan dengan kertas
saring
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
14. REFERENSI
1. Benson. Microbiology Applications Laboratory
Manual in General Microbiology eigth edition.
McGraw-Hill Companies. 2001.
2. Prescott M Lansing, Herley, Klein.
Microbiology 5th . McGraw-Hill Companies.
2002.
3. Lay, W Bibiana.Analisis Mikroba di
Laboratorium. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 1994
15. BAT ASAN MATERI
1. Morfologi bakteri
2. Perbedaan Gram Positif dan Gram Negatif
3. Jenis-jenis zat pewarna berdasarkan sifat
kimia
4. Mekanisme Pewarnaan Bakteri.