2. Ritual Keagamaan dalam NU
1 Sholat Tarawih 20 Rokaat & Banyak jenis sholat Sunnah
Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan yang jumlah rakaatny
sebanyak 20, lalu dilanjutkan dengn 3 rakaat Sholat Witir
2
Tahlilan
Tradisi mendoakan orang yang sudah meninggal, dari mulai
satu hari setelah minggal, tiga hari, tujuh hari, 40 hari, 1000
hari hingga berupa Haul (mendoakan setiap tahun sekali
setelah peringatan 1000 harinya)
3
Selametan/Ngerosulke/Do’a Rasul
Tradisi yang dilaksanakan sebagai upaya untuk mendapatkan
keselamatan dan kesuksesan dalam melakukan sesuatu, atau
bisa juga sebagai ungkapan rasa syukur setelah peristiwa
penting.
4
Maulid Nabi/Diba’an/Berjanjenan
Pembacaan Kisah Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi Wasallam,
dengan tujuan untuk menambah rasa cinta kepadanya, dan
tentunya mengharap dapat syafaat dari beliau.
Manaqiban
Pembacaan kisah Waliyullah Syaikh Abdul Qodir yang penuh
karomah, dengan tujuan mendapatkan barokahnya dan pahala
serta kemudahan dari Allah Ta’ala
Doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas anugrah Allah
berupa kehamilan seorang ibu, yang dilaksanakan ketika usia
kandungan 4 bulan (Mapati) dan 7 Bulan (Mitoni)
Tingkepan (Mapati/Mitoni)
Istigosahan
Pembacaan dzikir, tasbih, tahmid dan wirid lainnya dengan
tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, biasanya
dilaksanakan pada waktu tertentu.
Ngalap barokah dengan berdoa dan berdzikir di makam waliyullah,
makam Ulama atau di makam keluarga.
Ziaroh Kubur
5
6
7
8
3. MACAM-MACAM DO’A QUNUT
Ketiga, Qunut Nazilah yaitu doa yang dibacakan setelah ruku’ (i’tidal)
pada rakaat terakhir shalat.Qunut Nazilah dilaksanakan karena
ada peristiwa (mushibah) yang menimpa, seperti bencana alam,
COVID 19 dan lainnya.
Kedua, qunut pada shalat witir yang berjumlah 1 rakaat.
Pertama, qunut pada raka’at kedua shalat Shubuh
7. RAKAAT SHOLAT TARAWIH
1
8 Rakaat
2
20 Rakaat
3 36 Rakaat
Dari Jabir bin Abadullah ra berkata: “Rasulullah saw pernah shalat
bersama kami di bulan ramadhan 8 rakaat dan witir, lalu ketika malam-
malam berikutnya kami sudah berkumpul di masjid dan ternyata
Rasulullah saw tidak keluar hingga subuh...” (HR. Ibnu Khuzaimah).
Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah dari al-Sa’ib bin Yazid, beliau berkata: “Para
Sahabat di masa Umar bin khattabr.a. melakukan qiyamullail(beribadah di tengah
malam) di bulan Ramadlan 20 rakaat dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada
masa Utsman r.a. mereka bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri”. (HR. Al
Baihaqi (2/496)
“Paling sedikitnya rakaat Tarawih 2 rakaat, sedangkan
yang paling sempurna 20 rakaat. Dan Imam Malik
berkata: 36 rakaat dan itulah yang dilakukan Ahli Madinah,
(Muhammad As-Syathiri, Syarah Al-Yaqut An-Nafis, hal. 194).
8. Dalil Penguat Tarawih 20 Rakaat
1. Shalat tarawih 20 rakaat telah dilakukan oleh para Sahabat Nabi yang sudah pasti adilnya, mulai dari masa
kekhalifahan Sayyidina Umar bin khattab dan berlanjut dari generasi ke generasi.
2. Adanya anjuran untuk memperbanyak kebaikan dan utamanya ibadah shalat, dengan bersandar pada sebuah
hadist berikut:
َ
الَق ،َةَ
رْيَ
رُ
ه ِ
َيبأ ْ
نَ
ع
:
َ
مَّلَ
سَ
و ِ
هْيَلَ
ع َُّ
اَّلل ىَّلَ
ص َِّ
اَّلل ُ
ولُ
سَ
ر َ
الَق
":
َ
رِثْ
كَتْ
سَيْلَف َ
رِثْ
كَتْ
سَي ْ
نَأ َ
اعَطَتْ
اس ِ
نَ
مَف ،ٍ
وعُ
ضْ
وَ
م ُْ
ريَ
خ ُةالَّ
الص
."
(
للطبراني الكبير المعجم
:
19/116
.(
Artinya: Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat itu sebaik-baiknya yang diletakkan (yang
disyariatkan), barang siapa mampu memperbanyaknya, maka perbanyaklah”. (Al-Mu’jam Al-Kabir Al-Thabarani:
19/116).
3. Perintah Nabi untuk mengamalkan sunah Khulafaur Rasyidin yang dijelaskan dalam hadits :
ْ
مُ
كْيَلَ
ع
ذ ِ
اجَ
َّولنِ
َب اَ
هْيَلَ
ع اوُّ
ضَ
ع يِ
دْعَب ْ
نِ
م َْ
نيِيِ
دْ
ه
َ
امل َ
ينِ
دِ
اشَّ
الر ِ
اءَ
فَلُْ
اخل ِ
َّةنُ
سَ
و ِ
َِّتنُ
سِب
( .
أحمد رواه
:
4/126
داود وأبو ،
:
4607
.(
Artinya: “Hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah para khulafaurrasyidin yang mendapatkan hidayah
setelahku, berpegang tegunglah dengan kuat sunnah tersebut”. (HR. Ahmad: 4/126, Abi Dawud: 4607).
Wallahu a’lam bisshawab.