1. KELOMPOK 2
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah, Jilid 3, Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah, 2018
2. Keputusan Munas Tarjih Ke-27 tentang Fikih Tata Kelola, Tuntunan Seni Budaya, Beberapa Masalah
Ibadah dan Muamalat, Pedoman Hisab Muhammadiyah
Keputusan Munas Tarjih Ke-28 tentang Fikih Air, Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah, Tuntunan
Manasik Haji
Keputusan Munas Tarjih Ke-29 tentang Tuntunan Shalat 5 Waktu, Fikih Kebencanaan
Keputusan Munas Tarjih Ke-26 tentang Etika Politik dan Etika Bisnis, Manhaj Tarjih dan
Pengembangan Pemikiran Islam, Pornografi dan Pornoaksi, Hisab dan Rukyat, dan Rekomendasi
3. (Kep Munas 27)
1. Waktu Salat Zuhur
Dimulai sejak matahari tergelincir (zawal), yaitu sesaat setelah matahari mencapai titik
kulminasi (culmination) dalam peredaran hariannya, sampai tiba waktu salat Asar.
2. Waktu Salat Asar
Dimulai saat bayang-bayang suatu benda sama panjangnya dengan bendanya sendiri
ditambah dengan bayang-bayang zawal, sampai tibanya waktu salat Magrib
3. Waktu Salat Magrib
Dimulai sejak matahari terbenam sampai tibanya waktu salat Isya
4. Waktu Salat Isya
Dimulai sejak hilang mega (syafak) merah sampai masuk salat Subuh
5. Waktu Salat Subuh
Dimulai sejak terbit fajar sampai terbit matahari
4. Dasar Hukum Salat Fardu 5 Waktu
َانَء ۡ
رُق َو ِلۡيَّٱل ِقَسَغ ٰ
ىَلِإ ِ
س ۡ
مَّشٱل ِوكُلُدِل َة ٰ
وَلَّصٱل ِمِقَأ
ودُهۡشَم َانَك ِ
ر ۡ
جَفۡٱل َانَء ۡ
رُق َّنِإ ِِۖ
ر ۡ
جَفۡٱل
ا
(Kep Munas 29)
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat)
subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Persiapan Untuk Salat
1. Mengetahui masuknya waktu salat
2. Menutup aurat
3. Suci badan, pakaian dan tempat salat dari Najis
4. Suci dari hadas kecil dan hadas besar
5. 1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan berniat Ikhlas karena Allah
2. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud saat berdiri
3. Melakukan takbiratul-ikhram dengan mengucapkan “Allahu Akbar”
4. Bersedekap dengan meletakkan tangan diatas dada
5. Membaca doa iftitah secara sir (lirih)
6. Membaca taawuz secara sir
7. Membaca basmalah secara Jahar atau sir
8. Membaca surah Al-Fatihah dan membaca “Amin”
9. Membaca surah atau ayat Al-Qur’an
10. Mengangkat kedua tangan sambil membaca takbir , lalu rukuk
11. Bangun dari rukukseraya mengangkat kedua tangan seperti takbiratul-ikhram
12. Membaca takbir (tanpa mengangkat tangan) lalu sujud
13. Bangun dari sujud untuk duduk iftirasy
14. Melakukan rakat kedua
15. Duduk tasyahud akhir untuk mengakhiri salat
16. Mengakhiri salat (salam)
Tata Cara Salat
6. (Kep Munas 27)
1. Bahwa sebelum membaca al-Fatihah dalam setiap rakat salat dibaca basmalah
2. Bacaan basmalah sebelum al-Fatihah dalam salat Jahar boleh dijaharkan boleh pula
disirkan (dipelankan) berdasarkan jamak antara hadis-hadis yang memberi pengertian
bahwa Rasulullah saw menjaharkan basmalah dalam salat Jahar dan hadis-hadis yang
memberi pengertian sebaliknya
7. (Kep Munas 27)
1. Bahwa salam penutup salat adalah as-salamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh ke
kanan dan ke kiri
2. Salam dengan hanya warahmatulla juga masyruk sehingga ada tanawuk berdasarkan hadis-
hadis dari Rasulullah melalui Jabir
8. (Kep Munas 26)
Dasar Kewajiban Jumat
“Wahai orang-orang yang beriman apabila (kalian) diseur untuk menunaikan salat pada hari
Jumat, maka segeralah kalian mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang Demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (Q.S. al-Jumu’ah : 9)
Persiapan Sebelum Salat Jumat
1. Mandi
2. Hendak bersegera ke masjid
3. Setelah tiba di masjid, hendaklah melaksanakan salat tahiyatul masjid dua rakat
4. Orang yang dating terlambat, hendaklah tidak mengganggu jamaah yang dating awal
5. Apabila khatib sudah mulai menyampaikan khutbah, hendaklah setiap jamaah diam
dengan penuh kekhusyukan sembari memperhatikan khatib
9. Tata Cara Salat Jumat
1. Dimulai saat masuk waktu zuhur
2. Setelah mengucapkan salam, khatib duduk dan muazzin mengumandangkan adzan
3. Khatib mengawali khutbah dengan mengucapkan pujian, membaca syahadat, salawat
kepada Nabi saw, membaca beberapa ayat al-Qur’an kemudian menyampaikan tausyiah
4. Setelah khutbah pertama Selesai, khatib duduk sebentar kemudian berdiri Kembali
menyampaikan khutbah kedua
5. Khutbah kedua diakhiri dengan doa, dan penutup khutbah
6. Selesai berdoa, khatib turun dari mimbar, kemudian muazin mengumandangkan iqomah
7. Khutbah hendaklah tidak terlalu lama (Panjang)
8. Kemudian lakukan shalat 2 rakat dan diupayakan dalam pelaksanaannya lebih lama dari
khutbahnya
9. Baca surah yang biasa dibaca oleh Nabi saw saat salat Jumat (al-A’la dan al-Ghasiyah atau
al-Jum’ah dan al-Munafiqun)
10. Setelah Selesai melaksanakan salat dan zikir, kemudian lakukan salat sunnah setelah
Jumat 2 atau 4 rakaat
10. Dasar Syar’i Salat Gerhana
“Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah.
Allah menjadikan keduanya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Dan sungguh tidaklah keduanya
terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran seorang manusia pun. Apabila kalian melihat sebagian
dari gerhana tersebut, maka sholatlah dan berdo’alah kepada Allah hingga gerhana tersebut hilang dari
kalian” (HR. Bukhari no. 1041, Muslim no. 911).
(Kep Munas 27)
11. Keutamaan Puasa Tathawwu’
Dapat menjadi perisai dari api neraka
selalu bersalawat atas orang yang berpuasa
Puasa tatawuk dapat menghapus dosa
(Kep Munas 26)
12. Dan anda diperkenankan membuka kapan saja anda berkehendak
Salah seorang pasangan suami atau istri yang hendak berpuasa sunnah hendaklah bermusyawarah
minta ijin dengan pasangannya Ketika berada di rumah (Ketika tidak bepergian)
Kerjakan puasa sunnah dengan niat yg ikhlas karena Allah semata yang dimulai sebelum fajar atau
sesudahnya walaupun sudah Tengah hari, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa
Tata Cara Mengerjakan Puasa Tatawuk
13. (Kep Munas 29)
Hadis mengenai tata cara salat jenazah sebagaimana tertuang dalam HPT dalil ke 28
halaman 228 dapat ditarik dua pemahaman:
1. Setelah takbir pertama membaca al-Fatihah dan salawat
2. Setelah tabir pertama cukup membaca al-Fatihah sedangkan salawat dibaca setelah
takbir kedua. Kedua duanya dapat diamalkan sebagai bentuk tanawwau’ al-ibadah
14. Cara Bersuci dalam Situasi Darurat: Tayamum
Cara tayamum yang diajarkan Rasulullah saw kepada sahabat adalah sebagai berikut:
1. Menepuk kedua telapak tangan ke tempat debu suci atau bagian permukaan dari sesuatu yang
dianggap bersih
2. Menghembus kedua telapak tangan itu
3. Mengusapkannya ke muka
4. Mengusapkannya pada kedua tangan sampai pergelangan tangan.
Dari ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku dalam suatu hajat, lantas aku
berada dalam keadaan junub dan tidak mendapati air. Aku menggulung-gulung di tanah sebagaimana hewan berbolak-balik.
Kemudian aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku menceritakan hal tadi pada beliau. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Cukup bagimu melakukan dengan kedua telapak tanganmu seperti ini.” Kemudian beliau menepukkan kedua
telapak tangannya di tanah sekali, kemudian beliau mengusap tangan kirinya pada tangan kanannya, beliau mengusap punggung
tangannya dan mengusap wajahnya.”(Muttafaqun‘alaih. Hadits ini adalah lafaz Muslim) [HR. Bukhari, no. 347 dan Muslim, no. 368]
15. Melaksanakan Salat dengan Aurat Tidak Tertutup Sempurna
Hukum-hukum yang menimbulkan kesulitan dilaksanakan atau yang nerada diluar kapasitas manusia
untuk mengamalkannya, maka diberi keringanan oleh syariah untuk dijalankan sesuai kemampuannya.
Teknin Salat dalam Suasana Bencana
Dari Ibnu Abbas –radhiyallahu ‘anhu- (diriwayatkan bahwa) dia berkata, “ Rasulullah –shallallahu ‘alayhi wa sallam- shalat
Dzhuhur dan Ashar di Madinah secara Jamak, bukan karena takut, dan juga bukan dalam perjalanan” . Abu Az Zubair berkata,
“ Saya bertanya kepada Sa’id ‘mengapa Beliau berbuat demikian?’” lalu dia menjawab, “Saya bertanya kepada Ibnu Abbas
sebagaimana engkau bertanya demikian kepadaku”. Ibnu Abbas berkata, “ Beliau (Rasulullah) menghendaki agar tidak
menyulitkan seseorang pun dari ummatnya” (HR Muslim)..
16. (Kep Munas 28)
Kesetaraan Perempuan dengan Laki-laki
1. Perempuan dan laki-laki sama sama sebagai hamba Allah
2. Laki-laki dan Perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi
3. Adam dan Hawa Bersama-sama sebagai actor dalam kisal al-Qur’an tentang penciptaan
manusia
4. Laki-laki dan Perempuan Sama-sama berpotensi untuk meraih prestasi dan sukses
5. Laki-laki dan Perempuan memiliki kedudukan setara dihadapan hukum
17. Landasan Pembentukan Keluarga Sakinah
Keluarga Sakinah dibentuk berlandaskan tauhid, yaitu adanya kesadaran bahwa proses dan
keadaan kehidupan kekeluargaan harus berpusat pada Allah swt.
ِ َّ ِل
ِّل
اَم
يِف
ِت َٰو َٰمَّسٱل
اَم َو
يِف
ِ
ض ۡ
رَ ۡ
ٱۡل
نِإ َو
ُوادۡبُت
َم
ا
يِف
ۡمُكِسُفنَأ
ۡ
وَأ
ُهوُف ۡ
خُت
ُكۡبِساَحُي
م
ِهِب
ُِۖ َّ
ٱِّل
ُرِفۡغَيَف
نَمِل
ُءَاشَي
ُبِلذَعُي َو
نَم
ُءَاشَي
ُ َّ
ٱِّل َو
ٰ
ىَلَع
ِللُك
ء َۡيش
َق
يرِد
٢٨٤
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang
ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah : 284)
18. Asas Keluarga Sakinah
1. Asas karamah insaniyah
2. Asas hubungan kesetaraan
3. Asas keadilan
4. Asas mawaddah warahmah
5. Asas penemuhan kebutuhan hidup Sejahtera dunia akhirat
Tujuan Pembentukan Keluarga Sakinah
1. Mewujudkan insan bertakwa
2. Mewujudkan Masyarakat yang berkemajuan
Fungsi Keluarga Sakinah
1. Fungsi keagamaan 6. Fungsi kemasyarakatan 11. Fungsi internalisasi
2. Fungsi biologis & reproduksi 7. Fungsi pendidikan nilai keislaman yg
3. Fungsi peradaban 8. Fungsi ekonomi berkemajuan
4. Fungsi cinta kasih 9. Fungsi pelestarian lingkungan
5. Fungsi perlindungan 10. Fungsi Rekreasi 12. Fungsi Kaderisasi
19. Tujuan Pernikahan dalam Islam
ۡ
نِم َو
ۦِهِتَٰياَء
ۡ
نَأ
َقَلَخ
مُكَل
ۡ
نِلم
ۡمُكِسُفنَأ
َأ
اج َٰو ۡ
ز
اوُنُكۡسَتِلل
اَهۡيَلِإ
َعَج َو
َل
مُكَنۡيَب
ةَّد َوَّم
ةَم ۡ
حَر َو
َّنِإ
يِف
َكِلَٰذ
تَٰي َ
ۡل
م ۡ
وَقِلل
َونُرَّكَفَتَي
٢١
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS. Ar-Rum : 21)
20. 1. Etika politik dan Etika Bisnis
2. Tentang Bunga Bank
3. Fikih Tata kelolah dan
Pemberantasan Korupsi
4. Fikih Air
5. Fikih kebencanaan
6. Tuntunan seni budaya
7. Hisab dan Rukyat
8. Pedoman Hisab Muhammasiyah
9. Pengobatan alternatif
10. Pornografi dan pornoaksi