SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ENZIM KITINASE
Oleh:
LAILI MUNAWARAH
NAZILA RAHMATINA
1. Sekilas tentang Kitin
 struktur kimia, cara perolehan
2. Enzim Kitinase
 struktur, klasifikasi, reaksi pemutusan,
mekanisme reaksi hidrolisis, mikroorganisme
kitinolitik, isolasi dan skrining, produksi,
purifikasi, aktivitas dan aplikasi.
BAHASAN ENZIM KITINASE
Sekilas tentang Kitin
 Kitin adalah polimer linier yang tersusun oleh
monomer β-1,4-N-asetil-D-glukosamin (GlcNac),
golongan polisakarida.
 Kelimpahan kitin di alam menempati urutan terbesar
ke-2 setelah selulosa, terdistribusi luas di lingkungan
biosfer seperti kulit crustaseae, ubur-ubur, komponen
struktural eksoskeleton serangga, dinding sel fungi
(22-40%), alga dan nematoda, binatang maupun
tumbuhan.
 Ukuran molekul kitin relatif besar dan kelarutan kitin
rendah serta sulit diserap tubuh manusia, sehingga
aplikasi kitin terbatas dan menyebabkan kitin menjadi
sumber utama pencemaran senyawa organik
Struktur Kimia Kitin
Pengolahan limbah untuk mendapatkan kitin ada
2 cara, yaitu pengolahan:
 1) secara kimiawi: demineralisasi dan
deproteinasi melalui penambahan asam atau
basa kuat,
 2) secara biokimia: penambahan enzim
proteolitik untuk deproteinasi dan melibatkan
kitinase untuk mendegradasi limbah kitin.
Enzim Kitinase
 Enzim yang menghidrolisis senyawa kitin pada
β-1,4-N-asetil-glukosamin menjadi monomer
N-asetil-D-glukosamin yang terdistribusi di
alam.
 Kelas enzim yaitu hidrolase.
 Struktur terdiri dari 3 domain:
-α/β-barrel domain,
-α+β-fold (insertion domain/ linker).
-N-terminal domain
Klasifikasi Enzim Kitinase
Berdasarkan sumbernya, kitinase
dikelompokkan menjadi 3 keluarga hidrolase
glycosyl (GH) yaitu keluarga (family) 18, 19 dan
20.
 Family 18 meliputi kitinase dari bakteri, jamur,
virus, dan beberapa kitinase dari tanaman dan
hewan (kelas III dan V).
 Family 19 meliputi keseluruhan kitinase
tanaman (kelas I, II, dan IV).
 Family 20 meliputi β-N-acetylhexosaminidases
dari bakteri Gram positif Streptomyces
Contoh GH 19
Klasifikasi Enzim Kitinase
Ada 3 jenis enzim kitinase yang dibedakan
berdasarkan cara kerjanya dalam mendegradasi
kitin, yaitu:
 Eksokitinase memotong polimer kitin hanya dari
ujung non reduksi.
 Endokitinase memotong polimer kitin secara acak
dan menghasilkan dimer, trimer, tetramer, dan
oligomer gula.
 N-asetil-glukosaminidase yang memutuskan
diasetilkitobiosa dan menghasilkan N-asetil-
glukosamin
Skema Pemutusan Kitin
Reaksi Pemutusan Kitin
A) Reaksi pemutusan ikatan β-1,4 pada bagian internal mikrofibril kitin;
B) Reaksi pembebasan unit-unit diasetilkitobiose oleh enzim eksokitinase
Reaksi Pemutusan Kitin
C. Reaksi pemutusan diasetilkitobiose,kitotriose dan kitotetrao
dan menghasilkan monomer-monomer GIcNAc
Mekanisme Reaksi Hidrolisis Kitin oleh
Kitinase
Pada umumnya mekanisme
hidrolisis enzim kitinase ada 2:
1) double-displacement
retaining mechanism: GH 18,
hanya menggunakan 1
karboksilat yg berperan ganda,
shg tdk memungkinkan
terjadinya reaksi secara
bersamaan. Produk yg
dihasilkan memiliki konfigurasi
sama dgn senyawa awal.
2) single-displacement
inverting mechanism : GH 19,
menggunakan 2 karboksilat,
shg reaksi terjadi hampir
bersamaan. Produk yg
dihasilkan memiliki konfigurasi
berlawanan dr senyawa awal.
Mikroorganisme Kitinolitik
 Produksi enzim kitinase dari mikroorganisme lebih baik
dibandingkan kitinase dari sumber yang lain karena
kemudahannya berkembang biak dalam waktu yang relatif
singkat.
 Mikroorganisme yang memiliki aktivitas kitinolitik, yaitu dapat
mendegradasi kitin menggunakan enzim kitinase yang
dihasilkan.
 Dapat diperoleh dari berbagai sumber lingkungan tanah, laut,
danau, kolam, tempat pembuangan limbah udang dan
sebagainya
 Karakteristik bervariasi tergantung pada jenis
mikroorganisme dan keberadaan substrat kitin.
Mikroorganisme Kitinolitik
 Beberapa peneliti telah berhasil mengisolasi dan
mengidentifikasi bakteri kitinolitik dari tanah yaitu Serratia
marcescens, Streptomyces sp, Bacillus sp. dari rizosphere
cabe.
 Pseudomonas sp, Alkaligenes denitrificans, Aeromonas
hydrophila, dan Agrobacterium sp dari danau Jeziorak,
Polandia.
 Bakteri kitinolitik Bacillus licheniformis, Stenotrophomonas
maltophilia, Bacillus licheniformis dan B. thuringiensis
diperoleh dari tanah rizosfer.
 Bakteri Vibrio sp.diisolasi dari sampel tanah di pusat
pendaratan Cuddalore, Tamil Nadu, India.
 Bacillus sp. telah diisolasi dari sumber air panas Danau
Ranau, Sumatera Selatan.
Isolasi dan Skrining Enzim
Kitinase
 Isolasi dilakukan untuk mendapatkan isolat bakteri tunggal.
 Caranya ditumbuhkan pada media yang mengandung kitin.
 Menggunakan metode pengenceran seri bertingkat. Sampel
dari pengenceran seri ditransfer ke media agar kitin dengan
metode pour plate diinkubasi dengan suhu dan waktu
tertentu.
 Isolat bakteri yang telah diisolasi dan memilliki aktivitas
kitinolitik diukur di zona bening untuk menentukan indeks
kitinolitik.
 Semakin besar zona bening yang terbentuk semakin banyak
enzim kitinase yang dihasilkan sehingga aktivitas kitinolitik
dari isolat bakteri semakin tinggi.
 Isolat yang memiliki aktivitas kitinolitik tinggi dipilih untuk
memproduksi enzim.
Zona bening yang terbentuk
setelah inkubasi 96 jam Koloni Streptomyces
Produksi Enzim Kitinase
 Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
enzim kitinase adalah fase eksponensial, yang
berbeda-beda tergantung dari mikrobianya.
 Kondisi pH dan suhu produksi enzim kitinase
berbeda-beda pada tiap mikroba. Antara pH 6-8,
suhu dari 30-35ºC.
 Aktivitas kitinase juga dipengaruhi oleh faktor lain
seperti suplemen nutrisi yang ditambahkan,
konsentrasi koloidal kitin, penambahan sumber
karbon, penambahan sumber nitrogen, dan
penggunaan detergen
Purifikasi Enzim Kitinase
 Ekstraksi enzim dilakukan dengan cara
sentrifugasi
 Tahap purifikasi dapat dilakukan bertahap, antara
lain ekstraksi, pemisahan enzim, presipitasi,
sentrifugasi, dialysis dan filtrasi.
 Dialisis: dilakukan untuk memisahkan senyawa
dengan berat molekul lebih rendah dari sampel
menuju larutan buffer melalui membrane
semipermeable.
 Enzim kitinase dapat dimurnikan berdasarkan
ikatan kuat dengan kitin menggunakan koloidal
kitin.
Aktivitas Enzim Kitinase
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh substrat, pH dan suhu.
 Setiap enzim memiliki kemampuan yang berbeda-beda
dalam mendegradasi substrat dan spesifik terhadap substrat
yang berbeda-beda.
 pH mempengaruhi sifat ionik gugus karboksil dan gugus
amino yang menyebabkan perubahan daerah katalitik dan
konformasi enzim.
 Kenaikan suhu akan meningkatkan energi kinetik sehingga
tumbukan antar molekul akan semakin cepat. Semakin sering
tumbukan terjadi, maka akan semakin mudah pembentukan
kompleks enzim-substrat.
 Contoh: kitinase dari isolat Streptomyces sp. PTK19, memiliki
aktivitas paling tinggi terhadap substrat glikol kitin, pH
optimum 5.50 dan stabil pada pH 4-7, suhu optimum 40°C
dan stabil pada suhu 30-45°C
Aplikasi Enzim Kitinase
 Bidang perikanan dan kelautan: agen
biokontrol untuk pengolahan limbah industri
yang mengandung kitin, seperti industri
pembekuan udang, kerang, dan kepiting.
 Bidang pertanian: agen biokontrol tanaman
terhadap hama serangga dan fungi patogen
yang memiliki komponen kitin pada dinding
sel.
 Senyawa turunan kitin seperti karboksimetil
kitin, hidroksietil kitin dan etil kitin yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang.
Aplikasi Enzim Kitinase
 Dalam bidang kedokteran senyawa turunan kitin
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
benang operasi yang mempunyai keunggulan dapat
diserap dalam jaringan tubuh, tidak toksik dan dapat
disimpan dalam waktu yang lama.
 Kitoheksosa dan kitoheptosa memperlihatkan aktivitas
anti tumor.
 Monomer dari kitin yaitu N-Asetil-Dglukosamin dapat
dimanfaatkan dalam bidang farmasi, diantaranya
sebagai obat untuk mengontrol kadar gula dalam
darah, sebagai suplemen, anti inflamantory
 Dalam dunia kosmetik senyawa gula ini dapat
membantu mengurangi hilangnya hiperpigmentasi
karena N-asetil-D-glukosamin dapat membantu
mengurangi aktivitas enzim tirosinase yang berperan
dalam produksi melanin.
Produk Aplikasi Enzim Kitinase
Insektisida dan fungisida
yang mengandung
enzim kitinase
Terima kasih atas perhatiannya


More Related Content

What's hot

Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaWulung Gono
 
Bioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganBioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganNovianti Rossalina
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoPoetra Chebhungsu
 
11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMAIrhuel_Abal2
 
Teori asal usul kehidupan menurut sains dan agama
Teori asal usul kehidupan menurut sains dan agamaTeori asal usul kehidupan menurut sains dan agama
Teori asal usul kehidupan menurut sains dan agamaginanurulazhar
 
Presentasi ascomycota
Presentasi ascomycotaPresentasi ascomycota
Presentasi ascomycotaAini29
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industrif' yagami
 
Praktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanPraktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanNiakhairani
 
Metabolisme Mikroba Pada Kimchi
Metabolisme Mikroba Pada KimchiMetabolisme Mikroba Pada Kimchi
Metabolisme Mikroba Pada KimchiNuruliswati
 
Dna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomDna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomPotpotya Fitri
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 

What's hot (20)

Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Dinding sel
Dinding selDinding sel
Dinding sel
 
Bioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganBioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang pangan
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 
11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA11. bioteknologi SMA
11. bioteknologi SMA
 
Teori asal usul kehidupan menurut sains dan agama
Teori asal usul kehidupan menurut sains dan agamaTeori asal usul kehidupan menurut sains dan agama
Teori asal usul kehidupan menurut sains dan agama
 
Presentasi ascomycota
Presentasi ascomycotaPresentasi ascomycota
Presentasi ascomycota
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Filum echinodermata
Filum echinodermataFilum echinodermata
Filum echinodermata
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industri
 
Cnidaria
CnidariaCnidaria
Cnidaria
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Praktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanPraktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewan
 
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma
Retikulum endoplasma
 
Metabolisme Mikroba Pada Kimchi
Metabolisme Mikroba Pada KimchiMetabolisme Mikroba Pada Kimchi
Metabolisme Mikroba Pada Kimchi
 
Kristalisasi 2
Kristalisasi 2Kristalisasi 2
Kristalisasi 2
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Dna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosomDna, gen, dan kromosom
Dna, gen, dan kromosom
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 

Similar to OPTIMASI ENZIM KITINASE

Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)Umi Lestari
 
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2Luvcky Wiranata
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMuhammad Adnan
 
ppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptx
ppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptxppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptx
ppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptxOsvaldoLiputra
 
Buat Poster
Buat  PosterBuat  Poster
Buat Postergalih
 
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2Luvcky Wiranata
 
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedyBinAli
 
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong masPembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong massemarang state university
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
BioteknologiHanifa's
 
Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologirinitosha
 
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxDELLABLATAMA1
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoNuruliswati
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfRafiJuniarto1
 

Similar to OPTIMASI ENZIM KITINASE (20)

Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
 
Chitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot Trimulyadi
Chitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot TrimulyadiChitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot Trimulyadi
Chitosan from irradiated chitin -Dr.Ir gatot Trimulyadi
 
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang 2
 
Chitosan sebagai bahan pengawet tahu
Chitosan sebagai bahan pengawet tahuChitosan sebagai bahan pengawet tahu
Chitosan sebagai bahan pengawet tahu
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Chitosan acrylate membrane by irradiation
Chitosan acrylate membrane by irradiationChitosan acrylate membrane by irradiation
Chitosan acrylate membrane by irradiation
 
ppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptx
ppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptxppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptx
ppt-metabolit-sekunder-penisilin.pptx
 
Pengaruh dosis iradiasi tehadap sifat fisik
Pengaruh dosis iradiasi tehadap sifat fisikPengaruh dosis iradiasi tehadap sifat fisik
Pengaruh dosis iradiasi tehadap sifat fisik
 
Buat Poster
Buat  PosterBuat  Poster
Buat Poster
 
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2
Makalah bioproses kelompok 3 politeknik negeri ujungpandang biogas fermentasi 2
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptx
 
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong masPembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
Pembuatan nano partikel kitosan dengan keong mas
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologi
 
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
 
HANA,PINTA,NURUL
HANA,PINTA,NURULHANA,PINTA,NURUL
HANA,PINTA,NURUL
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
 
BIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.pptBIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.ppt
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

OPTIMASI ENZIM KITINASE

  • 2. 1. Sekilas tentang Kitin  struktur kimia, cara perolehan 2. Enzim Kitinase  struktur, klasifikasi, reaksi pemutusan, mekanisme reaksi hidrolisis, mikroorganisme kitinolitik, isolasi dan skrining, produksi, purifikasi, aktivitas dan aplikasi. BAHASAN ENZIM KITINASE
  • 3. Sekilas tentang Kitin  Kitin adalah polimer linier yang tersusun oleh monomer β-1,4-N-asetil-D-glukosamin (GlcNac), golongan polisakarida.  Kelimpahan kitin di alam menempati urutan terbesar ke-2 setelah selulosa, terdistribusi luas di lingkungan biosfer seperti kulit crustaseae, ubur-ubur, komponen struktural eksoskeleton serangga, dinding sel fungi (22-40%), alga dan nematoda, binatang maupun tumbuhan.  Ukuran molekul kitin relatif besar dan kelarutan kitin rendah serta sulit diserap tubuh manusia, sehingga aplikasi kitin terbatas dan menyebabkan kitin menjadi sumber utama pencemaran senyawa organik
  • 5. Pengolahan limbah untuk mendapatkan kitin ada 2 cara, yaitu pengolahan:  1) secara kimiawi: demineralisasi dan deproteinasi melalui penambahan asam atau basa kuat,  2) secara biokimia: penambahan enzim proteolitik untuk deproteinasi dan melibatkan kitinase untuk mendegradasi limbah kitin.
  • 6. Enzim Kitinase  Enzim yang menghidrolisis senyawa kitin pada β-1,4-N-asetil-glukosamin menjadi monomer N-asetil-D-glukosamin yang terdistribusi di alam.  Kelas enzim yaitu hidrolase.  Struktur terdiri dari 3 domain: -α/β-barrel domain, -α+β-fold (insertion domain/ linker). -N-terminal domain
  • 7. Klasifikasi Enzim Kitinase Berdasarkan sumbernya, kitinase dikelompokkan menjadi 3 keluarga hidrolase glycosyl (GH) yaitu keluarga (family) 18, 19 dan 20.  Family 18 meliputi kitinase dari bakteri, jamur, virus, dan beberapa kitinase dari tanaman dan hewan (kelas III dan V).  Family 19 meliputi keseluruhan kitinase tanaman (kelas I, II, dan IV).  Family 20 meliputi β-N-acetylhexosaminidases dari bakteri Gram positif Streptomyces
  • 9. Klasifikasi Enzim Kitinase Ada 3 jenis enzim kitinase yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya dalam mendegradasi kitin, yaitu:  Eksokitinase memotong polimer kitin hanya dari ujung non reduksi.  Endokitinase memotong polimer kitin secara acak dan menghasilkan dimer, trimer, tetramer, dan oligomer gula.  N-asetil-glukosaminidase yang memutuskan diasetilkitobiosa dan menghasilkan N-asetil- glukosamin
  • 11. Reaksi Pemutusan Kitin A) Reaksi pemutusan ikatan β-1,4 pada bagian internal mikrofibril kitin; B) Reaksi pembebasan unit-unit diasetilkitobiose oleh enzim eksokitinase
  • 12. Reaksi Pemutusan Kitin C. Reaksi pemutusan diasetilkitobiose,kitotriose dan kitotetrao dan menghasilkan monomer-monomer GIcNAc
  • 13. Mekanisme Reaksi Hidrolisis Kitin oleh Kitinase Pada umumnya mekanisme hidrolisis enzim kitinase ada 2: 1) double-displacement retaining mechanism: GH 18, hanya menggunakan 1 karboksilat yg berperan ganda, shg tdk memungkinkan terjadinya reaksi secara bersamaan. Produk yg dihasilkan memiliki konfigurasi sama dgn senyawa awal. 2) single-displacement inverting mechanism : GH 19, menggunakan 2 karboksilat, shg reaksi terjadi hampir bersamaan. Produk yg dihasilkan memiliki konfigurasi berlawanan dr senyawa awal.
  • 14. Mikroorganisme Kitinolitik  Produksi enzim kitinase dari mikroorganisme lebih baik dibandingkan kitinase dari sumber yang lain karena kemudahannya berkembang biak dalam waktu yang relatif singkat.  Mikroorganisme yang memiliki aktivitas kitinolitik, yaitu dapat mendegradasi kitin menggunakan enzim kitinase yang dihasilkan.  Dapat diperoleh dari berbagai sumber lingkungan tanah, laut, danau, kolam, tempat pembuangan limbah udang dan sebagainya  Karakteristik bervariasi tergantung pada jenis mikroorganisme dan keberadaan substrat kitin.
  • 15. Mikroorganisme Kitinolitik  Beberapa peneliti telah berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri kitinolitik dari tanah yaitu Serratia marcescens, Streptomyces sp, Bacillus sp. dari rizosphere cabe.  Pseudomonas sp, Alkaligenes denitrificans, Aeromonas hydrophila, dan Agrobacterium sp dari danau Jeziorak, Polandia.  Bakteri kitinolitik Bacillus licheniformis, Stenotrophomonas maltophilia, Bacillus licheniformis dan B. thuringiensis diperoleh dari tanah rizosfer.  Bakteri Vibrio sp.diisolasi dari sampel tanah di pusat pendaratan Cuddalore, Tamil Nadu, India.  Bacillus sp. telah diisolasi dari sumber air panas Danau Ranau, Sumatera Selatan.
  • 16. Isolasi dan Skrining Enzim Kitinase  Isolasi dilakukan untuk mendapatkan isolat bakteri tunggal.  Caranya ditumbuhkan pada media yang mengandung kitin.  Menggunakan metode pengenceran seri bertingkat. Sampel dari pengenceran seri ditransfer ke media agar kitin dengan metode pour plate diinkubasi dengan suhu dan waktu tertentu.  Isolat bakteri yang telah diisolasi dan memilliki aktivitas kitinolitik diukur di zona bening untuk menentukan indeks kitinolitik.  Semakin besar zona bening yang terbentuk semakin banyak enzim kitinase yang dihasilkan sehingga aktivitas kitinolitik dari isolat bakteri semakin tinggi.  Isolat yang memiliki aktivitas kitinolitik tinggi dipilih untuk memproduksi enzim.
  • 17. Zona bening yang terbentuk setelah inkubasi 96 jam Koloni Streptomyces
  • 18. Produksi Enzim Kitinase  Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi enzim kitinase adalah fase eksponensial, yang berbeda-beda tergantung dari mikrobianya.  Kondisi pH dan suhu produksi enzim kitinase berbeda-beda pada tiap mikroba. Antara pH 6-8, suhu dari 30-35ºC.  Aktivitas kitinase juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti suplemen nutrisi yang ditambahkan, konsentrasi koloidal kitin, penambahan sumber karbon, penambahan sumber nitrogen, dan penggunaan detergen
  • 19. Purifikasi Enzim Kitinase  Ekstraksi enzim dilakukan dengan cara sentrifugasi  Tahap purifikasi dapat dilakukan bertahap, antara lain ekstraksi, pemisahan enzim, presipitasi, sentrifugasi, dialysis dan filtrasi.  Dialisis: dilakukan untuk memisahkan senyawa dengan berat molekul lebih rendah dari sampel menuju larutan buffer melalui membrane semipermeable.  Enzim kitinase dapat dimurnikan berdasarkan ikatan kuat dengan kitin menggunakan koloidal kitin.
  • 20. Aktivitas Enzim Kitinase Aktivitas enzim dipengaruhi oleh substrat, pH dan suhu.  Setiap enzim memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mendegradasi substrat dan spesifik terhadap substrat yang berbeda-beda.  pH mempengaruhi sifat ionik gugus karboksil dan gugus amino yang menyebabkan perubahan daerah katalitik dan konformasi enzim.  Kenaikan suhu akan meningkatkan energi kinetik sehingga tumbukan antar molekul akan semakin cepat. Semakin sering tumbukan terjadi, maka akan semakin mudah pembentukan kompleks enzim-substrat.  Contoh: kitinase dari isolat Streptomyces sp. PTK19, memiliki aktivitas paling tinggi terhadap substrat glikol kitin, pH optimum 5.50 dan stabil pada pH 4-7, suhu optimum 40°C dan stabil pada suhu 30-45°C
  • 21. Aplikasi Enzim Kitinase  Bidang perikanan dan kelautan: agen biokontrol untuk pengolahan limbah industri yang mengandung kitin, seperti industri pembekuan udang, kerang, dan kepiting.  Bidang pertanian: agen biokontrol tanaman terhadap hama serangga dan fungi patogen yang memiliki komponen kitin pada dinding sel.  Senyawa turunan kitin seperti karboksimetil kitin, hidroksietil kitin dan etil kitin yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.
  • 22. Aplikasi Enzim Kitinase  Dalam bidang kedokteran senyawa turunan kitin dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan benang operasi yang mempunyai keunggulan dapat diserap dalam jaringan tubuh, tidak toksik dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.  Kitoheksosa dan kitoheptosa memperlihatkan aktivitas anti tumor.  Monomer dari kitin yaitu N-Asetil-Dglukosamin dapat dimanfaatkan dalam bidang farmasi, diantaranya sebagai obat untuk mengontrol kadar gula dalam darah, sebagai suplemen, anti inflamantory  Dalam dunia kosmetik senyawa gula ini dapat membantu mengurangi hilangnya hiperpigmentasi karena N-asetil-D-glukosamin dapat membantu mengurangi aktivitas enzim tirosinase yang berperan dalam produksi melanin.
  • 23. Produk Aplikasi Enzim Kitinase Insektisida dan fungisida yang mengandung enzim kitinase
  • 24. Terima kasih atas perhatiannya 

Editor's Notes

  1. Rhizosfer adalah selapis tanah yang menyelimuti permukaan akar tanaman yang masih di pengaruhi oleh aktivitas akar