1. Kegunaan Partisi-Partisi Di linux
1. Partisi Swap
partisi swap digunakan sebagai Virtual Memory atau ibaratnya RAM cadangan
jikalau RAM yg asli dah ga mumpuni untuk memproses aplikasi, nah partisi swap
inilah yang menghandlenya, akan tetapi
yang perlu diingat adalah partisi swap hanya virtual memory saja, memang bukan
RAM yg sesungguhnya. Wajar aje kalau penggunaannya tidak seoptimal RAM yg
benernya. Kalau kata forum sebelah, besaran yg kita alokasikan untuk partisi ini
sebesar 2 kali lipat dari RAM yg sudah kita punya. Kalau RAM kita dah 2GB lebih,
kayanya ga perlu dibuat deh partisi ini. It's up to you
2. Partisi ext4 untuk /
nah yg ini nih Intinya, partisi / (dibaca "root") adalah tempat dimana file iso linux di
Install, kalau ga ada partisi ext4 ini, jelas sudah kalau tidak ada partisi ini ga bakal
bisa Install Linux. Besaran yg kita alokasikan untuk partisi ini sesuai kebutuhan kita
saja, kalau saya biasanya 20GB untuk satu Distro Linux sudah cukup :)
3. partisi ext4 untuk /home
Kalau kita buat partisi / yg ada diatas, otomatis partisi ini jg akan dibuat, akan tetapi
kalau kalian yg hobi naruh data di "my document"nya Linux, anda bisa membuat
partisi /home ini, besarannya jg sesuaikan dgn kebutuhan anda, karena ane hanya
buat partisi /, jadinya partisi /home otomatis sudah dibuatkan oleh Linux sendiri, dan
Data2 yg ane punya ane taruh ditempat lain
JENIS-JENIS PARTISI PADA OS LINUX
Jenis-jenis partisi :
Primary partisions
Adalah partisi jenis partisi yang hanya bisa memiliki satu file system. jumlah dari
partisi ini maximal 4 partisi.
Extended Partisions
Adalah jenis partisi yang menjadi wadah dari drive logical, partisi ini dapat memiliki
beberapa partisi di dalamnya yaitu partisi logical. Tapi untuk partisi jenis ini max 1.
2. Pada partisi ini tidak bisa diisi file system. Partisi Extended akan mengambil jatah
partisi primary.
Logical Partisions
Partisi yang menjadi bagin dari extended dimana apabila kita akan membuat file
system, didalam extended harus memiliki partisi logical minimal satu.
Jenis-jenis Disk file system :
FAT 16
Adalah file system yang diperkenalakan pada era MSDOS. Dengan menggunakan
cluster address 16 bit sehingga memungkinkan besar partisi hingga 2GB. Penamaan
suatu file menggunakan metode 8.3 (8 nama file dan 3 extention).
FAT 32
Adalah pengembangan dari FAT 16, diperkenalkan pada era windows 98. Dengan
menggunakan cluster address 32 bit memungkinkan besar partisi hingga 124 GB
tetapi bila anda memformat dari windows maka hanya terbatas hingga 32 GB. Besar
maximal file adalah 4 GB (jadi kalau anda menyimpan image DVD belum tentu
cukup).
NTFS
Adalah file system yang digunakan pada windows berbasis NT (NT, 2000, XP, 2003,
Vista). Pada file system ini besar partisi max 256 Terra Byte sedangkan besar
datanya 16 Terra Byte. NTFS support terhadap metadata, yaitu database yang berisi
informasi suatu file. Selain itu juga NTFS juga memiliki fasilitas seperti :
Quota : Pembatasan besar data untuk setiap user,,
Enkripsi : Fasilitas proteksi data dengan cara mengacak bit dalam suatu file
sehingga tidak bisa terbaca oleh user yang tidak berhak,,
Kompresi : Fasilitas pemampatan sehingga space akan lebih lapang.
EXT3
Adalah file system yang digunakan pada sebagian besar OS Linux. Pada file system
maka setiap file akan memiliki suatu database mini, yaitu disebut dengan inode.
Dimana di dalamnya berisi berbagai informasi seperti jenis file, hak akses, pemilik
file, group pemilik file, besar file dan waktu perubahan.
SWAP
Adalah file system yang tidak digunakan sebagai tempat penyimpanan data, tetapi
sebagai virtual memory, yaitu sebagai pembantu kinerja dari si memory.
3. Tutorial ini disediakan bagi para pengguna komputer yang melakukan migrasi sistem
operasi, khususnya (mantan) pengguna windows yang melakukan migrasi ke
komputer berbasis Linux.
Linux adalah sistem operasi Unix Like dimana pengertian dari Unix Like adalah
Linux merupakan sistem operasi yang bukan merupakan turunan dari sistem operasi
Unix namun memiliki cara kerja dan sistem direktori menyerupai Unix. Linux dibuat
oleh Linus Benedicts Torvald yang merupakan hasil utak atik beliau atas kernel
Minix. Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew S.
Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti penelitian masalah OS dari Vrije
Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini digunakan untuk keperluan pengajaran dan
pendidikan. Unix sendiri adalah sebuah sistem operasi yang telah lama ada (bahkan
sebelum kemunculan sistem operasi buatan Microsoft) dan saat ini kebanyakan
berjalan pada komputer server dan komputer besar lainnya (selain komputer
personal). Sistem Operasi Unix dibuat spesifik untuk jenis mesin tertentu, berbeda
dengan Linux yang keberadaannya ditujukan untuk sistem arsitektur x86 yang
banyak beradar di pasaran perbedaan mendasar linux dengan sistem operasi
lainnya adalah sifatnya yang OpenSource.
Salah satu bentuk dari Unix yang ditiru oleh Linux adalah sistem direktori dimana
sistem direktori ini berbeda dengan yang dianut oleh keluarga Windows seperti
diagram dibawah ini.
Keterangan
/ : menunjukkan hirarki tertinggi dari sistem ditektori Linux dimana direktori ini
membawahi dari direktori /usr, /home, /mnt dan direktori lainya seperti gambar
diatas.
/bin : berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh
user biasa seperti perintah ls (menampilkan isi dari suatu direktori, cd (untuk
berpindah direktori).
/sbin : berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh super
user seperti ifconfig (menampilkan informasi tentang kartu jaringan / network device
yang terpasang pada mesin).
4. /home : berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer / mesin yang
bersangkutan.
/usr : berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library dan source
aplikasi linux.
/opt : berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user (hampir sama
dengan /usr/sbin/.
/root : merupakan “home” nya superuser / root / administrator.
/tmp : singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan
ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan proses
burn cd maka image (file iso ) secara default dimasukkan ke direktori ini
sebelum di burn ke cd.
/etc : secara umum merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai macam
service dan program yang terinstall di dalam sistem.
/mnt : berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer.
/var : Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary). Perubahan
data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat. Data-data seperti ini ada dalam waktu
yang singkat. Karena sifatnya yang selalu berubah tidak memungkinkan disimpan
dalam direktori seperti “/etc”. Oleh karena itu, data-data seperti ini disimpan di
direktori var.
/boot : berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan
ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi
hidup/on)
Secara umum pada sistem operasi linux berisi direktori yang disebutkan di atas
namun pada beberapa distro ditambahkan beberapa direktori spesifik seperti /srv
pada keluarga Suse dimana direktori yang ditambahkan memiliki fungsi khusus yang
kadangkala tidak terdapat pada distro lain.
Ketika melakukan installasi maka dibutuhkan setidaknya 2 partisi agar suatu
komputer bisa diinstall OS Linux yaitu partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan
dengan /root) dan partisi swap. Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem
Linux, hampir sama dengan C:Windows untuk sistem operasi Microsoft Windows.
Partisi swap dialokasikan sebagai tambahan memori ketika Memory RAM tidak
mencukupi ketika sistem me-load suatu program, contoh kasus : load program X
membutuhkan memori sebesar 1500 MB sedangkan RAM yang terpasang adalah
1000 MB / 1 GB maka 500 MB memori sisa yang dibutuhkan diambilkan dari partisi
5. swap yang sudah dibuat. Besar partisi swap yang dibutuhkan untuk memori RAM ?
1 GB adalah dua kali Memory RAM yang terpasang pada komputer, kecuali untuk
memori RAM diatas 2 GB maka alokasi swap tidak harus 2 kali RAM bisa dipasang
1 GB atau terserah selera dari masing-masing user.
Pertanyaan yang sering muncul : di Windows data saya bisa ditaruh di partisi
terpisah dengan sistem sehingga ketika dibutuhkan install ulang maka data saya
tidak terhapus, apakah di linux bisa..?
Berbicara tentang partisi maka diperlukan pemahaman tentang penamaan sistem
partisi dan device yang berlaku di Linux.
Pada OS Windows dikenal sistem Drive Letter (Drive A:, Drive B:, Drive C:, dst)
dimana Drive A: dialokasikan untuk disket 31/2 inchi, Drive B: dialokasikan untuk
disket 5 ¼ inchi, Drive C: dialokasikan untuk partisi harddisk – jika partisi lebih dari
satu, misalkan 2 maka digunakan Drive C: dan Drive D, Drive selanjutnya bisa
dialokasikan untuk optical drive (CD,DVD) dan USB mass Storage (Flashdisk,
harddisk eksternal, card reader).
Pada OS Linux dikenal SDA1, SDA2, SDB1, SDB2. Penjelasaanya adalah sebagai
berikut :
S : menunjukkan SATA, pada linux terdahulu Serial ATA dan Parallel
ATA dibedakan penamaannya, Parallel ATA ditunjukkan dengan huruf Hdan Serial
ditunjukkan dengan huruf S namun saat ini penamaan device dianggap SATA maka
digunakanlah S baik untuk interface Parallel maupun Serial.
D : Singkatan dari Device.
A,B : A menunjukkan bahwa device tersebut adalah device internal yang
ada di dalam komputer seperti Harddisk internal, sedangkan B menunjukkan device
tersebut adalah device eksternal seperti harddisk eksternal dan flashdisk.
1,2 : menunjukkan nomor urut partisi device.
Studi Kasus
diketahui SDA1 artinya device tersebut adalah Harddisk internal pada partisi
pertama (pada Windows sama dengan Drive C:)
diketahui SDB1 artinya device tersebut adalah storage eksternal pada partisi
pertama (misal flashdisk yang tertancap pada komputer).
diketahui SDA2 artinya device tersebut adalah Haraddisk internal pada pertisi kedua
(pada windows sama dengan Drive D:)
6. sudah paham..?? jika belum paham silahkan dibaca lagi dari atas, jika sudah paham
maka silahkan dilanjutkan.
Kembali pada pertanyaan diatas bagaimana caranya agar data saya bisa dipisahkan
dengan sistem..?
Jawabannya adalah sangat bisa. Coba perhatikan skenario di bawah ini :
dilakukan installasi OS Linux maka kita bisa menyiapkan tiga buah partisi yaitu
SDA1, SDA2, SDA3
SDA1 : digunakan sebagai swap dengan kapasitas 2GB
SDA2 : digunakan sebagai / dengan kapasitas 10GB
SDA3 : digunakan sebagai /home dengan kapasitas 60GB
lho tadi katanya /home berada di bawah / koq bisa ada di luar partisinya / …?
nah coba perhatikan gambar dibawah ini…
Pada diagram diatas diperlihatkan SDA2 yang merupakan partisi dari sistem (/)
(lokasi installasi OS Linux) yang di dalamnya terdapat berbagai macam direktori /bin,
/sbin, /home, dan lain sebagainya. Perhatikan SDA3 yang menunjuk ke direktori
/home. Direktori /home memang berada di bawah direktori / namun /home tersebut
menunjuk(me-link) ke partisi SDA3, jadi /home yang berisi data-data user detya,
rani, dan lely sebenarnya berada pada partisi SDA3.
Singkat kata /home pada diagram diatas secara logical berada di dalam direktori /
namun sesungguhnya data yang berada dalam /home berada di partisi SDA3.
Pembagian partisi diatas tidak hanya berlaku untuk direktori / dan /home saja namun
direktori lain seperti /bin, /var, /usr juga bisa diberikan perlakuan yang sama. Pada
penggunaan komputer personal kebanyakan menggunakan model partisi seperti
contoh diatas namun pada OS Linux yang diimplementasikan pada komputer server
sistem partisinya bisa jauh lebih kompleks daripada contoh diatas karena harus
menyesuaikan dengan kebutuhan sistem server.
Sedangkan GNU/Linux mempunyai beberapa file system:
1. Ext 2 (2rd Extented)
EXT2 adalah file sistem yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file
sistem yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2
file sistem, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang
yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar
blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika
7. besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2
blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file.
EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file
pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan
blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan
tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode
mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam
tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung
pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.
2. Ext 3 (3rd Extended)
EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya:
a.Setelah kegagalan sumber daya, “unclean shutdown”, atau kerusakan sistem,
EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses
ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama,
khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses
ini, semua data tidak dapat diakses.
Jurnal yang disediakan oleh EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan
pengecekan data setelah kegagalan sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan
hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang
diperlukan EXT3 file sistem setelah terjadi “unclean shutdown” tidak tergantung dari
ukuran file sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang
digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu kira-
kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.
b.Integritas data
EXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau “unclean
shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
c.Kecepatan
Daripada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih
besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita
bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas
data tidak terjamin.
d.Mudah dilakukan migrasi
8. Kita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.
3. Ext 4 (4rd Extended)
Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro
anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis
system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam
kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.
Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4 dengan
beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding
ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan
mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk
maksimum file size nya,Fast fsck,Journal checksumming,Defragmentation support.
1. Ext2 – Second Extended File System 2
Deskripsi dan Tujuan:
Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel Linux, dan
sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem operasi
lainnya.
Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang powerful, yang dapat
mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan mempunyai pelayanan
advance features.
Kemampuan:
File system Ext2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari UNIX,
seperti regular file, directories, device special files, dan symbolic links.
Ext2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang besar.
File system Ext2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang. Maximum
255 karakter.
Ext2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).
9. 2. Ext3 – Third Extended File System
Deskripsi dan Tujuan:
Ext3 merupakan suatu journalled file system, journalled file system didesain untuk
membantu melindungi data yang ada di dalamnya. Dengan adanya journalled
filesystem, maka kita tidak perlu lagi untuk melakukan pengecekan kekonsistensian
data, yang akan memakan waktu sangat lama bagi harddisk yang berkapasitas
besar.
Ext3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk digunakan pada sistem
operasi Linux. Ext3 merupakan hasil perbaikan dari Ext2 ke dalam bentuk Ext2 yang
lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan.
Kelebihan:
Ext3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika system yang
belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada beberapa kesalahan
hardware yang sangat jarang.
Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam suatu
cara sehingga file system-nya selalu konsisten.
Waktu yang diperlukan untuk me-recover Ext3 file system setelah system yang
belum dibersihkan dimatikan
Tidak tergantung dari ukuran file system atau jumlah file; tetapi tergantung kepada
ukuran “jurnal” yang digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran
awal (default)
Membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan hardware).
Perbandingan Ext2 dan Ext3:
Secara umum prinsip-prinsip dalam Ext2 sama dengan Ext3.
Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan disk space antara
kedua file system ini hampir sama.
Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah konsep journaling file
system yang digunakan pada Ext3.
10. Konsep journaling ini menyebabkan Ext2 dan Ext3 memiliki perbedaan dalam hal
daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan.
Konsep journaling ini menyebabkan Ext3 jauh lebih cepat daripada Ext2 dalam
melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.
3. Ext4 – Fourth Extended File System
Deskripsi dan Tujuan
Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro
anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis
system anda sudah support Ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam
kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.
Kelebihan:
Telah dinyatakan stabil dan didukung sejak kernel linux 2.6.28.
Didesign untuk memberikan performance yang lebih baik dan peningkatan
kemampuan.
Dapat meningkatkan daya tampung maksimal filesystem ke 1 Exa Byte (1,048,576
Tera Byte), dengan ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum
file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation support.
Mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan pengecekan hardisk (fsck yang
mana pada Filesystem Ext3, setiap 2030 kali mount).
Berdasarkan test benchmark yang dilakukan oleh beberapa benchmarker,
Filesystem Ext4 memiliki keunggulan performance yang significant dalam menulis
dan membaca file berukuran besar.
Filesystem Ext4 menyisihkan filesystem lain seperti xfs, jfs, Reiserfs dan Ext3.
Dalam kasus Ubuntu 9.04, filesystem Ext4 di curigai sebagai faktor utama yang
mempercepat waktu boot Ubuntu 9.04. Filesystem Ext4 juga meningkatkan umur
hidup media flash seperti SSD. Karena filesystem Ext4 tidak melakukan penulisan
data layaknya Filesystem Ext3 yang menulis beberapa kali.