2. SISTEM FILE
Sistem file (filesystem) secara praktis diartikan bagaimana Linux menyimpan
data ke peralatan penyimpanan seperti hard disk, CD/DVD ROM, usb
disk, dan floppy. Sistem file Linux banyak jenisnya, namun yang paling banyak
digunakan saat ini adalah ext3. Ext3 tergolong journaling filesystem, yang
memiliki kelebihan dari sisi keamanan data. Misalnya, ketika listrik mati
mendadak sehingga tidak sempat shutdown atau melakukan pelepasan secara
normal (umount), maka tidak perlu melakukan fsck (scandisk) saat booting
berikutnya.
3. STRUKTUR DIREKTORI
Sebelum mengakses file dan direktori dan perintah-perintah yang berhubungan dengannya,
Anda sebaiknya lebih dahulu memahami struktur file dan direktori di Linux.
Linux memiliki direktori paling atas atau paling kiri, dibaca slash (garis miring), dinamakan root
directory atau direktori akar. Itu perbedaan mendasar struktur direktori Linux dengan Windows.
Di Windows ada folder C: yang mengarah ke direktori paling atas dari harddisk. Di Windows juga
ada A: untuk masuk ke disket. Tapi, di Windows tidak ada direktori di atas C dan A.
Di Linux, C biasanya berupa direktori /mnt/win atau yang lain sesuai dengan yang membuat
distro Linux. /mnt/win disebut mount point, yang berhubungan dengan file harddisk dengan
partisi /dev/sda1. Jadi, C di Windows itu juga sejenis mount point yang berhubungan device
(/dev) harddisk.
Jika /mnt/win diganti dengan /C, artinya /C adalah mount point bagi /dev/sda1. Yang
membedakan C di Linux dengan C di Windows, adalah adanya garis miring / di sebelah kiri C di
Linux, dan tidak ada garis miring di Windows. Ini juga berarti, garis miring / adalah direktori di
atas C.
Disket dan CDROM biasanya memiliki alamat device di /dev/fd0 dan /dev/hdX. X
adalah huruf a, b, c, atau d sesuai dengan letak CDROM drive.
Direktori root Linux memiliki beberapa direktori yang merupakan standar direktori standar yang
ada pada Linux secara umum.
4. NEXT..
/
Direktori root, yang menampung seluruh file yang ada dalam Linux. Pada direktori root biasanya tidak
menampung file.
/bin
Berisi file yang dapat dieksekusi/dijalankan (file dengan ekstension exe pada
DOS/Windows).
/boot
Direktori berisi file yang dieksekusi saat Linux booting.
/dev
Linux memperlakukan semua sebagai file. Direktori ini merupakan file dari hardware. Misal floppy disk
menjadi file /dev/fd0, CD ROM menjadi /dev/hdb bahkan hingga memory. Yang cukup terkenal adalah
/dev/null, semua file yang dikopi kesini akan dibuang.
/etc
Berisi file-file konfigurasi Linux. Biasanya berbentuk file text dan dapat diedit dengan mudah.
5. NEXT..
Misalnya, /home/igos adalah direktori milik user bernama igos dalam distro
IGOS Nusantara Anda.
/lib
Berisi kumpulan library yang diperlukan oleh program di root direktori. (file
DLL pada sistem operasi Windows).
/mnt
Direktori tempat mounting divais Anda. Misalnya /dev/fd0 (disket) akan
dimount ke /mnt/floppy, /dev/sda1. Secara default direktori ini kosong, dan
Anda harus membuat direktori sendiri sebagai mount point-nya.
/proc
Sistem file semu yang ditulis di atas memory. Digunakan untuk
menginformasikan sistem (biasanya tentang proses yang sedang berjalan).
6. NEXT..
/root
Direktori home bagi root /sbin File eksekusi yang dijalankan oleh sistem atau root.
/tmp
Berisi file-file untuk penyimpanan sementara, misalnya untuk file yang akan dihapus setelah
bekerja.
/usr
Berisi file dan program yang berorientasi pada user atau perintah tambahan baik dalam bentuk
binari ataupun script. Hampir semua program yang disertakan dalam distribusi diinstal di sini. Di
bawah /usr ini juga terdapat dokumen atau manual tentang semua program yang ada dalam CD
atau harddisk.
/var
Berisi data yang berubah pada saat Linux berjalan. Data ini biasanya hanya spesifik pada satu
komputer, dan tidak dibagi dengan komputer lain dalam jaringan. Misalnya /var/www untuk
meyimpan data aplikasi web. /var/spool untuk menyimpan data program yang berhubungan user
seperti email (/var/spool/mail). /var/log untuk menyimpan data log atau rekaman apa yang
terjadi di sistem. /var/cache untuk menyimpan data sementara untuk aplikasi proxy (squid), dan
lain-lain.
7. MELIHAT ISI DIREKTORI
Gunakan perintah ls dan tampilan standarnya adalah berurut berdasarkan abjad.
Beberapa kode tambahan untuk perintah ls antara lain (sintaks: ls –
kode1kode2kode3 – tanpa spasi):
-a melihat semua file termasuk yang disembunyikan
-A melihat semua file kecuali direktori itu sendiri dan diatasnya (file . dan ..)
-c diurutkan berdasarkan waktu (yang paling lama diatas)
-d hanya melihat direktori
-l melihat dalam format panjang termasuk perijinan file dan detail lainnya.
-r diurutkan berbalik abjad
-t diurutkan berdasarkan waktu (yang paling baru diatas)
Apabila kita menggunakan perintah ls –l maka dari kanan ke kiri adalah tautan (dibahas di
Tautan), nama file, tanggal dan waktu modifikasi, besar file (dalam bytes), nama grup dan pemilik
(dibahas di Perijinan) dan deretan huruf dan garis adalah perijinan file (dibahas di Perijinan).
8. DEVICE DI LINUX
Nama file Nama divais
/dev/null Data apapun (data bin) akan di"telan"
/dev/tty1 - /dev/tty8 Khusus
Device Konsol virtual
/dev/zero Menghasilkan keluaran bilangan dengan byte null
9. NEXT..
Direktori atau file Isi Direktori /proc
Di dalam proc terdapat directory yang dinamakan dengan nama
/proc/[nomor]
nomor-nomor.Nomor-nomor ini dinamakan sesuai dengan PID-nya
File ini berisi tentang segala sesuatu dari CPU info dan ar- sitektur dari system, untuk setiap arsitektur yang berbeda akan mempunyai daftar yang
/proc/cpuinfo
berbeda pula.
Daftar dari devices yang ada di system. Ini dapat digu- nakan oleh MAKEDEV script untuk konsistensi terhadap kernel.
/proc/devices
Daftar dari dma (direct memory access) channel yang di- gunakan.
/proc/dma
Daftar dari filesystem yang di dukung oleh kernel.
/proc/filesystems
Daftar ini berisi jumlah dari interrupt berdasarkan IRQ
/proc/interrupts
pada mesin i386
Daftar yang berisi input output (I/O) port yang sedang digunakan
/proc/ioports
File ini merupakan pseudo file yang besarnya disesuaikan dengan memory fisik yang dipunyai mesin.
/proc/kcore
Berisi tentang kernel log message yang digunakan oleh klogd dalam melog setiap pesan dari kernel.
/proc/kmesg
File ini mengandung kernel definisi simbol yang digunakan oleh modules tools untuk melink secara dynamic, dan mengikat modul-modul yang
/proc/ksyms
dapat diload.
Jumlah beban rata-rata yang memberikan daftar proses yang sedang berjalan ataupun dalam keadaan queue dalam interval waktu 1,5 dan 15 menit.
/proc/loadavg
File ini berisi daftar dari file yang di lock.
/proc/locks
File ini digunakan oleh free untuk melaporkan jumlah memory yang bebas dan yang sedang digunakan (baik fisik maupun swap) dari system
/proc/meminfo
Daftar dari modul-modul yang di load ke system.
/proc/modules
Direktori ini berisi pseudo-files yang berisi status dari be- berapa bagian dari layer network.
/proc/net/
File ini berisi daftar berisi tentang semua PCI device yang di temukan selama inisialisasi kernel berikut kon- figurasinya
/proc/pci
10. NEXT..
/proc/scsi/ Directory yang berisi tentang midlevel pseudo files dan berbagai directory
yang berisi lowlevel scsi driver
/proc/self/ Direktori ini mengacu kepada proses akses ke /proc filesystems, dan identik
dengan direktory /proc yang di- namakan oleh PID dari proses yang sama.
/proc/stat kernel/system statistik.
/proc/sys Direktori ini berisi sejumlah file dan subdirektori yang berhubungan dengan
variabel kernel.
/proc/uptime File ini berisi dua kelompok angka, angka dari uptime system (s), dan waktu yang
dihabiskan dalam idle proses (s).
/proc/version Berisi string yang mengidentify versi kernel yang sedang digunakan.
11. PERIJINAN
Untuk alasan keamanan maka semua file di UNIX/Linux mempunyai perijinan file yang mengatur
siapa yang berhak membuka/membaca, menulis/menghapus dan menjalankan file tersebut.
Saat menjalankan perintah ls –l maka perhatikan bagian paling kiri sepert:: Contoh:
-rw–r--r-- namapemilik namagrup
drwxrw-rw- namapemilik namagrup
-rwxrwxrwx namapemilik namagrup
Deretan huruf tersebut adalah keterangan serta perijinan file. Paling ujung kiri adalah
keterangan file ( - untuk file biasa, d untuk direktori dan l untuk tautan) sedangkan huruf r, w dan
x mempunyai arti read (dapat dibaca), write (dapat ditulis/dihapus), e-x-ecute (dapat dijalankan)
sedangkan tanda – menyatakan bahwa tidak dijinkan menjalankan operasi berdasarkan letak
tanda – tersebut.
Tiga huruf paling kiri adalah untuk pemilik file tersebut, tiga huruf berikutnya adalah untuk grup
dimana pemilik tersebut berada dan tiga huruf berikutnya adalah untuk semua pengguna. Pemilik
file adalah pengguna yang membuat file tersebut.
Dalam melakukan proses manipulasi perijinan maka yang dapat melakukannya hanyalah
pemilik file atau root sehingga apabila diperlukan ubahlah akses menjadi root terlebih dahulu. (baca
Tutorial Awal)
12. MEMANIPULASI FILE
Perintah-perintah pada UNIX/Linux biasanya diletakkan di direktori /bin, /sbin,
/usr/bin dan /usr/sbin dan dengan perintah ls maka akan dapat dilihat ada perintah apa saja yang
berlaku di sistem UNIX/Linux tersebut.
Perintah-perintah paling dasar untuk memanipulasi file antara lain:
cp – menduplikasi file (contoh: cp namafile /direktori/namafile)
mv – memindahkan/mengganti nama file (contoh: mv namafile
/direktori/namafile atau mv namafile namafilebaru)
rm – menghapus file (contoh: rm namafile)
rmdir – menghapus direktori dengan syarat direktori tersebut harus kosong
(contoh: rmdir namadirektori)
more – membaca file (contoh: more namafile) – gunakan hanya untuk file berformat ASCII
cat – sama seperti more tetapi tidak berhenti apabila halamannya melebihi lebar tampilan layar
pwd – melihat direktori dimana kita berada
Untuk sintaks lengkapnya gunakan perintah man namaperintah.
13. MENGUBUNGKAN FILE
Para pengguna Windows tentu mengenal kata shortcut, maka kata tautan
(links) pada UNIX/Linux mengacu pada konsep yang sama. Tujuan dari tautan adalah
untuk menghemat ruang harddisk dan memudahkan administrasi dalam mengubah
konfigurasi (cukup satu file yang dikonfigurasi).
Tautan di UNIX/Linux mempunyai dua jenis yaitu hard links dan symbolic links.
Perbedaan mendasar antara keduanya adalah untuk menghapus file acuannya
maka semua hard links harus dihapus terlebih dahulu sedangkan symbolic links dapat
dibiarkan tetap ada sementara file acuannya dihapus (hal ini tentunya menyebabkan
broken links atau tautan terputus).
Perintah untuk membuat tautan adalah ln dan untuk sintaks tambahan mengacu ke
man ln.
Contoh 1, membuat hard links:
$ ln namafile /direktori/namalink
Contoh 2, membuat symbolic links:
$ ln –s namafile /direktori/namalink