1. Pertemuan 10
Dampak Kecurangan Terhadap
Kesejahteraan Ekonomi
Oleh :
Muhammad Yusuf
Abd. Rob
Wahyu
Arif Zarkasih
Rabu, 20 Nov 2013
2. Gambaran Aktivitas Ekonomi
versi Al-Qur’an
Al-Qur’an itu menjadi
“Sumber” dan “Rujukan”
Utama untuk segala macam
Ilmu pengetahuan.
Rabu, 20 Nov 2013
3. Perlu diketahui bahwa Al-Qur’an
tidak pernah pernah kosong dari
berbagai ilmu pengetahuan yang
terus berkembang, bahkan
banyak ilmu pengetahuan yang
sudah dapat dijelaskan dalam AlQur’an sebelum ilmuwan sendiri
belum menemukannya.
4. QS. Al-Muthaffifin(83) :1-4
- -
- - -
- I.
II.
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain mereka minta dipenuhi,
III. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk
orang lain, mereka mengurangi.
IV. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa
sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.
5. ASBABUNNUZUL Ayat 1-4
Menurut sebagian ahli tafsir surat alMutaffifin diturunkan diperiode makkah,
(Syihabuddin al-alusy, Ruh al-Ma’any, Beirut; Darul Fikr,
1997 M-1417 H, Vol.XXX, Hlm. 119).
6. ASBABUNNUZUL Ayat 1-4
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika
Rasulullah saw. sampai ke Madinah, diketahui bahwa
orang-orang Madinah termasuk yang paling curang
dalam takaran dan timbangan. Maka Allah
menurunkan ayat ini (S.83:1,2,3) sebagai ancaman
kepada orang-orang yang curang dalam menimbang.
Setelah ayat ini turun orang-orang Madinah termasuk
orang yang jujur dalam menimbang dan menakar.
Diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan Ibnu Majah dengan
sanad yang shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas).
7. ASBABUNNUZUL Ayat 1-4
Imam jalaluddin As-suyuthy menukil perkataan
Ibnu Faris: “mungkin dikatakan Makiyyah
karena menyebutkan mitos jahiliah, ada yang
berpendapat ini Madaniyah Karena sebelum
Islam datang penduduk yastrib dikenal sebagai
orang-orang yang curang dalm masalh
timbangan. (Az-Zajjaj, Ma’any al-Qur’an wa I’rabuhu,
Cairo: Darul hadits, 2004 M-1424 H, Vol.V, Hlm. 230)
8. Pembahasan Ayat 1-4
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang
yang curang
2. (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain
mereka minta dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi.
4. Tidaklah orang-orang itu
menyangka, bahwa
sesungguhnya mereka akan
dibangkitkan.
QS. Al-Muthaffifin(83) :1-3
9. Pendahuluan
• Kecurangan(Fraud) menurut Statement of Internal
Auditing Standard No. 3 adalah suatu array dari
ketidakteraturan atauketidakberesan dan tindakan
ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja.
• Perlu dibedakan antara kecurangan dengan
kesalahan, (Kesalahan pada dasarnya didasarkan
bukanlah pada kesengajaan sedangkan kecurangan
selalu didukung adanya unsur kesengajaan untuk
mendatangkan manfaat bagi yang melakukannya baik
apakah secara pribadi atau lembaga.
10. Bidang-Bidang Organisasi yang
Rawan Kecurangan
KPMG, salah satu „big five companies, Survey ini
dilakukan pada tahun 1998 terhadap 5.000
perusahaan umum terkemuka baik swsata, nirlaba
ataupun perusahaan negara dan respondennya
kebanyakan adalah internal auditor dari badan usaha
tersebut ataupun orang yang paling berkenaan
dengan informasi kecurangan. (Lihat :11980260 pdf)
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition
Chapter 14: Page 10
11. Penyebab Terjadinya Kecurangan
Dalam penelitiannya pada tahun 1999, Committee of
Spon soring Organizations of the Treadway Commission
(COSO) mengeluarkan suatu laporan dengan judul
“Fraudulent Financial Reporting:1987-1997, An Analysis
of U.S. Public Companies”. meneliti hampir 200
perusahaan di Amerika, dan menyimpulkan:
• 72% kecurangan laporan keuangan disebabkan oleh
keterlibatan Chief Executive Officer (CEO) dan
• 43% disebabkan keterlibatan Chief Financial Officer
(CFO).
Pengendalian internal yang lemah dan
Pengambil-alihan pengendalian oleh manajemen
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition
Chapter 14: Page 11
12. TINGKAHLAKU MANUSIA YANG DIBENCI
ALLAH DALAM BEREKONOMI
I. Inilah tabiat manusia yang kikir yang hanya memikirkan
dirinya sendiri,
II. Selalu menginginkan hak-haknya dipenuhi, dan merasa
berat dan memperturutkan Hawa Nafsu untuk
memenuhi Hak-hak Orang lain.
III.Mengurangi takaran atau timbangan sedikit saja tapi
terus diulang-ulang merupakn perbuatan yang sangat
dimurkai Allah.
IV.Tidak menyadari Kezaliman yang mereka lakukan yanghanya-berupa mengurangi timbangan saja akan dibalas
oleh Allah
V. pendustaan akan adanya kebenaran hari pembalasan dan
kebangkitan manusia merupakan awal melakukan kecurangan dan
penipuan.
13. • Apapun bentuk organisasi, tidaklah ada yang tidak
rentan
terhadapkecurangan.
Dan
seringkali
kecurangan ini menimbulkan kerugian yang
sangatlah besar bukan hanya secara material atau
keuangan saja tetapi juga membawa dampak yang
sangat buruk terhadap „image’ perusahaan.
• Kebijakan kecurangan seharusnya juga sudah
menjadi mindset dari para pimpinan dan bukannya
merupakan pekerjaan dari auditor internal semata
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition
Chapter 14: Page 13
14. KESIMPULAN
1. Penyakit sosial : Kecurangan dan penipuan
2. Tidak ada alasan untuk mengurangi hak orang
lain dalam hal apapun itu, termasuk Hubungan
Muamalah.
3. Mengetahui Kecendrungan Manusia dalam
melakukan KEGIATAN EKONOMI.
4. Menjauhi prilaku buruk baik yang bersifat Sosial,
yaitu menguragi timbangandan takaran, atau
memakan hak oarang lain secara batil.
5. Serta menjauhi keburukan yang bersifat
keyakinan, yaitu pendustaan akan adanya
kebenaran hari pembalasan dan kebangkitan
manusia
16. Pertanyaan,,,,
• Dampak Kecurangan terhadap kurva
permintaan??
• CEO menjadi pelaku kecurangan?
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition
Chapter 14: Page 16