2. BIOLOGI
Biologi terbentuk dari 2 (dua) kata:
bios, yang berarti hidup dan
logos yang berarti ilmu
sehingga dapat dimaknai sebagai
ilmu yang mempelajari hal-hal yang
berkenaan dengan hidup -> mahluk
hidup.
3. Kedudukan Biologi
SCIENCE
SOCIAL SCIENCE NATURAL SCIENCE
A. ILMU EKONOMI
B. ILMU SEJARAH
C. ILMU HUKUM
A. ILMU KIMIA
B. ILMU FISIKA
C. ILMU BIOLOGI
D. ILMU GEOLOGI DAN
ASTRONOMI
4. Perkembangan Biologi
Biologi dan Cabang Ilmunya
Ilmu-ilmu Dasar:
EKOLOGI
FISIOLOGI
BIOLOGI PERKEMB.
GENETIKA
BIOLOGI MOLEKULER
Ilmu-ilmu bersifat taksonomis:
BAKTERIOLOGI
ORNITHOLOGI
HERPETOLOLOGI
ENTOMOLOGI
BOTANI, ZOOLOGI
5. BIOLOGI
ILMU FISIKA
ILMU SOSIALILMU KIMIA
ILMU ASTRONOMI/BUMI
ILMU MATEMATIKA
Psikologi
Antropologi
Kedokteran
Biofisika
Radiologi
Biologi Nuklir
Oceanologi
Geologi
Ekologi
Paleontologi
Biokimia
Fisiologi
Biomolekuler
Farmakologi
Hubungan Biologi dengan Ilmu yang Lain
Biometri
Genetika
Dll.
6. HIDUP???
Untuk mendefinisikan hidup tidaklah
sederhana, lebih mudah mengenali ciri-ciri
yang melekat pada mahluk hidup:
Benda hidup terorganisir, tingkat paling
sederhana adalah sel. Strukturnya berbeda
dengan benda mati yang lebih homogen.
Perlu materi dan energi dari lingkungannya ->
respirasi, metabolisme
Ada mekanisme homeostasis
7. Lanjutan Ciri...
Peka/ memberikan respon terhadap
adanya rangsang.
Mengalami Pertumbuhan dan
Perkembangan
Berkembang biak
Memiliki kemampuan
beradaptasi (terkait dengan butir 3).
8. LEVEL ORGANISASI BIOLOGI
(Ion + dan - Atom Molekul
Senyawa)
SEL JARINGAN ORGAN
ORGANISME POPULASI KOMUNITAS
EKOSISTEM BIOSFER
9. SEL
Sel merupakan bagian terkecil
mahluk hidup yang merupakan satu
kesatuan:
Struktural
Fungsional
Pertumbuhan dan Perkembangan
Hereditas
Regenerasi
10. SEJARAH PENELITIAN TERHADAP
SEL
Robert Hooke (1635-1703)
Meneliti struktur sel mati/sel gabus dengan
mikroskop
Mathias Schleiden (1804-1881)
Meneliti sel tumbuhan
T. Schwan (1800-1882)
Meneliti sel hewan.
Dari pengamatan/penelitian Schwan dan
Schleiden disimpulkan bahwa: sel
merupakan satu kesatuan struktural
(terkecil) penyusun tubuh mahluk hidup.
11. Lanjutan sejarah penelitian...
Robert Brown (1773-1858)
Menemukan adanya inti dalam sel.
Max Schlutze (1825-1874)
Menyatakan penemuannya: protoplasma merupakan
dasar fisik kehidupan.
Rudolf Virchow
“Omnis cellula e cellula” yang berarti semua sel
berawal dari sel. Sel merupakan satu kesatuan
pertumbuhan.
Berkembangnya IPTEK dan ditemukan mikroskop
elektron maka penelitian yang dilakukan semakin
berkembang dan menemukan adanya gen Sel
merupakan: satu kesatuan hereditas/ penurunan sifat
terjadi pada tingkat sel.
12. TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN
Planet bumi diperkirakan terbentuk 500
juta tahun silam.
Kondisi: tanpa lapisan Ozone (O3) penahan
radiasi matahari, bersuhu tinggi, hujan air
panas, gunungapi yang aktif, tanpa O2,
terdapat gas-gas CO, CO2, CH3, NH3 dan
H2S.
Pendinginan bumi berangsur-angsur
membentuk lapisan Ozon, Atmosfir
sehingga kondusif bagi terbentuknya
kehidupan.
14. Teori-Teori Asal-Usul Kehidupan
Berikut teori-teori yang berkembang:
Teori Penciptaan.
Mempercayai adanya kekuatan yang maha kuasa
(Tuhan). Tuhan menciptakan kehidupan ini dengan
kekuatanNya yang misterius (vital spirit). Kekuatan
yang tidak bisa dipelajari secara ilmiah tetapi harus
dipercaya.
Teori Generatio Spontanea (Abiogenesis)
Tokoh utama Aristoteles, berpendapat bahwa adanya
benda/mahluk hidup berasal dari mahluk tak hidup.
Sebagai contoh:
Orang Babilonia percaya bahwa asal cacing adalah
tanah, karena merupakan asal kemunculan cacing.
Katak, Ular dan Tikus oleh orang Mesir dipercaya
terbentuk dari air sungai Nil.
15. Lanjutan Teori...
Teori Cosmozoa atau Panspermia
Richter (1965) dan Archenius (1811) mengemukakan
bahwa kehidupan muncul ketika kondisi bumi telah
dingnindan kehidupan bisa berasal dari mana saja
(luar angkasa)
Teori Biogenesis
Francisco Redi (1665)
Slogan:”Omne vivum ex ovo”, bahwa mahluk hidup
berasal dari telur
Percobaan dengan menggunakan daging dalam
tabung, pada tabung terbuka timbul jasad
hidup/muncul larva lalat sedangkan bagian yang
tertutup rapat tidak muncul jasad tersebut.
16. Lanjutan Biogenesis
Lazzaro Spalanzani
Menggunakan kaldu yang dipanaskan kemudian
ditutup rapat, dipanaskan lagi bahan
makanan/kaldu tidak busuk.
Metode pengawetan yang dikenal dengan APERTISASI
yang sekarang dimanfaatkan untuk pengawetan
makanan kaleng.
Louis Pasteur
Slogan:”Omne vivum ex vivo”, bahwa kehidupan
berawal dari kehidupan sebelumnya.
Menggunakan kaldu yang dipanaskan dalam tabung
yang ditutup dengan tutup „leher angsa‟ ternyata
kaldu tidak busuk.
18. John Tyndall
Ekstrak daging disimpan dalam kotak kaca bebas
debu.
Ekstrak daging dipanaskan 5 menit dengan air garam.
Percobaan Tyndall selanjutnya:
TYNDALLISASI untuk mengatasi endospora jerami.
Pemanasan 1000C, selama 30 menit, didiamkan 24
jam dilakukan 3 kali.
Teori Biokimia
Kehidupan muncul berdasarkan hukum fisiko-kimia
19. Teori Evolusi Kimia
Dimulai dari atmosfir purba, bahan
anorganik saling bereaksi dengan
energi halilintar membentuk senyawa
organik.
Tokoh Harold Urey (1953) dibuktikan
oleh Stainley Miller dengan alatnya
yang bekerjanya mirip dengan
„kejadian purba‟
20. Menggunakan bahan: uap air, hidrogen,
methan (CH4), Amonium (NH3).
Listrik 75 volt analog dengan halilintar,
selama 1 minggu berturut-turut
Hasilnya berupa asam hidroksi, asam
amino, HCN dan Urea.
Teori ini berpendapat bahwa atmosfir purba
kaya akan gas-gas hidrogen, amonium, dan
methan. Zat-zat tersebut akan membentuk
zat yang lebih kompleks dengan bantuan
halilintar mahluk hidup.
21. Teori Evolusi Biologi
Bermula dari teori Evolusi Kimia.
Di lautan terbentuk makromolekul-makromolekul
yang secara berangsur-angsur mengumpuldan
memisahkan diri dari air.
Perkembangan selanjutnya, mampu menunjukkan
kemampuan hidup.
Mahluk hidup yang sederhana terbentuk di laut
kemudian berkembang menjadi mahluk hidup yang
lebih kompleks (berevolusi).
22. Alexander Oparin:
Radiasi Ultraviolet (Atmosfir Purba)
Senyawa Hidrokarbon
KOASERVAT (protein, lemak, asam nukleat)
Terbentuk di lautan: SOP PURBA
Berangsur-angsur mampu menyerap energi,
membuang bahan sisa
Mampu melakukan metabolisme dan
penggandaan