2. Mekanisme penyakit autoimun
• Kegagalan kematian sel yang diinduksi oleh aktivasi
Pada pematangan sel T terdapat toleransi sentral dan toleransi perifer,pada
toleransi sentral pun telah dilakukan eliminasi untuk pemusnahan sel t
self-reactive,namun ada beberapa sel t self reactive yg belum tereliminasi
dan akhirnya di eliminasi di toleransi perifer.Pada toleransi perifer pun
terdapat dua mekanisme untuk meninaktivkan sel T dimana dilakukan
anergi sel T dan stimulasi berulang sel T,
Pada stimulasi berulang inilah ketika sel T self reactive di stimulasi maka
seharusnya ia mengeluarkan molekul fas dan ligannya untuk berikatan dan
menekan laju sel T self reactive namun adanya faktor genetik yang
mempengaruhi kesalahan pemrograman protein fas dan ligannya maka sel
t self reactive yang terstimulasi tidak berikatan atau sama sekali sehingga
tidak ada yang menginduksi untuk sel T self reactive apoptosis dan ,sel T
self-reactive tetap mampu berkembang dan menjadi sel T yang
membahayakan bagi jaringan normal tubuh.
3. • Gangguan pada anergi sel T
Menyambung dari penjelasan sebelumnya di Toleransi perifer terdapat
mekanisme yang disebut anergi ini adalah penonaktifan sel T self reactive
,Apabila terdapat product dari bakteri maka product bakteri yang
menginfeksi jaringan tubuh pun mampu menghentikan proses anergi sel T
self reactive ini,maka sel self T reactive menjadi berkembang dan
membahayakan jaringan normal dalam tubuh kita.
• Modifikasi protein pada membran sel darah merah yang dapat diinduksi
oleh suatu antigen (cnth:obat)
Antigen dari luar pun mampu memodifikasi protein yang terdpat di membran
sel sehingga mampu mengelabuhi sel B pembentuk antibodi seolah olah
sel normal tersebut adalah suatu antigen,dan sel B membentuk antibodi
untu sel normal yang telah di modifikasi.Kasus ini biasanya terjadi pada
penyakit anemia,dimana sel B membentuk antibodi antieristrosit.
• Infeksi yang dimediasi oleh mikroba dimana terjadi nekrosis dan inflamasi
dapat mampu mengistirahatkan APC dan membantu penghentian anergi
sel T