Dokumen tersebut membahas tentang ijtihad, yaitu usaha untuk memutuskan suatu perkara hukum Islam yang belum diatur dalam Al-Quran dan Hadis dengan menggunakan akal sehat. Dokumen tersebut menjelaskan syarat, fungsi, dan bentuk-bentuk ijtihad seperti ijma, qiyas, dan istihsan.
2. Pengertian Ijtihad
Ijtihad (Arab: اجتهاد ) adalah sebuah usaha yang
sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa
dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah
berusaha mencari ilmu untuk memutuskan
suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al
Quran maupun hadis dengan syarat
menggunakan akal sehat dan pertimbangan
matang.
3. Syarat – Syarat Melakukan
Ijtihad Mengerti makna yang
dikandung oleh ayat
hukum dalam Al-Qur’an ,
baik secara bahasa
maupun menurut istilah
syariat.
Mengetahui hadist
hukum, baik secara
bahasa maupun dalam
pemakaian syarak.
Mengetahui ayat atau
hadist yang telah
dimansukh( telah
dibatalkan atau diganti
oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya
4. Fungsi Ijtihad
Untuk menguji kebenaran riwayat
hadist yang tidak sampai ke
tingkat hadist mutawatir, seperti
hadist ahad .
Sebagai upaya memahami redaksi
ayat atau hadist yang pengertiannya
tidak tegas sehingga secara langsung
tidak dapat dipahami kecuali dengan
ijtihad
Untuk mengembangkan prinsip
hukum yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan sunah , seperti dengan
kias , istihsan , dan maslahat
mursalah
5. Bentuk-Bentuk Ijtihad
• Ijma‘
Ijma' artinya kesepakatan yakni kesepakatan
para ulama dalam menetapkan suatu hukum
hukum dalam agama berdasarkan Al-Qur'an
dan Hadits dalam suatu perkara yang terjadi .
CONTOHNYA :
Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
masih terpisah, kemudian membukukannya
sebagai mushaf. Juga mengenai diperbolehkan
atau tidaknya bayi tabung, donor dan transfusi
darah, dan donor kornea mata.
6. • Qiyâs
Qiyas adalah menggabungkan atau menyamakan
artinya menetapkan suatu hukum suatu perkara yang
baru yang belum ada pada masa sebelumnya namun
memiliki kesamaan dalah sebab, manfaat, bahaya dan
berbagai aspek
dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama.
Contohnya :
Mengharamkan minuman keras.
7. • Istihsân
Beberapa definisi Istihsân :
– Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang fâqih (ahli
fikih), hanya karena dia merasa hal itu adalah
benar.
– Argumentasi dalam pikiran seorang fâqih tanpa
bisa diekspresikan secara lisan olehnya
– Mengganti argumen dengan fakta yang dapat
diterima, untuk maslahat orang banyak.
– Tindakan memutuskan suatu perkara untuk
mencegah kemudharatan.
– Tindakan menganalogikan suatu perkara di
masyarakat terhadap perkara yang ada
sebelumnya..