Dokumen tersebut membahas tentang sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Quran, hadis, dan ijtihad serta kontribusi hukum Islam dalam pembentukan hukum di Indonesia. Dokumen ini juga membahas tentang HAM dalam Islam yang meliputi lima hak pokok seperti hak untuk hidup, persamaan, keadilan, harta, dan beragama.
4. Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang
utama. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang
teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di
dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada
Allah SWT, yaitu mengikuti segala perintah Allah
dan menjauhi segala larangannya.
AL QURAN
5. A. Al Qur’an memuat berbagai pedoman
dasar bagi kehidupan umat manusia.
• Tuntunan yang berkaitan dengan
keimanan/akidah, yaitu ketetapan yantg berkaitan
dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta
qadha dan qadar.
• Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu
ajaran agar orang muslim memilki budi pekerti
yang baik serta etika kehidupan.
6. (Lanjutan.....)
• Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni
shalat, puasa, zakat dan haji.
• Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan
manusia dalam masyarakat.
7. B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
• Sebagai mu’jizat bagi Nabi Muhammad SAW
• Sebagai pedoman hidup manusia
• Sebagai korektor dan penyempurna kita-kitab
Allah SWT yang sebelumnya
HOME
8. HADIST
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi
Muhammad SAW baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits
merupakan sumber hukum Islam yang kedua
setelah Al Qur’an.
9. Perintah meneladani Rasulullah SAW ini
disebabkan seluruh perilaku Nabi Muhammad
SAW mengandung nilai-nilai luhur dan merupakan
cerminan akhlak mulia. Apabila seseorang bisa
meneladaninya maka akan mulia pula sikap dan
perbutannya. Hal tersebut dikarenakan Rasulullah
SAW memilki akhlak dan budi pekerti yang sangat
mulia
10. A. Fungsi hadits terhadap Al-Qur'an
• Sebagai Bayanul Taqrir
Dalam hal ini posisi hadits sebagai taqrir (penguat)
yaitu memperkuat keterangan dari ayat-ayat Al-
Qur'an.
• Sebagai Bayanul Tafsir
Dalam hal ini hadits berfungsi sebagai tafsir Al-
Qur'an.
11. (Lanjutan....)
• Sebagai Bayanul Naskhi
Dalam hal ini hadits berfungsi sebagai pendelete
(penghapus) hukum yang diterangkan dalam Al-
Qur'an.
• Sebagai Bayanul Tasyri‘
Dalam hal ini hadits menciptakan hukum syari'at
yang belum dijelaskan secara rinci dalam Al-
Qur'an
12. B. Contoh Hadist
• Haram memakai cincin emas dan sutra bagi laki-laki.
Ali r.a. berkata: “Nabi saw.memberiku hadiah kain dari
sutra, lalu aku memakainya, tiba-tiba aku melihat
kemarahan di wajah Nabi saw., lalu aku bagi-bagikan
kepada istriku.” (Bukhari Muslim)
HOME
13. IJTIHAD
Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada
ketetapannya, baik dalam Al Qur’an maupun Hadits,
dengan menggunkan akal pikiran yang sehat dan
jernih, serta berpedoman kepada cara-cara
menetapkan hukum-hukumyang telah ditentukan.
14. A. Untuk melakukan ijtihad (mujtahid) harus memenuhi
bebrapa syarat berikut ini:
• Mengetahui isi Al Qur’an dan Hadits, terutama yang
bersangkutan dengan hukum.
• Memahami bahasa arab dengan segala kelengkapannya
untuk menafsirkan Al Qur’an dan hadits.
• Mengetahui soal-soal ijma.
• Menguasai ilmu ushul fiqih dan kaidah-kaidah fiqih
yang luas.
15. B. Bentuk ijtihad dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut:
• Ijma': Ijma' adalah kesepakatan para ulama mujtahid
dalam memutuskan suatu perkara atau hukum. Ijma'
dilakukan untuk merumuskan suatu hukum yang tidak
disebutkan secara khusus dalam kitab Al-Quran dan
sunnah.
• Qiyas: Qiyas adalah mempersamakan hukum suatu
masalah yang belum ada kedudukan hukumnya dengan
masalah lama yang pernah karena ada alasan yang sama.
• Maslahah Mursalah: Maslahah Mursalah adalah cara
dalam menetapkan hukum yang berdasarkan atas
pertimbangan kegunaan dan manfaatnya.
16. C. Contoh Ijtihad.
Penentuan I Syawal, Para ulama berkumpul untuk
berdiskusi mengeluarkan argumennya untuk
menentukan 1 Syawal, juga penentuan awal
Ramadhan. Setiap ulama memiliki dasar hukum
dan cara dalam penghitungannya, jika telah
ketemu maka muncullah kesepakatan dalam
penentuan 1 Syawal.
17. HAM merupakan hak yang secara alamiah
diperoleh seseorang sejak lahir, karena itu HAM
sejalan dengan ftrah manusia itu sendiri. HAM
pada hakikatnya merupakan anugrah Allah
kepada semua manusia.
18. Pada dasarnya, HAM dalam Islam terpusat pada
lima hal pokok yang terangkum dalam al-
dloruriyat al-khomsah atau yang disebut juga
al-huquq al-insaniyah fi al-Islam (hak-hak asasi
manusia dalam Islam). Konsep ini mengandung
lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap
individu, yaitu:
• Hifdzu al-nafs wa al-ird atau Hak Untuk
Hidup (Al-Quran surat AL-An’am : 151)
• Hifdzu al-‘aql atau Hak Persamaan Derajat (Al-
Quran surat AL-Hujurat : 13)
19. (lLanjutan.....)
• Hifdzu al-nasl atau Hak memperoleh keadilan
(Al-Quran surat al-Maidah : 2)
• Hifdzu al mal atau Hak Perlindungan
harta/Milik (Al-quran surat AL-Baqarah : 188)
• Hifdzu al-din atau Hak Kebebasan
Beragama (Al-quran surat AL-Baqarah : 256,
dan surah Yunus : 99).
20. Berdasarkan tingkatannya, Islam mengajarkan
tiga bentuk hak asasi manusia, yaitu:
• Hak darury (hak dasar). Sesuatu dianggap hak
dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan
hanya mernbuat manusia sengsara, tetapi juga
hilang eksistensinya, bahkan hilang harkat
kemanusiaannya, misalnya mati.
• Hak tahsiny, yakni hak yang tingkatannya
lebih rendah dari hak primer dan sekunder.
21. (Lanjutan....)
• Hak hajy (hak sekunder), yakni hak-hak yang
bila tidak dipenuhi akan berakibat pada
hilangnya hak-hak elementer, misalnya hak
seseorang untuk memperoleh sandang pangan
yang layak, maka akan rnengakibatkan
hilangnya hak hidup.
22. Adapun hak-hak asasi manusia yang dilindungi
oleh hukum islam antar lain:
• Hak Hidup
• Hak Kebebasan Beragama
• Hak atas Keadilan
• Hak Persamaan
• Hak mendapatkan Pendidikan
• Hak Kebebasan Berpendapat
• Hak Kepemilikan
• Hak Mendapatkan Pekerjaan
23. KONTRIBUSI HUKUM
ISLAM DI INDONESIA
Hukum Islam memiliki prospek dan potensi
yang sangat besar dalam pembangunan hukum
nasional. Ada beberapa pertimbangan yang
menjadikan hukum Islam layak menjadi rujukan
dalam pembentukan hukum nasional, yaitu:
24. A. Undang-undang yang sudah ada dan berlaku
saat ini seperti:
• UU Perkawinan,
• UU Peradilan Agama
• UU Penyelenggaraan Ibadah Haji
• UU Pengelolaan Zakat
• UU Otonomi Khusus Nanggroe Aceh
Darussalam
• Undang-undang tentang Wakaf
25. (Lanjutan.....)
Serta beberapa undang-undang lain, baik yang
secara langsung maupun tidak langsung
memuat hukum Islam seperti:
• UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan
yang mengakui keberadaan Bank Syari'ah
dengan prinsip syari'ahnya
• UU NO. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama
yang semakin memperluas kewenangannya
• UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah.
26. B. Jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai lebih kurang 90 persen beragama
Islam akan memberikan pertimbangan yang
signifikan dalam mengakomodasi
kepentingannya.
C.Kesadaran umat Islam dalam praktek
kehidupan sehari-hari. Banyak aktifitas
keagamaan masyarakat yang terjadi selama ini
merupakan cerminan kesadaran mereka
menjalankan Syari'at atau hukum Islam,
seperti pembagian zakat dan waris.
27. D. Politik pemerintah atau political will dari
pemerintah dalam hal ini sangat menentukan.
Tanpa adanya kemauan politik dari
pemerintah untuk mengadopsi Hukum
Islam maka cukup berat untuk menjadi bagian
dari Tata Hukum di Indonesia.