1. TUGAS KELOMPOK 2
Anatomi Fisiologi
“Dasar Genetik, Penentuan Jenis
Kelamin, dan Rangka Jenis Kelamin”
Oleh:
Monicha Ayu Suryaningtyas (14200014)
Retno Yekti Wibawati(14200017)
Yulia Pratika (14200027)
Ria Fatma(14200028)
Dosen Pengampu: dr.Zainal Abidin
D III Kebidanan Tk.1 Smt.1
STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK 2014/2015
2. Dasar - dasar Genetik
• Materi genetika terdiri dari kromosom dan
gen. Salah satu materi genetika yaitu
kromosom yang terdiri atas DNA dan protein.
Informasi genetika yang mengatur aktivitas sel
terletak dalam struktur DNA-nya dan bukan
pada proteinnya. Makin banyak jumlah
kromosom, makin besar kandungan DNA-nya.
3. Ilustrasi gen
DNA terdiri atas
rangkaian
beberapa
nukleotida.
Nukleotida
mengandung
nukleosida yang
terikat dengan
asam fosfat,
sedang nukleosida
terdiri atas basa
nitrogen.
4. 1. Kode Genetika
•
Pada struktur DNA sebagai materi genetika,
rangkaian purin dan pirimidin berkelompok-kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri atas
tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen
(kode genetik). Kodogen tertentu menentukan
jenis asam amino yang harus dirangkai.
Gambaran rangkaian tersebut dapat dilihat
sebagai berikut. Dalam tubuh manusia terdapat
20 macam asam amino dengan kode-kode
genetiknya, seperti pada tabel berikut ini:
7. Definisi Genetika
• Genetika adalah ilmu yang mempelajari
tentang apa yang diturunkan dari suatu
generasi ke generasi berikutnya dan
bagaimana cara pewarisan / penurunan
tersebut. Ilmu ini mempelajari pewarisan sifat
(trait) yang dimiliki satu individu ke individu
lainnya.
8. Cabang-cabang murni genetika :
• Genetika perkembangan mempelajari cara gen
mengontrol perkembangan
– embrio.
• Genetika molecular berkaitan dengan
pembentukan gen secara kimia.
• Genetika perilaku melibatkan interaksi antara
komponen hereditas dan komponen
lingkungan dalam perilaku manusia
9. • Sitogenetika berkaitan dengan peran gen dan
kromosom dalam aktivitas seluler.
• Genetika biokimia
• Genetika faali
• Genetika populasi mempelajari prinsip-prinsip
genetic yang dapat mempengaruhi
keseluruhan populasi organisme.
10. Cabang-cabang terapan genetika :
• 1. Genetika kedokteran merupakan ilmu yang
mempelajari kemungkinan faktor genetika
yang mempengaruhi kejadian dari suatu faktor
patologis.
• 2. Ilmu pemuliahan
• 3. Rekayasa genetika digunakan untuk
menguraikan pengenalan akan criteria pilihan
dan rancangan manusia ke dalam suatu
konstruksi dan kombinasi gen.
11. II. Penentuan Jenis Kelamin
• Kromosom
Terdapat dua macam jenis kromosom, yakni
Gonosom dan Autosom. Autosom (atau biasa
disebut kromosom tubuh) adalah semua
kromosom selain kromosom kelamin. Artinya,
autosom tersebar di seluruh tubuh makhluk
hidup, kecuali pada sel – sel gamet (sperma
dan ovum).
12. • Autosom ini biasanya selalu berpasangan satu
sama lain sehingga disebut kromosom
homolog. Pada manusia, baik laki – laki
maupun perempuan, memiliki 22-23 pasang
autosom. Gonosom (atau biasa disebut
kromosom kelamin) adalah kromosom yang
hanya terdapat pada sel gamet saja. Gonosom
merupakan jenis kromosom yang menentukan
jenis kelamin makhluk hidup. Pada manusia
terdapat 2 jenis gonosom, yaitu XY (laki - laki)
dan XX (perempuan).
13. • Gonosom
Gonosom-Y adalah kromosom yang membawa
sifat laki-laki. Pada manusia laki-laki
mempunyai kromosom XY sedangkan
perempuan XX. Di tingkat bibit, sperma hanya
mempunyai satu kromosom, yaitu kromosom-
X atau kromosom-Y, sedangkan bibit wanita
hanya mempunyai kromosom-X.
14. Sifat Gonosom X dan Y
Gonosom Y(androsperma)
• Ukuran relatif lebih
kecil dari g.x
• Bergerak cepat
• Mudah mati
• Tahan pada kondisi
basah
Gonosom X (gynosprema)
• Ukuran relati lebih
besar dari g.y
• Bergerak lambat
• Dapat bertahan
hidup lebih lama
• Tahan pada kondisi
asam
15. Teknik Koitus dan Nutrisi penentu
jenis kelamin
• Mempertahankan gonosom X
• Berdasarkan sifat gonosom X yang bergerak
lebih lambat, maka proses fertilisasi sebaiknya
dilakukan 1 atau 2 hari sebelum masa subur
untuk mempertinggi peluang gonosom X yang
membuahi ovum (memprediksikan bahwa
gonosom Y telah mati), dan istri sebaiknya
memperbanyak nutrisi yang bersifat asam
seperti daging, ikan, dan sosis.
16. • Mempertahankan gonosom Y
Berdasarkan sifat gonosom Y yang mudah mati
meskipun dapat bergerak cepat saat proses
fertilisasi, maka bila ingin mempertahankan
gonosom Y ini ureter harus menembakkan
spermanya sedekat mungkin dengan ovum untuk
memperpendek jarak tempuh gonosom Y
membuahi ovum (fertilisasi sebaiknya dilakukan
setelah memasuki masa subur/subur), sedangkan
untuk mempertahankan kondisi basah pada
vagina yang dapat mempertahankan hidup
gonosom Y bisa dengan cara mengkonsumsi
macam buah dan sayur oleh istri karena bersifat
basah.
18. III. Rangka Jenis Kelamin
• Girdel Pelvis
Terletak pada rangka Apendikular,
mentrasmisikan berat trunkus ke bagian tungkai
bawah dan melindungi organ-organ abdominal
dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang
panggul (ossa kosa) yang bertemu pada sisi
anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi
posterior dengan sakrum.
• Setiap tulang panggul menyerupai bentuk kipas
angin listrik dengan sebuah poros pemegang
serta dua baling-baling.
19.
20. • Asetabulum
Menerima kepala femur di persendian panggul.
• Ilium
Lempeng tulang lebar yang menjulang ke atas
dan ke luar asetabulum.
• Iskium
Baling-baling posterior dan inferior dari kipas,
turut membentuk takik skiatik besar.
• Pubis
Melengkapi baling-baling anterior dan inferior
tulang panggul.
22. • Berdasarkan pengukuran dimensi rata-rata
pelvis laki-laki dan perempuan, maka sekitar
50% perempuan memiliki ginekoid, atau pelvis
sejati perempuan, yang diameternya lebih
lebar dan lebih lapang dibandingkan pelvis
laki-laki, yang memiliki android (pelvis sejati
laki-laki).
• Pengukuran pelvis menunjukkan berbagai
variasi , sebenarnya ada banyak variasi bentuk
dan ukuran pelvis diantara sesama
perempuan, dan juga antara perempuan dan
laki-laki.
23. Hubungan Anatomis Pelvis
• Pelvis semu (besar)
Terikat dengan bagian atas yang menjulang
dari kedua ilia dan konkavitasnya, serta
dengan dua sayap pada dasar sakrum.
• Pelvis sejati (kecil)
Terbentuk dari sakrum dan koksiks, serta
ilium, pubis, dan iskium pada kedua sisinya.
24. • Pembatas pada pembukaan pelvis sejati atau inlet
pelvis (disebut brim pelvis). Diameter rongga
pelvis berkaitan erat dengan proses melahirkan.
• Dimensi dai outlet pelvis yang dibatasi
tuberositas iskial, rim bawah simfisis pubis, dan
ujung kokiks secara obstretik juga penting.
• Saat lahir, ilium, iskium, dan pubis yang tersusun
terutama dari jaringan kartilago, terurai dan
mulai terpisah. Iskium dan pubis mulai mengeras
menjadi jaringan tulang yang menyatu pada usia
7-8 tahun. Ofisifikas total dari semua jaringan
kartilago belum selesai sampai mencapai usia
antara 17-25 tahun.
25. Daftar Pustaka
• Sloane,Enthel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk
Pemula.Jakarta.EGC
• https://www.google.com/search?q=asetabum&bi
w=1024&bih=378&source=lnms&tbm=isch&sa=X
&ei=X-dcVIGRNY7UuQS9ooDwCQ&
ved=0CAYQ_AUoAQ
#tbm=isch&q=inferior+tulang+panggul
• http://rintacaem.blogspot.com/p/rangka-jenis-kelamin.
html
• https://www.youtube.com/watch?v=l7gOj65VTU
4