SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
 Pengertian Pondasi Bored Pile (Pondasi Tiang Bor) adalah pondasi
tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban
bangunan kedalam permukaan tanah, yang kedalaman lebih dari 2
meter, yang digunakan untuk bangunan tinggi.
 Pondasi bored pile atau pondasi tiang dalam berbentuk tabung
yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam
permukaan tanah. Fungsinya sama dengan pondasi dalam
lainya seperti pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaanya.
Pondasi bore pile dikerjakan dengan mesin "alat mini crane"
dengan alat ini dapat dikerjakan pondasi dengan diameter 30cm
, 40cm , 50cm dan 60cm kedalaman pondasi mencapai 30
meter, metode bore pile "alat mini crane" sering digunakan
untuk bangunan di daerah padat penduduk, bangunan lebih dari
3 lantai, pondasi jembatan dan lain- lain.
PENGERTIAN
Pondsi tiang bor adalah teknik membangun pondasi yang
memanfaatkan bantuan mesin bor. Tanah akan dikeruk
menggunakan mesin tersebut hingga kedalaman tertentu,
kemudian diisi dengan tulang besi dan cor beton.
Pondasi bored pile atau pondasi tiang yang pemasangannya
dilakukan dengan mengebor tanah lebih dahulu (Hary Christady
Hardiyatmo, 2010).
Pemasangan pondasi bored pile ke dalam tanah dilakukan dengan
cara mengebor tanah terlebih dahulu, yang kemudian diisi tulangan
yang telah dirangkai dan dicor beton. Apabila tanah mengandung
air, maka dibutuhkan pipa besi atau yang biasa disebut dengan
temporary casing untuk menahan dinding lubang agar tidak terjadi
kelongsoran, dan pipa ini akan dikeluarkan pada waktu pengecoran
beton.
• Perbedaan yang mendasar dari segi metode pelaksaanaan
salah satunya yaitu jika pada pondasi bored pile dengan cara
mengebor dahulu kemudian memasukan tulangan lalu
selanjutnya di cor sedangkan pada driven pile langsung tiang
pancang di pancang menggunakan alat pancang sampai
menemui tanah keras.
Perbedaan Pondasi Bored Pile dan Tiang Pancang
Pondasi bored pile jika dibandingkan dengan tiang pancang akan
lebih sedikit memberikan efek / gangguan pada lingkungan
sekitar. Sehingga cocok diterapkan pada lingkungan yang padat
(telah banyak bangunan existing).
Pada dasarnya pelaksanaa bored pile pada tanah yang tidak
mudah longsor adalah:
1. Tanah digali dengan mesin bor sampai kedalaman yang
dikehendaki.
2. Dasar lubang bor dibersihkan.
3. Tulangan yang telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang
bor.
4. Lubang bor diisi atau dicor beton.
ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE
Tanah
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdirir dari
agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak
tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari
bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel
padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut (Braja
M. Das, 1995)
ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE
Penelitian Tanah
Data penelitian tanah merupakan data sekunder dimana
peneliti tidak langsung terjun ke lapangan sehingga data
tersebut merupakan data yang diperoleh dari instansi yang
terkait. Penelitian tanah dimaksudkan untuk mendapatkan
data keadaan tanah pada titik yang telah ditentukan sebagai
gambaran dasar keadaan tanah
ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE
Pengujian dengan Bor Mesin
Pengujian dengan alat bor mesin ini dilaksanakan dengan menggunakan mata bor tungsteen yang
menghasilkan inti tanah atau batuan berdiameter 76 mm apabila dipakai single core barrel dan 50 mm
apabila dipakai double core barrel. Tujuan dilakukan pengujian dengan bor mesin ini adalah untuk
mengetahui kondisi lapisan tanah. Pengujian sampel tanah tak terganggu (undisturbed sample) dengan
parameter 7 pengujian kadar air, berat jenis, berat volume, atterberg limits, grainsize analysis, triaxial
test, serta uji konsolidasi dilakukan di laboratorium
Pengujian dengan Alat SPT ( Standard Penetration Test)
Pengujian Standard Penetration Test (SPT) dilaksanakan bersamaan dengan pengujian Bor Mesin.
Pengujian SPT ini dilakukan untuk setiap interval kedalaman 2 meter. SPT test menggunakan palu
pemukul dengan berat 63,5 kg dan tinggi jatuh 75 cm. Pengujian ini dilakukan dengan cara menghitung
jumlah pukulan palu pemukul yang diperlukan untuk mendesak tabung contoh Split Spoon Sampler
berdiameter 2” sedalam 30 cm ke dalam tanah. Penghitungan jumlah pukulan dilakukan sebanyak 3 kali
yaitu setiap penetrasi 15 cm. Nilai SPT didapatkan dengan menjumlahkan jumlah pukulan yang
diperlukan pada 15 cm penetrasi kedua dan ketiga. Hasil pengujian Standrad Penetration Test (SPT)
disajikan dalam bentuk grafik pada Boring Log (Laporan Investigasi 8 Geoteknik Tarahan, 2011).
ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE
GambTabel standar deskripsi kekuatan tanah
dengan penetrasi standar.
ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE
ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED P
Pembebanan
1. Beban mati (dead load).
2. Beban hidup (live load).
3. Beban angin (wind load).
4. Beban gempa (earthquake load).
ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE
Faktor Keamanan
Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi
kapasitas ultimit tiang dengan faktor aman tertentu. Fungsi faktor aman
adalah:
1. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian dari nilai kuat
geser dan kompresibilitas yang mewakili kondisi lapisan tanah.
2. Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam di antara tiang-
tiang masih dalam batas-batas toleransi.
3. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung
beban yang bekerja.
4. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang
tunggal atau kelompok tiang masih dalam batas-batas toleransi.
5. Untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian metode hitungan yang
digunakan (Hardiyatmo, 2010).
SETELAH PEMASANGAN BORED PILE
Pengujian dengan Alat PDA (Pile Driving Analyzer).
Pengujian dengan alat Pile Driving Analyzer PDA dapat memberikan
informasi-informasi penting yang berkaitan dengan interaksi pondasi
bored pile dengan tanah dibawah beban aksial yang diberikan. Hasil-
hasil yang didapat dari pengujian dengan PDA ini adalah kapasitas
tiang, transfer energi hammer ke tiang, tegangan tekan dan tarik yang
bekejra pada tiang akibat tumbukan, serta integritas (keutuhan)
tiang. Pelaksanaan pengujian ini dengan menjatuhkan sebuah massa
hammer ke kepala tiang untuk membangkitkan gelombang tegangan
yang nantinya akan ditangkap atau direkam oleh sensor-sensor yang
telah dilekatkan di sisi tiang, pengujian dilaksanakan setelah tiang
mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan tumbukan palu.
PDA didasarkan pada analisis data hasil rekaman getaran gelombang
yang terjadi pada waktu tiang dipukul (Spesifikasi Teknis PDA, 2013).
SETELAH PEMASANGAN BORED PILE
Gambar 1.3. : Pengujian dengan alat PDA.
 Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan
getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya
 Kedalaman tiang dapat divariasikan
 Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data
laboratorium
 Tiang bor dapat dipasang menembus batuan
 Diameter tiang memungkinkan dibuat besar
Keuntungan pemakaian fondasi bore pile antara lain :
Keuntungan pemakaian fondasi bore pile antara lain :
 Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan
bangunan sekitarnya.
 Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile
cap). Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak bored pile.
 Kedalaman tiang dapat divariasikan.
 Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.
 Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang akan kesulitan
bila pemancangan menembus lapisan batuan.
 Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat
dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya.
 Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.
 Pengecoran tiang dipengaruhi kondisi cuaca pengecoran
beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu
beton tidak dapat di kontrol dengan baik.
 Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin
keseragamannya di sepanjang badan tiang bor mengurangi
kapasitas dukung tiang bor, terutama bila tiang bor cukup
dalam
 Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila
tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil
 Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan
gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung
tiang
Pondasi tiang bor ini juga mempunyai
kelemahan, diantaranya :
 Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi
air tanah karena mutu beton tidak dapat
dikontrol dengan baik.
 Mutu beton hasil pengecoran bila tidak
terjamin keseragamannya disepanjang badan
bored pile mengurangi kapasitas dukung bored
pile, terutama bila bored pile cukup dalam.
 Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan
kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah
yang berkerikil.
 Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat
mengakibatkan gangguan tanah, sehingga
mengurangi kapasitas dukung tiang.
PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
Pekerjaan pondasi umumnya
merupakan pekerjaan awal dari
suatu proyek. Oleh karena itu
langkah awal yang dilakukan
adalah pemetaan terlebih
dahulu. Proses ini
sebaiknya dilakukan sebelum
alat- alat proyek masuk. Dan dari
pemetaan ini dapat diperoleh
suatu patokan yang tepat antara
koordinat pada gambar kerja
dan kondisi lapangan.
tahapan- tahapan awal pekerjaan
Excavator mempersiapkan
areal proyek agar alat-alat
berat yang lain bisa masuk
Pekerjaan pondasi tiang bor memerlukan alat- alat berat dalam suatu
proyek . makanya manajer proyek harus dapat memastikan perkerjaan
persiapaan apa yang diperlukan agar alat yang berat tersebut dapat
masuk ke area dengan baik.
 Selesai dengan pekerjaan persiapan,
maka pembuatan penulangan tiang
bor telah dapat dilakukan. Ini
penting, karena jangan sampai sudah
dibor, ternyata tulangannya belum
siap. Jika tertunda lama, tanah pada
lubang bor bisa rusak (mungkin
karena hujan atau lainnya). Bisa- bisa
perlu dilakukan pengerjaan bor lagi.
 Pemilihan tempat untuk merakit
tulangan juga penting, tidak boleh
terlalu jauh, masih terjangkau oleh
alat- alat berat tetapi tidak boleh
sampai mengganggu manuver alat-
alat berat itu sendiri. Ini
Pekerjaan penulangan pondasi tiang bor.
 Skema alat- alat bornya adalah
Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya,
serta pihak ready mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah
proses pengeboran
tahapan Awal Pengeboran
Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan
pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor
menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor..
Mesin Bor dan Auger
Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’
untuk menghindari tanah di tepi lubang berguguran
maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang
mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama
dengan diameter lubang bor.
Persiapan Pemasangan casing
Setelah casing terpasang, maka
pengeboran dapat dilanjutkan
Casing yang telah tertanam di dalam tanah
Gambar , mata auger sudah diganti
dengan Cleaning Bucket yaitu untuk
membuang tanah atau lumpur di dasar
lubang
Pembersihan lumpur dan tanah di
dalam lubang
setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai
kedalaman rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu
apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu melalui
pemeriksaan manual.
Perlu juga diperhatikan
bahwa tanah hasil
pemboran perlu juga
dichek dengan data hasil
penyelidikan terdahulu.
Apakah jenis tanah adalah
sama seperti yang
diperkirakan dalam
menentukan kedalaman
tiang bor tersebut.
Pemeriksaan kedalaman manual pondasi
Penyambungan tulangan pondasi
kondisi lubang tiang bor yang siap di cor.
 Pengecoran pada pondasi harus terisi dengan
benar dengan beton, karena, jika pada proses
pengecoran ada yang bercampur dengan galian
tanah atau segresi dengan air, tanah longsor
sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat ,
maka gagal lah proses pondasi tersebut secara
keseluruhan.
Pengecoran beton :
Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran
memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut
mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan
kedalaman lubang yang dibor.
Pipa Tremi untuk pengecoran
Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke
lubang bor. ujung atas yang ditahan
sedemikian sehingga posisinya terkontrol
(dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton
dipasang. Pada kondisi pipa seperti ini maka
pengecoran beton siap. Truk readymix siap
mendekat.
Pada tahap pengecoran pertama kali, truk
readymixed dapat menuangkan langsung ke
corong pipa tremi seperti gambar di atas.
Jika beton yang di cor sudah
semakin ke atas (volumenya
semakin banyak) maka pipa
tremi harus mulai ditarik ke
atas
Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat
disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami
pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton lebih
besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin kuat
untuk mendesak lumpur naik ke atas
• 1. Bore Pile Mini Crane
• Jenis pondasi bore pile yang pertama adalah menggunakan
alat mini crane, metode yang satu ini dinilai efektif apabila
digunakan pada daerah perumahan. Alasannya karena
penggunaan bore pile mini crane ini tidak menghasilkan
getaran yang dapat mengganggu bangunan sekitarnya.
Untuk pengeboran menggunakan alat mini crane ini dapat
dilakukan dengan menggunakan metode bor basah.
• Untuk pengeboran dengan metode bor basah
maka memerlukan sirkulasi air yang cukup pada saat proses
pengeborannya. Untuk proses pengeboran menggunakan
alat mini crane, tanah yang akan digunakan akan dilubangi
terlebih dahulu. Setelah itu barulah memasukan besi
tulangan yang telah siap untuk dipasang. Pastikan pula
sumber air di area pembangunan tersebut mencukupi.
Jenis Pondasi Bore Pile
• 2. Bore Pile Gawangan
• Jenis bore pile selanjutnya adalah menggunakan alat gawangan,
mesin ini mampu membuat lubang galian dengan diameter yang
lebih besar ketimbang menggunakan mesin bore pile mini crane.
Dalam proses pengerjaannya hampir dengan menggunakan
mesin bore pile mini crane. Pembedanya adalah pada bagian
sasis serta tiang gearboxnya. Ketika menggunakan alat gawangan
ini diperlukan tambang pada bagian kiri dan kanan alat.
• Tambang tersebut akan dikaitkan pada bagian lainnya, yang
memiliki daya tahan lebih kokoh. Tujuannya untuk menjaga
keseimbangan dari alat ini selama proses pengeboran sedang
berlangsung. Jenis bor pile yang satu ini dapat menjangkau
hingga ke daerah yang ada di pedalaman serta area yang
memiliki lahan sempit, sehingga cocok digunakan untuk area
padat penduduk.
Jenis Pondasi Bore Pile (2)
• 3. Strauss Pile
• Jenis bore pile yang satu ini menggunakan tenaga
manusia untuk pengerjaannya, sehingga biasa dikenal
juga dengan sebutan bor manual. Metode yang
digunakan untuk pengeboran menggunakan alat ini
adalah menggunakan metode bor kering. Oleh sebab
itu tidak membutuhkan banyak air dalam proses
pengerjaannya.
• Walaupun terlihat melelahkan apabila menggunakan
alat ini, namun penggunaannya diyakini lebih praktis
serta sederhana. Selain itu, dalam penggunaan alat
strauss pile ini juga tidak akan menimbulkan suara
bising yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.
Jenis Pondasi Bore Pile (3)
158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 Juni 23..pptx

More Related Content

Similar to 158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 Juni 23..pptx

Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxdevmahammit
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2pakkamba
 
Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)eddysya
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfMuh. Aksal
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pbAmdMdkr
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxRAlfinSeptyaNugroho
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfHariandiAsril1
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxAnandaHPNanda
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksiindrisetyaningrum2
 
Laboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil BoringLaboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil BoringReski Aprilia
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiakramsaputra10
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxPENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxMuh. Aksal
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringnoussevarenna
 

Similar to 158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 Juni 23..pptx (20)

Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Pelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalamPelaksanaan pondasi dalam
Pelaksanaan pondasi dalam
 
Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)Bab iv pekerjaan (sip)
Bab iv pekerjaan (sip)
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pb
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
 
Soiltest
SoiltestSoiltest
Soiltest
 
Laboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil BoringLaboratorium Uji Tanah - Soil Boring
Laboratorium Uji Tanah - Soil Boring
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxPENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
 
Pondasi bore pile
Pondasi bore pilePondasi bore pile
Pondasi bore pile
 
Teknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boringTeknik fondasi 1 - uji boring
Teknik fondasi 1 - uji boring
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

158_20230621030514_Pertemuan ke-13 (12) Rekspon-2 Pondasi-Tiang Bor Rabu 21 Juni 23..pptx

  • 1.
  • 2.  Pengertian Pondasi Bored Pile (Pondasi Tiang Bor) adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah, yang kedalaman lebih dari 2 meter, yang digunakan untuk bangunan tinggi.  Pondasi bored pile atau pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah. Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaanya. Pondasi bore pile dikerjakan dengan mesin "alat mini crane" dengan alat ini dapat dikerjakan pondasi dengan diameter 30cm , 40cm , 50cm dan 60cm kedalaman pondasi mencapai 30 meter, metode bore pile "alat mini crane" sering digunakan untuk bangunan di daerah padat penduduk, bangunan lebih dari 3 lantai, pondasi jembatan dan lain- lain. PENGERTIAN
  • 3. Pondsi tiang bor adalah teknik membangun pondasi yang memanfaatkan bantuan mesin bor. Tanah akan dikeruk menggunakan mesin tersebut hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan tulang besi dan cor beton. Pondasi bored pile atau pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah lebih dahulu (Hary Christady Hardiyatmo, 2010). Pemasangan pondasi bored pile ke dalam tanah dilakukan dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, yang kemudian diisi tulangan yang telah dirangkai dan dicor beton. Apabila tanah mengandung air, maka dibutuhkan pipa besi atau yang biasa disebut dengan temporary casing untuk menahan dinding lubang agar tidak terjadi kelongsoran, dan pipa ini akan dikeluarkan pada waktu pengecoran beton.
  • 4. • Perbedaan yang mendasar dari segi metode pelaksaanaan salah satunya yaitu jika pada pondasi bored pile dengan cara mengebor dahulu kemudian memasukan tulangan lalu selanjutnya di cor sedangkan pada driven pile langsung tiang pancang di pancang menggunakan alat pancang sampai menemui tanah keras. Perbedaan Pondasi Bored Pile dan Tiang Pancang Pondasi bored pile jika dibandingkan dengan tiang pancang akan lebih sedikit memberikan efek / gangguan pada lingkungan sekitar. Sehingga cocok diterapkan pada lingkungan yang padat (telah banyak bangunan existing).
  • 5. Pada dasarnya pelaksanaa bored pile pada tanah yang tidak mudah longsor adalah: 1. Tanah digali dengan mesin bor sampai kedalaman yang dikehendaki. 2. Dasar lubang bor dibersihkan. 3. Tulangan yang telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang bor. 4. Lubang bor diisi atau dicor beton.
  • 6. ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE Tanah Tanah didefinisikan sebagai material yang terdirir dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang- ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut (Braja M. Das, 1995)
  • 7. ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE Penelitian Tanah Data penelitian tanah merupakan data sekunder dimana peneliti tidak langsung terjun ke lapangan sehingga data tersebut merupakan data yang diperoleh dari instansi yang terkait. Penelitian tanah dimaksudkan untuk mendapatkan data keadaan tanah pada titik yang telah ditentukan sebagai gambaran dasar keadaan tanah
  • 8. ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE Pengujian dengan Bor Mesin Pengujian dengan alat bor mesin ini dilaksanakan dengan menggunakan mata bor tungsteen yang menghasilkan inti tanah atau batuan berdiameter 76 mm apabila dipakai single core barrel dan 50 mm apabila dipakai double core barrel. Tujuan dilakukan pengujian dengan bor mesin ini adalah untuk mengetahui kondisi lapisan tanah. Pengujian sampel tanah tak terganggu (undisturbed sample) dengan parameter 7 pengujian kadar air, berat jenis, berat volume, atterberg limits, grainsize analysis, triaxial test, serta uji konsolidasi dilakukan di laboratorium Pengujian dengan Alat SPT ( Standard Penetration Test) Pengujian Standard Penetration Test (SPT) dilaksanakan bersamaan dengan pengujian Bor Mesin. Pengujian SPT ini dilakukan untuk setiap interval kedalaman 2 meter. SPT test menggunakan palu pemukul dengan berat 63,5 kg dan tinggi jatuh 75 cm. Pengujian ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah pukulan palu pemukul yang diperlukan untuk mendesak tabung contoh Split Spoon Sampler berdiameter 2” sedalam 30 cm ke dalam tanah. Penghitungan jumlah pukulan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu setiap penetrasi 15 cm. Nilai SPT didapatkan dengan menjumlahkan jumlah pukulan yang diperlukan pada 15 cm penetrasi kedua dan ketiga. Hasil pengujian Standrad Penetration Test (SPT) disajikan dalam bentuk grafik pada Boring Log (Laporan Investigasi 8 Geoteknik Tarahan, 2011).
  • 10. GambTabel standar deskripsi kekuatan tanah dengan penetrasi standar. ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE
  • 11. ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED P Pembebanan 1. Beban mati (dead load). 2. Beban hidup (live load). 3. Beban angin (wind load). 4. Beban gempa (earthquake load).
  • 12. ANALISIS SEBELUM PEMASANGAN BORED PILE Faktor Keamanan Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi kapasitas ultimit tiang dengan faktor aman tertentu. Fungsi faktor aman adalah: 1. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian dari nilai kuat geser dan kompresibilitas yang mewakili kondisi lapisan tanah. 2. Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam di antara tiang- tiang masih dalam batas-batas toleransi. 3. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang bekerja. 4. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau kelompok tiang masih dalam batas-batas toleransi. 5. Untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian metode hitungan yang digunakan (Hardiyatmo, 2010).
  • 13. SETELAH PEMASANGAN BORED PILE Pengujian dengan Alat PDA (Pile Driving Analyzer). Pengujian dengan alat Pile Driving Analyzer PDA dapat memberikan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan interaksi pondasi bored pile dengan tanah dibawah beban aksial yang diberikan. Hasil- hasil yang didapat dari pengujian dengan PDA ini adalah kapasitas tiang, transfer energi hammer ke tiang, tegangan tekan dan tarik yang bekejra pada tiang akibat tumbukan, serta integritas (keutuhan) tiang. Pelaksanaan pengujian ini dengan menjatuhkan sebuah massa hammer ke kepala tiang untuk membangkitkan gelombang tegangan yang nantinya akan ditangkap atau direkam oleh sensor-sensor yang telah dilekatkan di sisi tiang, pengujian dilaksanakan setelah tiang mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan tumbukan palu. PDA didasarkan pada analisis data hasil rekaman getaran gelombang yang terjadi pada waktu tiang dipukul (Spesifikasi Teknis PDA, 2013).
  • 14. SETELAH PEMASANGAN BORED PILE Gambar 1.3. : Pengujian dengan alat PDA.
  • 15.  Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya  Kedalaman tiang dapat divariasikan  Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium  Tiang bor dapat dipasang menembus batuan  Diameter tiang memungkinkan dibuat besar Keuntungan pemakaian fondasi bore pile antara lain :
  • 16. Keuntungan pemakaian fondasi bore pile antara lain :  Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya.  Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile cap). Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak bored pile.  Kedalaman tiang dapat divariasikan.  Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.  Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang akan kesulitan bila pemancangan menembus lapisan batuan.  Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya.  Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.
  • 17.  Pengecoran tiang dipengaruhi kondisi cuaca pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat di kontrol dengan baik.  Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan tiang bor mengurangi kapasitas dukung tiang bor, terutama bila tiang bor cukup dalam  Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil  Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang Pondasi tiang bor ini juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
  • 18.  Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik.  Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya disepanjang badan bored pile mengurangi kapasitas dukung bored pile, terutama bila bored pile cukup dalam.  Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil.  Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang.
  • 19. PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE Pekerjaan pondasi umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu proyek. Oleh karena itu langkah awal yang dilakukan adalah pemetaan terlebih dahulu. Proses ini sebaiknya dilakukan sebelum alat- alat proyek masuk. Dan dari pemetaan ini dapat diperoleh suatu patokan yang tepat antara koordinat pada gambar kerja dan kondisi lapangan.
  • 20. tahapan- tahapan awal pekerjaan Excavator mempersiapkan areal proyek agar alat-alat berat yang lain bisa masuk Pekerjaan pondasi tiang bor memerlukan alat- alat berat dalam suatu proyek . makanya manajer proyek harus dapat memastikan perkerjaan persiapaan apa yang diperlukan agar alat yang berat tersebut dapat masuk ke area dengan baik.
  • 21.  Selesai dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor telah dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan sampai sudah dibor, ternyata tulangannya belum siap. Jika tertunda lama, tanah pada lubang bor bisa rusak (mungkin karena hujan atau lainnya). Bisa- bisa perlu dilakukan pengerjaan bor lagi.  Pemilihan tempat untuk merakit tulangan juga penting, tidak boleh terlalu jauh, masih terjangkau oleh alat- alat berat tetapi tidak boleh sampai mengganggu manuver alat- alat berat itu sendiri. Ini Pekerjaan penulangan pondasi tiang bor.
  • 22.  Skema alat- alat bornya adalah Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya, serta pihak ready mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran
  • 23. tahapan Awal Pengeboran Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor.. Mesin Bor dan Auger
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’ untuk menghindari tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor. Persiapan Pemasangan casing
  • 29. Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan Casing yang telah tertanam di dalam tanah Gambar , mata auger sudah diganti dengan Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah atau lumpur di dasar lubang
  • 30. Pembersihan lumpur dan tanah di dalam lubang
  • 31. setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai kedalaman rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual. Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga dichek dengan data hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama seperti yang diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor tersebut. Pemeriksaan kedalaman manual pondasi
  • 32. Penyambungan tulangan pondasi kondisi lubang tiang bor yang siap di cor.
  • 33.
  • 34.
  • 35.  Pengecoran pada pondasi harus terisi dengan benar dengan beton, karena, jika pada proses pengecoran ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat , maka gagal lah proses pondasi tersebut secara keseluruhan. Pengecoran beton :
  • 36. Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor. Pipa Tremi untuk pengecoran Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor. ujung atas yang ditahan sedemikian sehingga posisinya terkontrol (dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton dipasang. Pada kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap. Truk readymix siap mendekat.
  • 37. Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan langsung ke corong pipa tremi seperti gambar di atas.
  • 38. Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas
  • 39. Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas
  • 40. • 1. Bore Pile Mini Crane • Jenis pondasi bore pile yang pertama adalah menggunakan alat mini crane, metode yang satu ini dinilai efektif apabila digunakan pada daerah perumahan. Alasannya karena penggunaan bore pile mini crane ini tidak menghasilkan getaran yang dapat mengganggu bangunan sekitarnya. Untuk pengeboran menggunakan alat mini crane ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode bor basah. • Untuk pengeboran dengan metode bor basah maka memerlukan sirkulasi air yang cukup pada saat proses pengeborannya. Untuk proses pengeboran menggunakan alat mini crane, tanah yang akan digunakan akan dilubangi terlebih dahulu. Setelah itu barulah memasukan besi tulangan yang telah siap untuk dipasang. Pastikan pula sumber air di area pembangunan tersebut mencukupi. Jenis Pondasi Bore Pile
  • 41. • 2. Bore Pile Gawangan • Jenis bore pile selanjutnya adalah menggunakan alat gawangan, mesin ini mampu membuat lubang galian dengan diameter yang lebih besar ketimbang menggunakan mesin bore pile mini crane. Dalam proses pengerjaannya hampir dengan menggunakan mesin bore pile mini crane. Pembedanya adalah pada bagian sasis serta tiang gearboxnya. Ketika menggunakan alat gawangan ini diperlukan tambang pada bagian kiri dan kanan alat. • Tambang tersebut akan dikaitkan pada bagian lainnya, yang memiliki daya tahan lebih kokoh. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan dari alat ini selama proses pengeboran sedang berlangsung. Jenis bor pile yang satu ini dapat menjangkau hingga ke daerah yang ada di pedalaman serta area yang memiliki lahan sempit, sehingga cocok digunakan untuk area padat penduduk. Jenis Pondasi Bore Pile (2)
  • 42. • 3. Strauss Pile • Jenis bore pile yang satu ini menggunakan tenaga manusia untuk pengerjaannya, sehingga biasa dikenal juga dengan sebutan bor manual. Metode yang digunakan untuk pengeboran menggunakan alat ini adalah menggunakan metode bor kering. Oleh sebab itu tidak membutuhkan banyak air dalam proses pengerjaannya. • Walaupun terlihat melelahkan apabila menggunakan alat ini, namun penggunaannya diyakini lebih praktis serta sederhana. Selain itu, dalam penggunaan alat strauss pile ini juga tidak akan menimbulkan suara bising yang dapat mengganggu lingkungan sekitar. Jenis Pondasi Bore Pile (3)