Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi produksi menurut Islam dan ekonomi konvensional serta tujuan produksi menurut kedua perspektif tersebut.
2) Dokumen tersebut juga membahas tentang kendala dalam produksi, formulasi mashlahah bagi produsen, penurunan kurva penawaran, dan nilai-nilai Islam yang diterapkan dalam produksi.
3) Dokumen tersebut menjelaskan b
2. Pengantar Produksi
Produksi merupakan aktivitas ekonomi yang
sangat menunjang kegiatan konsumsi. Tanpa
produksi, konsumen tidak akan dapat
mengonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan.
Produksi dan konsumsi merupakan mata rantai
yang saling berkaitan.
Konsumsi bertujuan memperoleh mashlahah,
produksi juga dimaksudkan untuk mendapat
mashlahah. Dengan demikian, produsen dan
konsumen memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai
mashlahah.
2
3. Pokok Pembahasan
Definisi Produksi Menurut Islam
Tujuan Produksi Menurut Islam
Kendala dalam Produksi
Formulasi Mashlahah bagi
Produsen
Penurunan Kurva Penawaran
Nilai-nilai Islam dalam Produksi
Atribut Fisik dan Nilai dalam
Produk
3
4. Definisi Produksi
Produksi adalah kegiatan manusia untuk
menghasilkan barang dan jasa yang
kemudian dimanfaatkan oleh konsumen.
Secara teknis, produksi adalah proses
transformasi input menjadi output.
4
5. Definisi Produksi Menurut
Islam
Dari beberapa definisi ekonom Muslim, produksi
dalam perspektif Islam akan mengerucut pada
manusia dan eksitensinya, meskipun beberapa
definisi tersebut berusaha mengelaborasi dari
perspektif yang berbeda.
Dengan demikian, segala kepentingan manusia
yang sejalan dengan moral Islam, harus menjadi
fokus dan target utama kegiatan produksi.
Produksi adalah proses mencari,
mengalokasikan dan mengolah sumber daya
menjadi output dalam rangka meningkatkan
mashlahah bagi manusia. Jadi, produksi
mencakup aspek tujuan maupun karakter yang
melekat pada kegiatan tersebut.
5
6. Produksi-Konsumsi sebagai
Mata Rantai
Kegiatan produksi merupakan respon dari kegiatan
konsumsi, atau sebaliknya. Kegiatan produksi menciptakan
barang dan jasa, sedangkan kegiatan konsumsi
menggunakan barang dan jasa tersebut. Sehingga,
konsumsi dan produksi merupakan mata rantai yang saling
berkaitan. (Gambar 6.1)
Karena itu, kegiatan produksi harus sejalan dengan
konsumsi. Jika keduanya tidak sejalan, kegiatan ekonomi
tidak akan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Contoh, dalam Islam terdapat larangan mengonsumsi
minuman beralkohol. Jika ada individu yang memproduksi
minuman beralkohol kemudian dapat memasarkannya
secara bebas, maka tujuan ekonomi Islami tidak akan
tercapai.
6
8. Tujuan Produksi
menciptakan mashlahah yang optimum bagi konsumen atau bagi
manusia secara keseluruhan.
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencapai kemakmuran
nasional suatu Negara.
Menjaga kesinambungan usaha perusahaan dengan jalan
meningkatkan proses produksi secara terus menerus.
Meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara
meminimumkan biaya produksi.
Meningkatkan jumlah dan mutu produksi.
Memperoleh kepuasan dari kegiatan produksi.
Memenuhi kebutuhan dan kepentingan produsen serta konsumen.
8
9. Keseimbangan Produsen
• Terjadi pada saat produsen
mengkombinasikan dua faktor
produksi dengan memberikan output
yg max.
• Keseimbangan dicapai dengan prinsip
output max. atau minimalisasi biaya
9
11. Formulasi Mashlahah
Produsen
Dalam konteks produsen atau perusahaan yang menaruh
perhatian pada keuntungan/profit, maka manfaat ini dapat
berupa keuntungan material (maal). Untuk itu rumusan
mashlahah yang menjadi perhatian produsen adalah:
Mashlahah = keunrungan + berkah
M= ∏+B
Dimana M menunjukkan mashlahah n adalah keuntungan, dan
B adalah berkah. Dalam hal ini berkah didefinisikan
sebagaimana dalam BAB IV. Adapun keuntungan merupakan
selisih antara pendapatan total/ total revenue (TR) dengan
biaya totalnya/ total cost (TC). yaitu:
∏ = TR - TC
Pada dasarnya berkah akan diperoleh apabila menerapkan
prinsip dan nilai Islam dalam kegiatan produksinya. Disisi
lain, berkah yang diterima merupakan konpensasi yang tidak
secara langsung diterima produsen atau berkah revenue
(BR) dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan berkah
tersebut atau berkah cost (BC), yaitu :
B = BR – BC = -BC
11
12. Formulasi Mashlahah
Produsen
Dalam persamaan di atas penerimaan berkah dapat diasumsikan nilainya
nol atau secara indrawi tidak dapat diobservasi karena berkah memang
tidak secara langsung tidak selalu berwujud material. Dengan demikian,
mashlahah sebagaimana didefinisikan pada persamaan (6.1) bisa ditulis
kembali menjadi:
M = TR – TC – BC
Adanya biaya untuk mencari (BC) tentu saja akan membawa implikasi
terhadap harga barang dan jasa yang dihasilkan produsen Harga jual
produk adalah harga yang telah mengakomodasi pengeluaran berkah
tersebut yaitu:
BP
= P + BC
Dengan demikian, rumusan mashlahah yang diekspresikan dalam
persamaan (6.3) di atas akan berubah menjadi:
M = BTR – TC – BC
Selanjutnya dengan pendekatan kalkulus terhadap persamaan di atas,
maka bisa ditemukan pedoman yang bisa digunakan oleh produsen
dalam memaksimumkan mashlahah atau optimum mashlahah condition
(OMC) yaitu:
12
13. Atribut Fisik dan Nilai dalam
Produk
Sebuah produk yang dihasilkan oleh
produsen menjadi berharga atau
bernilai bukan karena adanya berbagai
atribut fisik dari produk semata, tetapi
juga karena adanya nilai (value) yang
dipandang berharga oleh konsumen.
13
14. Input produksi dan berkah
Kegiatan produksi membutuhkan berbagai
jenis sumber daya ekonomi yang lazim
disebut input atau faktor produksi, yaitu
segala hal yang menjadi masukan secara
langsung maupun tidak langsung dalam
proses produksi.
Klasifikasi input produksi dan berkah :
input manusia (human input) :
tenaga kerja/buruh dan wirausahawan
input nonmanusia (non human input):
sumber daya alam (natural resources),
capital (financial capital), mesin, alat-alat,
gedung, dan input-input fisik lainnya (physical
capital)
14
15. Pengkategorian input dilandasi
oleh 2 alasan :
1. Manusia adalah faktor produksi yang memiliki
peran penting dalam keseluruhan faktor produksi.
Manusia dapat dikatakan sebagai faktor produksi
yang utama (main input), sementara input
nonmanusia adalah input pendukung (spporting
input).
2. Manusia adalah makhluk hidup yang tentu saja
memiliki berbagai karakteristik yang berbeda dengan
faktor produksi lainnya.
15
17. Definisi
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan
hubungan antara tingkat harga dengan jumlah
produk yang ditawarkan oleh produsen.
• Dengan kata lain, kurva penawaran menunjukkan
respon produsen dalam memasok produk terhadap
perkembangan harga di pasar. Kurva penawaran
diturunkan dari perilaku produsen yang berorientasi
untuk mencapai tingkat mashlahah maksimum.
17
18. Kurva Penawaran
Hukum penawaran:
“Semakin tinggi harga suatu barang,
maka tingkat penawarannya semakin
tinggi. Semakin rendah harga suatu
barang, penawarannya akan rendah,
cateris paribus”
18
20. Nilai-nilai Islam dalam
Produksi
Upaya produsen untuk memperoleh
mashlahah yang maksimum dapat
terwujud jika produsen mengaplikasikan
nilai-nilai Islam. Dengan demikian,
seluruh kegiatan produksi terkait pada
tatanan nilai Islami, mulai dari
mengorganisasikan faktor produksi,
proses produksi, hingga pemasaran
dan pelayanan.
20
21. Nilai-nilai Islam dalam
Produksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Secara rinci, nilai-nilai Islam dalam produksi meliputi:
Berorientasi jangka panjang (generasi mendatang maupun
akhirat)
Menepati janji dan kontrak
Memenuhi takaran, ketetapan, kelugasan, dan kebenaran;
Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis;
Menghargai prestasi/produktivitas;
Mendorong ukhuwah sesama pelaku ekonomi;
Menghormati hak milik individu;
Mengikuti syarat sah dan rukun akad/transaksi;
Adil dalam bertransaksi;
Memiliki wawasan sosial;
Membayar upah tepat waktu dan layak;
Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan
dalam Islam
21