SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MANAJEMEN DIRI DAN WAKTU
(SKALA PRIORITAS)
Mata Kuliah:
Interpersonal Communication Skill
Dosen Pembimbing:
Ibu Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Wishnu Mahendra Putra Mangarapian (44316110031)
Iqbal Nahdiyat (44316110033)
Helsa Widya Irawati (44316110041)
MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................4
ISI..............................................................................................................................................4
I.Manajemen Diri..................................................................................................................5
III.Mengenal Skala Prioritas..................................................................................................9
IV.Menyusun Skala Prioritas...............................................................................................10
Peningkatan Kinerja Pribadi................................................................................................13
BAB III.........................................................................................................................................17
KESIMPULAN..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................18
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan anugerah yang tiada terkira kepada kami sehingga makalah mata
2
kuliah Interpersonal Communication Skill ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dalam makalah ini mengulas tentang manajemen diri dan
waktu (skala prioritas).
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Gadis Octory selaku dosen yang sudah memberikan kepercayaan serta
bantuan materi agar makalah ini dapat tersusun dengan baik. Kami juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
serta wawasan yang berkaitan dengan manajemen diri dan waktu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Jakarta, September 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
3
I. Latar Belakang
Waktu merupakan salah satu elemen penting di dalam kehidupan yang
merupakan sebuah ukuran hidup untuk makhluk hidup di dunia ini terutama
manusia sebagai makhluk hidup utama di bumi. Waktu sudah ditentukan
dalam hitungan detik, menit, jam, hari, bulan, tahun hingga abad. Hal ini
tentunya berkaitan juga dalam hal mengerjakan sebuah pekerjaan karena
waktu jugalah yang menentukan sejauh mana pekerjaan tersebut dapat
dikerjakan dengan cepat dan tepat.
Di dalam sebuah pekerjaan, baik pekerjaan sekolah, pekerjaan kantor
atau perusahaan maupun bekerja perorangan, deadline merupakan hal
yang senantiasa kerap dijumpai dan dialami oleh para pekerja dan juga
tidak hanya satu hal saja yang dikerjakan melainkan banyak hal yang
dikerjakan. Perlulah kiranya memilah mana yang merupakan prioritas dan
mana yang bukan prioritas. Oleh karena itulah manajemen diri dan waktu
(skala prioritas) sangat diperlukan agar tercapainya pekerjaan yang sesuai
dengan harapan.
II. Rumusan Masalah
1. Apakah arti dari manajemen diri dan waktu dan cara mengelolanya?
2. Bagaimana cara menghadapi deadline?
3. Apakah arti dari skala prioritas dan cara menyusunnya?
4. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas kerja?
III. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk pembaca dengan tujuan untuk memberikan
pengertian tentang manajemen diri dan waktu (skala prioritas) serta
cara-cara menjalani hal-hal tersebut dengan baik.
BAB II
ISI
4
I. Manajemen Diri
Manajemen diri (self management) merupakan istilah yang sangat
populer saat ini. Banyak seminar, training, maupun tulisan yang mengupas
subyek ini karena memang diperlukan bagi mereka yang berada di lingkungan
profesional maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Pada dasarnya
manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan
perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri
terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan
benar.
Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran,
ucapan dan perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan sejalan dengan
apa yang diucapkan dan diperbuat. Integritas seperti inilah yang diharapkan
akan timbul dalam diri para praktisi manajemen diri. Sebelum bisa memiliki
pikiran-ucapan-perbuatan baik, terlebih dahulu seseorang harus memiliki
pemahaman dam pengertiaan yang benar.
Jadi urutan yang benar adalah :
Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==> ucapan
benar ==> perbuatan benar.
Akan tetapi walaupun punya pemahaman terhadap kebaikan dan
ketidakbaikan, belum tentu pikiran seseorang mampu diarahkan terus-menerus
terhadap kebaikan. Dan walaupun seandainya pikiran seseorang sudah
didominasi oleh kebaikan, belum menjamin bahwa ucapannya selalu sejalan
dengan pikiran baik ini. Demikian pula tidak ada garansi bahwa perbuatannya
secara fisik merefleksikan sepenuhnya pikiran yang baik ini. Sebagai contoh,
apapun latar belakang, umur, jenis kelamin, pendidikan, suku dan lain
sebagainya, umumnya kita setuju bahwa olah raga dengan frekuensi dan dosis
yang tepat, dapat menjaga kebugaran, daya tahan dan kesehatan seseorang.
Pemahaman ini menuntun pada pikiran yang baik bahwa olah raga penting bagi
kesehatan. Pemahaman dan pikiran tentang kebaikan olah raga ini lebih mudah
5
sejalan dengan ucapan. Sewaktu menasihati orang lain, dengan mudah kita
menjelaskan pentingnya berolah raga secara teratur. Akan tetapi sewaktu harus
praktek langsung, banyak di antara kita akan memunculkan berbagai alasan
untuk mendukung dan memberikan pembenaran mengapa diri kita sendiri
jarang atau bahkan tidak sama sekali berolah raga. Mulai dari alasan sibuk
bekerja, waktunya belum tepat, tidak ada sarana, dan lain-lain.
Ini menjelaskan mengapa banyak orang yang tidak atau belum sukses
padahal begitu banyak kiat, taktik, strategi, dan metode sukses diajarkan
melalui buku, kaset, seminar dan lain-lain. Banyak di antara kita hafal di ‘luar
kepala’ dan mampu dengan cepat menyebutkan persyaratan untuk bisa sukses,
mulai dari berdisiplin tinggi, tepat waktu, punya integritas, jujur, fokus pada apa
yang sedang dikerjakan, kerja sama team, bertanggung jawab, bekerja keras,
tidak mudah putus asa, dan lain sebagainya.
Begitulah, banyak dari kita hanya bermain pada tataran pemahaman dan
pikiran, atau paling jauh sampai level ucapan saja. Begitu harus diterapkan
dalam kehidupan kita sehari-hari secara disiplin, kita memberikan banyak maaf
kepada diri sendiri untuk menunda atau tidak melakukan berbagai kiat, taktik,
strategi dan metode sukses tersebut.
Akhirnya sukses terlihat hanya menjadi hak orang lain dan bukan hak
kita. Padahal kita sendirilah yang menentukan sukses tidaknya diri kita masing-
masing karena setiap orang punya hak untuk sukses, seperti yang dikatakan
oleh Bapak Andrie Wongso bahwa “Success is My Right” (sukses adalah
hak saya).
Sebenarnya tanpa perlu menjalankan semua persyaratan sukses, masih
terbuka lebar kesempatan meraih berbagai keberhasilan dalam hidup kita.
Seringkali cukup dengan menjalankan secara disiplin dan konsisten beberapa
poin saja di antaranya, maka kita akan menjadi insan-insan yang berbeda dan
6
lebih baik dari mereka-mereka yang hanya berwacana di tataran pikiran dan
ucapannya saja (OmDo = Omong Doang, NATO = No Action Talk Only, “Tong
Kosong Nyaring Bunyinya”).
Dari contoh-contoh di atas dapat diringkas sebagai berikut :
Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==>ucapan
benar ==> perbuatan salah.
Kondisi yang lebih memprihatinkan adalah :
Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==>ucapan
salah ==> perbuatan salah.
Tidak tertutup kemungkinan juga :
Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran salah ==>ucapan
salah ==> perbuatan salah.
Dan yang pasti terjadi jika pemahaman/pengertian seseorang tidak benar
adalah :
Pemahaman/pengertian salah ==> pikiran salah ==> ucapan
salah ==> perbuatan salah.
John C. Maxwell mengatakan bahwa pikiran berlanjut ke ucapan terus
ke perbuatan. Jika rangkaian ini terus dilakukan dapat
membentuk kebiasaan yang menghasilkan karakter seseorang dan akhirnya
menentukan nasibnya.
Kita seharusnya mulai menyelaraskan antara pikiran benar, ucapan
benar dan perbuatan benar untuk membentuk kebiasaan benar dalam
membangun karakter yang benar pula sehingga pada akhirnya kita bisa
menuai ‘hasil’ yang baik dan benar pula dalam semua aspek kehidupan kita.
II. Menghadapi Deadline
7
Deadline merupakan yang pasti sudah akrab di telinga kamu. Mulai dari
duduk di bangku kuliah sampai mulai memasuki dunia kerja, deadline selalu
setia menemani kita. Jangan panik, hal utama yang harus kita lakukan saat
deadline sudah dekat adalah tetap tenang dan fokus. Dengan begini, kita bisa
lebih efektif dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sudah mendekati
deadline. Meskipun tahu akan bahayanya mengerjakan sesuatu mendekati
deadline, namun sistem kebut semalam masih sering dilakukan. Akhirnya,
karena dikerjakan terburu-buru jadi tidak maksimal.
Jangan dijadikan musuh tapi jadikan deadline sebagai teman yang
memberikan semangat untuk kita menyelesaikan sebuah tugas. Bagaimana
cara efektif untuk menghadapi deadline? Berikut adalah beberapa hal yang bisa
kita lakukan agar deadline bukan lagi jadi halangan.
Hindari Sosial Media dan Internet
Menurut sebuah survei, social networking yang dilakukan saat jam kerja
merupakan kegiatan yang paling mengurangi produktivitas kerja seseorang.
Fokus saat berkerja maupun semangat dapat menurun drastis saat berhenti
bekerja dan mulai menggunakan internet. Apabila lelah atau sudah mulai
kehilangan fokus, istirahat dari layar komputer, laptop, atau smartphone dan
mulai sedikit olahraga dan berjalan-jalan agar tidak jenuh dan dapat kembali
bekerja efektif.
Ubah Pola Pikir
Menurut sebuah penelitian, manusia memiliki kebiasaan untuk menunda-nunda
sebuah tugas atau pekerjaan. Jika tugas yang harus dikerjakan terasa sulit,
kebanyakan orang cenderung untuk menundanya karena merasa tugas
tersebut di luar kemampuan. Sebaliknya, apabila tugas yang diberikan mudah,
kebanyakan orang cenderung menunda mengerjakannya karena tahu dapat
diselesaikan di detik-detik akhir.
Dengarkan Musik
8
Menurut sebuah penelitian, musik memiliki kemampuan untuk meningkatkan
fokus seseorang saat sedang bekerja. Bekerja mengejar deadline atau bekerja
di lingkungan yang bising, musik adalah solusi yang tepat untuk tidak
terdistraksi. Musik klasik atau instrumental adalah jenis musik yang paling pas
untuk menjaga seseorang agar tetap fokus.
Tetapkan Deadline Untuk Diri Sendiri
Menurut Teori Parkinson, manusia mengerjakan tugas berdasarkan waktu yang
ia miliki, bukan berdasarkan kemampuannya. Jika memiliki tugas yang harus
diselesaikan seminggu kedepan, coba untuk membuat deadline untuk diri
sendiri, satu atau dua hari sebelum deadline. Menjadi orang yang produktif
dalam bekerja atau menyelesaikan sebuah tugas dibutuhkan komitmen serta
kesungguhan.
III. Mengenal Skala Prioritas
Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar
berdasarkan tingkat kebutuhan seseorang yang dimulai dari kebutuhan paling
penting sampai kebutuhan yang bersifat bisa ditunda. Dengan skala prioritas
kita diharapkan mengetahui mana kebutuhan yang harus didahulukan dan
mana kebutuhan yang harus ditunda, dengan begini pemenuhan kebutuhan
yang tidak tepat dan cenderung konsumtif dapat dihindari.
Setiap orang memiliki prioritas kebutuhan yang berbeda, hal ini dipengaruhi
beberapa faktor yang berhubungan dengan orang tersebut, diantaranya
sebagai berikut:
Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk bisa
membayar atau memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin tinggi pendapatan
seseorang maka semakin banyak alternatif pilihan kebutuhan hidupnya,
9
sebaliknya semakin rendah pendapatan sesorang maka alternatif pilihan
kebutuhan hidupnya akan semakin sempit. Sehingga prioritas kebutuhan akan
berbeda antara orang yang berpenghasilan besar dengan orang yang
berpenghasilan rendah.
Status sosial (Kedudukan dalam Masyarakat)
Status sosial seseorang dalam masyarakat bisa berimbas pada prioritas
kebutuhan yang dipilihnya. Sebagai contoh, seorang guru akan lebih
memprioritaskan kebutuhan alat mengajar dibandingkan dengan pilihan
alternatif lain. Hal berbeda mungkin akan dirasakan ketika dihadapkan pada
orang yang berstatus sosial sebagai dokter di masyarakat, prioritas
kebutuhannya mungkin akan cenderung pada peralatan kedokteran.
Lingkungan Sosial
Kehidupan lingkungan sosial masyarakat juga akan mempengaruhi prioritas
kebutuhan hidup seseorang. Misalkan kita hidup dilingkungan orang kaya,
maka prioritas kebutuhan kita mungkin akan berkutat pada mobil mewah,
rumah mewah, apartemen, tas bermerek dan lain sebagainya.
Dalam memenuhi kebutuhan, manusia mendahulukan kebutuhan yang
dianggap penting, pokok dan mendesak. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi
manusia akan memenuhi kebutuhan pada prioritas berikutnya, agar mencapai
kepuasan yang maksimal.
IV. Menyusun Skala Prioritas
Untuk mengetahui prioritas kebutuhan yang mana yang harus kita
dahulukan, maka kita perlu menyusun skala prioritas kebutuhan kita. Dalam
menyusun skala prioritas, ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan
terlebih dahulu, yaitu:
1. Tingkat Urgensi
10
Dalam kamus Bahasa Indonesia urgensi diartikan sebagai “keharusan
yang mendesak”. Sementara dalam kaitannya dengan skala prioritas,
tingkat urgensi adalah tingkat kepentingan suatu kebutuhan yang harus
dipilih dan harus didahulukan.
2. Kesempatan yang Dimiliki
Adakalanya kita dihadapkan pada situasi dimana kesempatan hanya
datang sekali seumur hidup, maka pada saat itu skala prioritas kita
terhadap kesempatan itu patut didahulukan daripada prioritas lain.
3. Pertimbangan Masa Depan
Ketika menentukan skala prioritas kebutuhan kita seringkali dihadapkan
pada pilihan yang sulit, agar tidak menyesal dimasa yang akan datang
maka pertimbangan masa depan menjadi hal yang perlu dipikirkan.
Misalnya dalam menentukan jurusan kuliah setelah lulus sekolah,
sebelum menentukan jurusan kita harus terlebih dahulu mengetahui
prospek masa depan dari jurusan yang diinginkan, apakah memiliki
prospek bagus atau tidak.
4. Kemampuan Diri
Sebagus apapun kita melakukan pilihan jika tidak dibarengi dengan
kemampuan yang memadai maka hal tersebut akan menjadi kesia-siaan
belaka. Kemampuan diri bisa diartikan sebagai kemampuan kita untuk
mendapatkan pilihan yang telah ditentukan baik dari segi ekonomi
maupun dari segi keahlian, sehingga pilihan yang diambil dapat sesuai
dengan kemampuan.
Itulah beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan
penyusunan skala prioritas. Sebenarnya ada cara yang memudahkan
kita dalam menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan, yaitu
denganmenggunakan tabel skala prioritas.
11
Tabel ini diperkenalkan oleh Steven R. Covey, jika dilihat tabel ini sebagai
berikut.
Terlihat pada gambar tabel skala prioritas diatas terdapat empat
kuadran. Keempat kuadran tersebut memiliki arti sebagai berikut:
Kuadran I: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang paling penting
dan mendesak untuk segera dipenuhi.
Kuadran II: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang penting tetapi
kurang mendesak untuk dipenuhi.
Kuadran III: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak terlalu
penting namun mendesak untuk dipenuhi.
Kuadran VI: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak penting
dan tidak mendesak untuk dipenuhi.
Adapun langkah-langkah untuk menyusun skala prioritas adalah sebagai
berikut:
1. Menulis semua kebutuhan yang ada.
2. Menyusun urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
3. Membuat catatan kebutuhan alokasi dana yang ada.
12
4. Memilih kebutuhan yang paling memberi manfaat secara optimal dari
catatan yang ada.
5. Memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan daftar yang telah
ditentukan.
Peningkatan Kinerja Pribadi
Setiap individu pasti ingin produktif, ingin berkembang. Berusaha
menjadi lebih baik. Tantangannya adalah sering kali kita tidak melakukan
pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Menunda pekerjaan. Membiarkan diri
larut pada hal yang tidak penting dan mengganggu konsentrasi. Sehingga
membuat kita tidak produktif.
Bagaimana produktivitas kerja Anda saat ini? Apakah Anda merasa
sudah Produktif, sudah maksimal? atau Jika di minta memberi skala 1 hingga
10 ada di mana angka produktif Anda?
Untuk Meningkatkan produktivitas kerja ada begitu banyak tantangan
muncul. Baik dari luar maupun dalam diri. Tahukah bahwa produktivitas erat
kaitannya dengan kesuksesan?. Setiap orang memiliki goal untuk dicapai.
Setiap orang punya tolak ukur dan definisi sendiri tentang sukses.
Muncul beberapa pertanyaan berkaitan dengan produktivitas kerja:
1. Apakah ingin menyelesaikan pekerjaan tepat waktu?
2. Apakah merasa 24 jam sehari kurang?
3. Apakah ingin meningkatkan produktivitas kerja?
4. Sudah mencoba produktif tapi penundaan selalu datang menghampiri?
5. Ingin menjadi individu produktif?
Produktivitas kerja bisa dilihat dari outputnya. Ini merupakan kunci untuk
membedakan orang berhasil atau tidak berhasil. Produktivitas merupakan
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam waktu tertentu
dengan kualitas baik. Produktivitas kerja dapat dilihat dari efektifitas dan
efisiensi. Serta sikap mental yang selalu ingin meningkatkan kinerja terus
menerus.
13
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan produktivitas kerja:
1. Bangunlah lebih Pagi
Mulailah kebiasaan bangun lebih pagi. Ketika bangun lebih awal,
hari menjadi lebih panjang. Bisa melakukan lebih banyak hal. Waktu pagi
yang tenang adalah waktu yang paling cocok bagi kita untuk
memecahkan masalah-masalah penting, karena pada waktu pagi otak
santai. Pikiran jauh lebih tajam. Hampir 80% orang sukses bangun lebih
awal dari orang kebanyakan. Penelitian dari Roehampton University di
Inggris oleh Dr Joerg Huber menyimpulkan bahwa bangun pagi
membuat tubuh sehat, mood baik. Bangun pagi cenderung membuat
orang lebih bahagia dan produktif.
2. Fokus Pada Satu Tujuan
Hal yang membedakan pengusaha sukses dengan pengusaha
yang lebih sukses adalah Tujuan mereka. Mereka menetapkan Tujuan.
Tujuan harus spesifik, jelas dan tepat. Karena tujuan yang baik akan
mengarahkan kita langsung fokus pada apa yang ingin kita capai. Tujuan
sangat penting untuk meningkatkan produktivitas agar mendapatkan
hasil maksimal.
3. Buatlah List Berdasarkan Prioritas
Banyak hal yang akan dikerjakan setiap hari. Membuat kita
merasa terbeban. Sehingga nantinya tidak ada satu hal pun selesai
dilakukan. Mulailah list daftar pekerjaan. Urutkan berdasarkan prioritas.
Tentukan tanggal selesai atau jam selesai. Sehingga bisa fokus.
Menyelesaikan step by step agar produktivitas kerja bisa ditingkatkan.
4. Berikan Deadline
14
Deadline di Butuhkan agar kinerja dapat terorganisir dengan baik.
Deadline Bisa Meningkatkan produktivitas kerja. Deadline membuat lebih
terpacu menyelesaikan pekerjaan serta memberikan efisiensi waktu.
5. Mulai Saat ini Juga
Memulai merupakan bagian paling sulit. Ada pepatah mengatakan
1000 mil dimulai dari satu langkah. Ketika berhasil memulai, kita akan
terlarut menyelesaikan pekerjaan tersebut. Memulai lebih baik dari pada
memikirkan semuanya dan tidak menyelesaikan satu pun. Dengan
Memulai maka kita sedang berjalan untuk menjadi produktif.
6. Pasang Timer
Tujuannya adalah agar bisa mengukur seberapa cepat atau
lambat Anda bekerja. Jika perlu bandingkan dengan rekan kerja. Untuk
mendapatkan gambaran seberapa baik dalam memaksimalkan waktu. Ini
akan membantu diri Kita lebih produktif. Kita bisa mengukur produktivitas
kerja sendiri.
7. Lakukan Analisa Pada Setiap Tugas
Orang produktif tahu bagaimana menghabiskan energi yang
mereka miliki. Orang produktif melakukan analisa apakah pekerjaan
sudah dilakukan dengan tepat dan maksimal. Hal ini bisa meningkatkan
produktivitas kerja.
8. Ambil Waktu Istirahat
Ambil waktu Lima Menit atau sepuluh menit. Untuk beristirahat.
Hal ini penting untuk mengistirahatkan otak. Rentang konsentrasi rata-
rata di antara orang dewasa hanya 20 menit, meskipun ada penelitian
merekomendasikan istirahat 15 menit setiap dua jam.Hal ini tergantung
pada tantangan pekerjaan. Tingkat kesulitannya. Ambil waktu istirahat
sejenak. Istirahat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja. Bisa
15
berjalan santai, keluar dari ruang kerja. Atau berdiri setelah duduk,
meregangkan sendi-sendi. Intinya adalah menghadiahi diri sendiri,
istirahat sejenak. Menggunakannya untuk menyegarkan pikiran dan
tubuh. Atau hanya sebatas menghirup udara segar pada waktu makan
siang.
9. Improve Your Knowledge
Mengupdate pengetahuan sangat penting. Kita bisa belajar dari
mana saja. Menambah pengetahuan kita. Seperti: Membaca Buku,
Sharing bersama rekan kerja, bertanya jika mengalami kendala dalam
pekerjaan. Dengan menambah pengetahuan dan mau belajar maka
produktivitas kita akan meningkat.
10.Memberikan Reward
Sesekali wajib memberikan reward atas pekerjaan ataupun
pencapaian yang sudah dilakukan. Penghargaan atas diri sendiri penting
untuk memotivasi dan meningkatkan semangat kerja. Klau kita saja tidak
bisa menghargai diri sendiri, bagaimana orang lain bisa menghargai
kita?. Sadar atau tidak, terkadang kita lupa bahwa sesekali kita berhak
menerima “reward” atas apa yang telah dikerjakan selama ini. Bukan dari
pacar, atasan, atau orang lain, tapi dari diri sendiri.
Sadarkah kita bahwa kita berhak untuk mendapatkan
penghargaan atas apa yang telah dikerjakan. Bukan di ukur dari
keberhasilan yang telah dicapai tapi lihat sejauh mana prosesnya telah
dijalani. Reward bagi diri sendiri perlu diberikan sebagai penghargaan
dan rasa terima kasih terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini bisa
membantu kita meningkatkan produktivitas kerja.
11.Mengubah Pemandangan Saat Bekerja
Jika memungkinkan, Anda pergi bekerja di luar. Sesekali Anda
bisa bekerja di tempat berbeda. Bisa mengubah perspektif visual. Seperti
ke taman atau kafe. Bisa juga di lobi kantor. Asalkan Anda tidak merasa
16
terbatas pada dinding atau ruang yang sama. Hal ini dapat
meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Lokasi ini mungkin masih
sibuk dengan kehidupan dan obrolan. Tetapi mereka akan segera
menjadi “white noise” karena mereka adalah lingkungan yang secara
pribadi tidak terlibat secara emosi dengan Anda.
12.Keluar Dari Chit Chat
Tentukan Jam Sosial Media. Karena kita terbiasa membuka
Skype, Messenger, Twitter, Facebook atau apapun itu, Pada saat kerja
sebaiknya harus dimatikan. Jika Anda ingin menambahkan sedikit waktu
produktif. Karena tanpa disadari membuka sosial media pada saat
bekerja. Banyak sekali menyita waktu. Menghambat diri untuk
meningkatkan produktivitas kerja.
13.Rapikan Meja Kerja Anda
Pastikan ruang kerja Anda bersih dari kekacauan yang tidak perlu.
Termasuk di atas meja komputer. Ruang berantakan membuat pikiran
jadi tidak terorganisir dan terfokus. Simpan dokumen-dokumen yang
sudah selesai dikerjakan agar tidak ada tumpukan dokumen. Hal ini akan
membantu Anda lebih produktif.
Menerapkannya perlu dibarengi dengan keseriusan. Perubahan sulit
dilakukan diawal. Latih jadi kebiasaan agar bisa menjadi orang sukses yang
produktif. Hal terpenting adalah mengendalikan situasi. Fokus pada pekerjaan.
Belajar lebih produktif. . Kunci terpenting adalah melakasanakannya lalu mulai
meningkatkan produktivitas kerja. Jangan stres, berhenti membuat alasan.
Selesaikan pekerjaan anda dan tingkatkan produktivitas kerja.
BAB III
KESIMPULAN
17
Manajemen diri dan waktu merupakan salah satu ilmu penting yang
sekiranya harus dimiliki oleh setiap manusia. Hal ini dikarenakan agar individu
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Ada beberapa tips yang
sekiranya dapat dilakukan oleh para individu terkait dengan hal ini tetapi hal
yang paling mendasar dari ini semua adalah untuk tetap tenang, fokus dan
konsisten karena hal tersebutlah yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih
bisa diselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Subroto. 2003. Metode Kinerja. Jakarta: Erlangga
https://elqorni.wordpress.com
18
https://aquariuslearning.co. id/13-tips-mudah-untuk- meningkatkan-
produktivitas- kerja/
19

More Related Content

What's hot

Tulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasTulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasDanang Danang
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiSatya Pranata
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiDeni Wahyudi
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaarifah fadlilah
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darahSofyan Dwi Nugroho
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)Nursidiq 92
 

What's hot (20)

Tulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasTulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atas
 
FISIOLOGI JARINGAN OTOT
FISIOLOGI JARINGAN OTOTFISIOLOGI JARINGAN OTOT
FISIOLOGI JARINGAN OTOT
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Sistem Rangka
Sistem RangkaSistem Rangka
Sistem Rangka
 
Konsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar OrganisasiKonsep Dasar Organisasi
Konsep Dasar Organisasi
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Fotosintesis ppt
Fotosintesis pptFotosintesis ppt
Fotosintesis ppt
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
 

Similar to Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)

MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnispjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaanpjj_kemenkes
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanpjj_kemenkes
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...
3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...
3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...Marini Khalishah Khansa
 
mental model
mental modelmental model
mental modelZakiah dr
 
3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...
3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...
3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...asri lestari
 
Tips memunculkan ide
Tips memunculkan ideTips memunculkan ide
Tips memunculkan ideBudi Fardian
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
Latihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi DiriLatihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi Diripjj_kemenkes
 
Prinsip dan sikap yang diperlukan
Prinsip dan sikap yang diperlukanPrinsip dan sikap yang diperlukan
Prinsip dan sikap yang diperlukanSumardi Sulaeman
 
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...Azahfadilah
 
Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...
Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...
Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...IwanMuklas
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Adang Adha
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiipjj_kemenkes
 

Similar to Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas) (20)

MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...
3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...
3. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, mengubah pola pikir dan...
 
mental model
mental modelmental model
mental model
 
3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...
3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...
3 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, pola pikir dan motivasi berprestasi...
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
Kewirausahaan 1
Kewirausahaan 1Kewirausahaan 1
Kewirausahaan 1
 
Tips memunculkan ide
Tips memunculkan ideTips memunculkan ide
Tips memunculkan ide
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
 
Latihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi DiriLatihan Motivasi Diri
Latihan Motivasi Diri
 
Prinsip dan sikap yang diperlukan
Prinsip dan sikap yang diperlukanPrinsip dan sikap yang diperlukan
Prinsip dan sikap yang diperlukan
 
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
 
Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...
Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...
Usaha3,iwan muklas,hapzi ali,mengubah pola fikir dan motivasi berprestasi,uni...
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Transforming succes mindset
Transforming succes mindset
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)

  • 1. MANAJEMEN DIRI DAN WAKTU (SKALA PRIORITAS) Mata Kuliah: Interpersonal Communication Skill Dosen Pembimbing: Ibu Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Disusun Oleh: Kelompok 6 Wishnu Mahendra Putra Mangarapian (44316110031) Iqbal Nahdiyat (44316110033) Helsa Widya Irawati (44316110041) MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING
  • 2. UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................................2 BAB I.............................................................................................................................................3 PENDAHULUAN........................................................................................................................3 BAB II............................................................................................................................................4 ISI..............................................................................................................................................4 I.Manajemen Diri..................................................................................................................5 III.Mengenal Skala Prioritas..................................................................................................9 IV.Menyusun Skala Prioritas...............................................................................................10 Peningkatan Kinerja Pribadi................................................................................................13 BAB III.........................................................................................................................................17 KESIMPULAN..........................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................18 KATA PENGANTAR Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan anugerah yang tiada terkira kepada kami sehingga makalah mata 2
  • 3. kuliah Interpersonal Communication Skill ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dalam makalah ini mengulas tentang manajemen diri dan waktu (skala prioritas). Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Gadis Octory selaku dosen yang sudah memberikan kepercayaan serta bantuan materi agar makalah ini dapat tersusun dengan baik. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta wawasan yang berkaitan dengan manajemen diri dan waktu. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Jakarta, September 2017 Penulis BAB I PENDAHULUAN 3
  • 4. I. Latar Belakang Waktu merupakan salah satu elemen penting di dalam kehidupan yang merupakan sebuah ukuran hidup untuk makhluk hidup di dunia ini terutama manusia sebagai makhluk hidup utama di bumi. Waktu sudah ditentukan dalam hitungan detik, menit, jam, hari, bulan, tahun hingga abad. Hal ini tentunya berkaitan juga dalam hal mengerjakan sebuah pekerjaan karena waktu jugalah yang menentukan sejauh mana pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat. Di dalam sebuah pekerjaan, baik pekerjaan sekolah, pekerjaan kantor atau perusahaan maupun bekerja perorangan, deadline merupakan hal yang senantiasa kerap dijumpai dan dialami oleh para pekerja dan juga tidak hanya satu hal saja yang dikerjakan melainkan banyak hal yang dikerjakan. Perlulah kiranya memilah mana yang merupakan prioritas dan mana yang bukan prioritas. Oleh karena itulah manajemen diri dan waktu (skala prioritas) sangat diperlukan agar tercapainya pekerjaan yang sesuai dengan harapan. II. Rumusan Masalah 1. Apakah arti dari manajemen diri dan waktu dan cara mengelolanya? 2. Bagaimana cara menghadapi deadline? 3. Apakah arti dari skala prioritas dan cara menyusunnya? 4. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas kerja? III. Tujuan Makalah ini dibuat untuk pembaca dengan tujuan untuk memberikan pengertian tentang manajemen diri dan waktu (skala prioritas) serta cara-cara menjalani hal-hal tersebut dengan baik. BAB II ISI 4
  • 5. I. Manajemen Diri Manajemen diri (self management) merupakan istilah yang sangat populer saat ini. Banyak seminar, training, maupun tulisan yang mengupas subyek ini karena memang diperlukan bagi mereka yang berada di lingkungan profesional maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Pada dasarnya manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar. Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan dan perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat. Integritas seperti inilah yang diharapkan akan timbul dalam diri para praktisi manajemen diri. Sebelum bisa memiliki pikiran-ucapan-perbuatan baik, terlebih dahulu seseorang harus memiliki pemahaman dam pengertiaan yang benar. Jadi urutan yang benar adalah : Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==> ucapan benar ==> perbuatan benar. Akan tetapi walaupun punya pemahaman terhadap kebaikan dan ketidakbaikan, belum tentu pikiran seseorang mampu diarahkan terus-menerus terhadap kebaikan. Dan walaupun seandainya pikiran seseorang sudah didominasi oleh kebaikan, belum menjamin bahwa ucapannya selalu sejalan dengan pikiran baik ini. Demikian pula tidak ada garansi bahwa perbuatannya secara fisik merefleksikan sepenuhnya pikiran yang baik ini. Sebagai contoh, apapun latar belakang, umur, jenis kelamin, pendidikan, suku dan lain sebagainya, umumnya kita setuju bahwa olah raga dengan frekuensi dan dosis yang tepat, dapat menjaga kebugaran, daya tahan dan kesehatan seseorang. Pemahaman ini menuntun pada pikiran yang baik bahwa olah raga penting bagi kesehatan. Pemahaman dan pikiran tentang kebaikan olah raga ini lebih mudah 5
  • 6. sejalan dengan ucapan. Sewaktu menasihati orang lain, dengan mudah kita menjelaskan pentingnya berolah raga secara teratur. Akan tetapi sewaktu harus praktek langsung, banyak di antara kita akan memunculkan berbagai alasan untuk mendukung dan memberikan pembenaran mengapa diri kita sendiri jarang atau bahkan tidak sama sekali berolah raga. Mulai dari alasan sibuk bekerja, waktunya belum tepat, tidak ada sarana, dan lain-lain. Ini menjelaskan mengapa banyak orang yang tidak atau belum sukses padahal begitu banyak kiat, taktik, strategi, dan metode sukses diajarkan melalui buku, kaset, seminar dan lain-lain. Banyak di antara kita hafal di ‘luar kepala’ dan mampu dengan cepat menyebutkan persyaratan untuk bisa sukses, mulai dari berdisiplin tinggi, tepat waktu, punya integritas, jujur, fokus pada apa yang sedang dikerjakan, kerja sama team, bertanggung jawab, bekerja keras, tidak mudah putus asa, dan lain sebagainya. Begitulah, banyak dari kita hanya bermain pada tataran pemahaman dan pikiran, atau paling jauh sampai level ucapan saja. Begitu harus diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari secara disiplin, kita memberikan banyak maaf kepada diri sendiri untuk menunda atau tidak melakukan berbagai kiat, taktik, strategi dan metode sukses tersebut. Akhirnya sukses terlihat hanya menjadi hak orang lain dan bukan hak kita. Padahal kita sendirilah yang menentukan sukses tidaknya diri kita masing- masing karena setiap orang punya hak untuk sukses, seperti yang dikatakan oleh Bapak Andrie Wongso bahwa “Success is My Right” (sukses adalah hak saya). Sebenarnya tanpa perlu menjalankan semua persyaratan sukses, masih terbuka lebar kesempatan meraih berbagai keberhasilan dalam hidup kita. Seringkali cukup dengan menjalankan secara disiplin dan konsisten beberapa poin saja di antaranya, maka kita akan menjadi insan-insan yang berbeda dan 6
  • 7. lebih baik dari mereka-mereka yang hanya berwacana di tataran pikiran dan ucapannya saja (OmDo = Omong Doang, NATO = No Action Talk Only, “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”). Dari contoh-contoh di atas dapat diringkas sebagai berikut : Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==>ucapan benar ==> perbuatan salah. Kondisi yang lebih memprihatinkan adalah : Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran benar ==>ucapan salah ==> perbuatan salah. Tidak tertutup kemungkinan juga : Pemahaman/pengertian benar ==> pikiran salah ==>ucapan salah ==> perbuatan salah. Dan yang pasti terjadi jika pemahaman/pengertian seseorang tidak benar adalah : Pemahaman/pengertian salah ==> pikiran salah ==> ucapan salah ==> perbuatan salah. John C. Maxwell mengatakan bahwa pikiran berlanjut ke ucapan terus ke perbuatan. Jika rangkaian ini terus dilakukan dapat membentuk kebiasaan yang menghasilkan karakter seseorang dan akhirnya menentukan nasibnya. Kita seharusnya mulai menyelaraskan antara pikiran benar, ucapan benar dan perbuatan benar untuk membentuk kebiasaan benar dalam membangun karakter yang benar pula sehingga pada akhirnya kita bisa menuai ‘hasil’ yang baik dan benar pula dalam semua aspek kehidupan kita. II. Menghadapi Deadline 7
  • 8. Deadline merupakan yang pasti sudah akrab di telinga kamu. Mulai dari duduk di bangku kuliah sampai mulai memasuki dunia kerja, deadline selalu setia menemani kita. Jangan panik, hal utama yang harus kita lakukan saat deadline sudah dekat adalah tetap tenang dan fokus. Dengan begini, kita bisa lebih efektif dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sudah mendekati deadline. Meskipun tahu akan bahayanya mengerjakan sesuatu mendekati deadline, namun sistem kebut semalam masih sering dilakukan. Akhirnya, karena dikerjakan terburu-buru jadi tidak maksimal. Jangan dijadikan musuh tapi jadikan deadline sebagai teman yang memberikan semangat untuk kita menyelesaikan sebuah tugas. Bagaimana cara efektif untuk menghadapi deadline? Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan agar deadline bukan lagi jadi halangan. Hindari Sosial Media dan Internet Menurut sebuah survei, social networking yang dilakukan saat jam kerja merupakan kegiatan yang paling mengurangi produktivitas kerja seseorang. Fokus saat berkerja maupun semangat dapat menurun drastis saat berhenti bekerja dan mulai menggunakan internet. Apabila lelah atau sudah mulai kehilangan fokus, istirahat dari layar komputer, laptop, atau smartphone dan mulai sedikit olahraga dan berjalan-jalan agar tidak jenuh dan dapat kembali bekerja efektif. Ubah Pola Pikir Menurut sebuah penelitian, manusia memiliki kebiasaan untuk menunda-nunda sebuah tugas atau pekerjaan. Jika tugas yang harus dikerjakan terasa sulit, kebanyakan orang cenderung untuk menundanya karena merasa tugas tersebut di luar kemampuan. Sebaliknya, apabila tugas yang diberikan mudah, kebanyakan orang cenderung menunda mengerjakannya karena tahu dapat diselesaikan di detik-detik akhir. Dengarkan Musik 8
  • 9. Menurut sebuah penelitian, musik memiliki kemampuan untuk meningkatkan fokus seseorang saat sedang bekerja. Bekerja mengejar deadline atau bekerja di lingkungan yang bising, musik adalah solusi yang tepat untuk tidak terdistraksi. Musik klasik atau instrumental adalah jenis musik yang paling pas untuk menjaga seseorang agar tetap fokus. Tetapkan Deadline Untuk Diri Sendiri Menurut Teori Parkinson, manusia mengerjakan tugas berdasarkan waktu yang ia miliki, bukan berdasarkan kemampuannya. Jika memiliki tugas yang harus diselesaikan seminggu kedepan, coba untuk membuat deadline untuk diri sendiri, satu atau dua hari sebelum deadline. Menjadi orang yang produktif dalam bekerja atau menyelesaikan sebuah tugas dibutuhkan komitmen serta kesungguhan. III. Mengenal Skala Prioritas Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan tingkat kebutuhan seseorang yang dimulai dari kebutuhan paling penting sampai kebutuhan yang bersifat bisa ditunda. Dengan skala prioritas kita diharapkan mengetahui mana kebutuhan yang harus didahulukan dan mana kebutuhan yang harus ditunda, dengan begini pemenuhan kebutuhan yang tidak tepat dan cenderung konsumtif dapat dihindari. Setiap orang memiliki prioritas kebutuhan yang berbeda, hal ini dipengaruhi beberapa faktor yang berhubungan dengan orang tersebut, diantaranya sebagai berikut: Tingkat pendapatan Tingkat pendapatan berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk bisa membayar atau memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin banyak alternatif pilihan kebutuhan hidupnya, 9
  • 10. sebaliknya semakin rendah pendapatan sesorang maka alternatif pilihan kebutuhan hidupnya akan semakin sempit. Sehingga prioritas kebutuhan akan berbeda antara orang yang berpenghasilan besar dengan orang yang berpenghasilan rendah. Status sosial (Kedudukan dalam Masyarakat) Status sosial seseorang dalam masyarakat bisa berimbas pada prioritas kebutuhan yang dipilihnya. Sebagai contoh, seorang guru akan lebih memprioritaskan kebutuhan alat mengajar dibandingkan dengan pilihan alternatif lain. Hal berbeda mungkin akan dirasakan ketika dihadapkan pada orang yang berstatus sosial sebagai dokter di masyarakat, prioritas kebutuhannya mungkin akan cenderung pada peralatan kedokteran. Lingkungan Sosial Kehidupan lingkungan sosial masyarakat juga akan mempengaruhi prioritas kebutuhan hidup seseorang. Misalkan kita hidup dilingkungan orang kaya, maka prioritas kebutuhan kita mungkin akan berkutat pada mobil mewah, rumah mewah, apartemen, tas bermerek dan lain sebagainya. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia mendahulukan kebutuhan yang dianggap penting, pokok dan mendesak. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi manusia akan memenuhi kebutuhan pada prioritas berikutnya, agar mencapai kepuasan yang maksimal. IV. Menyusun Skala Prioritas Untuk mengetahui prioritas kebutuhan yang mana yang harus kita dahulukan, maka kita perlu menyusun skala prioritas kebutuhan kita. Dalam menyusun skala prioritas, ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan terlebih dahulu, yaitu: 1. Tingkat Urgensi 10
  • 11. Dalam kamus Bahasa Indonesia urgensi diartikan sebagai “keharusan yang mendesak”. Sementara dalam kaitannya dengan skala prioritas, tingkat urgensi adalah tingkat kepentingan suatu kebutuhan yang harus dipilih dan harus didahulukan. 2. Kesempatan yang Dimiliki Adakalanya kita dihadapkan pada situasi dimana kesempatan hanya datang sekali seumur hidup, maka pada saat itu skala prioritas kita terhadap kesempatan itu patut didahulukan daripada prioritas lain. 3. Pertimbangan Masa Depan Ketika menentukan skala prioritas kebutuhan kita seringkali dihadapkan pada pilihan yang sulit, agar tidak menyesal dimasa yang akan datang maka pertimbangan masa depan menjadi hal yang perlu dipikirkan. Misalnya dalam menentukan jurusan kuliah setelah lulus sekolah, sebelum menentukan jurusan kita harus terlebih dahulu mengetahui prospek masa depan dari jurusan yang diinginkan, apakah memiliki prospek bagus atau tidak. 4. Kemampuan Diri Sebagus apapun kita melakukan pilihan jika tidak dibarengi dengan kemampuan yang memadai maka hal tersebut akan menjadi kesia-siaan belaka. Kemampuan diri bisa diartikan sebagai kemampuan kita untuk mendapatkan pilihan yang telah ditentukan baik dari segi ekonomi maupun dari segi keahlian, sehingga pilihan yang diambil dapat sesuai dengan kemampuan. Itulah beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan penyusunan skala prioritas. Sebenarnya ada cara yang memudahkan kita dalam menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan, yaitu denganmenggunakan tabel skala prioritas. 11
  • 12. Tabel ini diperkenalkan oleh Steven R. Covey, jika dilihat tabel ini sebagai berikut. Terlihat pada gambar tabel skala prioritas diatas terdapat empat kuadran. Keempat kuadran tersebut memiliki arti sebagai berikut: Kuadran I: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang paling penting dan mendesak untuk segera dipenuhi. Kuadran II: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang penting tetapi kurang mendesak untuk dipenuhi. Kuadran III: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak terlalu penting namun mendesak untuk dipenuhi. Kuadran VI: adalah kuadran yang mewakili kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak untuk dipenuhi. Adapun langkah-langkah untuk menyusun skala prioritas adalah sebagai berikut: 1. Menulis semua kebutuhan yang ada. 2. Menyusun urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya. 3. Membuat catatan kebutuhan alokasi dana yang ada. 12
  • 13. 4. Memilih kebutuhan yang paling memberi manfaat secara optimal dari catatan yang ada. 5. Memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan daftar yang telah ditentukan. Peningkatan Kinerja Pribadi Setiap individu pasti ingin produktif, ingin berkembang. Berusaha menjadi lebih baik. Tantangannya adalah sering kali kita tidak melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Menunda pekerjaan. Membiarkan diri larut pada hal yang tidak penting dan mengganggu konsentrasi. Sehingga membuat kita tidak produktif. Bagaimana produktivitas kerja Anda saat ini? Apakah Anda merasa sudah Produktif, sudah maksimal? atau Jika di minta memberi skala 1 hingga 10 ada di mana angka produktif Anda? Untuk Meningkatkan produktivitas kerja ada begitu banyak tantangan muncul. Baik dari luar maupun dalam diri. Tahukah bahwa produktivitas erat kaitannya dengan kesuksesan?. Setiap orang memiliki goal untuk dicapai. Setiap orang punya tolak ukur dan definisi sendiri tentang sukses. Muncul beberapa pertanyaan berkaitan dengan produktivitas kerja: 1. Apakah ingin menyelesaikan pekerjaan tepat waktu? 2. Apakah merasa 24 jam sehari kurang? 3. Apakah ingin meningkatkan produktivitas kerja? 4. Sudah mencoba produktif tapi penundaan selalu datang menghampiri? 5. Ingin menjadi individu produktif? Produktivitas kerja bisa dilihat dari outputnya. Ini merupakan kunci untuk membedakan orang berhasil atau tidak berhasil. Produktivitas merupakan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam waktu tertentu dengan kualitas baik. Produktivitas kerja dapat dilihat dari efektifitas dan efisiensi. Serta sikap mental yang selalu ingin meningkatkan kinerja terus menerus. 13
  • 14. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan produktivitas kerja: 1. Bangunlah lebih Pagi Mulailah kebiasaan bangun lebih pagi. Ketika bangun lebih awal, hari menjadi lebih panjang. Bisa melakukan lebih banyak hal. Waktu pagi yang tenang adalah waktu yang paling cocok bagi kita untuk memecahkan masalah-masalah penting, karena pada waktu pagi otak santai. Pikiran jauh lebih tajam. Hampir 80% orang sukses bangun lebih awal dari orang kebanyakan. Penelitian dari Roehampton University di Inggris oleh Dr Joerg Huber menyimpulkan bahwa bangun pagi membuat tubuh sehat, mood baik. Bangun pagi cenderung membuat orang lebih bahagia dan produktif. 2. Fokus Pada Satu Tujuan Hal yang membedakan pengusaha sukses dengan pengusaha yang lebih sukses adalah Tujuan mereka. Mereka menetapkan Tujuan. Tujuan harus spesifik, jelas dan tepat. Karena tujuan yang baik akan mengarahkan kita langsung fokus pada apa yang ingin kita capai. Tujuan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas agar mendapatkan hasil maksimal. 3. Buatlah List Berdasarkan Prioritas Banyak hal yang akan dikerjakan setiap hari. Membuat kita merasa terbeban. Sehingga nantinya tidak ada satu hal pun selesai dilakukan. Mulailah list daftar pekerjaan. Urutkan berdasarkan prioritas. Tentukan tanggal selesai atau jam selesai. Sehingga bisa fokus. Menyelesaikan step by step agar produktivitas kerja bisa ditingkatkan. 4. Berikan Deadline 14
  • 15. Deadline di Butuhkan agar kinerja dapat terorganisir dengan baik. Deadline Bisa Meningkatkan produktivitas kerja. Deadline membuat lebih terpacu menyelesaikan pekerjaan serta memberikan efisiensi waktu. 5. Mulai Saat ini Juga Memulai merupakan bagian paling sulit. Ada pepatah mengatakan 1000 mil dimulai dari satu langkah. Ketika berhasil memulai, kita akan terlarut menyelesaikan pekerjaan tersebut. Memulai lebih baik dari pada memikirkan semuanya dan tidak menyelesaikan satu pun. Dengan Memulai maka kita sedang berjalan untuk menjadi produktif. 6. Pasang Timer Tujuannya adalah agar bisa mengukur seberapa cepat atau lambat Anda bekerja. Jika perlu bandingkan dengan rekan kerja. Untuk mendapatkan gambaran seberapa baik dalam memaksimalkan waktu. Ini akan membantu diri Kita lebih produktif. Kita bisa mengukur produktivitas kerja sendiri. 7. Lakukan Analisa Pada Setiap Tugas Orang produktif tahu bagaimana menghabiskan energi yang mereka miliki. Orang produktif melakukan analisa apakah pekerjaan sudah dilakukan dengan tepat dan maksimal. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas kerja. 8. Ambil Waktu Istirahat Ambil waktu Lima Menit atau sepuluh menit. Untuk beristirahat. Hal ini penting untuk mengistirahatkan otak. Rentang konsentrasi rata- rata di antara orang dewasa hanya 20 menit, meskipun ada penelitian merekomendasikan istirahat 15 menit setiap dua jam.Hal ini tergantung pada tantangan pekerjaan. Tingkat kesulitannya. Ambil waktu istirahat sejenak. Istirahat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja. Bisa 15
  • 16. berjalan santai, keluar dari ruang kerja. Atau berdiri setelah duduk, meregangkan sendi-sendi. Intinya adalah menghadiahi diri sendiri, istirahat sejenak. Menggunakannya untuk menyegarkan pikiran dan tubuh. Atau hanya sebatas menghirup udara segar pada waktu makan siang. 9. Improve Your Knowledge Mengupdate pengetahuan sangat penting. Kita bisa belajar dari mana saja. Menambah pengetahuan kita. Seperti: Membaca Buku, Sharing bersama rekan kerja, bertanya jika mengalami kendala dalam pekerjaan. Dengan menambah pengetahuan dan mau belajar maka produktivitas kita akan meningkat. 10.Memberikan Reward Sesekali wajib memberikan reward atas pekerjaan ataupun pencapaian yang sudah dilakukan. Penghargaan atas diri sendiri penting untuk memotivasi dan meningkatkan semangat kerja. Klau kita saja tidak bisa menghargai diri sendiri, bagaimana orang lain bisa menghargai kita?. Sadar atau tidak, terkadang kita lupa bahwa sesekali kita berhak menerima “reward” atas apa yang telah dikerjakan selama ini. Bukan dari pacar, atasan, atau orang lain, tapi dari diri sendiri. Sadarkah kita bahwa kita berhak untuk mendapatkan penghargaan atas apa yang telah dikerjakan. Bukan di ukur dari keberhasilan yang telah dicapai tapi lihat sejauh mana prosesnya telah dijalani. Reward bagi diri sendiri perlu diberikan sebagai penghargaan dan rasa terima kasih terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini bisa membantu kita meningkatkan produktivitas kerja. 11.Mengubah Pemandangan Saat Bekerja Jika memungkinkan, Anda pergi bekerja di luar. Sesekali Anda bisa bekerja di tempat berbeda. Bisa mengubah perspektif visual. Seperti ke taman atau kafe. Bisa juga di lobi kantor. Asalkan Anda tidak merasa 16
  • 17. terbatas pada dinding atau ruang yang sama. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Lokasi ini mungkin masih sibuk dengan kehidupan dan obrolan. Tetapi mereka akan segera menjadi “white noise” karena mereka adalah lingkungan yang secara pribadi tidak terlibat secara emosi dengan Anda. 12.Keluar Dari Chit Chat Tentukan Jam Sosial Media. Karena kita terbiasa membuka Skype, Messenger, Twitter, Facebook atau apapun itu, Pada saat kerja sebaiknya harus dimatikan. Jika Anda ingin menambahkan sedikit waktu produktif. Karena tanpa disadari membuka sosial media pada saat bekerja. Banyak sekali menyita waktu. Menghambat diri untuk meningkatkan produktivitas kerja. 13.Rapikan Meja Kerja Anda Pastikan ruang kerja Anda bersih dari kekacauan yang tidak perlu. Termasuk di atas meja komputer. Ruang berantakan membuat pikiran jadi tidak terorganisir dan terfokus. Simpan dokumen-dokumen yang sudah selesai dikerjakan agar tidak ada tumpukan dokumen. Hal ini akan membantu Anda lebih produktif. Menerapkannya perlu dibarengi dengan keseriusan. Perubahan sulit dilakukan diawal. Latih jadi kebiasaan agar bisa menjadi orang sukses yang produktif. Hal terpenting adalah mengendalikan situasi. Fokus pada pekerjaan. Belajar lebih produktif. . Kunci terpenting adalah melakasanakannya lalu mulai meningkatkan produktivitas kerja. Jangan stres, berhenti membuat alasan. Selesaikan pekerjaan anda dan tingkatkan produktivitas kerja. BAB III KESIMPULAN 17
  • 18. Manajemen diri dan waktu merupakan salah satu ilmu penting yang sekiranya harus dimiliki oleh setiap manusia. Hal ini dikarenakan agar individu dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Ada beberapa tips yang sekiranya dapat dilakukan oleh para individu terkait dengan hal ini tetapi hal yang paling mendasar dari ini semua adalah untuk tetap tenang, fokus dan konsisten karena hal tersebutlah yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih bisa diselesaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Subroto. 2003. Metode Kinerja. Jakarta: Erlangga https://elqorni.wordpress.com 18