SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Agama
      dan
Ilmu Pengetahuan
Pendahuluan

                                    Sampai dengan abad
                                     15 belum dirasakan
                                     adanya pertentangan
                                     agama dan IP
                                    Thomas Aquinas:
                                     akal mempunyai
                                     otonomi (kuasa
                                     penuh) atas alam dan
                                     agama membuka
                                     rahasia-rahasia dari
                                     alam atas
St. Thomas Aquinas (1225-1274)
Pendahuluan
                                  Pertentangan baru
                                   dirasakan pada akhir
                                   abad 16
                                  Rene Descartes:
                                   Sebab dalam bidang
                                   ilmiah tidak ada
                                   sesuatu pun yang
                                   dianggap pasti,
                                   semuanya dapat
                                   dipersoalkan
  Rene Descartes (1596-1650)

Quad vitae sektabor iter ?
Perkembangan Cara Berfikir Manusia
                               Cara Berfikir Berkembang
                                dalam 3 Tingkatan:
                               Tingkatan teologi atau
                                etat theologique.
                                (Penjelasan Teologis)
                               Tingkatan metafisik atau
                                etat metaphisique.
                                (Prinsip Hukum Alam)
                               Tingkatan positif-ilmiah
                                atau etat positive.
Auguste Comte (1798-1857)       (Penelitian Empiris)
Contoh Konflik




    Nicolaus Copernicus (1473-1543)   Galileo Galilei (1564-1642)

   Matahari merupakan pusat Tata Surya, bukan bumi.
Copernicus System: Heliocentris
                    Nicolaus Copernicus
                     developed the heliocentric
                     model of the solar system,
                     in which the Sun is
                     stationary at the center,
                     and Earth moves around it.
                     This view of the solar
                     system challenged
                     Ptolemy’s geocentric
                     model, which had been the
                     accepted theory since the
                     2nd century. In Ptolemy’s
                     model, Earth is stationary
                     in the center of the solar
                     system, and the other
                     planets and the Sun move
                     in complex orbits around it.
Orbit Galileo
Contoh Konflik
                                  Dunia sudah ada
                                   sejak beberapa milyar
                                   tahun yang lalu
                                  Mahluk Hidup yang
                                   ada sekarang tidak
                                   diciptakan, melainkan
                                   hasil dari proses
                                   evolusi.


Charles Darwin (1809 – 1882)
Gambaran Yang Negatif terhadap Darwin
Teori Evolusi Primata
Ilmu Pengetahuan
   Kata “ilmu pengetahuan” berasal dari kata dalam
    bahasa Latin “SCIRE” yang artinya “mengetahui dan
    belajar”.
   Ilmu Pengetahuan adalah “hasil penelitian manusia
    terhadap alam dan dirinya yang kemudian dirumuskan
    secara tepat dan disusun secara logis sehingga
    mudah dipahami dan dikuasai”.
   Rumusan lain: ”hasil usaha manusia (berdasarkan
    akal budinya) untuk meneliti gejala-gejala dalam alam
    secara teratur dan teliti”.
   Dengan kata lain ilmu pengetahuan merupakan
    “kumpulan pengetahuan yang telah disistematisasikan
    dan dirumuskan dalam hubungan dengan penemuan
    tentang kebenaran umum atau pemberlakuan dari
    ketentuan-ketentuan yang umum”
J.A.B Jongeneel : IP = Kepercayaan
 Kepercayaan mendahului
  penyelenggaraan Ilmu Pengetahuan. Ada
  2 Hal yang dipercaya:
 (1) IP percaya kepada kemungkinan-
  kemungkinannya, kepada artinya, kepada
  kemajuan-kemajuannya dan kepada
  metode-metodenya.
 (2) IP percaya di mana ia tidak tahu
  dengan pasti.
Jean Ladriere
   “Science may be
    regarded as the sum
    of our present
    knowledge, or as a
    research activity, or
    as a method of
    acquiring knowledge.”
Andriano Buzzati-Traverse
 “Science … can no longer be looked
 at only as a body of knowledge or a
 particular method to acquire it; it must
 be seen as a social activity as well.”
3 aspek pokok Ilmu Pengetahuan
 ilmu pengetahuan sebagai proses
  (aktivitas ilmiah, kegiatan penelitian),
 ilmu pengetahuan sebagai prosedur
  (metode ilmiah, tatalangkah yang
  tetap), dan
 ilmu pengetahuan sebagai produk
  (pengetahuan sistematis).
DC Mulder : Ciri Berfikir Ilmiah
 Berbeda dengan cara berfikir biasa,
 berfikir secara ilmiah dilakukan oleh
 manusia dengan jalan seakan-akan
 menjauhkan diri dari kenyataan
 sekitarnya, kemudian berhadapan dengan
 suatu lapangan kenyataan tertentu atau
 dengan gejala-gejala yang tertentu
 dengan maksud menyelidiki segala
 sesuatu itu secara teratur dan tersusun
 (berfikir secara ilmiah).
Norma “Ilmiah”
 (1). Pengetahuan mempunyai     dasar
  pembenaran
  (secara apriori, dan sekaligus verifikasi serta )
 (2). Pengetahuan bersifat sistematik

  (susunan pengetahuan dan cara memperoleh
  pengetahuan itu)
 (3). Pengetahuan bersifat intersubyektif,

  (tidak merupakan pemahaman perseorangan ).
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
                                    Perkembangan IP tidak
                                     selalu bersifat linier,
                                     tetapi mengalami
                                     revolusi
                                    Revolusi IP terjadi
                                     ketika IP berada pada
                                     kondisi anomali
                                    Yang terjadi adalah
                                     perubahan paradigma

Thomas Samuel Khun (1922-1996)
Perubahan Paradigma




Sir. Isaac Newton (1642-1727)   Albert Einstein (1879-1955)
Albert Einstein (1879-1955)




 ILMU  TANPA AGAMA PINCANG
  (Science without Religion is lame)
 AGAMA TANPA ILMU BUTA
  (Religion without science is blind)
Perubahan Paradigma
Newtonian:                      Einsteinian:
 Materialistik (Alam            Relativitas (Ruang dan
  disebabkan oleh gerak           waktu pada benda tidak
  dan iterelasi partikel-2.       mutlak terpisah. Contoh:
  Alam adalah mesin               Teori Quantum)
  mekanik raksasa) &             E = mc2 (Energie =
  Mekanistik (ruang dan           masa x percepatan)
  waktu)                         Faktor-faktor non-materi
 W = FS (energi = gaya x
                                  diperhitungkan (Bukan
  percepatan) Redistribusi        Cuma IQ, tetapi EQ dan
  Energi                          SQ)  Pendekatan
 Reduksionis ke materi           holistik.
  (tidak ada tempat untuk
  emosi, estetika, spiritual)
Pengaruh Dan Dampak Ilmu Pengetahuan

 Secara keseluruhan kemajuan ilmu
  pengetahuan yang luar biasa
  memberikan hasil positif bagi kehidupan
  manusia.
 Tetapi ilmu pengetahuan juga tidak
  sedikit menimbulkan masalah.
  Perkembangan ilmu pengetahuan juga
  menimbulkan dampak yang negatif.
Bidang Kedokteran
   Teknologi pencangkokan organ tubuh dan
    pemakaian alat bantu bagi tubuh manusia,
    bukan saja mampu meningkatkan kesehatan
    tetapi juga menurunkan tingkat kematian.
   Persoalannya, sulitnya mencari rumusan
    kematian. Siapa yang berwewenang mengakhiri
    hidup seorang pasien yang telah berbulan-bulan
    dalam keadaan “koma”, bisa bertahan karena
    bantuan alat-alat mekanis
Bidang Biologi
   Teknologi rekayasa genetika mampu meningkatkan
    percepatan pembiakan dan peningkatan mutu
    organisme baru. Penerapannya pada hewan dan
    tumbuhan mampu meningkatkan produktivitas dan
    mutu untuk kebutuhan manusia. Penerapan pada
    manusia, mampu menghilangkan berbagai penyakit
    turunan.
   Persoalannya, hewan dan tumbuhan baru
    memerlukan campuran makanan dan pupuk buatan,
    yang seringkali menjadi masalah lingkungan.
    Penerapan pada manusia lebih menjadi persoalan,
    tentang bagimana martabat manusia ?
Bidang Pengembangan Energi
 Penemuan    energi nuklir merupakan lompatan
  ilmu pengetahuan yang luar bisa. Bukan saja
  membantu menyediakan energi bagi
  kebutuhan manusia, tetapi juga
  pemanfaatannya bagi bidang lain, misalnya:
  kesehatan.
 Persoalannya, kesalahan kecil bisa
  menimbulkan akibat fatal dalam bentuk bahaya
  radiasi. Belum lagi persoalan limbahnya, dan
  penggunaan untuk menjadi senjata-senjata
Bidang Budaya
 Pola pikirrasional dari ilmu pengetahuan
  melepaskan manusia dari cengkeraman
  tahayul.
 Tetapi pola pikir itu juga yang bukan
  hanya menciptakan manusia-manusia
  sekuler yang tidak percaya pada Tuhan
  dan agama, melainkan manusia-manusia
  mekanistik yang tidak punya kepedulian,
  kepekaan, rasa cinta dsb.
HUBUNGAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN


   Agama tidak akan mendapatkan kembali kuasanya
    yang lama, sampai ia sanggup menghadapi
    perubahan-perubahan dalam semangat yang sama
    seperti yang dilakukan oleh ilmu pengetahuan.
   Karena biasanya kemajuan yang dialami dalam ilmu
    pengetahuan akan menunjukkan bahwa ada rumusan-
    rumusan keagamaan yang memerlukan perubahan.
   Hanya saja perubahan-perubahan dalam ilmu
    pengetahuan lebih gampang dilakukan daripada
    dalam agama, dhi. iman atau kepercayaan
A.N Whitehead
 antara agama dan ilmu pengetahuan ada
  saling mempengaruhi, ada interaksi.
 ini menunjukkan suatu hubungan yang
  dinamis antara agama dan ilmu
  pengetahuan, yang didalamnya ada
  tempat untuk konflik, perceraian,
  pendamaian dan integrasi.
HUBUNGAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

   Agama dan ilmu pengetahuan tidak bisa dan tidak
    boleh dipisahkan apalagi dipertentangkan. Keduanya
    mesti dilihat sebagai yang saling membangun dan
    memperlengkapi.
   Akal manusia tidak boleh dipahami memiliki otonomi
    mutlak tanpa batas. Sebab ada wilayah-wilayah dari
    pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak bisa
    dijawab hanya oleh ilmu pengetahuan itu sendiri,
    tetapi membutuhkan jawaban etis yang didasari oleh
    agama. Itulah keterbatasan ilmu pengetahuan.
   Karena itu, seharusnya agama, dhi. iman atau
    kepercayaan menjadi titik berangkat dalam
    mengembangkan ilmu pengetahuan.
HUBUNGAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

 baik agama maupun ilmu pengetahuan
  mempunyai kewajiban untuk mengoreksi
  dirinya sendiri. Karena bukan hanya ilmu
  pengetahuan saja yang mengalami
  perkembangan, tetapi juga agama terus
  menerus akan berada dalam proses
  perkembangan.
 Tidak berkembangnya agama adalah
  kemunduran agama. Apabila agama tidak
  memperbaharui diri secara terus menerus,
  maka ilmu pengetahuan menjadi statis.

More Related Content

What's hot

Etika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesiEtika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesizia safira
 
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaatFilsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaatRetno Wulandari
 
BAB I & BAB II Laporan KP
BAB I & BAB II Laporan KPBAB I & BAB II Laporan KP
BAB I & BAB II Laporan KPGoogle+
 
Menyusun buku bunga rampai (yuti)
Menyusun buku bunga rampai  (yuti)Menyusun buku bunga rampai  (yuti)
Menyusun buku bunga rampai (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Tatib pemilihan ketua umum
Tatib pemilihan ketua umumTatib pemilihan ketua umum
Tatib pemilihan ketua umumsalas madrid
 
Aksiologi Sains
Aksiologi SainsAksiologi Sains
Aksiologi SainsAbdul Aziz
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanArif Gunawan
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1setiawan02
 
Kontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariah
Kontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariahKontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariah
Kontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariahSPIUINRadenFatah
 
Jurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRA
Jurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRAJurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRA
Jurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRAYuli Haryanto
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialSeta Wicaksana
 
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatHukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatAmulilikawa
 

What's hot (20)

Etika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesiEtika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesi
 
Crisis Management TransJakarta
Crisis Management TransJakartaCrisis Management TransJakarta
Crisis Management TransJakarta
 
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaatFilsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
BAB I & BAB II Laporan KP
BAB I & BAB II Laporan KPBAB I & BAB II Laporan KP
BAB I & BAB II Laporan KP
 
Legal realism ppt
Legal realism pptLegal realism ppt
Legal realism ppt
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnis
 
Menyusun buku bunga rampai (yuti)
Menyusun buku bunga rampai  (yuti)Menyusun buku bunga rampai  (yuti)
Menyusun buku bunga rampai (yuti)
 
Pengantar Penelitian
Pengantar PenelitianPengantar Penelitian
Pengantar Penelitian
 
Tatib pemilihan ketua umum
Tatib pemilihan ketua umumTatib pemilihan ketua umum
Tatib pemilihan ketua umum
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 
Aksiologi Sains
Aksiologi SainsAksiologi Sains
Aksiologi Sains
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 
Filsafat etika
Filsafat etikaFilsafat etika
Filsafat etika
 
Kontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariah
Kontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariahKontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariah
Kontrak kuliah manajemen pembiayaan perbankan syariah
 
Jurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRA
Jurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRAJurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRA
Jurnal Prosiding SemNas 2014 UNINDRA
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan Industrial
 
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatHukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
 

Viewers also liked

Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanvian rahayu
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmuuliecha
 
Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11agung24
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologiCapung Humve
 
Teori Evolusi Charles Darwin
Teori Evolusi Charles DarwinTeori Evolusi Charles Darwin
Teori Evolusi Charles Darwinazzaazza50746
 
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsStudy: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsLinkedIn
 
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and ArchivesUX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and ArchivesNed Potter
 
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerHype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerLuminary Labs
 
Designing Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging ChallengesDesigning Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging ChallengesAaron Irizarry
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with DataSeth Familian
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
 

Viewers also liked (19)

ppt-meningitis
ppt-meningitisppt-meningitis
ppt-meningitis
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Antropologi upj 2015 2
Antropologi upj 2015 2Antropologi upj 2015 2
Antropologi upj 2015 2
 
Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11
 
Antropologi upj 2015 1
Antropologi upj 2015 1Antropologi upj 2015 1
Antropologi upj 2015 1
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Bab 2 Mahluk manusia
Bab 2 Mahluk manusiaBab 2 Mahluk manusia
Bab 2 Mahluk manusia
 
filsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologifilsafat-pengetahuan-epistemologi
filsafat-pengetahuan-epistemologi
 
Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3
 
Teori Evolusi Charles Darwin
Teori Evolusi Charles DarwinTeori Evolusi Charles Darwin
Teori Evolusi Charles Darwin
 
Meningitis In Children
Meningitis  In ChildrenMeningitis  In Children
Meningitis In Children
 
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving CarsStudy: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
Study: The Future of VR, AR and Self-Driving Cars
 
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and ArchivesUX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
 
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerHype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI Explainer
 
Designing Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging ChallengesDesigning Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging Challenges
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with Data
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

Similar to Hubungan Agama dan IP

Filsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sainsFilsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sainsdvryin26
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Agnes Ervinda Ginting
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsAgus Widiyanto
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfherzanetti
 
Ppt filsafat ilmu aznil
Ppt filsafat ilmu aznilPpt filsafat ilmu aznil
Ppt filsafat ilmu aznilaznil_victor
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptxWriting History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptxAnastasyaRumapea
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasareend_endriani
 
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANSEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANAlvenolia Adaong
 
bahan kuliah iad
bahan kuliah iad bahan kuliah iad
bahan kuliah iad zabbransah
 
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat IlmuEpistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat IlmuLeonardus Bima S. Laiyanan
 

Similar to Hubungan Agama dan IP (20)

1.1 Evolusi Ilmu Sistem
1.1 Evolusi Ilmu Sistem1.1 Evolusi Ilmu Sistem
1.1 Evolusi Ilmu Sistem
 
Filsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sainsFilsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sains
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut Sains
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
 
Ppt filsafat ilmu aznil
Ppt filsafat ilmu aznilPpt filsafat ilmu aznil
Ppt filsafat ilmu aznil
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Pss tutor (2)
Pss tutor (2)Pss tutor (2)
Pss tutor (2)
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptxWriting History Thesis by Slidesgo(1).pptx
Writing History Thesis by Slidesgo(1).pptx
 
Sejarah fisika
Sejarah fisikaSejarah fisika
Sejarah fisika
 
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasarBab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
Bab ii pembahasan_ilmu_alamiah_dasar
 
006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam
 
Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah DasarIlmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar
 
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANSEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
 
bahan kuliah iad
bahan kuliah iad bahan kuliah iad
bahan kuliah iad
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat IlmuEpistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
 

Hubungan Agama dan IP

  • 1. Agama dan Ilmu Pengetahuan
  • 2. Pendahuluan  Sampai dengan abad 15 belum dirasakan adanya pertentangan agama dan IP  Thomas Aquinas: akal mempunyai otonomi (kuasa penuh) atas alam dan agama membuka rahasia-rahasia dari alam atas St. Thomas Aquinas (1225-1274)
  • 3. Pendahuluan  Pertentangan baru dirasakan pada akhir abad 16  Rene Descartes: Sebab dalam bidang ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggap pasti, semuanya dapat dipersoalkan Rene Descartes (1596-1650) Quad vitae sektabor iter ?
  • 4. Perkembangan Cara Berfikir Manusia  Cara Berfikir Berkembang dalam 3 Tingkatan:  Tingkatan teologi atau etat theologique. (Penjelasan Teologis)  Tingkatan metafisik atau etat metaphisique. (Prinsip Hukum Alam)  Tingkatan positif-ilmiah atau etat positive. Auguste Comte (1798-1857) (Penelitian Empiris)
  • 5. Contoh Konflik Nicolaus Copernicus (1473-1543) Galileo Galilei (1564-1642)  Matahari merupakan pusat Tata Surya, bukan bumi.
  • 6. Copernicus System: Heliocentris  Nicolaus Copernicus developed the heliocentric model of the solar system, in which the Sun is stationary at the center, and Earth moves around it. This view of the solar system challenged Ptolemy’s geocentric model, which had been the accepted theory since the 2nd century. In Ptolemy’s model, Earth is stationary in the center of the solar system, and the other planets and the Sun move in complex orbits around it.
  • 8. Contoh Konflik  Dunia sudah ada sejak beberapa milyar tahun yang lalu  Mahluk Hidup yang ada sekarang tidak diciptakan, melainkan hasil dari proses evolusi. Charles Darwin (1809 – 1882)
  • 9. Gambaran Yang Negatif terhadap Darwin
  • 11. Ilmu Pengetahuan  Kata “ilmu pengetahuan” berasal dari kata dalam bahasa Latin “SCIRE” yang artinya “mengetahui dan belajar”.  Ilmu Pengetahuan adalah “hasil penelitian manusia terhadap alam dan dirinya yang kemudian dirumuskan secara tepat dan disusun secara logis sehingga mudah dipahami dan dikuasai”.  Rumusan lain: ”hasil usaha manusia (berdasarkan akal budinya) untuk meneliti gejala-gejala dalam alam secara teratur dan teliti”.  Dengan kata lain ilmu pengetahuan merupakan “kumpulan pengetahuan yang telah disistematisasikan dan dirumuskan dalam hubungan dengan penemuan tentang kebenaran umum atau pemberlakuan dari ketentuan-ketentuan yang umum”
  • 12. J.A.B Jongeneel : IP = Kepercayaan  Kepercayaan mendahului penyelenggaraan Ilmu Pengetahuan. Ada 2 Hal yang dipercaya:  (1) IP percaya kepada kemungkinan- kemungkinannya, kepada artinya, kepada kemajuan-kemajuannya dan kepada metode-metodenya.  (2) IP percaya di mana ia tidak tahu dengan pasti.
  • 13. Jean Ladriere  “Science may be regarded as the sum of our present knowledge, or as a research activity, or as a method of acquiring knowledge.”
  • 14. Andriano Buzzati-Traverse  “Science … can no longer be looked at only as a body of knowledge or a particular method to acquire it; it must be seen as a social activity as well.”
  • 15. 3 aspek pokok Ilmu Pengetahuan  ilmu pengetahuan sebagai proses (aktivitas ilmiah, kegiatan penelitian),  ilmu pengetahuan sebagai prosedur (metode ilmiah, tatalangkah yang tetap), dan  ilmu pengetahuan sebagai produk (pengetahuan sistematis).
  • 16. DC Mulder : Ciri Berfikir Ilmiah  Berbeda dengan cara berfikir biasa, berfikir secara ilmiah dilakukan oleh manusia dengan jalan seakan-akan menjauhkan diri dari kenyataan sekitarnya, kemudian berhadapan dengan suatu lapangan kenyataan tertentu atau dengan gejala-gejala yang tertentu dengan maksud menyelidiki segala sesuatu itu secara teratur dan tersusun (berfikir secara ilmiah).
  • 17. Norma “Ilmiah”  (1). Pengetahuan mempunyai dasar pembenaran (secara apriori, dan sekaligus verifikasi serta )  (2). Pengetahuan bersifat sistematik (susunan pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan itu)  (3). Pengetahuan bersifat intersubyektif, (tidak merupakan pemahaman perseorangan ).
  • 18. Perkembangan Ilmu Pengetahuan  Perkembangan IP tidak selalu bersifat linier, tetapi mengalami revolusi  Revolusi IP terjadi ketika IP berada pada kondisi anomali  Yang terjadi adalah perubahan paradigma Thomas Samuel Khun (1922-1996)
  • 19. Perubahan Paradigma Sir. Isaac Newton (1642-1727) Albert Einstein (1879-1955)
  • 20. Albert Einstein (1879-1955)  ILMU TANPA AGAMA PINCANG (Science without Religion is lame)  AGAMA TANPA ILMU BUTA (Religion without science is blind)
  • 21. Perubahan Paradigma Newtonian: Einsteinian:  Materialistik (Alam  Relativitas (Ruang dan disebabkan oleh gerak waktu pada benda tidak dan iterelasi partikel-2. mutlak terpisah. Contoh: Alam adalah mesin Teori Quantum) mekanik raksasa) &  E = mc2 (Energie = Mekanistik (ruang dan masa x percepatan) waktu)  Faktor-faktor non-materi  W = FS (energi = gaya x diperhitungkan (Bukan percepatan) Redistribusi Cuma IQ, tetapi EQ dan Energi SQ)  Pendekatan  Reduksionis ke materi holistik. (tidak ada tempat untuk emosi, estetika, spiritual)
  • 22. Pengaruh Dan Dampak Ilmu Pengetahuan  Secara keseluruhan kemajuan ilmu pengetahuan yang luar biasa memberikan hasil positif bagi kehidupan manusia.  Tetapi ilmu pengetahuan juga tidak sedikit menimbulkan masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan juga menimbulkan dampak yang negatif.
  • 23. Bidang Kedokteran  Teknologi pencangkokan organ tubuh dan pemakaian alat bantu bagi tubuh manusia, bukan saja mampu meningkatkan kesehatan tetapi juga menurunkan tingkat kematian.  Persoalannya, sulitnya mencari rumusan kematian. Siapa yang berwewenang mengakhiri hidup seorang pasien yang telah berbulan-bulan dalam keadaan “koma”, bisa bertahan karena bantuan alat-alat mekanis
  • 24. Bidang Biologi  Teknologi rekayasa genetika mampu meningkatkan percepatan pembiakan dan peningkatan mutu organisme baru. Penerapannya pada hewan dan tumbuhan mampu meningkatkan produktivitas dan mutu untuk kebutuhan manusia. Penerapan pada manusia, mampu menghilangkan berbagai penyakit turunan.  Persoalannya, hewan dan tumbuhan baru memerlukan campuran makanan dan pupuk buatan, yang seringkali menjadi masalah lingkungan. Penerapan pada manusia lebih menjadi persoalan, tentang bagimana martabat manusia ?
  • 25. Bidang Pengembangan Energi  Penemuan energi nuklir merupakan lompatan ilmu pengetahuan yang luar bisa. Bukan saja membantu menyediakan energi bagi kebutuhan manusia, tetapi juga pemanfaatannya bagi bidang lain, misalnya: kesehatan.  Persoalannya, kesalahan kecil bisa menimbulkan akibat fatal dalam bentuk bahaya radiasi. Belum lagi persoalan limbahnya, dan penggunaan untuk menjadi senjata-senjata
  • 26. Bidang Budaya  Pola pikirrasional dari ilmu pengetahuan melepaskan manusia dari cengkeraman tahayul.  Tetapi pola pikir itu juga yang bukan hanya menciptakan manusia-manusia sekuler yang tidak percaya pada Tuhan dan agama, melainkan manusia-manusia mekanistik yang tidak punya kepedulian, kepekaan, rasa cinta dsb.
  • 27. HUBUNGAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN  Agama tidak akan mendapatkan kembali kuasanya yang lama, sampai ia sanggup menghadapi perubahan-perubahan dalam semangat yang sama seperti yang dilakukan oleh ilmu pengetahuan.  Karena biasanya kemajuan yang dialami dalam ilmu pengetahuan akan menunjukkan bahwa ada rumusan- rumusan keagamaan yang memerlukan perubahan.  Hanya saja perubahan-perubahan dalam ilmu pengetahuan lebih gampang dilakukan daripada dalam agama, dhi. iman atau kepercayaan
  • 28. A.N Whitehead  antara agama dan ilmu pengetahuan ada saling mempengaruhi, ada interaksi.  ini menunjukkan suatu hubungan yang dinamis antara agama dan ilmu pengetahuan, yang didalamnya ada tempat untuk konflik, perceraian, pendamaian dan integrasi.
  • 29. HUBUNGAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN  Agama dan ilmu pengetahuan tidak bisa dan tidak boleh dipisahkan apalagi dipertentangkan. Keduanya mesti dilihat sebagai yang saling membangun dan memperlengkapi.  Akal manusia tidak boleh dipahami memiliki otonomi mutlak tanpa batas. Sebab ada wilayah-wilayah dari pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak bisa dijawab hanya oleh ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi membutuhkan jawaban etis yang didasari oleh agama. Itulah keterbatasan ilmu pengetahuan.  Karena itu, seharusnya agama, dhi. iman atau kepercayaan menjadi titik berangkat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
  • 30. HUBUNGAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN  baik agama maupun ilmu pengetahuan mempunyai kewajiban untuk mengoreksi dirinya sendiri. Karena bukan hanya ilmu pengetahuan saja yang mengalami perkembangan, tetapi juga agama terus menerus akan berada dalam proses perkembangan.  Tidak berkembangnya agama adalah kemunduran agama. Apabila agama tidak memperbaharui diri secara terus menerus, maka ilmu pengetahuan menjadi statis.