SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PROSESOR DLX
Prosesor DLX
Prosesor DLX atau disebut juga prosesor Delux memberikan gambaran menyeluruh
tentang suatu prosesor modern. Bagian penting yang dipelajari adalah jalur data,
instruksi, dan bagian kendali
8.1 Arsitektur DLX
Prosesor DLX menggunakan arsitektur simpan-ambil (load-store) dengan lima tahap
pipeline unutk menyelesaikan suatu instruksi. Kelima tahap tersebut adalah:
Instruction fect (IF), Isntruction Decode (ID), Exute (EX), Memory Access (MEM), dan
Write Back (WB). Panjang semua instruksi DLX adalah 32 bit.
Arsitektur prosesor DLX terdiri dari 5 komponen utama yang masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda yaitu:
1. PC (Program Counter) : register yang berfungsi menampung nilai yang didunakan
untuk menunjukkan alamat instruksi yang akan dieksekusi . Register ini
merupakan offset dari alamat dasar instruksi sekaligus data.
2. Memori: Terdiri dari dua bagian yaitu memori untuk instruksis yang berisikan
kumpulan seluruh instruksi dan memori untuk data yang berfungsi untuk
menyimpan data.
3. Register: Kumpulan register 32 bit tempat menyimpan nilai sementara
4. ALU (Aritmatic and Logical Unit): tempat dilakukannya operasi aritmatik dan
logika.
5. Unit kendali (Control Unit): unit kendali terdiri dari dua bagian yaitu register
instruksi (instruksi register): register tempat menyimpan sementara instruksi, dan
pengendali (controller): bagian yang menerjemahkan instruksi dan
mengeluarkan set kendali pada seluruh register
Register-Register
Register adalah memori kecepatan tinggi yang dapat menyimpan data. Pada dlx
register memiliki lebar 32 bit. Register- register yang terdapat dalam dlx antara
lain:
 Register R0 - R31 adalah register tujuan umum (general purpose registers)
yang lebar nya masing-masing 32 bit. Register ini digunakan untuk menyimpan
dan mengoperasikan bilangan integer.
 Register F0 - F31 adalah register untuk bilangan floating point dangan lebar
masing - masing 32 bit. Untuk meningkatkan kapasitas register , satu register
dengan register yang lain dapat dipasangkan. Pasangan register ini
digunakan untuk floating-point double- precision.
 Register O adalah register khusus yang selalu menyimpan nilai nol. Nilai ini
ditulis dalam bentuk rangkaian permanen. Apapun operasi yang dilakukan
terhadap register ini tidak akan mempengaruhi nilainya.
 Terdapat tiga buah register tujuan khusus:
1. Register Pencacah Program (Program Counter, PC) adalah register yang
berfungsi menentukan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi.
2. Register Alamat Intrupsi (Interrupt Address Register, IAR) adalah register
yang digunakan untuk menyimpan nilai PC sementara pada saat terjadi
interrupt. Setelah interupsi selesai maka nilai PC akan dikembalikan .
3. Register status floating-Point (Floating-Point Status Register, FSR) adalah
register yang menyimpan informasi status hasil operasi floating-point
Karakteristik prosesor DLX
Secara umum prosesor DLX memiliki karakteristik yang dapat dibedakan dari prosesor lain
:
1. Perangkat instruksi ambil/simpan (Load/Store) sederhana.
2. Memiliki teknik pipeline untuk meningkatkan kinerjanya.
3. Memiliki register file yang dapat digunakan untuk tujuan umum.
4. Skema penerjemahan instruksi yang sederhana.
5. Teknik kompilasi yang efisien.
Kelas instruksi dalam prosesor dlx antara lain:
1. Instruksi yang mengacu pada memori (Load-Store)
2. Instruksi register ke register
3. Instruksi aritmatik dan logika (ALU)
4. Instruksi floating point
5. Instruksi lompat dan pencabangan (Jump and Branch)
6. Instruksi khusus
Tahapan pipeline:
1. Siklus Fect instruksi (IF)
Biasanya disebut sebagai "unit beban" dalam terminologi modern. Instruksi
yang ditunjuk oleh PC diambil dari memori ke register instruksi CPU, dan PC
bertambah untuk menunjuk ke instruksi berikutnya dalam memori.
2. Siklus Decode/Register Fecth (ID)
Unit ini mendapat instruksi dari IF, dan ekstrak opcode dan operand dari instruksi.
Instruksi yang diterjemahkan, dan pada paruh kedua dari tahap Operand ditransfer
dari register file ke input ALU register. Ini juga mengambil nilai-nilai mendaftar jika
diminta oleh operasi
3. Siklus eksekusi (EX)
Menjalankan instruksi, biasanya disebut sebagai ALU dalam terminologi modern.
Logika dan operasi aritmatika yang dijalankan pada operand yang berasal dari ID
stage. Hasil dari operasi dapat menjadi nilai yang akan ditulis kembali dalam
register file atau alamat dari data memori untuk diakses pada tahap berikutnya.
4. Siklus Akses memori/ Pencabangan (MEM)
Unit yang MEM menjemput data dari memori utama, di bawah kontrol instruksi dari ID
dan EX. Data memori diakses (baik membaca atau menulis).
5. Siklus tulis-balik (WB)
Biasanya disebut sebagai “load-store” dalam terminologi modern. Pada tahapan ini,
disediakan saluran bagi DLX sehingga dapat menyimpan kembali register untuk
tahap eksekusi (EX). Hal ini dapat mempercepat pelaksanaan operasi register ke
register oleh ALU yang berada dalam tahap eksekusi.
FORMATINSTRUKSI
Dalam DLX terdapat tiga buah format instruksi yaitu: tipe-R, tipe-I, dan tipe-J.
Semua foramat instruksi dibedakan oleh kode operasi (operation code-opcode).
Informasi lain yang ada dalam setiap format berbeda-beda.
1.Tipe-R (register)
Instruksi tipe-R atau disebut tipe register membutuhkan tiga register dalam
sebuah instruksi yaitu dua register sumber dan satu register tujuan
Bagian-bagian instruksi tipe-R:
 Kode opersai: 6 bit dari bit 0 – 5
 Register sumber 1 (rs1): 5 bit dari bit 6 – 10
 Register sumber 2 (rs 2): 5 bit dari bit 11 – 15
 Fungsi: 11 bit dari 21 - 31
2.Tipe I (Immediate)
Instruksi tipe-I atau disebut tipe immediate membutuhkan dua register dalam
sebuah instruksi yaitu satu register sumber dan satu register tujuan.
Bagian-bagian instruksi tipe-I:
 Kodeoperasi: 6 bit dari 0 – 5
 Register sumber (rs): 5 bit dari bit 6 – 10
 Register tujuan (rd): 5 bit dari bit 11 - 15
 Nilai: 16 bit dari bit 16 – 31
3.Tipe J (jump)
Instruksi tipe-J terdiri dari dua bagian:
 Kodeo perasi (opcode): 6 bit dari 0 – 5
 Alamat (operand): 26 bit dari 6 – 31,
8.3 PERANGKATINSTRUKSI
Perangkat instruksi adalah kumpulan instruksi yang telah didefinisikan pada
prosesor dlx. Berikut ini daftar instruksi yang terdapat pada prosesor DLX:
Ada beberapa catatan pada instruksi di atas:
 Instruksi SW pada kenyataannya menggunakan Rt untuk register sumber (nilai yang
disimpan di memori berasal dari Rt)
 JL dan JALR hanya menggunakan Rs1, nilai immediate dan Rt dibuang
 SRA dan SRAI adalah penggeseran kanan aritmatik. Ini artinya, bit tanda operand
akan digandakan bukan menggantinya dengan nol. SLR dan SRA akan sama jika
Rs1 bernilai positif. Jika Rs1 negatif (bit 31 = = 1), maka 1 disisipkan dari kiri untuk
SRA dan SRAI,
 SHI digunakan untuk mengambil bit-bit sebelah atas dari konstanta 32-bit.
8.4 Memori
Register adalah memori kecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data
sementara. Kecepatan tinggi berarati pula cepat pengaksesannya. Mengakses register
jauh lebih cepat daripada mengakses memori karena tidak perlu pengalamatan.
Mengakses register dengan menyebut nama register nya.
DLX menyediakan 32 register tujuan umum yang masing-masing lebarnya 32 bit.
Register ini diberi nama R0-R31 . Beberapa register mempunyai yang fungsi
khusus yaitu:
 Register R0 selalu bernilai 0 . Semua nilai yang dituliskan ke R0 akan
dibuang.
 Alamat kembali setelah instruksi pemanggilan (call) subrutin secara implisit
disimpan dalam register R31.
 Register R30 ditaruh paling awal untuk menunjuk sebuah area pada memori
yang nantinya akan digunkan pada vareabel global
 Register R29 digunakan untuk stack pointer
 Register R28 digunakan untuk frame pointer
 Register F0 –F31 adalah register 32 bit untuk nilai float:
Memori adalah adalah tempat menyimpan data yang relatif permanen .
Beberapa pengaturan memori pada prosesor DLX, sebagai berikut:
 Memori dibagi kedalam 32 bit
 Setiap bit tersebut memiliki alamat yang merupakan kelipatan dari 4
 Byte dialamatkan dengan mode Big Endian
 Byte yang paling berarti (Most signifikan byte ) terletak pada alamat terkecil.
 Half word (16 bit ) sama dengan 2 byte
 Word (32 bit) sama dengan 4 byte
Lebar pita memori (memory bandwidth):
 Akses terhadap memori meningkat selama terjadinya proses pipe line , oleh
karena itu maka bandwith dari memori pada DLX harus ditingkatkan.
 Instruksi diambil setiap siklus dengan menggunakan proses pipeline. Hal ini
lebih baik daripada empat sampai lima siklus jika menggunakan proses
pipeline
 Data pada memori diakses setiap terjadi instruksi Load dan Store
 Instruksi pada memori dan data pada memori kemungkinan diakses secara
bersamaan dengan dua instruksi yang ada pada siklus IF dan MEM
 Data dan instruksi diletakkan secara terpisah untuk menghindari benturan
akses pada proses pipeline
 Instruksi dan data pada memori diimplementasikan sebagai cache internal
yang berada di dalam chip prosesor
8.5 DASAR DASAR PIPELINING PADA PROSESOR DLX
Pipelining adalah suatu teknik pemecahan satu pekerjaan atau tugas menjadi
beberapa sub tugas, dan mengeksekusi sub-tugas tersebut secara
bersamaan/paralel dalam unit –unit multi hardware atau segmen-segmen dengan
tujuan meningkatkan thoughput (jumlah tugas yang dieksekusi per unit waktu.)
Pada prosesor DLX terdapat 5 tahap sub proses yaitu:
1. Siklus pengambilan (fect) instruksi (IF)
2. Siklus decode Instruksi (ID), pengambilan isi register:
3. Siklus eksekusi (EX), alamat efktif:
4. Siklus akses memori (MEM), Penyelesaian pencabangan:
5. Siklus tulis - balik (WB)
Gambar di atas Mengilustrasikan sebuah pipeline dengan lima unit , atau lima
stage (5 tahap) :
 Tahap 1. mengambil instruksi dari memori dan menempatkan instruksi
tersebut dalam sebuah penyangga sampai instruksi sampai instruksi itu
dibutuhkan.
 Tahap 2. mendekodekan instruksi tersebut, menentukan jenisnya dan
operand dan operan apa yang dibutuhkan instruksi tersebut.
 Tahap 3. melokasi dan mengambil operand operand baik itu dari
register register ataupun dari memori.
 Tahap 4. sebenarnya melaksanakan pekerjaan menjalankan instruksi
tersebut, terutama menjalankan operand operand melalui jalur data.
 Tahap 5. menuliskan hasilnya kembali keregister yang sesuai
IF ID EX Mem WB
Dalam gambar di atas bagaimana pipeline tersebut beroperasi sebagai suatu fungsi waktu:
 Selama siklus waktu 1, S1 sedang menangani instruksi IF , dengan mengambilnya dari memori.
 Selama siklus waktu 2, tahap S2 mendekodekan instruksi IF , sedangkan tahap S1 mengambil
instruksi ID.
 Selama siklus waktu 3, tahap S3 mengambil operand-operand dari instruksi IF, tahap S2
mendekodekan instruksi ID, dan tahap S1 mengambil instruksi EX.
 Selama siklus waktu 4, Tahap S4 menjalankn instruksi IF, tahap S3 mengambil operand-operand
untuk instruksi ID, tahap S2 mendekodekan instruksi ID, dan tahap S1 mengambil instruksi
MEM.
 Selama siklus waktu 5 , tahap S5 menulis kembali hasil instruksi IF, sementara tahap tahap
lainnya menangani instruksi-instruksi berikutnya
Inst. WAKTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
S1 IF ID EX MEM WB
S2 IF ID EX MEM WB
S3 IF ID EX MEM WB
S4 IF ID EX MEM WB
S5 IF ID EX MEM WB
Pipeline (1)
Analisis berikut menunjukkan bahwa waktu yang digunakan untuk menyelesaikan m
instruksi dalam suatu pipeline n tingkat instruksi diaproksimasi kira-kira sama
dengan n.
Waktu yang digunakan instruksi pertama = ntc dimana tc adalah durasi satu siklus
clock
Waktu yang digunakan untuk sisa instruksi (m-1) adalah (m-1)tc
Total waktu yang digunakan untuk m instruksi = (ntc) + (m-1)tc = (n+m-1)tc
IF ID EX Mem WB
Buffer antar tinggkat
Bagian bagian
IF = instruksi Fect ID = Decode Instruksi EX = Eksekusi MEM =Akses memori, WB =Tulis - balik
jika prosesor adalah prosesor nonpipeline,maka waktu yang digunakan untuk m instruksi dalam nmtc dengan
menganggap waktu siklus instruksi sama dengan ntc
Gian kinerja (speedup) pipeline adalah waktu yang digunakan dalam mode pipeline;
Speed-up= waktu, pemrosesan nonpipeline/waktu,pemrosesan pipeline = nmtc / (n+m-1)tc = nm / n+m-1)
Untuk nilai m yang besar yang lebih besar dari (n-1) , maka (n+m-1) mendekati m karena itu speed up = nm / m
= n
Jadi, speed up maksimum secara teoritis adalah sama dengan jumlah tingkat dalam pipeline. Jumlah siklus
clock yang diperlukan untuk mengeksekusi m instruksi adalah m karena satu instruksi selesai setiap siklus
clock
Secara praktis, kehadiran instruksi cabang dalam program mengurangi perolehan speed-up pada pipe lining
dan meningkangkat jumlah siklus clock yang dibutuhkan
Thruoght=jumlah tugas yang dieksekusi per unit waktu = m / (n+m-1)tc
Efisiensi = rasio antara speed up aktual dan speed up maks = speed-up / n = m / n+m-1
Inst. WAKTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
S1 IF ID EX MEM WB
S2 IF ID EX MEM WB
S3 IF ID EX MEM WB
S4 IF ID EX MEM WB
S5 IF ID EX MEM WB
Siklus waktu
INSTRUKSI
8.6 Hambatan Utama Pipelining-Resiko Pipeline [Pipeline Hazard]
Hazard adalah hambatan hambatan yang ditemui setelah penerapan metode
pipeline, hazard mengurangi kinerja dari kecepatan ideal yang dicapai oleh
pipelining.
Terdapat tiga jenis Hazard:
1. Hazard struktur yang yang timbul dari konflik sumber daya pada saat
perangkat keras tidak mendukung semua kemungkinan kobinasi instruksi dalam
eksekusi bersamaan yang simultan
2. Hazard Data yang timbul pada saat instruksi tergantung pada hasil instruksi
sebelummya.
3. Hazard kendali yang timbul dari pipelining pencabangan dan instruksi lain
yang mengubah PC

More Related Content

What's hot

Makalah set instruksi
Makalah set instruksiMakalah set instruksi
Makalah set instruksiratna46
 
Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80Habibullah Srg
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputerferoza rosalina
 
Mp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesorMp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesorOlbers Letfaar
 
Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Rosyid Ridlo
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2CahyyCahya
 
Central processing unit
Central processing unitCentral processing unit
Central processing unittanto94
 
Arsitektur mikro z80
Arsitektur mikro z80Arsitektur mikro z80
Arsitektur mikro z80robbyrgt
 
Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2Rosyid Ridlo
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setPrisca Renatha
 
Set instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitekturSet instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitekturFarhan Arrahman
 
Set intruksi
Set intruksiSet intruksi
Set intruksiryobroza
 
Flag & strings
Flag & stringsFlag & strings
Flag & stringsKoconagari95
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanDevry Berta
 
Pemrograman tingkat rendah pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...
Pemrograman tingkat rendah   pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...Pemrograman tingkat rendah   pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...
Pemrograman tingkat rendah pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...Asep Komarudin (Milanisti)
 

What's hot (20)

Makalah set instruksi
Makalah set instruksiMakalah set instruksi
Makalah set instruksi
 
Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80Mikroprosesor Zilog Z80
Mikroprosesor Zilog Z80
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Mp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesorMp 3 arsitektur-mikroprosesor
Mp 3 arsitektur-mikroprosesor
 
Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
 
Central processing unit
Central processing unitCentral processing unit
Central processing unit
 
Arsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem KomputerArsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem Komputer
 
Arsitektur mikro z80
Arsitektur mikro z80Arsitektur mikro z80
Arsitektur mikro z80
 
Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2Tipe dan format instruksi 2
Tipe dan format instruksi 2
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain set
 
Direct memoryaccess
Direct memoryaccessDirect memoryaccess
Direct memoryaccess
 
Set instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitekturSet instruksi organisasi dan arsitektur
Set instruksi organisasi dan arsitektur
 
Set intruksi
Set intruksiSet intruksi
Set intruksi
 
4. bahasa-rakitan[3]
4. bahasa-rakitan[3]4. bahasa-rakitan[3]
4. bahasa-rakitan[3]
 
Flag & strings
Flag & stringsFlag & strings
Flag & strings
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
 
Pemrograman tingkat rendah pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...
Pemrograman tingkat rendah   pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...Pemrograman tingkat rendah   pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...
Pemrograman tingkat rendah pertemuan ke-3 - arsitektur komputer-mikroproses...
 

Viewers also liked

Secure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance Scheme
Secure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance SchemeSecure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance Scheme
Secure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance SchemeRuchika Mehresh
 
AOK Pertemuan 8
AOK Pertemuan 8AOK Pertemuan 8
AOK Pertemuan 8Wanti
 
Gimp magazine número 7
Gimp magazine número 7Gimp magazine número 7
Gimp magazine número 7Huehue 1
 
Pert 6
Pert 6Pert 6
Pert 6Wanti
 
Pert 11
Pert 11Pert 11
Pert 11Wanti
 
Pert 10
Pert 10Pert 10
Pert 10Wanti
 
Pert 13
Pert 13Pert 13
Pert 13Wanti
 
Pert 12
Pert 12Pert 12
Pert 12Wanti
 
askep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gasaskep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gasDanang Prasetio
 
集合知第7回
集合知第7回集合知第7回
集合知第7回Noboru Kano
 
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركةالدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركةshadenbassam
 
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركةالدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركةshadenbassam
 
集合知2回目
集合知2回目集合知2回目
集合知2回目Noboru Kano
 
Synthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosa
Synthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosaSynthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosa
Synthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosaKamalpreet Sarna
 
TENSE AND ASPECT
TENSE AND ASPECTTENSE AND ASPECT
TENSE AND ASPECTaiieem
 

Viewers also liked (18)

Secure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance Scheme
Secure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance SchemeSecure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance Scheme
Secure Proactive Recovery- a Hardware Based Mission Assurance Scheme
 
AOK Pertemuan 8
AOK Pertemuan 8AOK Pertemuan 8
AOK Pertemuan 8
 
Gimp magazine número 7
Gimp magazine número 7Gimp magazine número 7
Gimp magazine número 7
 
Pert 6
Pert 6Pert 6
Pert 6
 
Pert 11
Pert 11Pert 11
Pert 11
 
Pert 10
Pert 10Pert 10
Pert 10
 
Pert 13
Pert 13Pert 13
Pert 13
 
Meee
MeeeMeee
Meee
 
Pert 12
Pert 12Pert 12
Pert 12
 
研究発表用
研究発表用研究発表用
研究発表用
 
The Great Gatsby Book Covers
The Great Gatsby Book CoversThe Great Gatsby Book Covers
The Great Gatsby Book Covers
 
askep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gasaskep gangguan pertukaran gas
askep gangguan pertukaran gas
 
集合知第7回
集合知第7回集合知第7回
集合知第7回
 
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركةالدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
 
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركةالدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
الدروس المحوسبة لوحدة الكهرباء الساكنة والكهرباء المتحركة
 
集合知2回目
集合知2回目集合知2回目
集合知2回目
 
Synthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosa
Synthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosaSynthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosa
Synthesis of Silver Nano Particles from Marine Bacteria Pseudomonas aerogenosa
 
TENSE AND ASPECT
TENSE AND ASPECTTENSE AND ASPECT
TENSE AND ASPECT
 

Similar to Arsitektur Prosesor DLX

Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001France Rhezhek
 
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptxImamCaksate
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputeryoganoviantono
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaBuhori Muslim
 
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran MikrokontrollerPresentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontrollerirsyadsyawal1
 
3. central prosesing unit
3. central prosesing unit 3. central prosesing unit
3. central prosesing unit Wandi Parlente
 
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdfpensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdfssuser651430
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7Nugroho W
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Nugroho W
 

Similar to Arsitektur Prosesor DLX (20)

CPU
CPUCPU
CPU
 
Pertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkomPertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkom
 
Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001
 
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx04. Central  Processing Unit -- Session IV edit.pptx
04. Central Processing Unit -- Session IV edit.pptx
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputer
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
1 mikrokontroler-avr1
1  mikrokontroler-avr11  mikrokontroler-avr1
1 mikrokontroler-avr1
 
Pert.4 set instruksi arm
Pert.4 set instruksi armPert.4 set instruksi arm
Pert.4 set instruksi arm
 
Processor CPU
Processor CPUProcessor CPU
Processor CPU
 
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
 
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran MikrokontrollerPresentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
Presentasi dan video pembelajaran Mikrokontroller
 
3. central prosesing unit
3. central prosesing unit 3. central prosesing unit
3. central prosesing unit
 
Bahan uas mp
Bahan uas mpBahan uas mp
Bahan uas mp
 
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdfpensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
pensdiskisdpptstrukturcpu-191114160232.pdf
 
Bahasa rakitan 2
Bahasa rakitan 2Bahasa rakitan 2
Bahasa rakitan 2
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04
 
K1
K1K1
K1
 
STRUKTUR DAN FUNGSI CPU
STRUKTUR DAN FUNGSI CPUSTRUKTUR DAN FUNGSI CPU
STRUKTUR DAN FUNGSI CPU
 
Cpu
CpuCpu
Cpu
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Arsitektur Prosesor DLX

  • 2. Prosesor DLX Prosesor DLX atau disebut juga prosesor Delux memberikan gambaran menyeluruh tentang suatu prosesor modern. Bagian penting yang dipelajari adalah jalur data, instruksi, dan bagian kendali 8.1 Arsitektur DLX Prosesor DLX menggunakan arsitektur simpan-ambil (load-store) dengan lima tahap pipeline unutk menyelesaikan suatu instruksi. Kelima tahap tersebut adalah: Instruction fect (IF), Isntruction Decode (ID), Exute (EX), Memory Access (MEM), dan Write Back (WB). Panjang semua instruksi DLX adalah 32 bit.
  • 3.
  • 4. Arsitektur prosesor DLX terdiri dari 5 komponen utama yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda yaitu: 1. PC (Program Counter) : register yang berfungsi menampung nilai yang didunakan untuk menunjukkan alamat instruksi yang akan dieksekusi . Register ini merupakan offset dari alamat dasar instruksi sekaligus data. 2. Memori: Terdiri dari dua bagian yaitu memori untuk instruksis yang berisikan kumpulan seluruh instruksi dan memori untuk data yang berfungsi untuk menyimpan data. 3. Register: Kumpulan register 32 bit tempat menyimpan nilai sementara 4. ALU (Aritmatic and Logical Unit): tempat dilakukannya operasi aritmatik dan logika. 5. Unit kendali (Control Unit): unit kendali terdiri dari dua bagian yaitu register instruksi (instruksi register): register tempat menyimpan sementara instruksi, dan pengendali (controller): bagian yang menerjemahkan instruksi dan mengeluarkan set kendali pada seluruh register
  • 5. Register-Register Register adalah memori kecepatan tinggi yang dapat menyimpan data. Pada dlx register memiliki lebar 32 bit. Register- register yang terdapat dalam dlx antara lain:  Register R0 - R31 adalah register tujuan umum (general purpose registers) yang lebar nya masing-masing 32 bit. Register ini digunakan untuk menyimpan dan mengoperasikan bilangan integer.  Register F0 - F31 adalah register untuk bilangan floating point dangan lebar masing - masing 32 bit. Untuk meningkatkan kapasitas register , satu register dengan register yang lain dapat dipasangkan. Pasangan register ini digunakan untuk floating-point double- precision.  Register O adalah register khusus yang selalu menyimpan nilai nol. Nilai ini ditulis dalam bentuk rangkaian permanen. Apapun operasi yang dilakukan terhadap register ini tidak akan mempengaruhi nilainya.
  • 6.  Terdapat tiga buah register tujuan khusus: 1. Register Pencacah Program (Program Counter, PC) adalah register yang berfungsi menentukan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi. 2. Register Alamat Intrupsi (Interrupt Address Register, IAR) adalah register yang digunakan untuk menyimpan nilai PC sementara pada saat terjadi interrupt. Setelah interupsi selesai maka nilai PC akan dikembalikan . 3. Register status floating-Point (Floating-Point Status Register, FSR) adalah register yang menyimpan informasi status hasil operasi floating-point
  • 7. Karakteristik prosesor DLX Secara umum prosesor DLX memiliki karakteristik yang dapat dibedakan dari prosesor lain : 1. Perangkat instruksi ambil/simpan (Load/Store) sederhana. 2. Memiliki teknik pipeline untuk meningkatkan kinerjanya. 3. Memiliki register file yang dapat digunakan untuk tujuan umum. 4. Skema penerjemahan instruksi yang sederhana. 5. Teknik kompilasi yang efisien. Kelas instruksi dalam prosesor dlx antara lain: 1. Instruksi yang mengacu pada memori (Load-Store) 2. Instruksi register ke register 3. Instruksi aritmatik dan logika (ALU) 4. Instruksi floating point 5. Instruksi lompat dan pencabangan (Jump and Branch) 6. Instruksi khusus
  • 8. Tahapan pipeline: 1. Siklus Fect instruksi (IF) Biasanya disebut sebagai "unit beban" dalam terminologi modern. Instruksi yang ditunjuk oleh PC diambil dari memori ke register instruksi CPU, dan PC bertambah untuk menunjuk ke instruksi berikutnya dalam memori. 2. Siklus Decode/Register Fecth (ID) Unit ini mendapat instruksi dari IF, dan ekstrak opcode dan operand dari instruksi. Instruksi yang diterjemahkan, dan pada paruh kedua dari tahap Operand ditransfer dari register file ke input ALU register. Ini juga mengambil nilai-nilai mendaftar jika diminta oleh operasi 3. Siklus eksekusi (EX) Menjalankan instruksi, biasanya disebut sebagai ALU dalam terminologi modern. Logika dan operasi aritmatika yang dijalankan pada operand yang berasal dari ID stage. Hasil dari operasi dapat menjadi nilai yang akan ditulis kembali dalam register file atau alamat dari data memori untuk diakses pada tahap berikutnya.
  • 9. 4. Siklus Akses memori/ Pencabangan (MEM) Unit yang MEM menjemput data dari memori utama, di bawah kontrol instruksi dari ID dan EX. Data memori diakses (baik membaca atau menulis). 5. Siklus tulis-balik (WB) Biasanya disebut sebagai “load-store” dalam terminologi modern. Pada tahapan ini, disediakan saluran bagi DLX sehingga dapat menyimpan kembali register untuk tahap eksekusi (EX). Hal ini dapat mempercepat pelaksanaan operasi register ke register oleh ALU yang berada dalam tahap eksekusi.
  • 10. FORMATINSTRUKSI Dalam DLX terdapat tiga buah format instruksi yaitu: tipe-R, tipe-I, dan tipe-J. Semua foramat instruksi dibedakan oleh kode operasi (operation code-opcode). Informasi lain yang ada dalam setiap format berbeda-beda. 1.Tipe-R (register) Instruksi tipe-R atau disebut tipe register membutuhkan tiga register dalam sebuah instruksi yaitu dua register sumber dan satu register tujuan Bagian-bagian instruksi tipe-R:  Kode opersai: 6 bit dari bit 0 – 5  Register sumber 1 (rs1): 5 bit dari bit 6 – 10  Register sumber 2 (rs 2): 5 bit dari bit 11 – 15  Fungsi: 11 bit dari 21 - 31
  • 11. 2.Tipe I (Immediate) Instruksi tipe-I atau disebut tipe immediate membutuhkan dua register dalam sebuah instruksi yaitu satu register sumber dan satu register tujuan. Bagian-bagian instruksi tipe-I:  Kodeoperasi: 6 bit dari 0 – 5  Register sumber (rs): 5 bit dari bit 6 – 10  Register tujuan (rd): 5 bit dari bit 11 - 15  Nilai: 16 bit dari bit 16 – 31 3.Tipe J (jump) Instruksi tipe-J terdiri dari dua bagian:  Kodeo perasi (opcode): 6 bit dari 0 – 5  Alamat (operand): 26 bit dari 6 – 31,
  • 12. 8.3 PERANGKATINSTRUKSI Perangkat instruksi adalah kumpulan instruksi yang telah didefinisikan pada prosesor dlx. Berikut ini daftar instruksi yang terdapat pada prosesor DLX:
  • 13.
  • 14. Ada beberapa catatan pada instruksi di atas:  Instruksi SW pada kenyataannya menggunakan Rt untuk register sumber (nilai yang disimpan di memori berasal dari Rt)  JL dan JALR hanya menggunakan Rs1, nilai immediate dan Rt dibuang  SRA dan SRAI adalah penggeseran kanan aritmatik. Ini artinya, bit tanda operand akan digandakan bukan menggantinya dengan nol. SLR dan SRA akan sama jika Rs1 bernilai positif. Jika Rs1 negatif (bit 31 = = 1), maka 1 disisipkan dari kiri untuk SRA dan SRAI,  SHI digunakan untuk mengambil bit-bit sebelah atas dari konstanta 32-bit.
  • 15. 8.4 Memori Register adalah memori kecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data sementara. Kecepatan tinggi berarati pula cepat pengaksesannya. Mengakses register jauh lebih cepat daripada mengakses memori karena tidak perlu pengalamatan. Mengakses register dengan menyebut nama register nya. DLX menyediakan 32 register tujuan umum yang masing-masing lebarnya 32 bit. Register ini diberi nama R0-R31 . Beberapa register mempunyai yang fungsi khusus yaitu:  Register R0 selalu bernilai 0 . Semua nilai yang dituliskan ke R0 akan dibuang.  Alamat kembali setelah instruksi pemanggilan (call) subrutin secara implisit disimpan dalam register R31.  Register R30 ditaruh paling awal untuk menunjuk sebuah area pada memori yang nantinya akan digunkan pada vareabel global  Register R29 digunakan untuk stack pointer  Register R28 digunakan untuk frame pointer  Register F0 –F31 adalah register 32 bit untuk nilai float:
  • 16. Memori adalah adalah tempat menyimpan data yang relatif permanen . Beberapa pengaturan memori pada prosesor DLX, sebagai berikut:  Memori dibagi kedalam 32 bit  Setiap bit tersebut memiliki alamat yang merupakan kelipatan dari 4  Byte dialamatkan dengan mode Big Endian  Byte yang paling berarti (Most signifikan byte ) terletak pada alamat terkecil.  Half word (16 bit ) sama dengan 2 byte  Word (32 bit) sama dengan 4 byte
  • 17. Lebar pita memori (memory bandwidth):  Akses terhadap memori meningkat selama terjadinya proses pipe line , oleh karena itu maka bandwith dari memori pada DLX harus ditingkatkan.  Instruksi diambil setiap siklus dengan menggunakan proses pipeline. Hal ini lebih baik daripada empat sampai lima siklus jika menggunakan proses pipeline  Data pada memori diakses setiap terjadi instruksi Load dan Store  Instruksi pada memori dan data pada memori kemungkinan diakses secara bersamaan dengan dua instruksi yang ada pada siklus IF dan MEM  Data dan instruksi diletakkan secara terpisah untuk menghindari benturan akses pada proses pipeline  Instruksi dan data pada memori diimplementasikan sebagai cache internal yang berada di dalam chip prosesor
  • 18. 8.5 DASAR DASAR PIPELINING PADA PROSESOR DLX Pipelining adalah suatu teknik pemecahan satu pekerjaan atau tugas menjadi beberapa sub tugas, dan mengeksekusi sub-tugas tersebut secara bersamaan/paralel dalam unit –unit multi hardware atau segmen-segmen dengan tujuan meningkatkan thoughput (jumlah tugas yang dieksekusi per unit waktu.) Pada prosesor DLX terdapat 5 tahap sub proses yaitu: 1. Siklus pengambilan (fect) instruksi (IF) 2. Siklus decode Instruksi (ID), pengambilan isi register: 3. Siklus eksekusi (EX), alamat efktif: 4. Siklus akses memori (MEM), Penyelesaian pencabangan: 5. Siklus tulis - balik (WB)
  • 19. Gambar di atas Mengilustrasikan sebuah pipeline dengan lima unit , atau lima stage (5 tahap) :  Tahap 1. mengambil instruksi dari memori dan menempatkan instruksi tersebut dalam sebuah penyangga sampai instruksi sampai instruksi itu dibutuhkan.  Tahap 2. mendekodekan instruksi tersebut, menentukan jenisnya dan operand dan operan apa yang dibutuhkan instruksi tersebut.  Tahap 3. melokasi dan mengambil operand operand baik itu dari register register ataupun dari memori.  Tahap 4. sebenarnya melaksanakan pekerjaan menjalankan instruksi tersebut, terutama menjalankan operand operand melalui jalur data.  Tahap 5. menuliskan hasilnya kembali keregister yang sesuai IF ID EX Mem WB
  • 20. Dalam gambar di atas bagaimana pipeline tersebut beroperasi sebagai suatu fungsi waktu:  Selama siklus waktu 1, S1 sedang menangani instruksi IF , dengan mengambilnya dari memori.  Selama siklus waktu 2, tahap S2 mendekodekan instruksi IF , sedangkan tahap S1 mengambil instruksi ID.  Selama siklus waktu 3, tahap S3 mengambil operand-operand dari instruksi IF, tahap S2 mendekodekan instruksi ID, dan tahap S1 mengambil instruksi EX.  Selama siklus waktu 4, Tahap S4 menjalankn instruksi IF, tahap S3 mengambil operand-operand untuk instruksi ID, tahap S2 mendekodekan instruksi ID, dan tahap S1 mengambil instruksi MEM.  Selama siklus waktu 5 , tahap S5 menulis kembali hasil instruksi IF, sementara tahap tahap lainnya menangani instruksi-instruksi berikutnya Inst. WAKTU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S1 IF ID EX MEM WB S2 IF ID EX MEM WB S3 IF ID EX MEM WB S4 IF ID EX MEM WB S5 IF ID EX MEM WB
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. Analisis berikut menunjukkan bahwa waktu yang digunakan untuk menyelesaikan m instruksi dalam suatu pipeline n tingkat instruksi diaproksimasi kira-kira sama dengan n. Waktu yang digunakan instruksi pertama = ntc dimana tc adalah durasi satu siklus clock Waktu yang digunakan untuk sisa instruksi (m-1) adalah (m-1)tc Total waktu yang digunakan untuk m instruksi = (ntc) + (m-1)tc = (n+m-1)tc IF ID EX Mem WB Buffer antar tinggkat Bagian bagian IF = instruksi Fect ID = Decode Instruksi EX = Eksekusi MEM =Akses memori, WB =Tulis - balik
  • 27. jika prosesor adalah prosesor nonpipeline,maka waktu yang digunakan untuk m instruksi dalam nmtc dengan menganggap waktu siklus instruksi sama dengan ntc Gian kinerja (speedup) pipeline adalah waktu yang digunakan dalam mode pipeline; Speed-up= waktu, pemrosesan nonpipeline/waktu,pemrosesan pipeline = nmtc / (n+m-1)tc = nm / n+m-1) Untuk nilai m yang besar yang lebih besar dari (n-1) , maka (n+m-1) mendekati m karena itu speed up = nm / m = n Jadi, speed up maksimum secara teoritis adalah sama dengan jumlah tingkat dalam pipeline. Jumlah siklus clock yang diperlukan untuk mengeksekusi m instruksi adalah m karena satu instruksi selesai setiap siklus clock Secara praktis, kehadiran instruksi cabang dalam program mengurangi perolehan speed-up pada pipe lining dan meningkangkat jumlah siklus clock yang dibutuhkan Thruoght=jumlah tugas yang dieksekusi per unit waktu = m / (n+m-1)tc Efisiensi = rasio antara speed up aktual dan speed up maks = speed-up / n = m / n+m-1 Inst. WAKTU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S1 IF ID EX MEM WB S2 IF ID EX MEM WB S3 IF ID EX MEM WB S4 IF ID EX MEM WB S5 IF ID EX MEM WB Siklus waktu INSTRUKSI
  • 28. 8.6 Hambatan Utama Pipelining-Resiko Pipeline [Pipeline Hazard] Hazard adalah hambatan hambatan yang ditemui setelah penerapan metode pipeline, hazard mengurangi kinerja dari kecepatan ideal yang dicapai oleh pipelining. Terdapat tiga jenis Hazard: 1. Hazard struktur yang yang timbul dari konflik sumber daya pada saat perangkat keras tidak mendukung semua kemungkinan kobinasi instruksi dalam eksekusi bersamaan yang simultan 2. Hazard Data yang timbul pada saat instruksi tergantung pada hasil instruksi sebelummya. 3. Hazard kendali yang timbul dari pipelining pencabangan dan instruksi lain yang mengubah PC