SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
K a m i s , 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 4 
Set Intruksi 
Karakteristik Instruksi Mesin 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai 
sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk 
melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas untuk 
menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan digerakkan oleh 
tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam. 
Jadi, karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang 
dimiliki oleh instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU 
ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai 
intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari instruksi-instruksi yang berbeda yang 
dapat di eksekusi oleh CPU dikenal sebagai set instruksi CPU. 
A. Elemen-elemen Instuksi Mesin 
Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar 
langkah-langkah yang terdapat dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi 
mesin, adalah sebagai berikut : 
1. Kode Operasi : menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: 
ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode operasi. 
2. Acuan Operand Sumber : Operasi dapat melibatkan satu atau lebih operand 
sumber, dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi. 
3. Acuan Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah hasil. 
4. Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi instruksi 
berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi suatu instruksi. Instuksi 
berikutnya yang akan diambil berada di memori utama atau pada system memori virtual, 
akan berada baik di dalam memori utama atau memori sekunder. Umumnya, instruksi 
yang akan segera diambil selanjutnya, berada setelah instruksi saat itu. Ketika acuan 
eksplisit dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat memori virtual harus
disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut 
ini: 
 Memori Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi berikutnya, 
maka alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui. 
 Register CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari 
sebuah register atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi- instruksi mesin. Bila hanya 
terdapat sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk implicit. 
Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap register diberi nomor yang 
unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor register yang dimaksud. 
 Perangkat I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang 
diperlukan oleh operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini 
merupakan memori utama atau memori virtual. 
B. Representasi Instruksi 
Di dalam computer, instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini dibagi 
menjadi beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan elemen-elemen yang akan 
memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai bentuk instruksi. Contoh yang sederhana 
ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian besar set instruksi, dapat digunakan lebih dari satu 
bentuk. Selama berlangsungnya eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi 
yang terdapat dalam CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat 
mengeluarkan data dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan singkatan-singkatan, 
yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi, contohnya adalah: 
-ADD Add (Menambahkan) 
-SUB Substract (Pengurangan) 
-MPY Multiply (Perkalian) 
-DIV Divide (Pembagian) 
-LOAD Muatkan data data dari memori 
-STOR Simpan data ke memori 
Operand-operand juga direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti 
tambahkan niali yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y berkaitan 
dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register tertentu. Perlu dicatat 
bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan terhadap alamatnya.
Sehingga adalah mungkin untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. 
Setiap opcode simbolik memiliki representasi biner yang tetap, dan pemrograman dapat 
menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat memulainya 
dengan definisi-definisi: 
-X=523 
-Y=514 
dan seterusnya. Sebuah program yang sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian 
mengkonversiakn opcode dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk 
instruksi mesin biner. 
C. Jenis-Jenis Instruksi 
Sebuah instuksi yang dapat diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X = X+Y 
Pernyataan ini menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke 
nilai yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y berkorespondensi 
dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set instruksi mesin yang sederhana, maka 
operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah instruksi: 
1. Muatkan sebuah register dengan isi lokasi memori 513 
2. Tambahkan isi lokasi memori ke register 
3. Simpan isi register di lokasi memori 513 
Suatu komputer harus memiliki set instruksi yang memungkinkan pengguna untuk 
memformulasikan pengolahan data atau dengan memperhatikan kemampuan pemrograman 
bahasa tingkat tinggi. Agar dapat dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam bahasa program 
tingkat tinggi harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set instruksi mesin harus dapat 
mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat tinggi. 
Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai berikut: 
- Pengolahan Data : Instrusi-instruksi aritmatika dan logika
- Penyimpanan Data : Instriksi-instruksi memori 
- Perpindahan Data : Instruksi I/O 
- Kontrol : Instruksi pemeriksaan dan percabangan 
D. Jumlah Alamat 
Salah satu cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan memakai 
jumlah alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi aritmatika dan logika 
memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual, seluruh operasi eritmatika dan 
logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner (dua operand). Dengan demikian, 
memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan operand. Hasil sebuah operasi akan 
memerlukan alamat ketiga. 
Dengan demikian, instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand, sebuah 
hasil operasi, dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU merupakan variasi 
satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi berikutnya merupakan implisit (diperoleh dari 
pencacah program). Format tiga alamat tidak umum digunakan, karena instruksi-instruksi 
tersebut memerlukan bentuk instruksi yang lebih relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan 
tiga alamat. Sedangkan bentuk dua alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan tetapi 
menimbulkan kesulitan. Instruksi yang lebih sederhana adalah instruksi satu alamat. Agar alamat 
ini dapat berfungsi, alamat perlu diimplisitkan. 
E. Rancangan Set Instruksi 
Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan komputer adalah rancangan set instruksi. 
Karena rancangan ini mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka rancangan set instruksi 
sangat kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan 
karena itu memiliki efek yang sangat menentukan implementasi CPU. Set instruksi merupakan 
alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan 
pemrogram harus menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set instruksi. Masalah 
rancangan fundamental yang paling signifikan meliputi:
1. Repertoi Operasi: Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus disediakan, 
dan sekompleks apakah operasi itu seharusnya. 
2. Jenis data : berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan 
3. Bentuk instruksi : Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang, 
dan sebagainya. 
4. Register : Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya. 
5. Pengalamatan: Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand. 
Masalah-masalah ini saling berkaitan dan harus diperhatikan dalam merancang set instruksi. 
Kesimpulan 
1. Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi 
dan berbagai macam fungsi CPU. 
2. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (istruction set) 
CPU. 
3. Karakteristik instruksi mesin, meliputi: 
 Elemen-elemen instruksi 
 Representasi instruksi 
 Jenis-jenis instruksi 
 Penggunaan alamat 
 Rancangan set instruksi 
1.ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI) 
 Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan 
 Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan 
dilaksanakan 
 Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan 
 Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi 
berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai. 
 Source dan result operands dapat berupa salah Satu diantara tiga jenis berikut ini:
1. Main or Virtual Memory 
2. CPU Register 
3. I/O Device 
2. DESAIN SET INSTRUKSI 
Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, 
diantaranya adalah: 
1. Kelengkapan set instruksi 
2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi) 
3. Kompatibilitas : 
 Source code compatibility 
 Object code Compatibility 
Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut: 
- Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit 
operasinya 
- Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, 
dsb. 
- Register: Banyaknya register yang dapat digunakan. 
- Addressing: Mode pengalamatan untuk operand. 
3. FORMAT INSTRUKSI 
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. 
Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format). 
4. JENIS-JENIS OPERAND 
Addresses (akan dibahas pada addressing modes) 
Numbers : 
- Integer or fixed point 
- Floating point
- Decimal (BCD) 
Characters : 
- ASCII 
- EBCDIC 
Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 
Tipe-tipe Operand 
Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat 
digunakan untuk melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C 
berbentuk simbol bukan berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa 
pemrograman lain. Simbol yang digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi 
ada pada keyboard kita seperti =,,* dan sebagainya. 
Tipe-tipe operand diantaranya : 
1. Addresses (akan dibahas pada addressing modes) 
2. Numbers : 
- Integer or fixed point 
- Floating point 
- Decimal (BCD) 
3. Characters : 
- ASCII 
- EBCDIC 
4. Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 
Jenis-jenis operator adalah sebagai berikut : 
1. Operator Aritmetika 
Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – 
(mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi).
2. Operator relational 
Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > 
(lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak 
sama). 
3. Operator Logik 
Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not). 
Tipe-tipe Operasi 
Dalam perancangan arsitektur komputer, jumlah kode operasi akan sangat berbeda 
untuk masing-masing komputer, tetapi terdapat kemiripan dalam jenis operasinya. 
Jenis operasi komputer 
-Transfer data – konversi 
1. Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan. 
2. Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas 
daripada stack. 
3. Menetapkan panjang data yang dipindahkan. 
4. Menetapkan mode pengalamatan. 
-Aritmatika – input/output 
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic : 
1. Transfer data sebelum atau sesudah. 
2. Melakukan fungsi dalam ALU. 
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.
-Logika – kontrol sistem dan transfer kontrol 
Tindakan CPU sama dengan arithmetic 
Operasi set instruksi untuk operasi logical : 
1. AND, OR, NOT, EXOR 
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika. 
3. TEST : menguji kondisi tertentu. 
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan 
konstanta pada ujung bit. 
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin. 
FORMAT INSTRUKSI 
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi 
tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction 
Format).

More Related Content

What's hot

Soal dan jawaban pilihan ganda tkj
Soal dan jawaban pilihan ganda tkjSoal dan jawaban pilihan ganda tkj
Soal dan jawaban pilihan ganda tkjWarnet Raha
 
Komponen – komponen komputer dan fungsinya
Komponen – komponen komputer dan fungsinyaKomponen – komponen komputer dan fungsinya
Komponen – komponen komputer dan fungsinyaAmphie Yuurisman
 
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++Ishardi Nassogi
 
Proses di Sistem Operasi
Proses di Sistem OperasiProses di Sistem Operasi
Proses di Sistem Operasieddie Ismantoe
 
Arsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.pptArsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.pptAhmadNaswin
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Tri Sugihartono
 
Algoritma dan Struktur Data - Pseudocode
Algoritma dan Struktur Data - PseudocodeAlgoritma dan Struktur Data - Pseudocode
Algoritma dan Struktur Data - PseudocodeGeorgius Rinaldo
 
Berpikir Komputasional.pptx
Berpikir Komputasional.pptxBerpikir Komputasional.pptx
Berpikir Komputasional.pptxSodiqPermana2
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiAli Must Can
 
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanPowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanIndri Sukmawati Rahayu
 
Sistem berkas dan keamana data
Sistem berkas dan keamana dataSistem berkas dan keamana data
Sistem berkas dan keamana dataDavid Rigan
 
Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)
Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)
Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)Huft Blog
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktoriAnggi DHARMA
 
06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptx06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptxEdi Nur Rochman
 
Pertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan Masalah
Pertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan MasalahPertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan Masalah
Pertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan MasalahEndang Retnoningsih
 

What's hot (20)

Soal dan jawaban pilihan ganda tkj
Soal dan jawaban pilihan ganda tkjSoal dan jawaban pilihan ganda tkj
Soal dan jawaban pilihan ganda tkj
 
RISC dan CISC
RISC dan CISCRISC dan CISC
RISC dan CISC
 
Penjadualan CPU
Penjadualan CPUPenjadualan CPU
Penjadualan CPU
 
Komponen – komponen komputer dan fungsinya
Komponen – komponen komputer dan fungsinyaKomponen – komponen komputer dan fungsinya
Komponen – komponen komputer dan fungsinya
 
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
Langkah Dasar Pemrograman pada Aplikasi Dev C++
 
Proses di Sistem Operasi
Proses di Sistem OperasiProses di Sistem Operasi
Proses di Sistem Operasi
 
Arsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.pptArsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.ppt
 
Algoritma rekursif
Algoritma rekursifAlgoritma rekursif
Algoritma rekursif
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
 
Algoritma dan Struktur Data - Pseudocode
Algoritma dan Struktur Data - PseudocodeAlgoritma dan Struktur Data - Pseudocode
Algoritma dan Struktur Data - Pseudocode
 
Berpikir Komputasional.pptx
Berpikir Komputasional.pptxBerpikir Komputasional.pptx
Berpikir Komputasional.pptx
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksi
 
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanPowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
 
Sistem berkas dan keamana data
Sistem berkas dan keamana dataSistem berkas dan keamana data
Sistem berkas dan keamana data
 
Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)
Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)
Laporan Fungsi Select Pada DML (IBNU SINA BATAM)
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktori
 
06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptx06.1 Berpikir Komputasional.pptx
06.1 Berpikir Komputasional.pptx
 
Pertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan Masalah
Pertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan MasalahPertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan Masalah
Pertemuan 03 Masalah dan Metode Pemecahan Masalah
 
Contoh2+soal+imk
Contoh2+soal+imkContoh2+soal+imk
Contoh2+soal+imk
 

Viewers also liked

Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanAli Must Can
 
Set Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputer
Set Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputerSet Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputer
Set Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputeraliamutia
 
Pressentasi control unit
Pressentasi control unitPressentasi control unit
Pressentasi control unitgea prima
 
Set intruksi
Set intruksiSet intruksi
Set intruksiryobroza
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setPrisca Renatha
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputeryoganoviantono
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPAchmad Solichin
 

Viewers also liked (10)

Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatan
 
Risc
RiscRisc
Risc
 
Set Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputer
Set Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputerSet Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputer
Set Intruksi dalam arsitektur dan organisasi komputer
 
Pressentasi control unit
Pressentasi control unitPressentasi control unit
Pressentasi control unit
 
Set intruksi
Set intruksiSet intruksi
Set intruksi
 
SET INSTRUKSI
SET INSTRUKSISET INSTRUKSI
SET INSTRUKSI
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain set
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputer
 
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IPJaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
 
Arsitektur protokol tcp/ip
Arsitektur protokol tcp/ipArsitektur protokol tcp/ip
Arsitektur protokol tcp/ip
 

Similar to OPTIMALKAN ELEMEN INSTRUKSI MESIN

Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)rdbmn
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7Nugroho W
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Nugroho W
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanDevry Berta
 
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptpembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptssuser651430
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptxMunawirMunawir15
 

Similar to OPTIMALKAN ELEMEN INSTRUKSI MESIN (20)

Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04
 
Arsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem KomputerArsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem Komputer
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
 
Siklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptxSiklus introduksi.pptx
Siklus introduksi.pptx
 
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptpembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
 
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.pptSTRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.ppt
 
Nama kelompok
Nama kelompokNama kelompok
Nama kelompok
 
sistem operasi
sistem operasisistem operasi
sistem operasi
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Struktur cpu
Struktur cpu Struktur cpu
Struktur cpu
 
Organisasi Komputer
Organisasi KomputerOrganisasi Komputer
Organisasi Komputer
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Softskill tugas 3
Softskill tugas 3Softskill tugas 3
Softskill tugas 3
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
 
2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistem
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

OPTIMALKAN ELEMEN INSTRUKSI MESIN

  • 1. K a m i s , 2 0 N o v e m b e r 2 0 1 4 Set Intruksi Karakteristik Instruksi Mesin Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas untuk menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam. Jadi, karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal sebagai set instruksi CPU. A. Elemen-elemen Instuksi Mesin Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar langkah-langkah yang terdapat dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi mesin, adalah sebagai berikut : 1. Kode Operasi : menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode operasi. 2. Acuan Operand Sumber : Operasi dapat melibatkan satu atau lebih operand sumber, dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi. 3. Acuan Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah hasil. 4. Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi suatu instruksi. Instuksi berikutnya yang akan diambil berada di memori utama atau pada system memori virtual, akan berada baik di dalam memori utama atau memori sekunder. Umumnya, instruksi yang akan segera diambil selanjutnya, berada setelah instruksi saat itu. Ketika acuan eksplisit dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat memori virtual harus
  • 2. disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada di salah satu dari ketiga daerah berikut ini:  Memori Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi berikutnya, maka alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui.  Register CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari sebuah register atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi- instruksi mesin. Bila hanya terdapat sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk implicit. Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap register diberi nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor register yang dimaksud.  Perangkat I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang diperlukan oleh operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini merupakan memori utama atau memori virtual. B. Representasi Instruksi Di dalam computer, instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini dibagi menjadi beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan elemen-elemen yang akan memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai bentuk instruksi. Contoh yang sederhana ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian besar set instruksi, dapat digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat dalam CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat mengeluarkan data dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan singkatan-singkatan, yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi, contohnya adalah: -ADD Add (Menambahkan) -SUB Substract (Pengurangan) -MPY Multiply (Perkalian) -DIV Divide (Pembagian) -LOAD Muatkan data data dari memori -STOR Simpan data ke memori Operand-operand juga direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti tambahkan niali yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y berkaitan dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register tertentu. Perlu dicatat bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan terhadap alamatnya.
  • 3. Sehingga adalah mungkin untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. Setiap opcode simbolik memiliki representasi biner yang tetap, dan pemrograman dapat menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat memulainya dengan definisi-definisi: -X=523 -Y=514 dan seterusnya. Sebuah program yang sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian mengkonversiakn opcode dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi mesin biner. C. Jenis-Jenis Instruksi Sebuah instuksi yang dapat diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X = X+Y Pernyataan ini menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke nilai yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y berkorespondensi dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set instruksi mesin yang sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah instruksi: 1. Muatkan sebuah register dengan isi lokasi memori 513 2. Tambahkan isi lokasi memori ke register 3. Simpan isi register di lokasi memori 513 Suatu komputer harus memiliki set instruksi yang memungkinkan pengguna untuk memformulasikan pengolahan data atau dengan memperhatikan kemampuan pemrograman bahasa tingkat tinggi. Agar dapat dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam bahasa program tingkat tinggi harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set instruksi mesin harus dapat mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat tinggi. Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai berikut: - Pengolahan Data : Instrusi-instruksi aritmatika dan logika
  • 4. - Penyimpanan Data : Instriksi-instruksi memori - Perpindahan Data : Instruksi I/O - Kontrol : Instruksi pemeriksaan dan percabangan D. Jumlah Alamat Salah satu cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan memakai jumlah alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi aritmatika dan logika memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual, seluruh operasi eritmatika dan logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner (dua operand). Dengan demikian, memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan operand. Hasil sebuah operasi akan memerlukan alamat ketiga. Dengan demikian, instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand, sebuah hasil operasi, dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU merupakan variasi satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi berikutnya merupakan implisit (diperoleh dari pencacah program). Format tiga alamat tidak umum digunakan, karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan bentuk instruksi yang lebih relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan tiga alamat. Sedangkan bentuk dua alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan tetapi menimbulkan kesulitan. Instruksi yang lebih sederhana adalah instruksi satu alamat. Agar alamat ini dapat berfungsi, alamat perlu diimplisitkan. E. Rancangan Set Instruksi Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan komputer adalah rancangan set instruksi. Karena rancangan ini mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka rancangan set instruksi sangat kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan karena itu memiliki efek yang sangat menentukan implementasi CPU. Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set instruksi. Masalah rancangan fundamental yang paling signifikan meliputi:
  • 5. 1. Repertoi Operasi: Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus disediakan, dan sekompleks apakah operasi itu seharusnya. 2. Jenis data : berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan 3. Bentuk instruksi : Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang, dan sebagainya. 4. Register : Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya. 5. Pengalamatan: Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand. Masalah-masalah ini saling berkaitan dan harus diperhatikan dalam merancang set instruksi. Kesimpulan 1. Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. 2. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (istruction set) CPU. 3. Karakteristik instruksi mesin, meliputi:  Elemen-elemen instruksi  Representasi instruksi  Jenis-jenis instruksi  Penggunaan alamat  Rancangan set instruksi 1.ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)  Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan  Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan  Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan  Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.  Source dan result operands dapat berupa salah Satu diantara tiga jenis berikut ini:
  • 6. 1. Main or Virtual Memory 2. CPU Register 3. I/O Device 2. DESAIN SET INSTRUKSI Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah: 1. Kelengkapan set instruksi 2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi) 3. Kompatibilitas :  Source code compatibility  Object code Compatibility Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut: - Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya - Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb. - Register: Banyaknya register yang dapat digunakan. - Addressing: Mode pengalamatan untuk operand. 3. FORMAT INSTRUKSI Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format). 4. JENIS-JENIS OPERAND Addresses (akan dibahas pada addressing modes) Numbers : - Integer or fixed point - Floating point
  • 7. - Decimal (BCD) Characters : - ASCII - EBCDIC Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 Tipe-tipe Operand Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat digunakan untuk melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C berbentuk simbol bukan berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa pemrograman lain. Simbol yang digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita seperti =,,* dan sebagainya. Tipe-tipe operand diantaranya : 1. Addresses (akan dibahas pada addressing modes) 2. Numbers : - Integer or fixed point - Floating point - Decimal (BCD) 3. Characters : - ASCII - EBCDIC 4. Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 Jenis-jenis operator adalah sebagai berikut : 1. Operator Aritmetika Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi).
  • 8. 2. Operator relational Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama). 3. Operator Logik Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not). Tipe-tipe Operasi Dalam perancangan arsitektur komputer, jumlah kode operasi akan sangat berbeda untuk masing-masing komputer, tetapi terdapat kemiripan dalam jenis operasinya. Jenis operasi komputer -Transfer data – konversi 1. Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan. 2. Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack. 3. Menetapkan panjang data yang dipindahkan. 4. Menetapkan mode pengalamatan. -Aritmatika – input/output Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic : 1. Transfer data sebelum atau sesudah. 2. Melakukan fungsi dalam ALU. 3. Menset kode-kode kondisi dan flag.
  • 9. -Logika – kontrol sistem dan transfer kontrol Tindakan CPU sama dengan arithmetic Operasi set instruksi untuk operasi logical : 1. AND, OR, NOT, EXOR 2. COMPARE : melakukan perbandingan logika. 3. TEST : menguji kondisi tertentu. 4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit. 5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin. FORMAT INSTRUKSI Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format).