SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
A. KARAKTERISTIK INSTRUKSI MESIN 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri 
khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan 
atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas untuk 
menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda 
dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang 
menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam. 
Jadi, karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah ciri-ciri 
khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau 
kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU ditentukan oleh 
instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini 
dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi 
dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal sebagai set instruksi CPU. 
A. Elemen-elemen Instuksi Mesin 
Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang diperlukan oleh CPU 
untuk dieksekusi. Gambar langkah-langkah yang terdapat dalam eksekusi 
instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi mesin, adalah sebagai 
berikut : 
Kode Operasi : menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan oleh sebuah kode biner, 
dikenal sebagai kode operasi. 
Acuan Operand Sumber : Operasi dapat melibatkan satu atau lebih 
operand sumber, dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi. 
Acuan Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah hasil. Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi 
instruksi berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi 
suatu instruksi. Instuksi berikutnya yang akan diambil berada di 
memori utama atau pada system memori virtual, akan berada baik di dalam memori utama atau memori sekunder. Umumnya, instruksi yang akan 
segera diambil selanjutnya, berada setelah instruksi saat itu. Ketika 
acuan eksplisit dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat 
memori virtual harus disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada
di salah satu dari ketiga daerah berikut ini: 
Memori Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi 
berikutnya, maka alamat memori utama atau memori virtual harus 
diketahui. 
Register CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU 
terdiri dari sebuah register atau lebih yang dapat diacu oleh 
instruksi-instruksi mesin. Bila hanya terdapat sebuah register saja, 
maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk implicit. Sedangkan 
jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap register diberi 
nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor register yang dimaksud. 
Perangkat I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat 
yang diperlukan oleh operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, 
maka perangkat ini merupakan memori utama atau memori virtual. 
B. Representasi Instruksi 
Di dalam computer, instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini dibagi menjadi beberapa bidang, dengan bidang-bidang 
ini berkaitan dengan elemen-elemen yang akan memuat instruksi. Layout 
instruksi ini dikenal sebagai bentuk instruksi. Contoh yang sederhana 
ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian besar set instruksi, dapat 
digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya eksekusi 
instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat 
dalam CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat 
mengeluarkan data dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan singkatan- singkatan, yang disebut mnemorik, 
yang mengindikasikan operasi, contohnya adalah: 
-ADD Add (Menambahkan) 
-SUB Substract (Pengurangan) 
-MPY Multiply (Perkalian) 
-DIV Divide (Pembagian) 
-LOAD Muatkan data data dari memori 
-STOR Simpan data ke memori 
Operand-operand juga direpresentasikan secara simbolik. Misalnya 
instruksi ADD R,Y Berarti tambahkan niali yang terdapat pada lokasi Y 
ke isi register R. Dalam contoh ini, Y berkaitan dengan alamat lokasi 
di dalam memori, dan R berkaitan dengan register tertentu. Perlu 
dicatat bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan terhadap 
alamatnya. 
Sehingga adalah mungkin untuk menuliskan program bahasa mesin dalam 
bentuk simbolik. Setiap opcode simbolik memiliki representasi biner
yang tetap, dan pemrograman dapat menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat memulainya dengan definisi- 
definisi: 
-X=523 - Y=514 
dan seterusnya. Sebuah program yang sederhana akan menerima input 
simbol ini, kemudian mengkonversiakn opcode dan acuan operand menjadi 
bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi mesin biner. 
C. Jenis-Jenis Instruksi 
Sebuah instuksi yang dapat diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X = X+Y Pernyataan ini menginstruksiakna komputer untuk 
menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke nilai yang tersimpan di X dan 
menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y berkorespondensi dengan 
lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set instruksi mesin yang 
sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah 
instruksi: 
1. Muatkan sebuah register dengan isi lokasi memori 513 
2. Tambahkan isi lokasi memori ke register 
3. Simpan isi register di lokasi memori 513 
Suatu komputer harus memiliki set instruksi yang memungkinkan pengguna 
untuk memformulasikan pengolahan data atau dengan memperhatikan 
kemampuan pemrograman bahasa tingkat tinggi. Agar dapat dieksekusi, 
setiap program yang ditulis dalam bahasa program tingkat tinggi harus 
diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set instruksi mesin harus 
dapat mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat tinggi. 
Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai berikut: 
- Pengolahan Data : Instrusi-instruksi aritmatika dan logika 
- Penyimpanan Data : Instriksi-instruksi memori 
- Perpindahan Data : Instruksi I/O 
- Kontrol : Instruksi pemeriksaan dan percabangan 
D. Rancangan Set Instruksi 
Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan komputer adalah 
rancangan set instruksi. Karena rancangan ini mempengaruhi banak aspek 
sistem komputer, maka rancangan set instruksi sangat kompleks. Set 
instruksi menentukan banyak fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan 
karena itu memiliki efek yang sangat menentukan implementasi CPU. Set 
instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan 
demikian, kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan 
pertimbangan dalam merancang set instruksi. Masalah rancangan 
fundamental yang paling signifikan meliputi:
Repertoi Operasi: Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus 
disediakan, dan sekompleks apakah operasi itu seharusnya. 
Jenis data : berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan Bentuk instruksi : Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, 
ukuran bidang, dan sebagainya. 
Register : Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya. 
Pengalamatan: Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand. 
Kesimpulan, 
Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. 
Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (istruction set) CPU. 
Karakteristik instruksi mesin, meliputi: 
Elemen-elemen instruksi 
Representasi instruksi 
Jenis-jenis instruksi 
Penggunaan alamat 
Rancangan set instruksi 
B. TIPE-TIPE OPERAND 
Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang 
dapat digunakan untuk melakukan operasi. Operand atau operator dalam 
bahasa C berbentuk simbol bukan berbentuk keyword atau kata yang biasa 
ada di bahasa pemrograman lain. Simbol yang digunakan bukan karakter 
yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita seperti =,,* dan 
sebagainya. 
Tipe-tipe operand diantaranya : 
1. Addresses (akan dibahas pada addressing modes) 
2. Numbers : 
- Integer or fixed point 
- Floating point 
- Decimal (BCD) 
3. Characters : 
- ASCII 
- EBCDIC 
4. Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 Jenis- jenis operator adalah sebagai berikut : 
1. Operator Aritmetika
Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi). 
2. Operator relational 
Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, 
seperti > (lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau 
sama), == (sama), != (tidak sama). 
3. Operator Logik 
Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not). 
C. TIPE-TIPE OPERASI 
A. Operasi set instruksi untuk transfer data : 
• MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan 
• STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori. 
• LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor. 
• EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan. 
• CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan. 
• SET : memindahkan word 1 ke tujuan. 
• PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack. 
• POP : memindahkan word dari bgian paling atas sumberB. Operasi set instruksi untuk arithmetic : 
• ADD : penjumlahan 
• SUBTRACT : pengurangan 
• MULTIPLY : perkalian 
• DIVIDE : pembagian 
• ABSOLUTE 
• NEGATIVE 
• DECREMENT 
• INCREMENT 
Urutan 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. C. Operasi set instruksi untuk operasi logical :
• AND, OR, NOT, EXOR 
• COMPARE : melakukan perbandingan logika. 
• 3TEST : menguji kondisi tertentu. 
• SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta 
pada ujung bit. 
• ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang 
terjalin. 
D. Operasi set instruksi untuk conversi : 
• TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori 
berdasrkan tabel korespodensi. 
• CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk 
lainnya. 
e. Operasi set instruksi Input / Ouput : 
• INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan 
• OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O 
• START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O 
• TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuanF. Operasi set instruksi untuk transfer control : 
• JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan 
alamat tertentu. 
• JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan 
alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan. 
• JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu. 
• RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari 
lokasi tertentu. 
• EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi 
sebagai instruksi. 
• SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya. 
• SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan 
pada persyaratan. 
• HALT : menghentikan eksekusi program. 
• WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi. 
• NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan. 
D. ADDRESSING MODES 
Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum: 
- Immediate 
- Direct 
- Indirect 
- Register
- Register Indirect 
- Displacement 
- Stack 
Pengenalan Mode Pengalamatan 
Mode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati 
suatu lokasi memori pada sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya 
instruksi terdiri dari opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap mode 
pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting. Mode 
pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect addressing, dan 
immediate addressing. 1. Direct Addresing Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai 
diambil langsung dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam 
instruksi ini akan dibaca data dari RAM internal dengan alamat 30h dan 
kemudian disimpan dalam akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat, 
meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti immediate, namun 
cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal. Demikian pula akan 
lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga 
yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel. Kelebihan dan kekurangan dari Direct Addresing antara lain : 
-Kelebihan
----Field alamat berisi efektif address sebuah operand 
- Kelemahan 
----Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya 
lebih kecil dibandingkan panjang word 
2. Indirect Addresing 
Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode 
ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM 
internal pada keluarga 8052. Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi 
tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori 
yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian mengisikannya ke 
akumulator. Mode pengalamatan indirect addressing selalu merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu, 
menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya 
digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM 
internal. 
Kelebihan dan kekurangan dari Indirect Addresing antara lain : 
- Kelebihan 
---Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat 
yang dapat referensi 
- Kekurangan 
---Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat preoses operasi 
3. Immediate Addresing 
Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena 
harga yang akan disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi 
dalam memori. Dengan kata lain, tidak diperlukan pengambilan harga 
dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV A,#20h. Dalam 
instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang langsung 
mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga 
yang dipakai langsung tersedia. 
Kelebihan dan kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain : 
- Keuntungan 
---Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang 
diperlukan untuk memperoleh operand 
---Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan 
cepat 
- Kekurangan 
---Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat 
B. Pengenalan pada Register Addressing 
Register adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang 
dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register
ini mirip dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak 
pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, 
sehingga dapat mereferensi 8 atau 
16 register general purpose. 
Kelebihan dan kekurangan Register Addressing : 
- Keuntungan pengalamatan register 
- Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak 
diperlukan referensi memori 
- Akses ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga 
proses eksekusi akan lebih cepat 
Kerugian 
- Ruang alamat menjadi terbatas 
Register Indirect Addressing 
Metode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung Perbedaannya adalah field alamat mengacu 
pada alamat register. Letak operand berada pada memori yang dituju 
oleh isi register Kelebihanan dan kekurangan pengalamatan register 
tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan tidak langsung Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang 
tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan 
register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama 
sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung 
C. Pengenalan Displacement Addressing dan Stack Addresing 
Displacement Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan 
langsung dan pengalamatan register tidak langsung. Mode ini 
mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya 
sebuah field yang eksplisit 
Field eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register. 
Ada tiga model displacement : Relative addressing, Base register 
addressing, Indexing 
- Relative addressing 
Register yang direferensi secara implisit adalah program counter 
(PC) 
- Alamat efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi 
saat itu ditambahkan ke field alamat 
- Relativ addressing memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk
menyediakan operand-operand berikutnya 
- Base register addresing, register yang direferensi berisi sebuah 
alamat memori, dan field alamat berisi perpindahan dari 
alamat itu 
- Referensi register dapat eksplisit maupun implisit 
- Memanfaatkan konsep lokalitas memori 
- Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan 
register yang direferensikan berisi pemindahan positif dari 
alamat tersebut 
- Merupakan kebalikan dari mode base register 
- Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing 
- Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program 
iterative 
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in- 
first-out. Stack merupakan blok lokasi yang terbalik. Butir ditambakan 
ke puncak stack sehingga setiap saat blok akan terisi secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan 
alamat bagian paling atas stack. Dua elemen teratas stack dapat berada 
di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack pointer mereferensi ke 
elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada dalam register Dengan demikian, referensi-referensi ke lokasi stack di dalam memori 
pada dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung. 
E. SET INSTRUKSI 
Set instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia. 
Sebuah instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil akan ditempatkan. Subyek
umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand berada (yaitu, alamat-alamatnya) disebut pengalamatan 
Pada beberapa mesin, semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada mesin-mesin yang lain mungkin terdapat banyak panjang berbeda. Instruksi-instruksi mungkin lebih pendek dari, memiliki panjang yang sama seperti, atau lebih panjang dari panjang word. Membuat semua instruksi memiliki panjang yang sama lebih muda dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering memboroskan ruang, karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang seperti instruksi yang paling panjang. 
Di dalam sebuah instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi: 
Operation code (op code) 
Source operand reference 
Result operand reference 
Xext instruction preference Format instruksi (biner): 
Missal instruksi dengan 2 alamat operand : ADD A,B A dan B adalah suatu alamat register. 
Beberapa simbolik instruksi: 
ADD : Add (jumlahkan) 
SUB : Subtract (Kurangkan) 
MPY/MUL : Multiply (Kalikan) 
DIV : Divide (Bagi)
LOAD : Load data dari register/memory 
STOR : Simpan data ke register/memory 
MOVE : pindahkan data dari satu tempat ke tempat lain 
SHR : shift kanan data 
SHL : shift kiri data .dan lain-lain Cakupan jenis instruksi: 
Data processing : Aritmetik (ADD, SUB, dsb); Logic (AND, OR, NOT, SHR, dsb); konversidata 
Data storage (memory) : Transfer data (STOR, LOAD, MOVE, dsb) 
Data movement : Input dan Output ke modul I/O Program flow control : JUMP, HALT, dsb. 
Bentuk instruksi: 
- Format instruksi 3 alamat 
Mempunyai bentuk umum seperti : [OPCODE][AH],[AO1],[AO2]. Terdiri dari satu alamt hasil, dan dua alamat operand, misal SUB Y,A,B Yang mempunyai arti dalam bentuk algoritmik : Y := A – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg a dengan isi reg B, kemudian simpan hasilnya di reg Y. bentuk bentuk pada format ini tidak umum digunakan di dalam computer, tetapi tidak
dimungkinkan ada pengunaanya, dalam peongoprasianya banyak register sekaligus dan program lebih pendek. 
Contoh: 
A, B, C, D, E, T, Y adalah register 
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) 
SUB Y, A, B Y := A – B 
MPY T, D, E T := D × E 
ADD T, T, C T := T + C 
DIV Y, Y, T Y:= Y / T 
Memerlukan 4 operasi 
- Format instruksi 2 alamat 
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE][AH],[AO]. Terdiri dari satu alamat hasil merangkap operand, satu alamat operand, missal : SUB Y,B yang mempunyai arti dalam algoritmik : Y:= Y – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg Y dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Y. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer sekarang, untuk mengoprasikan lebih sedikit register, tapi panjang program tidak bertambah terlalu banyak. 
Contoh : 
A, B, C, D, E, T, Y adalah register 
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) 
MOVE Y, A Y := A 
SUB Y, B Y := Y – B 
MOVE T, D T := D 
MPY T, E T := T × E 
ADD T, C T := T + C
DIV Y, T Y:= Y / T 
Memerlukan 6 operasi 
- Format instruksi 1 alamat 
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE][AO]. Terdiri dari satu alamat operand, hasil disimpan di accumulator, missal : SUB B yang mempunyai arti dalam algoritmik : AC:= AC – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi Acc dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Acc. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer jaman dahulu, untuk mengoprasikan di perlukan satu register, tapi panjang program semakin bertambah. 
Contoh : 
A, B, C, D, E, Y adalah register 
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) 
LOAD D AC := D 
MPY E AC := AC × E 
ADD C AC := AC + C 
STOR Y Y := AC 
LOAD A AC := A 
SUB B AC := AC – B 
DIV Y AC := AC / Y 
STOR Y Y := AC 
Memerlukan 8 operasi 
- Format instruksi 0 alamat 
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE]. Terdiri dari semua alamat operand implicit, disimpan dalam bentuk stack. Operasi yang biasanya membutuhkan 2 operand, akan mengambil isi stack paling atas dan dibawahnya missal : SUB yang mempunyai arti dalam algoritmik : S[top]:=S[top-1]-S[top] dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi stack no2 dari atas dengan isi stack paling atas, kemudian simpan hasilnya di stack paling atas, untuk mengoprasikan ada beberapa instruksi khusus stack PUSH dan POP.
Contoh : 
A, B, C, D, E, Y adalah register 
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) 
PUSH A S[top] := A 
PUSH B S[top] := B 
SUB S[top] := A – B 
PUSH C S[top] := C 
PUSH D S[top] := D 
PUSH E S[top] := E 
MPY S[top] := D × E 
ADD S[top] := C + S[top] 
DIV S[top] := (A – B) /S[top] 
POP Y Out := S[top] 
Memerlukan 10 operasi

More Related Content

What's hot

Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)rdbmn
 
Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Rosyid Ridlo
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputerferoza rosalina
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanDevry Berta
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23France Rhezhek
 
Pertemuan 2 instruksi mesin dan program
Pertemuan 2 instruksi mesin dan programPertemuan 2 instruksi mesin dan program
Pertemuan 2 instruksi mesin dan programjumiathyasiz
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Nugroho W
 
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanPowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanIndri Sukmawati Rahayu
 
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2CahyyCahya
 
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intelPert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intelIcal Militanmannojack
 
Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanAli Must Can
 
14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesorAbe Mubarok
 
Pert 9
Pert 9Pert 9
Pert 9Wanti
 

What's hot (19)

SET INSTRUKSI
SET INSTRUKSISET INSTRUKSI
SET INSTRUKSI
 
Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)Set intruksi (posting di slideshare)
Set intruksi (posting di slideshare)
 
Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1Tipe dan format instruksi 1
Tipe dan format instruksi 1
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
 
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
Pertemuan 3-instruksi-mesin-dan-program-bagian-23
 
Pertemuan 2 instruksi mesin dan program
Pertemuan 2 instruksi mesin dan programPertemuan 2 instruksi mesin dan program
Pertemuan 2 instruksi mesin dan program
 
Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04Kelompok 7 2ka04
Kelompok 7 2ka04
 
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik PengalamatanPowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
PowerPoint - Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan
 
Pert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan programPert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan program
 
sistem operasi
sistem operasisistem operasi
sistem operasi
 
Struktur CPU
Struktur CPUStruktur CPU
Struktur CPU
 
Struktur cpu
Struktur cpu Struktur cpu
Struktur cpu
 
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
Sistem Komputer , Tugas Kelas XI TKJ 2
 
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intelPert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
Pert.5 set instruksi arm,motorolla dan intel
 
Plc dasar
Plc dasarPlc dasar
Plc dasar
 
Materi mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatanMateri mode format pengalamatan
Materi mode format pengalamatan
 
14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor
 
Pert 9
Pert 9Pert 9
Pert 9
 

Similar to Set intruksi

Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputeryoganoviantono
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7Nugroho W
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptxMunawirMunawir15
 
Dasar komputer dan_pemrograman
Dasar komputer dan_pemrogramanDasar komputer dan_pemrograman
Dasar komputer dan_pemrogramanGhofur Agus
 
MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdf
MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdfMODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdf
MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdfLalu Delsi Samsumar
 
Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001France Rhezhek
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiSeptian Muna Barakati
 
Orkom - Modul 4
Orkom - Modul 4Orkom - Modul 4
Orkom - Modul 4beiharira
 
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptpembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptssuser651430
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Set intruksi (20)

Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputer
 
2ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 72ka04 Kelompok 7
2ka04 Kelompok 7
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Pertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkomPertemuan 9 orkom
Pertemuan 9 orkom
 
Arsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem KomputerArsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem Komputer
 
CPU
CPUCPU
CPU
 
Softskill tugas 3
Softskill tugas 3Softskill tugas 3
Softskill tugas 3
 
Organisasi Komputer
Organisasi KomputerOrganisasi Komputer
Organisasi Komputer
 
Dasar komputer dan_pemrograman
Dasar komputer dan_pemrogramanDasar komputer dan_pemrograman
Dasar komputer dan_pemrograman
 
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.pptSTRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.ppt
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_CPU.ppt
 
MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdf
MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdfMODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdf
MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1.pdf
 
Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001Pertemuan 5-motorola-680001
Pertemuan 5-motorola-680001
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 
Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4
 
Orkom - Modul 4
Orkom - Modul 4Orkom - Modul 4
Orkom - Modul 4
 
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.pptpembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
pembelajaran untuk strukturfungsicpu1.ppt
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Set intruksi

  • 1. A. KARAKTERISTIK INSTRUKSI MESIN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas untuk menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam. Jadi, karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal sebagai set instruksi CPU. A. Elemen-elemen Instuksi Mesin Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar langkah-langkah yang terdapat dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi mesin, adalah sebagai berikut : Kode Operasi : menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode operasi. Acuan Operand Sumber : Operasi dapat melibatkan satu atau lebih operand sumber, dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi. Acuan Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah hasil. Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi suatu instruksi. Instuksi berikutnya yang akan diambil berada di memori utama atau pada system memori virtual, akan berada baik di dalam memori utama atau memori sekunder. Umumnya, instruksi yang akan segera diambil selanjutnya, berada setelah instruksi saat itu. Ketika acuan eksplisit dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat memori virtual harus disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada
  • 2. di salah satu dari ketiga daerah berikut ini: Memori Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi berikutnya, maka alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui. Register CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari sebuah register atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi-instruksi mesin. Bila hanya terdapat sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk implicit. Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap register diberi nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor register yang dimaksud. Perangkat I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang diperlukan oleh operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini merupakan memori utama atau memori virtual. B. Representasi Instruksi Di dalam computer, instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini dibagi menjadi beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan elemen-elemen yang akan memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai bentuk instruksi. Contoh yang sederhana ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian besar set instruksi, dapat digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat dalam CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat mengeluarkan data dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan singkatan- singkatan, yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi, contohnya adalah: -ADD Add (Menambahkan) -SUB Substract (Pengurangan) -MPY Multiply (Perkalian) -DIV Divide (Pembagian) -LOAD Muatkan data data dari memori -STOR Simpan data ke memori Operand-operand juga direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti tambahkan niali yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y berkaitan dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register tertentu. Perlu dicatat bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan terhadap alamatnya. Sehingga adalah mungkin untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. Setiap opcode simbolik memiliki representasi biner
  • 3. yang tetap, dan pemrograman dapat menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat memulainya dengan definisi- definisi: -X=523 - Y=514 dan seterusnya. Sebuah program yang sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian mengkonversiakn opcode dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi mesin biner. C. Jenis-Jenis Instruksi Sebuah instuksi yang dapat diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X = X+Y Pernyataan ini menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke nilai yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y berkorespondensi dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set instruksi mesin yang sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah instruksi: 1. Muatkan sebuah register dengan isi lokasi memori 513 2. Tambahkan isi lokasi memori ke register 3. Simpan isi register di lokasi memori 513 Suatu komputer harus memiliki set instruksi yang memungkinkan pengguna untuk memformulasikan pengolahan data atau dengan memperhatikan kemampuan pemrograman bahasa tingkat tinggi. Agar dapat dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam bahasa program tingkat tinggi harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set instruksi mesin harus dapat mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat tinggi. Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai berikut: - Pengolahan Data : Instrusi-instruksi aritmatika dan logika - Penyimpanan Data : Instriksi-instruksi memori - Perpindahan Data : Instruksi I/O - Kontrol : Instruksi pemeriksaan dan percabangan D. Rancangan Set Instruksi Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan komputer adalah rancangan set instruksi. Karena rancangan ini mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka rancangan set instruksi sangat kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan karena itu memiliki efek yang sangat menentukan implementasi CPU. Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set instruksi. Masalah rancangan fundamental yang paling signifikan meliputi:
  • 4. Repertoi Operasi: Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus disediakan, dan sekompleks apakah operasi itu seharusnya. Jenis data : berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan Bentuk instruksi : Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang, dan sebagainya. Register : Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya. Pengalamatan: Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand. Kesimpulan, Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (istruction set) CPU. Karakteristik instruksi mesin, meliputi: Elemen-elemen instruksi Representasi instruksi Jenis-jenis instruksi Penggunaan alamat Rancangan set instruksi B. TIPE-TIPE OPERAND Operand adalah sebuah objek yang ada pada operasi matematika yang dapat digunakan untuk melakukan operasi. Operand atau operator dalam bahasa C berbentuk simbol bukan berbentuk keyword atau kata yang biasa ada di bahasa pemrograman lain. Simbol yang digunakan bukan karakter yang ada dalam abjad tapi ada pada keyboard kita seperti =,,* dan sebagainya. Tipe-tipe operand diantaranya : 1. Addresses (akan dibahas pada addressing modes) 2. Numbers : - Integer or fixed point - Floating point - Decimal (BCD) 3. Characters : - ASCII - EBCDIC 4. Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1 Jenis- jenis operator adalah sebagai berikut : 1. Operator Aritmetika
  • 5. Operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti : +(penjumlahan), – (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi). 2. Operator relational Operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua operand, seperti > (lebih besr), =(lebih besar atau sama), <= (lebih kecil atau sama), == (sama), != (tidak sama). 3. Operator Logik Operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (and), || (or), !(not). C. TIPE-TIPE OPERASI A. Operasi set instruksi untuk transfer data : • MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan • STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori. • LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor. • EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan. • CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan. • SET : memindahkan word 1 ke tujuan. • PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack. • POP : memindahkan word dari bgian paling atas sumberB. Operasi set instruksi untuk arithmetic : • ADD : penjumlahan • SUBTRACT : pengurangan • MULTIPLY : perkalian • DIVIDE : pembagian • ABSOLUTE • NEGATIVE • DECREMENT • INCREMENT Urutan 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal. C. Operasi set instruksi untuk operasi logical :
  • 6. • AND, OR, NOT, EXOR • COMPARE : melakukan perbandingan logika. • 3TEST : menguji kondisi tertentu. • SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung bit. • ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin. D. Operasi set instruksi untuk conversi : • TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel korespodensi. • CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. e. Operasi set instruksi Input / Ouput : • INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan • OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O • START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O • TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuanF. Operasi set instruksi untuk transfer control : • JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu. • JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan. • JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu. • RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu. • EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi. • SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya. • SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan. • HALT : menghentikan eksekusi program. • WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi. • NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan. D. ADDRESSING MODES Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum: - Immediate - Direct - Indirect - Register
  • 7. - Register Indirect - Displacement - Stack Pengenalan Mode Pengalamatan Mode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati suatu lokasi memori pada sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya instruksi terdiri dari opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap mode pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting. Mode pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect addressing, dan immediate addressing. 1. Direct Addresing Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca data dari RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal. Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel. Kelebihan dan kekurangan dari Direct Addresing antara lain : -Kelebihan
  • 8. ----Field alamat berisi efektif address sebuah operand - Kelemahan ----Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang word 2. Indirect Addresing Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052. Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan indirect addressing selalu merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu, menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM internal. Kelebihan dan kekurangan dari Indirect Addresing antara lain : - Kelebihan ---Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi - Kekurangan ---Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat preoses operasi 3. Immediate Addresing Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV A,#20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga yang dipakai langsung tersedia. Kelebihan dan kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain : - Keuntungan ---Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh operand ---Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat - Kekurangan ---Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat B. Pengenalan pada Register Addressing Register adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register
  • 9. ini mirip dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau 16 register general purpose. Kelebihan dan kekurangan Register Addressing : - Keuntungan pengalamatan register - Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori - Akses ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan lebih cepat Kerugian - Ruang alamat menjadi terbatas Register Indirect Addressing Metode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register. Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register Kelebihanan dan kekurangan pengalamatan register tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan tidak langsung Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung C. Pengenalan Displacement Addressing dan Stack Addresing Displacement Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit Field eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register. Ada tiga model displacement : Relative addressing, Base register addressing, Indexing - Relative addressing Register yang direferensi secara implisit adalah program counter (PC) - Alamat efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field alamat - Relativ addressing memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk
  • 10. menyediakan operand-operand berikutnya - Base register addresing, register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu - Referensi register dapat eksplisit maupun implisit - Memanfaatkan konsep lokalitas memori - Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut - Merupakan kebalikan dari mode base register - Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing - Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in- first-out. Stack merupakan blok lokasi yang terbalik. Butir ditambakan ke puncak stack sehingga setiap saat blok akan terisi secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat bagian paling atas stack. Dua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack pointer mereferensi ke elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada dalam register Dengan demikian, referensi-referensi ke lokasi stack di dalam memori pada dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung. E. SET INSTRUKSI Set instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia. Sebuah instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil akan ditempatkan. Subyek
  • 11. umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand berada (yaitu, alamat-alamatnya) disebut pengalamatan Pada beberapa mesin, semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada mesin-mesin yang lain mungkin terdapat banyak panjang berbeda. Instruksi-instruksi mungkin lebih pendek dari, memiliki panjang yang sama seperti, atau lebih panjang dari panjang word. Membuat semua instruksi memiliki panjang yang sama lebih muda dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering memboroskan ruang, karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang seperti instruksi yang paling panjang. Di dalam sebuah instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi: Operation code (op code) Source operand reference Result operand reference Xext instruction preference Format instruksi (biner): Missal instruksi dengan 2 alamat operand : ADD A,B A dan B adalah suatu alamat register. Beberapa simbolik instruksi: ADD : Add (jumlahkan) SUB : Subtract (Kurangkan) MPY/MUL : Multiply (Kalikan) DIV : Divide (Bagi)
  • 12. LOAD : Load data dari register/memory STOR : Simpan data ke register/memory MOVE : pindahkan data dari satu tempat ke tempat lain SHR : shift kanan data SHL : shift kiri data .dan lain-lain Cakupan jenis instruksi: Data processing : Aritmetik (ADD, SUB, dsb); Logic (AND, OR, NOT, SHR, dsb); konversidata Data storage (memory) : Transfer data (STOR, LOAD, MOVE, dsb) Data movement : Input dan Output ke modul I/O Program flow control : JUMP, HALT, dsb. Bentuk instruksi: - Format instruksi 3 alamat Mempunyai bentuk umum seperti : [OPCODE][AH],[AO1],[AO2]. Terdiri dari satu alamt hasil, dan dua alamat operand, misal SUB Y,A,B Yang mempunyai arti dalam bentuk algoritmik : Y := A – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg a dengan isi reg B, kemudian simpan hasilnya di reg Y. bentuk bentuk pada format ini tidak umum digunakan di dalam computer, tetapi tidak
  • 13. dimungkinkan ada pengunaanya, dalam peongoprasianya banyak register sekaligus dan program lebih pendek. Contoh: A, B, C, D, E, T, Y adalah register Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) SUB Y, A, B Y := A – B MPY T, D, E T := D × E ADD T, T, C T := T + C DIV Y, Y, T Y:= Y / T Memerlukan 4 operasi - Format instruksi 2 alamat Mempunyai bentuk umum : [OPCODE][AH],[AO]. Terdiri dari satu alamat hasil merangkap operand, satu alamat operand, missal : SUB Y,B yang mempunyai arti dalam algoritmik : Y:= Y – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg Y dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Y. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer sekarang, untuk mengoprasikan lebih sedikit register, tapi panjang program tidak bertambah terlalu banyak. Contoh : A, B, C, D, E, T, Y adalah register Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) MOVE Y, A Y := A SUB Y, B Y := Y – B MOVE T, D T := D MPY T, E T := T × E ADD T, C T := T + C
  • 14. DIV Y, T Y:= Y / T Memerlukan 6 operasi - Format instruksi 1 alamat Mempunyai bentuk umum : [OPCODE][AO]. Terdiri dari satu alamat operand, hasil disimpan di accumulator, missal : SUB B yang mempunyai arti dalam algoritmik : AC:= AC – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi Acc dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Acc. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer jaman dahulu, untuk mengoprasikan di perlukan satu register, tapi panjang program semakin bertambah. Contoh : A, B, C, D, E, Y adalah register Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) LOAD D AC := D MPY E AC := AC × E ADD C AC := AC + C STOR Y Y := AC LOAD A AC := A SUB B AC := AC – B DIV Y AC := AC / Y STOR Y Y := AC Memerlukan 8 operasi - Format instruksi 0 alamat Mempunyai bentuk umum : [OPCODE]. Terdiri dari semua alamat operand implicit, disimpan dalam bentuk stack. Operasi yang biasanya membutuhkan 2 operand, akan mengambil isi stack paling atas dan dibawahnya missal : SUB yang mempunyai arti dalam algoritmik : S[top]:=S[top-1]-S[top] dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi stack no2 dari atas dengan isi stack paling atas, kemudian simpan hasilnya di stack paling atas, untuk mengoprasikan ada beberapa instruksi khusus stack PUSH dan POP.
  • 15. Contoh : A, B, C, D, E, Y adalah register Program: Y = (A – B) / ( C + D × E) PUSH A S[top] := A PUSH B S[top] := B SUB S[top] := A – B PUSH C S[top] := C PUSH D S[top] := D PUSH E S[top] := E MPY S[top] := D × E ADD S[top] := C + S[top] DIV S[top] := (A – B) /S[top] POP Y Out := S[top] Memerlukan 10 operasi