SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
MODEL PERSAMAAN
STRUKTURAL
(STRUCTURAL EQUATION
MODEL - SEM)
BAHAN KULIAH PADA
PROGRAM PASCASARJANA KAJIAN TIMUR TENGAN DAN ISLAM
UNIVERSITAS INDONESIA
MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL
 Mpk suatu teknik statistik yg menganalisis variabel
indikator, variabel laten, dan kesalahan pengukurannya
 Dapat menganalisis secara 2 arah (reciprocal)
 Software yg dapat digunakan:
 LISREL (Joreskog & Sorbom)
 EQS5 (Bentler)
 SEPATH (Steiger)
 AMOS (Arbuckle)
 CALIS (SAS Institute)
 LISCOMP (Muthen)
 MPLUS (Muthen & Muthen)
 RAMONA (Browne & Mels)
MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL
 Jenis-jenis Model Persamaan Struktural (Raykov &
Marcoulides, 2000)
1. Model analisis jalur (path analysis models)
 Digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak
langsung seperangkat variabel
 Tidak mempertimbangkan kesalahan pengukuran
2. Model analisis faktor konfirmatif (confirmatory factor
analysis models)
 Biasanya tidak mengasumsikan arah hubungan, tp hanya
ada hubungan korelatif
 Digunakan untuk mengevaluasi pola-pola hubungan antar
variabel
MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL
 Jenis-jenis Model Persamaan Struktural (Raykov &
Marcoulides, 2000)
3. Model persamaan struktural (structural equation
models)
 Diasumsikan secara spesifik arah hubungan antar variabel
 Dapat digunakan untuk menguji apakah teori yg diusulkan
(proposed theory) sesuai dg model empirisnya.
3. Model perubahan laten (latent change models)
 Memungkinkan untuk melakukan studi pola perubahan
karena waktu
 Fokus untuk memantau pola perubahan, seperti pola
pertumbuhan (growth) dan penurunan (decline)
PATH ANALYSIS
 Merupakan perluasan dr analisis regresi yg digunakan
untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung
seperangkat variabel, sbg variabel penyebab terhadap
seperangkat variabel lain yg merupakan variabel akibat.
 Bertujuan utk menguji apakah model yg diusulkan
didukung oleh data, dg cara membandingkan matriks
korelasi teoritis dan matriks korelasi empiris. Jika kedua
matriks relatif sama, maka model dikatakan cocok.
 Pengujian dilakukan dg menggunakan koefisien
determinasi ganda (multiple determination) - (Pedhazur,
1982).
PATH ANALYSIS
 Model digambarkan dlm bentuk lingkaran-dan-panah
dimana panah tunggal menyatakan “sesuatu yg
menyebabkan”
 Contoh:
 Memerlukan asumsi-asumsi spt pada analisis regresi.
 Sangat sensitif pd spesifikasi model krn kesalahan dlm
menentukan variabel akan berpengaruh thd koefisien
jalur, yg digunakan utk menilai pengaruh langsung/tdk
langsung suatu variabel thd variabel terikat.
x1
x2
x3
x4
 Estimasi jalur dapat dilakukan dengan regresi OLS atau
MLE (antar software bisa berbeda metode estimasi)
 Model Jalur (Path Model), mpk diagram yg mengaitkan
variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat.
 Panah tunggal menunjukkan hubungan antara
variabel bebas (eksogen)/variabel antara dan variabel
endogen (terikat).
 Panah ganda menunjukkan hubungan sepasang
variabel eksogen.
 Terkadang panjang panah dalam model jalur
menunjukkan proporsi besarnya koefisien jalur.
KONSEP PENTING (1)
 Causal Path, untuk suatu variabel meliputi (1) jalur langsung yg
mengarah ke variabel tsb, dan (2) korelasi jalur (variabel endogen
berkorelasi dg variabel lain yg memiliki jalur (panah) menuju ke
variabel tertentu.
 Contoh model jalur:
 Model diatas memiliki variabel eksogen A, B, dan C yg saling
berkorelasi dan variabel endogen D dan E.
 Suku error tidak dimunculkan.
 Jalur yg menyatakan variabel yg mempengaruhi D adalah A ke D,
B ke D, dan jalur yg menyatakan pengaruh tdk langsung thd D
adalah dari B ke A ke D, dari C ke A ke D, dan dari C ke B ke D.
KONSEP PENTING (2)
A B C
D E
 Variabel eksogen dan endogen.
 Variabel eksogen = variabel yg tdk dipengaruhi variabel lain (tdk
ada panah yg mengarah ke variabel tsb).
Jika 2 variabel eksogen saling berkorelasi, hal ini diindikasikan
oleh panah 2 arah yg menghubungkan variabel tsb.
 Variabel endogen = variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain
(ada panah yg mengarah ke variabel tsb).
Variabel endogen terdiri atas variabel antara (intervening
variables) dan variabel terikat (dependent variables).
 Variabel antara memiliki panah yg mengarah dan yg
meninggalkan variabel tsb, sedangkan variabel terikat hanya
memiliki panah yg mengarah ke variabel tsb.
KONSEP PENTING (3)
 Koefisien Jalur (path coefficient), mpk koefisien regresi
yg distandarisasi (beta) yg menunjukkan pengaruh
langsung dr suatu variabel bebas thd variabel terikat pada
suatu model jalur.
Misal pada model regresi dg satu variabel bebas,
koefisien beta (koefisien b untuk data yg dibakukan) akan
sama dg koefisien korelasi, shg pada kasus model jalur
dg satu variabel terikat dan satu variabel eksogen,
koefisien jalur dlm kasus tsb merupakan koefisien
korelasi ordo nol.
KONSEP PENTING (4)
 Misal model berikut (Bryman, A. and D. Cramer, 1990):
 Model tsb dpt dituliskan sbb:
1. Satisfaction = b11age+b12autonomy+b13income+e1
2. Income = b21age+b22autocomy+e2
3. Autonomy = b31age+e3
 Koefisien jalur (b) dlm persamaan tsb mpk koef. regresi parsial yg
dibakukan. Koef. jalur disebut jg koefisien p atau pembobot beta
sederhana, yg didasarkan pd kegunaan dlm model regresi berganda.
KONSEP PENTING (5)
Age
Autonomi
Job
satisfaction
Income
 Bryman, A. and D. Cramer memperoleh model sbb:
 Variabel terikat pd setiap persamaan adalah semua variabel
endogen (semua variabel kecuali variabel “age”, yg mpk variabel
eksogen) dan variabel bebas pd setiap persamaan adalah semua
variabel dg panah yg menuju variabel terikat.
KONSEP PENTING (6)
Age
Autonomi
Job
satisfaction
Income
-0,08
0,28 0,58
0,57
0,22 0,47
 Unsur gangguan (disturbance term). Suku sisaan/
kesalahan, disebut juga unsur gangguan, merefleksikan
keragaman yg tidak dapat dijelaskan (pengaruh dari
variabel yg tidak terukur) dan kesalahan pengukuran.
 Besarnya pengaruh unsur gangguan untuk suatu variabel
endogen adalah (1 – R2
).
 Besarnya nilai koefisien jalur adalah
KONSEP PENTING (7)
2
R1−
 Path multiplication rule. Nilai suatu jalur gabungan mpk perkalian
dari masing-masing koefisien jalur.
Misal pendidikan berpengaruh thd pendapatan dan selanjutnya
berpengaruh thd motivasi kerja. Misalkan juga koefisien regresi
pendidikan thd pendapatan adlh 1000, artinya jika pendidikan
bertambah 1 th, maka pendapatan akan bertambah $1000. Koefisien
regresi pendapatan thd motivasi kerja adlh 0,0002, artinya jika
pendapatan bertambah $1, maka skor motivasi akan bertambah
0,0002 poin.
Jadi, jika pendidikan bertambah 1 th dan pendapatan naik $1000,
maka skor motivasi akan bertambah (1000)x(0,0002) = 0,2 poin.
KONSEP PENTING (8)
 Effect decomposition. Koef. jalur dpt jg digunakan utk menguraikan
korelasi dlm model jalur menjadi pengaruh langsung & tdk langsung,
spt digambarkan melalui panah dlm model jalur. Hal ini didasarkan pd
aturan bhw dlm suatu sistem persamaan linier, total pengaruh suatu
variabel j thd variabel i mpk jumlah nilai pd setiap jalur dari j ke i.
 Pd kasus sblmnya, satisfaction sbg var. terikat, & age sbg var. bebas.
Indirect effect dr age thd satisfaction dihitung dg mengalikan masing-
masing koef. jalur dr age ke satisfaction.
 Age ⇒ income ⇒ satisfaction = (0,57)x(0,47) = 0,26
 Age ⇒ autonomy ⇒ satisfaction = (0,28)x(0,58) = 0,16
 Age ⇒ autonomy ⇒ income ⇒ satisfaction = (0,28)x(0,22)x(0,47) = 0,03
 Total indirect effect = 0,45
 Diketahui direct effect age thd satisfaction = -0,08
 Total pengaruh age thd satisfaction adlh (-0,08+0,45) = 0,37
KONSEP PENTING (9)
 Signifikansi dan goodness of fit dalam model jalur.
 Untuk menguji koefisien jalur secara individual dpt
digunakan nilai uji t atau F dari output regresi.
 Untuk menguji model jalur digunakan uji goodness of
fit.
 Uji goodness of fit dpt dilakukan dg memasukkan
model beserta data yg digunakan ke dlm program
model persamaan struktural (structural equation
modeling) spt LISREL dan AMOS.
KONSEP PENTING (10)
CONTOH DIAGRAM JALUR (1)
 Variabel X1 dan X2 mpk variabel eksogen
 Hubungan kedua variabel bersifat korelatif → dinyatakan
oleh grs lengkung dg 2 kepala panah
 Grs dg 1 kepala panah mpk hubungan yg bersifat
kausalitas, spt X1 thd X3 dan X3 thd X4
 Variabel X3 dan X4 disebut variabel endogen dan terikat
dengan kesalahan (error)
X1
X4
X3
X2
u
v
CONTOH DIAGRAM JALUR (2)
 Besarnya pengaruh dr satu variabel thd variabel lain
dinyatakan dg suatu koefisien, misalkan pengaruh X3 thd
X4 dinyatakan dg pX4X3.
 Indeks pertama menyatakan variabel yg dipengaruhi dan
indeks kedua menyatakan variabel yg mempengaruhi.
ANALISIS JALUR
 Pada analisis jalur berlaku suatu aturan yg disebut the
first law (Kenny, 1979), yaitu:
dimana pyxi mpk koefisien jalur dari variabel xi thd variabel
y dan ρxiz adlh korelasi antara variabel xi dan variabel z.
 Rumus tersebut menyatakan bahwa untuk mendapatkan
korelasi antara variabel z dan variabel endogen y sama
dg jumlah perkalian setiap parameter untuk setiap
variabel yg mempengaruhi dg korelasi setiap variabel tsb
dg variabel prediktor z.
zx
i
yxyz ii
p ρρ ∑=
ANALISIS JALUR
 Pada model diatas, korelasi antara X1 dan X3 dapat
dijabarkan ke dalam:
p31 = p31ρ11 + p32ρ21 + p3uρu1
 Dari model diketahui, variabel endogen X3 dipengaruhi
oleh variabel eksogen X1dan X2, dan unsur kesalahan u.
 Karena ρ11 = 1 dan ρu1 = 0, persamaan diatas menjadi
p31 = p31 + p32ρ21
X1
X4
X3
X2
u
v
a
b
c
d
e
f
g
ANALISIS JALUR
 Dg cara yg sama diperoleh:
ρ32 = p32 + p31ρ12
ρ34 = p31ρ14 + p32ρ12
ρ41 = p41 + p42ρ21 + p43ρ31
ρ42 = p42 + p41ρ12 + p43ρ32
ρ43 = p43 + p42ρ23 + p41ρ13
X1
X4
X3
X2
u
v
p31
p32
p41
p42
p43
p3u
p4v
ANALISIS JALUR
 Persamaan regresi utk model di atas:
X3 = aX1 + bX2 + fu
X4 = dX2 + cX1 + eX3 + gv
 Koefisien regresi parsial pada kedua model diatas mpk
koefisien regresi parsial standardized yg dapat dihitung
dg mengolah masing-masing persamaan regresi.
X1
X4
X3
X2
u
v
a
b
c
d
e
f
g
ANALISIS JALUR
 Uji signifikansi koefisien jalur (pyx) sama spt uji koefisien
regresi klasik dg uji t (Schumacker & Lomax, 1996).
 Uji kecocokan model (model fit) dpt digunakan statistik uji
khi-kuadrat (Specht, 1975 & Pedhazur, 1982).
 Hipotesis:
H0: R = R(θ)
(model cocok (fit) = matriks korelasi model teoritis
sama dg matriks korelasi empiris)
H1: R ≠ R(θ)
(model tidak cocok = matriks korelasi model teoritis
tidak sama dg matriks korelasi empiris)
ANALISIS JALUR
 Statistik Uji:
W = -(n-d)ln(Q) ~ Khi-Kuadrat (d)

More Related Content

What's hot

Kuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputer
Kuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputerKuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputer
Kuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputerNur Anita Okaya
 
Portofolioninik
PortofolioninikPortofolioninik
PortofolioninikIcal Azmy
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraOnggo Wiryawan
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaindahnuur
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Presentasi lab statistik
Presentasi lab statistikPresentasi lab statistik
Presentasi lab statistikJulita Anggrek
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda MarsandiAnalisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandisandi marsandi
 
Metode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiMetode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiFahmi Hakam
 

What's hot (20)

Kuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputer
Kuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputerKuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputer
Kuliah 2a penelitian di bidang ilmu komputer
 
Portofolioninik
PortofolioninikPortofolioninik
Portofolioninik
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan ganda
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Presentasi lab statistik
Presentasi lab statistikPresentasi lab statistik
Presentasi lab statistik
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhana
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Metode Analisis faktor
Metode Analisis faktorMetode Analisis faktor
Metode Analisis faktor
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda MarsandiAnalisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
 
Metode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiMetode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem Informasi
 
ANALISIS-JALUR.ppt
ANALISIS-JALUR.pptANALISIS-JALUR.ppt
ANALISIS-JALUR.ppt
 

Similar to Analisis+jalur

ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.pptARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.pptJhonArip1
 
ppt analisis jalur statistika pendidikan
ppt analisis jalur statistika pendidikanppt analisis jalur statistika pendidikan
ppt analisis jalur statistika pendidikanyunandafitrahoke
 
Tugas analisa kuantitatif
Tugas  analisa kuantitatifTugas  analisa kuantitatif
Tugas analisa kuantitatifRestiMaiwandira
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Jurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyantoJurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyantoAchmad Fauzan
 
1118-1-2169-1-10-20150205.pdf
1118-1-2169-1-10-20150205.pdf1118-1-2169-1-10-20150205.pdf
1118-1-2169-1-10-20150205.pdfPerlin1
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptSetrireski
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxDepriZon1
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasiRatu Bilqis
 

Similar to Analisis+jalur (20)

Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis jalur kel 4
Analisis jalur  kel 4Analisis jalur  kel 4
Analisis jalur kel 4
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.pptARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
ARIP_1606823020_REGRESI_LINIER_BERGANDA_ANALYSISS PATH.ppt
 
ppt analisis jalur statistika pendidikan
ppt analisis jalur statistika pendidikanppt analisis jalur statistika pendidikan
ppt analisis jalur statistika pendidikan
 
Tugas analisa kuantitatif
Tugas  analisa kuantitatifTugas  analisa kuantitatif
Tugas analisa kuantitatif
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
ANALISA-JALUR-1.ppt
ANALISA-JALUR-1.pptANALISA-JALUR-1.ppt
ANALISA-JALUR-1.ppt
 
PPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdf
PPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdfPPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdf
PPT STATDAS PATH ANALYSIS.pdf
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
PPT KS GS 312.pptx
PPT KS GS 312.pptxPPT KS GS 312.pptx
PPT KS GS 312.pptx
 
Analisis Jalur
Analisis JalurAnalisis Jalur
Analisis Jalur
 
Jurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyantoJurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyanto
 
1118-1-2169-1-10-20150205.pdf
1118-1-2169-1-10-20150205.pdf1118-1-2169-1-10-20150205.pdf
1118-1-2169-1-10-20150205.pdf
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
11 Sem -materi.pdf
11 Sem -materi.pdf11 Sem -materi.pdf
11 Sem -materi.pdf
 
regresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdfregresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdf
 
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.pptPertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
Pertemuan 8 Regresi dan Korelasi.ppt
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasi
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Analisis+jalur

  • 1. MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL (STRUCTURAL EQUATION MODEL - SEM) BAHAN KULIAH PADA PROGRAM PASCASARJANA KAJIAN TIMUR TENGAN DAN ISLAM UNIVERSITAS INDONESIA
  • 2. MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL  Mpk suatu teknik statistik yg menganalisis variabel indikator, variabel laten, dan kesalahan pengukurannya  Dapat menganalisis secara 2 arah (reciprocal)  Software yg dapat digunakan:  LISREL (Joreskog & Sorbom)  EQS5 (Bentler)  SEPATH (Steiger)  AMOS (Arbuckle)  CALIS (SAS Institute)  LISCOMP (Muthen)  MPLUS (Muthen & Muthen)  RAMONA (Browne & Mels)
  • 3. MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL  Jenis-jenis Model Persamaan Struktural (Raykov & Marcoulides, 2000) 1. Model analisis jalur (path analysis models)  Digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel  Tidak mempertimbangkan kesalahan pengukuran 2. Model analisis faktor konfirmatif (confirmatory factor analysis models)  Biasanya tidak mengasumsikan arah hubungan, tp hanya ada hubungan korelatif  Digunakan untuk mengevaluasi pola-pola hubungan antar variabel
  • 4. MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL  Jenis-jenis Model Persamaan Struktural (Raykov & Marcoulides, 2000) 3. Model persamaan struktural (structural equation models)  Diasumsikan secara spesifik arah hubungan antar variabel  Dapat digunakan untuk menguji apakah teori yg diusulkan (proposed theory) sesuai dg model empirisnya. 3. Model perubahan laten (latent change models)  Memungkinkan untuk melakukan studi pola perubahan karena waktu  Fokus untuk memantau pola perubahan, seperti pola pertumbuhan (growth) dan penurunan (decline)
  • 5. PATH ANALYSIS  Merupakan perluasan dr analisis regresi yg digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sbg variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lain yg merupakan variabel akibat.  Bertujuan utk menguji apakah model yg diusulkan didukung oleh data, dg cara membandingkan matriks korelasi teoritis dan matriks korelasi empiris. Jika kedua matriks relatif sama, maka model dikatakan cocok.  Pengujian dilakukan dg menggunakan koefisien determinasi ganda (multiple determination) - (Pedhazur, 1982).
  • 6. PATH ANALYSIS  Model digambarkan dlm bentuk lingkaran-dan-panah dimana panah tunggal menyatakan “sesuatu yg menyebabkan”  Contoh:  Memerlukan asumsi-asumsi spt pada analisis regresi.  Sangat sensitif pd spesifikasi model krn kesalahan dlm menentukan variabel akan berpengaruh thd koefisien jalur, yg digunakan utk menilai pengaruh langsung/tdk langsung suatu variabel thd variabel terikat. x1 x2 x3 x4
  • 7.  Estimasi jalur dapat dilakukan dengan regresi OLS atau MLE (antar software bisa berbeda metode estimasi)  Model Jalur (Path Model), mpk diagram yg mengaitkan variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat.  Panah tunggal menunjukkan hubungan antara variabel bebas (eksogen)/variabel antara dan variabel endogen (terikat).  Panah ganda menunjukkan hubungan sepasang variabel eksogen.  Terkadang panjang panah dalam model jalur menunjukkan proporsi besarnya koefisien jalur. KONSEP PENTING (1)
  • 8.  Causal Path, untuk suatu variabel meliputi (1) jalur langsung yg mengarah ke variabel tsb, dan (2) korelasi jalur (variabel endogen berkorelasi dg variabel lain yg memiliki jalur (panah) menuju ke variabel tertentu.  Contoh model jalur:  Model diatas memiliki variabel eksogen A, B, dan C yg saling berkorelasi dan variabel endogen D dan E.  Suku error tidak dimunculkan.  Jalur yg menyatakan variabel yg mempengaruhi D adalah A ke D, B ke D, dan jalur yg menyatakan pengaruh tdk langsung thd D adalah dari B ke A ke D, dari C ke A ke D, dan dari C ke B ke D. KONSEP PENTING (2) A B C D E
  • 9.  Variabel eksogen dan endogen.  Variabel eksogen = variabel yg tdk dipengaruhi variabel lain (tdk ada panah yg mengarah ke variabel tsb). Jika 2 variabel eksogen saling berkorelasi, hal ini diindikasikan oleh panah 2 arah yg menghubungkan variabel tsb.  Variabel endogen = variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (ada panah yg mengarah ke variabel tsb). Variabel endogen terdiri atas variabel antara (intervening variables) dan variabel terikat (dependent variables).  Variabel antara memiliki panah yg mengarah dan yg meninggalkan variabel tsb, sedangkan variabel terikat hanya memiliki panah yg mengarah ke variabel tsb. KONSEP PENTING (3)
  • 10.  Koefisien Jalur (path coefficient), mpk koefisien regresi yg distandarisasi (beta) yg menunjukkan pengaruh langsung dr suatu variabel bebas thd variabel terikat pada suatu model jalur. Misal pada model regresi dg satu variabel bebas, koefisien beta (koefisien b untuk data yg dibakukan) akan sama dg koefisien korelasi, shg pada kasus model jalur dg satu variabel terikat dan satu variabel eksogen, koefisien jalur dlm kasus tsb merupakan koefisien korelasi ordo nol. KONSEP PENTING (4)
  • 11.  Misal model berikut (Bryman, A. and D. Cramer, 1990):  Model tsb dpt dituliskan sbb: 1. Satisfaction = b11age+b12autonomy+b13income+e1 2. Income = b21age+b22autocomy+e2 3. Autonomy = b31age+e3  Koefisien jalur (b) dlm persamaan tsb mpk koef. regresi parsial yg dibakukan. Koef. jalur disebut jg koefisien p atau pembobot beta sederhana, yg didasarkan pd kegunaan dlm model regresi berganda. KONSEP PENTING (5) Age Autonomi Job satisfaction Income
  • 12.  Bryman, A. and D. Cramer memperoleh model sbb:  Variabel terikat pd setiap persamaan adalah semua variabel endogen (semua variabel kecuali variabel “age”, yg mpk variabel eksogen) dan variabel bebas pd setiap persamaan adalah semua variabel dg panah yg menuju variabel terikat. KONSEP PENTING (6) Age Autonomi Job satisfaction Income -0,08 0,28 0,58 0,57 0,22 0,47
  • 13.  Unsur gangguan (disturbance term). Suku sisaan/ kesalahan, disebut juga unsur gangguan, merefleksikan keragaman yg tidak dapat dijelaskan (pengaruh dari variabel yg tidak terukur) dan kesalahan pengukuran.  Besarnya pengaruh unsur gangguan untuk suatu variabel endogen adalah (1 – R2 ).  Besarnya nilai koefisien jalur adalah KONSEP PENTING (7) 2 R1−
  • 14.  Path multiplication rule. Nilai suatu jalur gabungan mpk perkalian dari masing-masing koefisien jalur. Misal pendidikan berpengaruh thd pendapatan dan selanjutnya berpengaruh thd motivasi kerja. Misalkan juga koefisien regresi pendidikan thd pendapatan adlh 1000, artinya jika pendidikan bertambah 1 th, maka pendapatan akan bertambah $1000. Koefisien regresi pendapatan thd motivasi kerja adlh 0,0002, artinya jika pendapatan bertambah $1, maka skor motivasi akan bertambah 0,0002 poin. Jadi, jika pendidikan bertambah 1 th dan pendapatan naik $1000, maka skor motivasi akan bertambah (1000)x(0,0002) = 0,2 poin. KONSEP PENTING (8)
  • 15.  Effect decomposition. Koef. jalur dpt jg digunakan utk menguraikan korelasi dlm model jalur menjadi pengaruh langsung & tdk langsung, spt digambarkan melalui panah dlm model jalur. Hal ini didasarkan pd aturan bhw dlm suatu sistem persamaan linier, total pengaruh suatu variabel j thd variabel i mpk jumlah nilai pd setiap jalur dari j ke i.  Pd kasus sblmnya, satisfaction sbg var. terikat, & age sbg var. bebas. Indirect effect dr age thd satisfaction dihitung dg mengalikan masing- masing koef. jalur dr age ke satisfaction.  Age ⇒ income ⇒ satisfaction = (0,57)x(0,47) = 0,26  Age ⇒ autonomy ⇒ satisfaction = (0,28)x(0,58) = 0,16  Age ⇒ autonomy ⇒ income ⇒ satisfaction = (0,28)x(0,22)x(0,47) = 0,03  Total indirect effect = 0,45  Diketahui direct effect age thd satisfaction = -0,08  Total pengaruh age thd satisfaction adlh (-0,08+0,45) = 0,37 KONSEP PENTING (9)
  • 16.  Signifikansi dan goodness of fit dalam model jalur.  Untuk menguji koefisien jalur secara individual dpt digunakan nilai uji t atau F dari output regresi.  Untuk menguji model jalur digunakan uji goodness of fit.  Uji goodness of fit dpt dilakukan dg memasukkan model beserta data yg digunakan ke dlm program model persamaan struktural (structural equation modeling) spt LISREL dan AMOS. KONSEP PENTING (10)
  • 17. CONTOH DIAGRAM JALUR (1)  Variabel X1 dan X2 mpk variabel eksogen  Hubungan kedua variabel bersifat korelatif → dinyatakan oleh grs lengkung dg 2 kepala panah  Grs dg 1 kepala panah mpk hubungan yg bersifat kausalitas, spt X1 thd X3 dan X3 thd X4  Variabel X3 dan X4 disebut variabel endogen dan terikat dengan kesalahan (error) X1 X4 X3 X2 u v
  • 18. CONTOH DIAGRAM JALUR (2)  Besarnya pengaruh dr satu variabel thd variabel lain dinyatakan dg suatu koefisien, misalkan pengaruh X3 thd X4 dinyatakan dg pX4X3.  Indeks pertama menyatakan variabel yg dipengaruhi dan indeks kedua menyatakan variabel yg mempengaruhi.
  • 19. ANALISIS JALUR  Pada analisis jalur berlaku suatu aturan yg disebut the first law (Kenny, 1979), yaitu: dimana pyxi mpk koefisien jalur dari variabel xi thd variabel y dan ρxiz adlh korelasi antara variabel xi dan variabel z.  Rumus tersebut menyatakan bahwa untuk mendapatkan korelasi antara variabel z dan variabel endogen y sama dg jumlah perkalian setiap parameter untuk setiap variabel yg mempengaruhi dg korelasi setiap variabel tsb dg variabel prediktor z. zx i yxyz ii p ρρ ∑=
  • 20. ANALISIS JALUR  Pada model diatas, korelasi antara X1 dan X3 dapat dijabarkan ke dalam: p31 = p31ρ11 + p32ρ21 + p3uρu1  Dari model diketahui, variabel endogen X3 dipengaruhi oleh variabel eksogen X1dan X2, dan unsur kesalahan u.  Karena ρ11 = 1 dan ρu1 = 0, persamaan diatas menjadi p31 = p31 + p32ρ21 X1 X4 X3 X2 u v a b c d e f g
  • 21. ANALISIS JALUR  Dg cara yg sama diperoleh: ρ32 = p32 + p31ρ12 ρ34 = p31ρ14 + p32ρ12 ρ41 = p41 + p42ρ21 + p43ρ31 ρ42 = p42 + p41ρ12 + p43ρ32 ρ43 = p43 + p42ρ23 + p41ρ13 X1 X4 X3 X2 u v p31 p32 p41 p42 p43 p3u p4v
  • 22. ANALISIS JALUR  Persamaan regresi utk model di atas: X3 = aX1 + bX2 + fu X4 = dX2 + cX1 + eX3 + gv  Koefisien regresi parsial pada kedua model diatas mpk koefisien regresi parsial standardized yg dapat dihitung dg mengolah masing-masing persamaan regresi. X1 X4 X3 X2 u v a b c d e f g
  • 23. ANALISIS JALUR  Uji signifikansi koefisien jalur (pyx) sama spt uji koefisien regresi klasik dg uji t (Schumacker & Lomax, 1996).  Uji kecocokan model (model fit) dpt digunakan statistik uji khi-kuadrat (Specht, 1975 & Pedhazur, 1982).  Hipotesis: H0: R = R(θ) (model cocok (fit) = matriks korelasi model teoritis sama dg matriks korelasi empiris) H1: R ≠ R(θ) (model tidak cocok = matriks korelasi model teoritis tidak sama dg matriks korelasi empiris)
  • 24. ANALISIS JALUR  Statistik Uji: W = -(n-d)ln(Q) ~ Khi-Kuadrat (d)