2. Topik Pembahasan
Apa itu TAK dan TAK Persepsi Sensori
Definisi
01
Tujuan TAK
Tujuan
02
Kriteria anggota kelompok yang akan di beri TAK
Kriteria
03
Struktur dan Pelaksanaan Terapi
Struktur & Pelaksanaan
04
3. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok pasien
yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok dibagi sesuai dengan kebutuhan yaitu,
stimulasi persepsi, sensori, orientasi realita, sosialisasi dan penyaluran energi
4. TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Pasien dapat meningkatkan kemampuan
diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
Pasien dapat mengenal halusinasi.
a. Dengan cara menghardik.
b. Dengan melakukan kegiatan kegiatan.
c. Dengan bercakap-cakap.
d. Dapat memanfaatkan obat dengan baik.
5. KRITERIA
Membership group atau kelompok keanggotaan merupakan kelompok sosial yang
menunjukkan bahwa seseorang secara resmi dan secara fisik merupakan bagian
dari kelompok tersebut sebagai seorang anggota. Adapun kriteria yang sesuai
yaitu :
Kriteria Anggota Kelompok
Halusinasi pendengaran adalah jenis halusinasi yang paling umum
terjadi, yang menyebabkan seseorang mendengar suara-suara
yang tidak didengar orang lain.
1.Pasien yang mengalami halusinasi pendengaran.
Pasien yang sudah pernah di beri strategi pelaksanaan misalkan
menghardik
2.Pasien halusinasi pendengaran yang sudah terkontrol.
Apabila kolaborasi dapat dilaksanakan dengan baik, kemampuan
seseorang atau organisasi itu akan menjadi semakin kuat dalam
menangani perubahan atau masalah yang di hadapi
3.Pasien yang dapat diajak kerjasama.
6. Struktur Pelaksana
Merupakan orang yang
memimpin dan mengarahkan
suatu kelompok dalam
organisasi atau perusahaan
untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Leader
Rekan leader yang
membantu leader
dalam melaksanakan
tugas
Co-Leader
Fasilitator adalah orang yang
menjadi perantara antara
sesama peserta untuk
bersama-sama merumuskan
suatu narasi/konsep.
Fasilitator
Melakukan pengamatan aktivitas yang
di laksanakan. Melakukan
pendampingan. Mengarsipkan
dokumen. Melakukan input data hasil
pengamatan dan interview.
Observer
7. Tugas Leader
Mampu memimpin terapi aktifitas
kelompok dengan baik dan tertib.
Memberikan memotivasi anggota untuk aktif
dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya.
Membacakan tujuan dan peraturan
kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
Menjelaskan permainan.
Menetralisir bila ada masalah
yang timbul dalam kelompok
8. Tugas Co-Leader
Memberikan reward bagi kelompok yang
menyelesaikan perintah dengan cepat.
04
Memberikan punishment bagi kelompok
yang kalah.
05
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke
leader tentang aktifitas pasien. 01
Membantu leader dalam memimpin
permainan. 02
Mengingatkan leader jika kegiatan
menyimpang. 03
9. Tugas Fasilitator
Tugas Observer
Memfasilitasi pasien yang
kurang aktif.
Memberikan stimulus pada
anggota kelompok.
Berperan sebagai role play bagi
pasien selama kegiatan.
Mengobservasi dan mencatat
jalannya proses kegiatan.
Mencatat perilaku verbal dan non
verbal pasien selama kegiatan
berlangsung.
Mencatat peserta yang aktif dan pasif
dalam kelompok.
10. Sesi Pelaksanaan
Sesi 5
Mengontrol halusinasi
dengan patuh minum
obat.
Mengontrol halusinasi
dengan membuat
jadwal kegiatan
Sesi 3
Mengenal halusinasi
Sesi 1
Mencegah halusinasi
dengan bercakap-cakap
Sesi 4
Mengontrol halusinasi dengan
teknik menghardik
Sesi 2
11. 01
02
03
suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik, baik pada dirinya sendiri maupun orang
lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tak terkontrol
Resiko Perilaku Kekerasan
perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal
yang disertai dengan respon yang berkurang atau berlebihan.
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
sekitarnya.
Isolasi Sosial
Menurut Zelika dan Dermawan (2015)
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul
13. PENGKAJIAN
Resiko menciderai diri sendiri
dan orang lain.
status kesehatan fisik, mental, dan
emosional secara umum.
d.Sistem dukungan dalam keluarga,
kelompok sosial atau komunitas.
Keyakinan dan nilai spiritual.
Keluhan/masalah utama.
Riwayat pribadi dan keluarga.
Kegiatan hidup sehari-hari
(activities of daily living).
Kebiasaan dan keyakinan kesehatan.
Hal-hal yang
perlu di kaji
14. INTERVENSI
Bina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
Diskusikan dengan pasien isi, frekuensi, situasi, perasaan
dan apa yang dilakukan ketika terjadi halusinasi.
Identifikasi cara yang dilakukan jika terjadi halusinasi.
Diskusikan cara baru untuk mengontrol timbulnya
halusinasi.
Kolaborasi pemberian terapi obat sesuai anjuran
dokter.
15. IMPLEMENTASI
SP 3
SP 1
SP 4
SP 2
Strategi Pelaksanaan 1
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien.
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien.
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien.
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
pasien.
Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi.
Mengidentifikasi respon pasien terhadap
halusinasi.
Strategi Pelaksanaan 2
Mengajarkan pasien
menghardik halusinasi.
Menganjurkan pasien
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.
Strategi Pelaksanaan 3
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien.
Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakapcakap
dengan orang lain.
Menganjurkan pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan harian.
Strategi Pelaksanaan 4
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien.
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur.
Menganjurkan pasien
memasukan dalam kegiatan
harian
16. EVALUASI
Menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi.
Menghardik halusinasi.
Bercakap dengan orang lain di sekitarnya bila timbul
halusinasi.
Menyusun jadwal kegiatan dari bangun tidur di pagi hari
sampai mau tidur pada malam hari selama 7 hari dalam
seminggu dan melaksanakan jadwal tersebut secara mandiri.
Mematuhi program pengobatan.
Menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi:
Mengungkapkan isi halusinasi yang dialaminya.
Menjelaskan situasi yang mencetuskan halusinasi.
Menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasi yang dialami.