Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
PP3D-DimensiTiga
1. 1
MAKALAH HASIL PENELITIAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Judul : Pengembangan media pembelajaran materi dimensi tiga
dengan menggunakan Cabri 3D pada kelas X.
Nama : M. Noviarsyah Dp
NIM : 06111408003
Pembimbing : 1. Dr. Budi Santoso, M.Si
2. Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran berupa
power point cabri 3D yang valid dan praktis pada materi dimensi tiga
menentukan sudut dalam ruang; (2) mengetahui efek potensial power point cabri
3D yang telah dikembangkan pada materi dimensi tiga menentukan sudut dalam
ruang di kelas X SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
development research yang terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap preliminary
yang meliputi analisis dan desain dan tahap formative evaluation yang terdiri dari
self evaluation, expert riview, one-to-one, small group, dan field test. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Palembang yang berjumlah 44 orang
siswa. Penelitian ini menghasilkan power point yang di gabungkan dengan Cabri
3D dan dapat disimpulkan bahwa: (1) Power point Cabri 3D yang dikembangkan
pada materi dimensi tiga menentukan sudut dalam ruang dapat dikategorikan
valid dan praktis; (2) power point Cabri 3D yang dikembangkan pada materi
dimensi tiga menentukan sudut dalam ruang memiliki efek potensial terhadap
hasil belajar siswa akan tetapi kurang maksimal target yang dicapai, dapat dilihat
dari hasil tes yang menunjukan 54 % siswa berada di kategori baik berdasarkan
KKM di sekolah tersebut.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Cabri 3D.
2. 2
PENDAHULUAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah berkembang dengan
pesat di era globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan
berlangsung dengan cepat. Pengaruh globalisasi dapat berupa hal yang positive
dan negative pada suatu negara. Persaingan yang terjadi pada era globlisasi ini
menumbuhkan kompetisi antar bangsa, sehingga menuntut adanya
pengembangan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan TIK memiliki
pengaruh yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya pada
bidang pendidikan. Bahkan saat ini TIK telah menjadi salah satu mata pelajaran
yang berlaku di setiap satuan pendidikan mulai dari tingkat sekolah menengah
pertama (SMP) sampai ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam bidang
pendidikan, komputer bagian dari TIK yang memiliki potensi sangat besar dalam
upaya meningkatkan kualitas pembelajran. (Depdiknas, 2009 : 7-8). Kebutuhan
akan multimedia interaktif semakin dirasakan, mengingat kondisi perkembangan
teknologi informasi semakin berkembang pesat. Kebutuhan ini tidak hanya
sebagai wacana tetapi dilegalisasi melalui terbitnya kurikulum 2004 yang
memasukkan mata pelajaran TIK di sekolah, yang secara spesifik mempelajari TI
sebagai keahlian produktif.(Kurikulum 2004). Bahkan pada kurikulum 2013 TIK
digunakan sebagai media pembelajaran semua mata pelajaran sehingga tujuan
dari kurikulum 2013 menghendaki untuk menuntun siswa mencari tahu bukan
diberi tahu dapat tercapai (Kurikulum 2013).
TIK dapat digunakan untuk mengatasi beberapa kesulitan dalam
pembelajaran matematika terutama yang berkaitan dengan melukis. Menurut
Anthony (2008 : 2) “Research studies suggest that students have difficulties in
interpreting 2D drawings of 3D figures in textbooks”. “ Dengan kata lain siswa
mengalami berbagai kesulitan di dalam menginterpretasikan bentuk 2D dari
Gambar 3D di dalam buku teks “.
Salah satu materi matematika yang berkaitan dengan melukis adalah
geometri. Geometri merupakan satu topik yang penting dalam pembelajaran
matematika, karena geometeri memberikan kontribusi yang besar pada Ujian
Nasional, SBMPTN, PISA, TIMSS, dan Olimpiade. Bahkan pada TIMSS dan
PISA proporsi geometri adalah yang yang paling besar.
3. 3
Menurut pendapat para ahli, pembelajaran geometri berbasis TIK akan
lebih efektif jika menggunakan software cabri 3D. Penggunaan software cabri
3D dalam pembelajaran Geometri terutama dimensi tiga sangat efektif khususnya
dalam memperkenalkan bentuk geometri dimensi tiga kepada peserta didik dan
memberikan daya visual yang cukup.(Accascina dan Rogora, 2006). Menurut
Petrovici et al. (2010) penggunaan software cabri 3D dalam pembelajaran
geometri di sekolah menengah dapat meningkatkan pemahaman dan kreativitas
peserta didik, dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berdiskusi
dengan teman sebaya dan guru, dapat mengembangkan imajinasi dan visualisasi
ruang, dapat mengaitkan antara teori dan terapannya, efisien dalam waktu belajar,
serta meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam berkontribusi kepada
kelompok.
dan mata pelajaran geometri mempunyai peluang yang lebih besar di
bandingkan mata pelajaran yang lainnyawe untuk dipahami, akan tetapi fakta
yang ada di lapangan menunjukkan hasil belajar siswa masih mengalami yang
kurang memuaskan.
Penelitian ini juga didukung oleh peneliti Pradani dkk (2013) yang
menunjukkan bahwa pembelajaran pada konsep jarak melalui strategi REACT
berbantuan program Cabri 3D dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi dimensi tiga pada konsep jarak. Namun dalam penelitian sebelumnya,
hanya menerapkan software cabri 3D kedalam proses pembelajaran. Berdasarkan
permasalahan yang ada maka peneliti mendesain media pembelajaran berupa
power point cabri 3D yang valid dan praktis, serta melihat efek potensial terhadap
hasil belajar siswa.
Penggunaan software cabri 3D pada pembelajaran geometri di sekolah sangat
efektif apabila didukug oleh fasilitas yang memadai terutama komputer dan LCD.
Di MAN 2 Palembang fasilitas yang tersedia untuk mendukung pembelajaran
dengan menggunakan software cabri 3D sudah memadai. Pada setiap kelas
tersedia perangkat LCD untuk pembelajaran. Namun sampai saat ini guru belum
menggunakan fasilitas ini untuk pembelajaran dimensi tiga, sehingga hasil belajar
siswa pada materi ini belum memuaskan. Berdasarkan hasil tes sebelumnya
diperoleh data bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam menentukan sudut
4. 4
dalam bangun ruang dimensi tiga. Data ini juga sesuai dengan pernyataan Chaim
dkk (dalam johnson 2000 : 18) bahwa siswa sulit mengkomunikasikan informasi
visual, terutama dalam mengkomunikasikan sebuah lingkungan tiga dimensi
(misalnya, sebuah bangunan terbuat dari balok kecil) melalui alat dua dimensi (
misalnya kertas dan pensil ) atau sebaliknya. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan power point cabri 3D yang valid dan praktis untuk
materi dimensi tiga menentukan sudut dalam ruang, serta untuk melihat efek
potensial terhadap hasil belajar siswa.
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Palembang dan subjek penelitian ini
adalah siswa kelas X IPA 2 Semester 1 tahun ajaran 2014-2015.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Development Research yaitu proses
mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian. Penelitian ini bertujuan
untuk menghasilkan Bahan ajar berupa power point cabri 3D materi dimensi
dengan menggunakan cabri 3D yang valid, praktis dan memiliki efek potensial
C. Tahap penelitian
Pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D ini
dilakukan melalui dua tahapan yaitu tahap preliminary yang meliputi analisis dan
desain dan tahap formative evaluation, meliputi self evaluation, expert review,
one-to-one, small group, dan field test. (Tessmer, 1993 and Zulkardi, 2006).
D. Teknik Pengumpulan data
1. Walktrough
Pada langkah ini dilakukan validasi prototipe dengan memberikan hasil prototipe
pertama kepada para pakar, yang terdiri dari dosen matematika dan guru
matematika/praktisi untuk memvalidasi. Para pakar melakukan evaluasi dari
setiap aspek telah ditentukan yaitu konten, kebahasan, kegrafisan dan visualisasi
media.(Depdiknas 2008a:28).
5. 5
2. Tes
Test ini dilakukan pada saat akhir dari kegiatan pembelajaran untuk melihat efek
dari pemanfaatn bahan ajar terhadap hasil belajar siswa.
E. Teknik Analisis data
1. Analisis data kevalidan
Tahapan ini merinci pada saran dan komentar yang telah diberikan oleh dosen
dan guru matematika/praktisi ketik pada tahap expert review dan one-to-one.
Hasil dari saran dan komentar tersebut sebagai bahan perbaikan prototipe untuk
menghasilkan kevalidan prototipe.
2. Analisis hasil tes
Hasil jawaban dari latihan soal-soal dan tes akhir pembelajaran diolah untk
menghasilkan nilai akhir, dimana nilai tersebut dianalisis untuk mengetahui
kategori hasil belajar siswa berpatokan pada KKM disekolah tempat peneliti di
MAN 2 Palembang. KKM matemataika 75.
HASIL DAN PEBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menghasilkan power point materi dimensi tiga dengan
menggunakan Cabri 3D yang valid, praktis dan mempunyai efek potensial
terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA 2 MAN 2 Palembang dari 5 aspek yaitu
konten, konstruk, bahasa, kegrafisan dan visualisasi media. Penelitian ini
dilakukan dalam dua tahap yaitu Preliminary, dan Formaive Evaluation. Jadwal
kegiatan penelitian untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Tanggal Kegiatan
10 Maret 2014
Mengidentifikasi masalah di lapangan
dengan menanyakan kesulitan belajar.
10 Maret 2014
Menganalisis siswa, kurikulum, dan
materi.
6. 6
3 November 2014 – 3 Februari 2015
Mengembangkan Power Point
digabungkan dengan Cabri 3D.
21 Februari 2015 – 6 Maret 2015
Melakukan evaluasi formative tahap expert
review dan one-to-one dengan siswa SMA
N 13 Palembang.
11 Maret 2015
Melakukan Small Group dengan lima
orang siswa SMA N 13 palembang
16 Maret 2015
Bertemu Wakil kurikulum MAN 2
Palembang
24 Maret – 1 April 2015
Melakukan Field Test di kelas X IPA 2
MAN 2 Palembang.
1. Preliminary
Pada tahapan preliminary ini terdiri dari dua tahapan penelitian yaitu Analisis dan
desain.
a. Analisis
Pada tahap ini, ada 3 fokus analisis yaitu Analisis Siswa, Analisis
Kurikulum dan Analisis Materi. Analisis siswa bertujuan untuk mengetahui
kemampuan maupun kekurangan siswa yang menjadi subjek penelitian. Analisis
kurikulum bertujuan untuk melihat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) mata pelajaran matematika materi Dimensi tiga (Geometri).
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. 7
Tabel 4.1 SK dan KD Materi Dimensi Tiga(Geometri)
Pada tahap analisis materi peneliti memilih materi yang sesuai dengan
apa yang menjadi kesulitan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh
karena itu peneliti memilih materi Dimensi tiga menentukan sudut dalam ruang,
b. Desain prototipe
Pada tahap ini peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa Power
point dengan menggunakan Cabri 3D dalam pembuatannya. Adapun tahap desain
meliputi mendesain tujuan pembelajaran, dan mendesain Cabri 3D untuk
digunakan pada power point.
2. Tahap Formative Evaluation
Pada tahapan Formative evaluation dilakukan beberapa tahap yaitu self
evaluation, expert review, one-to-one, small group, dan field test.
a. Self Evaluation
Pada tahap ini peneliti melakukan penilaian sendiri terhadap prototipe yang
telah didesain. Self Evaluation ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari rancangan awal prototipe.
b. Expert Review
Draf prototipe yang telah dievaluasi secara self evaluation maka selanjutnya
draf prototipe ditelaah lebih lanjut oleh para pakar untuk melihat kevalidannya.
Sebagai validator pada tahapan expert review adalah :
1. Budi Mulyono, S.Pd., M.Sc. merupakan Dosen FKIP Matematika Unsri.
2. Elika Kurniadi, S.Pd., M.Sc. merupakan Dosen FKIP Matematika Unsri.
3. Menentukan kedudukan jarak, garis,
dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis, dan bidang dalam ruang dimensi
tiga.
3.1 Memahami konsep jarak dan sudut
antar titik, garis dan bidang melalui
demonstrasi menggunakan alat peraga
atau media lainnya.
3.2 Menggunakan berbagai prinsip
bangun datar dan ruang serta dalam
menyelesaikan masalah nyata berkaitan
dengan jarak dan sudut antara titik, garis
dan bidang.
8. 8
3. M. Irsadi Farista, S.Pd. merupakan praktisi Cabri 3D dan Guru Matematika.
Dari hasil exepert review diperoleh komentar dan saran tentang draft
prototipe, yang akan digunakan sebagai bahan revisi dan menyatakan bahan ajar
yang dibuat valid. Adapun komentar dan saran daru validator dapat dilihat pada
Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Komentar/ saran validator dan Keputusan Revisi
Nama Komentar Saran Revisi
Budi Mulyono,
S.Pd., M.Sc.
Sudah cukup baik
untuk digunakan
dalam
pembelajaran
1. Perbaiki slide
pada tes dan
evaluasi
2. Kurangi animasi
yang tidak perlu
dan Uji cobakan
dahulu kebeberapa
siswa sebelum
one-to-one yang
sebenarnya
1. Pada Slide sudah
diperbaiki dengan
mematikan tanda on
click pada slide,
2. Animasi sudah
dihilangkan sehingga
proses slide tidak lama.
M. Irsadi Farista,
S.Pd
Apabila keadaan
dilapangan layar
yang digunakan
kecil maka
gambarnya tidak
kelihatan. Coba
pertimbangkan
untuk
memperbesarkan
gmbar cabri 3D
untuk mengatasi
masalah tersebut.
1. Penggunaan huruf
pada tampilan
cabri 3D kurang
besar
2. Animasi pada
tampilan Cabri
3D yang bergerak
dihilangkan pada
tes.
1. Penggunaan huruf pada
cabri yang terdapat di
slide sudah diperbaiki
dengan memperbesar
dan menhitamkan huruf.
2. Animasi yang terdapat
di Cabri slide tes
dihilangkan sesuai
dengan saran.
9. 9
Elika Kurniadi,
S.Pd., M.Sc
1. Hati-hati
dalam
menuliskan /
pengetikan
karena terdapat
beberapa kata
yang salah
ketik
2. Perhatikan
kembali
penggunaan
simbol dalam
penulisan
1. Perbaiki
kompetensi dasar
2. Perbaiki
penggunaan
simbol pada slide
3. Perbaiki kalimat
soal pada evaluasi
Perbaiki kalimat
slide 8 karena
bermakna ambigu.
1. Kompetensi dasar sudah
diperbaiki dengan
melihat silabus yang
sebenarnya.
2. Simbol pada slide sudah
diperbaiki dengan
sebenarnya.
3. Kalimat di slide 8 telah
diperbaiki yang
sebelumnya ambigu,
menjadi lebih mudah
dipahami.
Berikut perubahan sebelum dan sesudah revisi dari tahapan self evaluation
menjadi expert review.
No Revisi Prototipe
1 Sebelum
12. 12
Sesudah
c. One – to – one
Setelah tahapan expert review, dilakukan uji coba one-to-one. Draft
prototipe yang digunakan sebagai alat uji coba tahapan one to one. Tahapan one-
to-one di uji cobakan kepada tiga orang siswa kelas X Mia 4 SMA N 13
Palembang ( Rizky Tanjung, Rizky akbar, dan Valikan).
13. 13
Pada saat proses one-to-one pertama dengan Rizky tanjung, dilokasi
rumah siswa. Siswa mengatakan kurang mengerti pada slide proyeksi (slide ke
10), dan tidak perlu menampilkan animasi pada slide ke 21. Berikut percakapan
peneliti dan siswa.
S : pak, mau tanya, maksud dari slide ke 10 apa ya?
P : dibagian mana kiki yang tidak mengerti?
S : dibagian titik yang tembus bidang, padahal kan gambar yang dibikin tidak
menembus bidang.
P : oh begitu, hanya itu saja yang kurang dimengerti?
S : satu lagi pak, pada animasi di slide 21 tidak perlu diberikan, kan sudah jelas
perpotongan pada dua bidang di garis BC.
P : ok trimakasih kiki, akan bapak perbaiki.
Dari apa yang telah diuji cobakan kepada siswa, dan beberapa pertanyaan. Siswa
mengalami kesulitan untuk memahami proyeksi titik pada bidang dan mengkritisi
animasi pada slide ke 21 yang membuat siswa menjadi bingung. Setelah siswa
mempelajari materi yang ada di power point tersebut siswa diminta untuk
menuliskan komentarnya.
14. 14
d. Small Group
Tahap ini bertujuan untuk melihat kepraktisan dari prototipe yang telah
dibuat setalah melakukan revisi di expert review dan one-to-one. Uji coba
prototipe ini dilakuakn pada small group yang terdiri dari 5orang siswa kelas X
Mia 4 SMA N 13 Palembang yang bersifat heterogen. Adapun keempat siswa
tersebut adalah Muhammad Ardy Pratama, Deni Patrian Sagi, Wahyu Pratama
Adhyasa,Yufrengky, dan Erda Wahyu Rizky. Siswa pada saat small group
membaca pelajaran yang diberikan dengan menggunakan prototipe yang telah
dibuat. Seperti di gambar 4.5.
15. 15
Berikut percakapan peneliti dan siswa pada small group.
P : Siswa bapak semua, bapak ada power point cabri 3D. didalam power point ini
terdapat materi dimensi tiga menentukan sudut dalam ruang dengan
menggunakan cabri 3D. sekarang kalian gunakanlah power point ini untuk
mempelajari materi yang ada, apabila ada yang belum jelas silakan tanyakan
kepada bapak.
Ketika memasuki slide pertama, siswa berkomentar tentang power point yang
sedikit lambat.
S : Pak, power point mungkin terlalu berat sehingga animasi power point nya
sedikit lama pak.
P : iya memang sedikit berat. Lanjutkan saja ke slide berikutnya.
Pada saat siswa menggunakan dan berpindah ke slide ke 2, siswa mulai
memberikan sanggahan.
S (ardy, dan frengky ) : pak pada slide kedua yang program utama bagus pak, dan
menurut saya menarik pak dengan tampilan warna yang diberikan.
P : ok.trimakasih lanjutkan.
Setelah membaca dan melihat materi serta contoh soal yang ada pada slide siswa
di cobakan menjawab soal pilihan ganda yang tersedia. Dengan sistem tanya
jawab pada slide soal pilihan ganda.
P : sekarang coba kalian jawab soal pilihan ganda yang ada, yang pertama ardy
jawab soal no pertama, kedua frenky, ketiga deny, keempat erda, kelima wahyu.
S (semua siswa ) : siap pak.
S (ardy) : pak sebelumnya saya kami belum mempelajari materi trigonometri.
16. 16
P : ok bapak kasih tau secara singkat. Bahwa untuk sin adalah sisi depan per sisi
miring. Cos adalah sisi dekat per sisi miring, dan tan adalah sisi depan per sisi
dekat. Dicatet untuk kalian di kelas nanti.
S (ardy) : berarti pak untuk no 1 itu jawabannya yang A 1/3. Karena sudut di A,
dan
sisi depan segitiga itu 3 dan sisi dekat dengan sudut itu 9 jadi 3/9 adalah 1/3.
P : benar. Lanjut frengky.
S (frengky) : wah sedikit ribet juga ya, sudut ada di titik G, sedangkan titik C
diproyeksikan ke bidang BGD. Sehingga terbentuk segitiga. Pak sisi nya tidak
diketahui?
P : apabila tidak diketahui artinya setiap sisi nya itu bernilai a.
S (frengky) : oh begitu pak. Yang ditanya tangen, jadi proyeksi titik C tadi ke
bidang
BGD aku sebut C’, jadi garis CC’ ½ a √2,CG a. Jadi tan nya adalah ½ √2.
P : kita lihat benar atau salah......ya benar frenky.
S (deny) : Pak no 3 itu berarti harus mencari nilai AP terlebih dahulu, baru
mencari
nilai sin nya ya pak?
P : Iya deny. Bagaimana?
S : Pak jawaban saya A. Yaitu 1/3 akar 6.
P : ya benar. Tetapi tau kan caranya.
S : iya pak, dicari dulu nilai AP dengan Pytagoras lalu baru cari nilai Sin AP
terhadap
bidang ABCD.
S (Erda) : Pak no 4 bisa saya jawab yaitu 90derajat, karena digambar ada bentuk
sudut 90 derajat.
P : tapi tau tidak caranya bagaimana?itu pake aturan Cosinus ya.
S : tidak pak.
P : karena kalian belum mengerjakan maka bapak bantu. Sebagai berikut.
Perpotongan dari garis AF dan BH ada pada titik Z, sehingga dari kedua garis
tersebut terbentuk segitiga sembarang yaitu BZR, sudutnya di Z.lalu gunakan
aturan Cos.ok.
17. 17
S (all) : ok pak saya paham.
S(wahyu) : pak kalau no 5 itu saya pake sin B = EO / BE = ½ akar 2 / a akar 2 =
½, sin B ½ = 30 derajat.
P : Ya, wahyu benar. Jadi semuanya bagaimana ada yang mau ditanyakan?
S (all) : tidak ada pak. PPT nya bagus pak dan soal nya asik.
Setelah diuji cobakan, peneliti meminta siswa untuk memberikan komentar
secara bebas dengan apa yang mereka lihat dan pelajari prototipe yang diberikan,
tanpa ada sebuah arahan harus berupa komentar yang baik. Berikut komentar
siswa dapat dilihat pada gambar 4.8. sedangkan komentar yang lain terdapat pada
lampiran.
Revisi
Berdasarkan komentar siswa pada ujicoba small group, maka prototipe
yang kedua atau bisa disebut dengan prototipe versi meja setelah direvisi
18. 18
dari hasil small gorup menjadi prototipe versi uji coba (try out prototype).
Berikut adalah prototipe versi uji coba yang akan digunakan pada tahapan
field test.
e. Field Test
Setalah melakukan serangkaian uji coba yamg berawal dari tahapan Self
evaluation, expert review, one-to-one, dan small group, maka didapatkanlah
prototipe yang ketiga, atau prototipe versi uji coba yang menyatakan media
pembelajaran valid dan praktis. Prototipe uji coba ini akan diberikan kepada
siswa kelas X IPA 2 MAN 2 Palembang yang terdiri dari 44 orang siswa. Hal ini
dilakukan untuk melihat hasil efek potensial siswa berupa power point yang
ditelah digabungkan dengan Cabri 3D. Pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2
kali pertemuan. Pertemuan pertama adalah proses pembelajaran dan sedangkan
yang kedua diambil satu jam pelajaran untuk membahas latihan soal yang telah
diberikan dan satu jam berikutnya digunakan untuk melakukan tes.
B. Pembahasan
1. Power point yang Valid dan Praktis
Proses Development Research melalui 2 tahapan yaitu preliminary dan
formative study. Pada tahapan preliminary terdiri dari 2 langkah yaitu analisis dan
desain. Sedangkan Formative study terdiri dari beberapa tahapan yaitu self
evaluation, expert review, one-to-one, small group dan field test. Pada tahap
expert review dan one-to-one bertujuan untuk mendapatkan power point Cabri 3D
yang valid. Setelah melalui proses tersebut dan melakukan revisi maka media
pembelajaran berupa power point ini dapat dikatakan valid. Dikatakan valid
terlihat dari saran dan komentar yang diberikan oleh para pakar sebagai validator
yang telah mengevaluasi dari segi konten, konstruk, bahasa, kegrafisan dan
visualisasi media.
Dari segi konten, power point yang telah dikembangkan telah sesuai dengan
SK dan KD yang terdapat pada kurikulum 2006 (KTSP). KI pada kurikulum 2006
menyatakan Menentukan kedudukan jarak, garis, dan besar sudut yang
melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga, sedangkan untuk
19. 19
KD pada kurikulum 2006 menyatakan bahwa Memahami konsep jarak dan sudut
antar titik, garis dan bidang melalui demonstrasi menggunakan alat peraga atau
media lainnya dan Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang serta
dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik,
garis dan bidang. Sehingga dari segi konten ini pembelajaran dengan
menggunakan power point gabungan cabri 3D dapat membantu siswa memahami
suatu konsep dari materi dimensi tiga menentukan sudut.
Sedangkan dari segi konstruk yang dilihat pada power point adalah
kesesuaian bahan ajar dengan materi, kesesuaian soal dengan cabri 3D yang
ditampilkan adalah bahwa soal yang digunakan ini dibantu dengan gambar
animasi yang tersedia pada cabri 3D, sehingga tampilan soal dan Cabri 3D saling
mendukung. dan Kesesuaian media pembelajaran dengan cabri 3D adalah media
pembelajaran berupa power point ini harus bisa digabungkan dengan cabri 3D,
sehingga tampilan yang diberikan tidak terlihat kurang menarik.
Dari segi bahasa yang dilihat adalah bahasa yang terdapat pada power point
cabri 3D yang digunakan dimengerti dan sesuai EYD, dan dalam power point
Cabri 3D tidak terdapat kata yang bermakna ganda sehingga siswa tidak
mengalami salah pengertian terhadap materi yang disampaikan.
Berdasarkandari segi kegrafisan adalah kesesuaian penggunaan huruf pada
cabri 3D yang digabungkan dengan power point harus jelas, misalkan pada
bidang digantikan menjadi bidang Q, hal tersebut dapat membuat siswa
kebingungan, jenis huruf yang digunakan pada Cabri 3D harus jelas misal
menggunakan jenis Time New Roman, dan ukuran Cabri 3D yang ditampilkan
pada power point harus jelas dan besar, kesesuaian tata letak cabri 3D pada power
point harus tepat artinya proses pengembangan yang dilakukan dari berbagai fitur
pada power point ini, harus disesuaikan juga dengan ukuran cabri 3D sehingga
apa yang ada pada power point terlihat jelas, dan kesesuaian desain tampilan pada
slide ini hanya untuk membuat latar tampilan yang menarik, dan sesuai dengan
Cabri 3D yang dibuat.
Dan berdasarkan visualisasi media kesesuaian visual yang ditampilkan terhadap
materi tayangan pada slide keseluruhan sudah sesuai dengan materi yang
ditampilkan, kejelasan materi pada media, dan kemenarikan media itu sendiri.
23. 23
harus tuntas. Namun ketuntasan siswa terlihat dari tes yang dikerjakan siswa
berdasarkan materi konsep dimensi tiga sudut dalam ruang. Sedangkan dari
ketidak ketuntasan siswa, siswa mengalami kebingungan menggambarkan
dimensi dua ke dimensi tiga, sehingga kesalahan yang ada mengakibatkan siswa
salah mengambil sudut yang seharusnya ditentukan dan rumus yang digunakan
siswa menjadi salah. Dengan demikian apabila mengacu pada hal tersebut hasil
yang didapat tidak dapat dikatakan baik. Tetapi dengan menggunakan bahan ajar
berupa power point ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa, rata-rata dari
jumlah hasil ulangan siswa sebelumnya hanya 43, sedangkan jumlah hasil
ulangan dengan menggunakan power point yang telah dikembangkan rata-rata
nilai keseluruhan siswa 67. Sehingga terjadi peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan power point cabri 3D dan power point cabri 3D yang
dikembangkan memiliki efek potensial terhadap hasil belajar siswa materi
dimensi tiga.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada penelitian ini menghasilkan media pembelajaran berupa power point
yang digabungkan dengan software Cabri 3D pada materi dimensi tiga kelas X
SMA yang valid, praktis, dan efektif. Kevalidan power point cabri 3D dilihat
dari aspek
Konten : Pada power point materi dan soal yang ada sesuai dengan
kompetensi dasar 3.1 Memahami konsep jarak dan sudut antar titik, garis
dan bidang melalui demonstrasi menggunakan alat peraga atau media
lainnya. dan 3.2 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang
serta dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut
antara titik, garis dan bidang.
Konstruk : soal latihan dan test siswa sesuai dengan cabri 3D yang
ditampilkan
Bahasa : bahasa yang digunakan pada setiap slide telah sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar, serta kejelasan makna
bahasa.
24. 24
Kegrafisan : Animasi pada tampilan slide cabri 3D telah baik, dan Cabri
3D sesuai dengan bahasa yang dimaksud.
Visualisasi media : Kemenarikan power point Cabri 3D dalam
pembelajaran, dan kesesuaian visual yang ditampilkan terhadap materi
dimensi tiga.
Power point Cabri 3D yang praktis terlihat dari hasil uji coba siswa small
group yaitu siswa dapat menggunakan LKS dengan baik dan siswa dapat
menjawab beberapa jawaban secara otodidak siswa setelah menggunakan power
point.
Power point Cabri 3D yang mempunyai efek potensial terhadap pemahaman
konsep siswa pada materi dimensi tiga menentukan sudut yaitu proyeksi.
Berdasarkan analisis pengerjaan soal tes siswa pada field test, ditunjukkan pula
terhadap hasil saat tes yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa
terhadap hasil ujian sebelum penelitian.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitan dan kesimpulan yang telah di jelaskan di atas,
adapun saran dari peneliti adalah sebaiknya guru dapat menggunakan power point
cabri 3D yang telah dikembangkan ini untuk membantu siswa dalam
mempermudah menjelaskan bangun dimensi tiga, dan sedangkan untuk sekolah
sebaiknya apabila telah dipasangkan projector disetiap ruangan, perlu
ditambahkan layar untuk ditembakan dari projector.
25. 25
DAFTAR PUSTAKA
Accascina, G. And E. Rogora. 2005. Using Cabri 3D : First Impressions. Paper
Submitted to ICTMT7- 7th International Conference on Technology
in Mathematics Teaching Bristol, july 26-29, 2005.
Agustin, Vivin Nurul. (2013). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Model Problem Based Learning (PBL). Journal of Elementary Education, 2
(1). Hlm. 39-43
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing ; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives.
New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Van den Akker. (1999). Principles and Method of Development
Research. London. Dlm. van den Akker, J., Branch, R.M., Gustafson,
K., Nieveen, N.,&Plomp, T. (pnyt.)”. Design approaches and
tools in educational and training. Dordrecht: Kluwer Academic
Publisher
Al Barry, M. Dahlan. (1994). Kamus Modern Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Arloka.
Anthony.2008. Designing A Teaching Unit in Cabri 3D Environment for Caoncepts of
3D Figures in Hongkong Secondary Mathematic Curriculum
Azhar Arsyad. (2006). Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bovee. Courland. 1997. Business Communication Today. Prentice Hall: New York.
Brunner. (1966). Toward a Theory of Instruction. Cambridge : Harvard University.
26. 26
Chaeruman, Uwes Anis, 2008, Kompetensi Sarjana Teknologi Pendidikan, Jakarta.
Christou, C.et al. 2006. Developing the 3Dmath Dynamic Geometry Software :
theoretical perspectives om design, International Kournal for Technology
in Mathematics Educator. 17(2) : 7 – 14.
Criticos, C. (1996). Media Selection. Dalam : Plomp, T., & Ely, D. P.
Nova Cristya dkk. 2013. Pemanfaatan Pembelajaran Dengan Program Cabri 3D pada
pokok bahasan Bangun Ruang.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Penerbit Gava Media,Yogyakarta, Indonesia.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar. Jakarta :
Depdiknas
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : pusat kurikulum
Balitbang
Depdiknas 2008a. Panduan Pengembagan bahan ajar. Depdiknas-Ditjen
Mandikdasmen Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah atas, Jakarta.
Indonesia
Depdiknas. (2009). Panduan Pengembangan Bahan ajar. Jakarta : Direktorat
jendral Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Depdiknas. 2013. Kurikulum 2013.Depdiknas. Jakarta
27. 27
Djaali dan P. Muljono. 2008. Pengukuran dalam bidang Pendidikan. PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Indonesia
Harry B. Santoso. 2007: 2. TIK. Dalam http://dl2.cs.id/hattybs/TIK.pdf Diakses
pada
bulan februari 2015.
Hujair AH. Sanaky. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Safiria Insania
press.
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. (2006). Buku Putih. Penelitian
Pengembangan dan Penerapan IPTEK Bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi Tahun 2005-2025. Jakarta: Kementerian Negara Riset dan
Teknologi.
Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi kurikulum 2013.
Yrama Widya, Bandung.
Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru
Algensindo.
Irsadi.2012.“Penggunaan Perangkat Lunak Cabri 3D pada Pokok Bahasan
Bangun
ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 24”.skripsi s1. PGRI
palembang.
https://www.academia.edu/4266599/jurnal_cabri_3d diakses tanggal 18
Februari 14
Johnson J. 2000. Teaching and Learning Mathematics. Tersediadi www.k12.wa.us (
diakses 08 Januari 2015 )
Lesmana, Hendra.2010. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika berbasis Komputer
pada Subpokok Bahasan Nilai Trigonometri sudut di kelas X”. Skripsi S1.
Universitas Sriwijaya.
Munir. (2008). Kurikulum berbasis Teknologi, Informasi dan Komunikasi. CV.
28. 28
ALFABETA, Bandung.
Mustamin, Hasmiah. 2010. “ Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Penerapan Asesmen Kinerja”. Lentera Pendidikan, 13(1): 33- 43
Muwarni, S. 1999. Pengajaran Matematika Rumit. Kompas, Jakarta, Indonesia
Meisa Yasmita Pradani, dkk. Pembelajaran melalui strategi React berbantu Cabri
3D untuk meningkatkan hasil belajar materi dimensi tiga (jarak) siswa kelas
X Semester genap SMA Negeri 10. Universitas Negeri Malang. Malang.
(http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel11C591777B46683C4A004EF5C
B9C8311.pdf)
Nova Cristya dkk. (2013). Pemanfaatan Pembelajaran dengan Program Cabri 3D
pada pokok bahasan bangun ruang. Surabaya.
Pasttita Ayu Laksmiwati dkk. (2012). Pembelajaran Matematika berbasis metode
Inquiry Berbantuan Cabri 3D pada Materi Ruang Dimensi Tiga. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Petrovici, A. Et. All. 2010. Cabri 3D – the Instrument to make the Didactic
Approach More Efficient. Annals. Computer Science Series. 8th
Tome
2th
fasc.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran . Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Santoso, Gempur. (2007), Metodologi Penelitian, Edisi Kedua, Prestasi Pustaka,
Jakarta
29. 29
Soedjadi, R. 200. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Depdiknas-Dirtjen Dikti,
Jakarta, Indonesia.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. RajaGrafindo Persada, jakarta,
Indonesia.
Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Suhendra, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika
Universitas Terbuka, Jakarta, Indonesia.
Supriono, Agus.2012. Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga berbasis cabri di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) : Thesis. PPs Universitas Sriwijaya.
Surjono, Herman Dwi. 2010. Membangun Course E-Learning Berbasis
Moodle.Yogyakarta:UNY Press
Tessmer, M. (1993). Planning and conducting formative evaluations : Improving the
quality of education and training. London : Kogan Page.
Theresia K. Brahim. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas Iv
Sekolahdasar, Melalui Pendekatan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati
Di Lingkungan Sekitar. Jurnal Pendidikan Penabur. No 09/ tahun 06/
Desember 2007
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan & Aplikasinya. Rineka cipta,
jakarta, Indonesia
30. 30
Widodo, C.S. dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun bahan ajar berbasis
Kompetensi. Elex Media Komputindo, Jakarta, Indonesia.
Yaumi, M. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence. Jakarta : Dian Rakyat
.
Yuliana. 2012. “Pengembangan Bahan Ajar dimensi tiga Teknik gambar bangunan
berdasarkan metode penemuan”.Thesis. PPs Universitas Sriwijaya.
Zulkardi.2002. alur Desain Formative Research.
(http://www.oocities.org/zulkardi/books.html ) diakses 20 Mei 2014.
http://web.ipb.ac.id/~lppm/download/rangkuman_buku_putih.pdf
http://safwati1.tripod.com/journal1.htm
http://matematikastudycenter.com/kelas-10-sma/131-sudut-antar-garis-atau-bidang-dan-
antar-bidang
http://les.suksesprivat.com/search/label/Matematika%20Soal%20Dimensi%20Tiga