SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MURDER DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR TIK SISWA
Ismaya Melaningsih
Pendidikan Ilmu Kompter
FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
my_amotchu@yahoo.com
Dr. Dedi Rohendi, M.T
Pendidikan Ilmu Kompter
FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
dedir@upi.edu
Drs. Heri Sutarno, M.T
Pendidikan Ilmu Kompter
FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
heriupi@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada ranah
kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
MURDER dengan siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional dan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar pada ranah kognitif siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil
belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen
(nonequivalent control group design). Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Baleendah, dan sampelnya
adalah siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 masing-masing kelas
terdiri dari 32 siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui
instrumen tes yang berbentuk pilihan ganda dan pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan
analisis uji-t dari nilai posttest, dengan α=0,05 diperoleh thitung >
ttabel atau 4,257 > 1,7. Hal ini dapat ditafsirkan hasil belajar siswa
dengan model kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil
belajar siswa model konvensional. Berdasarkan analisis gain dari
pretest-posttest didapat rata-rata skor gain kelas eksperimen dan
control masing-masing 0,49 dan 0,15 dapat diinterprestasikan gain
kelas eksperimen masuk kriteria sedang dan gain kelas kontrol
masuk kriteria rendah. Dari analisis gain peningkatan pembelajaran
kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Kategori dan Deskripsi Subjek
Bidang kajian pada paper ini adalah kuasi eksperimen dan
pendidikan
Kata Kunci
Model Pembelajaran Kooperatif, MURDER, TIK, Hasil belajar.
1. PENDAHULUAN
Salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM adalah pendidikan.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar adalah
kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Sehingga penguasaan guru
terhadap model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasil belajar meliputi tiga aspek sebagaimana klasifikasi hasil
belajar Bloom [3] yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor. Menurut Triatno [5] KTSP menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Komarudin [5]
salah satu perubahan paradigma pembelajaran adalah orientasi
pembelajaran yang semula berpusat kepada guru (teacher centered)
beralih berpusat kepada murid (student centered), metode yang
semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori dan
pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual berubah menjadi
kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil
pendidikan. Sedangkan pembelajaran yang biasa dilakukan
berpusat kepada guru. Untuk sekarang ini, siswa sudah mengenal
komputer, akan tetapi jika diberikan tes kognitif, hasilnya tidak
sebagus psikomotor.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu model
pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan hasil belajar
kognitif siswa. Salah satu model yang menekankan kognitif dalam
proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe
MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review)
yaitu suatu model pembelajaran kooperatif yang dihasilkan dari
perspektif psikologi kognitif [1].
Berdasarkan uraian permasalahan diatas penulis ingin mengkaji
lebih dalam mengenai penerapan model pembelajran kooperatif
MURDER dalam upaya meningkatkan hasil belajar TIK siswa.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya” [3]. Hasil belajar mata
pelajaran TIK tidak hanya penguasaan terhadap materi saja tetapi
harus mencangkup segala aspek baik itu kognitif (intelektual),
afektif (sikap) dan psikomotor. Namun pada penelitian ini hasil
belajar dibatasi pada ranah kognitif (pengetahuan).
2.2 Model Kooperatif MURDER
MURDER merupakan salah satu model kooperatif yang
dihasilkan dari perspektif psikologi kognitif [1]. Pembelajaran
MURDER dari enam prosedur yaitu : (1) Mood, mengatur suasana
hati yang tepat dengan cara relaksasi dan berfokus pada tugas
belajar; (2) Understand, membaca bagian materi tertentu dari
naskah tanpa menghafalkan; (3) Recall, salah satu anggota
kelompok merangkum dan memberikan sajian lisan dengan
mengulang rangkuman materi yang dibaca; (4) Detect yang
dilakukan oleh anggota yang lain mendengarkan munculnya
kesalahan atau kealpaan catatan; (5) Elaborate telaah gagasan
setiap sesi dengan contoh, keterhubungan, opini, oleh sesama
pasangan; langkah-langkah 2, 3, 4, 5 diulang untuk bagian materi
selanjutnya; (6) Review hasil pekerjaannya dan mentransmisikan
pada pasangan lain dalam kelompoknya.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
quasi eksperimen. Desain penelitian yg digunakan adalah
nonequivalent control group design [4].
Pada desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelas ekperimen dan
kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu penerapan
pembelajaran kooperatif MURDER dalam proses pembelajaran
TIK. Sedangkan kelas kontrol tidak diberlakukan perlakuan
khusus hanya menggunakan pembelajaran konvensional.
3.2 Variabel dan Prosedur Penelitian
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel bebas : Penerapan model pembelajaran kooperatif
MURDER dalam proses pembelajaran TIK.
Variabel terikat : Hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.
3.2.2 Prosedur Penelitian
a. Tahap persiapan dilakukan penentuan populasi dan
sampel yang akan digunakan, pembuatan RPP, bahan ajar
dan instrument penelitian.
b. Tahap pengujian instrument, validitas, reliabilitas, indeks
kesukaran dan daya pembeda.
c. Tahapan pretes, untuk menguji kemampuan awal siswa
sebelum diberi perlakuan
d. Tahapan pembelajaran, kelas eksperimen menggunakan
model pembelajaran kooperatif MURDER, sedangkan
kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional.
e. Tahapan posttest, untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah diberi perlakuan.
f. Tahapan analisis data hasil pretes dan posttest.
g. Tahapan pengujian hipotesis.
h. Tahapan penarikan kesimpulan.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XI SMAN 1 Baleendah. Adapun sampel data dalam penelitian ini
yaitu siswa kelas XI IPS 1 sebanyak 32 orang sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI IPS 3 sebanyak 32 orang sebagai kelas
kontrol. Pemilihan sampel diambil secara Cluster Sampling.[4]
3.4 Instrumen Penellitian
Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest) dengan teknik pilihan ganda
(multiple choice), serta lembar observasi.
3.5 Teknik Analisis Data
a. Uji Normalitas
1. Menyusun data skor gain yang diperoleh kedalam tabel
distribusi frekuensi, dengan susunan berdasarkan kelas
interval. Untuk menentukan banyak kelas interval dan
panjang kelas setiap interval digunakan aturan Sturges yaitu
sebagai berikut :
- Menentukan banyak kelas (K)
K = 1 + 3,3 log N. [2]
- Menentukan panjang kelas interval (P)
P = [2]
Keterangan:
R=rentang kelas
K=banyak kelas
2. Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval.
Batas atas diperoleh dari ujung kelas atas ditambah 0,5,
sedangkan batas bawah diperoleh dari ujung kelas bawah
dikurangi 0,5. [2]
3. Menentukan skor rata-rata untuk masing-masing kelas,
dengan menggunakan rumus:
i
ii
f
xf
X [2]
R
K
dengan X yaitu skor rata-rata, Xi yaitu skor setiap siswa
dan f1 yaitu jumlah siswa dengan skor Xi .
4. Menghitung standar deviasi dengan rumus :
1)-(nn
xfxfn
S
2
ii
2
ii2
[2]
dengan n yaitu jumlah siswa seluruhnya.
5. Menghitung z skor batas nyata masing-masing kelas interval
dengan menggunakan rumus z skor :
S
XX
Z ii
. [2]
6. Menghitung luas daerah tiap-tiap kelas interval sebagai
berikut :
21 III [2]
dengan I yaitu luas kelas interval, I1 yaitu luas daerah batas
atas kelas interval, I2 yaitu atas daerah bawah kelas interval.
7. Menentukan frekuensi ekspektasi (Ei):
Ei = N x l. [2]
8. Menghitung harga frekuensi dengan rumus Chi-Kuadrat:
i
ii
hitung
E
EO
2
2
[2]
dengan Oi yaitu frekuensi observasi (pengamatan), Ei yaitu
frekuensi ekspektasi (diharapkan) dan 2
hitung yaitu harga chi
kuadrat yang diperoleh dari hasil perhitungan
9. Mengkonsultasikan harga 2
dari hasil perhitungan dengan
tabel Chi-Kuadrat pada derajat kebebasan tertentu sebesar
jumlah kelas interval dikurangi tiga (dk = k-3). Jika diperoleh
harga 2
hitung < 2
tabel , pada taraf nyata tertentu, maka
dikatakan bahwa sampel berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah
dua sampel yang diambil yaitu kelompok eksperimen dan
kontrol mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus:
F= [2]
dengan SA
2
= varians terbesar
SB
2
= varians terkecil
c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara
kemampuan kelompok eksperimen dan kontrol. Jika data
memenuhi asumsi distribusi normal dan memiliki varians yang
homogen maka pengujiannya menggunakan uji-t, yaitu dengan
menggunaka rumus sebagai berikut:
2121
2
22
2
11
21
11
2
)1()1(
nnnn
snsn
xx
t
[2]
d. Uji Indeks Gain
Uji indeks gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran TIK, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Indeks gain =
4. HASIL PENELITIAN
Data yang didapat dari penelitian ini adalah data hasil pretest dan
posttest siswa pada kelas eksperimen dan kelas control.
Selanjutnya akan dianalisis untuk diuji hipotesis. Uji hipotesis
dilakukan dengan uji t. Tapi sebelumnya perlu dilakukan uji
normalitas untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau
tidak. Setelah uji normalitas untuk mengetahui homogenitas data
dilakukan uji varians. Jika kedua asumsi diatas terpenuhi, data
terdistribusi normal dan homogen barulah bisa uji hipotesis.
Dari penelitian ini didapat data bahwa hasil uji normalitas kelas
eksperimen dan kelas control menunjukkan terdistribusi normal
berdasarkan perhitungan data maka diperoleh tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel deskripsi pretes dan posttest
Ukuran
Statistika
Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Pretes Postes Pretes Postes
Rata-rata 11,00 17,5 13,00 14,75
Simpangan
baku
3 2,33 3,29 2,82
χ2
hitung 7,56 4,52 5,54 1,88
skor postes – skor pretes
skor maksimum – skor pretes
SA
2
SB
2
χ2
tabel 7,815 7,815 7,815 7,815
kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan tabel di atas, pada kelas ekperimen untuk pretes
diperoleh nilai χ2
hitung = 7,56, postest χ2
hitung = 4,54 Dengan
mengambil taraf signifikasi 5% dan dk = k -3 = 6 – 3 = 3, maka
diperoleh χ2
tabel = 7,815. Hal ini berarti χ2
hitung < χ2
tabel.
Berdasarkan kriteria pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa
data pretes dan postes dari kelas eksperimen berdistribusi normal.
Begitu pula dengan kelas kontrol, menujukan bahwa baik pretes
maupun postes berdistribusi normal.
Uji Homogenitas (Kesamaan Varians) Kedua Kelompok, Kriteria
pengujian dalam [3]
Fhitung < Ftabel = data skor tes akhir kedua kelompok homogen
Fhitung > Ftabel = data skor tes akhir kedua kelompok tidak
homogen
Besaran yang diperlukan untuk menguji homogenitas skor tes akhir
kedua kelompok adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Tabel Deskripsi Varian pretes dan postes
Nilai Fhitung ini kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel pada taraf
signifikasi 5% dengan derajat kebebasan pembilang = 31 dan
derajat kebebasan penyebut = 31 . Maka diperoleh Ftabel = 1,82.
Hal ini berarti Fhitung < Ftabel , yang artinya data skor tes dari kedua
kelompok homogen.
Setelah kedua asumsi terpenuhi yaitu data terdistribusi normal dan
homogen barulah bisa dilakukan uji hipotesis dengan uji t, dengan
hipotesi :
H0: tidak ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara
kelompok siswa yang memperoleh model pembelajaran
kooperatif MURDER dan kelompok siswa yang memperoleh
pembelajaran konvensional.
H1: Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil
belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Dari data hasil penelitian didapat nilai rata-rata kelas eksperimen
sebesar 17,5 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 14,75. Setelah
dilakukan uji t didapat nilai thitung sebesar 4,257 Pada taraf
signifikasi 5% dan dk = 31 diperoleh harga ttabel = 1,7. Artinya thitung
= 4,257 > ttabel =1,7 hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil belajar siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
Temuan lain dari penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil
belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
MURDER lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Pernyataan ini di dapat dari rata-rata
indeks gain kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram rata-rata indeks gain.
Gambar 1. Skor rata-rata gain eksperimen dan kontrol
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dan analisis data yang
diperoleh pada pretest dan posttest, dan lembar observasi yang
dilakukan di kelas XI IPS SMAN 1 Baleendah maka diperoleh
kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperaif
MURDER lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan
pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata
hasil posttest.
2. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dengan model
pembelajaran kooperatif MURDER lebih baik daripada
peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol dengan
Ukuran
Statistika
Tes awal Tes akhir
Kelas
Ekperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Ekperimen
Kelas
Kontrol
Varians 9,032 10,839 5,419 7,935
Fhitung 1,2 1,46
Ftabel 1,82 1,82
pembelajaran konvensional. Hal ini dilihat dari rata-rata skor
gain ternormalisasi yang didapat kelas eksperimen lebih
besar daripada skor gain ternormalisasi kelas kontrol.
5.2 Saran
Saran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah
penelitian ini hendaknya mengembangkan instrumen yang
digunakan pada subjek dan kajian berbeda, serta dengan
permasalahan yang lebih variatif. Sehingga dapat dipakai sebagai
bahan studi yang lebih baik dan bermanfaat.
6. REFERENSI
[1]. Lee, Christine at..l (1997). Cooperative learning in the
thinking classroom Research and Theoretical Perspectives.
Paper presented at the International Conference on Thinking,
Singapore. [online] http://eric.ed.gov/PDFS/ED408570.pdf
[2]. Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
[3]. Sudjana, Nana (2008) Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[4]. Sugiyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R &D). Bandung: Alfabeta.
[5]. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

More Related Content

What's hot

Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsihusnauun
 
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...kadal123123
 
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...Andyka Saputra
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahNur Asiah
 
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasiKooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasiUlfah Faoziyah
 
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...Dhinar Dewi Istini
 
Template artikel update 2016, 20 januari
Template artikel   update 2016, 20 januariTemplate artikel   update 2016, 20 januari
Template artikel update 2016, 20 januariMuhammad Zahid
 
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retnoAnalisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retnohusnauun
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Martunis Hasan
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiabesus
 
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...Fela Aziiza
 
Bab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade MatematiBab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade MatematiAri Sanjaya
 

What's hot (20)

Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsi
 
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Power oral emmi
Power oral emmiPower oral emmi
Power oral emmi
 
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe inside - outside circle terhadap ...
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur Asiah
 
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasiKooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
Kooperatif tipe inside outside circle dan kemampuan komunikasi
 
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
 
Template artikel update 2016, 20 januari
Template artikel   update 2016, 20 januariTemplate artikel   update 2016, 20 januari
Template artikel update 2016, 20 januari
 
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retnoAnalisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
Analisis jurnal husna sari agustina(8126141009) kapita selekta bu retno
 
Power Point Sidang
Power Point SidangPower Point Sidang
Power Point Sidang
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
1770 6128-1-pb
1770 6128-1-pb1770 6128-1-pb
1770 6128-1-pb
 
Tesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisiTesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisi
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesia
 
4435 14519-1-pb
4435 14519-1-pb4435 14519-1-pb
4435 14519-1-pb
 
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
 
Ao vs di
Ao vs diAo vs di
Ao vs di
 
Bab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade MatematiBab III PTK Olimpiade Matemati
Bab III PTK Olimpiade Matemati
 

Similar to Penerapan model pembelajaran kooperatif murder dalam upaya meningkatkan hasil belajar tik siswa(ismaya melaningsih)

DL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdfDL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdfVinaOktaviani17
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...sinupid
 
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniPenerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniKhafid Foundation
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBePee NaiNs
 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxRenaldi219
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitiansafran hasibuan
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pbFppi Unila
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitiansafran hasibuan
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
PPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptxYAnggraeniPutri1
 
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptxPPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptxPPMIFTAKHURROSYIDIN
 

Similar to Penerapan model pembelajaran kooperatif murder dalam upaya meningkatkan hasil belajar tik siswa(ismaya melaningsih) (20)

DL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdfDL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdf
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
 
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniPenerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
 
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNPBab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
Bab iii PTK seni rupa BePee NaiNs UNP
 
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptxPPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
PPT SEMHAS Renaldi geografi 18045121.pptx
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
 
Ppt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikanPpt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikan
 
Bab iii 86
Bab iii 86Bab iii 86
Bab iii 86
 
7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
 
JURNAL
JURNAL JURNAL
JURNAL
 
PPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL_YULI ANGGRAENI PUTRI.pptx
 
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptxPPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
 
Power point spm
Power point spmPower point spm
Power point spm
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Penerapan model pembelajaran kooperatif murder dalam upaya meningkatkan hasil belajar tik siswa(ismaya melaningsih)

  • 1. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA Ismaya Melaningsih Pendidikan Ilmu Kompter FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung my_amotchu@yahoo.com Dr. Dedi Rohendi, M.T Pendidikan Ilmu Kompter FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dedir@upi.edu Drs. Heri Sutarno, M.T Pendidikan Ilmu Kompter FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung heriupi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada ranah kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional dan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen (nonequivalent control group design). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Baleendah, dan sampelnya adalah siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui instrumen tes yang berbentuk pilihan ganda dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan analisis uji-t dari nilai posttest, dengan α=0,05 diperoleh thitung > ttabel atau 4,257 > 1,7. Hal ini dapat ditafsirkan hasil belajar siswa dengan model kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil belajar siswa model konvensional. Berdasarkan analisis gain dari pretest-posttest didapat rata-rata skor gain kelas eksperimen dan control masing-masing 0,49 dan 0,15 dapat diinterprestasikan gain kelas eksperimen masuk kriteria sedang dan gain kelas kontrol masuk kriteria rendah. Dari analisis gain peningkatan pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kategori dan Deskripsi Subjek Bidang kajian pada paper ini adalah kuasi eksperimen dan pendidikan Kata Kunci Model Pembelajaran Kooperatif, MURDER, TIK, Hasil belajar. 1. PENDAHULUAN Salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM adalah pendidikan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Sehingga penguasaan guru terhadap model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar meliputi tiga aspek sebagaimana klasifikasi hasil belajar Bloom [3] yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Menurut Triatno [5] KTSP menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Komarudin [5] salah satu perubahan paradigma pembelajaran adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat kepada guru (teacher centered) beralih berpusat kepada murid (student centered), metode yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori dan pendekatan yang semula lebih bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan. Sedangkan pembelajaran yang biasa dilakukan berpusat kepada guru. Untuk sekarang ini, siswa sudah mengenal komputer, akan tetapi jika diberikan tes kognitif, hasilnya tidak sebagus psikomotor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan hasil belajar kognitif siswa. Salah satu model yang menekankan kognitif dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe MURDER (Mood, Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review) yaitu suatu model pembelajaran kooperatif yang dihasilkan dari perspektif psikologi kognitif [1]. Berdasarkan uraian permasalahan diatas penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai penerapan model pembelajran kooperatif MURDER dalam upaya meningkatkan hasil belajar TIK siswa. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya” [3]. Hasil belajar mata pelajaran TIK tidak hanya penguasaan terhadap materi saja tetapi harus mencangkup segala aspek baik itu kognitif (intelektual),
  • 2. afektif (sikap) dan psikomotor. Namun pada penelitian ini hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif (pengetahuan). 2.2 Model Kooperatif MURDER MURDER merupakan salah satu model kooperatif yang dihasilkan dari perspektif psikologi kognitif [1]. Pembelajaran MURDER dari enam prosedur yaitu : (1) Mood, mengatur suasana hati yang tepat dengan cara relaksasi dan berfokus pada tugas belajar; (2) Understand, membaca bagian materi tertentu dari naskah tanpa menghafalkan; (3) Recall, salah satu anggota kelompok merangkum dan memberikan sajian lisan dengan mengulang rangkuman materi yang dibaca; (4) Detect yang dilakukan oleh anggota yang lain mendengarkan munculnya kesalahan atau kealpaan catatan; (5) Elaborate telaah gagasan setiap sesi dengan contoh, keterhubungan, opini, oleh sesama pasangan; langkah-langkah 2, 3, 4, 5 diulang untuk bagian materi selanjutnya; (6) Review hasil pekerjaannya dan mentransmisikan pada pasangan lain dalam kelompoknya. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Desain penelitian yg digunakan adalah nonequivalent control group design [4]. Pada desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu penerapan pembelajaran kooperatif MURDER dalam proses pembelajaran TIK. Sedangkan kelas kontrol tidak diberlakukan perlakuan khusus hanya menggunakan pembelajaran konvensional. 3.2 Variabel dan Prosedur Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel bebas : Penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER dalam proses pembelajaran TIK. Variabel terikat : Hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. 3.2.2 Prosedur Penelitian a. Tahap persiapan dilakukan penentuan populasi dan sampel yang akan digunakan, pembuatan RPP, bahan ajar dan instrument penelitian. b. Tahap pengujian instrument, validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. c. Tahapan pretes, untuk menguji kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan d. Tahapan pembelajaran, kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. e. Tahapan posttest, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. f. Tahapan analisis data hasil pretes dan posttest. g. Tahapan pengujian hipotesis. h. Tahapan penarikan kesimpulan. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Baleendah. Adapun sampel data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPS 1 sebanyak 32 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 3 sebanyak 32 orang sebagai kelas kontrol. Pemilihan sampel diambil secara Cluster Sampling.[4] 3.4 Instrumen Penellitian Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dengan teknik pilihan ganda (multiple choice), serta lembar observasi. 3.5 Teknik Analisis Data a. Uji Normalitas 1. Menyusun data skor gain yang diperoleh kedalam tabel distribusi frekuensi, dengan susunan berdasarkan kelas interval. Untuk menentukan banyak kelas interval dan panjang kelas setiap interval digunakan aturan Sturges yaitu sebagai berikut : - Menentukan banyak kelas (K) K = 1 + 3,3 log N. [2] - Menentukan panjang kelas interval (P) P = [2] Keterangan: R=rentang kelas K=banyak kelas 2. Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval. Batas atas diperoleh dari ujung kelas atas ditambah 0,5, sedangkan batas bawah diperoleh dari ujung kelas bawah dikurangi 0,5. [2] 3. Menentukan skor rata-rata untuk masing-masing kelas, dengan menggunakan rumus: i ii f xf X [2] R K
  • 3. dengan X yaitu skor rata-rata, Xi yaitu skor setiap siswa dan f1 yaitu jumlah siswa dengan skor Xi . 4. Menghitung standar deviasi dengan rumus : 1)-(nn xfxfn S 2 ii 2 ii2 [2] dengan n yaitu jumlah siswa seluruhnya. 5. Menghitung z skor batas nyata masing-masing kelas interval dengan menggunakan rumus z skor : S XX Z ii . [2] 6. Menghitung luas daerah tiap-tiap kelas interval sebagai berikut : 21 III [2] dengan I yaitu luas kelas interval, I1 yaitu luas daerah batas atas kelas interval, I2 yaitu atas daerah bawah kelas interval. 7. Menentukan frekuensi ekspektasi (Ei): Ei = N x l. [2] 8. Menghitung harga frekuensi dengan rumus Chi-Kuadrat: i ii hitung E EO 2 2 [2] dengan Oi yaitu frekuensi observasi (pengamatan), Ei yaitu frekuensi ekspektasi (diharapkan) dan 2 hitung yaitu harga chi kuadrat yang diperoleh dari hasil perhitungan 9. Mengkonsultasikan harga 2 dari hasil perhitungan dengan tabel Chi-Kuadrat pada derajat kebebasan tertentu sebesar jumlah kelas interval dikurangi tiga (dk = k-3). Jika diperoleh harga 2 hitung < 2 tabel , pada taraf nyata tertentu, maka dikatakan bahwa sampel berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yang diambil yaitu kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus: F= [2] dengan SA 2 = varians terbesar SB 2 = varians terkecil c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara kemampuan kelompok eksperimen dan kontrol. Jika data memenuhi asumsi distribusi normal dan memiliki varians yang homogen maka pengujiannya menggunakan uji-t, yaitu dengan menggunaka rumus sebagai berikut: 2121 2 22 2 11 21 11 2 )1()1( nnnn snsn xx t [2] d. Uji Indeks Gain Uji indeks gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran TIK, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Indeks gain = 4. HASIL PENELITIAN Data yang didapat dari penelitian ini adalah data hasil pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen dan kelas control. Selanjutnya akan dianalisis untuk diuji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Tapi sebelumnya perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Setelah uji normalitas untuk mengetahui homogenitas data dilakukan uji varians. Jika kedua asumsi diatas terpenuhi, data terdistribusi normal dan homogen barulah bisa uji hipotesis. Dari penelitian ini didapat data bahwa hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas control menunjukkan terdistribusi normal berdasarkan perhitungan data maka diperoleh tabel sebagai berikut: Tabel 2. Tabel deskripsi pretes dan posttest Ukuran Statistika Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Pretes Postes Pretes Postes Rata-rata 11,00 17,5 13,00 14,75 Simpangan baku 3 2,33 3,29 2,82 χ2 hitung 7,56 4,52 5,54 1,88 skor postes – skor pretes skor maksimum – skor pretes SA 2 SB 2
  • 4. χ2 tabel 7,815 7,815 7,815 7,815 kesimpulan Normal Normal Normal Normal Berdasarkan tabel di atas, pada kelas ekperimen untuk pretes diperoleh nilai χ2 hitung = 7,56, postest χ2 hitung = 4,54 Dengan mengambil taraf signifikasi 5% dan dk = k -3 = 6 – 3 = 3, maka diperoleh χ2 tabel = 7,815. Hal ini berarti χ2 hitung < χ2 tabel. Berdasarkan kriteria pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa data pretes dan postes dari kelas eksperimen berdistribusi normal. Begitu pula dengan kelas kontrol, menujukan bahwa baik pretes maupun postes berdistribusi normal. Uji Homogenitas (Kesamaan Varians) Kedua Kelompok, Kriteria pengujian dalam [3] Fhitung < Ftabel = data skor tes akhir kedua kelompok homogen Fhitung > Ftabel = data skor tes akhir kedua kelompok tidak homogen Besaran yang diperlukan untuk menguji homogenitas skor tes akhir kedua kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 3. Tabel Deskripsi Varian pretes dan postes Nilai Fhitung ini kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel pada taraf signifikasi 5% dengan derajat kebebasan pembilang = 31 dan derajat kebebasan penyebut = 31 . Maka diperoleh Ftabel = 1,82. Hal ini berarti Fhitung < Ftabel , yang artinya data skor tes dari kedua kelompok homogen. Setelah kedua asumsi terpenuhi yaitu data terdistribusi normal dan homogen barulah bisa dilakukan uji hipotesis dengan uji t, dengan hipotesi : H0: tidak ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif MURDER dan kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. H1: Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dari data hasil penelitian didapat nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 17,5 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 14,75. Setelah dilakukan uji t didapat nilai thitung sebesar 4,257 Pada taraf signifikasi 5% dan dk = 31 diperoleh harga ttabel = 1,7. Artinya thitung = 4,257 > ttabel =1,7 hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Temuan lain dari penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pernyataan ini di dapat dari rata-rata indeks gain kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram rata-rata indeks gain. Gambar 1. Skor rata-rata gain eksperimen dan kontrol 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dan analisis data yang diperoleh pada pretest dan posttest, dan lembar observasi yang dilakukan di kelas XI IPS SMAN 1 Baleendah maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperaif MURDER lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil posttest. 2. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif MURDER lebih baik daripada peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol dengan Ukuran Statistika Tes awal Tes akhir Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Varians 9,032 10,839 5,419 7,935 Fhitung 1,2 1,46 Ftabel 1,82 1,82
  • 5. pembelajaran konvensional. Hal ini dilihat dari rata-rata skor gain ternormalisasi yang didapat kelas eksperimen lebih besar daripada skor gain ternormalisasi kelas kontrol. 5.2 Saran Saran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah penelitian ini hendaknya mengembangkan instrumen yang digunakan pada subjek dan kajian berbeda, serta dengan permasalahan yang lebih variatif. Sehingga dapat dipakai sebagai bahan studi yang lebih baik dan bermanfaat. 6. REFERENSI [1]. Lee, Christine at..l (1997). Cooperative learning in the thinking classroom Research and Theoretical Perspectives. Paper presented at the International Conference on Thinking, Singapore. [online] http://eric.ed.gov/PDFS/ED408570.pdf [2]. Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. [3]. Sudjana, Nana (2008) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. [4]. Sugiyono (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D). Bandung: Alfabeta. [5]. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.