MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
PPT_SeminarProposal_RizmaNurRohmah.pptx
1. Pengaruh Model Discovery Learning terhadap
Keterampilan Metakognitif dan Pemahaman
Konsep Sistem Saraf Siswa Kelas XI MAN
Temanggung
Rizma Nur Rohmah (1810305091)
Seminar Proposal Pendidikan Biologi
Dosen Pembimbing 1:
Ika Sukmawati, M.Pd
Dosen Pembimbing 2:
Dr. Ericka Darmawan, M.Pd
Universitas Tidar
2022
Kamis, 14 April 2022
3. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
•Sesuai Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan
Pasal 01 ayat 01, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan Negara.
•Implementasi Kurikulum 2013 disarankan menggunakan pendekatan saintifik dengan
beberapa model pembelajaran (Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah)
•Sudarisman, (2015) terjadi perubahan paradigma konstuktivisme dalam pembelajaran ke arah
student centered.
•Pemberdayaan keterampilan metakognitif penting untuk membantu siswa lebih memahami
materi yang diajarkan (Setiawan, 2016; Pratiwi, 2019).
•Salah satu konsep yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran Biologi untuk SMA/MA
kelas XI adalah sub materi sistem saraf dari materi pokok sistem koordinasi pada KD 3.9 yang
tergolong rumit karena bersifat abstrak (Lestari, 2016).
4. Dari hasil observasi di MAN Temanggung, didapatkan informasi bahwa MAN
menggunakan kurikulum 2013. Pada sub materi sistem saraf, siswa mendapatkan
kendala dalam memahami konsep karena guru cenderung menggunakan model
konvensional/ teacher center. Berdasarkan sampel pemahaman konsep materi sistem
koordinasi kelas XI tahun ajaran 2020-2021, memiliki prosentase kelulusan KKM
sebesar 43%.
Keterampilan metakognitif belum diberdayakan secara maksimal dalam perencanaan,
monitoring, maupun evaluasi siswa Hal ini dilihat dari kesiapan siswa, keaktifan atau
keikutsertaan siswa dalam pembelajaran sehingga berdampak pada kurangnya keterampilan
siswa dalam menjawab dan memecahkan soal.
Model pembelajaran sangat penting dalam meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar
(Saifulloh, 2020). Solusi yang ditawarkan adalah model pembelajaran discovery learning.
Siswa melakukan beberapa kegiatan seperti mengamati, memahami, menggolongkan,
membuat hipotesis, menjelaskan, mengambil data, mengolah data, membuktikan, dan menarik
kesimpulan secara mandiri. Kegiatan ini menuntut siswa menggunakan keterampilan berpikir
tingkat tinggi dalam memahami konsep pembelajaran. Sehingga sub materi sistem saraf dapat
menjadi pemahaman konsep yang matang.
5. 1.2 Identifikasi Masalah
01
02
03
04
Kemampuan siswa kelas XI MAN Temanggung terhadap pemahaman konsep pada
Sub materi sistem saraf memiliki ketuntasan KKM sebesar 43%.
Keterampilan metakognitif siswa kelas XI MAN Temanggung belum diberdayakan
secara maksimal dilihat dari kurangnya kesiapan siswa, keaktifan atau keikutsertaan
siswa dalam pembelajaran
Proses belajar pada kelas XI MAN Temanggung masih didominasi dengan model
konvensional atau teacher center
Materi sub sistem saraf bersifat konsepsi dasar yang penting dipahami namun
bersifat abstrak dan banyak menggunakan istilah asing.
6. 1.3 Batasan Masalah
1. Model discovery learning adalah variabel bebas, dengan keterampilan metakognitif
dan pemahaman konsep siswa sebagai variabel terikatnya.
2. Materi dibatasi pada sub materi sistem saraf dari materi pokok sistem koordinasi
KD 3.9 meliputi struktur fungsi sel saraf, sistem saraf pusat dan tepi, alat indera dan
mekanisme serta kelainan sistem saraf.
3. Penelitian ini difokuskan siswa kelas XI MIPA MAN Temanggung, dengan
mengambil sampel sebanyak dua kelas. Satu kelas sebagai eksperimen, dan satu
kelas lainnya untuk dijadikan kelas kontrol.
4. Pengukuran menggunakan tes tertulis dengan menggunakan kriteria tes uraian 10
soal berdasar taksonomi bloom ranah kognitif tipe C3, C4, dan C5.
5. Indikator pengukuran keterampilan metakognitif menggunakan rubrik khusus
keterampilan metakognitif terintegrasi tes pemahaman konsep berbentuk uraian
yang dikembangkan oleh Corebima (2009).
7. 1.4 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh model Discovery
Learning terhadap keterampilan
metakognitif siswa kelas XI MAN
Temanggung pada sub materi
sistem saraf?
Adakah pengaruh model Discovery
Learning terhadap pemahaman konsep
siswa kelas XI MAN Temanggung pada
sub materi sistem saraf?
Untuk menganalisis pengaruh model
discovery learning terhadap
keterampilan metakognitif siswa
kelas XI MAN Temanggung pada
sub materi sistem saraf.
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh
model discovery learning terhadap
pemahaman konsep siswa kelas XI
MAN Temanggung pada sub materi
sistem saraf.
8. 1.6 Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi guru
3. Bagi siswa
4. Bagi peneliti bidang
pendidikan biologi
Bottom-up Model
1.6.2 Manfaat praktis
1.6.1 Manfaat teoritis
9. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS
2.2.1 Model Pembelajaran
2.2.2 Discovery Learning
2.2.3 Keterampilan Metakognitif
2.2.4 Pemahaman Konsep
2.2.5Sistem Saraf
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
10. •2.2 Kerangka
Berpikir
Pembelajaran Mengacu pada Kurikulum 2013
Student Center (Siswa Aktif dalam Pembelajaran)
Kondisi Awal Tindakan
Proses pembelajaran
teacher center
Proses pembelajaran
Model Pembelajaran
Konvensional
Menerapkan Model
Pembelajaran Discovery
Learning
Kondisi Akhir Analisis data
Kondisi Akhir
Keterampilan
metakognitif dan
pemahaman konsep
siswa kelas XI rendah
Diduga melalui penerapan model pembelajaran discovery
learning dapat mempengaruhi keterampilan metakognitif
dan pemahaman konsep siswa
Kelebihan:
1. Membantu siswa
memperbaiki dan
meningkatkan
keterampilan dan proses
kognitif.
2. Siswa dan guru berperan
aktif
3. Mendorong siswa
berpikir dan bekerja
mandiri.
11. • 2.3 Hipotesis
1. Model pembelajaran
discovery learning
berpengaruh terhadap
keterampilan metakognitif
siswa kelas XI di MAN
Temanggung.
2. Model pembelajaran
discovery learning
berpengaruh terhadap
pemahaman konsep siswa
kelas XI di MAN
Temanggung.
12. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Definisi Operasional
Variabel
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan
Data
quasi experimental design dan menggunakan model
Pretes-postes nonequivalent control group design
1. Discovery Learning
2. Keterampilan Metakognitif
3. Pemahaman Konsep
Populasi = Seluruh kelas XI MAN Temanggung
Sampel=XI MIPA 1 (38siswa) dan XI MIPA 4(36 siswa)
1. Instrumen Perlakuan (Silabus, RPP, Lembar
observasi keterlaksanaan sintak)
2. Intrumen Pengukuran (Tes pemahaman konsep)
1. Tes
2. Observasi
Analisis Deskriptif, Uji Prasyarat, dan Uji Hipotesis
3.5 Teknik Analisis Data
13. • 3.6 Teknik Analisis Data
3.6.3 Uji Hipotesis
(Anacova)
Hipotesis Statistik:
H0 diterima dengan kriteria uji probabilitas > 0,05,
namun jika probabilitas < 0,05 maka ditolak.
3.6.1 Analisis
Deskriptif
1. Mean
2. Varians
3. Standar deviasi
3.6.2 Uji Prasyarat
Analisis
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas
14. • Posisi Penelitian
Andriani, (2017).
Discovery learning memiliki ukuran pengaruh yang besar dalam
meningkatkan keterampilan metakognitif dan penguasaan konsep siswa
karena kepraktisan dan keefektifan pembelajaran discovery learning
berkriteria sangat tinggi.
Kepraktisan yang dimaksud berkaitan dengan keterlaksanaan
sintak pembelajaran discovery learning. Dalam sintaknya, discovery
learning mendukung adanya peningkatan keterampilan metakognitif
yaitu pada data collection dimana siswa diberikan kesempatan
melakukan eksperimen dan menuliskan hasil pengamatan dengan cara
mereka sendiri sesuai dengan hasil pengamatan. Sementara keefektifan
suatu pembelajaran diperlihatkan adanya peningkatan penguasaan
konsep siswa dikarenakan siswa ditekankan untuk aktif dalam
membangun pengetahuannya.
15. LAMPIRAN
1. Silabus
2. RPP Kelas Kontrol
3. RPP Kelas Eksperimen
4. Lembar Kerja Siswa
5. Kisi-kisi Soal Pemahaman Konsep
6. Soal Pemahaman Konsep
7. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
8. Rubrik Penilaian Metakognitif
9. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintak