SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
M. Nasyirul Furqon, ST.
Seni Kriya 
Konsep Karya Seni Rupa Terapan 
Bentuk kebudayaan yang paling sederhana muncul pada zaman batu. 
Hal tersebut berkaitan dengan tingkat kecerdasan, perasaan dan 
pengetahuan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi 
pada zaman itu. Untuk menunjang kelangsungan hidup, mereka 
membuat alat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam sekitar 
mereka. Sebagai contoh, kapak genggam dan alat-alat perburuan dibuat 
dari tulang dan tanduk binatang. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Pengertian Seni Kriya 
Seni kriya sering disebut dengan istilah Handycraft yang berarti 
kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni rupa terapan (applied art) 
yang selain mempunyai aspek-aspek keindahan juga menekankan aspek 
kegunaan atau fungsi praktis. Artinya seni kriya adalah seni kerajinan 
tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan 
kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik 
dan keindahan. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Unsur Karya Seni Kriya 
Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya 
terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 
Utility 
yaitu aspek kegunaan 
Security 
yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang 
itu. 
Comfortable 
yaitu enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang 
terap. Barang-barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis 
yang tinggi. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
M. Nasyirul Furqon, ST. 
 Flexibility 
yaitu keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kriya adalah barang 
terap yaitu barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau 
terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan dan 
keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan 
dalam penggunaannya. 
 Estetika atau syarat keindahan 
Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enak 
dipandang maka pemakai barang itu tidak merasa puas. Keindahan 
dapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi pemakainya. 
Dorongan orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebih 
tinggi jika barang itu diperindah dan berwujud estetik.
Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya 
1.Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan 
fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. 
2.Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda 
pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan 
daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. 
3.Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan 
sebagai alat permainan. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Jenis-jenis Seni Kriya di Nusantara 
1.Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku 
dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. 
Contohnya: tas, sepatu, wayang dan lain-lain. 
2.Seni kerajinan logam, ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam 
seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan teknik yang digunakan 
biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan 
bentuk yang diinginkan. Contohnya pisau, barang aksesoris, dan lain-lain. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
3. Seni ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kayu yang 
biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka 
dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain. 
4. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan 
rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon 
pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.
5. Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
dengan proses teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). 
Contohnya: baju, gaun dan lain-lain. 
6. Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan 
baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, 
butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang 
atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, 
piring dan lain-lain.
Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya 
Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan 
dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, 
mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
1. Teknik cor (cetak tuang) 
Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda 
kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, 
bejana, dan perhiasan. 
Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya 
berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan 
emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni 
kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak 
terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. 
Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede 
Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan 
Mojokerto.
Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam: 
• Teknik Tuang Berulang (Bivalve) 
Teknik Bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan 
dua keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai 
dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti kepingan). Teknik ini 
digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun 
hiasannya. 
• Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cure Perdue) 
Teknik A Cure Perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan 
hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali 
dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi 
dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah 
rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan 
tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
2. Teknik Ukir 
Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil 
kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir 
adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada 
permukaan benda yang diukir. 
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada 
masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah 
tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda- benda itu 
diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, 
swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai 
hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. 
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran 
tembus (krawangan), ukiran rendah, Ukiran tinggi (timbul), dan ukiran 
utuh. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain: 
a.Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan 
tidak memiliki makna tertentu. 
b.Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu 
dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan 
spiritual. 
c.Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga 
berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan 
spiritual. 
d.Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga 
berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan. 
e.Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai 
jual suatu benda. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
3. Teknik membatik 
Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi 
kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya 
seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses 
pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan 
kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan 
pewarnaan dan tahap nglorod yaitu penghilangan malam. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagai 
berikut: 
a.Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahan kain 
tersebut umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco, dan baju 
kaos. 
b.Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai 
perintang masuknya warna ke serat kain (benang). 
c.Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol. 
d.Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain. 
e.Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang 
lebar. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik 
membatik antara lain sebagai berikut: 
a.Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam 
sebagaia bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk 
menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan 
proses ini disebut batik jumputan. 
b.Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam 
dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada 
kain. 
c.Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel 
yang umumnya terbuat dari tembaga) sebagai alat untuk membuat 
motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
d. Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan 
efek-efek tertentu. Seniman batik lukis yang terkenal di Indonesia 
antara lain Amri Yahya. 
e. Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak 
terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan 
motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, 
bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya. 
f. Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses 
pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan 
teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak dipakai untuk 
kain seragam sekolah. 
Daerah penghasil batik di Jawa yang terkenal diantaranya Pekalongan, 
Solo, Yogyakarta, Rembang dan Cirebon.
4. Teknik Anyam 
Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi 
dan lain-lain dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan 
untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai 
tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, 
mendong, pandan dan lain-lain. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
5. Teknik Tenun 
Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik 
menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk 
anyaman kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir 
tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun 
kita menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
6. Teknik Membentuk 
Penegertian teknik membentuk di sini yaitu membuat karya seni rupa 
dengan media tanah liat yang lazim disebut gerabah, tembikar atau 
keramik. Keramik merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya 
melalui pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh 
berbeda dari bahan mentahnya. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Teknik yang umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik 
diantaranya: 
a.Teknik coil (lilit pilin) 
b.Teknik tatap batu/pijat jari 
c.Teknik slab (lempengan) 
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan 
atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang 
bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak 
selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para 
penggemar keramik. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
d. Teknik putar 
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara 
pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para 
pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional 
biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat 
putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan 
menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll
e. Teknik cetak 
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan 
ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah 
berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, 
cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini 
digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, 
seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll 
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik 
tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, 
seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun 
hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.
M. Nasyirul Furqon, ST. 
Kriya dari Bahan Alam 
1.Kayu 
2.Batu 
3.Daun 
4.Bambu 
5.Tanah 
6.Biji-bijian 
7.Kulit Buah 
8.Kulit Hewan 
9.Tulang 
Kriya dari Bahan Buatan / Sintetis 
1.Karet 
2.Logam 
3.Plastik
1. Kayu 
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu 
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa 
sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan 
penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan 
pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali 
dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat 
tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam 
penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih 
kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang 
bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Sumber 
: www.dephut.go.id
Sifat Fisik Kayu 
1.Berat dan Berat Jenis 
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air 
dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus 
dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, 
berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). 
Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat 
pula. 
2.Warna 
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi 
warna dalam kayu yang berbeda-beda. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
3. Keawetan 
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan 
kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang 
merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut 
terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras 
sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal. 
4. Tekstur 
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu 
digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), 
kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu 
bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat 
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat 
berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat 
miring). 
6. Kesan Raba 
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan 
kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis 
kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat 
ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa 
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan 
untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu 
benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat 
penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb. 
8. Nilai Dekoratif 
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, 
tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. 
Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai 
dekoratif.
Macam Penggunaan Kayu 
Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung 
dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang 
diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan 
pemakaian Seni Kriya antara lain sebagai berikut : 
1.Patung dan Ukiran Kayu 
Persyaratan teknis: serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah 
patah dan berwarna gelap. 
Jenis kayu: jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
2. Pensil 
Persyaratan teknis: BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, 
M. Nasyirul Furqon, ST. 
warna agak merah, berserat lurus. 
Jenis kayu: agathis, jelutung, melur, pinus. 
3. Alat Musik 
Persyaratan teknis: tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, 
daya resonansi baik. 
Jenis kayu: cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. 
4. Alat Gambar 
Persyaratan teknis: ringan, tekstur halus, warna bersih. 
Jenis kayu: jelutung, melur, pulai, pinus.
2. Kertas 
Memahami Jenis & Type Kertas Cetak 
Pada dunia Percetakan jenis dan type kertas sangatlah banyak dan 
hampir dari setiap jenisnnya sangat sulit untuk dibedakan, apalagi bagi 
mereka (Klien) yang mintanya terima sudah serba beres. 
M. Nasyirul Furqon, ST.
M. Nasyirul Furqon, ST. 
Uncoated Paper, Kerta yang termasuk uncoated diantaranya : Kertas 
HVS, HVO, Kertas koran, Kertas Tisudll. 
Uncoated mempunyai sifat dengan daya penyerapan yang besar, 
akan terlihat pada permukaan yang sedikit kasar, mudah terkelupas 
atau terjadi picking (tercabut), PH rendah sehingga lambat kering, dan 
karena permukaannya bergelombang (tidak rata) maka hasil cetak 
tidak menimbulkan gloss. 
Coated paper, Jenis kertas yang termasuk coated antara lain : Art 
paper, coated paper,mat coated, cast coated, art karton, coated 
karton. Sifat-sifat dari Coated Paper ini berbanding terbalik dengan 
Uncoated paper. Penggunaan bahan Coated paper ini biasa dipakai 
pada cekan untuk jenis Brosur, Flyer dsb. Jenis bahan ini paling sering 
di kombinasikan dengan finishing cetak “Ultra Vernish (UV) / Super 
Glossy”.
Non Absorption Paper, yang termasuk non absorbtion antara lain : 
Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Alumunium Foil, art synthetic paper, 
dll. 
Karena jenis ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi 
secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah set off atau lambat 
kering. Sehingga perlu penanganan khusus seperti : 
- tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi 
- PH air pembasah tidak terlalu asam (karena akan menghambat 
oksidasi) 
- memakai air pembasah seminim mungkin 
Hati-hati karena tinta mempunyai pengeringan lebih cepat dari pada 
tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta mengering 
M. Nasyirul Furqon, ST.
Jenis kertas yang dipasarkan umumnya terbagi menjadi 3 (tiga) bagian 
utama, yaitu : 
1. Kertas berdasarkan jenis serat, kertas jenis ini terbagi menjadi 2 (dua) 
yaitu : 
a. kertas mengandung kayu, dengan ciri-ciri : 
- terdiri dari serat mekanis 
- tidak tahan disimpan lama 
- mudah berubah warna jika terkena matahari 
contoh : koran, HHI 
b. kertas bebas kayu, dengan ciri-ciri : 
- terdiri dari serat kimia 
- tahan disimpan lama 
contoh : HVS, HVO 
M. Nasyirul Furqon, ST.
M. Nasyirul Furqon, ST. 
2. Kertas berdasarkan pekerjaan akhir (Finishing), yaitu : 
a. kertas coated, dengan ciri-ciri : 
- terdiri dari kertas dasae dan lapisan kapur dengan bahan perekat 
- permukaannya halus dan mengkilap (gloss) 
- daya serap terhadap minyak lemah 
contoh : art paper, kunsdruk 
b. kertas uncoated, dengan ciri-ciri : 
- tidak diberi lapisan kapur 
- permukaan kertas kasar tapi bisa juga dihaluskan 
- daya serap terhadap minyak kuat 
contoh : koran,HHI, HVS, HVO 
3. kertas berdasarkan penggunaannya, yaitu : 
a. Kertas cetak, seperti HVO, koran, art paper 
b. Kertas tulis, seperti HVS, kertas gambar 
c. Kertas bungkus, seperti cassing, kertas sampul, kertas Samson 
d. Kertas khusus, seperti kertas uang, kertas sigaret, kertas tisue.
M. Nasyirul Furqon, ST. 
karena harganya yang relatif murah 
dibandingkan bahan lainnya. 
Gramasi yang umum dipakai 250gr , 270gr , 
310gr, 350gr, 400gr . 
CWb/duplex putih 
Sama seperti duplex cuma bedanya bagian 
dalamnya putih,sehingga kelihatan lebih 
bersih. Banyak digunakan untuk box – box 
makanan. 
Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 
300gr. 
Ivory 
Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton, 
2 sisinya putih, cuma ngak seputih art karton. 
Yang membedakan kalo art karton 2 sisinya 
licin. ivory cuma 1 sisi yang licin, mirip cwb 
cuma lebih halus cwb. Bahan ini juga banyak 
digunakan untuk box cosmetic, karena cukup 
tebal/kokoh. 
Gramasi yang umum digunakan 210gr, 
230gr,250gr,270gr, 300gr,350gr.

More Related Content

What's hot

Materi prakarya dan kewirausahaan kelas x
Materi prakarya dan kewirausahaan kelas xMateri prakarya dan kewirausahaan kelas x
Materi prakarya dan kewirausahaan kelas xIday Ida
 
Reka bentuk teknologi
Reka bentuk teknologiReka bentuk teknologi
Reka bentuk teknologizainiaman
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaMellisaayu
 
Karya seni kriya nusantara
Karya seni kriya nusantaraKarya seni kriya nusantara
Karya seni kriya nusantaraPutri Dyah
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Nurul Izzah
 
Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
Kerajinan Bahan Lunak dan WirausahaKerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
Kerajinan Bahan Lunak dan WirausahaAlya Titania Annisaa
 
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstilKwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstilMaria Widhi Astuti
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraSaraswati N
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik Dwi Anggrainy
 
Kriya Seni Tekstil
Kriya Seni TekstilKriya Seni Tekstil
Kriya Seni Tekstilnettyjuliana
 
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"Nopiie Deep Deep
 

What's hot (20)

materi prakarya kelas X
materi prakarya kelas Xmateri prakarya kelas X
materi prakarya kelas X
 
Seni kriya
Seni kriyaSeni kriya
Seni kriya
 
Seni kriya
Seni kriyaSeni kriya
Seni kriya
 
Kerajinan tekstil
Kerajinan tekstilKerajinan tekstil
Kerajinan tekstil
 
Materi prakarya dan kewirausahaan kelas x
Materi prakarya dan kewirausahaan kelas xMateri prakarya dan kewirausahaan kelas x
Materi prakarya dan kewirausahaan kelas x
 
Reka bentuk teknologi
Reka bentuk teknologiReka bentuk teknologi
Reka bentuk teknologi
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan Prakarya
 
Karya seni kriya nusantara
Karya seni kriya nusantaraKarya seni kriya nusantara
Karya seni kriya nusantara
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
 
Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
Kerajinan Bahan Lunak dan WirausahaKerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha
 
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstilKwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
Kwu bab 1- kerajinan dan wirausaha limbah tekstil
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional Nusantara
 
Tenunan Songket
Tenunan SongketTenunan Songket
Tenunan Songket
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
 
Batik dindonesia
Batik dindonesiaBatik dindonesia
Batik dindonesia
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Kriya Seni Tekstil
Kriya Seni TekstilKriya Seni Tekstil
Kriya Seni Tekstil
 
Kwu Presentation
Kwu PresentationKwu Presentation
Kwu Presentation
 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
 
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
 

Similar to Pengetahuan bahan

Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1
Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1
Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1Agataganteng
 
Xii bab 1 semester 1
Xii bab 1 semester 1Xii bab 1 semester 1
Xii bab 1 semester 1arman02091996
 
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptxBab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptxFadliTambue2
 
Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 DimensiKarya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 Dimensiwandi120998
 
pelestarian sosial budaya
pelestarian sosial budayapelestarian sosial budaya
pelestarian sosial budayaAlghi Sawaludin
 
SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG
SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG
SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG Rini Ayu Agustin
 
Seni hbae3103
Seni hbae3103 Seni hbae3103
Seni hbae3103 miza7272
 
Kerajinan bahan lunak dan wirausaha pdf
Kerajinan bahan lunak dan wirausaha pdfKerajinan bahan lunak dan wirausaha pdf
Kerajinan bahan lunak dan wirausaha pdfEndang Rahayu
 
Ppt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensi
Ppt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensiPpt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensi
Ppt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensiFaza Fuadina
 
makalah pengelolaan bahan keras.docx
makalah pengelolaan bahan keras.docxmakalah pengelolaan bahan keras.docx
makalah pengelolaan bahan keras.docxKdaaPhotocopy
 

Similar to Pengetahuan bahan (20)

Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1
Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1
Makalah kwu kelompok1 XI MIA 1
 
Xii bab 1 semester 1
Xii bab 1 semester 1Xii bab 1 semester 1
Xii bab 1 semester 1
 
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptxBab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
 
Daftar seni karya di indonesia 1
Daftar seni karya di indonesia 1Daftar seni karya di indonesia 1
Daftar seni karya di indonesia 1
 
Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 DimensiKarya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 Dimensi
 
Daftar seni karya di indonesia 1
Daftar seni karya di indonesia 1Daftar seni karya di indonesia 1
Daftar seni karya di indonesia 1
 
Daftar seni karya di indonesia 1
Daftar seni karya di indonesia 1Daftar seni karya di indonesia 1
Daftar seni karya di indonesia 1
 
SENI PATUNG
SENI PATUNGSENI PATUNG
SENI PATUNG
 
pelestarian sosial budaya
pelestarian sosial budayapelestarian sosial budaya
pelestarian sosial budaya
 
Prakarya
PrakaryaPrakarya
Prakarya
 
SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG
SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG
SENI BUDAYAH KELAS XI 3D PATUNG
 
Seni hbae3103
Seni hbae3103 Seni hbae3103
Seni hbae3103
 
Seni budaya
Seni budayaSeni budaya
Seni budaya
 
Kerajinan bahan lunak dan wirausaha pdf
Kerajinan bahan lunak dan wirausaha pdfKerajinan bahan lunak dan wirausaha pdf
Kerajinan bahan lunak dan wirausaha pdf
 
Sarung tenun asal desa masalili
Sarung tenun asal desa masaliliSarung tenun asal desa masalili
Sarung tenun asal desa masalili
 
Sarung tenun asal desa masalili
Sarung tenun asal desa masaliliSarung tenun asal desa masalili
Sarung tenun asal desa masalili
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Ppt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensi
Ppt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensiPpt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensi
Ppt senbud perbedaan seni 2 & 3 dimensi
 
Seni Sulaman 1 Slide PPT
Seni Sulaman 1 Slide PPTSeni Sulaman 1 Slide PPT
Seni Sulaman 1 Slide PPT
 
makalah pengelolaan bahan keras.docx
makalah pengelolaan bahan keras.docxmakalah pengelolaan bahan keras.docx
makalah pengelolaan bahan keras.docx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Pengetahuan bahan

  • 2. Seni Kriya Konsep Karya Seni Rupa Terapan Bentuk kebudayaan yang paling sederhana muncul pada zaman batu. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat kecerdasan, perasaan dan pengetahuan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada zaman itu. Untuk menunjang kelangsungan hidup, mereka membuat alat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam sekitar mereka. Sebagai contoh, kapak genggam dan alat-alat perburuan dibuat dari tulang dan tanduk binatang. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 3. Pengertian Seni Kriya Seni kriya sering disebut dengan istilah Handycraft yang berarti kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni rupa terapan (applied art) yang selain mempunyai aspek-aspek keindahan juga menekankan aspek kegunaan atau fungsi praktis. Artinya seni kriya adalah seni kerajinan tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan keindahan. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 4. Unsur Karya Seni Kriya Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Utility yaitu aspek kegunaan Security yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu. Comfortable yaitu enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Barang-barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 5. M. Nasyirul Furqon, ST.  Flexibility yaitu keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kriya adalah barang terap yaitu barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.  Estetika atau syarat keindahan Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enak dipandang maka pemakai barang itu tidak merasa puas. Keindahan dapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi pemakainya. Dorongan orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika barang itu diperindah dan berwujud estetik.
  • 6. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya 1.Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. 2.Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. 3.Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai alat permainan. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 7. Jenis-jenis Seni Kriya di Nusantara 1.Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang dan lain-lain. 2.Seni kerajinan logam, ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Contohnya pisau, barang aksesoris, dan lain-lain. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 8. 3. Seni ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu M. Nasyirul Furqon, ST. yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain. 4. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.
  • 9. 5. Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain M. Nasyirul Furqon, ST. dengan proses teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan lain-lain. 6. Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.
  • 10. Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 11. 1. Teknik cor (cetak tuang) Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai M. Nasyirul Furqon, ST. dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan. Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.
  • 12. Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam: • Teknik Tuang Berulang (Bivalve) Teknik Bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan dua keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya. • Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cure Perdue) Teknik A Cure Perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 13. 2. Teknik Ukir Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda- benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, Ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 14. Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain: a.Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu. b.Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. c.Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual. d.Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan. e.Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 15. 3. Teknik membatik Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahap nglorod yaitu penghilangan malam. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 16. Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagai berikut: a.Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahan kain tersebut umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco, dan baju kaos. b.Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai perintang masuknya warna ke serat kain (benang). c.Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol. d.Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain. e.Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang lebar. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 17. Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik antara lain sebagai berikut: a.Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan proses ini disebut batik jumputan. b.Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain. c.Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel yang umumnya terbuat dari tembaga) sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 18. d. Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada M. Nasyirul Furqon, ST. teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. Seniman batik lukis yang terkenal di Indonesia antara lain Amri Yahya. e. Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya. f. Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak dipakai untuk kain seragam sekolah. Daerah penghasil batik di Jawa yang terkenal diantaranya Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Rembang dan Cirebon.
  • 19. 4. Teknik Anyam Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, mendong, pandan dan lain-lain. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 20. 5. Teknik Tenun Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 21. 6. Teknik Membentuk Penegertian teknik membentuk di sini yaitu membuat karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim disebut gerabah, tembikar atau keramik. Keramik merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya melalui pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda dari bahan mentahnya. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 22. Teknik yang umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik diantaranya: a.Teknik coil (lilit pilin) b.Teknik tatap batu/pijat jari c.Teknik slab (lempengan) Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 23. d. Teknik putar Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak M. Nasyirul Furqon, ST. bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll
  • 24. e. Teknik cetak Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan M. Nasyirul Furqon, ST. jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.
  • 25. M. Nasyirul Furqon, ST. Kriya dari Bahan Alam 1.Kayu 2.Batu 3.Daun 4.Bambu 5.Tanah 6.Biji-bijian 7.Kulit Buah 8.Kulit Hewan 9.Tulang Kriya dari Bahan Buatan / Sintetis 1.Karet 2.Logam 3.Plastik
  • 26. 1. Kayu Pengenalan Sifat-Sifat Kayu Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan M. Nasyirul Furqon, ST. barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Sumber : www.dephut.go.id
  • 27. Sifat Fisik Kayu 1.Berat dan Berat Jenis Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula. 2.Warna Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 28. 3. Keawetan Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur M. Nasyirul Furqon, ST. perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal. 4. Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
  • 29. 5. Arah Serat Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang M. Nasyirul Furqon, ST. pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring). 6. Kesan Raba Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
  • 30. 7. Bau dan Rasa Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara M. Nasyirul Furqon, ST. terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb. 8. Nilai Dekoratif Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
  • 31. Macam Penggunaan Kayu Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian Seni Kriya antara lain sebagai berikut : 1.Patung dan Ukiran Kayu Persyaratan teknis: serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap. Jenis kayu: jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 32. 2. Pensil Persyaratan teknis: BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, M. Nasyirul Furqon, ST. warna agak merah, berserat lurus. Jenis kayu: agathis, jelutung, melur, pinus. 3. Alat Musik Persyaratan teknis: tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik. Jenis kayu: cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. 4. Alat Gambar Persyaratan teknis: ringan, tekstur halus, warna bersih. Jenis kayu: jelutung, melur, pulai, pinus.
  • 33. 2. Kertas Memahami Jenis & Type Kertas Cetak Pada dunia Percetakan jenis dan type kertas sangatlah banyak dan hampir dari setiap jenisnnya sangat sulit untuk dibedakan, apalagi bagi mereka (Klien) yang mintanya terima sudah serba beres. M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 34. M. Nasyirul Furqon, ST. Uncoated Paper, Kerta yang termasuk uncoated diantaranya : Kertas HVS, HVO, Kertas koran, Kertas Tisudll. Uncoated mempunyai sifat dengan daya penyerapan yang besar, akan terlihat pada permukaan yang sedikit kasar, mudah terkelupas atau terjadi picking (tercabut), PH rendah sehingga lambat kering, dan karena permukaannya bergelombang (tidak rata) maka hasil cetak tidak menimbulkan gloss. Coated paper, Jenis kertas yang termasuk coated antara lain : Art paper, coated paper,mat coated, cast coated, art karton, coated karton. Sifat-sifat dari Coated Paper ini berbanding terbalik dengan Uncoated paper. Penggunaan bahan Coated paper ini biasa dipakai pada cekan untuk jenis Brosur, Flyer dsb. Jenis bahan ini paling sering di kombinasikan dengan finishing cetak “Ultra Vernish (UV) / Super Glossy”.
  • 35. Non Absorption Paper, yang termasuk non absorbtion antara lain : Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Alumunium Foil, art synthetic paper, dll. Karena jenis ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah set off atau lambat kering. Sehingga perlu penanganan khusus seperti : - tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi - PH air pembasah tidak terlalu asam (karena akan menghambat oksidasi) - memakai air pembasah seminim mungkin Hati-hati karena tinta mempunyai pengeringan lebih cepat dari pada tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta mengering M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 36. Jenis kertas yang dipasarkan umumnya terbagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, yaitu : 1. Kertas berdasarkan jenis serat, kertas jenis ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu : a. kertas mengandung kayu, dengan ciri-ciri : - terdiri dari serat mekanis - tidak tahan disimpan lama - mudah berubah warna jika terkena matahari contoh : koran, HHI b. kertas bebas kayu, dengan ciri-ciri : - terdiri dari serat kimia - tahan disimpan lama contoh : HVS, HVO M. Nasyirul Furqon, ST.
  • 37. M. Nasyirul Furqon, ST. 2. Kertas berdasarkan pekerjaan akhir (Finishing), yaitu : a. kertas coated, dengan ciri-ciri : - terdiri dari kertas dasae dan lapisan kapur dengan bahan perekat - permukaannya halus dan mengkilap (gloss) - daya serap terhadap minyak lemah contoh : art paper, kunsdruk b. kertas uncoated, dengan ciri-ciri : - tidak diberi lapisan kapur - permukaan kertas kasar tapi bisa juga dihaluskan - daya serap terhadap minyak kuat contoh : koran,HHI, HVS, HVO 3. kertas berdasarkan penggunaannya, yaitu : a. Kertas cetak, seperti HVO, koran, art paper b. Kertas tulis, seperti HVS, kertas gambar c. Kertas bungkus, seperti cassing, kertas sampul, kertas Samson d. Kertas khusus, seperti kertas uang, kertas sigaret, kertas tisue.
  • 38. M. Nasyirul Furqon, ST. karena harganya yang relatif murah dibandingkan bahan lainnya. Gramasi yang umum dipakai 250gr , 270gr , 310gr, 350gr, 400gr . CWb/duplex putih Sama seperti duplex cuma bedanya bagian dalamnya putih,sehingga kelihatan lebih bersih. Banyak digunakan untuk box – box makanan. Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr. Ivory Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton, 2 sisinya putih, cuma ngak seputih art karton. Yang membedakan kalo art karton 2 sisinya licin. ivory cuma 1 sisi yang licin, mirip cwb cuma lebih halus cwb. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box cosmetic, karena cukup tebal/kokoh. Gramasi yang umum digunakan 210gr, 230gr,250gr,270gr, 300gr,350gr.