SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SUB POKOK
PEMBAHASAN
1. ISTILAH
3. MOTIF
6. PUSAT
KERAJINAN
SONGKET
2. SEJARAH
4. PERALATAN,
BAHAN, TEKNIK
TENUN SONGKET
5. NILAI
BUDAYA
Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa
Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan
metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan
kemudian menyelipkan benang emas.
Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari
kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya
kebiasaan menenun dengan benang emas.
Istilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak. Songket
adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan
atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan
di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala.
Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang
lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu
Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis
remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket.
1. ISTILAH
Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih
ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan
bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif
ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan
tepung talam, yang diduga merupakan penganan kegemaran raja.
Songkok Khas Palembang
Tanjak/Ikat Kepala
Pakaian Kenduri/Pesta
Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan
permukiman dan budaya Melayu, dan menurut sementara orang
teknik ini diperkenalkan oleh pedagang India atau Arab.
Menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah
dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India.
Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang
India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket.
Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola
rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas
atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper.
Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut
tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni
kawasan Kamboja dan Siam yang kemudian berkembang ke selatan
di Pattani,dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu sekitar
tahun 1500-an. Industri kecil rumahan tenun songket kini masih
bertahan di pinggiran Kota Bahru dan Terengganu. Akan tetapi
menurut penenun Terengganu, justru para pedagang Indialah yang
memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang
dan Jambi, yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya (abad
ke-7 sampai ke-11).
2. SEJARAH
Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan dikaitkan dengan
kegemilangan Sriwijaya, kemaharajaan niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi
pada abad ke-7 hingga ke-13 di Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan
songket paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang. Songket adalah kain mewah
yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian
ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah tambang emas di Sumatera
terletak di pedalaman Jambi dan dataran tinggi Minangkabau. Meskipun benang emas
ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatera, bersama dengan batu mirah delima
yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa
penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an
masehi.Songket mungkin dikembangkan pada kurun waktu yang kemudian di Sumatera.
Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi
kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu
dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu
sekitar 3 hari. Mulanya kaum laki-laki menggunakan songket sebagai destar, tanjak atau ikat
kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai memakai songket sarung dengan
baju kurung.
Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas
budaya wilayah penghasil kerajinan ini
Songket Khas Pandai
Sikek, Minangkabau
(Sumatera Barat)
 Motif Saik Kalamai
 Motif Buah Palo
 Motif Barantai Putiah
 Motif Barantai Merah
 Motif Tampuak Manggih
 Motif Salapah
 Motif Kunang-kunang
 Motif Api-api
 Motif Cukie Baserak
 Motif Sirangkak
 Motif Silala Rabah
 Motif Simasam
Songket Khas
Palembang
(Sumatera Selatan)
 Motif Bungo Pacik
 Motif Tawur
 Motif Lepus
 Motif Tretes Mender
 Motif Nampan Perak
 Motif Limar
3. MOTIF
Beberapa pemerintah
daerah telah mempatenkan
motif songket tradisional
mereka
Dari 71 motif songket yang
dimiliki Sumatera Selatan,
baru 22 motif yang terdaftar
di Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Dari 22 motif songket yang
dimiliki Palembang yang telah
terdaftar di antaranya motif
Bungo Intan, Lepus Pulis,
Nampan Perak, dan Limar
Beranti. Sementara 49 motif
lainnya belum terdaftar.
Songket Khas Pandai Sikek,
Minangkabau (Sumatera)
Saik kalamai Buah palo Barantai putiah Tampuak manggih
Salapah Kunang-kunang Cukie baserak Sirangkak
Songket Khas Palembang
Songket Lepus Songket Tawur Songket Tretes Mender
Songket Bungo PacikSongket Limar Songket Nampan Perak
Peralatan & Bahan Membuat Songket Khas Pandai Sikek,
Minangkabau (Sumatera Barat) & Palembang (Sumatera Selatan)
PERALATAN (Kayu/Bambu)
1. Peralatan Pokok : Panta
Panta adalah seperangkat alat yang berukuran 2 x 1,5 meter ini terdiri atas
 Gulungan (suatu alat yang digunakan untuk menggulung benang dasar tenunan)
 Sisia (suatu alat yang digunakan untuk merentang dan memperoleh benang tenunan)
 Pancukia (suatu alat yang digunakan untuk membuat motif songket)
 Turak (suatu alat yang digunakan untuk memasukkan benang lain ke benang dasar)
Panta tersebut ditempatkan pada suatu tempat yang disebut pamedangan (tempat
khusus untuk menenun songket), di depannya diberi dua buah tiang yang berfungsi
sebagai penyangga kayu paso. Gunanya adalah untuk menggulung kain yang sudah
ditenun.
2. Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan adalah alat bantu yang digunakan sebelum dan sesudah proses
pembuatan songket. Alat tersebut adalah penggulung benang yang disebut ani dan alat
penggulung kain hasil tenunan yang berbentuk kayu bulat dengan panjang sekitar 1
meter dan berdiameter 5 cm.
4. PERALATAN, BAHAN,
TEKNIK TENUN
SONGKET
BAHAN
Bahan dasar kain tenun songket adalah benang tenun yang disebut benang lusi atau lungsin. Benang
tersebut satuan ukurannya disebut palu. Sedangkan, hiasannya (songketnya) menggunakan benang
makao atau benang pakan. Benang tersebut satuan ukurannya disebut pak. Benang lusi dan makao
itu pada dasarnya berbeda, baik warna, ukuran maupun bahan seratnya. Perbedaan inilah yang
menyebabkan ragam hias kain songket terlihat menonjol dan dapat segera terlihat karena berbeda
dengan tenun latarnya.
Bahan bakunya berupa benang putih diimpor dari India, Cina atau Thailand. Sebagai catatan, dimasa
lalu jika pengrajin menginginkan suatu warna tertentu, maka benang yang akan diwarnai itu
dicelupkan ke dalam air mendidih yang telah diberi warna tertentu, kemudian dijemur. Dimasa kini
hanya sebagian yang melakukannya. Namun, saat ini penenun sudah menggunakan berbagai warna,
yaitu warna yang biasa digunakan untuk tekstil.
Dahulu, kain songket tradisional dicelup dengan warna - warna yang didapat dari alam, dan teknik ini
diteruskan ke anak cucu secara turun temurun. Biasanya warna merah, didapat dari pengolahan kayu
sepang dengan jalan mengambil inti kayunya dan direbus, dan mengkudu, yang didapat dari akarnya.
Warna biru didapat dari indigo, warna kuning didapat dari dari kunyit. Untuk mendapatkan warna
sekunder seperti hijau, oranye dan ungu, dilakukan percampuran cat dari warna primer merah, biru
dan kuning. Untuk mencegah agar warna tidak luntur atau pudar pada waktu pencelupan
ditambahkan tawas
.
1.MENCELUP
BENANG
2.MELERAI
BENANG
3.MENGANENG
BENANG
4.MENGGULUNG
5.MENYAPUK
BENANG
6.MENGARAK
BENANG
7.MENYONGKET
BENANG
8.MENENUN
Benang perlu dibersihkan sebelum dicelup ke dalam pewarna. Setelah
pewarnaan dibuat benang perlu di keringkan, sebelum kerja selanjutnya
dilaksanakan
Pelenting yang diperbuat daripada buluh kecil digunakan untuk melilit
benang. Proses ini dilakukan dengan bantuan alat darwin dan alat pemutar
rahat
Proses membuat benang loseng yang diregang di alat penenun bagi
menentukan saiz panjang atau jumlah helai kain yang akan ditenun.
Benang-benang yang diregang di alat menganeng
(ianian) digulung dengan sekeping papan loseng
Setelah benang loseng dimasukkan ke dalam gigi atau sikat
jentera, kerja-kerja menyapuk dilakukan. Dua urat benang
loseng dikaitkan melalui setiap celah gigi jentera.
Karak dibuat daripada benang asing yang digelung. Benang
loseng berangka genap dan ganjil akan diangkat turun naik
secara berselang seli sewaktu menenun.
Proses mereka corak di atas benang loseng dengan
menggunakan alat yang di panggil lidi dengan
menyongketkan benang loseng sebanyak tiga atau lima
lembar dan kemudian diikat dan dikenali sebagai proses
ikat butang.
Alat torak yang diisi dengan benang pakan
atau benang emas, dimasukkan ke kiri dan
kanan di celah-celah benang loseng mengikut
corak yang telah ditentukan hinggalah
menjadi sekeping kain. Kain yang telah siap
ini dipotong mengikut saiz.
1
2
3
4
5
6
7
8
TEKNIK TENUN
Pembuatan tenun songket Minangkabau pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap yaitu:
1. Tahap pertama adalah menenun kain dasar dengan kontruksi tenunan rata atau polos.
Pada tahap pertama benang-benang yang akan dijadikan kain dasar dihubungkan ke paso.
Posisi benang yang membujur ini oleh masyarakat Minang disebut “benang tagak”.
Setelah itu, benang-benang tersebut direnggangkan dengan alat yang disebut palapah. Pada
waktu memasukkan benang-benang yang arahnya melintang, benang tagak direnggangkan
lagi dengan palapah. Pemasukkan benang-benang yang arahnya melintang ini menjadi relatif
mudah karena masih dibantu dengan alat yang disebut pancukia. Setelah itu, pengrajin
menggerakkan karok dengan menginjak salah satu tijak-panta untuk memisahkan benang
sedemikian rupa, sehingga ketika benang pakan yang digulung pada kasali yang terdapat
dalam skoci atau turak dapat dimasukkan dengan mudah, baik dari arah kiri ke kanan
(melewati seluruh bidang karok) maupun dari kanan ke kiri (secara bergantian). Benang yang
posisinya melintang itu ketika dirapatkan dengan karok yang bersuri akan membentuk kain
dasar
2. Tahap kedua adalah menenun bagian ragam hias yang merupakan bagian tambahan dari
benang pakan. Tahap kedua ini adalah pembuatan ragam hias dengan benang makao
(benang mas atau benang yang berwarna lain). Ragam hias tenun diciptakan dengan teknik
menenun yang dikenal dengan teknik pakan tambahan atau suplementaryweft.
Caranya agak rumit karena untuk memasukkannya ke dalam kain dasar harus melalui
perhitungan yang teliti. Dalam hal ini bagian-bagian yang menggunakan benang lusi
ditentukan dengan alat yang disebut pancukie yang terbuat dari bambu. Konon,
pekerjaan ini memakan waktu yang cukup lama karena benang makao itu harus
dihitung satu persatu dari pinggir kanan kain hingga pinggir kiri menurut hitungan
tertentu sesuai dengan contoh motif yang akan dibuat. Setelah jalur benang makao itu
dibuat dengan pancukie, maka ruang untuk meletakkan turak itu diperbesar dengan
alat yang disebut palapah. Selanjutnya, benang tersebut dirapatkan satu demi satu,
sehingga membentuk ragam hias yang diinginkan.
Sebenarnya lama dan tidaknya pembuatan suatu tenun songket, selain bergantung
pada jenis tenunan yang dibuat dan ukurannya, juga kehalusan dan kerumitan motif
songketnya. Semakin halus dan rumit motif songketnya, akan semakin lama
pengerjaannya.
Sebagai catatan, kain songket tidak boleh dilipat, tetapi harus digulung dengan kayu
bulat yang berdiameter 5 cm. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga agar bentuk
motifnya tetap bagus dan benang mas-nya tidak putus, sehingga songketnya tetap
dalam keadaan baik dan rapi.
Karena dengan kedua benang
ini dapat memperindah hasil
tenun dan menimbulkan efek
kemilau cemerlang di kain
songket.
Mengapa songket
dibuat dari emas dan
perak?
NILAI BUDAYA
Tenun songket pandai sikek jika dicermati, di dalamnya
mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan
sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi
masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain:
kesakralan, keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan
kesabaran.
• Nilai kesakralan tercermin dari pada pakaiananya yang
pada umumnya hanya digunakan pada peristiwa-peristiwa
atau kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan upacara,
seperti perkawinan dan penobatan penghulu.
• Nilai keindahan tercermin dari dari motif atau ragam
hiasnya yang dibuat sedemikian rupa, sehingga
memancarkan keindahan.
• Nilai ketekunan, ketelitian dan kesabaran tercermin dari
proses pembuatannya yang memerlukan ketekunan,
ketelitian, dan kesabaran karena tanpa itu tidak mungkin
untuk menghasilkan sebuah tenun songket yang bagus.
5. NILAI
BUDAYA
Di Indonesia, pusat kerajinan tangan tenun songket dapat
ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok dan
Sumbawa.
Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang termahsyur dan
unggul adalah di daerah Pandai Sikek dan Silungkang,
Minangkabau, Sumatera Barat,serta di Palembang, Sumatera
Selatan.
Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di
kabupaten Klungkung, khususnya di desa Sidemen dan Gelgel.
Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat,
kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan
songketnya.
Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia;
antara lain di pesisir timur Semenanjung Malayakhususnya
industri rumahan di pinggiran Kota Bahru, Kelantan dan
Terengganu; serta di Brunei.
4. PUSAT KERAJINAN
SONGKET
Berdasarkan uraian diatas, tenunan songket ditinjau dari etika
bisnis islam dapat disimpulkan halal untuk di buat usaha atau bisnis
karena produksi tenunan songket ini mulai dari peralatan, bahan dan
proses yang dilalui menggunakan bahan-bahan yang alami seperti, kapas
untuk menjadi sebuah benang, lalu di beri warna dengan warna alami
atau pewarna khusus bidangnya (tekstil), kemudian di tenun dengan
menggunakan alat yang sangat sederhana yaitu menggunakan
kayu/bambu yang disebut panta.
Setelah jadi, tenunan songket tersebut bisa langsung dijual
dalam bentuk kain ataupun sudah menjadi produk jadi berupa baju,
selendang dll.
http://www.angelfire.com/id/pusako/motif.htm
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1589/tenun-songket-pandai-sikek
https://www.academia.edu/8848785/Songket
http://rhiaoctora.wordpress.com/2014/09/10/songket-palembang/
http://jendralkancieel.blogspot.com/2013/05/kain-songket-palembang.html
DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/id/pusako/motif.htm

More Related Content

What's hot

Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...
Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...
Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...Norhaniza Taharuddin
 
Seni Visual
Seni Visual Seni Visual
Seni Visual jyejye
 
Alatan menjahit
Alatan menjahitAlatan menjahit
Alatan menjahit5634ct
 
Jenis jenis arca(seni)
Jenis jenis arca(seni)Jenis jenis arca(seni)
Jenis jenis arca(seni)zainiaman
 
Aspek formalistik seni visual
Aspek formalistik seni visualAspek formalistik seni visual
Aspek formalistik seni visualzainiaman
 
Lukisan Perekaan Rekacorak
Lukisan Perekaan RekacorakLukisan Perekaan Rekacorak
Lukisan Perekaan RekacorakNorAzmi2012
 
Sejarah Seni Visual Malaysia
Sejarah Seni Visual MalaysiaSejarah Seni Visual Malaysia
Sejarah Seni Visual MalaysiaAbby Piong
 
Tekhnik Batik Ikat Celup - Kewirausahaan
Tekhnik Batik Ikat Celup - KewirausahaanTekhnik Batik Ikat Celup - Kewirausahaan
Tekhnik Batik Ikat Celup - KewirausahaanDullAbdull
 
Gaya penampilan karya seni halus
Gaya penampilan karya seni halusGaya penampilan karya seni halus
Gaya penampilan karya seni halusHASSAN MOHD GHAZALI
 
Ulangkaji 4 Pengenalan dan Penutup
Ulangkaji 4 Pengenalan dan PenutupUlangkaji 4 Pengenalan dan Penutup
Ulangkaji 4 Pengenalan dan PenutupNorhayati Ismail
 
Hikayat hang tuah.
Hikayat hang tuah.Hikayat hang tuah.
Hikayat hang tuah.jimoh370
 
Kajian Fabrik - Gentian Asli
Kajian Fabrik - Gentian AsliKajian Fabrik - Gentian Asli
Kajian Fabrik - Gentian AsliMaziah Adnan
 

What's hot (20)

SULAMAN BENANG
SULAMAN BENANGSULAMAN BENANG
SULAMAN BENANG
 
Jalinan
JalinanJalinan
Jalinan
 
Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...
Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...
Psv 3123 ( Lukisan & Penyuburan Diri) - Teknik Hatching by NORHANIZA BT. TAHA...
 
Seni Visual
Seni Visual Seni Visual
Seni Visual
 
Jenis jenis garisan
Jenis jenis garisanJenis jenis garisan
Jenis jenis garisan
 
Seni catan
Seni catanSeni catan
Seni catan
 
Alatan menjahit
Alatan menjahitAlatan menjahit
Alatan menjahit
 
Jenis jenis arca(seni)
Jenis jenis arca(seni)Jenis jenis arca(seni)
Jenis jenis arca(seni)
 
Aspek formalistik seni visual
Aspek formalistik seni visualAspek formalistik seni visual
Aspek formalistik seni visual
 
Lukisan Perekaan Rekacorak
Lukisan Perekaan RekacorakLukisan Perekaan Rekacorak
Lukisan Perekaan Rekacorak
 
Illustrasi
IllustrasiIllustrasi
Illustrasi
 
Catan
CatanCatan
Catan
 
Sejarah Seni Visual Malaysia
Sejarah Seni Visual MalaysiaSejarah Seni Visual Malaysia
Sejarah Seni Visual Malaysia
 
Tekhnik Batik Ikat Celup - Kewirausahaan
Tekhnik Batik Ikat Celup - KewirausahaanTekhnik Batik Ikat Celup - Kewirausahaan
Tekhnik Batik Ikat Celup - Kewirausahaan
 
Gaya penampilan karya seni halus
Gaya penampilan karya seni halusGaya penampilan karya seni halus
Gaya penampilan karya seni halus
 
Ulangkaji 4 Pengenalan dan Penutup
Ulangkaji 4 Pengenalan dan PenutupUlangkaji 4 Pengenalan dan Penutup
Ulangkaji 4 Pengenalan dan Penutup
 
Hikayat hang tuah.
Hikayat hang tuah.Hikayat hang tuah.
Hikayat hang tuah.
 
Seni tampak
Seni tampakSeni tampak
Seni tampak
 
Kajian Fabrik - Gentian Asli
Kajian Fabrik - Gentian AsliKajian Fabrik - Gentian Asli
Kajian Fabrik - Gentian Asli
 
Bab 2 rupa
Bab 2  rupaBab 2  rupa
Bab 2 rupa
 

Viewers also liked

Tenunan
TenunanTenunan
Tenunannike
 
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfYasir Partomo
 
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)andiniregik
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Nurul Izzah
 
Rumah adat tradisional palembang
Rumah adat tradisional palembangRumah adat tradisional palembang
Rumah adat tradisional palembangFairuz Hilwa
 
Seni anyaman tikar mengkuang
Seni anyaman tikar mengkuangSeni anyaman tikar mengkuang
Seni anyaman tikar mengkuangAmrah Yahaya
 
Anyaman
AnyamanAnyaman
Anyamannike
 
Tema 4 psk tingkatan 2
Tema 4 psk tingkatan 2Tema 4 psk tingkatan 2
Tema 4 psk tingkatan 2angora6750232
 
Pengenalan - Kajian fabrik 1
Pengenalan -  Kajian fabrik 1Pengenalan -  Kajian fabrik 1
Pengenalan - Kajian fabrik 1fuziharun
 
Seni anyaman
Seni anyamanSeni anyaman
Seni anyamanbetriscan
 
Kerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakaryaKerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakaryaDimas Rayhan
 
KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA
KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA
KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA Thilagavathy Krishnasamy
 
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan TekstilMenerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan TekstilRitio Quarter's
 

Viewers also liked (20)

Tenunan
TenunanTenunan
Tenunan
 
Tenun
TenunTenun
Tenun
 
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
 
Alat tenun
Alat tenunAlat tenun
Alat tenun
 
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
 
Kriya kayu jilid 1 smk x
Kriya kayu jilid 1 smk xKriya kayu jilid 1 smk x
Kriya kayu jilid 1 smk x
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
 
Rumah adat tradisional palembang
Rumah adat tradisional palembangRumah adat tradisional palembang
Rumah adat tradisional palembang
 
Batik Air Promotion Plan 2016
Batik Air Promotion Plan 2016Batik Air Promotion Plan 2016
Batik Air Promotion Plan 2016
 
Anyaman kain tenun
Anyaman kain tenunAnyaman kain tenun
Anyaman kain tenun
 
Seni anyaman tikar mengkuang
Seni anyaman tikar mengkuangSeni anyaman tikar mengkuang
Seni anyaman tikar mengkuang
 
Anyaman
AnyamanAnyaman
Anyaman
 
Anyaman
AnyamanAnyaman
Anyaman
 
Tema 4 psk tingkatan 2
Tema 4 psk tingkatan 2Tema 4 psk tingkatan 2
Tema 4 psk tingkatan 2
 
Pengenalan - Kajian fabrik 1
Pengenalan -  Kajian fabrik 1Pengenalan -  Kajian fabrik 1
Pengenalan - Kajian fabrik 1
 
Seni anyaman
Seni anyamanSeni anyaman
Seni anyaman
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Kerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakaryaKerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakarya
 
KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA
KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA
KH TING 1 BAB PAKAIAN LABEL JAGAAN TEKSTIL ANTARABANGSA
 
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan TekstilMenerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
 

Similar to Tenunan Songket

deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengahdeskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengahSeptia Nur'aini
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttetto kono
 
Jenis jenis kain khas indonesia
Jenis jenis kain khas indonesiaJenis jenis kain khas indonesia
Jenis jenis kain khas indonesiasaniaAH
 
Modul 07 anyaman
Modul 07   anyamanModul 07   anyaman
Modul 07 anyamanhavilesh
 
Seni tekat
Seni tekatSeni tekat
Seni tekatmizi5556
 
Prakarya - Makrame
Prakarya - MakramePrakarya - Makrame
Prakarya - MakrameFamous3_
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaMellisaayu
 
lurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdf
lurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdflurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdf
lurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdfMudzakir Sunni
 
lurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdf
lurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdflurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdf
lurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdfMudzakir Sunni
 
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...Vina Widya Putri
 

Similar to Tenunan Songket (20)

Tgas prakarya siap print
Tgas prakarya siap printTgas prakarya siap print
Tgas prakarya siap print
 
Kain tradisional indonesia
Kain tradisional indonesiaKain tradisional indonesia
Kain tradisional indonesia
 
Kain batik bentenan khas sulawesi utara
Kain batik bentenan khas sulawesi utaraKain batik bentenan khas sulawesi utara
Kain batik bentenan khas sulawesi utara
 
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengahdeskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
 
Fail
FailFail
Fail
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat ntt
 
Jenis jenis kain khas indonesia
Jenis jenis kain khas indonesiaJenis jenis kain khas indonesia
Jenis jenis kain khas indonesia
 
Modul 07 anyaman
Modul 07   anyamanModul 07   anyaman
Modul 07 anyaman
 
Seni tekat
Seni tekatSeni tekat
Seni tekat
 
Pemintalan serat sutera
Pemintalan serat suteraPemintalan serat sutera
Pemintalan serat sutera
 
Prakarya - Makrame
Prakarya - MakramePrakarya - Makrame
Prakarya - Makrame
 
KAIN ULOS KHAS MEDAN
KAIN ULOS KHAS MEDANKAIN ULOS KHAS MEDAN
KAIN ULOS KHAS MEDAN
 
Batik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan PrakaryaBatik Jumputan Prakarya
Batik Jumputan Prakarya
 
Seni Tekat Slide PPT
Seni Tekat Slide PPTSeni Tekat Slide PPT
Seni Tekat Slide PPT
 
Batik.pptx
Batik.pptxBatik.pptx
Batik.pptx
 
Batik.pptx
Batik.pptxBatik.pptx
Batik.pptx
 
lurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdf
lurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdflurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdf
lurikfabric.com-Pabrik Kain Katun Rayon dan Lurik Harga Murah Terpercaya.pdf
 
lurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdf
lurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdflurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdf
lurikfabric.com-Kain lurik Solo Harga Murah.pdf
 
Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
 
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
Kain Tradisional Daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalima...
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Tenunan Songket

  • 1.
  • 2. SUB POKOK PEMBAHASAN 1. ISTILAH 3. MOTIF 6. PUSAT KERAJINAN SONGKET 2. SEJARAH 4. PERALATAN, BAHAN, TEKNIK TENUN SONGKET 5. NILAI BUDAYA
  • 3. Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari kata songka, songkok khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas. Istilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala. Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket. 1. ISTILAH
  • 4. Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan penganan kegemaran raja. Songkok Khas Palembang Tanjak/Ikat Kepala Pakaian Kenduri/Pesta
  • 5. Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya Melayu, dan menurut sementara orang teknik ini diperkenalkan oleh pedagang India atau Arab. Menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara Tiongkok dan India. Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket. Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani,dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu sekitar tahun 1500-an. Industri kecil rumahan tenun songket kini masih bertahan di pinggiran Kota Bahru dan Terengganu. Akan tetapi menurut penenun Terengganu, justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang dan Jambi, yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11). 2. SEJARAH
  • 6. Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan dikaitkan dengan kegemilangan Sriwijaya, kemaharajaan niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-13 di Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket paling mahsyur di Indonesia adalah kota Palembang. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah tambang emas di Sumatera terletak di pedalaman Jambi dan dataran tinggi Minangkabau. Meskipun benang emas ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatera, bersama dengan batu mirah delima yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an masehi.Songket mungkin dikembangkan pada kurun waktu yang kemudian di Sumatera. Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu sekitar 3 hari. Mulanya kaum laki-laki menggunakan songket sebagai destar, tanjak atau ikat kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai memakai songket sarung dengan baju kurung.
  • 7. Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas budaya wilayah penghasil kerajinan ini Songket Khas Pandai Sikek, Minangkabau (Sumatera Barat)  Motif Saik Kalamai  Motif Buah Palo  Motif Barantai Putiah  Motif Barantai Merah  Motif Tampuak Manggih  Motif Salapah  Motif Kunang-kunang  Motif Api-api  Motif Cukie Baserak  Motif Sirangkak  Motif Silala Rabah  Motif Simasam Songket Khas Palembang (Sumatera Selatan)  Motif Bungo Pacik  Motif Tawur  Motif Lepus  Motif Tretes Mender  Motif Nampan Perak  Motif Limar 3. MOTIF Beberapa pemerintah daerah telah mempatenkan motif songket tradisional mereka Dari 71 motif songket yang dimiliki Sumatera Selatan, baru 22 motif yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dari 22 motif songket yang dimiliki Palembang yang telah terdaftar di antaranya motif Bungo Intan, Lepus Pulis, Nampan Perak, dan Limar Beranti. Sementara 49 motif lainnya belum terdaftar.
  • 8. Songket Khas Pandai Sikek, Minangkabau (Sumatera) Saik kalamai Buah palo Barantai putiah Tampuak manggih Salapah Kunang-kunang Cukie baserak Sirangkak
  • 9. Songket Khas Palembang Songket Lepus Songket Tawur Songket Tretes Mender Songket Bungo PacikSongket Limar Songket Nampan Perak
  • 10. Peralatan & Bahan Membuat Songket Khas Pandai Sikek, Minangkabau (Sumatera Barat) & Palembang (Sumatera Selatan) PERALATAN (Kayu/Bambu) 1. Peralatan Pokok : Panta Panta adalah seperangkat alat yang berukuran 2 x 1,5 meter ini terdiri atas  Gulungan (suatu alat yang digunakan untuk menggulung benang dasar tenunan)  Sisia (suatu alat yang digunakan untuk merentang dan memperoleh benang tenunan)  Pancukia (suatu alat yang digunakan untuk membuat motif songket)  Turak (suatu alat yang digunakan untuk memasukkan benang lain ke benang dasar) Panta tersebut ditempatkan pada suatu tempat yang disebut pamedangan (tempat khusus untuk menenun songket), di depannya diberi dua buah tiang yang berfungsi sebagai penyangga kayu paso. Gunanya adalah untuk menggulung kain yang sudah ditenun. 2. Peralatan Tambahan Peralatan tambahan adalah alat bantu yang digunakan sebelum dan sesudah proses pembuatan songket. Alat tersebut adalah penggulung benang yang disebut ani dan alat penggulung kain hasil tenunan yang berbentuk kayu bulat dengan panjang sekitar 1 meter dan berdiameter 5 cm. 4. PERALATAN, BAHAN, TEKNIK TENUN SONGKET
  • 11. BAHAN Bahan dasar kain tenun songket adalah benang tenun yang disebut benang lusi atau lungsin. Benang tersebut satuan ukurannya disebut palu. Sedangkan, hiasannya (songketnya) menggunakan benang makao atau benang pakan. Benang tersebut satuan ukurannya disebut pak. Benang lusi dan makao itu pada dasarnya berbeda, baik warna, ukuran maupun bahan seratnya. Perbedaan inilah yang menyebabkan ragam hias kain songket terlihat menonjol dan dapat segera terlihat karena berbeda dengan tenun latarnya. Bahan bakunya berupa benang putih diimpor dari India, Cina atau Thailand. Sebagai catatan, dimasa lalu jika pengrajin menginginkan suatu warna tertentu, maka benang yang akan diwarnai itu dicelupkan ke dalam air mendidih yang telah diberi warna tertentu, kemudian dijemur. Dimasa kini hanya sebagian yang melakukannya. Namun, saat ini penenun sudah menggunakan berbagai warna, yaitu warna yang biasa digunakan untuk tekstil. Dahulu, kain songket tradisional dicelup dengan warna - warna yang didapat dari alam, dan teknik ini diteruskan ke anak cucu secara turun temurun. Biasanya warna merah, didapat dari pengolahan kayu sepang dengan jalan mengambil inti kayunya dan direbus, dan mengkudu, yang didapat dari akarnya. Warna biru didapat dari indigo, warna kuning didapat dari dari kunyit. Untuk mendapatkan warna sekunder seperti hijau, oranye dan ungu, dilakukan percampuran cat dari warna primer merah, biru dan kuning. Untuk mencegah agar warna tidak luntur atau pudar pada waktu pencelupan ditambahkan tawas .
  • 12. 1.MENCELUP BENANG 2.MELERAI BENANG 3.MENGANENG BENANG 4.MENGGULUNG 5.MENYAPUK BENANG 6.MENGARAK BENANG 7.MENYONGKET BENANG 8.MENENUN Benang perlu dibersihkan sebelum dicelup ke dalam pewarna. Setelah pewarnaan dibuat benang perlu di keringkan, sebelum kerja selanjutnya dilaksanakan Pelenting yang diperbuat daripada buluh kecil digunakan untuk melilit benang. Proses ini dilakukan dengan bantuan alat darwin dan alat pemutar rahat Proses membuat benang loseng yang diregang di alat penenun bagi menentukan saiz panjang atau jumlah helai kain yang akan ditenun. Benang-benang yang diregang di alat menganeng (ianian) digulung dengan sekeping papan loseng Setelah benang loseng dimasukkan ke dalam gigi atau sikat jentera, kerja-kerja menyapuk dilakukan. Dua urat benang loseng dikaitkan melalui setiap celah gigi jentera. Karak dibuat daripada benang asing yang digelung. Benang loseng berangka genap dan ganjil akan diangkat turun naik secara berselang seli sewaktu menenun. Proses mereka corak di atas benang loseng dengan menggunakan alat yang di panggil lidi dengan menyongketkan benang loseng sebanyak tiga atau lima lembar dan kemudian diikat dan dikenali sebagai proses ikat butang. Alat torak yang diisi dengan benang pakan atau benang emas, dimasukkan ke kiri dan kanan di celah-celah benang loseng mengikut corak yang telah ditentukan hinggalah menjadi sekeping kain. Kain yang telah siap ini dipotong mengikut saiz. 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 13. TEKNIK TENUN Pembuatan tenun songket Minangkabau pada dasarnya dilakukan dalam dua tahap yaitu: 1. Tahap pertama adalah menenun kain dasar dengan kontruksi tenunan rata atau polos. Pada tahap pertama benang-benang yang akan dijadikan kain dasar dihubungkan ke paso. Posisi benang yang membujur ini oleh masyarakat Minang disebut “benang tagak”. Setelah itu, benang-benang tersebut direnggangkan dengan alat yang disebut palapah. Pada waktu memasukkan benang-benang yang arahnya melintang, benang tagak direnggangkan lagi dengan palapah. Pemasukkan benang-benang yang arahnya melintang ini menjadi relatif mudah karena masih dibantu dengan alat yang disebut pancukia. Setelah itu, pengrajin menggerakkan karok dengan menginjak salah satu tijak-panta untuk memisahkan benang sedemikian rupa, sehingga ketika benang pakan yang digulung pada kasali yang terdapat dalam skoci atau turak dapat dimasukkan dengan mudah, baik dari arah kiri ke kanan (melewati seluruh bidang karok) maupun dari kanan ke kiri (secara bergantian). Benang yang posisinya melintang itu ketika dirapatkan dengan karok yang bersuri akan membentuk kain dasar 2. Tahap kedua adalah menenun bagian ragam hias yang merupakan bagian tambahan dari benang pakan. Tahap kedua ini adalah pembuatan ragam hias dengan benang makao (benang mas atau benang yang berwarna lain). Ragam hias tenun diciptakan dengan teknik menenun yang dikenal dengan teknik pakan tambahan atau suplementaryweft.
  • 14. Caranya agak rumit karena untuk memasukkannya ke dalam kain dasar harus melalui perhitungan yang teliti. Dalam hal ini bagian-bagian yang menggunakan benang lusi ditentukan dengan alat yang disebut pancukie yang terbuat dari bambu. Konon, pekerjaan ini memakan waktu yang cukup lama karena benang makao itu harus dihitung satu persatu dari pinggir kanan kain hingga pinggir kiri menurut hitungan tertentu sesuai dengan contoh motif yang akan dibuat. Setelah jalur benang makao itu dibuat dengan pancukie, maka ruang untuk meletakkan turak itu diperbesar dengan alat yang disebut palapah. Selanjutnya, benang tersebut dirapatkan satu demi satu, sehingga membentuk ragam hias yang diinginkan. Sebenarnya lama dan tidaknya pembuatan suatu tenun songket, selain bergantung pada jenis tenunan yang dibuat dan ukurannya, juga kehalusan dan kerumitan motif songketnya. Semakin halus dan rumit motif songketnya, akan semakin lama pengerjaannya. Sebagai catatan, kain songket tidak boleh dilipat, tetapi harus digulung dengan kayu bulat yang berdiameter 5 cm. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga agar bentuk motifnya tetap bagus dan benang mas-nya tidak putus, sehingga songketnya tetap dalam keadaan baik dan rapi.
  • 15. Karena dengan kedua benang ini dapat memperindah hasil tenun dan menimbulkan efek kemilau cemerlang di kain songket. Mengapa songket dibuat dari emas dan perak?
  • 16. NILAI BUDAYA Tenun songket pandai sikek jika dicermati, di dalamnya mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain: kesakralan, keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. • Nilai kesakralan tercermin dari pada pakaiananya yang pada umumnya hanya digunakan pada peristiwa-peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan upacara, seperti perkawinan dan penobatan penghulu. • Nilai keindahan tercermin dari dari motif atau ragam hiasnya yang dibuat sedemikian rupa, sehingga memancarkan keindahan. • Nilai ketekunan, ketelitian dan kesabaran tercermin dari proses pembuatannya yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran karena tanpa itu tidak mungkin untuk menghasilkan sebuah tenun songket yang bagus. 5. NILAI BUDAYA
  • 17. Di Indonesia, pusat kerajinan tangan tenun songket dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Lombok dan Sumbawa. Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah di daerah Pandai Sikek dan Silungkang, Minangkabau, Sumatera Barat,serta di Palembang, Sumatera Selatan. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten Klungkung, khususnya di desa Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya. Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia; antara lain di pesisir timur Semenanjung Malayakhususnya industri rumahan di pinggiran Kota Bahru, Kelantan dan Terengganu; serta di Brunei. 4. PUSAT KERAJINAN SONGKET
  • 18. Berdasarkan uraian diatas, tenunan songket ditinjau dari etika bisnis islam dapat disimpulkan halal untuk di buat usaha atau bisnis karena produksi tenunan songket ini mulai dari peralatan, bahan dan proses yang dilalui menggunakan bahan-bahan yang alami seperti, kapas untuk menjadi sebuah benang, lalu di beri warna dengan warna alami atau pewarna khusus bidangnya (tekstil), kemudian di tenun dengan menggunakan alat yang sangat sederhana yaitu menggunakan kayu/bambu yang disebut panta. Setelah jadi, tenunan songket tersebut bisa langsung dijual dalam bentuk kain ataupun sudah menjadi produk jadi berupa baju, selendang dll.