Daftar Isi
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
1.1. Pengertian astronomi dan keterkaitannya dengan sains islam.
1.2. Perkembangan dan periode geosentris
1.3. Pencetus dan pendukung geosentris
1.4. Perkembangan pada periode heliosentris
2. Hukum kepler
2.1. Hukum kepler 1
2.2. Hukum kepler 2
2.3. Hukum kepler 3
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, DAN TAFSIRAN NEWTON TERHADAP HUKUM KEPPLER
1. MAKALAH IPBA
GRAVITASI UNIVERSAL MELIPUTI SISTEM DUA
BENDA LANGIT, PENGARUH GRAVITASI TERHADAP
BENTUK BUMI PASANG SURUT DAN ORBIT PLANET
DISUSUN OLEH :
Triana nasir
0611181320003
Dosen Pembimbing :
Syuhendri,S.Pd.,M.pd
TAHUN AJARAN 2015/2016
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2. KATA PENGANTAR
Asslamualikum Wr.Wb
Puji dan sukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Gravitasi Universal
meliputi sistem dua benda langit, Pengaruh gravitasi terhadap bentuk bumi , Pasang surut dan
orbit planet ”.Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan , pencarian bahan , sampai
penulisan , penulis mendapat bantuan , saran , petunjuk , dan bimbingan dari banyak pihak
secara langsung maupun tidak langsung . Oleh karena itu , penulis mengucapkan terimakasih
Kepada bapak Syuhendri,S.Pd.,M.pd selaku dosen mata kulih Ilmu Pengetahuan Bumi Antariksa
.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu , penulis mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang , dan penulis juga berharap agar makalah ini dapat
bermanfaan bagi pembaca . Akhir kata saya ucapkan
Wassalamualikum Wr.Wb
Palembang , 29 Agustus 2015
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
Allah menciptakan alam semesta ini dalam keadaan yang teratur dan rapi. Keteraturan
gerakan bintang termasuk matahari, planet, satelit, komet, dan benda langit lainnya
menyebabkan gerakan benda-benda tersebut dapat dipelajari dengan seksama. Dengan
memahami gerakan benda-benda langit tersebut, manusia dapat memperkirakan peristiwa-
peristiwa yang terjadi di masa depan dengan akurat. Kapan terjadi matahari terbenam, kapan
terjadi bulan purnama, kapan terjadi gerhana matahari dapat dihitung dengan ketelitian tinggi.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 30-34 menunjukkan bahwa salah satu potensi yang dimiliki
manusia adalah berpengetahuan tentang benda-benda dialam semesta. Eksistensi benda-benda
dibumi dan dilangit memiliki daya tarik bagi manusia. Daya tarik itu bervariasi, ada yang
menimbulkan rasa takut dan kagum, ada juga yang menimbulkan rasa ingin tahu untuk mengkaji
dan menggali lebih jauh tentang hukum alam (Sunatullah)
Untuk memudahkan pemahaman terhadap posisi benda-benda langit, diperkenalkan beberapa
system koordinat. Setiap system koordinat memiliki koordinat masing-masing. Posisi benda
langit seperti matahari dapat dinyatakan dalam system koordinat tertentu. Selanjutnya nilai dapat
diubah kedalam system koordinat yang lain melalui suatu transformasi koordinat. Di dalam
makalah ini akan dibahas mengenai antariksa, sejarah terjadinya alam semesta, system tata surya,
benda luar angkasa diantaranya planet, bintang, komet, galaksi .
Antariksa adalah sebuah kumpulan dari segala Galaksi,dan semua itu berkumpul dalam satu
kesatuan contohnya yaitu antariksa,luas antariksa tidak bisa di perkirakan karena sangatlah luas,
kita tidak tahu,tapi teknologi semakin lama semakin canggih,dan mungkin suatu saat nanti kita
akan bisa menemukan planet yang memiliki kehidupan juga. Seperti yang sudah di temukan oleh
para ilmuan zaman sekarang yang mengatakan bahwa ada planet yang mirip dengan bumi dan
planet itu mempunyai kadar air yang pas juga untuk manusia, siapa tahu kita akan dipindahkan
kesana ? Kesimpulannya adalah : antariksa adalah tempat yang sangat asing bagi manusia,tapi
manusia terkadang heran mengapa banyak terjadi moment yang tidak bisa diduga oleh manusia
itu terjadi di antariksa,dan mengapa semua itu bisa terjadi ? apa yang menyebabkannya ? itu
semua masih menjadi Tanda Tanya Besar.
Definisi Antariksa adalah angkasa luar atau dalam bahasa Inggrisnya Outer space yang
merupakan ruangan jauh dari bumi (di luar lapisan atmosfer bumi) bebas dari pengaruh gravitasi.
Bagian dari alam semesta yang digambarkan sebagai ruang hampa udara.
Terdapat benda-benda langit lainnya seperti meteor, meteoroid, dan asteroid, serta banyak
kejadian alam berlangsung dalam ruangan ini.
4. Dalam Tata Surya, terdapat delapan planet besar, semuanya berevolusi mengelilingi satu
bintang yang bernama matahari. Matahari terletak di pusat Tata Surya. Delapan planet ini, yang
merupakan bagian dari Solar system (Tata Surya), saling berevolusi mengelilingi matahari
dalam sebuah keteraturan. Nama-nama planet dari yang terdekat dengan matahari: Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,. Jadi, bumi kita adalah planet ke-tiga
dari matahari. Benda Lain Dalam Tata Surya : asteroid, bintang, komet, meteor,dan galaksi.
5. Rumusan Masalah
1. Bagaimankah perkembangan ilmu pengetahuan bumi dan
antariksa?
2. Bagaimankah perkembangan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa
3. Bagaimana tafsiran newton terhadap hukum kepler?
Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimankah perkembangan ilmu pengetahuan
bumi dan antariksa
2. Untuk mengetahui Bagaimankah perkembangan ilmu pengetahuan
bumi dan antariksa
3. Untuk mengetahui Bagaimana tafsiran newton terhadap hukum
kepler
Daftar Isi
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
1.1.Pengertian astronomi dan keterkaitannya dengan sains islam.
1.2.Perkembangan dan periode geosentris
1.3.Pencetus dan pendukung geosentris
1.4.Perkembangan pada periode heliosentris
2. Hukum kepler
2.1.Hukum kepler 1
2.2.Hukum kepler 2
2.3.Hukum kepler 3
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
1. Pengertian astronomi dan keterkaitannya dengan sains islam.
Sebelum lebih jauh membahas perkembangan ilmu astronomi, terlebih dahulu kita
berbicara tentang siapa penemu ilmu ini, Memang jarang kita temukan literatur yang tercoret di
dalamnya siapa yang pertama kali melakukan pengamatan terhadap benda-benda langit. Dalam
kitab al-Khulasah al-Wafiyah oleh Zubaer Umar Jailani, rektor pertama IAIN Walisongo
Semarang dijelaskan bahwa ilmu ini pertama kali ditemukan oleh seorang yang benar I’tiqadnya,
yang membawa misi monoteisme akan eksistensi dzat yang yang menciptakan alam semesta ini
(tuhan semesta alam), ia adalah Nabi Idris AS. Jejak astronomi tertua ditemukan dalam
peradaban bangsa Sumeria dan Babilonia yang tinggal di Mesopotamia (3500-3000 SM). Abngsa
Sumeria hanya menerapkan bentuk-bentuk dasar astronomi. Pembagian waktu lingkaran menjadi
360 derajat berasal dari bangsa Sumeria.
Orang sumeria juga sudah mengetahui gambaran konstelasi bintang sejak 3500 SM.
Mereka menggambar pola-pola rasi bintang pada segel, vas, dan papan permainan. Nama rasi
Aquarius yang kita kenal berasal dari bangsa Sumeria. Astronomi juga sudah dikenal masyarakat
India kuno. Sekitar tahun 500 SM, Aryabhata melahirkan sistem matematika yang menempatkan
bumi berputar pada porosnya. Aryabhata membuat perkiraan mengenai lingkaran dan diameter
bumi. Brahmagupta (598-668) juga menulis teks astronomi yang berjudul
Brahmasphutasiddhanta pada 628. Dia astronom yang memecahkan masalah-masalah astronomi.
2. Perkembangan geosentris
Embrio teori Geosentris dimulai sejak zaman Aristoteles (384-322) yang menyatakan
bahwa bumi itu bulat, dengan menunjukkan argument ketika terjadi proses gerhana terdapat
bayang-bayang lengkung pada bulan yang disebabkan oleh posisi bumi. Ia juga berpendapat
bahwa pusat jagat raya adalah bumi. Sehingga semua benda-benda langit bergerak mengitari
bumi. Sekitar tahun 150 M, di Alexandria hiduplah seorang astronom Mesir bernama Ptolomeus.
Ia merupakan peneliti ahli dan menjadi popular karena ensiklopedia yang disusunnya, yang
berisi semua pengetahuan sains dari dunia kuno. Kita mengenalnya dengan almagest. Selain
memberikan satu-satunya catatan catalog bintang Hipparchus, buku ini juga menimpulkan
pandangan klasik bumi sebagai pusat alam semesta. Konsep ini dikenal dengan konsep alam
semesta Ptolomeus.
Sejarah sosial teori geosentris yang menyangkut dinamikanya di tengah-tengah dominasi
gereja pada kurun abad 3-16, yang mampu menghasilkan tipologi tersebut sehingga dapat
7. diterima pada ranah pmahaman manusia mengenai konsep alam semesta. Dilihat dari suasana
pada kuru waktu tersebut, keberadaan dewan gereja memiliki otoritas penuh dalam menentukan
segala kebijakan, apalagi yang berkaitan dengan deologi. Pada abad pertengahan sekitar abad 12
s/d a5 orang-orang eropa barat sanagat mendukung Aristoteles. Sehingga Aristoteles dianggap
mutlak benar.
Lalu muncul pertanayaan Aristoteles yang menyatakan pusat alam semesta. Pendapat
Aristoteles ini berdasarkan keterangan ayat Yoshua 10:12a-13, yaitu “matahari, berhentilah di
atas gabeon dan engkau, bulan di atas lembah Ayalon!”. Maka berhentilah matahari dan bulan itu
bergerak, oleh dewan gereja pernyataan ini didukung sepenuhnya karena sesuai dengan apa yang
tertera dalam Yosua, dan dijadikan pegangan oleh rakyat awam pada umumnya. Sehingga teori
Geosentris dianggap mutlak benar pada saat itu.
Bangsa Eropa barat pada abad XIII M, tengah dilanda tumbuhnya isme-isme baru seperti
humanisme, rasionalisme, renaisainsme sebagai reaksi dari filsafat skolastik di masa itu, dimana
orang dilarang menggunakan rasio atau faham yang kontaradiktif dengan pemahaman gereja.
Pemikiran yang dianggap melanggar agama oleh gereja, memungkinkan si penggagas dapat
dihukum denagn dsiksa bahkan dihukum mati. Seperti yang dialami oleh Giardono Bruno (1548-
1600), salah seorang pendukung ide alam semesta Nicolas Copernicus dengan Teori
Heliosentris. Ia ditangkap dan disiksa oleh deawan Inquisasi Gereja, dan akhirnya dihukum mati
di tiang pembakaran di Roma pada bulan februari 1600. sehingga teori Geosentris ini terus
berkembang dan mengakar sebelum akhirnya dipatahkan oleh teori Heliosentris.
3. Pencetus dan pendukung geosentris
Aristoteles (384-322)
Seorang ahli filsafat terbesar sepanjang masa. Dikenal dengan bapak peradaban baru,
bapak ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, dan berbagi julukan lain yang disematkan
kepadanya. Tokoh ilmu logika, biologo, fisiks, matematika, botani, kimia, anatomi, zoology. Dia
juga seorang pengarag produktif yang telah mengarang lebih Dari 50 buku, disertai dengan
uraian-uraian yang sisematis.
Claudius Ptolomeus (140 SM)
Seorang ahli Geografi dan astrologi. Pendukung teori yang dikemukakan oleh
aristoteles, kemudian menyempurnakan dan mempopulerkannya hingga namanya lebih dikenal
di dunia. Dia juga seorang pengarang beberapa risalah astronomi , dimana risalah-risalah yang
dikarangnya tersebut banyak diadopsi oleh ilmuwan-ilmuwan setelahnya. Karya-karyanya
adalah: syntasis, Geografia, Tetrabiblos.
Hipparchus (150 SM)
Seorang berkebangsaan Yunani yang juga hali dalam bidang asronomi, dia
termasuk salah satu pendukung teori Geosentris. Karya-karya yang ia temukan adalah menyusun
gambaran baku alam semesta dan menyusun katalog bintang-bintang yang ditulis dalam bukunya
yang berjudul “introduction to astronomy”.
Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-875 M)
Ia sangat disegani oleh dunia, karena pengetahuan dan kemahirannya bukan saja
di bidang syariat tapi juga ahli dalam bidang filsafat, logik, aritmetik, geometri, musik, sastra,
8. sejarah islam dan kimia. Kontribusi beliau dalam ilmu pengetahuan antara lain: menemukan
angka 0 (nol) dalam system perhitungan, menyusun table geometri, menemukan teori kemiringan
ekliptika, merevisi data astronomi dalam kitab sindihid, menciptakan pemakaian sinus, cosinus,
dan tangent dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi dan penyelesaian persamaan,
teorema segitiga, sama sisi juga segitiga sama kaki dan memperkirakan luas segitiga, segi empat
dan bulatan dalam geometria, memperkenalkan aljabar dan hisab. Karya beliau adalah kitab al-
mukhtasar fi hisab al-jabr wa al-muqabalah.
Nasiruddin Muhammad al-Thusi (598-673 H/ 1201-1274 M)
Al-Thusi juga ahli dalam bidang astronomi, teologi, etika, dan filsafat masih dipelajari
hingga kini sbagaimana juga terhadap karya-karya Ibn Sina, sehingga banyak yang menjulukinya
Ibn Sina kedua. Di antara karya-karyanya adalah Meneliti lintasan, ukuran, jarak planet
merkurius; meneliti terbit dan terbenam matahari; menemukan ukuran dan jarak matahari dengan
bulan; meneliti kenaiakan bintang-bintang; menemukan teori gerak planet. ia juga menulis buku:
Jadwal al-Kaniyan, Zubdah al-hai’ah.
Ibnu Jabr al-Battani (858-929 M)
Salah seorang ahli astronomi dan matematika yang bergitu dikenal luas di dunia
ilmu pengetahuan. Kontribusinya dalam di bidang ilmu pengetahuan adalah menciptakan
teropong bintang; menemukan teori mengenai garis lengkung bulan dan matahari yang
diaplikasikan dalam menentukan gerak akselerasi bulan; menemukan bahwa kemiringan ekliptik,
panjangnya musim, dan orbit matahari; menemukan orbit bulan dan planet; menetapkan teori
baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru; menemukan
perhitungan secara akurat revolusi bumi terhadap matahari. Adapun buku-buku yang ia tulis
antara lain: Tabriel al-Maghesti; Tahmid al-Mustofa li Ma’na al-Manar.
Al-Farghany
Salah satu ilmuwan muslim yang berhasil menorehkan prestasi dalam dunia
astronomi adalah Abul-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia adalah salah
satu astrono yang hidup pada masa pemerintahan khalifah Al-Makmun pada abad IX dan
menjadi orang kepercayaan. Kontribusinya dalam ilmu pengetahuan antara lain: menemukan
jarak dan diameter planet-planet lainnya; menentukan besarnya diameter bumi yang mencapai
6.500 mil; mampu meneropong bintang-bintang.
4. Perkembangan pada periode heliosentris
Sejarah singkat lahirnya teori heliosentris
Pengamatan tentang fenomena langit telah dilakukan sejak zaman kuno oleh orang-orang
Cina, Mesopotamia, dan Mesir. Akan tetapi pengetahuan mengenai fenomena langit dijadikan
sebuah ilmu baru terwujud dan berkembang pada zaman Yunani sekitar abad VI dengan nama
ilmu astronomi.
Babak astronomi Yunani dimulai oleh Thales pada abad VI SM yang berpendapat bahwa
bumi berbentuk datar. Walaupun pada abad yang sama ada seorang ilmuwan yang mengetahui
bahwa bumi berbentuk bulat (phytagoras). Akan tetapi terobosan terpenting pertama dalam
astronomi dilakukan oleh Aristoteles dua abad kemudian. Dia mengekemukakan bahwa bumi
9. berbentuk bulat bundar dengan didukung sejumlah bukti ilmiah. Ia juga berpendapat bahwa
pusat jagat raya ini adalah bumi, sementara bumi selalu dalam keadaan tenang, tidak bergerak,
dan tidak berputar. Pandangan ini disebut dengan teori geosentris.
Terobosan kedua hampir dilakukan oleh Aristarcus pada abad III SM jika dia mempunyai cukup
banyak pendukung. Aristarcus tidak hanya berpendapat bahwa bumi bukanlah pusat alam
semesta (geosentris). Akan tetapi dia juga menyatakan bahwa bumi berputar dan beredar
mengelilingin matahari yang merupakan pusat gerak langit (heliosentris). Inilah wal munculnya
B. Hukum kepler
Hukum Kepler ini telah dicetuskan Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga
Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler,
terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak
planet.
Hukum Kepler dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Hukum Kepler 1 mengenai bentuk lintasan Planet;
2. Hukum Kepler 2 mengenai luas daerah sapuan Planet dibandingkan dengan selang waktu;
3. Hukum Kepler 3 mengenai perbandingan antara perioda dengan jarii-jari lintasan.
Hukum Kepler 1
Hukum Kepler yang pertama berbunyi :
“Setiap planet bergerak dalam lintasan elips dan matahari berada disalah satufokusnya”
Pada waktu itu pernyataan ini dianggap radikal, karena kepercayaan yang berlaku pada saat
itu memandang bahwa orbit harus didasari dengan lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat
10. penting pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini tidak
berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern.
Pada saat itu Kepler sendiri tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara
demikian. Ketika mulai tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata
hukum-hukum Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan
hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk
akal mengenai hukum gravitasi, hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang
konsisten dengan Hukum Kepler.
Dimensi paling panjang pada orbit elips diatas disebut sumbu mayor alias sumbu utama,
dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut sumbu semiutama alias semimayor.
F1 dan F2 adalah titik Fokus. Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. Tidak ada benda
langit lainnya pada F2. Total jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik dalam kurva
elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2) adalah ea, di mana e merupakan angka tak
berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 sampai 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0 maka
elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk elips alias mendekati
lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah bernilai nol. Nilai e untuk orbit
planet bumi adalah 0,017. Perihelion merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangkan
titik terjauh adalah aphelion.
Hukum Kepler 2
Hukum Kepler kedua ini berbunyi : “Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari
dengan planet adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama”.
11. Pada selang waktu yang sangat kecil, garis yang menghubungkan antara matahari dengan
planet melewati sudut (misal : dθ ). Garis tersebut melewati daerah sapuan yang berjarak r, dan
luas daerah sapuan dA=1/2 r2 dθ . Sementara laju planet ketika melewati daerah itu adalah dA/dt.
disebut kecepatan sektor.
dA/dt = 1/2r2 dθ /dt
Hal yang paling utama dalam Hukum II Kepler adalah kecepatan sektor mempunyai harga
yang sama pada semua titik sepanjang orbit yang berbentuk elips. Ketika planet berada di
perihelion, nilai r kecil, sedangkan dθ/dt besar. Ketika planet berada di aphelion, nilai r besar,
sedangkan dθ/dt kecil.
Hukum Kepler 3
Planet yang terletak jauh dari matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet
yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif.
“Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding
dengan pangkat tiga jarak rata‐rata planet‐planet tersebut dari matahari”.
Jika T1 dan T2 mewakili periode dua buah planet berbeda, dan r1 dan r2 mewakili jari-jari
semimayor antara dua planet tersebut, maka dapat ditulis sebagai persamaan :
Dengan kata lain persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai persamaan
baru sebagai berikut :
12. ini berarti untuk setiap planet harus memiliki nilai r^3/T^2 yang sama.
Berikut adalah data mengenai jari-jari semimayor dan waktu periode planet-
planet yang menjadi dasar pemikiran Kepler terhadap hukum Kepler 3.
Pendekatan Hukum Kepler 3 dengan Hukum Newton
Menurut pendapat Isaac Newton, Hukum Kepler 3 dapat diturunkan secara matematis dan
da[at dihubungkan dengan Hukum Newton mengenai Gaya Gravitasi Universal dan pergerakan
sentripetal. Dari rumus awal hukum Kepler 3
apabila ditinjau dengan hukum Newton kedua dan hukum gerak melingkar, maka dapat
dituliskan dalam persamaan berikut :
δF = ma ….. Persamaan hukum Newton II
Frad = m arad …...Persamaan Gerak melingkar
dengan arad adalah percepatan sentripetal = v^2/r
13. apabila ditinjau dengan hukum Newton kedua dan hukum gerak melingkar, maka dapat
dituliskan dalam persamaan berikut :
sehingga jika diturunkan dengan pendekatan Hukum Newton II akan menjadi persamaan
sebagai berikut :
m1 adalah massa planet pertama (akan dibandingkan dengan planet kedua) , mM adalah
massa matahari. r 1 adalah jari-jari rata-rata planet terhadap matahari, sedangkan v1 adalah
kelajuan orbit rata-rata planet pertama. Waktu yang diperlukan sebuah planet untuk
menyelesaikan satu orbit adalah T1, di mana jarak tempuhnya sama dengan keliling lingkaran (
2πr1 ) . Dengan demikian, besar v1 adalah :
14. Apabila metode yang sama dilakukan untuk planet kedua dengan jari-jari dan massa yang
berbeda maka akan didapat persamaan umum yang sama. Dengan r2 , m2, T2 berturut-turut
adalah jari-jari rata-rata planet dengan matahari, massa planet dan periode orbit planet.
Perhatikan ruas kanan pada persamaan 1 dan persamaan 2, nilai antara ruas kanan
persamaan 1 dan 2 adalah sama. oleh karena itu, maka apabila persamaan 1 dan 2 digabungkan
maka akan menjadi persamaan hukum Kepler 3.
Hukum Kepler 3 relevan dengan konsep gerak melingkar dan gaya gravitasi
universal hasil temuan Isaac Newton dan dapat dibuktikan secara matematis.
15. C. TAFSIRAN NEWTON TERHADAP HUKUM KEPLER
Hukum gravitasi tidak di-formulasikan dalam suatu persamaan matematis yang
didasarkan pada Scientific Experiment. Mulanya, Newton menyusunnya secara konseptual. Ia
berawal dari gagasan filsafat Newton tentang alam ini. Tetapan gravitasi universal sendiri baru
ditetapkan ketika teori Newton itu sudah berumur 100 tahun. Ada jarak sejauh 1 abad antara
Newton dengan Cavendish yang mengukur tetapan gravitasi universal Newton. Karya Newton
terbit 1687. Cavendish baru bikin buktinya tahun 1790-an. Saya masih sulit membayangkan
bagaimana teori Newton berterima di kalangan ilmuwan tetapi dengan sebuah tetapan yang
belum diketahui. Saya masih belum tahu bagaimana situasi yang semacam itu.
merupakan seorang rasionalis. Seluruh fisikanya dibangun dengan kekuatan akal, logika
deduksi. Maka, tatkala Hukum Keppler (yang dirumuskan hanya berdasarkan pada data
pengamatan saja dan tidak disandarkan pada suatu basis teoretis) ternyata juga dapat dicapai
dengan konsep Newton, pandangan-pandangan Newton kemudian membahana. Gerak benda
langit ternyata dapat dijelaskan hanya dengan kekuatan logika manusia di atas bumi saja, ini
prestasi yang luar biasa. Para ilmuwan memandang konsep-konsep Newtonian dengan penuh
decak kekaguman. Ini bukan hanya berlaku di fisika saja, tetapi pada banyak disiplin
ilmu,bahkan ekonomi, juga psikologi.
Adikarya Newton, Philosophie Naturalis Principia Mathematica (Prinsip Matematika
dalam Filsafat Alam) 1687, menunjukkan bahwa konsep-konsep Newton merupakan pandangan
filsafatnya yang kemudian hendak dirumuskan dalam bahasa matematika. Newton percaya,
satuan dasar alam semesta adalah partikel. Inilah yang pertama kali diciptakan Tuhan. Setelah
partikel tercipta, Tuhan kemudian mencipta hubungan yang mengatur antar partikel. Partikel
berinteraksi dengan partikel lainnya melalui sebuah gaya. Ia menyebutnya sebagai gaya
gravitasi.
Pandangan-pandangan filsafat semacam itu kemudian naik maqamnya menjadi semacam
keyakinan atau "iman" dalam ilmu pengetahuan. Keyakinan inilah yang kemudian jadi pegangan,
pertanyaan apa saja yang pantas diajukan, bagaimana sebuah pertanyaan harus dibuktikan dan
seterusnya. Serangkaian semacam ini yang saya maksud dengan penafsiran.
16. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perkembangan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa dibagi menjadi 2 periode , yang
pertama periode Geosentris dan kedua periode Heliosentris , Embrio teori Geosentris dimulai
sejak zaman Aristoteles (384-322) yang menyatakan bahwa bumi itu bulat, dengan menunjukkan
argument ketika terjadi proses gerhana terdapat bayang-bayang lengkung pada bulan yang
disebabkan oleh posisi bumi.Sedangkan Heliosentris dilakukan oleh Aristarcus pada abad III SM
jika dia mempunyai cukup banyak pendukung. Aristarcus tidak hanya berpendapat bahwa bumi
bukanlah pusat alam semesta (geosentris). Akan tetapi dia juga menyatakan bahwa bumi
berputar dan beredar mengelilingin matahari yang merupakan pusat gerak langit (heliosentris).
Inilah awal munculnya teori heliosentris.
Hukum gravitasi universal newton menyatakan :
“ Setiap massa menarik titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan
kedua titik . Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian massa kedua benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut.”
Di dalam astronomi, tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah:
Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya.
Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
Matahari.
Ketiga hukum di atas ditemukan oleh ahli matematika dan astronomi Jerman: Johannes
Kepler (1571–1630), yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Hukum di atas
menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit