2. Insecta disebut juga serangga atau heksapoda.
Heksapoda berasal dari kata heksa yang
artinya enam dan kata podos yang berarti kaki.
Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6
(tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli
zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari
70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di
seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.
3. Ciri-Ciri Insekta
1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala),
toraks (dada), dan abodemen (perut).
2. Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks,
sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk
berjalan .
3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua
dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain
sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain,
ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan,
hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan
organisme lain.
5. Alat pernapasan insekta berupa trakea.
4. Ciri-Ciri Insekta
6. Alat eksresi berupa tubulus malpighi yang
terletak melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan
7. Sistem sirkulasinya terbuka.
8. Organ kelamin insekta berumah dua artinya
insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat
kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari
abodemen .
9. Fertilasi terjadi secara internal.
10. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu
selama perkembangan hidupnya.
5. a. Kepala (kaput)
Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata
majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal
(ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepang
mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah
(labium) yang berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta
organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat dibedakan
berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya.
Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan
persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
a. Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa
ommatidia (mata tunggal)
b. Sepasang antena/alat peraba.
c. Tiga pasang alat mulut, yaitu :
• rahang muka
• rahang tengah
• rahang belakang
7. 2. Dada (toraks)
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari
depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap
segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan
metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya
mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau
eksoskelet dari chitine.
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks
dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang
beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat
keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang
sayap.
8. 3. Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen
ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian
poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa
tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada
abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju
tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa sistem organ yang
kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system
sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian
posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta
betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor
serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut
spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau
membran tympanum.
9.
10. A- Kepala (caput)
B- Dada (thorax)
C- Perut (abdomen)
1. antena
2. ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4. mata majemuk
5. otak (ganglia otak)
6. dada depan (prothorax)
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan
spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung
15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut
14. Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan
beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior
menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata,
dan organ indera lain yang terpusat dikepala. Sistem syarafnya disebut
tangga tali dengan penerima rangsangan berupa Sistem saraf insekta
terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia
segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk
otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain
yang terpusat dikepala. Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan
penerima rangsangan berupa
a. mata faset (majemuk)
b. antena
c. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan
alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
15. Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus
malphigi yang melekat pada bagian
posterior saluran pencernaan. Sistem
pengeluaran insekta berupa tubulus
malphigi yang melekat pada bagian
posterior saluran pencernaan.
16. Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis
maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah
perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh
spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan
paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung
di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan
menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk
luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang
disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya
pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung
di dalam tubuh induk betina.
17. Berdasarkan Ada atau
Tidak Adanya Sayap
Berdasarkan
Metamorfosisnya
Apterygota
Hemimetabola
• tak bersayap
• Metamorfosis tidak
sempurna
Pterygota
Holometabola
• bersayap
• Metamorfosis
sempurna
18. 1. SUB KELAS APTERYGOTA.
Sub kelas Apterygota ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
Tidak bersayap.
a. Tidak mengalami
metamorfosis (ametabola).
b. Tipe mulutnya menggigit.
c. Batas antara kepala, dada, dan
perut tidak jelas.
d. Antenanya panjang tidak
beruas-ruas.
Contoh speciesnya yaitu kutu
buku (Lepisma sacharina), kutu
buku dapat merusak buku
karena dapat mengeluarkan
enzim selulase.
2. SUB KELAS PTERYGOTA.
Sub kelas Pterygota ini memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
•) Memiliki sayap.
•) Mengalami metamorfosis.
•) Tipe mulutnya bervariasi.
19. Apterygota terdiri dari 4 ordo, yakni :
1. Ordo Protura
2. Ordo Collembolla
3. Ordo Thysanura
4. Ordo Diplura
20. Panjang tubuh tidak lebih dari
1,5 mm berwarna keputihputihan. Abdomen 12 ruas pada
yang dewasa. Kepala berbentuk
kerucut, tidak memiliki mata
dan antena. Alat mulut tipe
menghisap dan dapat ditarik
masuk ke dalam kepala.
Sepasang kaki depan dari kepala
posisinya seperti antena dan
berfungsi sebagai alat peraba.
Contohnya Arcerentulus barberibarberi
21. Memiliki ciri khas yaitu
memiliki collophore, bagian
yang mirip tabung yang
terdapat pada bagian ventral di
sisi pertama segmen abdomen.
Umumnya Collembolla
merupakan scavenger yang
memakan sayuran dan jamur
yang busuk, bakteri, feses
Artropoda, serbuk sari,
ganggang, dan material lainnya.
Contohnya Isotomurus tricolor.
22. Ukuran kecil sampai sedang dan
bentuknya memanjang. Alat
mulut disesuaikan untuk
menggigit. Antena beruas
banyak, hanya ruas dasar yang
dilengkapi dengan otot. Tarsus
beruas 2 atau 4. Abdomen
beruas 11. Cercus terdapat satu
pasang yang beruas banyak.
Pernapasan pada Thysanura
dengan sistem trakea. Tidak
mengalami metamorfosis.
Contohnya Lepisma Saccharina
23. Diplura mirip Thysanura,
tetapi diplura tidak memiliki
filamen ekor bagian median
dan hanya mempunyai dua
filamen atau embelan pada
ekornya. Memiliki panjang
tubuh kurang dari 7 mm, dan
biasanya berwarna pucat.
Terdapat di tempat-tempat
lembab. Contohnya
Campodea folsomi
29. Ukuran tubuh kecil sampai sedang
tubuh panjang dan lunak.
Antena kecil, mempunyai 2-3
ekor(cerci) yang panjang.
Mempunyai alat pernapasan seperti
daun disepanjang sisi perut.
Habitatnya ketika dalam bentuk
nimpha hidup di air(aquatik), dewasa
sering dijumpai dikolam atau aliran
air.
Peranannya sebagai bio indikator
tingkat pencemaran di suatu daerah.
Contoh : Ephemera
30. Memiliki 2 pasang sayap
sayap depan lebih keras
daripada sayap belakangnya
Hewan betinanya tak bersayap.
Tipe mulut penusuk dan
pengisap
Mengalami metamorfosis tak
sempurna
Contohnya Kutu daun, Kutu
kepala
38. Serangga paling primitif’ bertubuh
lunak
Antena panjang dan terdiri dari
banyak ruas
Alat mulut pada larva penghisap
atau penusuk, pada dewasa
pengigit bertipe mandibulata
Memiliki 2 pasang sayap bersayap
jala
Metamorfosis sempurna
Contoh undur-undur
39. Bersifat parasit pada serangga lain
Imago jantan hidup bebas, singkat
Betina tidak mempunyai mata,
antena, dan tungkai.
Ruas tubuh tidak jelas, kepala dan
toraks bersatu
Larva dan imago betina merupakan
endoparasit sejati
dari serangga lain, dengan inang
primer Hymenoptera dan
Hemiptera.
Contoh : Corioxenos antestiae
40. Bentuk badan
memanjang
Sayap panjang dan
sempit
Kepala dengan sepasang
mata yang besar serta
mulut seperti paruh
Contoh : panorpa
communis
41. Berukuran kecil
Antena panjang dan ramping,
kebanyakan serangga ini berwarna
kotor, tetapi beberapa kelihatan
berpola.
Tipe mulut penggigit.
Mengalami metamorfosis sempurna
dan larva bersifat akuatik dengan
variasi mikrohabitat.
Kebanyakan serangga-serangga ini
adalah penerbang-penerbang yang
lemah.
Larva mempunyai filamen insang
abdomen dan pertukaran gas melalui
kulit.
Contohnya Cheumatopsyche sp
42. Metamorfosis sempurna berarti
mengalami suatu perubahan
bentuk yang nyata atau atar bentuk
itu jelas bedanya. Contoh : pada
kupu – kupu setelah larva akan
menjadi pupa dan imago (dewasa).
43. Metamorfosis tidak sempurna berarti
mengalami suatu perubahan bentuk yang
semu atau perubahan yang terjadi hanya
menghilangkan bagian – bagian tubuh
yang sudah tidak diperlukan lagi. Contoh :
pada lalat setelah larva menjadi nimfa
kemudian dewasa.
44.
45.
46. 2. Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya
Holometabola, serangga mengalami tahapan
perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –>
kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva
adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda
dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada
saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu
pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.
Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
47. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok
Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
48. Insecta yang menguntungkan :
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat
membantu para petani karena dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu.
Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix
mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi
kehidupan.
Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.