SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Dipalia Br Tarigan
Monica Br Ginting
Sangaptua Deo Datus Sagala
Tresya Issura P

Vina Meliyana Br P
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda.
Heksapoda berasal dari kata heksa yang
artinya enam dan kata podos yang berarti kaki.
Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6
(tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli
zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari
70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di
seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.
Ciri-Ciri Insekta
1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala),
toraks (dada), dan abodemen (perut).
2. Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks,
sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk
berjalan .
3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua
dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain
sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain,
ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan,
hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan
organisme lain.
5. Alat pernapasan insekta berupa trakea.
Ciri-Ciri Insekta
6. Alat eksresi berupa tubulus malpighi yang
terletak melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan
7. Sistem sirkulasinya terbuka.
8. Organ kelamin insekta berumah dua artinya
insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat
kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari
abodemen .
9. Fertilasi terjadi secara internal.
10. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu
selama perkembangan hidupnya.
a. Kepala (kaput)

Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata
majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal
(ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepang
mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah
(labium) yang berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta
organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat dibedakan
berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya.
Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan
persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
a. Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa

ommatidia (mata tunggal)
b. Sepasang antena/alat peraba.
c. Tiga pasang alat mulut, yaitu :
• rahang muka
• rahang tengah
• rahang belakang


Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe
mulut, yaitu :
2. Dada (toraks)
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari
depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap
segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan
metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya
mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau
eksoskelet dari chitine.
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks
dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang
beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat
keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang
sayap.
3. Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen
ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian
poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa
tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada
abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju
tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa sistem organ yang
kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system
sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian
posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta
betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor
serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut
spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau
membran tympanum.
A- Kepala (caput)
B- Dada (thorax)
C- Perut (abdomen)
1. antena
2. ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4. mata majemuk
5. otak (ganglia otak)
6. dada depan (prothorax)
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan
spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung

15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut
SISTEM PERNAPASAN
SISTEM PENCERNAAN
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan
beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior
menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata,
dan organ indera lain yang terpusat dikepala. Sistem syarafnya disebut
tangga tali dengan penerima rangsangan berupa Sistem saraf insekta
terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia
segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk
otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain
yang terpusat dikepala. Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan
penerima rangsangan berupa
a. mata faset (majemuk)
b. antena
c. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan
alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus
malphigi yang melekat pada bagian

posterior saluran pencernaan. Sistem
pengeluaran insekta berupa tubulus

malphigi yang melekat pada bagian
posterior saluran pencernaan.
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis
maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah
perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh
spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan
paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung
di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan
menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk
luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang
disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya
pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung
di dalam tubuh induk betina.
Berdasarkan Ada atau
Tidak Adanya Sayap

Berdasarkan
Metamorfosisnya

Apterygota

Hemimetabola

• tak bersayap

• Metamorfosis tidak
sempurna

Pterygota

Holometabola

• bersayap

• Metamorfosis
sempurna
 1. SUB KELAS APTERYGOTA.

Sub kelas Apterygota ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
Tidak bersayap.
a. Tidak mengalami
metamorfosis (ametabola).
b. Tipe mulutnya menggigit.
c. Batas antara kepala, dada, dan
perut tidak jelas.
d. Antenanya panjang tidak
beruas-ruas.
Contoh speciesnya yaitu kutu
buku (Lepisma sacharina), kutu
buku dapat merusak buku
karena dapat mengeluarkan
enzim selulase.

 2. SUB KELAS PTERYGOTA.

Sub kelas Pterygota ini memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
•) Memiliki sayap.
•) Mengalami metamorfosis.
•) Tipe mulutnya bervariasi.
Apterygota terdiri dari 4 ordo, yakni :
1. Ordo Protura
2. Ordo Collembolla
3. Ordo Thysanura
4. Ordo Diplura
Panjang tubuh tidak lebih dari
1,5 mm berwarna keputihputihan. Abdomen 12 ruas pada
yang dewasa. Kepala berbentuk
kerucut, tidak memiliki mata
dan antena. Alat mulut tipe
menghisap dan dapat ditarik
masuk ke dalam kepala.
Sepasang kaki depan dari kepala
posisinya seperti antena dan
berfungsi sebagai alat peraba.
Contohnya Arcerentulus barberibarberi
Memiliki ciri khas yaitu
memiliki collophore, bagian
yang mirip tabung yang
terdapat pada bagian ventral di
sisi pertama segmen abdomen.
Umumnya Collembolla
merupakan scavenger yang
memakan sayuran dan jamur
yang busuk, bakteri, feses
Artropoda, serbuk sari,
ganggang, dan material lainnya.
Contohnya Isotomurus tricolor.
Ukuran kecil sampai sedang dan
bentuknya memanjang. Alat
mulut disesuaikan untuk
menggigit. Antena beruas
banyak, hanya ruas dasar yang
dilengkapi dengan otot. Tarsus
beruas 2 atau 4. Abdomen
beruas 11. Cercus terdapat satu
pasang yang beruas banyak.
Pernapasan pada Thysanura
dengan sistem trakea. Tidak
mengalami metamorfosis.
Contohnya Lepisma Saccharina
Diplura mirip Thysanura,
tetapi diplura tidak memiliki
filamen ekor bagian median
dan hanya mempunyai dua
filamen atau embelan pada
ekornya. Memiliki panjang
tubuh kurang dari 7 mm, dan
biasanya berwarna pucat.
Terdapat di tempat-tempat
lembab. Contohnya
Campodea folsomi
A. Eksopterygota
Ukuran tubuh kecil sampai sedang
tubuh panjang dan lunak.
Antena kecil, mempunyai 2-3
ekor(cerci) yang panjang.
Mempunyai alat pernapasan seperti
daun disepanjang sisi perut.
Habitatnya ketika dalam bentuk
nimpha hidup di air(aquatik), dewasa
sering dijumpai dikolam atau aliran
air.
Peranannya sebagai bio indikator
tingkat pencemaran di suatu daerah.

Contoh : Ephemera
Memiliki 2 pasang sayap
sayap depan lebih keras
daripada sayap belakangnya
Hewan betinanya tak bersayap.
Tipe mulut penusuk dan
pengisap
Mengalami metamorfosis tak
sempurna

Contohnya Kutu daun, Kutu
kepala
B. Endopterygota
 Serangga paling primitif’ bertubuh







lunak
Antena panjang dan terdiri dari
banyak ruas
Alat mulut pada larva penghisap
atau penusuk, pada dewasa
pengigit bertipe mandibulata
Memiliki 2 pasang sayap bersayap
jala
Metamorfosis sempurna
Contoh undur-undur
 Bersifat parasit pada serangga lain
 Imago jantan hidup bebas, singkat
 Betina tidak mempunyai mata,

antena, dan tungkai.
 Ruas tubuh tidak jelas, kepala dan
toraks bersatu
 Larva dan imago betina merupakan
endoparasit sejati
dari serangga lain, dengan inang
primer Hymenoptera dan
Hemiptera.
Contoh : Corioxenos antestiae
 Bentuk badan

memanjang
 Sayap panjang dan
sempit
 Kepala dengan sepasang
mata yang besar serta
mulut seperti paruh
 Contoh : panorpa
communis
 Berukuran kecil
 Antena panjang dan ramping,

kebanyakan serangga ini berwarna
kotor, tetapi beberapa kelihatan
berpola.
 Tipe mulut penggigit.
 Mengalami metamorfosis sempurna

dan larva bersifat akuatik dengan
variasi mikrohabitat.
 Kebanyakan serangga-serangga ini

adalah penerbang-penerbang yang
lemah.
 Larva mempunyai filamen insang

abdomen dan pertukaran gas melalui
kulit.

Contohnya Cheumatopsyche sp
Metamorfosis sempurna berarti
mengalami suatu perubahan
bentuk yang nyata atau atar bentuk
itu jelas bedanya. Contoh : pada
kupu – kupu setelah larva akan
menjadi pupa dan imago (dewasa).
Metamorfosis tidak sempurna berarti
mengalami suatu perubahan bentuk yang
semu atau perubahan yang terjadi hanya
menghilangkan bagian – bagian tubuh
yang sudah tidak diperlukan lagi. Contoh :
pada lalat setelah larva menjadi nimfa
kemudian dewasa.
2. Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya
Holometabola, serangga mengalami tahapan
perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –>
kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva
adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda
dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada
saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu
pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.
Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok
Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
Insecta yang menguntungkan :
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat
membantu para petani karena dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu.
Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix
mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi
kehidupan.
Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
SEOInsecta

More Related Content

What's hot

Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Robin Ginting
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixRian Maulana
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesTeuku Ichsan
 
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMYAMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMYBetacarotene
 
presentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas Xpresentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas XAlenne Thresia
 
Jaringan parenkim
Jaringan parenkimJaringan parenkim
Jaringan parenkimHandhika YP
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesNurIndahS3
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
DeuteromycotaAini29
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthesevarahma70
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTAR Januari
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixRian Maulana
 

What's hot (20)

PPT ANIMALIA
PPT ANIMALIAPPT ANIMALIA
PPT ANIMALIA
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
 
PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
PPT MONERA
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMYAMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
AMPHIBIA - MORPHOLOGY AND ANATOMY
 
presentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas Xpresentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas X
 
Etologi
EtologiEtologi
Etologi
 
Jaringan parenkim
Jaringan parenkimJaringan parenkim
Jaringan parenkim
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
Klasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi NemathelminthesKlasifikasi Nemathelminthes
Klasifikasi Nemathelminthes
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Fisiologi serangga
Fisiologi seranggaFisiologi serangga
Fisiologi serangga
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
Transgenik ppt
Transgenik pptTransgenik ppt
Transgenik ppt
 

Similar to SEOInsecta

Arthropoda (2) copy
Arthropoda (2)   copyArthropoda (2)   copy
Arthropoda (2) copysafiraz
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropodamazguru
 
biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)afifah nisa
 
Animal diversity presentation
Animal diversity presentationAnimal diversity presentation
Animal diversity presentationRachman Hackim
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahSitti Nur Fadillah
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaNor Hidayati
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas Xfadillahsalsa
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
ArthropodaAyu S
 
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7SilviaSaragih2
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebratacindy542
 

Similar to SEOInsecta (20)

ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 
Arthropoda (2) copy
Arthropoda (2)   copyArthropoda (2)   copy
Arthropoda (2) copy
 
Zooin arthropoda
Zooin arthropodaZooin arthropoda
Zooin arthropoda
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Artikel kel. 8
Artikel kel. 8Artikel kel. 8
Artikel kel. 8
 
Xmia9 arthropoda
Xmia9 arthropodaXmia9 arthropoda
Xmia9 arthropoda
 
biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)
 
Animal diversity presentation
Animal diversity presentationAnimal diversity presentation
Animal diversity presentation
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basah
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
 
Filum arthropoda
Filum arthropodaFilum arthropoda
Filum arthropoda
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas X
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Exopter
ExopterExopter
Exopter
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 
Animalia kelompok 5
Animalia kelompok 5Animalia kelompok 5
Animalia kelompok 5
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

SEOInsecta

  • 1. Dipalia Br Tarigan Monica Br Ginting Sangaptua Deo Datus Sagala Tresya Issura P Vina Meliyana Br P
  • 2. Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya enam dan kata podos yang berarti kaki. Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.
  • 3. Ciri-Ciri Insekta 1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala), toraks (dada), dan abodemen (perut). 2. Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan . 3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap. 4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain. 5. Alat pernapasan insekta berupa trakea.
  • 4. Ciri-Ciri Insekta 6. Alat eksresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan 7. Sistem sirkulasinya terbuka. 8. Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen . 9. Fertilasi terjadi secara internal. 10. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
  • 5. a. Kepala (kaput) Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal (ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepang mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya. Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat : a. Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata tunggal) b. Sepasang antena/alat peraba. c. Tiga pasang alat mulut, yaitu : • rahang muka • rahang tengah • rahang belakang
  • 6.  Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
  • 7. 2. Dada (toraks) Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine. Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
  • 8. 3. Perut (abdomen) Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa sistem organ yang kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf. Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
  • 9.
  • 10. A- Kepala (caput) B- Dada (thorax) C- Perut (abdomen) 1. antena 2. ocelli (bawah) 3. ocelli (atas) 4. mata majemuk 5. otak (ganglia otak) 6. dada depan (prothorax) 7. pembuluh darah dorsal 8. saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum) 9. dada tengah (mesothorax) 10. dada belakang (metathorax) 11. sayap depan 12. sayap belakang 13. perut 14. jantung 15. ovarium 16. perut belakang (usus, rektum, anus) 17. anus 18. vagina 19. berkas saraf (ganglia perut) 20. saluran Malpighia 21. tungkai dada 22. cakar pengait 23. tarsus 24. tibia 25. femur 26. trochanter 27. perut depan 28. ganglion dada 29. coxa 30. kelenjar ludah 31. ganglion suboesophagus 32. mulut
  • 13.
  • 14. Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala. Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala. Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa a. mata faset (majemuk) b. antena c. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan alat pendengar. d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
  • 15. Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan. Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
  • 16. Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
  • 17. Berdasarkan Ada atau Tidak Adanya Sayap Berdasarkan Metamorfosisnya Apterygota Hemimetabola • tak bersayap • Metamorfosis tidak sempurna Pterygota Holometabola • bersayap • Metamorfosis sempurna
  • 18.  1. SUB KELAS APTERYGOTA. Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Tidak bersayap. a. Tidak mengalami metamorfosis (ametabola). b. Tipe mulutnya menggigit. c. Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas. d. Antenanya panjang tidak beruas-ruas. Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina), kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan enzim selulase.  2. SUB KELAS PTERYGOTA. Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : •) Memiliki sayap. •) Mengalami metamorfosis. •) Tipe mulutnya bervariasi.
  • 19. Apterygota terdiri dari 4 ordo, yakni : 1. Ordo Protura 2. Ordo Collembolla 3. Ordo Thysanura 4. Ordo Diplura
  • 20. Panjang tubuh tidak lebih dari 1,5 mm berwarna keputihputihan. Abdomen 12 ruas pada yang dewasa. Kepala berbentuk kerucut, tidak memiliki mata dan antena. Alat mulut tipe menghisap dan dapat ditarik masuk ke dalam kepala. Sepasang kaki depan dari kepala posisinya seperti antena dan berfungsi sebagai alat peraba. Contohnya Arcerentulus barberibarberi
  • 21. Memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen. Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, bakteri, feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya. Contohnya Isotomurus tricolor.
  • 22. Ukuran kecil sampai sedang dan bentuknya memanjang. Alat mulut disesuaikan untuk menggigit. Antena beruas banyak, hanya ruas dasar yang dilengkapi dengan otot. Tarsus beruas 2 atau 4. Abdomen beruas 11. Cercus terdapat satu pasang yang beruas banyak. Pernapasan pada Thysanura dengan sistem trakea. Tidak mengalami metamorfosis. Contohnya Lepisma Saccharina
  • 23. Diplura mirip Thysanura, tetapi diplura tidak memiliki filamen ekor bagian median dan hanya mempunyai dua filamen atau embelan pada ekornya. Memiliki panjang tubuh kurang dari 7 mm, dan biasanya berwarna pucat. Terdapat di tempat-tempat lembab. Contohnya Campodea folsomi
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Ukuran tubuh kecil sampai sedang tubuh panjang dan lunak. Antena kecil, mempunyai 2-3 ekor(cerci) yang panjang. Mempunyai alat pernapasan seperti daun disepanjang sisi perut. Habitatnya ketika dalam bentuk nimpha hidup di air(aquatik), dewasa sering dijumpai dikolam atau aliran air. Peranannya sebagai bio indikator tingkat pencemaran di suatu daerah. Contoh : Ephemera
  • 30. Memiliki 2 pasang sayap sayap depan lebih keras daripada sayap belakangnya Hewan betinanya tak bersayap. Tipe mulut penusuk dan pengisap Mengalami metamorfosis tak sempurna Contohnya Kutu daun, Kutu kepala
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.  Serangga paling primitif’ bertubuh      lunak Antena panjang dan terdiri dari banyak ruas Alat mulut pada larva penghisap atau penusuk, pada dewasa pengigit bertipe mandibulata Memiliki 2 pasang sayap bersayap jala Metamorfosis sempurna Contoh undur-undur
  • 39.  Bersifat parasit pada serangga lain  Imago jantan hidup bebas, singkat  Betina tidak mempunyai mata, antena, dan tungkai.  Ruas tubuh tidak jelas, kepala dan toraks bersatu  Larva dan imago betina merupakan endoparasit sejati dari serangga lain, dengan inang primer Hymenoptera dan Hemiptera. Contoh : Corioxenos antestiae
  • 40.  Bentuk badan memanjang  Sayap panjang dan sempit  Kepala dengan sepasang mata yang besar serta mulut seperti paruh  Contoh : panorpa communis
  • 41.  Berukuran kecil  Antena panjang dan ramping, kebanyakan serangga ini berwarna kotor, tetapi beberapa kelihatan berpola.  Tipe mulut penggigit.  Mengalami metamorfosis sempurna dan larva bersifat akuatik dengan variasi mikrohabitat.  Kebanyakan serangga-serangga ini adalah penerbang-penerbang yang lemah.  Larva mempunyai filamen insang abdomen dan pertukaran gas melalui kulit. Contohnya Cheumatopsyche sp
  • 42. Metamorfosis sempurna berarti mengalami suatu perubahan bentuk yang nyata atau atar bentuk itu jelas bedanya. Contoh : pada kupu – kupu setelah larva akan menjadi pupa dan imago (dewasa).
  • 43. Metamorfosis tidak sempurna berarti mengalami suatu perubahan bentuk yang semu atau perubahan yang terjadi hanya menghilangkan bagian – bagian tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi. Contoh : pada lalat setelah larva menjadi nimfa kemudian dewasa.
  • 44.
  • 45.
  • 46. 2. Holometabola Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
  • 47. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo: 1. Neuroptera 2. Lepidoptera 3. Diptera 4. Coleoptera 5. Siphonoptera 6. Hymenoptera
  • 48. Insecta yang menguntungkan : Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera). Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori). Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan. Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.