SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
fbTUGAS AKHIR PSIKOLOGI ABNORMAL 
1. Membuat ringkasan 1 jurnal bahasa inggris. Pilihlah jurnal yang berkaitan dengan 
mata kuliah Psikologi Abnormal 
2. Mengikuti format yang sudah diberikan (soft copy boleh diambil untuk dijadikan 
sebagai panduan) 3-4 halaman, pada kertas A4, dengan font Arial 11. 
3. Tugas dikumpulkan pada saat ujian final mata kuliah psikologi abnormal 
berlangsung. 
4. BILA ADA HAL YANG TIDAK DIMENGERTI, BOLEH BERTANYA PADA DOSEN 
PENGAMPU MATA KULIAH PSIKOLOGI ABNORMAL. 
RINGKASAN ARTIKEL PENELITIAN 
· Peringkas/NIM TOPAN JAYA 
· Tanggal Tanggal tugasnya dikerjakan 
· Topik Topik jurnal yang saudara ringkas 
· Penulis M. Bachroni 
· Tahun 2011 
· Judul Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan 
Kohesivitas Tim pada Kopertis V Yogyakarta 
· Jurnal Jelas 
· Vol. & Halaman VOLUME 38, NO. 1 
Participants of the study 
· 
Subjek penelitiannya adalah karyawan KOPERTIS Wilayah 
V Yogyakarta yang mengikuti pelatihan pembentukan tim. 
Sebanyak 50 orang karyawan laki-laki dan wanita. Sebelum 
penetapan subjek penelitian telah dilakukan analisis 
kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara organisasional, 
individual, maupun yang terkait dengan tugas pekerjaannya, 
guna memenuhi syarat efektifitas pelatihan. 
· tujuan penelitian untuk mening-katkan 
kohesivitas tim yang diberikan 
kepada tim kerja. Penelitian ini diharapkan 
akan memberikan sumbangan yang berarti 
dalam dunia industri dan organisasi untuk 
mengatasi masalah-masalah yang timbul
sebagai akibat kurangnya kohesivitas pada 
tim kerja.. 
· hypotheses 
penelitian yang 
utama 
terdapat perbedaan kohesivitas tim sebelum dan setelah 
diberi pelatihan pembentukan tim. Kohesivitas tim setelah 
pelatihan pembentukan tim akan lebih tinggi disbanding 
sebelum diberi pelatihan pembentukan tim 
· Metode 
pengumpulan data 
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian 
ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen yaitu 
pembelajaran melalui pengalaman. Pembelajaran melalui 
pengalaman adalah proses belajar yang terjadi ketika subjek 
melakukan suatu aktivitas, kemudian ia memperhatikan, 
menganalisis aktivitas yang dilakukannya itu secara kritis, 
lalu mencari pemahaman berguna dari analisis tadi dan 
menetapkan pengetahuan dan pemahaman tersebut dalam 
perilaku mendatang. 
Menurut saya metode pengambilan data yang dilakukan 
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling 
yaitu pengambilan data yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri 
atau kriteria tertentu terhadap sampel. dengan melakukan 
analisis kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara 
organisasional, individual, maupun yang terkait dengan 
tugas pekerjaannya, guna memenuhi syarat efektifitas 
pelatihan. 
Penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment, yaitu 
pengukuran one group pretest-posttes design dengan 
menggunakan kelompok eksperimen saja tanpa kelompok 
kontrol. 
Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini 
yaitu: 
(1) melakukan pelatihan pembentukan tim pada peserta, 
(2) satu bulan setelah pelatihan diberikan, dilakukan 
pengukuran kembali kohesivitas tim yang berfungsi sebagai 
alat untuk evaluasi perlakuan yang telah dilakukan. Skala
ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat kohesivitas tim 
sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Diharapkan 
setelah pelatihan, kohesivitas tim dapat meningkat sesuai 
dengan tujuan dari pelatihan. 
(3) analisis kohesivitas tim menggunakan analisis statistic 
inferensial paired sample t-test (t-test sample berpasangan). 
· metode eksperimen 
Intervention 
Perlakuan yang dikakukan untuk meningkatkan kohesivitas 
tim yaitu pelatihan atau pembentukan tim. Pelatihan dipilih 
karena merupakan media yang dinilai efektif untuk 
menstranfer pengetahuan (Noe, 2002). Kegiatan pelatihan 
meliputi beberapa tahap sebagai berikut: (1) tahap 
persiapan, pada tahap ini pelatih memberikan penjelasan 
tentang kegiatan yang akan dilakukan, meliputi proses, 
tanggung jawab, kemungkinan resiko yang akan diperoleh 
anggota kelompok, pelaksanaan pertemuan dan melakukan 
kesepakatan; (2) tahap peran serta, tahap ini dilakukan 
dengan melaksanakan perkenalan antar perserta, dan 
kemudian dilanjutkan dengan ungkapan kesan diri, 
penggalian ide dan perasaan; (3) tahap transisi, tahap ini 
dilalui dengan proses pengungkapan diri anggota kelompok, 
pemberian umpan balik dan saran; (4) tahap terminasi, 
tahap ini memberikan informasi pada anggota kelompok 
bahwa kegiatan akan berakhir dan melakukan evaluasi 
tentang perubahan yang dialami subjek selama mengikuti 
kegiatan. Sebelum tahap persiapan dimulai, kepada subjek 
diberikan pre-test dan setelah tahap terminasi berakhir, 
kepada subjek disajikan post-test dengan materi yang sama 
dengan materi pre-test. Setelah melaksanakan pelatihan 
dilakukan pengukuran sikap atau perilaku untuk mengukur 
adanya perubahan kohesivitas tim sebelum dan sesudah 
pelatihan dengan menggunakan skala kohesivitas tim. 
Pengukuran menggunakan skala kohesivitas tim diberikan 
kepada kelompok eksperimen sebelum pelatihan dan satu
bulan setelah diadakan pelatihan pembentukan tim. 
Pelatihan pembentukan tim pada kelompok eksperimen 
diberikan dalam satu kali pertemuan dengan 13 jam. 
Susunan acara pelatihan sebagai berikut. Pengantar, bagian 
pengantar ini merupakan perwujudan dari tahap persiapan 
meliputi: pembukaan, perkenalan pelatih dan fasilitator, 
penjelasan maksud dan tujuan pelatihan oleh fasilitator, dan 
diskusi peraturan pelatihan dengan peserta. Pemberian jajag 
pengetahuan dilanjutkan pelaksanaan pelatihan: Sesi 1 
“Pencairan”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap 
peran serta, pada sesi ini diberikan permainan “What is this” 
tujuannya adalah untuk menghilangkan suasana tegang 
(prosedur pelatihan bias dilihat di lampiran). Sesi 2 “Definisi 
tim”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap peran serta 
dan transisi, pada sesi ini subjek diberi penjelasan mengenai 
macam-macam kelompok dan definisi dari tim kerja. 
Kemudian dilajutkan dengan mengisi lembar kerja 
karakteristik dari masing-masing jenis tim dengan tujuan 
agar subjek memahami macam-macam kelompok 
pengertian tim kerja. Sesi 3 Tahap perkembangan kelompok 
yang dibagi menjadi 4 yaitu (1) tahap forming, dengan tujuan 
balajar pemahaman tahap forming; (2) tahap storming, 
dengan tujuan balajar pemahaman tahap storming; (3) tahap 
norming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap norming; 
(4) tahap performing, dengan tujuan balajar pemahaman 
tahap performing. Sesi 4 Ceramah Pembentukan Tim, sesi 
ini merupakan tahap transisi dan terminasi. Pelatih 
melakukan kristalisasi dan memberikan penjelasan 
mengenai tahapan dari perkembangan kelompok, 
karakteristik yang menentukan efektivitas kelompok dengan 
tujuan memahami karakteristik tim, memahami kerjasama 
dalam tim, memahami kepemimpinan dalam tim, memahami 
komunikasi dalam tim, norma dan kohesivitas tim, dengan
tujuan memahami norma tim dan memahami kohesivitas 
dalam tim. Penutup, bagian ini merupakan perwujudan dari 
tahap terminasi, pada tahap ini peserta diminta untuk 
mengisi lembar evaluasi reaksi pelatihan (materi, pelatih dan 
pelaksanaan). Untuk lebih lengkap tentang pelaksanaan dan 
format evaluasi pelatihan pembentyukan tim ini dapat dilihat 
pada lampiran modul pelatihan pembentukan tim. Pelatihan 
pembentukan tim dilakukan dengan melibatkan pelatih dan 
fasilitator yang dinilai telah berpengalaman dan memiliki 
kompetensi di bidangnya. Pelatih yang berfungsi sebagai 
agen perubahan dalam pelatihan pembentukan tim ini yaitu 
seseorang yang telah memenuhi kompetensi memiliki 
keterampilan intrapersonal, yaitu memiliki integritas, dewasa 
(matang), dan mampu untuk mendidik. Keterampilan 
intrapersonal yaitu memiliki kemampuan mendengarkan, 
empati, mempengaruhi orang lain; keterampilan umum 
konsultasi, yaitu dapat mendiagnosis pengetahuan dan 
keterampilan yang dibutuhkan; menguasai teori-teori 
pengembangan organisasi. Pelatih dalam pelatihan 
pembentukan tim ini bertugas untuk memberikan ceramah 
pada sesi pelatihan selama 60 menit. 
· Metode analisa Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan 
adalah menggunakan teknik analisis uji T-tes. Dengan 
menggunakan analisis berpasangan (paired samples test). 
· hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil 
bahwa rerata skor kohesivitas tim sebelum dilakukan 
mengikuti pelatihan pembentukan tim adalah 48,28. Setelah 
mengikuti pelatihan pembentukan tim, rerata skor adalah 
54,10. Hal tersebut mengindikasikan terjadi kenaikan rerata 
akibat mengikuti pelatihan pembentukan tim. Peningkatan 
rerata pada masing-masing kelompok tersaji dalam terjadi 
pula penurunan standar deviasi sebesar 0,266 di mana 
pada saat sebelum diberikan pelatihan pembentukan tim,
standar deviasi sebesar 6,627 dan sesudah diberikan 
pelatihan pembentukan tim standar deviasi sebesar 6,36. 
Dan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai p=0,659 
pada kelompok subjek sebelum pelatihan pembentukan tim 
(p>0,05) dn nilai p=0,249 pada kelompok subjek sesudah 
pelatihan pembentukan tim (p>0,05) yang berarti bahwa 
data variabel penelitian normal. 
· Type of research 
study (quantitative or 
qualitative 
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif 
CONTOH REVIEW JURNAL 
· Peringkas ASNIAR KHUMAS 
· Tanggal 12 September 2005 
· Topik Program Intervensi (pencegahan dan terapi psikologis) untuk 
anak-anak dari keluarga yang bercerai. 
· Penulis JoAnne L.Pedro-Carrol and Emory L.Cowen 
· Tahun 1985 
· Judul The Children of Divorce Intervention Program: An 
Investigation of the Efficacy of a School-Based Prevention 
Program 
· Jurnal Journal of Consulting and Clinical Psychology 
· Vol. & Halaman Vol. 53, No. 5, 603-611 
· latar belakang 
· Landasan Teori  Penelitian ini dilatari oleh peningkatan jumlah rata-rata 
perceraian dari tahun ke tahun di Amerika Serikat. 
Perceraian yang terjadi menimbulkan dampak negatif 
terhadap kondisi psikologis semua anggota keluarga, 
khususnya pada anak-anak sebagai korban yang
menderita paling parah. 
 Hasil penelitian dari banyak ahli menunjukkan bahwa 
dampak perceraian antara lain, perasaan sedih, marah, 
agresivitas, penolakan, masalah penyesuaian diri, 
ekspresi afeksi yang kurang, prestasi akademik rendah, 
penguasaan skill yang terhambat, kecemasan bahkan 
depresi merupakan masalah-masalah yang lazim 
dialami oleh anak-anak korban perceraian. 
 Hasil penelitian mengenai dampak negatif perceraian 
memotivasi para peneliti untuk membuat program 
intervensi (prevensi dan treatmen) bagi anak-anak 
korban perceraian. Beberapa hasil penelitian yang 
dipaparkan dalam jurnal ini menunjukkan hasil yang 
signifikan dalam mengurangi efek negatif yang dialami 
oleh anak-anak tersebut. 
 Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi children 
support group (CSG) yang dimodifikasi bagi anak-anak 
korban perceraian yang berusia 9-12 tahun yang 
menekankan pada pemberian dukungan dan 
ketrampilan kognitif anak, pengungkapan perasaan 
(komponen afeksi) anak tentang perceraian orang tua, 
serta upaya untuk mengontrol kemarahan yang 
dirasakan anak. 
·  
· Metode 
· Subyek 
Pada awal penelitian, subjek berjumlah 75 anak (42 laki-laki, 
33 perempuan). Tiga anak mengundurkan diri pada 
saat penelitian berjalan sehingga data penelitian yang 
dianalisis adalah: 40 subjek pada kelompok eksperimen 
(KE) dan 32 subjek pada kelompok kontrol (KK). Dua puluh 
satu (21) anak tingkat keenam, 20 tingkat kelima, 26 
tingkat keempat dan 8 tingkat ketiga. Semua anak belum 
pernah mengikuti program treatmen sebelumnya. Subjek
penelitian adalah anak-anak dari keluarga-keluarga yang 
bersedia mengikuti penelitian, berasal dari kelas 
menengah, berkulit putih, dan rata-rata telah bercerai 
selama 23,6 bulan (Range = 1-84 bulan). Pengelompokan 
subjek ke dalam KE dan KK dilakukan secara random. 
· Manipulasi  Semua peserta pertama kali diresepkan untuk 
memastikan bahwa mereka dalam kesehatan yang baik, 
berikut ini yang mereka ditugaskan untuk kelompok usia 
dan pengalaman masing-masing. 
 Kelompok pengalaman menerima test ATC 
baterai, dan setengah sisanya menerima baterai 
kognitif.. Dalam setiap kelompok, urutan tes diberikan 
secara acak untuk menghindari efek 
Program treatmen terdiri dari 10 sesi program yang 
terbagi atas 3 kelompok, yaitu: sesi 1-3, merupakan sesi 
perkenalan masing-masing anggota, pembukaan diri 
dengan menceritakan pengalaman satu sama lain, 
memberikan dukungan dan menceritakan kecemasan 
dan miskonsepsi mengenai perceraian. Sesi 4-6 
merupakan program pembentukan komponen kognisi. 
Sesi 7-9 merupakan program yang bertujuan untuk 
mengelola dan mengontrol rasa marah. Sesi terakhir 
merupakan evaluasi pengalaman mengikuti treatmen. 
· Instrumen  Instrumen penelitian terbagi atas 4 jenis, disesuaikan 
dengan komponen yang terlibat dalam penanganan, 
yaitu: guru, orangtua, kelompok leader, dan anak-anak. 
 Teacher rated children’s problem behavior on the 
Classroom Adjustment Rating Scale (CARS; Lorion, 
Cowen, & Caldwell, 1975). Skala yang terdiri dari 41 
aitem yang mengukur 3 faktor permasalahan anak. 
Banyaknya faktor dan skor total yang diperoleh 
merupakan indikasi maladjustment pada anak. 
Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan.
 Parent Evaluation Form, skala yang terdiri dari 14 aitem, 
yang mengindikasikan maladjustment yang berat pada 
skor total yang diperoleh. Informasi tentang reliabilitas 
alat ukur tidak disebutkan 
 Group Leader Evaluation Form, terdiri dari dua bagian 
yang masing-masing terdiri dari 8 aitem. Penilaian ini 
diberikan dua kali, yaitu awal sesi ketiga dan setelah 
sesi kesepuluh selesai. Skor total yang diperoleh 
mengindikasikan penyesuaian subjek yang menjadi 
lebih baik. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak 
disebutkan. 
 Child measure, terdiri dari empat jenis alat ukur, yaitu: 
Harter’s Perceived Competence Scale (28 aitem), The 
State-Trait Anxiety Inventory for Children (STAIC) terdiri 
dari 20 aitem, Children’s Attitude and Self Perception 
(CASP) terdiri dari 15 aitem dan CAG (untuk 
mengetahui komentar tentang kelompok, terdiri dari 6 
aitem. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak 
disebutkan. 
· Hasil Tujuan utama penelitian ini, yaitu melakukan evaluasi 
terhadap efektivitas program treatmen berbasis sekolah 
yang diberikan pada anak-anak yang orang tuanya 
bercerai dengan melibatkan guru, orang tua, kelompok 
leader dan anak menunjukkan hasil yang positif 
(perbedaan skor anak-anak pada kelompok eksperimen 
dibandingkan dengan kelompok kontrol menunjukkan hasil 
yang signifikan, kecuali pada satu pengukuran, yaitu: 
perceived competence dan self-esteem). 
· 
·
· Peringkas Topan jaya 
· Tanggal 10/11/2014 
· Topik . 
· Penulis Ashley Nunes and Arthur F. Kramer 
· Tahun 2009 
· Judul Experience-Based Mitigation of Age-Related Performance 
Declines: Evidence From Air Traffic Control 
· Jurnal Journal of Experimental Psychology: Applied 
· Vol. & Halaman Vol. 15, No. 1, 12–24 
· latar belakang 
· Landasan Teori 
· manfaat penelitian  
· Metode 
· Subyek 
36 kontrol ATC dan 36 non kontrol. dengan 18 lebih tua 
dan 18 orang dewasa muda per Kelompok .Controller yang 
lebih tua yang berusia antara 53 dan 64, memiliki 
pengalaman jangkauan operasional antara 25 dan 38 
tahun & Pengendali muda (15 laki-laki dan 3 perempuan) 
berusia antara 20 dan 27 tahun telah pengalaman kisaran 
antara 0,25 dan 4 tahun 
· Manipulasi  Tes awal diberikan pada guru, orangtua dan 
anak-anak yang diselesaikan kira-kira satu minggu 
sebelum program dimulai. Tes diberikan di sekolah 
dalam kelompok kecil yang terdiri dari 8-9 anak. Tes 
akhir diberikan dua minggu setelah treatmen. 
 Program treatmen terdiri dari 10 sesi program 
yang terbagi atas 3 kelompok, yaitu: sesi 1-3,
merupakan sesi perkenalan masing-masing anggota, 
pembukaan diri dengan menceritakan pengalaman satu 
sama lain, memberikan dukungan dan menceritakan 
kecemasan dan miskonsepsi mengenai perceraian. 
Sesi 4-6 merupakan program pembentukan komponen 
kognisi. Sesi 7-9 merupakan program yang bertujuan 
untuk mengelola dan mengontrol rasa marah. Sesi 
terakhir merupakan evaluasi pengalaman mengikuti 
treatmen. 
· Instrumen  Instrumen penelitian terbagi atas 4 jenis, disesuaikan 
dengan komponen yang terlibat dalam penanganan, 
yaitu: guru, orangtua, kelompok leader, dan anak-anak. 
 Teacher rated children’s problem behavior on the 
Classroom Adjustment Rating Scale (CARS; Lorion, 
Cowen, & Caldwell, 1975). Skala yang terdiri dari 41 
aitem yang mengukur 3 faktor permasalahan anak. 
Banyaknya faktor dan skor total yang diperoleh 
merupakan indikasi maladjustment pada anak. 
Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan. 
 Parent Evaluation Form, skala yang terdiri dari 14 aitem, 
yang mengindikasikan maladjustment yang berat pada 
skor total yang diperoleh. Informasi tentang reliabilitas 
alat ukur tidak disebutkan 
 Group Leader Evaluation Form, terdiri dari dua bagian 
yang masing-masing terdiri dari 8 aitem. Penilaian ini 
diberikan dua kali, yaitu awal sesi ketiga dan setelah 
sesi kesepuluh selesai. Skor total yang diperoleh 
mengindikasikan penyesuaian subjek yang menjadi 
lebih baik. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak 
disebutkan. 
 Child measure, terdiri dari empat jenis alat ukur, yaitu: 
Harter’s Perceived Competence Scale (28 aitem), The 
State-Trait Anxiety Inventory for Children (STAIC) terdiri
dari 20 aitem, Children’s Attitude and Self Perception 
(CASP) terdiri dari 15 aitem dan CAG (untuk 
mengetahui komentar tentang kelompok, terdiri dari 6 
aitem. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak 
disebutkan. 
· Hasil Tujuan utama penelitian ini, yaitu melakukan evaluasi 
terhadap efektivitas program treatmen berbasis sekolah 
yang diberikan pada anak-anak yang orang tuanya 
bercerai dengan melibatkan guru, orang tua, kelompok 
leader dan anak menunjukkan hasil yang positif 
(perbedaan skor anak-anak pada kelompok eksperimen 
dibandingkan dengan kelompok kontrol menunjukkan hasil 
yang signifikan, kecuali pada satu pengukuran, yaitu: 
perceived competence dan self-esteem). 
· 
· 
1. Participants of the study 
2. Main purpose (tujuanpenelitian) 
3. Research questions or hypotheses penelitian yang utama 
4. Method of data collection (Metodepengumpulan data) 
5. Metodeeksperimen (Intervention) 
6. Method of data analysis (Metodeanalisa) 
7. Main findings (hasilpenelitian) 
8. Type of research study (quantitative or qualitative)
· Peringkas/NIM TOPAN JAYA 
· Tanggal Tanggal tugasnya dikerjakan 
· Topik Topik jurnal yang saudara ringkas 
· Penulis M. Bachroni 
· Tahun 2011 
· Judul Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan 
Kohesivitas Tim pada Kopertis V Yogyakarta 
· Jurnal Jelas 
· Vol. & Halaman VOLUME 38, NO. 1
Participants of the study 
· 
Subjek penelitiannya adalah karyawan KOPERTIS Wilayah 
V Yogyakarta yang mengikuti pelatihan pembentukan tim. 
Sebanyak 50 orang karyawan laki-laki dan wanita. Sebelum 
penetapan subjek penelitian telah dilakukan analisis 
kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara organisasional, 
individual, maupun yang terkait dengan tugas pekerjaannya, 
guna memenuhi syarat efektifitas pelatihan. 
· tujuan penelitian untuk mening-katkan 
kohesivitas tim yang diberikan 
kepada tim kerja. Penelitian ini diharapkan 
akan memberikan sumbangan yang berarti 
dalam dunia industri dan organisasi untuk 
mengatasi masalah-masalah yang timbul 
sebagai akibat kurangnya kohesivitas pada 
tim kerja.. 
· hypotheses 
penelitian yang 
utama 
terdapat perbedaan kohesivitas tim sebelum dan setelah 
diberi pelatihan pembentukan tim. Kohesivitas tim setelah 
pelatihan pembentukan tim akan lebih tinggi disbanding 
sebelum diberi pelatihan pembentukan tim 
· Metode 
pengumpulan data 
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian 
ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen yaitu 
pembelajaran melalui pengalaman. Pembelajaran melalui 
pengalaman adalah proses belajar yang terjadi ketika subjek 
melakukan suatu aktivitas, kemudian ia memperhatikan, 
menganalisis aktivitas yang dilakukannya itu secara kritis, 
lalu mencari pemahaman berguna dari analisis tadi dan 
menetapkan pengetahuan dan pemahaman tersebut dalam 
perilaku mendatang. 
Menurut saya metode pengambilan data yang dilakukan 
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling 
yaitu pengambilan data yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri 
atau kriteria tertentu terhadap sampel. dengan melakukan
analisis kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara 
organisasional, individual, maupun yang terkait dengan 
tugas pekerjaannya, guna memenuhi syarat efektifitas 
pelatihan. 
Penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment, yaitu 
pengukuran one group pretest-posttes design dengan 
menggunakan kelompok eksperimen saja tanpa kelompok 
kontrol. 
Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini 
yaitu: 
(1) melakukan pelatihan pembentukan tim pada peserta, 
(2) satu bulan setelah pelatihan diberikan, dilakukan 
pengukuran kembali kohesivitas tim yang berfungsi sebagai 
alat untuk evaluasi perlakuan yang telah dilakukan. Skala 
ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat kohesivitas tim 
sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Diharapkan 
setelah pelatihan, kohesivitas tim dapat meningkat sesuai 
dengan tujuan dari pelatihan. 
(3) analisis kohesivitas tim menggunakan analisis statistic 
inferensial paired sample t-test (t-test sample berpasangan). 
· metode eksperimen 
Intervention 
Perlakuan yang dikakukan untuk meningkatkan kohesivitas 
tim yaitu pelatihan atau pembentukan tim. Pelatihan dipilih 
karena merupakan media yang dinilai efektif untuk 
menstranfer pengetahuan (Noe, 2002). Kegiatan pelatihan 
meliputi beberapa tahap sebagai berikut: (1) tahap 
persiapan, pada tahap ini pelatih memberikan penjelasan 
tentang kegiatan yang akan dilakukan, meliputi proses, 
tanggung jawab, kemungkinan resiko yang akan diperoleh 
anggota kelompok, pelaksanaan pertemuan dan melakukan 
kesepakatan; (2) tahap peran serta, tahap ini dilakukan 
dengan melaksanakan perkenalan antar perserta, dan 
kemudian dilanjutkan dengan ungkapan kesan diri, 
penggalian ide dan perasaan; (3) tahap transisi, tahap ini
dilalui dengan proses pengungkapan diri anggota kelompok, 
pemberian umpan balik dan saran; (4) tahap terminasi, 
tahap ini memberikan informasi pada anggota kelompok 
bahwa kegiatan akan berakhir dan melakukan evaluasi 
tentang perubahan yang dialami subjek selama mengikuti 
kegiatan. Sebelum tahap persiapan dimulai, kepada subjek 
diberikan pre-test dan setelah tahap terminasi berakhir, 
kepada subjek disajikan post-test dengan materi yang sama 
dengan materi pre-test. Setelah melaksanakan pelatihan 
dilakukan pengukuran sikap atau perilaku untuk mengukur 
adanya perubahan kohesivitas tim sebelum dan sesudah 
pelatihan dengan menggunakan skala kohesivitas tim. 
Pengukuran menggunakan skala kohesivitas tim diberikan 
kepada kelompok eksperimen sebelum pelatihan dan satu 
bulan setelah diadakan pelatihan pembentukan tim. 
Pelatihan pembentukan tim pada kelompok eksperimen 
diberikan dalam satu kali pertemuan dengan 13 jam. 
Susunan acara pelatihan sebagai berikut. Pengantar, bagian 
pengantar ini merupakan perwujudan dari tahap persiapan 
meliputi: pembukaan, perkenalan pelatih dan fasilitator, 
penjelasan maksud dan tujuan pelatihan oleh fasilitator, dan 
diskusi peraturan pelatihan dengan peserta. Pemberian jajag 
pengetahuan dilanjutkan pelaksanaan pelatihan: Sesi 1 
“Pencairan”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap 
peran serta, pada sesi ini diberikan permainan “What is this” 
tujuannya adalah untuk menghilangkan suasana tegang 
(prosedur pelatihan bias dilihat di lampiran). Sesi 2 “Definisi 
tim”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap peran serta 
dan transisi, pada sesi ini subjek diberi penjelasan mengenai 
macam-macam kelompok dan definisi dari tim kerja. 
Kemudian dilajutkan dengan mengisi lembar kerja 
karakteristik dari masing-masing jenis tim dengan tujuan 
agar subjek memahami macam-macam kelompok
pengertian tim kerja. Sesi 3 Tahap perkembangan kelompok 
yang dibagi menjadi 4 yaitu (1) tahap forming, dengan tujuan 
balajar pemahaman tahap forming; (2) tahap storming, 
dengan tujuan balajar pemahaman tahap storming; (3) tahap 
norming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap norming; 
(4) tahap performing, dengan tujuan balajar pemahaman 
tahap performing. Sesi 4 Ceramah Pembentukan Tim, sesi 
ini merupakan tahap transisi dan terminasi. Pelatih 
melakukan kristalisasi dan memberikan penjelasan 
mengenai tahapan dari perkembangan kelompok, 
karakteristik yang menentukan efektivitas kelompok dengan 
tujuan memahami karakteristik tim, memahami kerjasama 
dalam tim, memahami kepemimpinan dalam tim, memahami 
komunikasi dalam tim, norma dan kohesivitas tim, dengan 
tujuan memahami norma tim dan memahami kohesivitas 
dalam tim. Penutup, bagian ini merupakan perwujudan dari 
tahap terminasi, pada tahap ini peserta diminta untuk 
mengisi lembar evaluasi reaksi pelatihan (materi, pelatih dan 
pelaksanaan). Untuk lebih lengkap tentang pelaksanaan dan 
format evaluasi pelatihan pembentyukan tim ini dapat dilihat 
pada lampiran modul pelatihan pembentukan tim. Pelatihan 
pembentukan tim dilakukan dengan melibatkan pelatih dan 
fasilitator yang dinilai telah berpengalaman dan memiliki 
kompetensi di bidangnya. Pelatih yang berfungsi sebagai 
agen perubahan dalam pelatihan pembentukan tim ini yaitu 
seseorang yang telah memenuhi kompetensi memiliki 
keterampilan intrapersonal, yaitu memiliki integritas, dewasa 
(matang), dan mampu untuk mendidik. Keterampilan 
intrapersonal yaitu memiliki kemampuan mendengarkan, 
empati, mempengaruhi orang lain; keterampilan umum 
konsultasi, yaitu dapat mendiagnosis pengetahuan dan 
keterampilan yang dibutuhkan; menguasai teori-teori 
pengembangan organisasi. Pelatih dalam pelatihan
pembentukan tim ini bertugas untuk memberikan ceramah 
pada sesi pelatihan selama 60 menit. 
· Metode analisa Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan 
adalah menggunakan teknik analisis uji T-tes. Dengan 
menggunakan analisis berpasangan (paired samples test). 
· hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil 
bahwa rerata skor kohesivitas tim sebelum dilakukan 
mengikuti pelatihan pembentukan tim adalah 48,28. Setelah 
mengikuti pelatihan pembentukan tim, rerata skor adalah 
54,10. Hal tersebut mengindikasikan terjadi kenaikan rerata 
akibat mengikuti pelatihan pembentukan tim. Peningkatan 
rerata pada masing-masing kelompok tersaji dalam terjadi 
pula penurunan standar deviasi sebesar 0,266 di mana 
pada saat sebelum diberikan pelatihan pembentukan tim, 
standar deviasi sebesar 6,627 dan sesudah diberikan 
pelatihan pembentukan tim standar deviasi sebesar 6,36. 
Dan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai p=0,659 
pada kelompok subjek sebelum pelatihan pembentukan tim 
(p>0,05) dn nilai p=0,249 pada kelompok subjek sesudah 
pelatihan pembentukan tim (p>0,05) yang berarti bahwa 
data variabel penelitian normal. 
· Type of research 
study (quantitative or 
qualitative 
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif

More Related Content

What's hot

Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranNDESA
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajarandestaputranto
 
Konsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiKonsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiapil73
 
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaDx Lupheparentseverafter
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran yuliartiramli
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI Fadia Rizqi
 
Pengujian, pengukuran dan penilaian.
Pengujian, pengukuran dan penilaian.Pengujian, pengukuran dan penilaian.
Pengujian, pengukuran dan penilaian.Anis Asneh
 
Silabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsdSilabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsdAlan Darmawan
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newArif Wicaksono
 
Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1
Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1
Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1AsHwa Nur
 
Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...
Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...
Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...Sherly Jewinly
 

What's hot (17)

Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Nota BMM3103
Nota BMM3103Nota BMM3103
Nota BMM3103
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaran
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Konsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiKonsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasi
 
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
 
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran MatematikaProsedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
 
Pengujian, pengukuran dan penilaian.
Pengujian, pengukuran dan penilaian.Pengujian, pengukuran dan penilaian.
Pengujian, pengukuran dan penilaian.
 
Tujuan Pengukuran & Penilaian
Tujuan Pengukuran & PenilaianTujuan Pengukuran & Penilaian
Tujuan Pengukuran & Penilaian
 
Silabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsdSilabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsd
 
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran newBp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
Bp konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran new
 
Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1
Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1
Pentaksiran pengujian-penilaian-isl 1
 
Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...
Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...
Nota Tajuk 9 Proses Perancangan, Pelaksanaan dan Penilaian Pendidikan Teknik ...
 

Viewers also liked

Moya martinez carmen_presentación1
Moya martinez carmen_presentación1Moya martinez carmen_presentación1
Moya martinez carmen_presentación1marimm5
 
презентация Microsoft power point
презентация Microsoft power pointпрезентация Microsoft power point
презентация Microsoft power point89511194571
 
Baras national high school
Baras national high schoolBaras national high school
Baras national high schoolandrglo842004
 
Review jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi personReview jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi personRidho D'vhavoline
 
Case Study: Bribery
Case Study: BriberyCase Study: Bribery
Case Study: BriberyFay N Dy
 
10 BS Genetics I AO
10 BS Genetics I AO10 BS Genetics I AO
10 BS Genetics I AOAaron Oo
 
9 PS Light II AO
9 PS Light II AO9 PS Light II AO
9 PS Light II AOAaron Oo
 
9 PS Light I AO
9 PS Light I AO9 PS Light I AO
9 PS Light I AOAaron Oo
 
9 PS Light III AO
9 PS Light III AO9 PS Light III AO
9 PS Light III AOAaron Oo
 

Viewers also liked (13)

Moya martinez carmen_presentación1
Moya martinez carmen_presentación1Moya martinez carmen_presentación1
Moya martinez carmen_presentación1
 
MULTIMEDIA
MULTIMEDIAMULTIMEDIA
MULTIMEDIA
 
презентация Microsoft power point
презентация Microsoft power pointпрезентация Microsoft power point
презентация Microsoft power point
 
Baras national high school
Baras national high schoolBaras national high school
Baras national high school
 
Review jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi personReview jurnal intervensi person
Review jurnal intervensi person
 
FRONT PAGES
FRONT PAGESFRONT PAGES
FRONT PAGES
 
El tunal y arichuna
El tunal y arichunaEl tunal y arichuna
El tunal y arichuna
 
Case Study: Bribery
Case Study: BriberyCase Study: Bribery
Case Study: Bribery
 
10 BS Genetics I AO
10 BS Genetics I AO10 BS Genetics I AO
10 BS Genetics I AO
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 
9 PS Light II AO
9 PS Light II AO9 PS Light II AO
9 PS Light II AO
 
9 PS Light I AO
9 PS Light I AO9 PS Light I AO
9 PS Light I AO
 
9 PS Light III AO
9 PS Light III AO9 PS Light III AO
9 PS Light III AO
 

Similar to Anak b onaki jurnal

Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpMardiah Ahmad
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasWanakisu Wanahugu
 
Evaluasi-Pelatihan
Evaluasi-PelatihanEvaluasi-Pelatihan
Evaluasi-PelatihanGunturunsam
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranArif Wicaksono
 
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)Naila Farhani Azka
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptKPMSukapura
 
Evaluasi Pendidikan_Dasar
Evaluasi Pendidikan_DasarEvaluasi Pendidikan_Dasar
Evaluasi Pendidikan_DasarAdy Setiawan
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranRatihSiwi
 
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxMANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxNaomisena1
 
Persentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.ppt
Persentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.pptPersentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.ppt
Persentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.pptAli Fikri
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iiialyubi
 
Slide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptx
Slide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptxSlide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptx
Slide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptxAgungBudiSedayu
 

Similar to Anak b onaki jurnal (20)

Mengembangkan tes sebagai
Mengembangkan tes sebagaiMengembangkan tes sebagai
Mengembangkan tes sebagai
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smpSeminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
Seminar proposal pengembangan perangkat pembelajaran ipa smp
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
 
Evaluasi-Pelatihan
Evaluasi-PelatihanEvaluasi-Pelatihan
Evaluasi-Pelatihan
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
 
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
 
Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
topik 5.pptx
topik 5.pptxtopik 5.pptx
topik 5.pptx
 
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.pptEVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.ppt
 
Evaluasi Pendidikan_Dasar
Evaluasi Pendidikan_DasarEvaluasi Pendidikan_Dasar
Evaluasi Pendidikan_Dasar
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxMANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
 
Persentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.ppt
Persentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.pptPersentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.ppt
Persentasi Tujuan dan Evaluasi -POD.ppt
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
TRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERSTRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERS
 
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
 
Slide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptx
Slide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptxSlide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptx
Slide Pemandu Lokakarya 4_Coaching-2024 (1) [Autosaved].pptx
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Anak b onaki jurnal

  • 1. fbTUGAS AKHIR PSIKOLOGI ABNORMAL 1. Membuat ringkasan 1 jurnal bahasa inggris. Pilihlah jurnal yang berkaitan dengan mata kuliah Psikologi Abnormal 2. Mengikuti format yang sudah diberikan (soft copy boleh diambil untuk dijadikan sebagai panduan) 3-4 halaman, pada kertas A4, dengan font Arial 11. 3. Tugas dikumpulkan pada saat ujian final mata kuliah psikologi abnormal berlangsung. 4. BILA ADA HAL YANG TIDAK DIMENGERTI, BOLEH BERTANYA PADA DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH PSIKOLOGI ABNORMAL. RINGKASAN ARTIKEL PENELITIAN · Peringkas/NIM TOPAN JAYA · Tanggal Tanggal tugasnya dikerjakan · Topik Topik jurnal yang saudara ringkas · Penulis M. Bachroni · Tahun 2011 · Judul Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan Kohesivitas Tim pada Kopertis V Yogyakarta · Jurnal Jelas · Vol. & Halaman VOLUME 38, NO. 1 Participants of the study · Subjek penelitiannya adalah karyawan KOPERTIS Wilayah V Yogyakarta yang mengikuti pelatihan pembentukan tim. Sebanyak 50 orang karyawan laki-laki dan wanita. Sebelum penetapan subjek penelitian telah dilakukan analisis kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara organisasional, individual, maupun yang terkait dengan tugas pekerjaannya, guna memenuhi syarat efektifitas pelatihan. · tujuan penelitian untuk mening-katkan kohesivitas tim yang diberikan kepada tim kerja. Penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan yang berarti dalam dunia industri dan organisasi untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
  • 2. sebagai akibat kurangnya kohesivitas pada tim kerja.. · hypotheses penelitian yang utama terdapat perbedaan kohesivitas tim sebelum dan setelah diberi pelatihan pembentukan tim. Kohesivitas tim setelah pelatihan pembentukan tim akan lebih tinggi disbanding sebelum diberi pelatihan pembentukan tim · Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen yaitu pembelajaran melalui pengalaman. Pembelajaran melalui pengalaman adalah proses belajar yang terjadi ketika subjek melakukan suatu aktivitas, kemudian ia memperhatikan, menganalisis aktivitas yang dilakukannya itu secara kritis, lalu mencari pemahaman berguna dari analisis tadi dan menetapkan pengetahuan dan pemahaman tersebut dalam perilaku mendatang. Menurut saya metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan data yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri atau kriteria tertentu terhadap sampel. dengan melakukan analisis kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara organisasional, individual, maupun yang terkait dengan tugas pekerjaannya, guna memenuhi syarat efektifitas pelatihan. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment, yaitu pengukuran one group pretest-posttes design dengan menggunakan kelompok eksperimen saja tanpa kelompok kontrol. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini yaitu: (1) melakukan pelatihan pembentukan tim pada peserta, (2) satu bulan setelah pelatihan diberikan, dilakukan pengukuran kembali kohesivitas tim yang berfungsi sebagai alat untuk evaluasi perlakuan yang telah dilakukan. Skala
  • 3. ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat kohesivitas tim sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Diharapkan setelah pelatihan, kohesivitas tim dapat meningkat sesuai dengan tujuan dari pelatihan. (3) analisis kohesivitas tim menggunakan analisis statistic inferensial paired sample t-test (t-test sample berpasangan). · metode eksperimen Intervention Perlakuan yang dikakukan untuk meningkatkan kohesivitas tim yaitu pelatihan atau pembentukan tim. Pelatihan dipilih karena merupakan media yang dinilai efektif untuk menstranfer pengetahuan (Noe, 2002). Kegiatan pelatihan meliputi beberapa tahap sebagai berikut: (1) tahap persiapan, pada tahap ini pelatih memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, meliputi proses, tanggung jawab, kemungkinan resiko yang akan diperoleh anggota kelompok, pelaksanaan pertemuan dan melakukan kesepakatan; (2) tahap peran serta, tahap ini dilakukan dengan melaksanakan perkenalan antar perserta, dan kemudian dilanjutkan dengan ungkapan kesan diri, penggalian ide dan perasaan; (3) tahap transisi, tahap ini dilalui dengan proses pengungkapan diri anggota kelompok, pemberian umpan balik dan saran; (4) tahap terminasi, tahap ini memberikan informasi pada anggota kelompok bahwa kegiatan akan berakhir dan melakukan evaluasi tentang perubahan yang dialami subjek selama mengikuti kegiatan. Sebelum tahap persiapan dimulai, kepada subjek diberikan pre-test dan setelah tahap terminasi berakhir, kepada subjek disajikan post-test dengan materi yang sama dengan materi pre-test. Setelah melaksanakan pelatihan dilakukan pengukuran sikap atau perilaku untuk mengukur adanya perubahan kohesivitas tim sebelum dan sesudah pelatihan dengan menggunakan skala kohesivitas tim. Pengukuran menggunakan skala kohesivitas tim diberikan kepada kelompok eksperimen sebelum pelatihan dan satu
  • 4. bulan setelah diadakan pelatihan pembentukan tim. Pelatihan pembentukan tim pada kelompok eksperimen diberikan dalam satu kali pertemuan dengan 13 jam. Susunan acara pelatihan sebagai berikut. Pengantar, bagian pengantar ini merupakan perwujudan dari tahap persiapan meliputi: pembukaan, perkenalan pelatih dan fasilitator, penjelasan maksud dan tujuan pelatihan oleh fasilitator, dan diskusi peraturan pelatihan dengan peserta. Pemberian jajag pengetahuan dilanjutkan pelaksanaan pelatihan: Sesi 1 “Pencairan”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap peran serta, pada sesi ini diberikan permainan “What is this” tujuannya adalah untuk menghilangkan suasana tegang (prosedur pelatihan bias dilihat di lampiran). Sesi 2 “Definisi tim”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap peran serta dan transisi, pada sesi ini subjek diberi penjelasan mengenai macam-macam kelompok dan definisi dari tim kerja. Kemudian dilajutkan dengan mengisi lembar kerja karakteristik dari masing-masing jenis tim dengan tujuan agar subjek memahami macam-macam kelompok pengertian tim kerja. Sesi 3 Tahap perkembangan kelompok yang dibagi menjadi 4 yaitu (1) tahap forming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap forming; (2) tahap storming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap storming; (3) tahap norming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap norming; (4) tahap performing, dengan tujuan balajar pemahaman tahap performing. Sesi 4 Ceramah Pembentukan Tim, sesi ini merupakan tahap transisi dan terminasi. Pelatih melakukan kristalisasi dan memberikan penjelasan mengenai tahapan dari perkembangan kelompok, karakteristik yang menentukan efektivitas kelompok dengan tujuan memahami karakteristik tim, memahami kerjasama dalam tim, memahami kepemimpinan dalam tim, memahami komunikasi dalam tim, norma dan kohesivitas tim, dengan
  • 5. tujuan memahami norma tim dan memahami kohesivitas dalam tim. Penutup, bagian ini merupakan perwujudan dari tahap terminasi, pada tahap ini peserta diminta untuk mengisi lembar evaluasi reaksi pelatihan (materi, pelatih dan pelaksanaan). Untuk lebih lengkap tentang pelaksanaan dan format evaluasi pelatihan pembentyukan tim ini dapat dilihat pada lampiran modul pelatihan pembentukan tim. Pelatihan pembentukan tim dilakukan dengan melibatkan pelatih dan fasilitator yang dinilai telah berpengalaman dan memiliki kompetensi di bidangnya. Pelatih yang berfungsi sebagai agen perubahan dalam pelatihan pembentukan tim ini yaitu seseorang yang telah memenuhi kompetensi memiliki keterampilan intrapersonal, yaitu memiliki integritas, dewasa (matang), dan mampu untuk mendidik. Keterampilan intrapersonal yaitu memiliki kemampuan mendengarkan, empati, mempengaruhi orang lain; keterampilan umum konsultasi, yaitu dapat mendiagnosis pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan; menguasai teori-teori pengembangan organisasi. Pelatih dalam pelatihan pembentukan tim ini bertugas untuk memberikan ceramah pada sesi pelatihan selama 60 menit. · Metode analisa Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis uji T-tes. Dengan menggunakan analisis berpasangan (paired samples test). · hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa rerata skor kohesivitas tim sebelum dilakukan mengikuti pelatihan pembentukan tim adalah 48,28. Setelah mengikuti pelatihan pembentukan tim, rerata skor adalah 54,10. Hal tersebut mengindikasikan terjadi kenaikan rerata akibat mengikuti pelatihan pembentukan tim. Peningkatan rerata pada masing-masing kelompok tersaji dalam terjadi pula penurunan standar deviasi sebesar 0,266 di mana pada saat sebelum diberikan pelatihan pembentukan tim,
  • 6. standar deviasi sebesar 6,627 dan sesudah diberikan pelatihan pembentukan tim standar deviasi sebesar 6,36. Dan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai p=0,659 pada kelompok subjek sebelum pelatihan pembentukan tim (p>0,05) dn nilai p=0,249 pada kelompok subjek sesudah pelatihan pembentukan tim (p>0,05) yang berarti bahwa data variabel penelitian normal. · Type of research study (quantitative or qualitative Jenis penelitian ini adalah kuantitatif CONTOH REVIEW JURNAL · Peringkas ASNIAR KHUMAS · Tanggal 12 September 2005 · Topik Program Intervensi (pencegahan dan terapi psikologis) untuk anak-anak dari keluarga yang bercerai. · Penulis JoAnne L.Pedro-Carrol and Emory L.Cowen · Tahun 1985 · Judul The Children of Divorce Intervention Program: An Investigation of the Efficacy of a School-Based Prevention Program · Jurnal Journal of Consulting and Clinical Psychology · Vol. & Halaman Vol. 53, No. 5, 603-611 · latar belakang · Landasan Teori  Penelitian ini dilatari oleh peningkatan jumlah rata-rata perceraian dari tahun ke tahun di Amerika Serikat. Perceraian yang terjadi menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi psikologis semua anggota keluarga, khususnya pada anak-anak sebagai korban yang
  • 7. menderita paling parah.  Hasil penelitian dari banyak ahli menunjukkan bahwa dampak perceraian antara lain, perasaan sedih, marah, agresivitas, penolakan, masalah penyesuaian diri, ekspresi afeksi yang kurang, prestasi akademik rendah, penguasaan skill yang terhambat, kecemasan bahkan depresi merupakan masalah-masalah yang lazim dialami oleh anak-anak korban perceraian.  Hasil penelitian mengenai dampak negatif perceraian memotivasi para peneliti untuk membuat program intervensi (prevensi dan treatmen) bagi anak-anak korban perceraian. Beberapa hasil penelitian yang dipaparkan dalam jurnal ini menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi efek negatif yang dialami oleh anak-anak tersebut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi children support group (CSG) yang dimodifikasi bagi anak-anak korban perceraian yang berusia 9-12 tahun yang menekankan pada pemberian dukungan dan ketrampilan kognitif anak, pengungkapan perasaan (komponen afeksi) anak tentang perceraian orang tua, serta upaya untuk mengontrol kemarahan yang dirasakan anak. ·  · Metode · Subyek Pada awal penelitian, subjek berjumlah 75 anak (42 laki-laki, 33 perempuan). Tiga anak mengundurkan diri pada saat penelitian berjalan sehingga data penelitian yang dianalisis adalah: 40 subjek pada kelompok eksperimen (KE) dan 32 subjek pada kelompok kontrol (KK). Dua puluh satu (21) anak tingkat keenam, 20 tingkat kelima, 26 tingkat keempat dan 8 tingkat ketiga. Semua anak belum pernah mengikuti program treatmen sebelumnya. Subjek
  • 8. penelitian adalah anak-anak dari keluarga-keluarga yang bersedia mengikuti penelitian, berasal dari kelas menengah, berkulit putih, dan rata-rata telah bercerai selama 23,6 bulan (Range = 1-84 bulan). Pengelompokan subjek ke dalam KE dan KK dilakukan secara random. · Manipulasi  Semua peserta pertama kali diresepkan untuk memastikan bahwa mereka dalam kesehatan yang baik, berikut ini yang mereka ditugaskan untuk kelompok usia dan pengalaman masing-masing.  Kelompok pengalaman menerima test ATC baterai, dan setengah sisanya menerima baterai kognitif.. Dalam setiap kelompok, urutan tes diberikan secara acak untuk menghindari efek Program treatmen terdiri dari 10 sesi program yang terbagi atas 3 kelompok, yaitu: sesi 1-3, merupakan sesi perkenalan masing-masing anggota, pembukaan diri dengan menceritakan pengalaman satu sama lain, memberikan dukungan dan menceritakan kecemasan dan miskonsepsi mengenai perceraian. Sesi 4-6 merupakan program pembentukan komponen kognisi. Sesi 7-9 merupakan program yang bertujuan untuk mengelola dan mengontrol rasa marah. Sesi terakhir merupakan evaluasi pengalaman mengikuti treatmen. · Instrumen  Instrumen penelitian terbagi atas 4 jenis, disesuaikan dengan komponen yang terlibat dalam penanganan, yaitu: guru, orangtua, kelompok leader, dan anak-anak.  Teacher rated children’s problem behavior on the Classroom Adjustment Rating Scale (CARS; Lorion, Cowen, & Caldwell, 1975). Skala yang terdiri dari 41 aitem yang mengukur 3 faktor permasalahan anak. Banyaknya faktor dan skor total yang diperoleh merupakan indikasi maladjustment pada anak. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan.
  • 9.  Parent Evaluation Form, skala yang terdiri dari 14 aitem, yang mengindikasikan maladjustment yang berat pada skor total yang diperoleh. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan  Group Leader Evaluation Form, terdiri dari dua bagian yang masing-masing terdiri dari 8 aitem. Penilaian ini diberikan dua kali, yaitu awal sesi ketiga dan setelah sesi kesepuluh selesai. Skor total yang diperoleh mengindikasikan penyesuaian subjek yang menjadi lebih baik. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan.  Child measure, terdiri dari empat jenis alat ukur, yaitu: Harter’s Perceived Competence Scale (28 aitem), The State-Trait Anxiety Inventory for Children (STAIC) terdiri dari 20 aitem, Children’s Attitude and Self Perception (CASP) terdiri dari 15 aitem dan CAG (untuk mengetahui komentar tentang kelompok, terdiri dari 6 aitem. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan. · Hasil Tujuan utama penelitian ini, yaitu melakukan evaluasi terhadap efektivitas program treatmen berbasis sekolah yang diberikan pada anak-anak yang orang tuanya bercerai dengan melibatkan guru, orang tua, kelompok leader dan anak menunjukkan hasil yang positif (perbedaan skor anak-anak pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol menunjukkan hasil yang signifikan, kecuali pada satu pengukuran, yaitu: perceived competence dan self-esteem). · ·
  • 10. · Peringkas Topan jaya · Tanggal 10/11/2014 · Topik . · Penulis Ashley Nunes and Arthur F. Kramer · Tahun 2009 · Judul Experience-Based Mitigation of Age-Related Performance Declines: Evidence From Air Traffic Control · Jurnal Journal of Experimental Psychology: Applied · Vol. & Halaman Vol. 15, No. 1, 12–24 · latar belakang · Landasan Teori · manfaat penelitian  · Metode · Subyek 36 kontrol ATC dan 36 non kontrol. dengan 18 lebih tua dan 18 orang dewasa muda per Kelompok .Controller yang lebih tua yang berusia antara 53 dan 64, memiliki pengalaman jangkauan operasional antara 25 dan 38 tahun & Pengendali muda (15 laki-laki dan 3 perempuan) berusia antara 20 dan 27 tahun telah pengalaman kisaran antara 0,25 dan 4 tahun · Manipulasi  Tes awal diberikan pada guru, orangtua dan anak-anak yang diselesaikan kira-kira satu minggu sebelum program dimulai. Tes diberikan di sekolah dalam kelompok kecil yang terdiri dari 8-9 anak. Tes akhir diberikan dua minggu setelah treatmen.  Program treatmen terdiri dari 10 sesi program yang terbagi atas 3 kelompok, yaitu: sesi 1-3,
  • 11. merupakan sesi perkenalan masing-masing anggota, pembukaan diri dengan menceritakan pengalaman satu sama lain, memberikan dukungan dan menceritakan kecemasan dan miskonsepsi mengenai perceraian. Sesi 4-6 merupakan program pembentukan komponen kognisi. Sesi 7-9 merupakan program yang bertujuan untuk mengelola dan mengontrol rasa marah. Sesi terakhir merupakan evaluasi pengalaman mengikuti treatmen. · Instrumen  Instrumen penelitian terbagi atas 4 jenis, disesuaikan dengan komponen yang terlibat dalam penanganan, yaitu: guru, orangtua, kelompok leader, dan anak-anak.  Teacher rated children’s problem behavior on the Classroom Adjustment Rating Scale (CARS; Lorion, Cowen, & Caldwell, 1975). Skala yang terdiri dari 41 aitem yang mengukur 3 faktor permasalahan anak. Banyaknya faktor dan skor total yang diperoleh merupakan indikasi maladjustment pada anak. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan.  Parent Evaluation Form, skala yang terdiri dari 14 aitem, yang mengindikasikan maladjustment yang berat pada skor total yang diperoleh. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan  Group Leader Evaluation Form, terdiri dari dua bagian yang masing-masing terdiri dari 8 aitem. Penilaian ini diberikan dua kali, yaitu awal sesi ketiga dan setelah sesi kesepuluh selesai. Skor total yang diperoleh mengindikasikan penyesuaian subjek yang menjadi lebih baik. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan.  Child measure, terdiri dari empat jenis alat ukur, yaitu: Harter’s Perceived Competence Scale (28 aitem), The State-Trait Anxiety Inventory for Children (STAIC) terdiri
  • 12. dari 20 aitem, Children’s Attitude and Self Perception (CASP) terdiri dari 15 aitem dan CAG (untuk mengetahui komentar tentang kelompok, terdiri dari 6 aitem. Informasi tentang reliabilitas alat ukur tidak disebutkan. · Hasil Tujuan utama penelitian ini, yaitu melakukan evaluasi terhadap efektivitas program treatmen berbasis sekolah yang diberikan pada anak-anak yang orang tuanya bercerai dengan melibatkan guru, orang tua, kelompok leader dan anak menunjukkan hasil yang positif (perbedaan skor anak-anak pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol menunjukkan hasil yang signifikan, kecuali pada satu pengukuran, yaitu: perceived competence dan self-esteem). · · 1. Participants of the study 2. Main purpose (tujuanpenelitian) 3. Research questions or hypotheses penelitian yang utama 4. Method of data collection (Metodepengumpulan data) 5. Metodeeksperimen (Intervention) 6. Method of data analysis (Metodeanalisa) 7. Main findings (hasilpenelitian) 8. Type of research study (quantitative or qualitative)
  • 13. · Peringkas/NIM TOPAN JAYA · Tanggal Tanggal tugasnya dikerjakan · Topik Topik jurnal yang saudara ringkas · Penulis M. Bachroni · Tahun 2011 · Judul Pelatihan Pembentukan Tim untuk Meningkatkan Kohesivitas Tim pada Kopertis V Yogyakarta · Jurnal Jelas · Vol. & Halaman VOLUME 38, NO. 1
  • 14. Participants of the study · Subjek penelitiannya adalah karyawan KOPERTIS Wilayah V Yogyakarta yang mengikuti pelatihan pembentukan tim. Sebanyak 50 orang karyawan laki-laki dan wanita. Sebelum penetapan subjek penelitian telah dilakukan analisis kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara organisasional, individual, maupun yang terkait dengan tugas pekerjaannya, guna memenuhi syarat efektifitas pelatihan. · tujuan penelitian untuk mening-katkan kohesivitas tim yang diberikan kepada tim kerja. Penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan yang berarti dalam dunia industri dan organisasi untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul sebagai akibat kurangnya kohesivitas pada tim kerja.. · hypotheses penelitian yang utama terdapat perbedaan kohesivitas tim sebelum dan setelah diberi pelatihan pembentukan tim. Kohesivitas tim setelah pelatihan pembentukan tim akan lebih tinggi disbanding sebelum diberi pelatihan pembentukan tim · Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen yaitu pembelajaran melalui pengalaman. Pembelajaran melalui pengalaman adalah proses belajar yang terjadi ketika subjek melakukan suatu aktivitas, kemudian ia memperhatikan, menganalisis aktivitas yang dilakukannya itu secara kritis, lalu mencari pemahaman berguna dari analisis tadi dan menetapkan pengetahuan dan pemahaman tersebut dalam perilaku mendatang. Menurut saya metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan data yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri atau kriteria tertentu terhadap sampel. dengan melakukan
  • 15. analisis kebutuhan pelatihan terlebih dahulu secara organisasional, individual, maupun yang terkait dengan tugas pekerjaannya, guna memenuhi syarat efektifitas pelatihan. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment, yaitu pengukuran one group pretest-posttes design dengan menggunakan kelompok eksperimen saja tanpa kelompok kontrol. Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini yaitu: (1) melakukan pelatihan pembentukan tim pada peserta, (2) satu bulan setelah pelatihan diberikan, dilakukan pengukuran kembali kohesivitas tim yang berfungsi sebagai alat untuk evaluasi perlakuan yang telah dilakukan. Skala ingin melihat apakah ada perbedaan tingkat kohesivitas tim sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Diharapkan setelah pelatihan, kohesivitas tim dapat meningkat sesuai dengan tujuan dari pelatihan. (3) analisis kohesivitas tim menggunakan analisis statistic inferensial paired sample t-test (t-test sample berpasangan). · metode eksperimen Intervention Perlakuan yang dikakukan untuk meningkatkan kohesivitas tim yaitu pelatihan atau pembentukan tim. Pelatihan dipilih karena merupakan media yang dinilai efektif untuk menstranfer pengetahuan (Noe, 2002). Kegiatan pelatihan meliputi beberapa tahap sebagai berikut: (1) tahap persiapan, pada tahap ini pelatih memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, meliputi proses, tanggung jawab, kemungkinan resiko yang akan diperoleh anggota kelompok, pelaksanaan pertemuan dan melakukan kesepakatan; (2) tahap peran serta, tahap ini dilakukan dengan melaksanakan perkenalan antar perserta, dan kemudian dilanjutkan dengan ungkapan kesan diri, penggalian ide dan perasaan; (3) tahap transisi, tahap ini
  • 16. dilalui dengan proses pengungkapan diri anggota kelompok, pemberian umpan balik dan saran; (4) tahap terminasi, tahap ini memberikan informasi pada anggota kelompok bahwa kegiatan akan berakhir dan melakukan evaluasi tentang perubahan yang dialami subjek selama mengikuti kegiatan. Sebelum tahap persiapan dimulai, kepada subjek diberikan pre-test dan setelah tahap terminasi berakhir, kepada subjek disajikan post-test dengan materi yang sama dengan materi pre-test. Setelah melaksanakan pelatihan dilakukan pengukuran sikap atau perilaku untuk mengukur adanya perubahan kohesivitas tim sebelum dan sesudah pelatihan dengan menggunakan skala kohesivitas tim. Pengukuran menggunakan skala kohesivitas tim diberikan kepada kelompok eksperimen sebelum pelatihan dan satu bulan setelah diadakan pelatihan pembentukan tim. Pelatihan pembentukan tim pada kelompok eksperimen diberikan dalam satu kali pertemuan dengan 13 jam. Susunan acara pelatihan sebagai berikut. Pengantar, bagian pengantar ini merupakan perwujudan dari tahap persiapan meliputi: pembukaan, perkenalan pelatih dan fasilitator, penjelasan maksud dan tujuan pelatihan oleh fasilitator, dan diskusi peraturan pelatihan dengan peserta. Pemberian jajag pengetahuan dilanjutkan pelaksanaan pelatihan: Sesi 1 “Pencairan”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap peran serta, pada sesi ini diberikan permainan “What is this” tujuannya adalah untuk menghilangkan suasana tegang (prosedur pelatihan bias dilihat di lampiran). Sesi 2 “Definisi tim”, sesi ini merupakan perwujudan dari tahap peran serta dan transisi, pada sesi ini subjek diberi penjelasan mengenai macam-macam kelompok dan definisi dari tim kerja. Kemudian dilajutkan dengan mengisi lembar kerja karakteristik dari masing-masing jenis tim dengan tujuan agar subjek memahami macam-macam kelompok
  • 17. pengertian tim kerja. Sesi 3 Tahap perkembangan kelompok yang dibagi menjadi 4 yaitu (1) tahap forming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap forming; (2) tahap storming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap storming; (3) tahap norming, dengan tujuan balajar pemahaman tahap norming; (4) tahap performing, dengan tujuan balajar pemahaman tahap performing. Sesi 4 Ceramah Pembentukan Tim, sesi ini merupakan tahap transisi dan terminasi. Pelatih melakukan kristalisasi dan memberikan penjelasan mengenai tahapan dari perkembangan kelompok, karakteristik yang menentukan efektivitas kelompok dengan tujuan memahami karakteristik tim, memahami kerjasama dalam tim, memahami kepemimpinan dalam tim, memahami komunikasi dalam tim, norma dan kohesivitas tim, dengan tujuan memahami norma tim dan memahami kohesivitas dalam tim. Penutup, bagian ini merupakan perwujudan dari tahap terminasi, pada tahap ini peserta diminta untuk mengisi lembar evaluasi reaksi pelatihan (materi, pelatih dan pelaksanaan). Untuk lebih lengkap tentang pelaksanaan dan format evaluasi pelatihan pembentyukan tim ini dapat dilihat pada lampiran modul pelatihan pembentukan tim. Pelatihan pembentukan tim dilakukan dengan melibatkan pelatih dan fasilitator yang dinilai telah berpengalaman dan memiliki kompetensi di bidangnya. Pelatih yang berfungsi sebagai agen perubahan dalam pelatihan pembentukan tim ini yaitu seseorang yang telah memenuhi kompetensi memiliki keterampilan intrapersonal, yaitu memiliki integritas, dewasa (matang), dan mampu untuk mendidik. Keterampilan intrapersonal yaitu memiliki kemampuan mendengarkan, empati, mempengaruhi orang lain; keterampilan umum konsultasi, yaitu dapat mendiagnosis pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan; menguasai teori-teori pengembangan organisasi. Pelatih dalam pelatihan
  • 18. pembentukan tim ini bertugas untuk memberikan ceramah pada sesi pelatihan selama 60 menit. · Metode analisa Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis uji T-tes. Dengan menggunakan analisis berpasangan (paired samples test). · hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa rerata skor kohesivitas tim sebelum dilakukan mengikuti pelatihan pembentukan tim adalah 48,28. Setelah mengikuti pelatihan pembentukan tim, rerata skor adalah 54,10. Hal tersebut mengindikasikan terjadi kenaikan rerata akibat mengikuti pelatihan pembentukan tim. Peningkatan rerata pada masing-masing kelompok tersaji dalam terjadi pula penurunan standar deviasi sebesar 0,266 di mana pada saat sebelum diberikan pelatihan pembentukan tim, standar deviasi sebesar 6,627 dan sesudah diberikan pelatihan pembentukan tim standar deviasi sebesar 6,36. Dan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai p=0,659 pada kelompok subjek sebelum pelatihan pembentukan tim (p>0,05) dn nilai p=0,249 pada kelompok subjek sesudah pelatihan pembentukan tim (p>0,05) yang berarti bahwa data variabel penelitian normal. · Type of research study (quantitative or qualitative Jenis penelitian ini adalah kuantitatif