SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Psikologi Perkembangan
 Peserta Didik sebagai Individu:
kesatuan psiko-fisik selalu beraktivitas
& berinteraksi dengan lingkungannya
 Individu bersifat unik: memiliki banyak
aspek membentuk kesatuan khas
 Individu dalam proses perkembangan
 Perkembangan individu dinamis
 Perkembangan berlangsung melalui
belajar, sesuai tingkat kematangan.
Konsep
Perkembangan
 Perubahan seluruh aspek kepribadian :
fisik-motorik, intelektual, sosial, afektif, menuju
tingkat yang lebih tinggi sempurna,
 Perubahan struktur (tumbuh) dan fungsi
(berkembang).
 Perkembangan memiliki tempo dan irama,
 Perkembangan bersifat dinamis
Interaksi Individu-Lingkungan
INDIVIDU:
-Pot & Kecakapan
-Keb &Tantangan
-Masalah
LINGKUNGAN:
-Fisik & Alam
-Sosial-Budaya
-Ekonomi-Politik
-Hukum-Keamanan
INTERAKSI:
-Sosial
-Pengajaran
-Bimbingan
I N D I V I D U
L I N G K U N G A N
I N T E R A K S I
Aspek-aspek Perkembangan
 Fisik-motorik:Fisik-motorik:
kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,
 Intelektual:Intelektual:
kemampuan berpikir/kognitif,kemampuan berpikir/kognitif,
 SosialSosial
kemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasikemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasi
 Afektif :Afektif :
sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.
Tahap Perkembangan
Usia Kategori
 0.0 Dalam kandungan
0.0  2.0 Bayi
2.0  6.0 Anak Kecil (Usia Dini)
6.0  12.0 Anak (Anak sekolah)
12.0  15.0 Remaja Awal
15.0  18.0 Remaja
18.0  21.0 Remaja Akhir
21.0  35.0 Dewasa Muda
35.0  55.0 Dewasa
55.0  Usia Lanjut
Perkembangan Fisik-MotorikPerkembangan Fisik-Motorik
0.0  2.0 Ketrampilan bergerak & anggota badan
2.0  6.0 Pertumb cepat rangka dan otot, koordinasi
mata-tangan, ukuran kepala 90% otak 75%
orang dewasa, waktu mereaksi
6.0 12.0 Pertumb tinggi-berat, kaki-tangan, penguasaan
ketrampilan gerak, tangan, permainan
12.0 18.0 Pertumb cepat tinggi-berat badan, kaki-tangan,
mulai menstruasi / mimpi, perkemb.ciri-ciri
kelamin sekunder, mulai kematangan seksual.
Perkembangan Intelek: J.Piaget
0.0  2.0 Berpikir Sensori-motor: gerak refleks  reaksi
indra  pemahaman melalui pengindraan
2.0 4.0 Berpikir Prakonsep: egosentris, animis, meniru
4.0 7.0 Berpikir intuitif: mengikuti aku-nya, fantasi,
7.0 11.0 Berpikir konkrit: pemahaman melalui contoh nyata
memahami persamaan, perbedaan, hubungan
11.0  Berpikir formal: abstrak, hipotetis, deduktif-
induktif, konvergen-divergen, evaluatif, pemecahan
masalah, kreatif
Perkembangan Sosial
0.0  2.0 Presocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemasPresocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemas
bila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tuabila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tua
kuat, egoistis-egosentris,kuat, egoistis-egosentris,
2.0  6.0 Self Protective stage:Self Protective stage: Egosentris  hubungan sebaya
sejenis, hub sosial dgn tetangga sebaya  norma
sebaya,  nampak sifat jenis kelamin,
6.0 12.0 Conformist stage:Conformist stage: Perhatian terhadap yg lain makin
kuat, kerjasama & minat sosial bercampur dgn konflik
dan kompetisi, ketrampilan komunikasi sosial
berkembang, sifat jenis kelamin makin jelas,
12.0  Conscientous stageConscientous stage:: mencari identitas diri, ingin
mandiri dan bebas, norma sebaya kuat & sangat
penting dalam hubungan sosial, mulai tumbuh
hubungan antar jenis.
Kepribadian: Kemandirian (Erikson)
0.0 1.0 Trust – Mistrust: percaya pd orang tua tetapi
tidak percaya pd yang lain
1.0 3.0 Autonomy – Shame: mampu berbuat tetapi
malu karena belum sem purna
3.0 6.0 Inisiative – Guilt: berusaha berbuat tetapi
merasa berdosa karena tidak sempurna
6.0 12.0 Industry – Inferiority: mampu berbuat tetapi
merasa rendah diri karena belum sempurna
12.0 18.0 Identity – Role confusion: mempunyai identitas
diri ttp bingung karena perannya belum jelas
Kepribadian: Erotis (S.Freud)
0.0 2.0 Oral stage: rangsangan erotis sekitar mulut
2.0 4.0 Anal stage: rangsangan erotis sekitar dubur
4.0 6.0 Phalic stage: rangsangan erotis sekitar
kelamin
6.0 12.0 Latency stage: rangsangan erotis tersemunyi
aktivitas gerak
12.0  Genital stage: rangsangan seksual pada alat
kelamin
Perkembangan moral (Kohlberg)
Katahati
Kesepakatan masyarakat
Ketaatan pada hukum
Agar mendapatkan pujian
Berbuat baik untuk keuntungan pribadi
Menghindari hukuman –mendapatkan ganjaran
Konvensi
Pra konvensi
Pasca konvensi
Perkembangan kepribadian:
Motivasi:: A. MaslowA. Maslow
Physiological Needs
Belongingness & Love Needs
Social Needs
Self Esteem
Self Actualization
Perkembangan Individu
Instink
Kematangan
P e r k e m b a n g a n
Belajar  Belajar Belajar 
Belajar  Belajar Belajar
Rumpun Psikologi Belajar
 Psik.Disiplin MentalPsik.Disiplin Mental:: - Theistic mental discipline- Theistic mental discipline
- Humanistic mental discipline- Humanistic mental discipline
- Self actualization- Self actualization
- Apperception- Apperception
 BehaviorismeBehaviorisme :: - SR Bond- SR Bond
- Classical Conditioning- Classical Conditioning
- Operant Conditoning/- Operant Conditoning/
ReinforcementReinforcement
 Kognitif-GestaltKognitif-Gestalt :: - Insight- Insight
- Goal Insight- Goal Insight
- Cognitive Field- Cognitive Field
Teori Disiplin Mental
Individu punya:Individu punya:
 Daya mental : ingat, pikir, khayal, indraDaya mental : ingat, pikir, khayal, indra  latihanlatihan
dayadaya
 Kekuatan mental: afektif, sosial, intelekKekuatan mental: afektif, sosial, intelek  latihanlatihan
pemekaran kekuatan mentalpemekaran kekuatan mental
 Potensi mental: intelek, sosial, afektif,Potensi mental: intelek, sosial, afektif, 
diaktualkandiaktualkan
 Kekuatan mental: pengetahuan, ideKekuatan mental: pengetahuan, ide  pembentukanpembentukan
struktur apersepsistruktur apersepsi
Psik. Disiplin Mental

Theistic mental discipline:
 Psik. Daya (St Augustine, J.Calvin)
 Manusia jahat-aktif  latihan daya
 Humanistic mental discipline:
 Humanisme (Plato-Aristoteles)
 Manusia netral-aktif  pengemb potensi
 Self actualization:
 Romantik Naturalisme (JJ.Rouseau, J.Froebel)
 Manusia baik-aktif pembelajaran permisif
 Apperception:
 Strukturalisme (JFHerbart, EB.Tichener)
 Manusia netral-pasif tambah penget aperseptif
Behaviorisme
 Contiguity (SR Bond)
 Koneksionisme (EL Thorndike):
 Manusia netral-pasif/reaktif
 penguasaan SR
 Classical Conditioning
 Behaviorisme (JB Watson):
 Manusia netral-pasif/reaktif
 pengkondisian stimulus
 Operant Conditoning
 Reinforcement (CL Hull-BF.Skinner):
 Manusia netral-pasif/reaktif
 pengkondisian Respon.
Behaviorisme

Perilaku individuPerilaku individu: Stimulus: Stimulus  ResponRespon

BelajarBelajar = pembentukan S – R sebanyak mungkin= pembentukan S – R sebanyak mungkin
 Pembentukan S – R berulang-ulangPembentukan S – R berulang-ulang
 Pembentukan S – R melalui pengkondisian:Pembentukan S – R melalui pengkondisian:
KondisiKondisi -- Stimulus-- Stimulus  ResponRespon
 Pembentukan S – R melalui penguatanPembentukan S – R melalui penguatan
StimulusStimulus  Respon --Respon --Penguatan
Theori belajar Behavioral
 Learning:
Process through which experience causes
permanent change in knowledge or behavior.
 Behavioral learning theories:
Explanations of learning that focus on external
events as the cause of changes in observable
behaviors
 Essentils concept:
 Contiguity (SR Bond): Association of two events
because of repeated pairing.
 Stimulus: Event that activates behavior
 Response:Observable reaction to a stimulus
Kognitif-Gestalt
 InsightInsight
 Psik Gestalt (M.Wertheimer)Psik Gestalt (M.Wertheimer)
 Manusia netral aktifManusia netral aktif belajar pemahamanbelajar pemahaman
 Goal InsightGoal Insight
 Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)
 Manusia netral interaktifManusia netral interaktif pemahaman tk tinggipemahaman tk tinggi
 Cognitive FieldCognitive Field
 Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)
 Manusia netral interaktifManusia netral interaktif resktruktur ruangresktruktur ruang
hidup utk pemahaman baruhidup utk pemahaman baru
Tahap Kognitif/Berpikir
Kreativitas
Evaluasi
Aplikasi
Pemahaman
Pengetahuan
Analisis-Sintesis
Berpikir
Tahap Tinggi
Berpikir
tahap Rendah
Pemec. masalah
Afektif
 Menerima (receiving):kesediaan menerima
stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau
rangsangan dari luar
 Mereaksi (responding): ketepatan reaksi,
perasaan puas, dll
 Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma,
sistem nilai dll
 Mengorganisasi (organization): pengembangan
norma/nilai dlm org. sistem nilai
 Membentuk watak (Characterization): integritas
sistem nilai dalam pola kepribadian dan tingkah
laku.
Psikomotor
 Meniru (imitation/perception)
 Menyusun (manipulating)
 Melakukan dengan prosedur
(precision)
 Melakukan dengan tepat dan baik
(articulation)
 Melakukan tindakan secara alami
(naturalization)
Tahap Afektif & Psikomotor
Menerima
Mereaksi
Menilai
Mengorganisasi
Membentuk watak
Meniru
Menyusun
Ikuti Prosedur
Kerja tepat
Kerja alami
Terima kasih
Assalamu’alaikum wr.wb

More Related Content

What's hot

Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosialiin70
 
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganPSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganAmin Upsi
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7rayn mboeik
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadianpjj_kemenkes
 
Teori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganTeori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganGeamGyu
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Dewi Kartika
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSeta Wicaksana
 
Perkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia diniPerkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia dini0205993
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAmaesaroh_rahmawati
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumTommi Pradana
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriArya Ningrat
 
Konsep kendiri
Konsep kendiriKonsep kendiri
Konsep kendiriVince Here
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 

What's hot (20)

Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganPSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
 
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.comHarga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
 
Makalah perkembangan spiritual
Makalah perkembangan spiritualMakalah perkembangan spiritual
Makalah perkembangan spiritual
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Meningkatkan harga diri
Meningkatkan harga diriMeningkatkan harga diri
Meningkatkan harga diri
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
 
Teori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganTeori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembangan
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
 
Perkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia diniPerkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia dini
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 
Teori personaliti
Teori personalitiTeori personaliti
Teori personaliti
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Konsep kendiri
Konsep kendiriKonsep kendiri
Konsep kendiri
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
Bab6
Bab6Bab6
Bab6
 

Similar to Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum

Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdfJimatul Arrobi
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalpptDIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalpptbastianaldrichsitang
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfHendroGunawan8
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdfBhinekaTemplate
 
Konsep tumbang
Konsep tumbangKonsep tumbang
Konsep tumbangLiarian
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfSeta Wicaksana
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganIwan Kurniarasa
 
nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2Aisyah Zainudin
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri convertedEndah Halim
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasievinurleni
 

Similar to Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum (20)

Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIALTEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdf
 
Dasar pendidikan ii
Dasar pendidikan iiDasar pendidikan ii
Dasar pendidikan ii
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
 
Psikologi Sosial
Psikologi SosialPsikologi Sosial
Psikologi Sosial
 
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalpptDIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
 
Konsep tumbang
Konsep tumbangKonsep tumbang
Konsep tumbang
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembangan
 
nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2
 
Tugas perkembangan
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Tugas perkembangan
 
S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1
 
Self & self esteem
Self & self esteemSelf & self esteem
Self & self esteem
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 

More from titiwerdhy

Efek pada vector
Efek pada vectorEfek pada vector
Efek pada vectortitiwerdhy
 
Penggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektorPenggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektortitiwerdhy
 
Penyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyekPenyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyektitiwerdhy
 
Pengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyekPengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyektitiwerdhy
 
Presentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyekPresentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyektitiwerdhy
 
Analisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyekAnalisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyektitiwerdhy
 
Prinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduanPrinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduantitiwerdhy
 
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyekPrinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyektitiwerdhy
 
Penyusunan proposal
Penyusunan proposalPenyusunan proposal
Penyusunan proposaltitiwerdhy
 
Analisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyekAnalisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyektitiwerdhy
 
Kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelangganKebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggantitiwerdhy
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyektitiwerdhy
 
Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)titiwerdhy
 
Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)titiwerdhy
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)titiwerdhy
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)titiwerdhy
 
Teaching board
Teaching boardTeaching board
Teaching boardtitiwerdhy
 
The lessons to be learned
The lessons to be learnedThe lessons to be learned
The lessons to be learnedtitiwerdhy
 

More from titiwerdhy (20)

Efek pada vector
Efek pada vectorEfek pada vector
Efek pada vector
 
Penggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektorPenggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektor
 
Penyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyekPenyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyek
 
Pengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyekPengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyek
 
Presentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyekPresentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyek
 
Analisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyekAnalisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyek
 
Prinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduanPrinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduan
 
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyekPrinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
 
Penyusunan proposal
Penyusunan proposalPenyusunan proposal
Penyusunan proposal
 
Analisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyekAnalisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyek
 
Kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelangganKebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan
 
Tim Kerja
Tim KerjaTim Kerja
Tim Kerja
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyek
 
Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)
 
Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
 
Dvd video
Dvd videoDvd video
Dvd video
 
Teaching board
Teaching boardTeaching board
Teaching board
 
The lessons to be learned
The lessons to be learnedThe lessons to be learned
The lessons to be learned
 

Recently uploaded

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum

  • 1.
  • 2. Psikologi Perkembangan  Peserta Didik sebagai Individu: kesatuan psiko-fisik selalu beraktivitas & berinteraksi dengan lingkungannya  Individu bersifat unik: memiliki banyak aspek membentuk kesatuan khas  Individu dalam proses perkembangan  Perkembangan individu dinamis  Perkembangan berlangsung melalui belajar, sesuai tingkat kematangan.
  • 3. Konsep Perkembangan  Perubahan seluruh aspek kepribadian : fisik-motorik, intelektual, sosial, afektif, menuju tingkat yang lebih tinggi sempurna,  Perubahan struktur (tumbuh) dan fungsi (berkembang).  Perkembangan memiliki tempo dan irama,  Perkembangan bersifat dinamis
  • 4. Interaksi Individu-Lingkungan INDIVIDU: -Pot & Kecakapan -Keb &Tantangan -Masalah LINGKUNGAN: -Fisik & Alam -Sosial-Budaya -Ekonomi-Politik -Hukum-Keamanan INTERAKSI: -Sosial -Pengajaran -Bimbingan I N D I V I D U L I N G K U N G A N I N T E R A K S I
  • 5. Aspek-aspek Perkembangan  Fisik-motorik:Fisik-motorik: kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,  Intelektual:Intelektual: kemampuan berpikir/kognitif,kemampuan berpikir/kognitif,  SosialSosial kemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasikemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasi  Afektif :Afektif : sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.
  • 6. Tahap Perkembangan Usia Kategori  0.0 Dalam kandungan 0.0  2.0 Bayi 2.0  6.0 Anak Kecil (Usia Dini) 6.0  12.0 Anak (Anak sekolah) 12.0  15.0 Remaja Awal 15.0  18.0 Remaja 18.0  21.0 Remaja Akhir 21.0  35.0 Dewasa Muda 35.0  55.0 Dewasa 55.0  Usia Lanjut
  • 7. Perkembangan Fisik-MotorikPerkembangan Fisik-Motorik 0.0  2.0 Ketrampilan bergerak & anggota badan 2.0  6.0 Pertumb cepat rangka dan otot, koordinasi mata-tangan, ukuran kepala 90% otak 75% orang dewasa, waktu mereaksi 6.0 12.0 Pertumb tinggi-berat, kaki-tangan, penguasaan ketrampilan gerak, tangan, permainan 12.0 18.0 Pertumb cepat tinggi-berat badan, kaki-tangan, mulai menstruasi / mimpi, perkemb.ciri-ciri kelamin sekunder, mulai kematangan seksual.
  • 8. Perkembangan Intelek: J.Piaget 0.0  2.0 Berpikir Sensori-motor: gerak refleks  reaksi indra  pemahaman melalui pengindraan 2.0 4.0 Berpikir Prakonsep: egosentris, animis, meniru 4.0 7.0 Berpikir intuitif: mengikuti aku-nya, fantasi, 7.0 11.0 Berpikir konkrit: pemahaman melalui contoh nyata memahami persamaan, perbedaan, hubungan 11.0  Berpikir formal: abstrak, hipotetis, deduktif- induktif, konvergen-divergen, evaluatif, pemecahan masalah, kreatif
  • 9. Perkembangan Sosial 0.0  2.0 Presocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemasPresocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemas bila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tuabila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tua kuat, egoistis-egosentris,kuat, egoistis-egosentris, 2.0  6.0 Self Protective stage:Self Protective stage: Egosentris  hubungan sebaya sejenis, hub sosial dgn tetangga sebaya  norma sebaya,  nampak sifat jenis kelamin, 6.0 12.0 Conformist stage:Conformist stage: Perhatian terhadap yg lain makin kuat, kerjasama & minat sosial bercampur dgn konflik dan kompetisi, ketrampilan komunikasi sosial berkembang, sifat jenis kelamin makin jelas, 12.0  Conscientous stageConscientous stage:: mencari identitas diri, ingin mandiri dan bebas, norma sebaya kuat & sangat penting dalam hubungan sosial, mulai tumbuh hubungan antar jenis.
  • 10. Kepribadian: Kemandirian (Erikson) 0.0 1.0 Trust – Mistrust: percaya pd orang tua tetapi tidak percaya pd yang lain 1.0 3.0 Autonomy – Shame: mampu berbuat tetapi malu karena belum sem purna 3.0 6.0 Inisiative – Guilt: berusaha berbuat tetapi merasa berdosa karena tidak sempurna 6.0 12.0 Industry – Inferiority: mampu berbuat tetapi merasa rendah diri karena belum sempurna 12.0 18.0 Identity – Role confusion: mempunyai identitas diri ttp bingung karena perannya belum jelas
  • 11. Kepribadian: Erotis (S.Freud) 0.0 2.0 Oral stage: rangsangan erotis sekitar mulut 2.0 4.0 Anal stage: rangsangan erotis sekitar dubur 4.0 6.0 Phalic stage: rangsangan erotis sekitar kelamin 6.0 12.0 Latency stage: rangsangan erotis tersemunyi aktivitas gerak 12.0  Genital stage: rangsangan seksual pada alat kelamin
  • 12. Perkembangan moral (Kohlberg) Katahati Kesepakatan masyarakat Ketaatan pada hukum Agar mendapatkan pujian Berbuat baik untuk keuntungan pribadi Menghindari hukuman –mendapatkan ganjaran Konvensi Pra konvensi Pasca konvensi
  • 13. Perkembangan kepribadian: Motivasi:: A. MaslowA. Maslow Physiological Needs Belongingness & Love Needs Social Needs Self Esteem Self Actualization
  • 14. Perkembangan Individu Instink Kematangan P e r k e m b a n g a n Belajar  Belajar Belajar  Belajar  Belajar Belajar
  • 15. Rumpun Psikologi Belajar  Psik.Disiplin MentalPsik.Disiplin Mental:: - Theistic mental discipline- Theistic mental discipline - Humanistic mental discipline- Humanistic mental discipline - Self actualization- Self actualization - Apperception- Apperception  BehaviorismeBehaviorisme :: - SR Bond- SR Bond - Classical Conditioning- Classical Conditioning - Operant Conditoning/- Operant Conditoning/ ReinforcementReinforcement  Kognitif-GestaltKognitif-Gestalt :: - Insight- Insight - Goal Insight- Goal Insight - Cognitive Field- Cognitive Field
  • 16. Teori Disiplin Mental Individu punya:Individu punya:  Daya mental : ingat, pikir, khayal, indraDaya mental : ingat, pikir, khayal, indra  latihanlatihan dayadaya  Kekuatan mental: afektif, sosial, intelekKekuatan mental: afektif, sosial, intelek  latihanlatihan pemekaran kekuatan mentalpemekaran kekuatan mental  Potensi mental: intelek, sosial, afektif,Potensi mental: intelek, sosial, afektif,  diaktualkandiaktualkan  Kekuatan mental: pengetahuan, ideKekuatan mental: pengetahuan, ide  pembentukanpembentukan struktur apersepsistruktur apersepsi
  • 17. Psik. Disiplin Mental  Theistic mental discipline:  Psik. Daya (St Augustine, J.Calvin)  Manusia jahat-aktif  latihan daya  Humanistic mental discipline:  Humanisme (Plato-Aristoteles)  Manusia netral-aktif  pengemb potensi  Self actualization:  Romantik Naturalisme (JJ.Rouseau, J.Froebel)  Manusia baik-aktif pembelajaran permisif  Apperception:  Strukturalisme (JFHerbart, EB.Tichener)  Manusia netral-pasif tambah penget aperseptif
  • 18. Behaviorisme  Contiguity (SR Bond)  Koneksionisme (EL Thorndike):  Manusia netral-pasif/reaktif  penguasaan SR  Classical Conditioning  Behaviorisme (JB Watson):  Manusia netral-pasif/reaktif  pengkondisian stimulus  Operant Conditoning  Reinforcement (CL Hull-BF.Skinner):  Manusia netral-pasif/reaktif  pengkondisian Respon.
  • 19. Behaviorisme  Perilaku individuPerilaku individu: Stimulus: Stimulus  ResponRespon  BelajarBelajar = pembentukan S – R sebanyak mungkin= pembentukan S – R sebanyak mungkin  Pembentukan S – R berulang-ulangPembentukan S – R berulang-ulang  Pembentukan S – R melalui pengkondisian:Pembentukan S – R melalui pengkondisian: KondisiKondisi -- Stimulus-- Stimulus  ResponRespon  Pembentukan S – R melalui penguatanPembentukan S – R melalui penguatan StimulusStimulus  Respon --Respon --Penguatan
  • 20. Theori belajar Behavioral  Learning: Process through which experience causes permanent change in knowledge or behavior.  Behavioral learning theories: Explanations of learning that focus on external events as the cause of changes in observable behaviors  Essentils concept:  Contiguity (SR Bond): Association of two events because of repeated pairing.  Stimulus: Event that activates behavior  Response:Observable reaction to a stimulus
  • 21. Kognitif-Gestalt  InsightInsight  Psik Gestalt (M.Wertheimer)Psik Gestalt (M.Wertheimer)  Manusia netral aktifManusia netral aktif belajar pemahamanbelajar pemahaman  Goal InsightGoal Insight  Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)  Manusia netral interaktifManusia netral interaktif pemahaman tk tinggipemahaman tk tinggi  Cognitive FieldCognitive Field  Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)  Manusia netral interaktifManusia netral interaktif resktruktur ruangresktruktur ruang hidup utk pemahaman baruhidup utk pemahaman baru
  • 23. Afektif  Menerima (receiving):kesediaan menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar  Mereaksi (responding): ketepatan reaksi, perasaan puas, dll  Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll  Mengorganisasi (organization): pengembangan norma/nilai dlm org. sistem nilai  Membentuk watak (Characterization): integritas sistem nilai dalam pola kepribadian dan tingkah laku.
  • 24. Psikomotor  Meniru (imitation/perception)  Menyusun (manipulating)  Melakukan dengan prosedur (precision)  Melakukan dengan tepat dan baik (articulation)  Melakukan tindakan secara alami (naturalization)
  • 25. Tahap Afektif & Psikomotor Menerima Mereaksi Menilai Mengorganisasi Membentuk watak Meniru Menyusun Ikuti Prosedur Kerja tepat Kerja alami