2. 2
TUJUAN
Merupakan dasar-dasar bagi penyajian LK bertujuan umum agar dapat
dibandingkan dengan entitas lainnya DAN periode sebelumnya.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 Mengatur :
• Persyaratan penyajian LK
• Struktur LK
• Persyaratan minimum isi LK
PPA FEB UI
3. 3
RUANG LINGKUP
Berlaku untuk seluruh entitas (termasuk entitas yang menyajikan LK
konsolidasian dan LK tersendiri sesuai PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian dan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri) dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai
dengan SAK.
Kecuali :
Entitas Syariah (diatur dalam PSAK 101)
Laporan Keuangan Interim Ringkas (diatur dalam PSAK 3;
kecuali paragraph 15-35)
Jika :
Entitas nirlaba di sektor swasta atau sektor publik
Entitas yang tidak memiliki ekuitas sebagaimana PSAK 50 (contoh
reksadana) dan entitas modalnya bukan ekuitas (contoh koperasi)
menerapkan pernyataan ini, maka diperlukan penyesuaian deskripsi dan
penyajian dalam laporan keuangan
PPA FEB UI
4. 4
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Perusahaan Pemangku Kepentingan
• Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar pengguna utama laporan keuangan dalam pembuatan
keputusan ekonomik.
• Pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya
PPA FEB UI
5. 5
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN LENGKAP
Laporan Posisi Keuangan pada akhir periode
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain selama periode
Laporan Perubahan Ekuitas selama periode
Laporan Arus Kas selama periode
Catatan atas laporan keuangan
Informasi Komparatif mengenai periode sebelumnya
Laporan Posisi Keuangan Awal Periode Sebelumnya (jika entitas menerapkan
kebijakan akuntansi secara retrospektif/penyajian kembali/reklfasifikasi)
“Seluruh komponen laporan lengkap ini memiliki tingkat keutamaan
yang sama”
PPA FEB UI
6. 6
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen entitas bertanggung
jawab atas penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan
entitas.
PPA FEB UI
7. 7
KARAKTERISTIK UMUM LAPORAN KEUANGAN
Penyajian secara
wajar dan
kepatuhan
terhadap SAK
Kelangsungan
usaha
Dasar akrual
Materialitas dan
penggabungan
Saling hapus
Frekuensi
pelaporan
Informasi
komparatif
Konsistensi
penyajian
PPA FEB UI
8. 8
KARAKTERISTIK UMUM KE-1
PENYAJIAN SECARA WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP SAK
Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan representasi tepat atas dampak
dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi sesuai yang diatur dalam Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan.
Penyajian Secara Wajar
Entitas harus membuat pernyataan eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan
terhadap SAK dalam CALK.
Pernyataan Eksplisit
Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat melalui
pengungkapan atau materi penjelasan.
Tidak Dapat Memperbaiki Kebijakan Akuntansi yang Tidak Tepat
PPA FEB UI
9. 9
KARAKTERISTIK UMUM KE-1
PENYAJIAN SECARA WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP SAK
Manajemen mengungkapkan:
a. Nama PSAK terkait sifat ketentuan, dan alasan mengapa manajemen
menyimpulkan bahwa kepatuhan dapat menimbulkan pemahaman yang
salah.
b. Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian terhadap
masing-masing pos dalam laporan keuangan dipandang perlu oleh
manajemen untuk mencapai penyajian wajar.
Kepatuhan terhadap PSAK menimbulkan pemahaman yang salah
PPA FEB UI
10. 10
KARAKTERISTIK UMUM KE-2
Penyajian LK harus disusun berdasar asumsi kelangsungan
usaha.
Jika terdapat ketidakpastian akan kelangsungan usaha
maka perusahaan harus mengungkapkan hal tersebut,
dasar penyajian laporan keuangan, dan alasannya.
KELANGSUNGAN USAHA
PPA FEB UI
11. 11
KARAKTERISTIK UMUM KE-3
DASAR AKRUAL
ENTITAS MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN DENGAN DASAR
AKRUAL KECUALI LAPORAN ARUS KAS
Pada dasar akrual, entitas
mengakui pos sebagai
aset, liabilitas, ekuitas,
penghasilan dan beban
ketika pos tersebut
memenuhi definisi dan
kriteria pengakuan dalam
Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan
PPA FEB UI
12. 12
KARAKTERISTIK UMUM KE-4
MATERIALITAS DAN PENGGABUNGAN
Materialitas
• Entitas menyajikan secara tersendiri setiap
kelas pos serupa yang material.
Penggabungan
• Pengelompokan secara terpisah berdasar
sifat atau fungsi. Jika suatu pos secara
individual tidak material, penyajian bisa
digabung dengan pos lain yang sejenis
dalam LK atau disajikan terpisah dalam
catatan atas LK.
PPA FEB UI
13. 13
KARAKTERISTIK KE-5 & 6
SALING HAPUS
Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas
aset dan liabilitas atau pendapatan dan beban,
kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh suatu PSAK.
FREKUENSI PELAPORAN
Entitas wajib menyajikan LK lengkap (termasuk informasi
komparatif) setidaknya secara tahunan
Jika akhir periode pelaporan berubah dan laporan keuangan
disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek
daripada periode 1 tahun, maka entitas mengungkapkan:
alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang
atau lebih pendek dan
fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam LK tidak dapat
diperbandingkan secara keseluruhan
PPA FEB UI
14. 14
KARAKTERISTIK KE-7
INFORMASI KOMPARATIF
Informasi Komparatif Minimum
Entitas menyajikan, minimal:
Dua Laporan Posisi Keuangan
Dua Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain
Dua Laporan Arus Kas, dan
Dua Laporan Perubahan Ekuitas,
serta CALK terkait
Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan
periode terdekat sebelumnya untuk seluruh jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan
Informasi bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan
periode sebelumnya
Informasi Komparatif Tambahan
Entitas dapat menyajikan informasi
komparatif sebagai tambahan atas laporan
keuangan komparatif minimum yang
disyaratkan SAK, sepanjang informasi
tersebut disiapkan sesuai dengan SAK,
informasi komparatif dapat terdiri atas
satu atau lebih laporan, namun tidak harus
terdiri dari LK lengkap. Ketika kasus ini
terjadi, entitas menyajikan informasi CALK
yang terkait untuk laporan tambahan
tersebut.
PPA FEB UI
15. 15
KARAKTERISTIK KE-7
Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi, Penyajian Kembali Retrospektif atau
Reklasifikasi
Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian
kembali retrospektif, atau reklasifikasi pos-pos dalam LK, serta hal tersebut memiliki
dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode
terdekat sebelumnya, maka entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
Akhir periode berjalan
Akhir periode terdekat sebelumnya; dan
Awal periode terdekat sebelumnya
Jika entitas mengubah penyajian atau reklasfikasi pos dalam laporan keuangan maka
entitas mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali tidak praktis, dan mengungkapkan
(termasuk pada awal periode terdekat sebelumnya):
Sifat reklasifikasi
Jumlah setiap pos atau kelas pos yang direklasifikasi; dan
Alasan reklasifikasi
INFORMASI KOMPARATIF
PPA FEB UI
16. 16
KARAKTERISTIK UMUM KE-8
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam LK antarperiode
dilakukan secara konsisten, kecuali:
• Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat
operasi entitas atau mengkaji ulang atas laporan keuangan,
terlihat secara jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian
yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan
mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan
penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan;
atau
• Perubahan tersebut diperkenankan dalam PSAK.
KONSISTENSI PENYAJIAN
PPA FEB UI
17. 17
IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGAN
Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan
atas laporan keuangan. Entitas menyajikan informasi berikut ini secara
jelas:
1 Nama entitas pelapor atau identitas lain dan setiap perubahannya
2 Laporan keuangan satu entitas/ suatu kelompok entitas
3
Tanggal akhir periode pelaporan/periode yang dicakup oleh laporan
keuangan
4 Mata uang penyajian
5
Level pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah laporan
keuangan
PPA FEB UI
18. 18
LAPORAN POSISI KEUANGAN
a) Aset tetap
b) Properti investasi
c) Aset takberwujud
d) Aset keuangan (tidak termasuk jumlah
yang disajikan pada e), h) dan i)
e) Investasi yang dicatat dengan
menggunaan metode ekuitas
f) dikosongkan
g) Persediaan
h) Piutang usaha dan piutang lain
i) Kas dan setara kas
j) Total aset yang diklasifikasikan sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual dan aset
yang termasuk dalam kelompok lepasan
yang diklasifikasikan untuk dijual
k) Utang usaha dan utang lain
l) Provisi
m) Liabilitas keuangan (tidak termasuk
jumlah yang disajikan dalam k) dan l)
n) Liabilitas dan aset untuk pajak kini
o) Liabilitas dan aset pajak tangguhan
p) Liabilitas yang termasuk dalam kelompok
lepasan yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual
q) Kepentingan nonpengendali, disajikan
sebagai bagian dari ekuitas
r) Modal saham dan cadangan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.
Entitas menyajikan pos-pos tambahan (termasuk memisahkan pos di atas), judul dan
subtotal dalam laporan posisi keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman
posisi keuangan entitas.
PPA FEB UI
19. 19
PEMBEDAAN ASET LANCAR DAN TIDAK LANCAR - LIABILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan
(kecuali penyajian berdasarkan likuiditas menyediakan informasi yang lebih relevan
dan dapat diandalkan)
Jika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang, sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, maka aset (liabilitas)
pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar (liabilitas jangka pendek)
Apapun metode penyajian yang digunakan, entitas mengungkapkan jumlah yang
diperkirakan dapat dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari dua belas bulan untuk
setiap pos aset dan liabiitas yang menggabungkan jumlah yang diperkirakan akan
dipulihkan atau diselesaikan:
a) tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan; dan
b) lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan
PPA FEB UI
20. 20
ASET LANCAR
Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau memiliki intensi
untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal;
Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12
bulan setelah periode pelaporan; atau
Aset merupakan kas atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi
pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-
kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
Diluar kriteria ini dikelompokan sebagai aset tidak lancar
PPA FEB UI
21. 21
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Entitas memperkirakan akan menyelesaikan
liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal;
Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan
diperdagangkan;
Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan
dalam jangka 12 bulan setelah periode pelaporan;
atau
Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
menunda penyelesaian liabilitas sekurang-
kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan
Entitas
mengklasifikasikan
liabilitas sebagai
liabilitas jangka
pendek apabila:
Diluar kriteria ini
dikelompokan
sebagai liabilitas
jangka panjang
PPA FEB UI
22. 22
INFORMASI DI LAPORAN POSISI KEUANGAN ATAU CaLK (1)
Laporan Posisi Keuangan atau CaLK:
Subklasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat
sesuai dengan operasi entitas
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam Laporan Posisi Keuangan, atau Laporan
Perubahan Ekuitas, atau Catatan atas Laporan Keuangan:
1. Untuk setiap jenis modal saham:
(a) Jumlah saham modal dasar;
(b) Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan
tetapi tidak disetor penuh;
(c) Nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal;
(d) Rekonsiliasi jumlah saham yang beredar pada awal dan akhir periode;
(e) Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap kelas saham,
termasuk pembatasan pembagian dividen dan pelunasan atas modal;
(f) Saham entitas yang dimiliki oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau
oleh entitas asosiasi; dan
(g) Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak
penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan; dan
2. Deskripsi mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam entitas
PPA FEB UI
23. 23
INFORMASI DI LAPORAN POSISI KEUANGAN ATAU CaLK (2)
Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persekutuan atau unit
perwalian, mengungkapkan infromasi yang setara, yang memperlihatkan perubahan
salama suatu periode dari setiap kategori kepentingan ekuitas, serta hak,
keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis kepentingan ekuitas
Jika entitas mereklasifikasikan:
(a) Instrumen keuangan yang memiliki fitur opsi jual yang diklasifikasikan sebagai
instrumen ekuitas, atau
(b) Instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada entitas untuk menyerahkan
kepada pihak lain bagian prorata aset neto ekuitas hanya pada saat dilikuidasi dan
diklasifikasikan sebagai instrument ekuitas
Antara liabilitas keuangan dan ekuitas, maka entitas mengungkapkan jumlah yang
direklasifikasikan ke dalam dan keluar setiap kategori (liabilitas keuangan atau ekuitas),
serta waktu dan alasan reklasifikasi
PPA FEB UI
24. 24
LAPORAN POSISI KEUANGAN (ILUSTRASI PENYAJIAN ASET)
PT ABC
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2018 DAN 2017
PPA FEB UI
25. 25
LAPORAN POSISI KEUANGAN (ILUSTRASI PENYAJIAN ASET)
PT ABC
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2018 DAN 2017
PPA FEB UI
26. 26
LAPORAN POSISI KEUANGAN (ILUSTRASI PENYAJIAN LIABILITAS)
PT ABC
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2018 DAN 2017
PPA FEB UI
27. 27
LAPORAN POSISI KEUANGAN (ILUSTRASI PENYAJIAN EKUITAS)
PT ABC
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2018 DAN 2017
PPA FEB UI
28. 28
LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (1)
Laporan Laba
Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif
Lain Komponen
Penghasilan
Komprehensif
Lain
Komponen
Laba Rugi
Periode
Berjalan
Laporan Laba
Rugi
Two-Statement
Approach
One-Statement
Approach
Laporan
Penghasilan
Komprehensif
Lain
PPA FEB UI
29. 29
LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (2)
• Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Laporan
Penghasilan Komprehensif) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
• Jika entitas menyajikan Laporan Laba Rugi tersendiri, maka entitas tidak
menyajikan bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan
komprehensif.
a. Laba rugi
b. Total penghasilan komprehensif lain
c. Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu
total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
PPA FEB UI
30. 30
INFORMASI DALAM LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
• Entitas menyajikan pos-pos berikut dalam Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain:
• Jika entitas menyajikan laba rugi dalam suatu laporan tersendiri, maka
entitas menyajikan (a) dalam laporan tersebut.
• Kepentingan nonpengendali; dan
• Pemilik entitas induk
a. Laba rugi selama
periode yang dapat
diatribusikan kepada:
• Kepentingan nonpengendali; dan
• Pemilik entitas induk
b. Penghasilan
komprehensif selama
periode yang dapat
diatribusikan kepada:
PPA FEB UI
31. 31
INFORMASI DALAM LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan
Biaya keuangan
Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas
Beban pajak
Jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan (lihat PSAK 58: Aset
Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan)
Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi
Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
selama periode:
A. Pos-pos penghasilan komprehensif lain yang diklasifikasikan
berdasarkan sifat dan dikelompokkan sesuai dengan SAK:
Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
B. Bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi dan ventura
bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dipisahkan ke
dalam bagian pos berdasarkan SAK:
Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi
Bagian Penghasilan Komprehensif Lain
Entitas tidak
diperkenankan
untuk menyajikan
pos-pos
penghasilan dan
beban sebagai pos
luar biasa dalam
Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan
Komprehensif Lain
atau dalam CALK.
Pos, sub-pos, judul, dan sub-total tambahan
PPA FEB UI
32. 32
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SELAMA PERIODE
Yaitu perubahan aset atau liabilitas yang tidak memengaruhi laba pada periode
berjalan, yang disebabkan oleh :
Selisih revaluasi aset tetap (PSAK 16 & ISAK 19)
Perubahan nilai wajar aset keuangan yang diukur melalui penghasilan
komprehensif lain (FVOCI) (PSAK 71)
Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program imbalan pasti (PSAK 24)
Translasi laporan keuangan (PSAK 10)
Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian lindung nilai arus kas (PSAK 55)
PPA FEB UI
33. 33
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SELAMA PERIODE
Tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
• Keuntungan revaluasi aset
tetap
• Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti
• Bagian penghasilan
komprehensif lain entitas
asosiasi
Akan direklasifikasi ke laba
rugi
• Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan
• Keuntungan atau kerugian
nilai wajar aset keuangan
yang diukur melalui
penghasilan komprehensif
lain
• Bagian efektif dari
keuntungan dan kerugian
lindung nilai arus kas
PPA FEB UI
34. 34
ILUSTRASI LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN DIGABUNG
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PT DEF
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2018 DAN 2017
2018 2017
PPA FEB UI
37. 37
ILUSTRASI LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN DIPISAH
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PT DEF
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2018 DAN 2017
2018 2017
PPA FEB UI
38. 38
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Entitas menyajikan informasi pada laporan perubahan ekuitas sebagai
berikut:
total penghasilan komprehensif selama suatu periode berjalan yang
diatribusikan kepada entitas induk dan kepentingan non pengendali
Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif
Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari:
laba rugi,
pos penghasilan komprehensif lain, dan
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
Jumlah dividen yang diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama
periode dan jumlah dividen per saham, hal ini juga disajikan dalam CALK
PPA FEB UI
39. 39
ILUSTRASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PT ABC
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2018 DAN 2017
PPA FEB UI
40. 40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
STRUKTUR CALK
Menyajikan informasi dasar penyusunan LK dan kebijakan akuntansi
spesifik yang digunakan
Mengungkapkan informasi yang tidak disajikan dalam bagian manapun
dalam LK dan
Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam
laporan keuangan tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami
laporan keuangan.
Entitas sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan
secara sistematis dengan mempertimbangkan dampak terhadap
keterpahaman dan keterbandingan laporan keuangannya.
Entitas membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk informasi yang
berhubungan dengan CALK.
PPA FEB UI
41. 41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Entitas mengungkapkan kebijakan akuntansi signifikan yang mencakup:
Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
Kebijakan akuntansi lain yang diterapkan yang relevan untuk memahami
laporan keuangan
SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI
Entitas mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa
depan, dan sumber utama lain dari ketidakpastian estimasi lain pada akhir
periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan dan mengakibatkan
penyesuaian material terhadap sejumlah aset dan liabilitas tercatat dalam
periode pelaporan berikutnya. CALK memasukkan rincian atas:
Sifat
Jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan
PPA FEB UI
42. 42
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
MODAL
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam
mengelola modal
PENGUNGKAPAN LAIN
Entitas mengungkapkan dalam CALK:
Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum laporan keuangan
diotorisasi untuk terbit tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik
selama periode serta jumlah dividen per lembar saham
Jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui
Jika tidak diungkapkan di bagian mana pun dalam informasi yang dipublikasikan
bersama dengan LK, maka entitas mengungkapkan:
Domisili dan bentuk hukum, Negara tempat pendirian, alamat kantor pusat
entitas
Deskripsi mengenai sifat operasi dan aktivitas utama entitas
Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha
Informasi tentang lama umur entitas (bagi entitas dengan umur terbatas)
PPA FEB UI
44. 44
LATAR BELAKANG
PSAK 1 Par 05 menyatakan bahwa: Pernyataan ini menggunakan terminologi
yang cocok bagi entitas yang berorientasi laba termasuk entitas bisnis sektor
publik. Jika entitas dengan aktivitas nonlaba menerapkan PSAK 1, maka
perlu menyesuaikan deskripsi yang digunakan untuk pos-pos tertentu yang
terdapat dalam laporan keuangan dan menyesuaikan deskripsi yang
digunakan untuk laporan keuangan itu sendiri.
PSAK 1 tidak menyediakan pedoman bagaimana entitas dengan aktivitas nonlaba
menyajikan laporan keuangannya. Padahal karakteristik entitas beriorientasi nonlaba
berbeda dengan entitas bisnis yang berorientasi laba yakni pada cara entitas
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas operasinya.
Entitas berorientasi nonlaba memperoleh sumber daya dari pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat
ekonomik sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Pengguna laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba umumnya memiliki
kepentingan untuk menilai:
1. Cara manajemen melaksanakan tanggung jawab atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
2. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
entitas yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan ekonomik.
PPA FEB UI
45. 45
RUANG LINGKUP
Istilah nirlaba vs nonlaba
• Aktivitas nonlaba secara makna dinilai lebih tepat yang berarti aktivitas
utamanya tidak berorientasi mencari laba, bukan berarti tidak
menghasilkan laba (nirlaba).
Ruang Lingkup ISAK 35
• Diterapkan untuk entitas berorientasi nonlaba terlepas dari bentuk
hukum entitas tersebut.
• Diterapkan juga oleh entitas berorientasi nonlaba yang menggunakan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP).
• Diterapkan khusus untuk penyajian laporan keuangan.
PPA FEB UI
46. 46
INTERPRETASI
Karakteristik Utama
•Entitas berorientasi nonlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Karakteristik / Faktor Lainnya yang Dapat Dipertimbangkan
•Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas berorientasi nonlaba
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas berorientasi nonlaba
tersebut.
•Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis berorientasi laba, dalam arti bahwa kepemilikan
dalam entitas berorientasi nonlaba tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali atau kepemilikan tersebut
tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas berorientasi nonlaba pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas berorientasi nonlaba.
Entitas melakukan penilaiannya sendiri untuk menentukan apakah entitas merupakan
suatu entitas berorientasi nonlaba, terlepas dari bentuk badan hukum entitas tersebut.
PPA FEB UI
47. 47
PENYESUAIAN LK UNTUK ENTITAS BERORIENTASI NONLABA
PSAK 1 (par. 10)
• Entitas dapat menggunakan judul laporan selain yang digunakan
dalam Pernyataan ini. Contoh: Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain menjadi Laporan Penghasilan Komprehensif.
ISAK 35 (par. 10-11)
• Entitas berorientasi nonlaba dapat membuat penyesuaian deskripsi
yang digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam laporan
keuangan. Contoh: pos ekuitas menjadi aset neto.
• Entitas berorientasi nonlaba juga dapat menyesuaikan deskripsi yang
digunakan atas laporan keuangan itu sendiri. Contoh: Laporan
Perubahan Ekuitas menjadi Laporan Perubahan Aset Neto.
Penyesuaian atas judul laporan keuangan tidak dibatasi sepanjang
penggunaan judul mencerminkan fungsi yang lebih sesuai dengan isi
laporan keuangannya.
PPA FEB UI
48. 48
KOMPONEN LK UNTUK ENTITAS BERORIENTASI NONLABA
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Penghasilan Komprehensif
Laporan Perubahan Aset Neto
Laporan Arus Kas
CALK
PPA FEB UI
49. 49
1. LAPORAN POSISI KEUANGAN – ASET NETO
Aset neto tanpa
pembatasan
(without
restrictions)
Aset neto dengan
pembatasan (with
restrictions)
PPA FEB UI
50. 50
CONTOH LAPORAN POSISI KEUANGAN
Format A
Lihat laporan Perubahan Aset Neto
Menyajikan informasi pos
penghasilan komprehensif
lain secara tersendiri sebagai
bagian dari aset neto tanpa
pembatasan dari pemberi
sumber daya. Akan tetapi, jika
penghasilan komprehensif
lain berasal dari aset neto
dengan pembatasan, maka
entitas menyajikan informasi
penghasilan komprehensif
lain tersebut sesuai dengan
kelas aset netonya
PPA FEB UI
51. 51
CONTOH LAPORAN POSISI KEUANGAN
Format B
Tidak menyajikan informasi
pos penghasilan
komprehensif lain secara
tersendiri
PPA FEB UI
52. 52
2. LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
Laporan penghasilan komprehensif untuk menunjukkan
jumlah surplus (sefisit) dan penghasilan komprehensif lain.
Entitas dapat menggunakan judul lain sepanjang
mencerminkan fungsi dan tujuan yang lebih sesuai dengan isi
laporan keuangannya
PPA FEB UI
53. 53
CONTOH LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
Format A
Menyajikan informasi dalam
bentuk kolom tunggal. Format
A ini memudahkan
penyusunan secara
komparatif
PPA FEB UI