SMK Muhammadiyah 1 Bandongan menerapkan konsep Teaching Factory untuk meningkatkan kualitas lulusan agar layak bekerja dan memiliki jiwa wirausaha. Teaching Factory di SMK ini menghasilkan berbagai produk dan jasa seperti aksesoris HP, paket data, pulsa, token listrik, jasa service perangkat elektronik, desain grafis, dan percetakan untuk melatih siswa sebelum terjun ke dunia kerja.
1. TEACHING FACTORY SMK MUHAMMADIYAH 1 BANDONGAN
1. PENDAHULUAN
SMK Muhammadiyah Bandongan Magelang
Alamat : Jl. Kyai A’rof Sebelah Timur Lapangan Bandongan Magelang
Telepon 0293)310217 Fax : (0293)310217
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja pada bidang tertentu. Hal ini sesuai dengan amanat UU №20 tahun 2003
Bab 2 Pasal 3 :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Website : http://tefa.smkmbandongan.sch.id/
Berdasarkan fungsi pendidikan yang tertuang dalam undang-undang tersebut, lembaga
pendidikan kejuruan atau yang disebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berfungsi sebagai
lembaga pencetak tenaga kerja yang berilmu, kreatif, mandiri, terampil, dan kompeten di
bidangnya. Namun tentu saja tenaga kerja yang dihasilkan pendidikan kejuruan harus bisa
selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing di dunia kerja yang sebenarnya.
Oleh karena itu, peningkatan keahlian sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama dalam
rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Pada kenyataannya, lulusan SMK banyak yang menganggur karena lulusannya tidak layak
diserap oleh lapangan kerja. Tambahan pula, dengan adanya revolusi insustri ke-4, yaitu
integrasi dunia online dengan produksi, akan menyebabkan sekitar 2 miliar pekerja di seluruh
dunia berisiko kehilangan pekerjaan. Hal ini tentu saja menjadi tantangan besar bagi SMK untuk
meningkatkan kualitas tamatannya. Untuk mengatasi hal tersebut, SMK harus mengutamakan
pengembangan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan tamatan yang benar-benar
profesional, memiliki etos kerja, disiplin dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa
serta berakhlak mulia.
2. Dunia usaha atau dunia industry (DU/DI) merupakan sasaran dari proses dan hasil pembelajaran
SMK mempunyai karakter dan nuansa tersendiri. Oleh karena itu, SMK dalam proses
pembelajarannya harus bisa membuat pendekatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
keinginan dunia industri. Salah satu model pendidikan yang cocok adalah dengan menerapkan
Teaching Factory dalam proses belajar mengajar di SMK.
Teaching factory merupakan model pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui
sinergi sekolah dengan DU/DI untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan pasar. Teaching Factory mengintegrasikan proses pembelajaran untuk menghasilkan
produk maupun jasa yang layak jual untuk menghasilkan nilai tambah untuk sekolah (Direktorat
Pembinaan SMK, 2008). Artinya, proses Teaching Factory dapat menanamkan jiwa
kewirausahaan bagi peserta didik. Melalui proses Teaching Factory, peserta didik dapat
menghasilkan produk barang dan jasa yang memiliki nilai tambah dengan kualitas yang bisa
diserap dan diterima oleh masyarakat. Menurut Moerdiyanto (2009), yang perlu diperhatikan
dalam produksi barang dan jasa antara lain: (1) produk apa yang dibutuhkan di pasar, (2)
mengapa produk tersebut dibeli, (3) siapa pembeli, (4) bagaimana proses pembelian, (5)
bagaimana mutu dan penampilan produk, (6) bagaimana modelnya, (7) bagaimana merk-nya,
bagaimana palayanan dan garansinya.
Dalam konsep sederhana Teaching Factory merupakan pengembangan dari pendidikan sistem
ganda, yaitu Competence Based Training (CBT), dan Production Based Education and Training
(PBET) yang dilaksanakan oleh SMK. Hal ini disesuaikan dengan pernyataan yang disampaikan
oleh Triatmoko (2009: 35), bahwa SMK masih kesulitan untuk menerapkan pendidikan berbasis
produksi. Oleh karena itu dimunculkan istilah Teaching Factory yang mengharuskan sekolah
memiliki tempat untuk peserta didik melaksanakan pembelajaran praktik yang dirancang
sedemikian rupa sehingga menyerupai lingkungan kerja.
Sebagai perwujudan nyata implementasi UU №20 tahun 2003 untuk meningkatkan kualitas
lulusan SMK, SMK Muhammadiyah 1 Bandongan menerapkan konsep Teaching Factory dalam
pembelajaran di sekolah mulai Tahun Pelajaran 2018–2019. Program Teaching Factory
merupakan langkah positif yang ditawarkan pihak SMK Muhammadiyah 1 Bandongan kepada
peserta didik guna mengembangkan jiwa enterpreneur, dengan harapan tamatan SMK
Muhammadiyah 1 Bandongan mampu menjadi aset daerah dan bukan menjadi beban Kota
Bandung khususnya, negara Indonesia pada umumnya
3. Website : http://tefa.smkmbandongan.sch.id/
Tujuan diciptakannya program Teaching Factory di SMK Muhammadiyah 1 Bandongan adalah :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan agar lulusan SMK Muhammadiyah 1 Bandongan
benar-benar merupakan tenaga kerja terampil dan layak kerja di dunia usaha, sesuai
bidang atau kompetensi keahlian masing-masing.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik dan guru untuk mengerjakan pekerjaan
praktik yang berorientasi pasa
3. Sebagai wadah pelatihan dalam pembentukan mental kerja sebelum peserta didik
melaksanakan PKL atau terjun ke dunia kerja setelah lulus.
4. Menjalin hubungan yang lebih baik dengan dunia usaha/industri atau masyarakat lain atas
terbukanya fasilitas untuk umum.
5. Meningkatkan kreativitas guru dan peserta didik.
6. Menumbuhkan sikap profesional produktif peserta didik dan guru.
7. Melatih kemandirian, percaya diri, dan jiwa berwirausaha.
8. Meningkatkan kualitas lulusan dalam berbagai segi terutama dalam hal pengetahuan dan
keterampilan
2. TEACHING FACTORY SMK MUHAMMADIYAH 1 Bandongan
Teaching Factory (TEFA) SMK Muhammadiyah 1 Bandongan akan melaksanakan beberapa
kegiatan yang menghasilkan produk dan jasa sesuai dengan 3 kompetensi keahlian yang ada di
lingkungan sekolah dan memberdayakan fasilitas kantin yang ada di lingkungan sekolah.
Teaching Facory melayani berbagai
a. Penjualan Aksesoris HP/Komputer
b. Paket Kuota Data/Internet
c. Pulsa All Operator
d. Token Listrik
e. Service Komputer/Laptop, Handphone dan Proyektor
f. Maintenance Jaringan
g. Menerima Desain
h. Cetak Brosur/Leaflet Banner