Analisis kebutuhan dalam perencanaan bengkel otomotif SMK membahas kompetensi teknik kendaraan ringan, proses jasa dan produksi, serta peralatan utama dan bantu yang dibutuhkan untuk praktik memperbaiki sistem kendaraan."
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
SMK Bengkel Otomotif
1. Analisis Kebutuhan Dalam Perencanaan
Atau Pengembangan Bengkel Otomotif Di
SMK
January 1, 2014 Yoke Al-Jauza Leave a comment
Matakuliah Perencanaan dan Pengembangan Laboratorium Teknik dibina oleh Bapak Syarief
Suhartadi
Oleh : Isa Muhammad Said
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan secara luas dan umum sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh
pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami
proses yang utuh dan mandiri. Melalui pendidikan tersebut akan tumbuh dan berkembang nilai-
nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan, ketaqwaan, akhlak, disiplin
dan etos kerja, serta penguasaan IPTEKS dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur
pembentukan kemajuan dan kemandirian bangsa. Hal ini sesuai dengan Tujuan Pendidikan
Nasional Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterahkan kehidupan rakyat.
Sejalan dengan hal tersebut pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana
dimuat dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yakni : “Untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”
Pendidikan secara garis besar terdiri dari pendidikan formal, pendidikan informal, dan
pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang penyelenggaraannya telah
dirancang dan diatur secara sistematis dan berkesinambungan oleh departemen pendidikan
nasional. Pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung dalam ruang lingkup
keluarga yang dibimbing oleh orang tua. Dan pendidikan non formal adalah pendidikan yang
ruang lingkupnya merupakan masyarakat.
Salah satu lembaga pendidikan formal yang mengacu pada pengembangan kualitas SDM ialah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan lembaga pendidikan yang mengarah pada
peningkatan kualitas SDM melalui bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap disiplin
dan etos kerja, serta mempersiapkan peserta didik bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Hal
ini sesuai dengan Garis-garis Besar Program pengajaran (GBPP) kurikulum SMK tahun 2004
(Depdikbud 2004 : 2) menyatakan bahwa tujuan SMK adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta pengembangan sikap profesional.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karir, mampu berkompetisi, dan mampu
mengembangkan diri.
2. 3. Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri
pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
Memperhatikan tujuan diatas, maka SMK dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan dapat menempati kesempatan kerja yang tersedia atau bahkan untuk mampu
membuka usaha sendiri. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa SMK sebagai salah satu
lembaga pendidikan yang turut serta dalam mensukseskan pembangunan nasional dengan
menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
sesuai dengan bakat siswa serta memiliki mental yang baik menjadi tenaga kerja
yang siap kerja dan berwiraswasta.
Salah satu program keahlian di SMK adalah Program Studi Keahlian Teknik Otomotif yaitu
dengan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Sehingga lulusan SMK Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan diharapkan mampu terjun ke dunia kerja secara profesional
baik secara mandiri maupun sebagai tenaga kerja pelaksana. Dalam hal ini, lulusan SMK
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang dimaksud bukan hanya sebagai pencari
kerja tetapi dituntut untuk berusaha sendiri atau berwiraswasta dengan keterampilan yang
dimilikinya.
Namun kenyataannya minat berwiraswasta siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan siswa beranggapan setelah lulus dari sekolah,
mereka dapat bekerja sebagai pegawai negeri maupun pegawai menetap pada suatu instansi
tertentu. Akan tetapi peluang untuk memperoleh pekerjaan sebagai pegawai negeri maupun
pegawai pada suatu instansi tertentu sudah semakin sulit. Hal ini disebabkan jumlah lowongan
kerja yang tersedia sangat sedikit bila dibandingkan dengan banyaknya pencari lowongan kerja.
Melihat keadaan tersebut, sudah sepantasnya sejak dini ditanamkan dalam diri siswa SMK
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan untuk minat berwiraswasta. Sehingga setelah
mereka lulus sekolah, diharapkan untuk mampu berwiraswasta. Karena berpotensi mengurangi
tingginya angka pengangguran di kalangan masyarakat. Untuk menanamkan minat
berwiraswasta pada siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dapat
ditentukan oleh beberapa faktor antara lain; kemauan bekerja keras dan bekerja secara
profesional, kepercayaan diri, prestasi belajar, kemampuan praktek siswa, informasi dunia kerja,
kondisi ekonomi orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan lain-lain.
Untuk melakukan kemandirian dan meningkatkan kepercayaan diri dalam minat berwiraswasta,
siswa harus berubah dari ketergantungan kepada orang lain serta menjadi lebih mandiri dengan
kompetensi yang dimiliki dan berani mengambil resiko. Siswa harus mampu menghilangkan
kebiasaan meminta, rendah diri, dan harus selalu berusaha bekerja berdasarkan kualitas serta
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga siswa mempunyai cita-cita untuk berusaha
sendiri dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Minat siswa dalam berwiraswasta perlu diketahui oleh guru maupun siswa itu sendiri, mengingat
minat ini dapat mengarahkan siswa untuk melakukan pilihan dalam hubungan dengan
proses/jangkauan di masa depan bagi siswa untuk merencanakan dan menentukan pilihan
terhadap pendidikan, jabatan, atau pekerjaan yang diinginkan.
Dalam kaitan ilmu pengetahuan, siswa yang berminat dalam berwiraswasta akan tertarik dengan
pengetahuan/ilmu yang berhubungan dengan minatnya tersebut. Sebagaimana yang terjadi
dengan pilihan siswa masuk ke SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan karena
ingin bekerja setelah lulus. Maka ia berminat mempelajari ilmu yang bisa membekali dirinya
3. untuk memasuki dunia kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran untuk mempersiapkan lulusan yang
memiliki kompetensi dibidangnya dan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada industri
atau menciptakan lapangan pekerjaan secara professional dan kompetitif. Berkaitan dengan
tujuan tersebut, maka dari itu perlu proses pembelajaran yang sesuai dengan keadaan di dunia
indusri.
Oleh sebab itu maka praktik-praktik yang dilakukan di SMK haruslah di seting sesuai dengan
keadan dinia kerja. Dimana semua dilakukan sesuai standart. mulai dari kompetensinya,
prosesnya, alat yang digunakan dan sebagainya, maka perlu di rancang serta dibangun sebuah
laboratorium/ bengkel sesuai standart-standart yang telah di tentukan.
B. Tujuan Pendirian Lab/ Bengkel
Adapun tujuan dari pendirian lab/ bengkel teknik otomotif kompetensi teknik kendaraan ringan
adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pelatihan otomotif kompetensi teknik kendaraan ringan yang sesuai standart
dunia industri kepada siswa.
2. Sebagai pusat pelatihan otomotif kompetensi teknik kendaraan ringan
3. Mendirikan bengkel otomotif sebagai tempat praktik sekaligus jasa service sesuai dengan
dunia industri
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang
menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif
menggabungkan elemen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan
lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen. Dalam teknik otomotif,
menguasai sistem-sistem yang ada alat-alat transportasi darat merupakan suatu keharusan.
Sistem tersebut terdiri beberapa sistem utama dan puluhan subsistem. Sistem tersebut dapat
dikelompokkan : Dalam teknik otomotif, menguasai sistem-sistem yang ada alat-alat transportasi
darat merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut terdiri beberapa sistem utama dan puluhan
subsistem. Sistem tersebut dapat dikelompokkan menjadi:
1. Mesin(engine)
o Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).
o Sistem bahan bakar (fuel system).
Tangki bahan bakar.
Pompa bahan bakar
Karburator atau Sistem injeksi bahan bakar.
o Sistem Pengapian(ignition system).
o Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
o Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).
o Sistem pendinginan(cooling system).
o Sistem pelumasan (lubricating system).
2. Sistem keseimbangan roda (spooring balancing)
3. Pemindah daya (power train).
o Sistem transmisi (transmission system).
o Rangkaian penggerak (drive train).
4. Transfer case (untuk penggerak 4 roda)
Penggerak akhir (final drive)
Roda (wheel)
4. Sistem kemudi (steering system).
5. Sistem suspensi (suspension system).
6. (brake system).
7. Bodi.
8. Sistem listrik (electrical system).
ANALISIS KEBUTUHAN
A. Analisis Kompetensi
Analisis Kompetensi
Teknik Kendaraan Ringan adalah Sebuah Program keahlian yang mempelajari tentang teknologi,
cara perawatan dan perbaikan pada kendaraan ringan (passanger car). Adapun kompetensi
kendaraan ringan dapat dijabarkan sebagai berikut.
Kompetensi yang Harus Dicapai
1. Memperbaiki sistem hidrolik dan kompresor udara
2. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dengan panas dan pemanasan
3. Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya
4. Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin
5. Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel
6. Memeliharaan/servis engine dan komponen-komponen-nya
7. Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian
8. Memelihara transmisi
9. Memelihara unit final drive/gardan
10. Memperbaiki poros penggerak roda
5. 11. Memperbaiki roda dan ban
12. Memperbaiki sistem rem
13. Memperbaiki sistem kemudi
14. Memperbaiki sistem suspensi
15. Memelihara baterai
16. Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman dan
kelengkapan tambahan
17. Memperbaiki sistem pengapian
18. Memperbaiki sistim starter dan pengisian
19. Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
20. Pemeliharaan sistem EFI
21. Memelihara/servis sistem ABS
B. Analisis kebutuhan Proses Jasa/Produksi
Tabel Analisis Kebutuhan Proses Jasa/Produksi Teknik Kendaraan Ringan “Engine,
Chasis, Electrical, Hydraulic (Teori)
No
Langkah/prosedur
jasa/produksi
Alat Bahan Ruang
1 Teori Otomotif meja kursipapan
tulisspidolpenghapus
LCD
Laptop
Peraga
Lampu
TV
Modul dan Buku R 1
2 Perangkat Utama Alat dan bahan
OtomotifKompressorListrik
Benda kerjaPerangkat
Service
R2
3 Perangkat bantu Alat dan bahan
OtomotifKompressor
Perangkat service R3
Tabel Analisis Kebutuhan Proses Jasa/Produksi Teknik Kendaraan Ringan “Engine,
Chasis, Electrical, Hydraulic (Praktek)
No
Langkah/prosedur
jasa/produksi
Alat Bahan Ruang
1 Service Teknik
Kendaraan Ringan
Bengkel Otomotif Alat Otomotif R 1
2 Perangkat Utama Bengkel Otomotif MobilAlat Otomotif R2
3 Perangkat bantu Bengkel Otomotif LiftKompressor R3
6. Alat utama pada teknik kendaraan ringan
No. NamaAlat/Komponen/Bahan Spesifikasi Jumlah Keterangan
Alat Tes /Alat tangan
1. Timing light General 1 pc
2. Cylinder bore gauge mm 1 set
3. AVO Meter Analog/digital 4 pcs
4. Hydrometer General 2 pcs
5. Feeler gauge 0.05-1.0 mm 2 pcs
6. Valve spring compresor General
7. Torque wrench 6-25 kgm 2 pc
8. Vernier caliper 300 mm 2 pc
9. Dial Test Indikator 0-5mm/ 0,01 1 pc
10. Outside mikrometer 0-25, 25-50, 50-
75mm
3 pcs
11. Radiator cap tester General 1 pcs
12. Spring Scale General 1 pc
13. Volt-Ampere Meter 12 V – 30 A 1 unit
14 Ring Expender general 1 pc
15 Piston ring compresor general 1 set
16 V Blok 30 x 50 cm 1 set
17. Kunci Sok mm 1 set
18 Kunci Ring mm 1 pc
19 Kunci Pas mm 1 pc
20 Obeng + general 4 pcs
21 Obeng - general 4 pcs
Komponen
1. Baut dan mur Metris 10 pcs
2. Motor Stater General 1 pc
3. Kunci kontak General 2 pcs
4. Kabel 0,2 mm 1 rol
5. Busi General 4 pcs
6. Snapring General 4 pcs
7. Kampas rem General 1 set
8. Master Cylinder General 1 pc
Bahan
1. Bensin General 5 lt
2. Oli SAE 20-50 W 2 Gln
3. Gasket set General 2 set
4. Amplas General 2 kg
5. Sealer General 2 pcs
6. Majun General 3 kg
7. Analisis Kebutuhan Proses Uji kompetensi
Tabel Analisis Kebutuhan Proses Uji kompetensi Teknik Kendaraan Ringan (Teori)
No Jenis kegiatan Waktu Tempat
1 Engine 2 jam R1
2 Chasis 2 Jam R1
3 Electrical 2 Jam R1
4 Hydraulic 2 Jam R1
Tabel Analisis Kebutuhan Proses Uji kompetensi Teknik Kendaraan Ringan (Praktek)
No Jenis kegiatan Waktu Tempat
1 Engine 2 jam R2
2 Chasis 2 Jam R3
3 Electrical 2 Jam R3
4 Hydraulic 2 Jam R2
Tabel analisis Kebuthan K3
NO
RUANG/SPACE
DIDALAM
LAB/BENGKEL
ALAT K3 BAHAN K3
1 R 1 Kotak P3K BetadineKasaRevanol
Hansaplast
Counterpain
Insto
2 R2-R3 HelmBaju kerjaSarung
tangan
Sepatu
Masker
Apar
TABEL SPESIFIKASI LABORATORIUM/BENGKEL
Tabel Spesifikasi Ruang
NO
JENIS RUANG (UTAMA
DAN PENDUKUNG)
JUMLAH LUAS RUANG (M2)
1 Ruang Teori 1 68 m2
2 Ruang Praktik 1 220 m2
3 Ruang Alat dan bahan
praktik
1 40 m2
8. 4 Ruang ganti, kamar mandi 1 60 m2
5 Ruang administrasi 1 40 m2
6 Pos Satpam 1 40 m2
Tabel Spesifikasi Prasarana K3
NO JENIS RUANG PRASARANA K3 JUMLAH
1 Ruang Teori AC
Fire detektor
APAR
Pencahayaan
Ventilasi
Pintu Utama/ Darurat
1
1
1
4
5
2
2 Ruang Praktik Blower Asap
Fire detector + Springkle
APAR
Pencahayaan
Ventilasi
Pintu Utama/ darurat
4
10
2
8
8
2
3 Ruang Alat dan bahan
praktik
Apar
Pencahayaan
Pintu
Fire detector +springkle
1
2
1
2
4 Ruang ganti, kamar mandi Pintu
Fire detector +springkle
Ventilasi
Pencahayaan
1
1
3
2
5 Ruang Administrasi APAR 1
6 Pos Satpam APAR 1
9. Kesimpulan
Teknik kendaraan ringan merupakan sebuah kompetensi yang wajib dikuasai peserta praktik,
dalam rangka memenuhi kompetensi maka siswa harus mampu melaksanakan tuntutan
kompetensi kelulusan. Kelulusan tidak hanya cukup hingga ditingkat sekolah saja, namun siswa
peserta pelatihan teknik kendaraan ringan perlu menekankan kompetensi dengan maksimal dan
optimal agar dapat bersaing secara global. Untuk mendukung pemenuhan kompetensi siswa
sesuai kebutuhan kelulusan sekolah atau pun kebutuhan dunia industri, diperlukan sebuah
paradigma pembelajaran selaras dengan apa yang ada diindustri. Salah satu solusi dalam
pemenuhan kompetensi ialah merancang sedemikian rupa suasana praktik yang kondusif dan riil
dengan dunia usaha dan dunia industri.
Saran
Diperlukan perancangan laboratorium jasa/produksi sebagai langkah untuk memaksimalkan serta
meningkatkan kompetensi siswa/peserta pelatihan selain dengan penerapan kurikulum dalam
pembelajaran. Untuk melakukan perancangan laboratorium jasa/produksi diperlukan beberapa
tahap seperti di atas, tahap demi tahap dalam perancangan diharapkan sesuai dengan standar
laboratorium jasa/produksi yang berkualitas. Diperlukan kehati-hatian juga ketelitian dalam
merancang sebuah laboratorium jasa/produksi.
Preview Layout
Perencanaan Lab