SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain”
FBS Unesa, 28 Oktober 2017
Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 313
InstruksiPresidenNo9Tahun2016(RevitalisasiSmk)
MemacuSmkBidangSeniDanIndustriKreatif
DalamPengembanganEkonomiKreatif
Biwara Pracihara
SMK Negeri 12 Surabaya
pracihara@gmail.com
Abstrak
Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan adanya imbas arus globalisasi akan
menimbulkan bebagai permasalahan dalam menghasilkan lulusan SMK. Maka diperlukan
revitalisasi dalam upaya peningkatan kapabilitas SMK, sehingga menjadi lembaga pendidikan
yang mampu menghasilkan yang kreatif, berketerampilan dan kredibel. Untuk mencapai tujuan ini
maka perlu dilakukan pemantauan ketercapaian kinerja secara tersistem. Tenaga kerja (lulusan
SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif) diharapkan setelah melaksanakan uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh LSP P-1 pada TUK akan memperoleh kualifikasi dan bersertifikasi
kompetensi /profesi, sehingga mampu bersaingdi tengah pusaran arus globalisasi. SMK harus
mengacu pada paradigma baru pembelajaran SMK yang berpusat kepada siswa, pembelajaran
yang berorientasi lebih kepada kompetensi dan merujuk ke SKKNI. Dari kegiatan tersebut akan
menghasilkan lulusan yang siap kerja dan bersaing dipasar kerja dan mempunyai etos kreatif
dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang menjadi kebanggaan bangsa.
Kata kunci: Revitalisasi, SMK, industri kreatif, ekonomi kreatif
1. Pendahuluan
Instruksi Presiden tersebut adalah
merevitalisasi SMK dengan
menggandengkan beberapa Kementerian,
Menteri Koordinator, Badan yang relevan
dengan SMK dan Pemerintah Daerah
Gubernur di seluruh Indonesia. Khusus
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
adalah 1. Membuat peta pengembangan
SMK, 2. Menyempurnakan dan
menyelaraskan kurikulum SMK dengan
kompetensi sesuai kebutuhan pengguna
lulusan (Link and Match), 3. Meningkatkan
jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan
tenaga kependidikan SMK, 4. Meningkatkan
kerjasama dengan Kementerian /Lembaga,
Pemerintah Daerah dan Dunia
Usaha/Industri, 5. Meningkatkan akses
sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK,
6. Membentuk Kelompok Kerja
Pengembangan SMK.
Sumber Dit PSM
Membangun tiga Pilar Pendidikan Karakter
Produktif di SMK sebagai Wujud Gerakan
Revolusi Mental. Pilar 1 Aksesabilitas Layanan
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain”
FBS Unesa, 28 Oktober 2017
Revitalisasi SMK
314
Mutu 1,8 juta SDM produktif, kreatif &
berdaya saing tinggi lahir setiap tahun. Pilar
2 Pembelajaran Karakter Produktif,
Revitalisasi Kurikulum Produktif
meluluskan 7,2 jt sampai dengan 2019
teknisi yang santun, mandiri, dan kreatif.
Pilar 3 Kebekerjaan & daya saing lulusan,
dengan pendampingan tuntas mencapai
keberkerjaan bermakna, bersolusi dan
berdaya saing, bagi lulusan. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan
125 SMK untuk fokus mendalami bidang
keahlian sesuai dengan prioritas
pembangunan nasional. Yaitu Bidang
Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian dan
Ketahanan Pangan, dan Industri Kreatif.
Manfaat dari program revitalisasi SMK
ini akan mulai terasa pada pembangunan
nasional 2020. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan,
125 SMK yang dipilih untuk direvitalisasi
tersebut akan didorong untuk melakukan
perubahan dan penyelarasan kurikulum yang
mengacu kepada dunia usaha dan industri.
Pemerintah akan memenuhi kebutuhan
profesionalitas guru dan tenaga
kependidikannya. Sampai menjadi SMK
yang siap menghasilkan tenaga terampil
sesuai kebutuhan abad 21, dan
meningkatkan standarisasi sarana dan
prasarana utama, pemutakhiran program
kerja sama industri, pengelolaan dan
penataan lembaga serta peningkatan akses
sertifikasi kompetensi. Dalam kurun 3 tahun
ke depan, Kemendikbud memasang target
mampu membangun 750 teaching factory
dan technopark di SMK yang berfungsi
sebagai rumah inovasi.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com
Pemerintah fokus menyiapkan Sumber
Daya Manusia (SDM) Indonesia yang
berkualitas sehingga Indonesia bisa
melakukan lompatan kemajuan dan
mengejar ketertinggalan dengan negara-
negara lain. Tahun 2040 Indonesia akan
memiliki 195 juta penduduk usia produktif;
dan 60 persen penduduk usia muda di tahun
2045 yang harus dikelola dengan baik agar
menjadi bonus demografi demi terwujudnya
Indonesia Emas pada 100 tahun
kemerdekaan. Tenaga kerja yang berdaya
saing dan terampil salah satu di antaranya
dilahirkan dari pendidikan dan pelatihan
vokasi yang bermutu dan relevan dengan tuntutan
dunia usaha dan industri (DUDI) yang terus
menerus berkembang.
Presiden Jokowi menginstruksikan
perombakan sistem pendidikan dan pelatihan
vokasi, dan pemerintah harus melakukan
reorientasi pendidikan dan pelatihan vokasi ke arah
demand driven. Melalui Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 9 Tahun 2016, Presiden menegaskan
perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan
kualitas SDM. Inpres tersebut menugaskan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
membuat peta jalan pengembangan SMK;
menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum
SMK dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan
(link and match), serta meningkatkan akses
sertifikasi lulusan SMK.
Link and match dengan DUDI jadi kunci
Revitalisasi SMK, perbaikan dan penyelerasan
kurikulum SMK akan memantapkan model
kesesuaian dan keterkaitan (link and match)
dengan DUDI. Kurikulum dirancang dengan
berorientasi pada penggabungan antara instruction
dan construction sehingga pendekatan utama
dalam membentuk tahapan pembelajaran yang
mengacu pada fase pembelajaran di sekolah
ataupun praktik di industri dan berorientasi pada
hasil proses pembelajaran yang diinginkan. Selain
itu, pemerintah mendorong program magang
industri untuk guru produktif, serta meningkatkan
kemampuan guru dalam penguasaan TIK untuk
menunjang proses belajar mengajar. Peningkatan
kebekerjaan lulusan SMK akan didorong melalui
pemberian sertifikasi kompetensi lulusan yang
ditempuh melalui pengembangan SMK menjadi
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Satu (LSP-P1).
Perluasan teaching factory di SMK dirancang agar
mendorong inovasi dan produktivitas, siswa tidak
hanya dituntut untuk menguasai skill atau
kemampuan teknis, tetapi juga sampai pada konsep
pengembangan usaha, (Hadam Sampun, dkk,
2017:12)
2. Pentingnya Revitalisasi Pendidikan Vokasi
Dalam kaitan dengan efisiensi eksternal,
peran dan fungsi pendidikan
vokasi harus memiliki dampak dan pengaruh
terhadap peningkatan kualitas
hidup dan produktivitas kehidupan masyarakat di
berbagai bidang kehidupan.
Secara pragmatis, pendidikan vokasi harus mampu
menyiapkan lulusan
yang siap bekerja secara profesional dan/atau
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain”
FBS Unesa, 28 Oktober 2017
Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 315
mampu berwirausaha untuk
menggerakkan pembangunan bangsa menuju
masyarakat yang adil, makmur,
dan sejahtera. Lulusan berbagai lembaga
pendidikan akan menjadi angkatan
kerja yang siap memasuki pasar tenaga kerja
untuk mendukung proses
pembangunan dan sekaligus memenuhi
kebutuhan hidup dan kehidupannya.
Latar belakang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan ialah pembangunan
yang sedang berlangsung di era globalisasi
yang sedang berlangsung ini menimbulkan
banyak perubahan di segala bidang.
Kebutuhan dan tantangan dunia kerja yang
semakin kompleks menuntut tenaga kerja
sebagai sumber daya manusia harus mampu
berkompetisi dengan bekal kompetensi yang
profesional. Pendidikan diharap mampu
melahirkan generasi bangsa yang
berkarakter kuat, terampil, kreatif, inovatif,
imajinatif, peka terhadap kearifan lokal dan
technoprenership. Salah satu institusi
sekolah yang mempersiapkan peserta
didiknya untuk mampu terjun langsung di
dunia kerja setelah lulus adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Rencana ini
disambut baik oleh masyarakat khususnya
Dunia Usaha dan Industri yang membantu
dalam pelaksanaan kurikulum sekolah dalam
bentuk kerjasama industri.
Masyarakat menyadari pentingnya
pendidikan SMK sebagai lembaga yang
mencetak tenaga-tenaga terampil siap kerja
dalam menghadapi perkembangan dunia
global yang semakin pesat. Revitalisasi
dalam konteks pendidikan dimaksudkan
untuk memaksimalkan semua unsur
pendidikan dan lembaga yang terkait untuk
peduli secara riil dalam proses pendidikan
SMK. Aspek akhlak mulia, moral dan budi
pekerti perlu dimasukkan dalam
pengembangan kebijakan, program dan
indikator keberhasilan pendidikan melalui
Revitalisasi SMK.
Tujuan Revitalisasi SMK
menindaklanjuti Inpres No. 9 Tahun 2016,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan secara
gamblang menginstrusikan untuk
menyempurnakan dan menyelaraskan
kurikulum SMK sesuai dengan kompetensi
kebutuhan pengguna lulusan agar para
lulusan mempunyai wawasan atau sikap
kompetititf, seperti etika kerja (work ethic),
pencapaian motivasi (achievement motivation),
penguasaan (mastery), sikap
berkompetisi(competitiveness), memahami arti
uang (money beliefs), dan sikap menabung
(attitudes to saving). Selain itu tujuan yang akan
dicapai dengan adanya revitalisasi SMK ini adalah
mengubah paradigma yang dulunya hanya
mendorong untuk mencetak lulusan saja tanpa
memperhatikan kebutuhan pasar kerja berganti
menjadi paradigma mencari segala sesuatu yang
berhubungan dengan pasar kerja mulai dari budaya
kerja dan kompetensi yang diperlukan dalam pasar
kerja dan mengubah pembelajaran dari supply
driven ke demand driven, menyiapkan lulusan
SMK yang adaptable terhadap perubahan dunia
untuk menjadi lulusan yang dapat bekerja,
melanjutkan, dan berwirausaha, (Hendarman, dkk,
2016:33)
3. Bidang Keahlian SMK yang Direvitalisasi
Yaitu Bidang Kemaritiman, Pariwisata,
Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Industri
Kreatif yang dikembangkan pada program
revitalisasi SMK untuk menopang pertumbuhan
ekonomi yang kuat guna menghadapi persaingan
global. Tantangan eksternal arus globalisasi yang
telah melanda belahan dunia ini, dan berbagai
fenomena yang terkait dengan permasalahan
kehidupan manusia yang terkait dengan
lingkungan hidup, perkembangan teknologi dan
informasi yang begitu dahsyat, serta
berkembangnya industri kreatif, karena faktor
kekayaan budaya sebagai modal, dan karena
perkembangan pendidikan yang ditunjang oleh
teknologi tinggi. Pergeseran pada arus globalisasi
terhadap pola kehidupanbermasyarakat dari
masyarakat agraris dan perniagaan tradisional
menuju masyarakat industrial dan perniagaan
modern seperti yang terlihat pada ASEAN Free
Trade Area (AFTA), Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, dan World
Trade
Organization(WTO).https://indrifatmawati389.
wordpress.com).
Isu yang berkembang di sekitar MEA
adalah kompetensi yang dipunyai oleh SDM, yaitu
sertifikasi kompetensi tenaga kerja menjadi sebuah
keharusan, akan terjadi serbuan tenaga kerja asing
ke Indinesia, dan ketidakmampuan kita mengirim
tenaga kerja trampil dan tersertifikasi ke luar
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain”
FBS Unesa, 28 Oktober 2017
Revitalisasi SMK
316
negeri. Cetak biru Masyarakat Ekonomi
ASEAN akan mengubah ASEAN menjadi
sebuah pasar tunggal dan berbasis tunggal,
sebuah kawasan dengan daya saing ekonomi
yang tinggi, sebuah kawasan dengan
pembangunan ekonomi yang adil, serta
sebuah kawasan yang terintergrasi secara
penuh dengan ekonomi global. Ada 4
(empat) pilar MEA yang perlu diketahui
bersama, yaitu; a) Integrasi dengan
perekonomian dunia, b) Terbentuknya pasar
dan basis produksi tunggal, c) Kawasan
dengan ekonomi merata, d). Kawasan
berdaya saing tinggi, (Coiruzzad, 2015:91).
Pada Permendikbud No. 70 tahun
2013, pendidikan yang berbasis pada budaya
bangsa mampu membangun pola kehidupan
bangsa saat ini dan mendatang. Pandangan
ini menjadi arah pengembangan Kurikulum
2013 didasarkan pada budaya bangsa yang
sangat beragam, untuk membangun
kehidupan sekarang, dan melandasi
kehidupan bangsa yang lebih baik pada
masa yang akan datang. Untuk
mempersiapkan peserta didik, Kurikulum
2013 dikembangkan terhadap pengalaman
belajar yang dapat memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik dalam penguasaan
kompetensi yang dibutuhkan dalam
kehidupannya, dan bersamaan itu pula tetap
dikembangkan kempetensi peserta didik
sebagai pewaris budaya bangsa Indonesia.
Dengan keunggulan budaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diimplementasikan dan diekspresikan dalam
kehidupan pribadi, untuk bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara,
(http://kurikulum13.com).
Terkait dengan pendidikan berbasis
pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa sekarang dan masa yang
datang, dalam implementasinya pada SMK
yang berbasis seni dan industri kreatif
memerlukan pemikiran yang matang,
terutama dalam menghasilkan lulusan yang
siap kerja. Dalam proses pembelajaran telah
ditempuh berbagai macam upaya, terutama
dalam mengadaptasikan antara pelestarian
dan pengembangan terhadap perkembangan
teknologi. Dengan budaya bangsa Indonesia
yang sangat kayadapat digunakan sebagai
modal utama untuk mampu bersaing dengan
bangsa lain di belahan dunia ini, khususnya
negara-negara anggota ASEAN. Namun dalam
memprsiapkan SDM (tamatan SMK Bidang Seni
dan Industri Kreatif) diperlukan standarisasi,
sehingga nantinya akan mampu bersaing,
bersanding, bahkan menghadang tenaga kerja
asing.
Permasalaanya setelah pemberlakuan
MEA dan karena imbas arus globalisasi akan
menimbulkan bebagai permasalahan dalam
menghasilkan tamatan , yaitu; 1. Bagaimana tenaga
kerja (tamatan SMK Bidang Seni dan Industri
Kreatif) harus berkualifikasi dan tersertifikasi, 2.
Bagaimana tenaga kerja(tamatan SMK Bidang
Seni dan Industri Kreatif) harus punya sertifikasi
kompetensi/profesi, 3. Bagaimana lembaga
penjaminan penguasaan keahlian/skill bagi
pemegang sertifikat di sekolah (LSP-P1), 4.
Bagaimana proses uji kompetensi keprofesian yang
fair dan dapat dipercaya, 5. Bagaimana tempat uji
kompetensi yang terlesensi oleh lembaga yang
berwenang (BNSP). Dari paparan masalah tersebut
dapat diketahui tujuan yang akan dicapai, yaitu;
tenaga kerja yang berkualitas dan tersertifikasi
kompetensi maupun profesi oleh lembaga
sertifikasi profesi melalui proses proses uji
kompetensi yang fair dan dapat dipercaya pada
tempat uji kompetensi yang terlesensi oleh
lembaga yang berwenang, dan mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi kreatif.
4. Pembahasan
Kurikulum vokasi merupakan komitmen
penguatan pendidikan vokasi, mulai dari jenjang
SMK. Potensi institusi pendidikan vokasi tidak
saja menyiapkan tenega kerja terampil, tetapi juga
inovasi atau teknologi tepat guna sudah sewajarnya
dikembagkan untuk menjadi salah satu pilar dalam
menopang pertumbuhan ekonomi bangsa. Lulusan
SMK tidak hanya memegang ijazah sebagai bukti
kelulusan, tetapi juga sertifikasi keahlian. Setelah
mempunyai sertifikat keahlian lulusan SMK akan
diakui oleh negera-negara anggota ASEAN.
Harapannya lulusan SMK dari Indonesia akan bisa
bekerja pada negera-negara anggota Asean,
(Napitupulu, 2014:188). Ciri pendidikan kejuruan
menurut Dahlan, 2016, adalah; 1. Terutama
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik
memasuki lapangan kerja, 2. Didasarkan atas
demand-market driven (kebutuhan dunia kerja). 3.
Fokus pada penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-nilai yang dibutuhkan oleh
dunia kerja. 4. Penilaian taat asas terhadap
kesuksesan peserta didik pada hands on atau
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain”
FBS Unesa, 28 Oktober 2017
Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 317
performa di dunia kerja. 5. Kedekatan
dengan dunia kerja adalahkunci sukses
pendidikan kejuruan. 6. Responsif dan
antisipatif terhadap kemajuan teknologi.
Tujuan umum pendidikan pada
SMK adalah sebagaimana tercantum pada
pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Sedangkan tujuan
khusus pendidikan pada SMK
adalahmempersiapkan peserta didik agar
menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang
tersedia di dunia kerja sebagai tenaga kerja
tingkat menengah, sesuai dengan
paketkeahlian yang diikutinya. Membekali
peserta didik agar mampu memilih karir,
ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi di lingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam
bidang keahlian yang tekuninya. Membekali
peserta didik dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni agar mampu
mengembangkan diri secara berkelanjutan
baik melalui pengalaman kerja maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
sesuai dengan keahliannya,
(http://www.upi.edu).
Permendikbud No 70 tahun 2013
menyatakan bahwa mata pelajaran serta KD
pada kelompok mata pelajaran paket
keahlian C3 ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikandan Kebudayaan untuk
menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi serta kebutuhandunia usaha dan
industri. Semboyan “SMK Bisa “ dan
sekarang ditambah “SMK Hebat” menjadi
beban pemikiran kalau tidak ada
pembenahan kurikulum. Kurikulum ini
diharapkan dapat menjawab tantangan dari
perkembangan dunia. Pemerintah perlu
menyusun kurikulum revisi dulu secara
lengkap, sehingga mampu menjawab
persoalan dunia kerja sesuai dengan tuntutan
MEA, sehingga diharapkan mampu
menghadapi sertifikasi profesi sesuai dengan
program pemerintah mencetak tenaga kerja,
baik secara kuantitas maupun kualitas.Dengan cara
tersebut diharapkan seluruh potensi dan kreativitas
serta inovasi peserta didik dapat tereksploitasi
secara cepat dan tepat.
Tuntutan pembelajaran SMK bermutu
melalui hard skills, keterampilan kerja,
kemampuan yang diberikansecara khusus untuk
keperluan dalam konteks tertentu, seperti fungsi
pekerjaan, yang dapat diamati, diukur dan
diuji.Keterampilan khusus yang terkait dengan
pekerjaan atau tugas, yang mencakup aspek teknis
akademik, dan dapat langsung diajarkan di
sekolah. Soft skills adalah kemampuan
interpersonal dan atribut pribadi yang berperan
meningkatkan kinerja, interaksi individu, dan
prospek karir. Hal ini pada umumnya tidak dapat
secara langsung diajarkan di ruang kelas, dan tidak
berwujud dan berlaku secara umum untuk
pekerjaan apa pun. Soft skills untuk mendapatkan
kesuksesan dalam sebuah wawancara dan
mendapatkan pekerjaan, serta untuk menjaga
pekerjaan. Setiap siswa membutuhkan
keterampilan komputer (computer skills), agar
lebih produktif dalam menghadapi pasar kerja saat
ini, dan untuk mempercepat memperoleh informasi
baru dalam teknologi kritis dan berubah dengan
cepat untuk mencapai kesuksesan.Melek komputer
adalah bekal menghadapi perubahan, dan
kebanyakan pekerjaan sekarang memerlukan
keterampilan komputer.
5. Solusi
Pengembangan SMK sebagai LSP
(Lembaga Sertfikasi Profesi) yang terlesensi BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan sebagai
TUK (Tempat Uji Kompetensi) yang merupakan
pelaksana sertifikasi bagi siswa SMK dan bagi
masyarakat SMK. Uji kompetensi yang
diselenggarakan mengacu pada skema sertifikasi
yang terstandar berdasarkan SKKNI (Standar
Kompetensi Kerja Indonesia) yang diterbitkan
kementrian Tenaga Kerja. Skema Sertifikasi sesuai
dengan tuntutan DU/DI terhadap persyaratan
kompetensi dalam semua bidang pekerjaan, dengan
tujuan memastikan dan memelihara kompetensi
sumber daya manusia semua bidang pekerjaan.
Oleh karena itu perlu membuatan skema sertifikasi
semua bidang pekerjaan, dengan membentuk LSP
akan mengkaji setiap permohonan yang dikirimkan
ke setiap peserta, dan berhak mengikuti uji dan
sertifikasi. Skema sertifikasi dibuat sesuai area
pekerjaan yang sudah ada di SKKNI, dengan
materi uji kompetensi mengaju pada unit
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain”
FBS Unesa, 28 Oktober 2017
Revitalisasi SMK
318
kompetensi keahlian yang sudah dijabarkan
dalam kriteria unjuk kerja masing-masing.
Penjaminan mutu keluaran hasil uji
kompetensi maka beberapa hal dibawah ini
harus menjadi acuan didalam melaksnakan
assesmen. Metode uji kompetensi yang
digunakan meliputi tes tertulis/tes lisan dan
aktifitas kerja bisa berupa aktivitas riil di
tempat uji. Uji kompetensi tertulis
merupakan uji kompetensi yang diikuti oleh
seluruh peserta uji, dan uji kompetensi tes
lisan, bila dianggap perlu untuk melengkapi
bukti kompetensi. Uji kompetensi mengacu
kepada SKKNI dan peraturan lain yang
mengikat, dan dilaksanakan oleh Assesor
yang diberi tugas oleh LSP, yang
desesuaikan denganklaster unit kompetensi
yang diujikan sesuai skema yang diajukan.
Pendidikan yang berbasis kearifan
lokal merupakan pendidikan yang
mengajarkan peserta didik untuk selalu
dekat dengan situasi konkrit yang mereka
hadapi sehari-hari. Model pendidikan
berbasis kearifan local sebuah contoh
pendidikan yang mempunyai relevansi
tinggi bagi kecakapan pengembangan hidup,
dengan berpijak pada pemberdayaan
ketrampilan serta potensi pada tiap-tiap
daerah. Pendidikan berbasis kearifan lokal
memanfaatkan keunggulan lokal dan global
dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM,
bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum
sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik
yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan
global.
Kearifan lokal merupakan
pandangan hidup dan ilmu
pengetahuan serta lembaga strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab
berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan mereka. Sumber kearifan
lokal yang meliputi potensi agama, manusia, alam,
dan budaya yang sebelumnya sering
termarginalkan dalam pembelajaran, merupakan
nilai luhur yang harus termanifestasikan dalam
pembelajaran transformatif, karena melalui
kearifan lokal dapat menciptakan kepribadian
peserta didik dengan harapan melalui pendidikan
transformatif dapat dikembangkan pendidikan
yang berkarak terkuat. Dalam kearifan lokal
pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya
mendorong peserta didik tumbuh dan berkembang
dengan kompetensi berfikir dan berpegang teguh
pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya serta
mempunyai keberanian melakukan yang benar,
meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
Pendidikan karakter tidak terbatas pada transfer
pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, tetapi
menjangkau bagaimana memastikan nilai-nilai
tersebut tetap tertanam dan menyatu dalam pikiran
serta tindakan. Penerapan pendidikan karakter
yang berasal dari kearifan lokal sebagai warisan
budaya leluhur akan menjadikan anak-anak bangsa
ini berhasil dalam bidang akademis dan ekonomi
yang dapat mempersiapkan mereka menjadi
sumber daya manusia yang beradab dan sejahtera.
6. Konsep Ekonomi Kreatif
Menurut Instruksi Presiden No. 6 Tahun
2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif,
Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah
"konsep ekonomi di era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreativitas
dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge
dari Sumber Daya Manusia
(SDM)sebagaifaktor produksi utama dalam kegiat
an ekonominya dan berpengaruh
pada kesejahteraan masyarakat Indonesia”.
Struktur perekonomian dunia mengalami
transformasi dengan cepat seiring
denganpertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya
berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang
menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era
industri dan informasi. Alvin Toffler (1980) dalam
teorinya melakukan pembagian gelombang
peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang.
Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi
pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri.
Ketiga adalah gelombangekonomi informasi.
Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang
Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain”
FBS Unesa, 28 Oktober 2017
Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 319
merupakan gelombang ekonomi kreatif
dengan berorientasi pada ide dan gagasan
kreatif.
7. Kesimpulan dan Harapan
1. Simpulan
Serbuan tenaga kerja di sektor
industri kreatif akan masuk ke Indonesia.
sudah seharusnya SDM kreatif harus
bersiap-siap menghadapi ketatnya
persaingan. Dengan digulirkanya MEA
merupakan momentum yang baik bagi
pengembangan kualitas SDM kreatif karena
mempunyai akses yang mudah untuk bekerja
di luar negeri. Dengan momentum tersebut,
pemerintah sebagai penentu kebijakan harus
lebih tegas dalam menciptakan iklim kerja
dan usaha yang kondusif. Perhatian
pemerintah bukan hanya pada persoalan
pemasukan PDB yang besar, tetapi harus
memberi perhatian juga pada SDM kreatif
dan pelaku usaha industri kreatif.
Setelah pemberlakuan MEA dan
karena imbas arus globalisasi akan
menimbulkan bebagai permasalahan dalam
menghasilkan tamatan. Peningkatan
kapabilitas SMK sehingga menjadi lembaga
pendidikan yang mampu menghasilkan
tamatan dengan berperspektif sebagai luaran
pendidikan yang berkelanjutan,
berketerampilan dan kredibel, karena
pemantauan ketercapaian kinerja dilakukan
secara tersistem. Tenaga kerja (tamatan
SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif)
setelah melaksanakan uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh LSP P-1 pada TUK
akan memperoleh kualifikasi dan
bersertifikasi kompetensi /profesi, sehingga
mampu bersaing.
2. Harapan
Paradigma baru pembelajaran SMK
yang berpusat kepada siswa, pembelajaran
yang berorientasi lebih kepada kompetensi
dan merujuk ke SKKNI. Uji kompetensi
mengacu pada skema sertifikasi yang
berstandar SKKNI dan diikuti oleh siswa
kelas XII SMK, khususnya SMK bidang
Seni dan Industri Kreatif. Dari kegiatan tersebut
akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan
bersaing dipasar kerja dan mempunyai etos kreatif
dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang
menjadi kebanggaan bangsa.
8. Pustaka
Coiruzzad, Shofwan Al Banna, 2015. Asean Di
Persimpangan Sejarah. Jakarta, Yayasan
Pustaka Obor
Dahlan, M. Bakrun 2016, Pengembangan
Kurikulum SMK. PPt
Hadam Sampun, dkk, 2017, Strategi Implementasi
Revitalisasi SMK. Jakarta, Dit PSMK
Hendarman, dkk, 2016, Revitalisasi Pendidikan
Vokasi. Jakarta, Dit PSMK
Napitupulu, Ester Lince, 2014. Dunia Pendidikan
Menghadapi MEA 2015.dalamTinjauan
Kompas Menatap Indonesia 2015.
Jakarta, Kompas Media Nusantara
Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor 20 Tahun
2003
Permendikbud No 70 tahun 2013
http://kurikulum13.com.Dasar Filosofi
Pengembangan Kurikulum 2013
http://www.pikiran-rakyat.com
https://indrifatmawati389. wordpress.com
http://www.upi.edu

More Related Content

Similar to 196095-ID-instruksi-presiden-no-9-tahun-2016-revit.pdf

Program kerja pkl
Program kerja pklProgram kerja pkl
Program kerja pklAgusgunadi6
 
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxPPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxsalviohexia2
 
220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptx
220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptx220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptx
220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptxkurikulum2020smkmw
 
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxPaparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxRenggaPrasetyaAdi2
 
PELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdf
PELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdfPELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdf
PELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdfssuserb8872a
 
22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smk
22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smk22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smk
22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smkWinarto Winartoap
 
Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403Jacka_Adhiethama
 
DSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdf
DSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdfDSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdf
DSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdfnoraishak3
 
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdfPANGTECKKIONGMoe
 
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdfDSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdfkrock171
 
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdfnoraishak3
 
Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)
Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)
Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)Alfian Mansor
 
017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdf
017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdf017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdf
017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdfJPNPAHANGCM27KPM
 
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdfPETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdfSuhuKho
 
2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaran
2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaran2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaran
2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaranMOHDGAZALI1
 
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptxPedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptxssuser81303c
 

Similar to 196095-ID-instruksi-presiden-no-9-tahun-2016-revit.pdf (20)

Program kerja pkl
Program kerja pklProgram kerja pkl
Program kerja pkl
 
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptxPPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
PPT PEMBELAJARAN BERBASIS DUNIA KERJA.pptx
 
220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptx
220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptx220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptx
220625 Nanang Kurikulum Merdeka.pptx
 
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptxPaparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
Paparan Singkat IKM dan SMK PK.pptx
 
PELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdf
PELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdfPELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdf
PELAN_STRATEGIK_PKT2021_2025.pdf
 
22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smk
22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smk22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smk
22 ps-2014 bantuan pembelajaran kewirausahaan smk
 
Majalah SMK Edisi ke 3- 2016
Majalah SMK Edisi ke 3- 2016Majalah SMK Edisi ke 3- 2016
Majalah SMK Edisi ke 3- 2016
 
Hawati
HawatiHawati
Hawati
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403
 
DSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdf
DSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdfDSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdf
DSFSKP PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 3 SEMAKAN 2017.pdf
 
1. DSKP PSV Tahun 2.pdf
1. DSKP PSV Tahun 2.pdf1. DSKP PSV Tahun 2.pdf
1. DSKP PSV Tahun 2.pdf
 
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
 
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdfDSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
 
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017  REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
17_DSKP KSSR SEMAKAN 2017 REKA BENTUK TEKNOLOGI TAHUN 5.pdf
 
Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)
Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)
Dskp kssr rbt tahun 5 (semakan)
 
017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdf
017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdf017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdf
017_DSKP_KSSR_Semakan_2017_Reka_Bentuk_dan_Teknologi_Thn5 print.pdf
 
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdfPETA JALAN  SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
PETA JALAN SMK SUMBER DAYA BEKASI.pdf
 
2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaran
2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaran2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaran
2016 12-26 panduan pelaksanaan stem dalam pembelajaran dan pengajaran
 
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptxPedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
Pedoman Pelaksanaan PKL untuk Siswa SMK.pptx
 

More from samrul2

ANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptxANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptxsamrul2
 
Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf
Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdfSalinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf
Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdfsamrul2
 
ibadah-haji-dan-umroh.pptx
ibadah-haji-dan-umroh.pptxibadah-haji-dan-umroh.pptx
ibadah-haji-dan-umroh.pptxsamrul2
 
07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.ppt
07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.ppt07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.ppt
07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.pptsamrul2
 
MARKETING UNTUK SEKOLAH.docx
MARKETING UNTUK SEKOLAH.docxMARKETING UNTUK SEKOLAH.docx
MARKETING UNTUK SEKOLAH.docxsamrul2
 
PPT BU TIKO.pptx
PPT BU TIKO.pptxPPT BU TIKO.pptx
PPT BU TIKO.pptxsamrul2
 

More from samrul2 (6)

ANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptxANOVA dll.pptx
ANOVA dll.pptx
 
Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf
Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdfSalinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf
Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf
 
ibadah-haji-dan-umroh.pptx
ibadah-haji-dan-umroh.pptxibadah-haji-dan-umroh.pptx
ibadah-haji-dan-umroh.pptx
 
07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.ppt
07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.ppt07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.ppt
07.Perbedaan penelitian Kualitatatif dan Kuantitatif.ppt
 
MARKETING UNTUK SEKOLAH.docx
MARKETING UNTUK SEKOLAH.docxMARKETING UNTUK SEKOLAH.docx
MARKETING UNTUK SEKOLAH.docx
 
PPT BU TIKO.pptx
PPT BU TIKO.pptxPPT BU TIKO.pptx
PPT BU TIKO.pptx
 

Recently uploaded

Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 

Recently uploaded (13)

Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 

196095-ID-instruksi-presiden-no-9-tahun-2016-revit.pdf

  • 1. Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017 Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 313 InstruksiPresidenNo9Tahun2016(RevitalisasiSmk) MemacuSmkBidangSeniDanIndustriKreatif DalamPengembanganEkonomiKreatif Biwara Pracihara SMK Negeri 12 Surabaya pracihara@gmail.com Abstrak Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan adanya imbas arus globalisasi akan menimbulkan bebagai permasalahan dalam menghasilkan lulusan SMK. Maka diperlukan revitalisasi dalam upaya peningkatan kapabilitas SMK, sehingga menjadi lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan yang kreatif, berketerampilan dan kredibel. Untuk mencapai tujuan ini maka perlu dilakukan pemantauan ketercapaian kinerja secara tersistem. Tenaga kerja (lulusan SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif) diharapkan setelah melaksanakan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP P-1 pada TUK akan memperoleh kualifikasi dan bersertifikasi kompetensi /profesi, sehingga mampu bersaingdi tengah pusaran arus globalisasi. SMK harus mengacu pada paradigma baru pembelajaran SMK yang berpusat kepada siswa, pembelajaran yang berorientasi lebih kepada kompetensi dan merujuk ke SKKNI. Dari kegiatan tersebut akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan bersaing dipasar kerja dan mempunyai etos kreatif dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang menjadi kebanggaan bangsa. Kata kunci: Revitalisasi, SMK, industri kreatif, ekonomi kreatif 1. Pendahuluan Instruksi Presiden tersebut adalah merevitalisasi SMK dengan menggandengkan beberapa Kementerian, Menteri Koordinator, Badan yang relevan dengan SMK dan Pemerintah Daerah Gubernur di seluruh Indonesia. Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah 1. Membuat peta pengembangan SMK, 2. Menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (Link and Match), 3. Meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK, 4. Meningkatkan kerjasama dengan Kementerian /Lembaga, Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha/Industri, 5. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK, 6. Membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Sumber Dit PSM Membangun tiga Pilar Pendidikan Karakter Produktif di SMK sebagai Wujud Gerakan Revolusi Mental. Pilar 1 Aksesabilitas Layanan
  • 2. Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017 Revitalisasi SMK 314 Mutu 1,8 juta SDM produktif, kreatif & berdaya saing tinggi lahir setiap tahun. Pilar 2 Pembelajaran Karakter Produktif, Revitalisasi Kurikulum Produktif meluluskan 7,2 jt sampai dengan 2019 teknisi yang santun, mandiri, dan kreatif. Pilar 3 Kebekerjaan & daya saing lulusan, dengan pendampingan tuntas mencapai keberkerjaan bermakna, bersolusi dan berdaya saing, bagi lulusan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan 125 SMK untuk fokus mendalami bidang keahlian sesuai dengan prioritas pembangunan nasional. Yaitu Bidang Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Industri Kreatif. Manfaat dari program revitalisasi SMK ini akan mulai terasa pada pembangunan nasional 2020. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan, 125 SMK yang dipilih untuk direvitalisasi tersebut akan didorong untuk melakukan perubahan dan penyelarasan kurikulum yang mengacu kepada dunia usaha dan industri. Pemerintah akan memenuhi kebutuhan profesionalitas guru dan tenaga kependidikannya. Sampai menjadi SMK yang siap menghasilkan tenaga terampil sesuai kebutuhan abad 21, dan meningkatkan standarisasi sarana dan prasarana utama, pemutakhiran program kerja sama industri, pengelolaan dan penataan lembaga serta peningkatan akses sertifikasi kompetensi. Dalam kurun 3 tahun ke depan, Kemendikbud memasang target mampu membangun 750 teaching factory dan technopark di SMK yang berfungsi sebagai rumah inovasi. Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com Pemerintah fokus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas sehingga Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan dan mengejar ketertinggalan dengan negara- negara lain. Tahun 2040 Indonesia akan memiliki 195 juta penduduk usia produktif; dan 60 persen penduduk usia muda di tahun 2045 yang harus dikelola dengan baik agar menjadi bonus demografi demi terwujudnya Indonesia Emas pada 100 tahun kemerdekaan. Tenaga kerja yang berdaya saing dan terampil salah satu di antaranya dilahirkan dari pendidikan dan pelatihan vokasi yang bermutu dan relevan dengan tuntutan dunia usaha dan industri (DUDI) yang terus menerus berkembang. Presiden Jokowi menginstruksikan perombakan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi, dan pemerintah harus melakukan reorientasi pendidikan dan pelatihan vokasi ke arah demand driven. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, Presiden menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan kualitas SDM. Inpres tersebut menugaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat peta jalan pengembangan SMK; menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan (link and match), serta meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK. Link and match dengan DUDI jadi kunci Revitalisasi SMK, perbaikan dan penyelerasan kurikulum SMK akan memantapkan model kesesuaian dan keterkaitan (link and match) dengan DUDI. Kurikulum dirancang dengan berorientasi pada penggabungan antara instruction dan construction sehingga pendekatan utama dalam membentuk tahapan pembelajaran yang mengacu pada fase pembelajaran di sekolah ataupun praktik di industri dan berorientasi pada hasil proses pembelajaran yang diinginkan. Selain itu, pemerintah mendorong program magang industri untuk guru produktif, serta meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan TIK untuk menunjang proses belajar mengajar. Peningkatan kebekerjaan lulusan SMK akan didorong melalui pemberian sertifikasi kompetensi lulusan yang ditempuh melalui pengembangan SMK menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Satu (LSP-P1). Perluasan teaching factory di SMK dirancang agar mendorong inovasi dan produktivitas, siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai skill atau kemampuan teknis, tetapi juga sampai pada konsep pengembangan usaha, (Hadam Sampun, dkk, 2017:12) 2. Pentingnya Revitalisasi Pendidikan Vokasi Dalam kaitan dengan efisiensi eksternal, peran dan fungsi pendidikan vokasi harus memiliki dampak dan pengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup dan produktivitas kehidupan masyarakat di berbagai bidang kehidupan. Secara pragmatis, pendidikan vokasi harus mampu menyiapkan lulusan yang siap bekerja secara profesional dan/atau
  • 3. Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017 Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 315 mampu berwirausaha untuk menggerakkan pembangunan bangsa menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Lulusan berbagai lembaga pendidikan akan menjadi angkatan kerja yang siap memasuki pasar tenaga kerja untuk mendukung proses pembangunan dan sekaligus memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya. Latar belakang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan ialah pembangunan yang sedang berlangsung di era globalisasi yang sedang berlangsung ini menimbulkan banyak perubahan di segala bidang. Kebutuhan dan tantangan dunia kerja yang semakin kompleks menuntut tenaga kerja sebagai sumber daya manusia harus mampu berkompetisi dengan bekal kompetensi yang profesional. Pendidikan diharap mampu melahirkan generasi bangsa yang berkarakter kuat, terampil, kreatif, inovatif, imajinatif, peka terhadap kearifan lokal dan technoprenership. Salah satu institusi sekolah yang mempersiapkan peserta didiknya untuk mampu terjun langsung di dunia kerja setelah lulus adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Rencana ini disambut baik oleh masyarakat khususnya Dunia Usaha dan Industri yang membantu dalam pelaksanaan kurikulum sekolah dalam bentuk kerjasama industri. Masyarakat menyadari pentingnya pendidikan SMK sebagai lembaga yang mencetak tenaga-tenaga terampil siap kerja dalam menghadapi perkembangan dunia global yang semakin pesat. Revitalisasi dalam konteks pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan semua unsur pendidikan dan lembaga yang terkait untuk peduli secara riil dalam proses pendidikan SMK. Aspek akhlak mulia, moral dan budi pekerti perlu dimasukkan dalam pengembangan kebijakan, program dan indikator keberhasilan pendidikan melalui Revitalisasi SMK. Tujuan Revitalisasi SMK menindaklanjuti Inpres No. 9 Tahun 2016, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan secara gamblang menginstrusikan untuk menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK sesuai dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan agar para lulusan mempunyai wawasan atau sikap kompetititf, seperti etika kerja (work ethic), pencapaian motivasi (achievement motivation), penguasaan (mastery), sikap berkompetisi(competitiveness), memahami arti uang (money beliefs), dan sikap menabung (attitudes to saving). Selain itu tujuan yang akan dicapai dengan adanya revitalisasi SMK ini adalah mengubah paradigma yang dulunya hanya mendorong untuk mencetak lulusan saja tanpa memperhatikan kebutuhan pasar kerja berganti menjadi paradigma mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan pasar kerja mulai dari budaya kerja dan kompetensi yang diperlukan dalam pasar kerja dan mengubah pembelajaran dari supply driven ke demand driven, menyiapkan lulusan SMK yang adaptable terhadap perubahan dunia untuk menjadi lulusan yang dapat bekerja, melanjutkan, dan berwirausaha, (Hendarman, dkk, 2016:33) 3. Bidang Keahlian SMK yang Direvitalisasi Yaitu Bidang Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Industri Kreatif yang dikembangkan pada program revitalisasi SMK untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang kuat guna menghadapi persaingan global. Tantangan eksternal arus globalisasi yang telah melanda belahan dunia ini, dan berbagai fenomena yang terkait dengan permasalahan kehidupan manusia yang terkait dengan lingkungan hidup, perkembangan teknologi dan informasi yang begitu dahsyat, serta berkembangnya industri kreatif, karena faktor kekayaan budaya sebagai modal, dan karena perkembangan pendidikan yang ditunjang oleh teknologi tinggi. Pergeseran pada arus globalisasi terhadap pola kehidupanbermasyarakat dari masyarakat agraris dan perniagaan tradisional menuju masyarakat industrial dan perniagaan modern seperti yang terlihat pada ASEAN Free Trade Area (AFTA), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, dan World Trade Organization(WTO).https://indrifatmawati389. wordpress.com). Isu yang berkembang di sekitar MEA adalah kompetensi yang dipunyai oleh SDM, yaitu sertifikasi kompetensi tenaga kerja menjadi sebuah keharusan, akan terjadi serbuan tenaga kerja asing ke Indinesia, dan ketidakmampuan kita mengirim tenaga kerja trampil dan tersertifikasi ke luar
  • 4. Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017 Revitalisasi SMK 316 negeri. Cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN akan mengubah ASEAN menjadi sebuah pasar tunggal dan berbasis tunggal, sebuah kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, sebuah kawasan dengan pembangunan ekonomi yang adil, serta sebuah kawasan yang terintergrasi secara penuh dengan ekonomi global. Ada 4 (empat) pilar MEA yang perlu diketahui bersama, yaitu; a) Integrasi dengan perekonomian dunia, b) Terbentuknya pasar dan basis produksi tunggal, c) Kawasan dengan ekonomi merata, d). Kawasan berdaya saing tinggi, (Coiruzzad, 2015:91). Pada Permendikbud No. 70 tahun 2013, pendidikan yang berbasis pada budaya bangsa mampu membangun pola kehidupan bangsa saat ini dan mendatang. Pandangan ini menjadi arah pengembangan Kurikulum 2013 didasarkan pada budaya bangsa yang sangat beragam, untuk membangun kehidupan sekarang, dan melandasi kehidupan bangsa yang lebih baik pada masa yang akan datang. Untuk mempersiapkan peserta didik, Kurikulum 2013 dikembangkan terhadap pengalaman belajar yang dapat memberikan kesempatan luas bagi peserta didik dalam penguasaan kompetensi yang dibutuhkan dalam kehidupannya, dan bersamaan itu pula tetap dikembangkan kempetensi peserta didik sebagai pewaris budaya bangsa Indonesia. Dengan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diimplementasikan dan diekspresikan dalam kehidupan pribadi, untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, (http://kurikulum13.com). Terkait dengan pendidikan berbasis pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa sekarang dan masa yang datang, dalam implementasinya pada SMK yang berbasis seni dan industri kreatif memerlukan pemikiran yang matang, terutama dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja. Dalam proses pembelajaran telah ditempuh berbagai macam upaya, terutama dalam mengadaptasikan antara pelestarian dan pengembangan terhadap perkembangan teknologi. Dengan budaya bangsa Indonesia yang sangat kayadapat digunakan sebagai modal utama untuk mampu bersaing dengan bangsa lain di belahan dunia ini, khususnya negara-negara anggota ASEAN. Namun dalam memprsiapkan SDM (tamatan SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif) diperlukan standarisasi, sehingga nantinya akan mampu bersaing, bersanding, bahkan menghadang tenaga kerja asing. Permasalaanya setelah pemberlakuan MEA dan karena imbas arus globalisasi akan menimbulkan bebagai permasalahan dalam menghasilkan tamatan , yaitu; 1. Bagaimana tenaga kerja (tamatan SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif) harus berkualifikasi dan tersertifikasi, 2. Bagaimana tenaga kerja(tamatan SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif) harus punya sertifikasi kompetensi/profesi, 3. Bagaimana lembaga penjaminan penguasaan keahlian/skill bagi pemegang sertifikat di sekolah (LSP-P1), 4. Bagaimana proses uji kompetensi keprofesian yang fair dan dapat dipercaya, 5. Bagaimana tempat uji kompetensi yang terlesensi oleh lembaga yang berwenang (BNSP). Dari paparan masalah tersebut dapat diketahui tujuan yang akan dicapai, yaitu; tenaga kerja yang berkualitas dan tersertifikasi kompetensi maupun profesi oleh lembaga sertifikasi profesi melalui proses proses uji kompetensi yang fair dan dapat dipercaya pada tempat uji kompetensi yang terlesensi oleh lembaga yang berwenang, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. 4. Pembahasan Kurikulum vokasi merupakan komitmen penguatan pendidikan vokasi, mulai dari jenjang SMK. Potensi institusi pendidikan vokasi tidak saja menyiapkan tenega kerja terampil, tetapi juga inovasi atau teknologi tepat guna sudah sewajarnya dikembagkan untuk menjadi salah satu pilar dalam menopang pertumbuhan ekonomi bangsa. Lulusan SMK tidak hanya memegang ijazah sebagai bukti kelulusan, tetapi juga sertifikasi keahlian. Setelah mempunyai sertifikat keahlian lulusan SMK akan diakui oleh negera-negara anggota ASEAN. Harapannya lulusan SMK dari Indonesia akan bisa bekerja pada negera-negara anggota Asean, (Napitupulu, 2014:188). Ciri pendidikan kejuruan menurut Dahlan, 2016, adalah; 1. Terutama diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja, 2. Didasarkan atas demand-market driven (kebutuhan dunia kerja). 3. Fokus pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja. 4. Penilaian taat asas terhadap kesuksesan peserta didik pada hands on atau
  • 5. Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017 Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 317 performa di dunia kerja. 5. Kedekatan dengan dunia kerja adalahkunci sukses pendidikan kejuruan. 6. Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi. Tujuan umum pendidikan pada SMK adalah sebagaimana tercantum pada pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan khusus pendidikan pada SMK adalahmempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia di dunia kerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan paketkeahlian yang diikutinya. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang tekuninya. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan baik melalui pengalaman kerja maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan keahliannya, (http://www.upi.edu). Permendikbud No 70 tahun 2013 menyatakan bahwa mata pelajaran serta KD pada kelompok mata pelajaran paket keahlian C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikandan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhandunia usaha dan industri. Semboyan “SMK Bisa “ dan sekarang ditambah “SMK Hebat” menjadi beban pemikiran kalau tidak ada pembenahan kurikulum. Kurikulum ini diharapkan dapat menjawab tantangan dari perkembangan dunia. Pemerintah perlu menyusun kurikulum revisi dulu secara lengkap, sehingga mampu menjawab persoalan dunia kerja sesuai dengan tuntutan MEA, sehingga diharapkan mampu menghadapi sertifikasi profesi sesuai dengan program pemerintah mencetak tenaga kerja, baik secara kuantitas maupun kualitas.Dengan cara tersebut diharapkan seluruh potensi dan kreativitas serta inovasi peserta didik dapat tereksploitasi secara cepat dan tepat. Tuntutan pembelajaran SMK bermutu melalui hard skills, keterampilan kerja, kemampuan yang diberikansecara khusus untuk keperluan dalam konteks tertentu, seperti fungsi pekerjaan, yang dapat diamati, diukur dan diuji.Keterampilan khusus yang terkait dengan pekerjaan atau tugas, yang mencakup aspek teknis akademik, dan dapat langsung diajarkan di sekolah. Soft skills adalah kemampuan interpersonal dan atribut pribadi yang berperan meningkatkan kinerja, interaksi individu, dan prospek karir. Hal ini pada umumnya tidak dapat secara langsung diajarkan di ruang kelas, dan tidak berwujud dan berlaku secara umum untuk pekerjaan apa pun. Soft skills untuk mendapatkan kesuksesan dalam sebuah wawancara dan mendapatkan pekerjaan, serta untuk menjaga pekerjaan. Setiap siswa membutuhkan keterampilan komputer (computer skills), agar lebih produktif dalam menghadapi pasar kerja saat ini, dan untuk mempercepat memperoleh informasi baru dalam teknologi kritis dan berubah dengan cepat untuk mencapai kesuksesan.Melek komputer adalah bekal menghadapi perubahan, dan kebanyakan pekerjaan sekarang memerlukan keterampilan komputer. 5. Solusi Pengembangan SMK sebagai LSP (Lembaga Sertfikasi Profesi) yang terlesensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi) yang merupakan pelaksana sertifikasi bagi siswa SMK dan bagi masyarakat SMK. Uji kompetensi yang diselenggarakan mengacu pada skema sertifikasi yang terstandar berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Indonesia) yang diterbitkan kementrian Tenaga Kerja. Skema Sertifikasi sesuai dengan tuntutan DU/DI terhadap persyaratan kompetensi dalam semua bidang pekerjaan, dengan tujuan memastikan dan memelihara kompetensi sumber daya manusia semua bidang pekerjaan. Oleh karena itu perlu membuatan skema sertifikasi semua bidang pekerjaan, dengan membentuk LSP akan mengkaji setiap permohonan yang dikirimkan ke setiap peserta, dan berhak mengikuti uji dan sertifikasi. Skema sertifikasi dibuat sesuai area pekerjaan yang sudah ada di SKKNI, dengan materi uji kompetensi mengaju pada unit
  • 6. Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017 Revitalisasi SMK 318 kompetensi keahlian yang sudah dijabarkan dalam kriteria unjuk kerja masing-masing. Penjaminan mutu keluaran hasil uji kompetensi maka beberapa hal dibawah ini harus menjadi acuan didalam melaksnakan assesmen. Metode uji kompetensi yang digunakan meliputi tes tertulis/tes lisan dan aktifitas kerja bisa berupa aktivitas riil di tempat uji. Uji kompetensi tertulis merupakan uji kompetensi yang diikuti oleh seluruh peserta uji, dan uji kompetensi tes lisan, bila dianggap perlu untuk melengkapi bukti kompetensi. Uji kompetensi mengacu kepada SKKNI dan peraturan lain yang mengikat, dan dilaksanakan oleh Assesor yang diberi tugas oleh LSP, yang desesuaikan denganklaster unit kompetensi yang diujikan sesuai skema yang diajukan. Pendidikan yang berbasis kearifan lokal merupakan pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu dekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi sehari-hari. Model pendidikan berbasis kearifan local sebuah contoh pendidikan yang mempunyai relevansi tinggi bagi kecakapan pengembangan hidup, dengan berpijak pada pemberdayaan ketrampilan serta potensi pada tiap-tiap daerah. Pendidikan berbasis kearifan lokal memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global. Kearifan lokal merupakan pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta lembaga strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Sumber kearifan lokal yang meliputi potensi agama, manusia, alam, dan budaya yang sebelumnya sering termarginalkan dalam pembelajaran, merupakan nilai luhur yang harus termanifestasikan dalam pembelajaran transformatif, karena melalui kearifan lokal dapat menciptakan kepribadian peserta didik dengan harapan melalui pendidikan transformatif dapat dikembangkan pendidikan yang berkarak terkuat. Dalam kearifan lokal pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya mendorong peserta didik tumbuh dan berkembang dengan kompetensi berfikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya serta mempunyai keberanian melakukan yang benar, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Pendidikan karakter tidak terbatas pada transfer pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, tetapi menjangkau bagaimana memastikan nilai-nilai tersebut tetap tertanam dan menyatu dalam pikiran serta tindakan. Penerapan pendidikan karakter yang berasal dari kearifan lokal sebagai warisan budaya leluhur akan menjadikan anak-anak bangsa ini berhasil dalam bidang akademis dan ekonomi yang dapat mempersiapkan mereka menjadi sumber daya manusia yang beradab dan sejahtera. 6. Konsep Ekonomi Kreatif Menurut Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah "konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM)sebagaifaktor produksi utama dalam kegiat an ekonominya dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia”. Struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring denganpertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombangekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang
  • 7. Seminar Nasional Seni dan Desain: “Membangun Tradisi Inovasi Melalui Riset Berbasis Praktik Seni dan Desain” FBS Unesa, 28 Oktober 2017 Biwara Pracihara (SMKN 12 Surabaya) 319 merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif. 7. Kesimpulan dan Harapan 1. Simpulan Serbuan tenaga kerja di sektor industri kreatif akan masuk ke Indonesia. sudah seharusnya SDM kreatif harus bersiap-siap menghadapi ketatnya persaingan. Dengan digulirkanya MEA merupakan momentum yang baik bagi pengembangan kualitas SDM kreatif karena mempunyai akses yang mudah untuk bekerja di luar negeri. Dengan momentum tersebut, pemerintah sebagai penentu kebijakan harus lebih tegas dalam menciptakan iklim kerja dan usaha yang kondusif. Perhatian pemerintah bukan hanya pada persoalan pemasukan PDB yang besar, tetapi harus memberi perhatian juga pada SDM kreatif dan pelaku usaha industri kreatif. Setelah pemberlakuan MEA dan karena imbas arus globalisasi akan menimbulkan bebagai permasalahan dalam menghasilkan tamatan. Peningkatan kapabilitas SMK sehingga menjadi lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan tamatan dengan berperspektif sebagai luaran pendidikan yang berkelanjutan, berketerampilan dan kredibel, karena pemantauan ketercapaian kinerja dilakukan secara tersistem. Tenaga kerja (tamatan SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif) setelah melaksanakan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP P-1 pada TUK akan memperoleh kualifikasi dan bersertifikasi kompetensi /profesi, sehingga mampu bersaing. 2. Harapan Paradigma baru pembelajaran SMK yang berpusat kepada siswa, pembelajaran yang berorientasi lebih kepada kompetensi dan merujuk ke SKKNI. Uji kompetensi mengacu pada skema sertifikasi yang berstandar SKKNI dan diikuti oleh siswa kelas XII SMK, khususnya SMK bidang Seni dan Industri Kreatif. Dari kegiatan tersebut akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan bersaing dipasar kerja dan mempunyai etos kreatif dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang menjadi kebanggaan bangsa. 8. Pustaka Coiruzzad, Shofwan Al Banna, 2015. Asean Di Persimpangan Sejarah. Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Dahlan, M. Bakrun 2016, Pengembangan Kurikulum SMK. PPt Hadam Sampun, dkk, 2017, Strategi Implementasi Revitalisasi SMK. Jakarta, Dit PSMK Hendarman, dkk, 2016, Revitalisasi Pendidikan Vokasi. Jakarta, Dit PSMK Napitupulu, Ester Lince, 2014. Dunia Pendidikan Menghadapi MEA 2015.dalamTinjauan Kompas Menatap Indonesia 2015. Jakarta, Kompas Media Nusantara Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor 20 Tahun 2003 Permendikbud No 70 tahun 2013 http://kurikulum13.com.Dasar Filosofi Pengembangan Kurikulum 2013 http://www.pikiran-rakyat.com https://indrifatmawati389. wordpress.com http://www.upi.edu