Program magang guru dan guru tamu dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru SMK agar sesuai dengan kebutuhan industri. Program magang guru akan mengirim guru ke perusahaan untuk memperoleh pengalaman langsung, sementara program guru tamu akan mengundang nara sumber dari industri untuk mengajar di sekolah. Kedua program ini diharapkan dapat menyelaraskan kurikulum sekolah dengan tuntutan dunia kerja.
2. i
KATA PENGANTAR
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan satuan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik untuk bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu. Jadi, SMK
mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap profesional. Namun pada kenyataannya banyak lulusan SMK
tidak bekerja atau menganggur dan salah satu penyebab yang berhasil diidentifikasi
adalah karena kurangnya pengalaman industri guru yang mengajar mata pelajaran
produktif. Untuk itu perlu diberikan pengalaman industri kepada guru produktif.
Selain itu keterlibatan industri di SMK juga masih kecil. SMK harus melibatkan
industry dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Pelibatan industry dalam
kegiatan pembelajaran dapat berupa guru tamu yang terjadwal di sekolah. Adanya
guru tamu dari industry dapat menyebabkan kesenjangan antara materi yang
dijarkan di SMK dengan kebutuhan industry akan berkurang.
Dengan program magang bagi guru produktif dan Program Guru Tamu dapat
meningkatan profesionalisme guru produktif.
Kepala SMK Negeri 4 Denpasar
Dra. Luh Ketut Anggreni, M. Pd
NIP. 19641109 198603 2 019
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................I
DAFTAR ISI ...................................................................................... II
PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
B. TUJUAN .................................................................................... 4
PROGRAM MAGANG GURU DAN GURU TAMU .............................................. 5
A. RENCANA PROGRAM MAGANG GURU .................................................. 5
B. RENCANA PROGRAM GURU TAMU ...................................................... 6
C. STRATEGI................................................................................. 7
D. HASIL KEGIATAN ......................................................................... 8
PENUTUP........................................................................................ 9
LAMPIRAN ......................................................................................10
4. 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
pemagangan adalah bagian dari system pelatihan kerja yang diselenggarakan
secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara
langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh
yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/ atau jasa di
perusahaan, dalam rangka menguasai ketrampilan atau keahlian tertentu.
Menurut Sumardiono ( 2014:116 ), magang adalah proses belajar dari seorang
ahli melalui kegiatan dunia nyata. Magang Guru adalah kegiatan guru di IDUKA
dalam rangka menginternalisasi budaya IDUKA dengan budaya sekolah dan
meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan observasi, melakukan praktik
nyata dalam proses produksi barang/ proses layanan jasa untuk mencapai
kompetensi tertentu sesuai standar IDUKA
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan khususnya pada pasal 21–30, lebih spesifiknya diatur
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.22/Men/
IX/2009 tentang penyelenggaraan magang di dalam negeri. Dalam peraturan
tersebut, magang dapat diartikan sebagai : “Bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan
dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan
instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi
barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan
atau keahlian tertentu”
Magang guru merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan
bagi sekolah-sekolah yang terletak di kawasan industri dan kawasan berikat
dan sekolah tersebut diberikan sejumlah bantuan dari direktorat untuk
melaksanakan program guru magang ini. Selain program guru magang, ada
sejumlah program lain yang harus dilaksanakan guna memenuhi persyaratan
sekolah yang menerima bantuan tersebut. Sebenarnya, latar belakang
diwajibkannya guru magang adalah agar tercipta “link and match” antara
5. 2
kurikulum yang dilaksanakan disekolah dengan sejumlah kualifikasi yang
diharapkan oleh pihak industri. Dengan adanya kesesuaian kurikulum maka
kesenjangan skill yang selama ini terjadi dapat diminimalisir.
Bagaimana SMK dapat menempatkan dirinya sehingga mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang saat ini sudah memasuki
Revolusi Industri 4.0? Sementara Taslim (2016) mengungkapkan secara
gamblang bahwa lulusan SMK memiliki mutu yang rendah dan hal ini
disebabkan antara lain karena faktor guru. Di sini disebutkan bahwa mutu
lulusan SMK rendah karena guru kurang memiliki pengalaman praktik di
industri. Merujuk pada Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang
dimaksud dengan guru yang bermutu/berkualitas adalah guru yang profesional.
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan kata profesional, yaitu profesi,
profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi. Menurut Sanusi, dkk.
sebagaimana dikutip Taslim (2016), profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya,
pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih
dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian
diperoleh melalui apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik
sebelum seseorang menjalani profesi itu (pendidikan/latihan pra jabatan)
maupun setelah menjalani profesi (in service training).
Dengan mengambil definisi tersebut maka supaya mutu lulusan SMK
bagus, mutu guru yang mengajar di SMK harus bagus atau harus profesional,
khususnya untuk guru yang mengajar mata pelajaran produktif perlu
pengalaman praktik di industri. Dengan pengalaman praktik di industri seorang
guru dapat mentransfer pengetahuannya tentang dunia kerja atau dunia
industri kepada siswa.
SMK Negeri 4 Denpasar sebagai salah satu sekolah yang terletak di
sekitar kawasan Industri pariwisata tentunya harus menyelenggarakan program
magang guru agar para siswa yang lulus dari sekolah ini memiliki keahlian yang
sesuai dengan harapan pihak industri yang berada di sekitarnya. Dengan
demikian, setelah lulus SMK diharapkan mereka akan langsung terserap di
dunia kerja, khususnya, pariwisata. Bukankan tujuan mereka masuk SMK
adalah agar cepat memperoleh pekerjaan? Untuk dapat diterima dengan cepat,
6. 3
maka mereka harus dibekali dengan ilmu-ilmu kejuruan yang saat ini tengah
berkembang di lapangan. Mereka harus “up-date” dengan perkembangan yang
terjadi. Untuk mengetahui apa saja yang saat ini tengah berkembang di
lapangan, maka diutuslah guru-guru agar dapat memutakhirkan pola-pola
pengajaran mereka sehingga mereka tidak hanya berkiblat pada kurikulum
dinas pendidikan akan tetapi pada kurikulum dunia usaha dan dunia industri.
Oleh karena itu, program magang guru harus pula dilengkapi dengan program
sinkronisasi kurikulum sekolah agar apa yang menjadi misi SMK untuk mencetak
generasi yang siap kerja dapat terwujud.
Selain melalui program pemagangan di indutri bagi guru, program guru
tamu dapat implementasikan untuk mengurungi kesenjangan antara kebutuhan
tanaga kerja di industry dengan mutu lulusan yang dihasilkan SMK.
Metode belajar dikenal dengan guru tamu (Guest Teacher) atau orang
luar yang bukan guru memberikan pelajaran kepada peserta didik guna
mengatasi ketertinggalan teknologi dan sarana pembelajaran. Kegiatan ini
ditindaklanjuti juga dengan melakukan proses adaptasi terhadap
perkembangan teknologi yang berjalan di DUDIKA.
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, SMK bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan
tuntutan kebutuhan dan persyaratan dunia kerja, serta mampu
mengembangkan potensi diri dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu, tantangan
perkembangan teknologi disruptif pada dunia kerja sekarang ini membawa
konsekuensi logis terhadap tuntutan meningkatnya kompetensi tamatan SMK.
Terkait situasi tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi mengusung
konsep ‘Bring Industri to School: Bring Attitude, Bring Project and Bring Best
Learning”. Yaitu membawa mindset industri, profesionalitas, karakter dan
proyek industri ke dalam kelas. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
mutu pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
7. 4
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan magang guru adalah:
1. Memberi kesempatan kepada guru budaya kerja di IDUKA,
2. Memberi kesempatan kepada guru untuk memahami proses produksi
barang/layanan jasa di IDUKA
3. Melakukan proses produksi barang/proses layanan sesuai standar IDUKA
4. Mengikuti uji sertifikasi untuk kompetensi tertentu yang telah diperoleh
selama magang sesuai standar IDUKA
Tujuan dari kegiatan Guru Tamu adalah:
1. Peserta dapat menganalisis perkembangan teknologi dengan tepat;
2. Peserta dapat mengidentifikasi peta kompetensi keahlian yang harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan DUDIKA;
3. Peserta dapat membuat modul ajar berdasarkan peta kompetensi keahlian
yang telah disesuaikan dengan perkembangan teknologi/kebutuhan DUDIKA
8. 5
PROGRAM MAGANG GURU DAN GURU TAMU
A. RENCANA PROGRAM MAGANG GURU
No Komponen Deskripsi Kegiatan Indikator
Penanggung
Jawab
Keterangan
1 Tahap Awal Melakukan Analisis
Kurikulum
Memilki daftar KD kurikulum
yang sesuai dengan
kebutuhan IDUKA
Waka Kurikulum
Waka Humas
Dilaksanakan
bersamaan
dengan
Review
Kurikulum
Memiliki daftar KD yang
memerlukan IDUKA untuk
mengimplementasikan
(keterbatasan peralatan dan
atau guru)
Melakukan analisis
kompetensi guru/mapping
kompetensi guru, melalui
PKG
Memilik daftar kompetensi
guru
Waka Kurikulum
Waka Humas
Hasil dari
kegiatan PKG
sekolah
Memiliki daftar guru yang
memerlukan up-grading dan
refreshing
Melakukan penjajagan dan
membuat MOU dengan
IDUKA untuk tempat
magang guru
Memiliki daftar IDUKA
potensial untuk kegiatan
magang guru
Memiliki MOU dengan
IDUKA tempat magang guru
Waka Kurikulum
Waka Humas
2 Tahap
Pelaksanaan
Membentuk Pokja Magang
Guru
Memiliki Pokja Magang Guru
SMK Negeri 4 Denpasar
Membuat SOP Magang Guru
Sosialisasi kegiatan Magang
Guru
Memiliki daftar guru yang
akan magang
Memiliki daftar IDUKA
tempat magang guru
Memiliki jadwal magang guru
Waka Kurikulum
Waka Humas
Membuat program kegiatan
Guru mengikuti kegiatan
magang di IDUKA
Absensi guru
Jurnal kegiatan
Foto Kegiatan
Pokja Magang
3 Tahap
Monitoring
Melakukan monitoring
kegiatan magang guru
Memiliki jadwal monitoring
Daftar temuan selama
monitoring
Daftar tindak lanjut temuan
Waka Humas
Pokja Magang
4 Tahap Akhir Mengakhir kegiatan magang
guru
Laporan kegiatan magang
Sertifikat magang
Rencana deseminasi
Waka Kurikulum
Waka Humas
9. 6
B. RENCANA PROGRAM GURU TAMU
No Komponen Deskripsi Kegiatan Indikator
Penanggung
Jawab
Keterangan
1 Tahap Awal Melakukan Analisis
Kurikulum
Memilki daftar KD kurikulum
yang sesuai dengan
kebutuhan IDUKA
Waka Kurikulum Dilaksanakan
bersamaan
dengan
Review
Kurikulum
Memiliki daftar KD yang
memerlukan IDUKA untuk
mengimplementasikan
(keterbatasan peralatan dan
atau guru)
Melakukan analisis
kompetensi guru/mapping
kompetensi guru, melalui
PKG
Memilik daftar kompetensi
guru
Waka Kurikulum Hasil dari
kegiatan PKG
sekolah
Memiliki daftar guru yang
memerlukan up-grading dan
refreshing
Melakukan penjajagan dan
membuat MOU dengan
IDUKA untuk guru tamu
Memiliki daftar IDUKA
potensial untuk kegiatan
Guru Tamu
Memiliki MOU dengan
IDUKA Guru Tamu
Waka Kurikulum
2 Tahap
Pelaksanaan
Membentuk Pokja Guru
Tamu
Memiliki Pokja Guru Tau
SMK Negeri 4 Denpasar
Waka Kurikulum
Membuat program kegiatan Membuat SOP Guru Tamu
Sosialisasi kegiatan Guru
Tamu
Memiliki daftar KD yang
akan diajarkan oleh Guru
Tamu
Melakukan koordinasi
dengan IDUKA tentang
kegiatan Guru Tamu
Undangan Guru Tamu dan
jadwal kegiatan mengajar
Waka Kurikulum
Pokja Guru Tau
Dokumen
KBM
Durasi
pertemuan
Alat dan
bahan yang
diperlukan
Rencana
penilaian
Pelaksanaan kegiatan Guru
Tamu oleh IDUKA
Absensi guru tamu
Bahan ajar
Foto Kegiatan
Pokja Guru Tamu
3 Tahap Akhir Mengakhir kegiatan Guru
Tamu
Laporan kegiatan
Hasil Penilaian
Waka Kurikulum
Pokja Guru Tamu
10. 7
C. STRATEGI
1. Magang Guru
Dalam pelaksanaan kegiatan Magang Guru strategi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Guru yang mengikuti kegiatan magang adalah guru produktif yang dari
hasil mapping guru ternyata memerlukan upgrading atau refreshhing
b. Guru masih melaksanakan kegiatan PBM di sekolah seperti biasa.
Kegiatan magang dilaksanakan setelah guru selesai mengajar di sekolah
atau pada hari guru tersebut tidak memiliki jadwal mengajar. Pada hari
libur normal (Sabtu dan Minggu) guru lebih leluasa mengikuti kegiatan
madang di IDUKA. Strategi ini diambil agar hak siswa dapat dipenuhi oleh
guru yang magang.
c. Materi magang adalah hasil dari Review Kurikulum dengan IDUKA
terhadap KD yang ada. KD yang kompetensi guru produktif belum
mencukupi sesuai dengan standar IDUKA, dijadikan sebagai materi bagi
magang guru
d. Diupayakan IDUKA tempat magang guru tidak terlalu jauh dengan lokasi
sekolah
e. Jadwal magang guru adalah hasil kesepakatan antara peserta guru
magang dengan IDUKA
2. Guru Tamu
Dalam pelaksanaan kegiatan Guru Tamu strategi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Guru Tamu yang berasal dari IDUKA yang mengikuti kegiatan Review
Kurikulum SMK Negeri 4 Denpasar.
b. Materi Guru Tamu adalah hasil dari Review Kurikulum dengan IDUKA
terhadap KD yang ada. KD yang kompetensi guru produktif belum
mencukupi sesuai dengan standar IDUKA, dijadikan sebagai materi bagi
Guru Tamu
c. Sebelum kegiatan Guru Tamu, Pokja Guru tamu berkoordinasi dengan
IDUKA tentang Bahan Ajar, Kebutuhan alat dan bahan, Kebutuhan
11. 8
Sarana, Model penilaian dan durasi kegiatan dan dokumen-dokumen lain
yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran
d. Kegiatan Guru Tamu dilaksanakan secara klasikal
D. HASIL KEGIATAN
1. Magang Guru
Kegiatan magang guru SMK Negeri 4 Denpasar dilaksanakan di beberapa
hotel dikawasan Sanur dan Renon.
Hasil kegiatan magang guru secara rinci dapat dilihat di lampiran
2. Guru Tamu
Kegiatan Guru Tamu SMK Negeri 4 Denpasar dilaksanakan dengan beberapa
hotel dan bekerjasama dengan IHGMA (Indonesian Hotel Grand Manager
Association)
Hasil kegiatan Guru Tamu secara rinci dapat dilihat di lampiran
12. 9
PENUTUP
Kegiatan Magang Guru di IDUKA dirasakan oleh perserta magang guru dapat
menginternalisasi budaya IDUKA dengan budaya sekolah dan meningkatkan
kompetensi guru melalui kegiatan observasi, melakukan praktik nyata dalam proses
produksi barang/proses layanan jasa untuk mencapai kompetensi tertentu sesuai
standar IDUKA. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kompetensi
lulusan di SMK Negeri 4 Denpasar
Kegiatan pembelajaran dengan Guru Tamu di SMK Negeri 4 Denpasar yang
terjadwal menyebabkan kesenjangan antara materi yang dijarkan di SMK dengan
kebutuhan industry akan berkurang, selain itu dapat meningkatan profesionalisme
guru produktif