SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
MENGUAK
MISTERISARAF
PENGHAMBAT
54 | | 10 NOVEMBER 2013
K
ABAR gembira bagi para
penderita gangguan mata
itu datang dari laboratorium
neurologi University of Cali-
fornia, Amerika Serikat. Para
ilmuwan di sana berhasil menguak miste-
ri sel saraf penghambat yang berperan da-
lam perkembangan penglihatan. Sel saraf
inidiyakinimenjadipemicuberbagaigang-
guan mata, seperti katarak, juling, dan am-
blyopia alias mata malas.
Namun, ”Sel saraf penghambat meng-
atur periode kritis perkembangan pengli-
hatan yang selama ini misterius,” kata Ta-
runa Ikrar kepada Tempo akhir bulan lalu.
Dokter spesialis saraf dan anggota staf aka-
demik di University of California, School of
Medicine, Irvine, ini tergabung dalam tim
ilmuwan bersama Sandra Kuhlman, Ni-
cholas Olivas, Elaine Tring, Xiangmin Xu,
dan Joshua Trachtenberg.
Riset dilakukan terhadap mencit. Suk-
ses itu menguak mekanisme kerja jenis sel
saraf yang juga dijumpai pada otak manu-
sia. Itu sebabnya temuan yang ditulis da-
lam makalah berjudul ”A Disinhibitory Mi-
crocircuit Initiates Critical-Period Plastici-
ty in the Visual Cortex” yang dimuat dalam
jurnal Nature pada 25 Agustus lalu ini diya-
kinibisamenyediakanjalanbaruuntukpe-
nyembuhan penderita gangguan pengli-
hatan awal. ”Kelainan penglihatan dapat
diperbaiki dengan mengontrol saraf kunci
itu,” ujar Taruna.
Pada manusia, periode kritis pertum-
Ditemukan sel saraf tipe
penghambat yang berperan
dalam perkembangan
penglihatan. Berpotensi
menyembuhkan katarak dan
mata malas pada anak-anak.
KORTEKS VISUAL
Bagian otak yang
bertanggung jawab
terhadap proses
penglihatan.
RETINA
SARAF OPTIK
AREA VISUAL
THALAMUS
ILMU & TEKNOLOGI
10 NOVEMBER 2013 | | 55
buhan dan perkembangan fase awal peng-
lihatan terjadi pada anak-anak sebelum
berusia 7 tahun. Biasanya, katarak atau-
pun mata malas yang diderita anak-anak di
usia ini berlanjut menjadi cacat permanen,
meski telah dilakukan operasi pengangkat-
an katarak. Sebaliknya, peluang sukses le-
bih besar pada pembedahan katarak orang
dewasa.
JoshuaTrachtenberg,profesorneurobio-
logidiUniversityofCalifornia,LosAngeles,
serta Xiangmin Xu, asisten profesor anato-
mi dan neurobiologi di University of Cali-
fornia, Irvine, meyakini cacat penglihat-
an pada anak-anak sering disebabkan oleh
sel saraf penghambat yang tidak beker-
ja secara tepat selama periode kritis. ”Bisa
juga karena kelemahan visual selama masa
anak-anak,” ucap Xiangmin Xu, seperti di-
kutip Sciencedaily.
Otak mencit, seperti otak manusia, ter-
susundariselsarafpenghambat(inhibitory
neuron) dan sel saraf tipe pencetus (excita-
tory neuron). Direktur Pusat Riset Otak In-
donesia (IBRC) Universitas Surya, Irawan
Satriotomo, mengatakan saraf tipe peng-
hambat atau GABAergic neuron sama pen-
tingnya dengan saraf pencetus alias glu-
tamatergic neuron. ”Semuanya harus da-
lam keadaan seimbang atau homeostasis,”
ujarnya. Ibarat mobil, sel saraf pencetus
berfungsi sebagai pedal gas, sedangkan sel
saraf penghambat adalah remnya.
Dalam percobaan, tim ilmuwan menu-
tup salah satu mata mencit yang baru lahir.
Mereka merekam daerah korteks visual—
bagian otak yang bertanggung jawab ter-
hadap proses penglihatan. Mereka lantas
mengukur tingkat aktivitas sel saraf di dae-
rah itu saat mencit dikondisikan untuk me-
lihat gambar pada layar monitor. Hasilnya,
ketika satu mata tertutup, sel saraf di otak
menggantinya dengan cara meningkatkan
aktivitas.
Pengalaman indrawi awal pada mencit
menginstruksikan pematangan sirkuit sa-
raf di korteks visual. Kehilangan penglihat-
an pada satu mata secara permanen me-
nurunkan respons penglihatan dari mata
itu. Fenomena ini dikenal sebagai domina-
si mata plastisitas. Dari uji coba diketahui
bahwa aktivitas saraf pencetus pada kor-
teks visual mendadak turun hingga sepa-
ruhnya ketika penglihatan mencit dibatasi
pada satu mata. Namun secara bertahap
akan kembali normal dalam 24 jam.
Selain menemukan cara kerja sel saraf
penghambat, Taruna dan timnya mene-
mukan cara memulihkannya jika terjadi
gangguan. Resepnya adalah diazepamatau
clozapine. Pemberian kedua obat itu ter-
bukti mampu membuka kembali periode
kritis yang sempat terhenti karena ganggu-
an pada sel saraf penghambat. Cacat saraf
akibat berkurangnya kemampuan melihat
pada salah satu mata selama fase awal per-
kembangan di otak juga dapat diobati de-
ngan kedua senyawa tersebut.
Diazepam adalah obat penenang yang
berfungsi mengurangi stres pada sistem
saraf pusat. Adapun clozapine merupakan
obat antipsikotik yang berfungsi mengon-
trol pergerakan saraf. Taruna mengatakan
sistem saraf yang menjadi kunci perlam-
batan fungsi penglihatan merupakan fak-
tor dominan atas munculnya kerusakan
permanen pada penglihatan dan menye-
babkan kebutaan neurologi. ”Dengan pe-
ngetahuan ini, dokter akan berusaha men-
cegah perlambatan fungsi saraf pengham-
bat,” ujarnya.
Gangguan pada sel saraf penghambat
yang memediasi perkembangan penglihat-
an dapat memicu penyakit mata. Rupanya,
gangguan pada sel saraf penghambat yang
mengatur perkembangan fungsi tubuh
lainnya juga bisa berujung penyakit ber-
beda. Irawan mencontohkan kasus yang
dijumpai pada penyakit temporal lobe epi-
lepsy, Parkinson’s disease, dan Huntington’s
disease. ”Gangguan memicu kejang dan ge-
rak yang tak terkendali pada tubuh pende-
rita,” ucapnya.
Baik katarak maupun mata malas me-
nyerang jutaan penduduk dunia. Mata ma-
las disebabkan oleh tidak berfokusnya dua
mata pada obyek yang sama. Salah satu
mata mengalami rabun jauh atau rabun
dekat. Jika gangguan ini tidak segera di-
obati, otak atau sistem saraf lambat-laun
akan mengabaikan sinyal dari mata yang
sedang mencoba melihat obyek. Tak ada-
nya refleks atau sensitivitas bisa mengaki-
batkan kebutaan.
Kataraktidakkalahberbahaya.Kelainan
ini disebabkan oleh keruhnya lensa mata
yang mencegah cahaya masuk ke mata.
Dampaknya, pandangan mata tampak ber-
kabut sehingga mengganggu aktivitas. Ka-
tarak tidak hanya menimpa orang dewasa,
tapi juga menyerang anak-anak. Pembiar-
an katarak juga dapat berujung kebutaan.
Menurut Irawan, mata malas bisa dise-
babkan oleh banyak hal dan terkadang si-
fatnya sangat fisik. Demikian juga dengan
katarak. ”Jika kelainan karena kerusak-
an kornea atau lensa, kornea atau lensa itu
yang harus dikoreksi,” katanya. Meski be-
gitu, faktor genetik juga turut andil. Gang-
guan gen khusus mata pada kromosom no-
mor 15 pada manusia, misalnya, bisa me-
nyebabkan berbagai kelainan mata.
Tak ketinggalan faktor lingkungan dan
gaya hidup. Kekurangan asupan vitamin
A, paparan polusi, infeksi, dan kelainan
degeneratif dapat menyebabkan katarak
ataupun mata malas pada anak-anak. Ke-
biasaan anak melihat dengan cara yang sa-
lah juga berpengaruh. ”Anak yang pernah
terjatuh hingga mencederai sistem saraf
penglihatannya juga bisa menderita kela-
inan mata,” ujar Taruna.
Irawan mengatakan kelainan mata sela-
ma ini dideteksi lewat sejumlah teknologi
mutakhir, antara lain pemeriksaan gene-
tik, yakni teknologi imaging seperti funct-
ional MRI dan CT scan, serta tes klinik dan
biokimia untuk pemeriksaan dini penya-
kit saraf degeneratif secara umum. ”Saya
tidak tahu apakah ada pemeriksaan dini
untuk melihat gangguan fungsi penglihat-
an,” katanya mengomentari temuan Taru-
na dan koleganya yang diyakini bisa untuk
mendeteksi dini kelainan mata pada anak.
Taruna mengakui temuan ini masih da-
lam tahap uji laboratorium. Namun ilmu-
wan 44 tahun asal Makassar itu menyata-
kan akan melanjutkan penelitian ini pada
manusia atau uji klinis fase 1. Pada tahap
ini, saraf penglihatan yang terganggu akan
dipulihkan sehingga sehat kembali. ”Ke-
mampuan refraksi mata serta sensitivitas
retina dan saraf yang bertanggung jawab
terhadap penglihatan bakal ditingkatkan,”
ujarnya. ●MAHARDIKASATRIAHADI
Resepnya adalah
diazepam atau
clozapine. Pemberian
kedua obat itu terbukti
mampu membuka
kembali periode kritis
yang sempat terhenti
karena gangguan pada
sel saraf penghambat.
ILUSTRASI:RIZALZULFADLI

More Related Content

Similar to Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna ikrar

Similar to Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna ikrar (20)

Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 
Penyakit vertigo
Penyakit vertigoPenyakit vertigo
Penyakit vertigo
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
 
Referat parkinson
Referat parkinsonReferat parkinson
Referat parkinson
 
VERTIGO.pptx
VERTIGO.pptxVERTIGO.pptx
VERTIGO.pptx
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Prosedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mataProsedur diagnostik mata
Prosedur diagnostik mata
 
Sistem pernapasan kelas viii smp
Sistem pernapasan kelas viii smpSistem pernapasan kelas viii smp
Sistem pernapasan kelas viii smp
 
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
 
Konsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikusKonsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikus
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
Circadian rhythm
Circadian rhythmCircadian rhythm
Circadian rhythm
 
ALAT-ALAT INDRA MANUSIA.pptx
ALAT-ALAT INDRA MANUSIA.pptxALAT-ALAT INDRA MANUSIA.pptx
ALAT-ALAT INDRA MANUSIA.pptx
 
Fakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationFakomatosis Presentation
Fakomatosis Presentation
 
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnyaManual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
Manual csl-iv 2014-pemeriksaan-neurologik-lainnya
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Neural tube defect
Neural tube defectNeural tube defect
Neural tube defect
 
Strabismus
StrabismusStrabismus
Strabismus
 

More from Taruna Ikrar

neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome Taruna Ikrar
 
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)Taruna Ikrar
 
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrarObsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrarTaruna Ikrar
 
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrarIkon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrarTaruna Ikrar
 
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Taruna Ikrar
 
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...Taruna Ikrar
 
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...Taruna Ikrar
 
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014Taruna Ikrar
 
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)Taruna Ikrar
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...Taruna Ikrar
 
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito tarunaTaruna Ikrar
 
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20Taruna Ikrar
 
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...Taruna Ikrar
 
Kebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsiKebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsiTaruna Ikrar
 
Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...
Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...
Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...Taruna Ikrar
 
Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...
Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...
Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...Taruna Ikrar
 

More from Taruna Ikrar (20)

neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome neurophenomenology of savant syndrome
neurophenomenology of savant syndrome
 
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)
 
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrarObsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
Obsesi nobel fisiologi ikon majalah-gatra-tarunaikrar
 
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrarIkon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
Ikon majalah-gatra obsesi nobel fisiologi kedokteran-tarunaikrar
 
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
Mengawal Kewibawaan Ilmu Pengetahuan (Koran Sindo 21 Juni 2015 hal8
 
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
Penemuan terbaru ikar dkk-dalam menelusuri kunci utama tidur dan perasaan bah...
 
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
Pleistocene cave art from sulawesi indonesia (nature 13422) with cover (by Dr...
 
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
MIGRASI INTELEKTUAL (Interview dr Taruna Ikrar KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014
 
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
MIGRASI INTELEKTUAL KOMPAS, Rabu 2 Juli 2014 (Dr Taruna Ikrar, Interview)
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
Inspiring person (ilmu untuk manfaat bersama) koran seputar indonesia (sindo ...
 
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
(The neurosciences of glutamte) 55 61-- racikan neuro glutamate dito taruna
 
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
Solidaritas Dokter Indonesia Tribun timor 3 desember 2013 halaman 20
 
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
Ethical digest no 117 th x nov 2013 hlm 75 79 neuropharmacogenomic bipolar di...
 
Kebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsiKebobrokan pejabat publik dan korupsi
Kebobrokan pejabat publik dan korupsi
 
Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...
Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...
Kemujaraban dan pemanfaatan stem cell harian pelita 2013 09 19 hal 1 (taruna ...
 
Tribun timur
Tribun timurTribun timur
Tribun timur
 
Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...
Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...
Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by...
 

Recently uploaded

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 

Recently uploaded (20)

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 

Menguak misteri saraf penghambat terbitan TEMPO mengulas penemuan dr taruna ikrar

  • 1. MENGUAK MISTERISARAF PENGHAMBAT 54 | | 10 NOVEMBER 2013 K ABAR gembira bagi para penderita gangguan mata itu datang dari laboratorium neurologi University of Cali- fornia, Amerika Serikat. Para ilmuwan di sana berhasil menguak miste- ri sel saraf penghambat yang berperan da- lam perkembangan penglihatan. Sel saraf inidiyakinimenjadipemicuberbagaigang- guan mata, seperti katarak, juling, dan am- blyopia alias mata malas. Namun, ”Sel saraf penghambat meng- atur periode kritis perkembangan pengli- hatan yang selama ini misterius,” kata Ta- runa Ikrar kepada Tempo akhir bulan lalu. Dokter spesialis saraf dan anggota staf aka- demik di University of California, School of Medicine, Irvine, ini tergabung dalam tim ilmuwan bersama Sandra Kuhlman, Ni- cholas Olivas, Elaine Tring, Xiangmin Xu, dan Joshua Trachtenberg. Riset dilakukan terhadap mencit. Suk- ses itu menguak mekanisme kerja jenis sel saraf yang juga dijumpai pada otak manu- sia. Itu sebabnya temuan yang ditulis da- lam makalah berjudul ”A Disinhibitory Mi- crocircuit Initiates Critical-Period Plastici- ty in the Visual Cortex” yang dimuat dalam jurnal Nature pada 25 Agustus lalu ini diya- kinibisamenyediakanjalanbaruuntukpe- nyembuhan penderita gangguan pengli- hatan awal. ”Kelainan penglihatan dapat diperbaiki dengan mengontrol saraf kunci itu,” ujar Taruna. Pada manusia, periode kritis pertum- Ditemukan sel saraf tipe penghambat yang berperan dalam perkembangan penglihatan. Berpotensi menyembuhkan katarak dan mata malas pada anak-anak. KORTEKS VISUAL Bagian otak yang bertanggung jawab terhadap proses penglihatan. RETINA SARAF OPTIK AREA VISUAL THALAMUS ILMU & TEKNOLOGI
  • 2. 10 NOVEMBER 2013 | | 55 buhan dan perkembangan fase awal peng- lihatan terjadi pada anak-anak sebelum berusia 7 tahun. Biasanya, katarak atau- pun mata malas yang diderita anak-anak di usia ini berlanjut menjadi cacat permanen, meski telah dilakukan operasi pengangkat- an katarak. Sebaliknya, peluang sukses le- bih besar pada pembedahan katarak orang dewasa. JoshuaTrachtenberg,profesorneurobio- logidiUniversityofCalifornia,LosAngeles, serta Xiangmin Xu, asisten profesor anato- mi dan neurobiologi di University of Cali- fornia, Irvine, meyakini cacat penglihat- an pada anak-anak sering disebabkan oleh sel saraf penghambat yang tidak beker- ja secara tepat selama periode kritis. ”Bisa juga karena kelemahan visual selama masa anak-anak,” ucap Xiangmin Xu, seperti di- kutip Sciencedaily. Otak mencit, seperti otak manusia, ter- susundariselsarafpenghambat(inhibitory neuron) dan sel saraf tipe pencetus (excita- tory neuron). Direktur Pusat Riset Otak In- donesia (IBRC) Universitas Surya, Irawan Satriotomo, mengatakan saraf tipe peng- hambat atau GABAergic neuron sama pen- tingnya dengan saraf pencetus alias glu- tamatergic neuron. ”Semuanya harus da- lam keadaan seimbang atau homeostasis,” ujarnya. Ibarat mobil, sel saraf pencetus berfungsi sebagai pedal gas, sedangkan sel saraf penghambat adalah remnya. Dalam percobaan, tim ilmuwan menu- tup salah satu mata mencit yang baru lahir. Mereka merekam daerah korteks visual— bagian otak yang bertanggung jawab ter- hadap proses penglihatan. Mereka lantas mengukur tingkat aktivitas sel saraf di dae- rah itu saat mencit dikondisikan untuk me- lihat gambar pada layar monitor. Hasilnya, ketika satu mata tertutup, sel saraf di otak menggantinya dengan cara meningkatkan aktivitas. Pengalaman indrawi awal pada mencit menginstruksikan pematangan sirkuit sa- raf di korteks visual. Kehilangan penglihat- an pada satu mata secara permanen me- nurunkan respons penglihatan dari mata itu. Fenomena ini dikenal sebagai domina- si mata plastisitas. Dari uji coba diketahui bahwa aktivitas saraf pencetus pada kor- teks visual mendadak turun hingga sepa- ruhnya ketika penglihatan mencit dibatasi pada satu mata. Namun secara bertahap akan kembali normal dalam 24 jam. Selain menemukan cara kerja sel saraf penghambat, Taruna dan timnya mene- mukan cara memulihkannya jika terjadi gangguan. Resepnya adalah diazepamatau clozapine. Pemberian kedua obat itu ter- bukti mampu membuka kembali periode kritis yang sempat terhenti karena ganggu- an pada sel saraf penghambat. Cacat saraf akibat berkurangnya kemampuan melihat pada salah satu mata selama fase awal per- kembangan di otak juga dapat diobati de- ngan kedua senyawa tersebut. Diazepam adalah obat penenang yang berfungsi mengurangi stres pada sistem saraf pusat. Adapun clozapine merupakan obat antipsikotik yang berfungsi mengon- trol pergerakan saraf. Taruna mengatakan sistem saraf yang menjadi kunci perlam- batan fungsi penglihatan merupakan fak- tor dominan atas munculnya kerusakan permanen pada penglihatan dan menye- babkan kebutaan neurologi. ”Dengan pe- ngetahuan ini, dokter akan berusaha men- cegah perlambatan fungsi saraf pengham- bat,” ujarnya. Gangguan pada sel saraf penghambat yang memediasi perkembangan penglihat- an dapat memicu penyakit mata. Rupanya, gangguan pada sel saraf penghambat yang mengatur perkembangan fungsi tubuh lainnya juga bisa berujung penyakit ber- beda. Irawan mencontohkan kasus yang dijumpai pada penyakit temporal lobe epi- lepsy, Parkinson’s disease, dan Huntington’s disease. ”Gangguan memicu kejang dan ge- rak yang tak terkendali pada tubuh pende- rita,” ucapnya. Baik katarak maupun mata malas me- nyerang jutaan penduduk dunia. Mata ma- las disebabkan oleh tidak berfokusnya dua mata pada obyek yang sama. Salah satu mata mengalami rabun jauh atau rabun dekat. Jika gangguan ini tidak segera di- obati, otak atau sistem saraf lambat-laun akan mengabaikan sinyal dari mata yang sedang mencoba melihat obyek. Tak ada- nya refleks atau sensitivitas bisa mengaki- batkan kebutaan. Kataraktidakkalahberbahaya.Kelainan ini disebabkan oleh keruhnya lensa mata yang mencegah cahaya masuk ke mata. Dampaknya, pandangan mata tampak ber- kabut sehingga mengganggu aktivitas. Ka- tarak tidak hanya menimpa orang dewasa, tapi juga menyerang anak-anak. Pembiar- an katarak juga dapat berujung kebutaan. Menurut Irawan, mata malas bisa dise- babkan oleh banyak hal dan terkadang si- fatnya sangat fisik. Demikian juga dengan katarak. ”Jika kelainan karena kerusak- an kornea atau lensa, kornea atau lensa itu yang harus dikoreksi,” katanya. Meski be- gitu, faktor genetik juga turut andil. Gang- guan gen khusus mata pada kromosom no- mor 15 pada manusia, misalnya, bisa me- nyebabkan berbagai kelainan mata. Tak ketinggalan faktor lingkungan dan gaya hidup. Kekurangan asupan vitamin A, paparan polusi, infeksi, dan kelainan degeneratif dapat menyebabkan katarak ataupun mata malas pada anak-anak. Ke- biasaan anak melihat dengan cara yang sa- lah juga berpengaruh. ”Anak yang pernah terjatuh hingga mencederai sistem saraf penglihatannya juga bisa menderita kela- inan mata,” ujar Taruna. Irawan mengatakan kelainan mata sela- ma ini dideteksi lewat sejumlah teknologi mutakhir, antara lain pemeriksaan gene- tik, yakni teknologi imaging seperti funct- ional MRI dan CT scan, serta tes klinik dan biokimia untuk pemeriksaan dini penya- kit saraf degeneratif secara umum. ”Saya tidak tahu apakah ada pemeriksaan dini untuk melihat gangguan fungsi penglihat- an,” katanya mengomentari temuan Taru- na dan koleganya yang diyakini bisa untuk mendeteksi dini kelainan mata pada anak. Taruna mengakui temuan ini masih da- lam tahap uji laboratorium. Namun ilmu- wan 44 tahun asal Makassar itu menyata- kan akan melanjutkan penelitian ini pada manusia atau uji klinis fase 1. Pada tahap ini, saraf penglihatan yang terganggu akan dipulihkan sehingga sehat kembali. ”Ke- mampuan refraksi mata serta sensitivitas retina dan saraf yang bertanggung jawab terhadap penglihatan bakal ditingkatkan,” ujarnya. ●MAHARDIKASATRIAHADI Resepnya adalah diazepam atau clozapine. Pemberian kedua obat itu terbukti mampu membuka kembali periode kritis yang sempat terhenti karena gangguan pada sel saraf penghambat. ILUSTRASI:RIZALZULFADLI