Dokumen tersebut membahas implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat) untuk mencapai pendidikan tinggi berkualitas. Tri Dharma dijelaskan sebagai kewajiban utama perguruan tinggi yang perlu dilaksanakan secara terpadu dan bermutu untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang berkontribusi bagi masyarakat.
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi tri darma perguruan tinggi
1. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
PENDIDIKAN TINGGI YANG BERKUALITAS MELALUI IMPLEMENTASI TRI
DARMA PERGURUAN TINGGI
STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang
Sebagai lembaga atau organisasi
peraranan khusus yang amat penting dalam
agar makin mampu memberikan kontribusi bagi mutu
masyarakat. Tugas utama dosen adalah melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi.
Perguruan Tinggi merupakan bagian dari visi dan misi yang menjadi tujuan untuk seluruh
perguruan tinggi negeri dan swasta
perguruan tinggi dewasa ini bukan hanya sebatas kemampuan untuk menghasilkan lulusan
yang diukur secara akademik, melainkan keseleuruhan progaram dan lembaga
perguruan tinggi harus mampu membuktikan kulaitas
akuntabilitas.
Faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas suatu perguruan tinggi
diantaranya adalah kemampuan dosen dalam mel
tiinggi (Hidayat, 2013).
berkewajiban menyelengarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ,
sementara itu dalam UU no 12/2012 juga di nyatakan dengan tegas bahwa Tridarma
Perguraun Tinggi yang selanjutnya disebut Tridarma adalah kewajiban perguran tingi untuk
menyelengarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu perguruan tinggi haruslah mampu menghasilkan lulusan (output) yang
memiliki kepribadian tangguh, berkemampuan unggul, cerdas, kreatif, inofatif
mampu bersaing di dalam dan
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
PENDIDIKAN TINGGI YANG BERKUALITAS MELALUI IMPLEMENTASI TRI
DARMA PERGURUAN TINGGI
Sri Santi Ariani
STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang
Abstrak
Sebagai lembaga atau organisasi pendidikan tinggi, pergurun tinggi memiliki
nan khusus yang amat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia dan bangsa
agar makin mampu memberikan kontribusi bagi mutu hidup dan kehidupan manusia serta
Tugas utama dosen adalah melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi.
guruan Tinggi merupakan bagian dari visi dan misi yang menjadi tujuan untuk seluruh
perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Tuntutuan terhadap terhadap
an tinggi dewasa ini bukan hanya sebatas kemampuan untuk menghasilkan lulusan
yang diukur secara akademik, melainkan keseleuruhan progaram dan lembaga
perguruan tinggi harus mampu membuktikan kulaitas yang tinggi di dukung oleh
or yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas suatu perguruan tinggi
diantaranya adalah kemampuan dosen dalam melakasanakan tugas Tridarma Peruguruan
Dalam UU No 20/2003 disebutkan bahwa perguran tin
menyelengarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ,
sementara itu dalam UU no 12/2012 juga di nyatakan dengan tegas bahwa Tridarma
Perguraun Tinggi yang selanjutnya disebut Tridarma adalah kewajiban perguran tingi untuk
an pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu perguruan tinggi haruslah mampu menghasilkan lulusan (output) yang
memiliki kepribadian tangguh, berkemampuan unggul, cerdas, kreatif, inofatif
mampu bersaing di dalam dan di luar negeri. Oleh karena itu keberadaan perguran tinggi
52
PENDIDIKAN TINGGI YANG BERKUALITAS MELALUI IMPLEMENTASI TRI
un tinggi memiliki
meningkatkan sumber daya manusia dan bangsa
hidup dan kehidupan manusia serta
Tugas utama dosen adalah melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi. Tri Darma
guruan Tinggi merupakan bagian dari visi dan misi yang menjadi tujuan untuk seluruh
Tuntutuan terhadap terhadap
an tinggi dewasa ini bukan hanya sebatas kemampuan untuk menghasilkan lulusan
yang diukur secara akademik, melainkan keseleuruhan progaram dan lembaga-lebaga
ggi di dukung oleh
or yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas suatu perguruan tinggi
kasanakan tugas Tridarma Peruguruan
Dalam UU No 20/2003 disebutkan bahwa perguran tinggi
menyelengarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ,
sementara itu dalam UU no 12/2012 juga di nyatakan dengan tegas bahwa Tridarma
Perguraun Tinggi yang selanjutnya disebut Tridarma adalah kewajiban perguran tingi untuk
an pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karena itu perguruan tinggi haruslah mampu menghasilkan lulusan (output) yang
memiliki kepribadian tangguh, berkemampuan unggul, cerdas, kreatif, inofatif sehingga
ri. Oleh karena itu keberadaan perguran tinggi
2. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
mempunyai peranan yang pentig dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat.
perguruan tinggi tertuang dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguran Tinggi yaitu: Dharma
Pendidikan, Dharma Penelitia
Pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana mengujudkan
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi?
Jenis penelitian yang digunakan dalam kajian tulisan ini dalah
research, karena penelitian ini ingin memberikan gambaran (deskripsi) kondisi pelaksanaan
Tri Darmma Perguuran Tinggi. Nazir (2003:54) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode yang digunakan
adalah survei karena data dan informasi diperoleh dari hasil pengamatan di
perguran tinggi swasta di Lombok Timur
analisis para pakar dan sorotan media cetak dan media elektronik, serta opini masyarakat
luas.
PEMBAHASAN
Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
Sebagai organisasi pendidikan yang profesional dan berbas
tinggi perlu menyelengarakan Tridarma sebagai kewajiban utamanya dengan menerapkan
menejemen mutu serta mengembangkan sikap profesional dan ilmiah, sehigga proses
pendidikan yang dilaksanakan
pengetahuan , untuk itu , budaya dan struktur organisai harus dapat mendorong penciptaan
suasana belajar, iklim akademik, serta nilai
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
mempunyai peranan yang pentig dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat.
perguruan tinggi tertuang dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguran Tinggi yaitu: Dharma
Pendidikan, Dharma Penelitian dan Dharma Pengabdian masyarakat.
Pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana mengujudkan
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi?
enis penelitian yang digunakan dalam kajian tulisan ini dalah penelitian
, karena penelitian ini ingin memberikan gambaran (deskripsi) kondisi pelaksanaan
Tri Darmma Perguuran Tinggi. Nazir (2003:54) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode yang digunakan
adalah survei karena data dan informasi diperoleh dari hasil pengamatan di
perguran tinggi swasta di Lombok Timur, hasil wawancara dengan pelaku pendidikan, hasil
analisis para pakar dan sorotan media cetak dan media elektronik, serta opini masyarakat
Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
Sebagai organisasi pendidikan yang profesional dan berbasis peng
tinggi perlu menyelengarakan Tridarma sebagai kewajiban utamanya dengan menerapkan
menejemen mutu serta mengembangkan sikap profesional dan ilmiah, sehigga proses
pendidikan yang dilaksanakan dapat mendorong pada makin bekembangnya ilmu
engetahuan , untuk itu , budaya dan struktur organisai harus dapat mendorong penciptaan
suasana belajar, iklim akademik, serta nilai-nilai yang yang melingkup pelaksanaan
53
mempunyai peranan yang pentig dalam pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. Peran
perguruan tinggi tertuang dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguran Tinggi yaitu: Dharma
Pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana mengujudkan out put
pendidikan tinggi yang berkualitas melalui implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi?
penelitian deskriptive
, karena penelitian ini ingin memberikan gambaran (deskripsi) kondisi pelaksanaan
Tri Darmma Perguuran Tinggi. Nazir (2003:54) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah
suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode yang digunakan
adalah survei karena data dan informasi diperoleh dari hasil pengamatan di beberapa
l wawancara dengan pelaku pendidikan, hasil
analisis para pakar dan sorotan media cetak dan media elektronik, serta opini masyarakat
is pengetahuan, perguran
tinggi perlu menyelengarakan Tridarma sebagai kewajiban utamanya dengan menerapkan
menejemen mutu serta mengembangkan sikap profesional dan ilmiah, sehigga proses
dapat mendorong pada makin bekembangnya ilmu
engetahuan , untuk itu , budaya dan struktur organisai harus dapat mendorong penciptaan
nilai yang yang melingkup pelaksanaan
3. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Tridarma, sehingga kodusif dan berdampak kuat pada mutu hasil pendidikan, baik
maupun outcome-nya. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa proses pendidikan yang
dilaksanakan oleh perguruan tinggi harus memberi dampak pada lulusan, agar memberikan
kontribusi bagi masyarakat dan bangsa
Gambar 1.1 Alur Proses
Dalam konteks peneyelenggaraannya, tridarma perlu dilihat sebagai suatu kesatuan dalam proses
pendidikan di perguran tinggi, namun demikian memperlakukan masing
dalam suatu kekhususan tetap merup
peningkatan mutu masing-masing dharma dapat dilakukan sesuai deng
masing, dengan tetap melihat semua itu
tinggi yang diselengarakan oleh tiap perguan tinggi.
jenjang tertinggi, perguran tinggi menjadi tumpuan utama adalam peningkatan mutu SDM, dan
dalam hal ini menuntut penyelengaraaan proses pendidikan sebagaimana tercakup dari tridarma
yang efektif efisien dan bermutu, sehingga kontribsui masyarakat dan pemerintah dapat memberi
nilai tambah optimal bagi peningkatan mutu hidup dan kehidupan masyara
Akademik/Sarana
didikan
Pendidikan
Tinggi
Aktivitas
Pembelajaran
Perguran
Tinggi
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Tridarma, sehingga kodusif dan berdampak kuat pada mutu hasil pendidikan, baik
nya. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa proses pendidikan yang
dilaksanakan oleh perguruan tinggi harus memberi dampak pada lulusan, agar memberikan
kontribusi bagi masyarakat dan bangsa
Gambar 1.1 Alur Proses Tridarma Perguruan Tinggi
Dalam konteks peneyelenggaraannya, tridarma perlu dilihat sebagai suatu kesatuan dalam proses
pendidikan di perguran tinggi, namun demikian memperlakukan masing-masing dharma tersebut
dalam suatu kekhususan tetap merupakan hal penting untuk melihat bagaimana pengembang
masing dharma dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik masing
dengan tetap melihat semua itu dalam keterpaduan bagi pengingkatan mutu pendidikan
eh tiap perguan tinggi. Sebagaimana lembaga pendidikan formal pada
jenjang tertinggi, perguran tinggi menjadi tumpuan utama adalam peningkatan mutu SDM, dan
dalam hal ini menuntut penyelengaraaan proses pendidikan sebagaimana tercakup dari tridarma
yang efektif efisien dan bermutu, sehingga kontribsui masyarakat dan pemerintah dapat memberi
nilai tambah optimal bagi peningkatan mutu hidup dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
TRIDHARMA
Suasana Belajar/Iklim/Budaya
Akademik/Sarana
Pen
didikan
Pen
elitian
Pengabdian
Aktivitas
Pengabdian
Aktivitas
Penelitian
Aktivitas
Pembelajaran
54
Tridarma, sehingga kodusif dan berdampak kuat pada mutu hasil pendidikan, baik output-nya
nya. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa proses pendidikan yang
dilaksanakan oleh perguruan tinggi harus memberi dampak pada lulusan, agar memberikan
Dalam konteks peneyelenggaraannya, tridarma perlu dilihat sebagai suatu kesatuan dalam proses
masing dharma tersebut
gaimana pengembangan dan
karakteristik masing-
dalam keterpaduan bagi pengingkatan mutu pendidikan
Sebagaimana lembaga pendidikan formal pada
jenjang tertinggi, perguran tinggi menjadi tumpuan utama adalam peningkatan mutu SDM, dan
dalam hal ini menuntut penyelengaraaan proses pendidikan sebagaimana tercakup dari tridarma
yang efektif efisien dan bermutu, sehingga kontribsui masyarakat dan pemerintah dapat memberi
kat, bangsa dan negara.
Suasana Belajar/Iklim/Budaya
Pengabdian
Output Perguran
Tinggi
Outcome
Perguruan Tinggi
Pengabdian
4. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Gambar 2.1 Siklus Belajar dalam Tridarma Perguruan Tinggi
Pendidikan/pembelajaran pada dasarnya merupakan belajar akademik
pendalaman ilmu pengetahauan menjadi fokus utamanya. Penelitian merupakan belajar ilmiah
(scientific lerning) dengna fokus pada bagaimana penerapan prinsip
dalam konteks melihat dan menganalisa berbagai fenomena alam maupun sosial budaya yang
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, sendangkan pengabdian merupakan belajar sosial (
lerning) dimana fokus utamanya adalah bagaiamana memberik
pemberdayaan masyarakat melalui keterlibatan langsung di dalam kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu, tridarma merupakan model ideal bagi SDM yang pada akhirnya akan menjalani
kehidupan di masyarakat dengan lebih baik, bermu
masyarakat. Juga tridarma juga dilihat sebagai suatu sitem yang utuh, di amna pengembangan yagn
satu harus memperkuat bagi pengembangan yagn lainnya. Semua itu pada dasarnya ditujukan untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengna jenjang kualifikasi di persyaratkan
Beberapa dasar teori yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
1. Menejemen Pembelajaran di Perguruan Tinggi
Proses pembelajajaran merupakan kegiatan yang dil
kelembagaan /organisasasi, sehingga efektivitas dan mutunya akan dipengaruhi oleh
kebijakan perguruan tingggi dalam menciptakan kondisi yang kondusif dan suportif bagi
proses bagi pelaksanaan proses pembelajaraan, baik yang te
perasarana belajar maupun pengembangan kompetensi pendidiknya dalam melaksanakan
pembelajaran tersebut. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dilihat dalam suatu
konteks sistem orgnisasi
kembangkan melalui kepemimpinan dan manajemen akan menjadi faktor yang
Input
Pendidikan/Pembelajaran
(Academic lerning)
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Gambar 2.1 Siklus Belajar dalam Tridarma Perguruan Tinggi
Pendidikan/pembelajaran pada dasarnya merupakan belajar akademik (academic lerning
pendalaman ilmu pengetahauan menjadi fokus utamanya. Penelitian merupakan belajar ilmiah
) dengna fokus pada bagaimana penerapan prinsip-prinsip i
dalam konteks melihat dan menganalisa berbagai fenomena alam maupun sosial budaya yang
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, sendangkan pengabdian merupakan belajar sosial (
) dimana fokus utamanya adalah bagaiamana memberikan kontribusi bagi pembangunan,
pemberdayaan masyarakat melalui keterlibatan langsung di dalam kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu, tridarma merupakan model ideal bagi SDM yang pada akhirnya akan menjalani
kehidupan di masyarakat dengan lebih baik, bermutu dan kontribusi bagai peningkatan mutu hidup
masyarakat. Juga tridarma juga dilihat sebagai suatu sitem yang utuh, di amna pengembangan yagn
satu harus memperkuat bagi pengembangan yagn lainnya. Semua itu pada dasarnya ditujukan untuk
n yang berkualitas sesuai dengna jenjang kualifikasi di persyaratkan
Beberapa dasar teori yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
Menejemen Pembelajaran di Perguruan Tinggi
Proses pembelajajaran merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam suatu situasi
kelembagaan /organisasasi, sehingga efektivitas dan mutunya akan dipengaruhi oleh
kebijakan perguruan tingggi dalam menciptakan kondisi yang kondusif dan suportif bagi
proses bagi pelaksanaan proses pembelajaraan, baik yang tekait dengan sarana dan
perasarana belajar maupun pengembangan kompetensi pendidiknya dalam melaksanakan
pembelajaran tersebut. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dilihat dalam suatu
konteks sistem orgnisasi perguruan tinggi, di mana iklim dan budaya
kembangkan melalui kepemimpinan dan manajemen akan menjadi faktor yang
Pendidikan/Pembelajaran
(Academic lerning)
Penelitian
(Scientife
Lerning)
Pengabdian
Social
Lerning
55
Gambar 2.1 Siklus Belajar dalam Tridarma Perguruan Tinggi
(academic lerning) dimana
pendalaman ilmu pengetahauan menjadi fokus utamanya. Penelitian merupakan belajar ilmiah
prinsip ilmu pengetahauan
dalam konteks melihat dan menganalisa berbagai fenomena alam maupun sosial budaya yang
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, sendangkan pengabdian merupakan belajar sosial (socaial
an kontribusi bagi pembangunan,
pemberdayaan masyarakat melalui keterlibatan langsung di dalam kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu, tridarma merupakan model ideal bagi SDM yang pada akhirnya akan menjalani
tu dan kontribusi bagai peningkatan mutu hidup
masyarakat. Juga tridarma juga dilihat sebagai suatu sitem yang utuh, di amna pengembangan yagn
satu harus memperkuat bagi pengembangan yagn lainnya. Semua itu pada dasarnya ditujukan untuk
n yang berkualitas sesuai dengna jenjang kualifikasi di persyaratkan.
Beberapa dasar teori yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
aksanakan dalam suatu situasi
kelembagaan /organisasasi, sehingga efektivitas dan mutunya akan dipengaruhi oleh
kebijakan perguruan tingggi dalam menciptakan kondisi yang kondusif dan suportif bagi
kait dengan sarana dan
perasarana belajar maupun pengembangan kompetensi pendidiknya dalam melaksanakan
pembelajaran tersebut. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dilihat dalam suatu
perguruan tinggi, di mana iklim dan budaya akademik yang di
kembangkan melalui kepemimpinan dan manajemen akan menjadi faktor yang
Output/Outcome
Pengabdian
5. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Pembelajaran menujukkan mutu
pendidikan dalam tataran operasional yang menggabarkan proses mutu pendidikan di
perguruan tinggi, menurut (Burke dalam
pendidikan perguran tinggi ad
mencakup aspek-aspek berikut
Learning objectives
Tujuan pembelajaran/belajar menujukkan beberapa komponen penting yaitu: 1)
pengetahuan dan kemampuan lulusan, 2) pengemba
pengetahuan dan kapabilitias yang dimiliki mahasiswa sebelumnya, 3)
mengembangkan prospek kerja mahasiswa, serta me
berkontribusi dalam kehidupan sosial dan mutu hidup.
Curicular design
urutan serta perspekrif yang digunakannya, 2)
program yang diabil mahasis
Teaching and learning activities
pembelajaran, 2) metode pembelajaran yang mempertimbangkan belajar aktif
keterlibatan mahasiswa serta pemberian kesempatan um
Studen learning assaessment
indikator yang digunakan menilai yang terintegritas dengan tujuan belajar, 2)
kemampuan membandingkan awal dan akhir dari pembelajaran, 3) bagaimana
hasil penilaian dipergunakan untuk perbaikan dosen dan mahasiswa.
Implementation quality assurance
keterjaminan kurikulum tersampaikan, 2) konsistensi pelaksanaan pembelajaran, 3)
penilaian dilakukan terencana dan penggu
efektif.
2. On the job assigment
perusahaan yang memberikan kerja nyata kepada lulusanya sehingga proses
berjalan dan kompetensi kerja standar da
3. Mengefektifkan Proses Pembelajaran
Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran, sebagai suatu cara
mengimplementasikan sistem dalam melihat ba
dengan berbagai aspek yang terkait yang akan memberi pengaruh p
pembelajaran. Dalam hal ini kemampuan dan sisi keahlian doesn sangat di uji untuk
menarik dan mempengaruhi mahasiswa sela
langkah penting untuk mengefektikan pembelajaran yang dikemukaan oleh Bo
Nowlin (dalam Uhar Suharsaputra. 2015) yaitu:
1. Demand their best
Katakakan pada mahasiswa
mahasiswanya dengan menetapka
akademik dan prestasi pribad
penting namun tidk berarti standar dan harapan pada mereka rendah.
2. Use real-word example
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Pembelajaran menujukkan mutu
pendidikan dalam tataran operasional yang menggabarkan proses mutu pendidikan di
nggi, menurut (Burke dalam Uhar Suharsaputra:236) salah satu proses mutu
pendidikan perguran tinggi adalah domain proses mutu (Quality Prsoses Domains
aspek berikut:
Learning objectives (tujuan pembelajaran/belajar)
pembelajaran/belajar menujukkan beberapa komponen penting yaitu: 1)
pengetahuan dan kemampuan lulusan, 2) pengembangan kemampuan berdasarkan
pengetahuan dan kapabilitias yang dimiliki mahasiswa sebelumnya, 3)
mengembangkan prospek kerja mahasiswa, serta mengembangkan kemampuan
berkontribusi dalam kehidupan sosial dan mutu hidup.
Curicular design (rancangan kurikulum) berkaitan dengan 1) materi/bahan ajar,
urutan serta perspekrif yang digunakannya, 2) keterkaitan bahan ajar dengan
program yang diabil mahasiswa serta tujuan belajar dari program tersebut.
Teaching and learning activities (kegiatan belajar mengajar) mencakup 1) organisasi
pembelajaran, 2) metode pembelajaran yang mempertimbangkan belajar aktif
keterlibatan mahasiswa serta pemberian kesempatan umpan balik dari mahasiswa.
Studen learning assaessment (penilaian hasil belajar) mencakup 1) ukuran dan
indikator yang digunakan menilai yang terintegritas dengan tujuan belajar, 2)
kemampuan membandingkan awal dan akhir dari pembelajaran, 3) bagaimana
l penilaian dipergunakan untuk perbaikan dosen dan mahasiswa.
Implementation quality assurance (pelaksanaan penjamin mutu
keterjaminan kurikulum tersampaikan, 2) konsistensi pelaksanaan pembelajaran, 3)
penilaian dilakukan terencana dan penggunaan hasil penilaian dilakukan secara
On the job assigment perguruan tinggi melakukan kerjasa sama deng
memberikan kerja nyata kepada lulusanya sehingga proses
berjalan dan kompetensi kerja standar dapat dipenuhi.
Mengefektifkan Proses Pembelajaran
Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran, sebagai suatu cara
asikan sistem dalam melihat bagaimana proses pembelajaran terjadi
berbagai aspek yang terkait yang akan memberi pengaruh p
pembelajaran. Dalam hal ini kemampuan dan sisi keahlian doesn sangat di uji untuk
menarik dan mempengaruhi mahasiswa selama mengikuti aktivitas perkuliahan. Beberapa
langkah penting untuk mengefektikan pembelajaran yang dikemukaan oleh Bo
Nowlin (dalam Uhar Suharsaputra. 2015) yaitu:
Demand their best
Katakakan pada mahasiswa bahwa sebagai dosen mengaharpkan yang terbaik dari
mahasiswanya dengan menetapkan standar yang tinggi untuk mencapai prestasi
akademik dan prestasi pribadi. Meskipun fokus pada pelanggan /mahasiswa itu
penting namun tidk berarti standar dan harapan pada mereka rendah.
word example
56
menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Pembelajaran menujukkan mutu
pendidikan dalam tataran operasional yang menggabarkan proses mutu pendidikan di
:236) salah satu proses mutu
Quality Prsoses Domains) yang
pembelajaran/belajar menujukkan beberapa komponen penting yaitu: 1)
gan kemampuan berdasarkan
pengetahuan dan kapabilitias yang dimiliki mahasiswa sebelumnya, 3)
ngembangkan kemampuan
berkaitan dengan 1) materi/bahan ajar,
keterkaitan bahan ajar dengan
wa serta tujuan belajar dari program tersebut.
mencakup 1) organisasi
pembelajaran, 2) metode pembelajaran yang mempertimbangkan belajar aktif
pan balik dari mahasiswa.
mencakup 1) ukuran dan
indikator yang digunakan menilai yang terintegritas dengan tujuan belajar, 2)
kemampuan membandingkan awal dan akhir dari pembelajaran, 3) bagaimana
l penilaian dipergunakan untuk perbaikan dosen dan mahasiswa.
elaksanaan penjamin mutu) mencakup 1)
keterjaminan kurikulum tersampaikan, 2) konsistensi pelaksanaan pembelajaran, 3)
naan hasil penilaian dilakukan secara
ruan tinggi melakukan kerjasa sama dengan indsutri atau
memberikan kerja nyata kepada lulusanya sehingga proses learning dapat
Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran, sebagai suatu cara
gaimana proses pembelajaran terjadi
berbagai aspek yang terkait yang akan memberi pengaruh pada keefektifan
pembelajaran. Dalam hal ini kemampuan dan sisi keahlian doesn sangat di uji untuk
mengikuti aktivitas perkuliahan. Beberapa
langkah penting untuk mengefektikan pembelajaran yang dikemukaan oleh Bonvillian dan
bahwa sebagai dosen mengaharpkan yang terbaik dari
standar yang tinggi untuk mencapai prestasi
da pelanggan /mahasiswa itu
penting namun tidk berarti standar dan harapan pada mereka rendah.
6. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Dorong mahasiswa untuk mencari materi ajar di luar (pustakaan, memiliki buku,
dan lain-lain) berikan mahasiswa kehidupa
yang berkaitan deng
belajar dengan bekerja sama dalam pengalaman belajar.
3. Show intrest and respect for student
Hormatilah mahasiswa, jangan arogan dalam berintrak
panggil mahasiswa
melaksanakannya.
4. Be flexible
Bersikaplah adil pada mahasiswa yang tidak hadir dan tidak menyelesaikana tugas
dengan alasan yang logis dan jujur. Katakan sejujurnya bila a
mahasiswa yang tidak bisa dijawab kemudian jawablah pada
berikutnya, jika dosen tidak hadir karena alasan darurat buatlah catatan /materi
untuk disampaiakn ke mahasiswa, pedulilah pada aktivitas mahasiswa di luar mata
kuliah yang di
5. Show concern for their letarning
Bicaralah dengan jelas
dan komentar mahasiswa, hindari menjelaskan terlalu cepat yang bisa membuat
mahasiswa tida
dengan materi, dorong mahasiswa bertanya jika
degan mahasiswa degan mahasiswa yang kesulitan memahami.
6. Be awre of student uniqueness
Sadari bahwa mahasiswa punya keunikan dalam kecerdasan, motivasi, dan
dorongan, serta gender juga ras, hindari komentar streotip dan yang ber
mengejek.
7. Use variety of instructional methods
Gunakan berbagai metode sesuai kebutuhan, yang penting mampu membuat
mahasiswa aktif dalam belajar dan memahami apa
kasus, diskusi,
8. Try a mix of learning projects
Gunakan sebagai macam proyek belajar, sperti membuat makalah, analisa kritis,
presentasi hasil penelitian, baik individi maupun kelompok, kunjungan belajar,
pemecahan masalah, kegiatan lapangan da lain
9. Use available equipment
Gunakan perlengkapan pembelajaran yang ada
OHP atau LCD
10. Advocate teamwork an cooperation
Dorong untuk melakukan aktivitas belajar kelompok, buat kelompok studi, atau
tim untuk suatu proyek belajar. Dorong pula mahasiswa untuk ikut
organisasi kampus.
11. Students learn best by doing
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Dorong mahasiswa untuk mencari materi ajar di luar (pustakaan, memiliki buku,
lain) berikan mahasiswa kehidupan yang nyata untuk dianalisis/dikaji
yang berkaitan dengan materi ajar, dan biarkan mahasiswa untuk berbagi dan
belajar dengan bekerja sama dalam pengalaman belajar.
Show intrest and respect for student
Hormatilah mahasiswa, jangan arogan dalam berintraki dan berkomunikasi,
panggil mahasiswa dengan menggunakan nama dan dorong
melaksanakannya.
Bersikaplah adil pada mahasiswa yang tidak hadir dan tidak menyelesaikana tugas
dengan alasan yang logis dan jujur. Katakan sejujurnya bila a
mahasiswa yang tidak bisa dijawab kemudian jawablah pada
, jika dosen tidak hadir karena alasan darurat buatlah catatan /materi
untuk disampaiakn ke mahasiswa, pedulilah pada aktivitas mahasiswa di luar mata
yang diajarkan karena mahasiswa juga mengikuti mata kuliah lainnya
Show concern for their letarning
Bicaralah dengan jelas untuk dapat diikuti catatan mahasiswa, degar pertanyaan
dan komentar mahasiswa, hindari menjelaskan terlalu cepat yang bisa membuat
mahasiswa tidak memahami, hidari diskusi panjang pada hal yang tidak terkait
materi, dorong mahasiswa bertanya jika tidak mengerti, bersabarlah
degan mahasiswa degan mahasiswa yang kesulitan memahami.
Be awre of student uniqueness
Sadari bahwa mahasiswa punya keunikan dalam kecerdasan, motivasi, dan
dorongan, serta gender juga ras, hindari komentar streotip dan yang ber
Use variety of instructional methods
Gunakan berbagai metode sesuai kebutuhan, yang penting mampu membuat
mahasiswa aktif dalam belajar dan memahami apa yang diajarkan,
kasus, diskusi, role playing, latihan, simulasi dan lain-lain.
Try a mix of learning projects
Gunakan sebagai macam proyek belajar, sperti membuat makalah, analisa kritis,
presentasi hasil penelitian, baik individi maupun kelompok, kunjungan belajar,
pemecahan masalah, kegiatan lapangan da lain-lain.
ble equipment
perlengkapan pembelajaran yang ada secara optimal seperi
LCD, proyektor film jika memang tersedia.
Advocate teamwork an cooperation
Dorong untuk melakukan aktivitas belajar kelompok, buat kelompok studi, atau
tim untuk suatu proyek belajar. Dorong pula mahasiswa untuk ikut
organisasi kampus.
Students learn best by doing
57
Dorong mahasiswa untuk mencari materi ajar di luar (pustakaan, memiliki buku,
n yang nyata untuk dianalisis/dikaji
materi ajar, dan biarkan mahasiswa untuk berbagi dan
i dan berkomunikasi,
dengan menggunakan nama dan dorong juga mereka
Bersikaplah adil pada mahasiswa yang tidak hadir dan tidak menyelesaikana tugas
dengan alasan yang logis dan jujur. Katakan sejujurnya bila ada pertanyaan
mahasiswa yang tidak bisa dijawab kemudian jawablah pada pertemuan
, jika dosen tidak hadir karena alasan darurat buatlah catatan /materi
untuk disampaiakn ke mahasiswa, pedulilah pada aktivitas mahasiswa di luar mata
ajarkan karena mahasiswa juga mengikuti mata kuliah lainnya
untuk dapat diikuti catatan mahasiswa, degar pertanyaan
dan komentar mahasiswa, hindari menjelaskan terlalu cepat yang bisa membuat
ang pada hal yang tidak terkait
tidak mengerti, bersabarlah
degan mahasiswa degan mahasiswa yang kesulitan memahami.
Sadari bahwa mahasiswa punya keunikan dalam kecerdasan, motivasi, dan
dorongan, serta gender juga ras, hindari komentar streotip dan yang bersifat
Gunakan berbagai metode sesuai kebutuhan, yang penting mampu membuat
yang diajarkan, ceramah, studi
Gunakan sebagai macam proyek belajar, sperti membuat makalah, analisa kritis,
presentasi hasil penelitian, baik individi maupun kelompok, kunjungan belajar,
secara optimal seperi white board,
Dorong untuk melakukan aktivitas belajar kelompok, buat kelompok studi, atau
tim untuk suatu proyek belajar. Dorong pula mahasiswa untuk ikut dalam
7. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Minatalah mahasiswa mempresntasikan pekerjaanya dikelas dan
menghubungkan materi
untuk mengalami kejadian yang empiris bisa dirasak
untuk mengkritisi pendapat atau ide
12. Get frequent feesback from student
Tanayakan pa
tidak atau kurang dipahami, dan respon deng
mendorong mahasiswa untuk secara bebas juga sering melakukanya lagi.
Dengarkan dan perhatikan dengan serius komenta
perkuliahan ringkaskan poin
menghubunginya sesudah kelas berakhir.
13. Seesk feedback from colleagues
Tanyakan teman s
dijalankan, dan
minta masukan untuk mengatasi
14. Gives students constructive feedback
Beri umpan balik pada mahasiswa yang bersifat konstruktif, s
hasil ujian/ulangan yang telah juga tugas
kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi tentang kemajuan belajar, terutama
yang mengalami kesulitan.
15. Be accesible and approachable
Berikan kemungkinan mahasiswa untuk dapat menemui dosen
dosen yang sulit
nomor telepon dosen jadikan mahasiswa nyaman bila berkomunikasi dengan
dosen, baik di kampus maupun di rumah atau tempat lainnya.
16. Encourage student
Ikuti dan berpartisipasilah dalam kegiatan
mahasiswa, ciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa di luar
kelas,sekali-kali ikutlah diskusi atau pertemuan yang diselengarakan mahasiswa.
17. Be a good advisor
Ketahui saran anda (do
berikan sarana yang hati
dorong mahasiwa untuk berkonsultasi dengan anda.
Temuan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Berdasarkan data empirik yang ditemukan maka dapat diketahui terdapat beberapa pokok persoalan
yang dapat menghabat keberhasilan perguran tinggi daam melaksanakan Tri Darma Perguran Tinggi
yaitu:
1. Kurang Memadai Sarana dan Prasarana di Pendidikan Tinggi
Saat kondisi sarana prasarana kampus perguruan tinggi di Indonesia
belum memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang bermutu. Fenomena ini
Tidak hanya di daerah
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Minatalah mahasiswa mempresntasikan pekerjaanya dikelas dan
menghubungkan materi ajar denga kejadian diluar, gunakan simulasi, role
untuk mengalami kejadian yang empiris bisa dirasakan, dan dorong mahasiswa
untuk mengkritisi pendapat atau ide-ide yang lain.
Get frequent feesback from student
Tanayakan pada mahasiswa apa yang didapat dari suatu perkuliahan, apa yang
tidak atau kurang dipahami, dan respon dengan umpan balik yang dapat
mendorong mahasiswa untuk secara bebas juga sering melakukanya lagi.
arkan dan perhatikan dengan serius komentar opini m
perkuliahan ringkaskan poin-poin utama, dan katakan bagi yang belu paham dapat
menghubunginya sesudah kelas berakhir.
Seesk feedback from colleagues
kan teman sditemuiejawat untuk menilai kelas/pembelajaran yang telah
dijalankan, dan tanya mereka masalah yang dihadapi dalam pembelajaran serta
minta masukan untuk mengatasi dan atau memperbaiki pembelajar
Gives students constructive feedback
Beri umpan balik pada mahasiswa yang bersifat konstruktif, s
ujian/ulangan yang telah juga tugas-tugas yang sudah diterima, berikan
kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi tentang kemajuan belajar, terutama
yang mengalami kesulitan.
Be accesible and approachable
Berikan kemungkinan mahasiswa untuk dapat menemui dosen
dosen yang sulit ditemui, buat janji untuk dapat ketemu dan berikan mahasiswa
nomor telepon dosen jadikan mahasiswa nyaman bila berkomunikasi dengan
dosen, baik di kampus maupun di rumah atau tempat lainnya.
Encourage student-faculty interaction
Ikuti dan berpartisipasilah dalam kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk
mahasiswa, ciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa di luar
kali ikutlah diskusi atau pertemuan yang diselengarakan mahasiswa.
Be a good advisor
ahui saran anda (dosen ), dengar komentar, pertanyaan, dan perhatikan,
berikan sarana yang hati-hati dan masuk akal terkait dengan masalah akademik,
dorong mahasiwa untuk berkonsultasi dengan anda.
Temuan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
data empirik yang ditemukan maka dapat diketahui terdapat beberapa pokok persoalan
yang dapat menghabat keberhasilan perguran tinggi daam melaksanakan Tri Darma Perguran Tinggi
Kurang Memadai Sarana dan Prasarana di Pendidikan Tinggi
arana prasarana kampus perguruan tinggi di Indonesia
belum memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang bermutu. Fenomena ini
Tidak hanya di daerah terpencil akan tetapi di kota-kota besar sekalipun masih kita
58
Minatalah mahasiswa mempresntasikan pekerjaanya dikelas dan untuk
nakan simulasi, role-play
n, dan dorong mahasiswa
da mahasiswa apa yang didapat dari suatu perkuliahan, apa yang
umpan balik yang dapat
mendorong mahasiswa untuk secara bebas juga sering melakukanya lagi.
opini mahasiwa, di akhir
poin utama, dan katakan bagi yang belu paham dapat
mbelajaran yang telah
tanya mereka masalah yang dihadapi dalam pembelajaran serta
dan atau memperbaiki pembelajaran kedepan.
Beri umpan balik pada mahasiswa yang bersifat konstruktif, segera kembalikan
tugas yang sudah diterima, berikan
kesempatan mahasiswa untuk berdiskusi tentang kemajuan belajar, terutama
Berikan kemungkinan mahasiswa untuk dapat menemui dosen , indari menjadi
ditemui, buat janji untuk dapat ketemu dan berikan mahasiswa
nomor telepon dosen jadikan mahasiswa nyaman bila berkomunikasi dengan
dosen, baik di kampus maupun di rumah atau tempat lainnya.
kegiatan yang dirancang untuk
mahasiswa, ciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa di luar
kali ikutlah diskusi atau pertemuan yang diselengarakan mahasiswa.
aan, dan perhatikan,
hati dan masuk akal terkait dengan masalah akademik,
data empirik yang ditemukan maka dapat diketahui terdapat beberapa pokok persoalan
yang dapat menghabat keberhasilan perguran tinggi daam melaksanakan Tri Darma Perguran Tinggi
arana prasarana kampus perguruan tinggi di Indonesia masih banyak yang
belum memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang bermutu. Fenomena ini
kota besar sekalipun masih kita
8. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
temukan, seperti masih t
pembelajaran sebuah perguruan tinggi
sebagai proses kegiatan belajar mengajar,
perpustakaan kampus,
pembelajaran dan lain
ini juga termasuk konsep pengadaan alat
dan internet
2. Belum Optimalnya Kinerja Tena
Pendidikan di Indonesia jauh tertinggal leh negara
lain kinerja dan kemampuan serta kompetensi Sumber Daya Manusia Akademisi,
seperti, pimpinan, staf, dosen dan karyawan yang belum memenuhi k
kualifikasi yang sesuai dengan posisi dan jabatan yang diemban.
Perguruan Tinggi sangat penting bagi kemajuan institusinya. Oleh karena itu
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai unsur dominan dalam proses
pembelajaran diarahkan untuk dapat meningkatakan kualifikasi kompetensi dan
profesionalisme
3. Belum Tertata dengan Baik M
Perguaran Tinggi harus melakukan pembenahan internal dan menata kembali
pengelolaan organisasinya melalui perubah
dan prosedur, sampai kepada budaya organisasi, kompetensi dan gaya kerja pimpinan,
struktural, dosen dan karyawan. Menginagat kompleksitas masalh yang harus
dibebani,maka membenahi dan menata ulang pengelolaan pe
mudah. Namun pembenahan ini harus dilakukan mengingat tantangan saat ini dan masa
depan semakin berat kompleks. Oleh karena itu perguran tinggi dituntut untuk
melaksanakaninovasi manajemen kelembagagaan (institusi) pendidikan secara sit
total dan mendasar dengan sasaran utamanya adalah perubahan orientasi, pandangan
(visi), cara berpikir dan pola perilaku nyata (acation)sebagai manifestasi adanya
perubahan orientasi dan serta cara berpikir.
4. Belum optimal kualitas Perguruan Tinggi
Rendahnya kualitas lulusan perguran tinggi dapat dilihat dari fenomena yang terjadi di
masyarkat yaitu ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi kurang relevan dengan
kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan sehingga berdampak pada tingkat
pengangguran intelektual, sebagian besar lulusan pendidikan tinggi hanya bisa menjadi
buruh atau karyawan, persentasi lulusan perguruan tinggi yng mampu menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri belum optimal.
Penyebab Rendah Kualitas Lulusan
Secara umum yang menjadi pen
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
a. Masukan (input)(
Perkulian yang berlaku di program Starata Satu (S1) kurang mengarah pada
usaha mempersiapkan mahasiswa dapat terjun langsung kemasyarkat luas,
dunia usaha maupun dunia industri
berorientasi pada pengkajian dan pemahaman teori
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
temukan, seperti masih terdapat ruang kelas yang tidak layak sebagai tempat proses
pembelajaran sebuah perguruan tinggi, masih terdapat ruangan y
sebagai proses kegiatan belajar mengajar, terbatasnya buku refrensi yang dimiliki buku
perpustakaan kampus,serta kurang memadainya alat laboratorium /prakte
pembelajaran dan lain-lain yang sangat diperlukan bagi proses pembelajaran, dalam hal
ini juga termasuk konsep pengadaan alat-alat komunikasi dan seperangkat kompute
Belum Optimalnya Kinerja Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Pendidikan di Indonesia jauh tertinggal leh negara-negara lain yang disebabkan antara
lain kinerja dan kemampuan serta kompetensi Sumber Daya Manusia Akademisi,
seperti, pimpinan, staf, dosen dan karyawan yang belum memenuhi k
kualifikasi yang sesuai dengan posisi dan jabatan yang diemban. Peran para dosen di
Perguruan Tinggi sangat penting bagi kemajuan institusinya. Oleh karena itu
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai unsur dominan dalam proses
embelajaran diarahkan untuk dapat meningkatakan kualifikasi kompetensi dan
Belum Tertata dengan Baik Manajemen Perguran Tinggi
Perguaran Tinggi harus melakukan pembenahan internal dan menata kembali
pengelolaan organisasinya melalui perubahan paradigma, strategi ,tata kelola, sistem
dan prosedur, sampai kepada budaya organisasi, kompetensi dan gaya kerja pimpinan,
struktural, dosen dan karyawan. Menginagat kompleksitas masalh yang harus
dibebani,maka membenahi dan menata ulang pengelolaan perguruan tingg tidak
pembenahan ini harus dilakukan mengingat tantangan saat ini dan masa
depan semakin berat kompleks. Oleh karena itu perguran tinggi dituntut untuk
melaksanakaninovasi manajemen kelembagagaan (institusi) pendidikan secara sit
total dan mendasar dengan sasaran utamanya adalah perubahan orientasi, pandangan
(visi), cara berpikir dan pola perilaku nyata (acation)sebagai manifestasi adanya
perubahan orientasi dan serta cara berpikir.
Belum optimal kualitas Perguruan Tinggi
Rendahnya kualitas lulusan perguran tinggi dapat dilihat dari fenomena yang terjadi di
masyarkat yaitu ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi kurang relevan dengan
kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan sehingga berdampak pada tingkat
intelektual, sebagian besar lulusan pendidikan tinggi hanya bisa menjadi
buruh atau karyawan, persentasi lulusan perguruan tinggi yng mampu menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri belum optimal.
Penyebab Rendah Kualitas Lulusan
Secara umum yang menjadi peneybab rendahnya kualitas lulusan pendidikan tinggi
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
Masukan (input)(
Perkulian yang berlaku di program Starata Satu (S1) kurang mengarah pada
usaha mempersiapkan mahasiswa dapat terjun langsung kemasyarkat luas,
ia usaha maupun dunia industri. Banyaknya materi perkuliahan hanya
berorientasi pada pengkajian dan pemahaman teori-teori yang kurang dimbangi
59
erdapat ruang kelas yang tidak layak sebagai tempat proses
masih terdapat ruangan yang masih kosong
terbatasnya buku refrensi yang dimiliki buku
ainya alat laboratorium /prakte , media
lain yang sangat diperlukan bagi proses pembelajaran, dalam hal
komunikasi dan seperangkat komputer
negara lain yang disebabkan antara
lain kinerja dan kemampuan serta kompetensi Sumber Daya Manusia Akademisi,
seperti, pimpinan, staf, dosen dan karyawan yang belum memenuhi kompetensi dan
Peran para dosen di
Perguruan Tinggi sangat penting bagi kemajuan institusinya. Oleh karena itu
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai unsur dominan dalam proses
embelajaran diarahkan untuk dapat meningkatakan kualifikasi kompetensi dan
Perguaran Tinggi harus melakukan pembenahan internal dan menata kembali
, strategi ,tata kelola, sistem
dan prosedur, sampai kepada budaya organisasi, kompetensi dan gaya kerja pimpinan,
struktural, dosen dan karyawan. Menginagat kompleksitas masalh yang harus
rguruan tingg tidak
pembenahan ini harus dilakukan mengingat tantangan saat ini dan masa
depan semakin berat kompleks. Oleh karena itu perguran tinggi dituntut untuk
melaksanakaninovasi manajemen kelembagagaan (institusi) pendidikan secara sitemik,
total dan mendasar dengan sasaran utamanya adalah perubahan orientasi, pandangan
(visi), cara berpikir dan pola perilaku nyata (acation)sebagai manifestasi adanya
Rendahnya kualitas lulusan perguran tinggi dapat dilihat dari fenomena yang terjadi di
masyarkat yaitu ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi kurang relevan dengan
kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan sehingga berdampak pada tingkat
intelektual, sebagian besar lulusan pendidikan tinggi hanya bisa menjadi
buruh atau karyawan, persentasi lulusan perguruan tinggi yng mampu menciptakan
eybab rendahnya kualitas lulusan pendidikan tinggi
Perkulian yang berlaku di program Starata Satu (S1) kurang mengarah pada
usaha mempersiapkan mahasiswa dapat terjun langsung kemasyarkat luas,
. Banyaknya materi perkuliahan hanya
teori yang kurang dimbangi
9. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
dengan logika praktis yang terjadi di lapangan. Buku refrensi yang digunakan
oleh dosen kuran gmemberikan arahan
kondisi yang terjadi di dunia nyata. Bahkan mata kuliah yang besifat praktis pun
disampaikan secara teoritis sehingga tercipta suasana belajar yang kurang
kondusif, ditambah kurangnya kelengkapan sarana dan perasarana
pembelajaran,serta minimnya pelatihan tenaga pendidikan dan kependidikan.
b. Proses penyelenggaraan perguruan tinggi
Masih terdapat perguran tinggi yang tidak sesuai deng
memadatkan waktu belajar, mengurangi frekuensi pertemuan/ tatap muka.
Dengan demikian agar lulusan (output
siap apakai di dunia usaha maupun dunia industri dan masyarakat maka salah satu a
tempu adalah:
1. Perguruan tingi harus mempunayai sistem pend
berarti pendidikan di perguran tinggi, baik dari kurikulum, mata kuliah hingga car abelajar
harus menyesuaikan dengan kondisi rill yang sedang berkembang di masyrakat
2. Kurikulum program studi harus berbasis kompetens
terus dikaji materinya agar mempunayai cakupan dan batasan
epistemologi, relevan dengna kebutuhan masyarakat, dan dinamsi sesuai deng
dinamaika kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang
jelas batasan-batasan yang dimaksudkan agar suatu mata kuliah atau bidang studi atau
suatu program studi jelas perbedaan dengan
diidentifikasi ,tetapi arah masing
masyarakat , yang meruapakan tantangan karena memerlukan sinergi anatara mahasiswa
dan dosen yang kreatip dan kritis
3. Prose pembelajaran yang terkendali, berarti dosen mampu menyediakan sumber
pembelajaran dn mampu menjaga pr
memenuhi kepuasan dan kebutuhan mahasiswa
4. Standar lulusan (output
lulusan (output) dapat memnuhi kebutuhan masyarakt akan penyediaan tenaga
kerjaterampil dan siap kerja di lapangan
Pemecahan Persoalan deng
1. Kebijakan:Terwujud out put dan out come perguruan tinggi yang berkualitas
2. Strategi dan Upaya
Untuk melaksanakan kebijakan teresbut
upaya mengacu pa a penomena yang terjadi di perguran tinggi dalam penyelngaraan
Tri Darma Perguran Tinggi sebagai berikut:
Strategi satu Upaya pengadaan/Melengkapi Sarana Prasarana Perguran Tinggi
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
dengan logika praktis yang terjadi di lapangan. Buku refrensi yang digunakan
oleh dosen kuran gmemberikan arahan kepada mahasiwa
kondisi yang terjadi di dunia nyata. Bahkan mata kuliah yang besifat praktis pun
disampaikan secara teoritis sehingga tercipta suasana belajar yang kurang
kondusif, ditambah kurangnya kelengkapan sarana dan perasarana
lajaran,serta minimnya pelatihan tenaga pendidikan dan kependidikan.
Proses penyelenggaraan perguruan tinggi
Masih terdapat perguran tinggi yang tidak sesuai dengan
memadatkan waktu belajar, mengurangi frekuensi pertemuan/ tatap muka.
output) lebaga pendidikan tinggi dapat meluluskan peserta didik yang
siap apakai di dunia usaha maupun dunia industri dan masyarakat maka salah satu a
mempunayai sistem pendidikan dan pengajaran yang
berarti pendidikan di perguran tinggi, baik dari kurikulum, mata kuliah hingga car abelajar
harus menyesuaikan dengan kondisi rill yang sedang berkembang di masyrakat
studi harus berbasis kompetensi dan silabus dari kurikul tersebut harus
terus dikaji materinya agar mempunayai cakupan dan batasan-batasan yang jelas (wilayah
epistemologi, relevan dengna kebutuhan masyarakat, dan dinamsi sesuai deng
maika kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang bersangkutan. Dengan materi yang
batasan yang dimaksudkan agar suatu mata kuliah atau bidang studi atau
suatu program studi jelas perbedaan dengan mata kuliah atau program studi tentu dapat
,tetapi arah masing-masing tetap jelas kegunaanya bagi pengembangan
masyarakat , yang meruapakan tantangan karena memerlukan sinergi anatara mahasiswa
dan dosen yang kreatip dan kritis
Prose pembelajaran yang terkendali, berarti dosen mampu menyediakan sumber
pembelajaran dn mampu menjaga proses penyampaian secara konsisten sehingga mampu
memenuhi kepuasan dan kebutuhan mahasiswa
output) dan keterpakaian (outcome) dimasyarakat yang terjamin, berarti
lulusan (output) dapat memnuhi kebutuhan masyarakt akan penyediaan tenaga
jaterampil dan siap kerja di lapangan
Pemecahan Persoalan dengan menerapkan kebijakan, strategi dan uapaya sebagai berikut:
Kebijakan:Terwujud out put dan out come perguruan tinggi yang berkualitas
Strategi dan Upaya
Untuk melaksanakan kebijakan teresbut di atas ditempuh beberapa strategi dan
upaya mengacu pa a penomena yang terjadi di perguran tinggi dalam penyelngaraan
Tri Darma Perguran Tinggi sebagai berikut:
Strategi satu Upaya pengadaan/Melengkapi Sarana Prasarana Perguran Tinggi
60
dengan logika praktis yang terjadi di lapangan. Buku refrensi yang digunakan
kepada mahasiwa dalam menghadapi
kondisi yang terjadi di dunia nyata. Bahkan mata kuliah yang besifat praktis pun
disampaikan secara teoritis sehingga tercipta suasana belajar yang kurang
kondusif, ditambah kurangnya kelengkapan sarana dan perasarana
lajaran,serta minimnya pelatihan tenaga pendidikan dan kependidikan.
an ketentuan seperti:
memadatkan waktu belajar, mengurangi frekuensi pertemuan/ tatap muka.
) lebaga pendidikan tinggi dapat meluluskan peserta didik yang
siap apakai di dunia usaha maupun dunia industri dan masyarakat maka salah satu alternatif yang di
idikan dan pengajaran yang up date, yang
berarti pendidikan di perguran tinggi, baik dari kurikulum, mata kuliah hingga car abelajar
harus menyesuaikan dengan kondisi rill yang sedang berkembang di masyrakat
i dan silabus dari kurikul tersebut harus
batasan yang jelas (wilayah
epistemologi, relevan dengna kebutuhan masyarakat, dan dinamsi sesuai dengan
bersangkutan. Dengan materi yang
batasan yang dimaksudkan agar suatu mata kuliah atau bidang studi atau
program studi tentu dapat
as kegunaanya bagi pengembangan
masyarakat , yang meruapakan tantangan karena memerlukan sinergi anatara mahasiswa
Prose pembelajaran yang terkendali, berarti dosen mampu menyediakan sumber
oses penyampaian secara konsisten sehingga mampu
) dimasyarakat yang terjamin, berarti
lulusan (output) dapat memnuhi kebutuhan masyarakt akan penyediaan tenaga
, strategi dan uapaya sebagai berikut:
Kebijakan:Terwujud out put dan out come perguruan tinggi yang berkualitas
di atas ditempuh beberapa strategi dan
upaya mengacu pa a penomena yang terjadi di perguran tinggi dalam penyelngaraan
10. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
1. Perguran Tinggi meye
buku yang bermutu, ruang dosen, aula, mushoolla/ ruang iabadah, ruang
pertemuan/ ruang sidang, ruang bagi kegiatan kemahasiwaan restroom, pantry,
tempat parkir dan seterusnya
2. Perguran tinggi membentuk pu
untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan sivitas akademik
3. Perguran Tinggi membangun sitem dan perangkat knowledge managemet untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan pimpinan,struktural, satf, dosen dan
karyawan
4. Perguran tinggi menyediakan sarana praktis kerja untuk memenuhi kompetensi
dasar melalui kemampuan lening
5. Perguruan tinggi meiliki database hasil penelitian dosen dan mahasiswa, inimal
50% dari jumlah masyarakat kampus
6. Perguruan tinggi memiliki a
nasional, sehingga perlu dilakuakan pelatihan dan sosilaisasi bagi para
pustakawan dan akademisi
7. Perguaran tinggi melengkapi kebutuhan ruang kelas dan peralatan labolatorium,
bengkel kerja, dan perpusta
8. Perguraun tinggi memiliki sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengna
memanfaatkan teknologi dan informasi, mencakup sitem inventarisasi yagn
lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pola pelaporan secara
berkaladari unit pelaksana kepada pihak menejemen serta dapat dipergunakan
sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen)
Strategi 2 Upaya Meningkatkan Kinerja Tenaga Pendidikan dan Ten
Kementrian Pendidikan Nasional dan pergurua
selektif dalam tenaga dalam rekruitmen tenaga pendidik dan tenaga dengan Standar
pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan yaitu memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, se
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Perguruan tinggi dan unsur
relevan dengan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan agar memiliki kompe
kemampuan sesuai dengan bidang pekerjaanya sehingga dapat meningkatkan kualitas
kinerja tenaga pendidik
dengan bidak pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja tenaga pend
kependidikan.
Perguran tinggi dan unsur
pendidik dan kependidikan yang berprestasi dalam bekerja namun secara ekonomi tidak
mampu.
Perguruan tinggi dan unsur
dan kependidikan yang berprestasi dalam bekerja.
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Perguran Tinggi meyediakan perpustakaan tentu saja di dukung dengan buku
buku yang bermutu, ruang dosen, aula, mushoolla/ ruang iabadah, ruang
pertemuan/ ruang sidang, ruang bagi kegiatan kemahasiwaan restroom, pantry,
tempat parkir dan seterusnya
Perguran tinggi membentuk pusat pembelajaran (lerning center
untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan sivitas akademik
Perguran Tinggi membangun sitem dan perangkat knowledge managemet untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan pimpinan,struktural, satf, dosen dan
Perguran tinggi menyediakan sarana praktis kerja untuk memenuhi kompetensi
dasar melalui kemampuan lening
Perguruan tinggi meiliki database hasil penelitian dosen dan mahasiswa, inimal
50% dari jumlah masyarakat kampus
Perguruan tinggi memiliki akases jumlah ilmiah dan bahan pustaka digital secara
nasional, sehingga perlu dilakuakan pelatihan dan sosilaisasi bagi para
pustakawan dan akademisi
Perguaran tinggi melengkapi kebutuhan ruang kelas dan peralatan labolatorium,
bengkel kerja, dan perpustakaan, termasuk labolatorium hidup
Perguraun tinggi memiliki sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengna
memanfaatkan teknologi dan informasi, mencakup sitem inventarisasi yagn
lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pola pelaporan secara
rkaladari unit pelaksana kepada pihak menejemen serta dapat dipergunakan
sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen)
Upaya Meningkatkan Kinerja Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kepeendidikan
Kementrian Pendidikan Nasional dan perguruan tinggi serta unsur-unsur yang terkait lebih
selektif dalam tenaga dalam rekruitmen tenaga pendidik dan tenaga dengan Standar
pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan yaitu memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Perguruan tinggi dan unsur-unsur yang terkait menyelenggarakan pelatih
relevan dengan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan agar memiliki kompe
kemampuan sesuai dengan bidang pekerjaanya sehingga dapat meningkatkan kualitas
kinerja tenaga pendidik dan kependidikan agar memiliki kompetensi dan kemampuan sesuai
dengan bidak pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja tenaga pend
Perguran tinggi dan unsur-unsur terkait memberikan bantuan biaya studi lanjutbagi tenaga
pendidik dan kependidikan yang berprestasi dalam bekerja namun secara ekonomi tidak
Perguruan tinggi dan unsur-unsur terkait memberikan penghargaan kepada tenaga pendidik
dan kependidikan yang berprestasi dalam bekerja.
61
diakan perpustakaan tentu saja di dukung dengan buku-
buku yang bermutu, ruang dosen, aula, mushoolla/ ruang iabadah, ruang
pertemuan/ ruang sidang, ruang bagi kegiatan kemahasiwaan restroom, pantry,
lerning center) yang berfungsi
untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan sivitas akademik
Perguran Tinggi membangun sitem dan perangkat knowledge managemet untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan pimpinan,struktural, satf, dosen dan
Perguran tinggi menyediakan sarana praktis kerja untuk memenuhi kompetensi
Perguruan tinggi meiliki database hasil penelitian dosen dan mahasiswa, inimal
kases jumlah ilmiah dan bahan pustaka digital secara
nasional, sehingga perlu dilakuakan pelatihan dan sosilaisasi bagi para
Perguaran tinggi melengkapi kebutuhan ruang kelas dan peralatan labolatorium,
kaan, termasuk labolatorium hidup
Perguraun tinggi memiliki sarana dan prasarana yang efektif dan efisien dengna
memanfaatkan teknologi dan informasi, mencakup sitem inventarisasi yagn
lengkap. Sistem pengelolaan tersebut mencakup pola pelaporan secara
rkaladari unit pelaksana kepada pihak menejemen serta dapat dipergunakan
sebagai informasi bagi para pengguna (mahasiswa dan dosen)
endidikan
unsur yang terkait lebih
selektif dalam tenaga dalam rekruitmen tenaga pendidik dan tenaga dengan Standar
pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan yaitu memiliki kualifikasi akademik dan
hat jasmani dan rohani, serta memiliki
unsur yang terkait menyelenggarakan pelatih-pelatihan yang
relevan dengan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan agar memiliki kompetensi dan
kemampuan sesuai dengan bidang pekerjaanya sehingga dapat meningkatkan kualitas
dan kependidikan agar memiliki kompetensi dan kemampuan sesuai
dengan bidak pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja tenaga pendidik dan
unsur terkait memberikan bantuan biaya studi lanjutbagi tenaga
pendidik dan kependidikan yang berprestasi dalam bekerja namun secara ekonomi tidak
enghargaan kepada tenaga pendidik
11. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Perguran tinggi memiliki acuan tolak ukur (
profesionalisme.
Pergurantinggi mengkaji ulang aturan/kebijakan yang lebih fleksibel agar da
tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengembangkan kreativitasnya.
Strategi 3 Upaya Penataan Manajaemen Perguran Tinggi
Perguran tinggi mengefektifkan pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana
kampus.
Perguran tinggi menyediakan da
Perguran tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang
keamanan dan kesalamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti
pelaksanaan dan kebijakan tersebu
aplikatif serta laporan berkala di tingkat labolatorium/ studio/ perpustakaan dan tempat
tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan.
Perguran tinggi mengikuti perkembangan teknologi informasi secara
semua sivitas akademika terampil dan cekatan dalam menggunakan teknologi informasi.
Strareti 4 upaya meningkatkan Kualitas Lulusan Perguran Tingggi
Perguran tinggi dan unsur
kurikulum dengan memperhatikan kepentingan
perkembangan iptek
Perguran tinggi secara khusus menentukan kurikulum muatan lokal sesuai keungg
komperatif dan pengembangan daerah
Perguaran tinggi mengembangkan program kemahasiswaan yang diarahkan lulus
memiliki jiwa kepemimpinan, berdedikasi tinggi, memiliki
senantias menjadi mahluk yang mengabdi dan berbakt
Perguran tinggi menciptakan iklim akrab teknologi informasi secara menyeluruh untuk
mendukung kemajuan dunia usaha dan industri .
Pergurna tinggi terus
perguruan tinggi sebagai
juga samapi ke manca negara
Perguran tinggi mengikatkan kualitas proses pembelajaran agar mahasiwa dan lulusan
memiliki kompetensi dan kemampuan
besar bagi pembagunan bangsa dan negara.
Perguran tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran harus membekali peserta didik
hanya aspek kongnitif saja, melainkan harus secara holistik melengkapi dengan aspek moral,
dan tanggung jawab sosial.
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Perguran tinggi memiliki acuan tolak ukur (benchmark) dalam menen
Pergurantinggi mengkaji ulang aturan/kebijakan yang lebih fleksibel agar da
tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengembangkan kreativitasnya.
3 Upaya Penataan Manajaemen Perguran Tinggi
Perguran tinggi mengefektifkan pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana
Perguran tinggi menyediakan dana pemeliharaan sarana dan prasarana yang memadai
Perguran tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang
keamanan dan kesalamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti
pelaksanaan dan kebijakan tersebut harus dapat dilacak dari peraturan yang lebih rinci dan
aplikatif serta laporan berkala di tingkat labolatorium/ studio/ perpustakaan dan tempat
tempat lain di mana kegiatan dilaksanakan.
Perguran tinggi mengikuti perkembangan teknologi informasi secara menyeluruh sehingga
semua sivitas akademika terampil dan cekatan dalam menggunakan teknologi informasi.
upaya meningkatkan Kualitas Lulusan Perguran Tingggi
Perguran tinggi dan unsur-unsur terkait merampingkan dan mensinergikan muatan
kurikulum dengan memperhatikan kepentingan dan keunggulan komparatif daerah serta
Perguran tinggi secara khusus menentukan kurikulum muatan lokal sesuai keungg
komperatif dan pengembangan daerah
Perguaran tinggi mengembangkan program kemahasiswaan yang diarahkan lulus
memiliki jiwa kepemimpinan, berdedikasi tinggi, memiliki tahanan fisik dan mental serta
senantias menjadi mahluk yang mengabdi dan berbakti kepada Tuhan Yang maha Esa.
Perguran tinggi menciptakan iklim akrab teknologi informasi secara menyeluruh untuk
mendukung kemajuan dunia usaha dan industri .
Pergurna tinggi terus meningkatkan dan mengembangkan reputasi dan daya saing
bagai Center of Exelence di kancah dunia pendidikan tinggi di Indonesia
juga samapi ke manca negara
Perguran tinggi mengikatkan kualitas proses pembelajaran agar mahasiwa dan lulusan
memiliki kompetensi dan kemampuan Knowledge dan skill sehingg dapat berkontribusi
besar bagi pembagunan bangsa dan negara.
melaksanakan proses pembelajaran harus membekali peserta didik
hanya aspek kongnitif saja, melainkan harus secara holistik melengkapi dengan aspek moral,
ng jawab sosial.
62
entukan kemampuan
Pergurantinggi mengkaji ulang aturan/kebijakan yang lebih fleksibel agar dapat mendorong
tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengembangkan kreativitasnya.
Perguran tinggi mengefektifkan pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana
na pemeliharaan sarana dan prasarana yang memadai.
Perguran tinggi memiliki kebijakan, pedoman, panduan, dan peraturan yang jelas tentang
keamanan dan kesalamatan penggunaan sarana dan prasarana di tingkat institusi. Bukti
t harus dapat dilacak dari peraturan yang lebih rinci dan
aplikatif serta laporan berkala di tingkat labolatorium/ studio/ perpustakaan dan tempat-
menyeluruh sehingga
semua sivitas akademika terampil dan cekatan dalam menggunakan teknologi informasi.
unsur terkait merampingkan dan mensinergikan muatan
dan keunggulan komparatif daerah serta
Perguran tinggi secara khusus menentukan kurikulum muatan lokal sesuai keunggulan
Perguaran tinggi mengembangkan program kemahasiswaan yang diarahkan lulusanya
tahanan fisik dan mental serta
i kepada Tuhan Yang maha Esa.
Perguran tinggi menciptakan iklim akrab teknologi informasi secara menyeluruh untuk
ningkatkan dan mengembangkan reputasi dan daya saing
di kancah dunia pendidikan tinggi di Indonesia
Perguran tinggi mengikatkan kualitas proses pembelajaran agar mahasiwa dan lulusan
sehingg dapat berkontribusi
melaksanakan proses pembelajaran harus membekali peserta didik
hanya aspek kongnitif saja, melainkan harus secara holistik melengkapi dengan aspek moral,
12. Jurnal At-Tadbir STAI Darul Kamal NW Kembang
Volume II No 2 Tahun 2018
ISSN : 2580-3433
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
Suharsaputra Uhar. 2015.
Aditama
Nazir. 2003. Metode Penelitian
STAI Darul Kamal NW Kembang kerang
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/atTadbir
DAFTAR PUSTAKA
Suharsaputra Uhar. 2015. Menejemen Penididikan Perguruan Tinggi
Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
63
Menejemen Penididikan Perguruan Tinggi. Bandung: PT Refika