SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
A.Definisi Morfologi
● Secara etimologi, kata morfologi (bahasa Indonesia) diserap dari bahasa
Inggris “morphology.”Kata ini juga diserap oleh bahasa Arab, menjadi
“ ‫مورفول‬
‫ويج‬
“ yang berarti ‘ilmu bentuk kata.’ Namun demikian, istilah yang
paling populer tentang morfologi dalam bahasa Arab adalah ‫الرصيف‬ ‫انلظام‬ /al-
Nizâmu al-sarfiy / atau ‫اإلشتقاق‬ ‫علم‬ilmu al-Isytiqâq/.
● Secara terminologi morfologi salah satu kajian linguistik yang mem pelajari
perubahan-perubahan kata dan bagian-bagiannya secara gramatikal pada
setiap bahasa.
.
B.Morfem
Morfem
bebas‫احلر‬
‫املورفيم‬
yaitu morfem yang bisa
digunakan secara
bebas, tanpa terikat
dengan morfem lain.
Dalam bahasa Arab
seperti: ‫اعلم‬
,
‫كتاب‬
,
‫قلم‬
,
‫عظيم‬
yaitu morfem yang tidak dapat dipakai secara
mandiri, tetapi harus bersambung dengan
morfem lain. Dalam bahasa Arab seperti:
- ‫ات‬untuk jama’ muannas âlim,contoh: ‫مؤمنات‬
-‫ين‬dan ‫ون‬untuk jama’ muzakkar sâlim, contoh:
‫مؤمنني‬ dan ‫مسلمون‬
-‫ة‬untuk menunjukkan muannas, contoh: ‫طابلة‬
Morfem terikat
‫املقيد‬ ‫املورفيم‬
01 Morfem
zero ‫املورفيم‬
‫السالب‬
yaitu morfem yang tidak
diucapkan dan juga tidak
dituliskan, tetapi
tersembunyi atau dibuang
karena huruf illah, seperti:
dhâmîr mustatîr dan harkat
i’râb yang muqaddaroh.
02 03
Yang dimaksud dengan morfem adalah: “Satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif
stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil”. Morfem dalam
bahasa Arab adalah hurf-hurf yang bermakna dan berfungsi secara gramatikal, seperti hurf-
hurf jar, naşab, dan hurf-hurf jazm. Semua hurf dimaksud sebenarnya memiliki makna, tetapi
tidak bisa dipahami, kecuali ia telah masuk dalam sebuah kalimat (‫)اجلملة‬. Morfem ada tiga jenis:
Terdapat dua fungsi morfem dalam bahasa
Arab :
1. Fungsi morfologis
2. Fungsi sintaksis
C. Fungsi Morfem dalam bahasa Arab
D. Kata (‫)اللكمة‬
1. Definisi Kata (‫اللكمة‬ ‫)تعريف‬
Yang dimaksud dengan kata adalah “Satuan bahasa yang dapat berdiri
sendiri, terjadi dari morfem tunggal, atau gabungan morfem”. Dalam bahasa
Arab kata disebut dengan ‫اللكمة‬ (al-kalimah).
2. Klasifikasi Kata (‫اللكمة‬ ‫أقسام‬ )
para linguis Arab sepakat membuat klasifikasi kata bahasa Arab kepada tiga,
yaitu:
(1). ‫(اسم‬isim); (2). ‫(فعل‬fi’il); dan (3). ‫حرف‬ (hurf).
3. Pembentukan Kata (‫اللكمة‬ ‫تصنيع‬ (
Pembentukan kata dalam bahasa-bahasa di dunia memiliki dua sifat;
pertama membentuk kata-kata yang bersifat inflektif, dan kedua yang
bersifat derivatif:
b. Derivatif (‫االصطاليح‬ ‫)اتلرصيف‬
Derivatif adalah “Proses pengimbuhan
afiks non-inflektif pada dasar untuk
membentuk kata.”
pembentukan kata secara derivatif
adalah membentuk kata baru, kata
yang identitas leksikalnya tidak sama
dengan kata dasarnya. . Dalam bahasa
Arab ditemukan hal yang sama, seperti
kata ‫نرص‬/nashara/ yang berkelas kata
fi’il, dibentuk menjadi ‫نارص‬/nâshir-un/
yang berkelas kata isim.
.
a. Inflektif( ‫اللغوي‬ ‫اتلرصيف‬ )
Menurut Kridalaksana yang
dimaksud dengan inflektif adalah
“Unsur yang ditambahkan pada
sebuah kata untuk menjukkan suatu
hubungan gramatikal.” Seperti huruf
‫و‬/waw/ yang ditambahkan pada akhir
kata ‫فعل‬/fi’il/ menunjukkan makna
jama’ (plural). Seperti kata ‫خرجوا‬
mereka telah keluar ‫ذهبوا‬ mereka
telah pergi ‫تعلموا‬ mereka telah
berlajar”, dll.
E. Proses Morfologis (‫)العمليةاملورفلوجية‬
Proses morfologis adalah: “Cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan
morfem yang satu dengan morfem yang lain.” Atau dengan kata lain proses mofologis yaitu
penggabungan morfem-morfem menjadi kata. Proses dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Afiksasi
Afiks adalah: “Imbuhan, atau bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar
atau bentuk dasar dapat merubah makna gramatikal.” Penambahan morfem asi
memberikan makna sebuah proses. Dengan demikian, afiksasi adalah proses atau hasil
penambahan afiks pada akar atau dasar kata. Seperti mofrem ber pada kata bertiga,
morfem er pada kata gerigi dan morfem an kata ancaman.
Afiksasi terbagi menjadi:
a. Prefiks (‫سوابق‬ (
Yaitu afiks yang ditambahkan pada bagian depan pangkalnya, seperti morfem ber pada
kata bersepeda. Atau sering disebut dengan awalan. Prefiks dapat diterjemahkan dengan
‫سوابق‬Proses prefiks (‫سوابق‬ (itu sendiri dalam bahasa Arab sangat sering dan banyak dijumpai.
Prefiks dalam bahasa Arab bisa membentuk isim dan fi’il.
b). Prefiks yang membentuk fi’il, seperti:
a). Prefiks yang membentuk isim seperti:
Pada
Prefiks
‫الزمن‬ ‫اسم‬ ‫املاكن‬ ‫اسم‬ ‫املفعول‬ ‫اسم‬
‫مفعل‬ ‫مفعول‬ ‫م‬
‫مفعل‬ ‫م‬
‫فعل‬ُ‫م‬ ُ‫م‬
‫فعل‬ Disebut/ ‫باب‬ ‫مثل‬ Prefiks
‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫يفعل‬ ‫ي‬
‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫تفعل‬ ‫ت‬
‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫نفعل‬ ‫ن‬
‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬
‫ماىض‬
‫حبرف‬ ‫مزيد‬ ‫إفعال‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬
‫ماىض‬
‫حبرفينن‬ ‫مزيد‬ ‫إفتعال‬ ‫أفتعل‬ ‫إ‬
‫ماىض‬
‫حبرفينن‬ ‫مزيد‬ ‫إنفعال‬ ‫انفعل‬ ‫انـ‬
‫ماىض‬
‫مزيد‬
3
‫احرف‬ ‫استعفال‬ ‫استفعل‬ ‫است‬
b. Infiks (‫)زيادة‬
Yaitu afiks yang dimasukkan ke dalam kata dasar. Sering juga disebut dengan sisipan. Morfem er
pada kata gerigi dan morfem le pada kata geletar merupakan contoh infiks. Infiks dalam bahasa Arab
mungkin bisa disebut dengan ‫زيادة‬ Pembentukan kata melalui proses infiks ‫زيادة‬sangat banyak
ditemukan, seperti dapat dilihat berikut:
a). Infiks yang membentuk isim, seperti:
Disebut ‫باب‬ Terbentuk Infiks Kata Dasar
‫الفاعل‬ ‫اسم‬ ‫فاعل‬
‫ا‬ ‫ل‬‫ع‬‫ف‬
‫اآللة‬ ‫اسم‬ ‫مفعال‬
‫املفعول‬ ‫اسم‬ ‫مفعول‬ ‫ـو‬
b). Infiks yang membentuk fi’il, seperti:
Disebut ‫باب‬ Terbentuk Infiks Kata Dasar
‫تفعيل‬ ‫ل‬‫ع‬‫ف‬ ‫ي‬
‫ل‬‫ع‬‫ف‬
‫مفاعلة‬ ‫فاعل‬ ‫ا‬
c. Sufiks
Yaitu afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata. Sufiks sering disebut dengan
akhiran, misalnya morfem an pada kata ajaran, morfem kan pada kata usahakan dan
morfem i pada kata datangi merupakan bentuk-bentuk sufiks.
Dalam bahasa Arab, proses sufiks dapat dilihat sebagai berikut:
a). Sufiks yang membentuk isim, seperti:
Maknanya Seperti Sufiks
Dua lk/pr ‫فاعالن‬
/
‫فاعلني‬ ‫ا‬
/
‫ين‬
Jama’ lk ‫مفعولون‬
/
‫مفعولني‬ ‫و‬
/
‫ين‬
Jama’ pr ‫مفعالت‬ ‫ات‬
b). Sufiks yang membentuk fi’il
Sufiks Pada:
‫فعل‬
‫األمر‬ ‫املضارغ‬ ‫فغل‬ ‫املايض‬ ‫فعل‬
‫ا‬ ‫افغل‬
ُ
‫فعل‬‫ي‬ ‫ل‬‫ع‬‫ف‬
‫وا‬ ‫افعل‬ ‫ان‬ ‫فعل‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫فعل‬
‫ي‬ ‫افعل‬ ‫ون‬ ‫فعل‬‫ي‬ ‫و‬
ُ
‫فعل‬
d. Konfiks
Konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan. Seperti konfiks ber-
an pada kata ber-datang-an, konfiks terkan pada kata ter-lupak-an, dll. Dalam bahasa Arab proses
konfiks dapat dibagi kepada:
a). Konfiks yang membentuk isim.
Contoh konfiks dalam bahasa Arab yang kemudian membentuk kata isim dapat dilihat sebagai
berikut:
Konfiks
Bentuk Konfiks
‫إسم‬
Sufiks Prefiks
‫مكتبان‬ ‫ان‬ ‫م‬
‫ماكن‬
‫مصنعان‬ ‫ان‬ ‫م‬
‫مقرءان‬ ‫ان‬ ‫م‬
‫مسطرتان‬ ‫ان‬ ‫م‬
‫زمان‬
‫مفتحان‬ ‫ان‬ ‫م‬
‫مسمران‬ ‫ان‬ ‫م‬
b). Pada fi’il, seperti:
Bentuk Konfiks
Konfiks
‫فعل‬
Sufiks Prefiks
‫فعالن‬‫ي‬ ‫ان‬ ‫ي‬
‫املضارع‬ ‫فعل‬
‫فعلون‬‫ي‬ ‫ون‬ ‫ي‬
‫فعالن‬‫ت‬ ‫ان‬ ‫ت‬
‫فعلن‬‫ي‬ ‫ن‬ ‫ي‬
‫فعالن‬‫ت‬ ‫ان‬ ‫ت‬
‫فعلون‬‫ت‬ ‫ون‬ ‫ت‬
‫فعلني‬‫ت‬ ‫ين‬ ‫ت‬
‫فعالن‬‫ت‬ ‫ان‬ ‫ت‬
‫فعلن‬‫ت‬ ‫ن‬ ‫ت‬
‫افعال‬ ‫يا‬ ‫ا‬
‫األمر‬ ‫فعل‬
‫افعلو‬ ‫وا‬ ‫ا‬
‫افعيل‬ ‫ي‬ ‫ا‬
‫افعال‬ ‫ا‬ ‫ا‬
Bentuk Konfiks
Konfiks
‫فعل‬
Sufiks Prefiks
‫افعلن‬ ‫لن‬ ‫ا‬ ‫األمر‬ ‫فعل‬
‫التفعال‬ ‫ا‬ ‫الت‬
‫الين‬ ‫فعل‬
‫التفعلوا‬ ‫وا‬ ‫الت‬
‫التفعيل‬ ‫ي‬ ‫الت‬
‫التفعال‬ ‫ا‬ ‫الت‬
‫التفعلن‬ ‫ن‬ ‫الت‬
2. Reduplikasi
Adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, sebagian
maupun dengan perubahan bunyi. Pengulangan dalam bentuk keseluruhan, seperti buku-
buku, meja-meja,dll. Makna yang muncul dari pengulangan secara keseluruhan ini pada
umumnya memunculkan makna menunjukkan banyak (plual/jama’). Dalam bahasa Arab, proses
seperti ini disebut ‫اتلأكيد‬
. Yaitu pengulangan kata secara utuh dengan makna penguat.
3. Komposisi
Adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas
maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah leksikal yang baru dan makna yang baru.
Dalam bahasa Indonesia seperti rumah sakit, tangan kanan, lintah darat dll. Dalam bahasa
Inggris seperti blackboard dll. Dalam bahasa Arab juga banyak ditemukan, seperti : ‫اللكم‬ ‫أخري‬
,
‫حجر‬
‫اسواد‬
,
‫اهلل‬ ‫بيت‬ , dll. Hal ini disebut ‫اإلضافية‬ ‫اجلملة‬ .
4. Modifikasi Internal
Yaitu proses pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur (yang biasanya berupa
vokal) ke dalam morfem yang berkerangka tetap (yang biasanya beruba konsonan). Dalam hal
ini, bahasa Arab selalu menggunakan modifikasi internal, karena bahasa Arab tidak bisa dibaca
tanpa dibantu dengan vokal-vokal ( ‫احلراكت‬ ) .
5. Pemendekan (‫)انلحت‬
pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem
sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk
untuhnya. Misalnya bentuk lab (untuk laboratorium), dok (dokter), dll.
Dalam bahasa Arab ditemukan istilah ‫النحت‬ /al-naht/. Dalam beberapa kamus bahasa
Indonesia ditemukan, bahwa ‫النحت‬ berarti ‘pengukiran atau pemahatan’. Secara terminologi,
menurut Wâfi, ‫النحت‬ adalah “Membentuk sebuah kata dari dua atau beberapa kata yang
menunjukkan satu makna yang sama dari kata atau kalimat yang dipendekkan”.
Berikut ini beberapa contoh ‫النحت‬ (akronim) dalam bahasa Arab:
bentuk ‫انلحت‬ ‫انلحت‬ ‫األصل‬
‫فـــعــــل‬
‫بسمل‬ ‫الرحيم‬ ‫الرمحن‬ ‫اهلل‬ ‫بسم‬
‫محدل‬ ‫العاملني‬ ‫رب‬ ‫احلمدهلل‬
‫إسـم‬
‫عبشىم‬ ‫الشمس‬ ‫عبد‬
‫عبدرى‬ ‫ادلار‬ ‫عبد‬
‫حرف‬
‫لن‬ ‫ال‬
+
‫أن‬
‫أيان‬ ‫أي‬
+
‫أنا‬
6. Morfofonemik
Morfofonemik adalah peristiwa berubahnya wujud morfemis dalam suatu proses morfologis, baik
afiksasi, reduplikas, maupun komposisi. Dalam bahasa Indonesia misalnya, prefiks me bisa berubah
menjadi mem-, men,meny, meng-, menge-, atau tetap me menurut aturan-aturan fonologis tertentu. Dan
lain sebagainya. Dalam bahasa Arab, kemungkinan besar hanya bisa dikiaskan kepada prefiks ‫أل‬yang
kemudian dibedakan menjadi ‫قمرية‬ ‫ال‬dan .
‫شمسية‬ ‫ال‬ Perubahan ‫ال‬yang terjadi disini pun hanya dalam
pengucapan, bukan dalam tulisan, seperti keduanya (tulisan dan bacaan) terjadi pada bahasa Indonesai
F. Morfologi Bahasa Arab (‫)اإلشتقاق‬
Secara etimologi, kata ‫اإلشتقاق‬ialah bentuk infinitive (mashadar) dari kata ‫إشتق‬
–
‫يشتق‬ yang berarti
‘memperoleh, mengasal atau mengambil.’ Ma’lûf mencontohkan kata ‫إشتق‬yaitu: ‫اللكمة‬ ‫من‬ ‫اللكمة‬ ‫إشتق‬
‘mengasal kata dari kata yang lain.’ Dengan demikian, ilmu isytiqaq berarti ‘ilmu asal-usul kata.
Secara terminologi, ditemukan sejumlah definisi dari para ahli diantaranya, ‫اإلشتقاق‬ adalah:
“Membentuk kata dari kata yang lain dengan berbagai perubahan, namun tetap memiliki
hubungan makna.”
Menurut mayoritas ulama ‫اإلشتقاق‬ ada tiga macam:
1. ‫الصغري‬ ‫اإلشتقاق‬ / Isytiqâqu al-Sagîr/
Disebut juga dengan Istiqâq al-‘Âm atau Istiqâq al-Asgar. Yaitu proses pembentukan beberapa
kata dari sebuah kata dasar dengan tetap memperhatikan kesamaan urutan morfem tetap seperti
yang terdapat pada kata dasarnya. Sebagai contoh dapat anda lihat berikut:
Disebut Menjadi Proses
pembentukan
Kata Dasar/
Morfem tetap
‫الفاعل‬ ‫إسم‬ ‫فاعل‬ ‫ف‬
+
‫ـا‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫املفعول‬ ‫إسم‬ ‫مفعول‬ ‫م‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫و‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫اآللة‬ ‫إسم‬ ‫مفعل‬ ‫م‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫يفعل‬ ‫يـ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫األمر‬ ‫فعل‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫فعل‬
‫انليه‬ ‫التفعل‬ ‫ال‬
+
‫تـ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫الزمن‬ ‫إسم‬ ‫مفعل‬ ‫م‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫املاكن‬ ‫إسم‬ ‫مفعل‬ ‫م‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫املبالغة‬ ‫صيغ‬ ‫فعيل‬ ‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ي‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫اتلفضيل‬ ‫إسم‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
2Istiqâq al-Kabîr ‫الكبري‬ ‫إشتقاق‬
Istiqâqu al-Kabîr disebut juga al-Qalab al-Lughawy. Menurut Ya’qub, yang dimaksud dengan
Istiqâq al-Kabîr yaitu: “Dua kata yang memiliki persamaan pada lafaz dan makna tanpa
memperhatikan susunan bunyi”. Dengan kata lain, Istiqâq al-Kabîr sebuah proses pembentukan
kata dalam bahasa Arab dengan cara membolak-balik posisi morfem tetapnya, sehingga dapat
menimbulkan kata dan makna baru, namun antara satu sama lain memiliki keterkaitan makna.
Contoh, kata ‫حمد‬/hamida/ bisa dibentuk menjadi ‫مدح‬/madaha/ yaitu menukar posisi fonem ‫م‬/mim/
dari tengah ke depan. Kata ‫حمد‬/hamida/ berati ‘memuji, berterimakasih’ kata ‫مدح‬/madaha/ juga
berarti ‘memuji’.
3. ‫األكرب‬ ‫إشتقاق‬ /Istiqâqu al-Akbar/
Yang dimaksud dengan ‫األكرب‬ ‫إشتقاق‬ / Istiqâqu al-Akbar/ menurut Ya’qûb adalah : “Adanya
hubungan umum sebagian satuan bunyi dengan sebagian makna. Hubungan itu tidak terikat
oleh bunyi suara, tetapi terikat dengan susunan asalnya serta jenis yang termasuk di dalamnya”.
Istiqâq Akbar biasanya juga disebut dengan ‫ا‬
‫إلبدال‬ yaitu menukar huruf sebuah kata dengan huruf
yang lain yang mirip dari segi makhrajnya atau cara mengartikulasikannya sehingga lebih
mudah untuk diucapkan.
Proses ‫اإلبدال‬ bunyi Asal kata Menjadi
Menukar “ ‫”ت‬menjadi “ ‫“د‬ ‫ادتىع‬ ‫ادىع‬
Menukar “ ‫”و‬menjadi “ ‫“ا‬ ‫قوم‬ ‫قام‬
Menukar “ ‫”ت‬menjadi “ ‫“ط‬ ‫اصتنع‬ ‫اصطنع‬
Di samping itu, dari kata yang sama ‫ف‬
-
‫ع‬
-
‫ل‬ muncul pula beberapa bentuk kata melalui proses ‫زيادة‬
.Seperti dapat dilihat pada tebel berikut:
Disebut Menjadi Proses
pembentukan
Kata Dasar/ Morfem
tetap
‫اثلالىث‬ ‫مزيدات‬
‫مزيد‬
١
‫أفعل‬ ‫أ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫ل‬‫فع‬ ‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫فاعل‬ ‫ف‬
+
‫ا‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫مزيذ‬
٢
‫إفتعل‬ ‫إ‬
+
‫ف‬
+
‫ت‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫إنفعل‬ ‫إ‬
+
‫ن‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫ل‬‫تفع‬ ‫ت‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫إفعل‬ ‫إ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫تفاعل‬ ‫ت‬
+
‫ف‬
+
‫ا‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫مزيد‬
٣
‫إستفعل‬ ‫إست‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫إفعوعل‬ ‫إ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫و‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫ل‬‫إفعو‬ ‫إ‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫و‬
+
‫و‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
‫مزيد‬
‫الربايع‬ ‫تفعلل‬ ‫ت‬
+
‫ف‬
+
‫ع‬
+
‫ل‬
+
‫ل‬ ‫ف‬
–
‫ع‬
–
‫ل‬
Memperhatikan pembentukan kata dalam bahasa Arab dapat diketahui bahwa bahasa Arab
memiliki sistem pembentukan kata yang lebih beragam dan lebih fariatif dibanding dengan
bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahkan semua bahasa yang ada di dunia. Dengan
demikian, sangat wajar bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki kosa kata terbanyak di
dunia.
TERIMAKASIH 

More Related Content

Similar to MORFOLOGI BAHASA ARAB

Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptxBahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptxZaysGabriel
 
1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwu1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwuMus Taqim
 
Tata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarTata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarDedi Damhudi
 
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)Adit Ramadhan
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaRia Widia
 
Makalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasaMakalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasatalitaalutfiyah
 
Morfologi pembentukan verba referensi
Morfologi pembentukan verba  referensiMorfologi pembentukan verba  referensi
Morfologi pembentukan verba referensiAbriani Ori Ratnasari
 
Assignement
AssignementAssignement
AssignementSJKCHAU
 
Makalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arabMakalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arabMuna Amatullah
 
ALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARAB
ALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARABALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARAB
ALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARABErfan Gazali
 
الاختبارات للقواعد
الاختبارات للقواعدالاختبارات للقواعد
الاختبارات للقواعدdirisaya
 
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdfLK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdfmasmuroatuddin
 

Similar to MORFOLOGI BAHASA ARAB (20)

Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptxBahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
Bahasa%20Arab%20Sebagai%20sebuah%20Sistem.pptx
 
1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwu1 dasar dasar ilmu nahwu
1 dasar dasar ilmu nahwu
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
Al-Mutaradif
Al-Mutaradif Al-Mutaradif
Al-Mutaradif
 
Tata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarTata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasar
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
MORFOLOGI
MORFOLOGIMORFOLOGI
MORFOLOGI
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Makalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasaMakalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasa
 
Morfologi pembentukan verba referensi
Morfologi pembentukan verba  referensiMorfologi pembentukan verba  referensi
Morfologi pembentukan verba referensi
 
Assignement
AssignementAssignement
Assignement
 
Makalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arabMakalah verba dalam bahasa arab
Makalah verba dalam bahasa arab
 
ALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARAB
ALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARABALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARAB
ALIH AKSARA ‘G’ DAN ‘NG’ DALAM NAMA INDONESIA KE BAHASA ARAB
 
الاختبارات للقواعد
الاختبارات للقواعدالاختبارات للقواعد
الاختبارات للقواعد
 
Tugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VITugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VI
 
MORFOLOGI
MORFOLOGIMORFOLOGI
MORFOLOGI
 
Kelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptxKelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptx
 
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdfLK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdf
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

MORFOLOGI BAHASA ARAB

  • 1.
  • 2. A.Definisi Morfologi ● Secara etimologi, kata morfologi (bahasa Indonesia) diserap dari bahasa Inggris “morphology.”Kata ini juga diserap oleh bahasa Arab, menjadi “ ‫مورفول‬ ‫ويج‬ “ yang berarti ‘ilmu bentuk kata.’ Namun demikian, istilah yang paling populer tentang morfologi dalam bahasa Arab adalah ‫الرصيف‬ ‫انلظام‬ /al- Nizâmu al-sarfiy / atau ‫اإلشتقاق‬ ‫علم‬ilmu al-Isytiqâq/. ● Secara terminologi morfologi salah satu kajian linguistik yang mem pelajari perubahan-perubahan kata dan bagian-bagiannya secara gramatikal pada setiap bahasa. .
  • 3. B.Morfem Morfem bebas‫احلر‬ ‫املورفيم‬ yaitu morfem yang bisa digunakan secara bebas, tanpa terikat dengan morfem lain. Dalam bahasa Arab seperti: ‫اعلم‬ , ‫كتاب‬ , ‫قلم‬ , ‫عظيم‬ yaitu morfem yang tidak dapat dipakai secara mandiri, tetapi harus bersambung dengan morfem lain. Dalam bahasa Arab seperti: - ‫ات‬untuk jama’ muannas âlim,contoh: ‫مؤمنات‬ -‫ين‬dan ‫ون‬untuk jama’ muzakkar sâlim, contoh: ‫مؤمنني‬ dan ‫مسلمون‬ -‫ة‬untuk menunjukkan muannas, contoh: ‫طابلة‬ Morfem terikat ‫املقيد‬ ‫املورفيم‬ 01 Morfem zero ‫املورفيم‬ ‫السالب‬ yaitu morfem yang tidak diucapkan dan juga tidak dituliskan, tetapi tersembunyi atau dibuang karena huruf illah, seperti: dhâmîr mustatîr dan harkat i’râb yang muqaddaroh. 02 03 Yang dimaksud dengan morfem adalah: “Satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil”. Morfem dalam bahasa Arab adalah hurf-hurf yang bermakna dan berfungsi secara gramatikal, seperti hurf- hurf jar, naşab, dan hurf-hurf jazm. Semua hurf dimaksud sebenarnya memiliki makna, tetapi tidak bisa dipahami, kecuali ia telah masuk dalam sebuah kalimat (‫)اجلملة‬. Morfem ada tiga jenis:
  • 4. Terdapat dua fungsi morfem dalam bahasa Arab : 1. Fungsi morfologis 2. Fungsi sintaksis C. Fungsi Morfem dalam bahasa Arab
  • 5. D. Kata (‫)اللكمة‬ 1. Definisi Kata (‫اللكمة‬ ‫)تعريف‬ Yang dimaksud dengan kata adalah “Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal, atau gabungan morfem”. Dalam bahasa Arab kata disebut dengan ‫اللكمة‬ (al-kalimah). 2. Klasifikasi Kata (‫اللكمة‬ ‫أقسام‬ ) para linguis Arab sepakat membuat klasifikasi kata bahasa Arab kepada tiga, yaitu: (1). ‫(اسم‬isim); (2). ‫(فعل‬fi’il); dan (3). ‫حرف‬ (hurf). 3. Pembentukan Kata (‫اللكمة‬ ‫تصنيع‬ ( Pembentukan kata dalam bahasa-bahasa di dunia memiliki dua sifat; pertama membentuk kata-kata yang bersifat inflektif, dan kedua yang bersifat derivatif:
  • 6. b. Derivatif (‫االصطاليح‬ ‫)اتلرصيف‬ Derivatif adalah “Proses pengimbuhan afiks non-inflektif pada dasar untuk membentuk kata.” pembentukan kata secara derivatif adalah membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya. . Dalam bahasa Arab ditemukan hal yang sama, seperti kata ‫نرص‬/nashara/ yang berkelas kata fi’il, dibentuk menjadi ‫نارص‬/nâshir-un/ yang berkelas kata isim. . a. Inflektif( ‫اللغوي‬ ‫اتلرصيف‬ ) Menurut Kridalaksana yang dimaksud dengan inflektif adalah “Unsur yang ditambahkan pada sebuah kata untuk menjukkan suatu hubungan gramatikal.” Seperti huruf ‫و‬/waw/ yang ditambahkan pada akhir kata ‫فعل‬/fi’il/ menunjukkan makna jama’ (plural). Seperti kata ‫خرجوا‬ mereka telah keluar ‫ذهبوا‬ mereka telah pergi ‫تعلموا‬ mereka telah berlajar”, dll.
  • 7. E. Proses Morfologis (‫)العمليةاملورفلوجية‬ Proses morfologis adalah: “Cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain.” Atau dengan kata lain proses mofologis yaitu penggabungan morfem-morfem menjadi kata. Proses dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Afiksasi Afiks adalah: “Imbuhan, atau bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar dapat merubah makna gramatikal.” Penambahan morfem asi memberikan makna sebuah proses. Dengan demikian, afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks pada akar atau dasar kata. Seperti mofrem ber pada kata bertiga, morfem er pada kata gerigi dan morfem an kata ancaman. Afiksasi terbagi menjadi: a. Prefiks (‫سوابق‬ ( Yaitu afiks yang ditambahkan pada bagian depan pangkalnya, seperti morfem ber pada kata bersepeda. Atau sering disebut dengan awalan. Prefiks dapat diterjemahkan dengan ‫سوابق‬Proses prefiks (‫سوابق‬ (itu sendiri dalam bahasa Arab sangat sering dan banyak dijumpai. Prefiks dalam bahasa Arab bisa membentuk isim dan fi’il.
  • 8. b). Prefiks yang membentuk fi’il, seperti: a). Prefiks yang membentuk isim seperti: Pada Prefiks ‫الزمن‬ ‫اسم‬ ‫املاكن‬ ‫اسم‬ ‫املفعول‬ ‫اسم‬ ‫مفعل‬ ‫مفعول‬ ‫م‬ ‫مفعل‬ ‫م‬ ‫فعل‬ُ‫م‬ ُ‫م‬ ‫فعل‬ Disebut/ ‫باب‬ ‫مثل‬ Prefiks ‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫يفعل‬ ‫ي‬ ‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫تفعل‬ ‫ت‬ ‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫نفعل‬ ‫ن‬ ‫جمرد‬ ‫ثالىث‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬ ‫ماىض‬ ‫حبرف‬ ‫مزيد‬ ‫إفعال‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬ ‫ماىض‬ ‫حبرفينن‬ ‫مزيد‬ ‫إفتعال‬ ‫أفتعل‬ ‫إ‬ ‫ماىض‬ ‫حبرفينن‬ ‫مزيد‬ ‫إنفعال‬ ‫انفعل‬ ‫انـ‬ ‫ماىض‬ ‫مزيد‬ 3 ‫احرف‬ ‫استعفال‬ ‫استفعل‬ ‫است‬
  • 9. b. Infiks (‫)زيادة‬ Yaitu afiks yang dimasukkan ke dalam kata dasar. Sering juga disebut dengan sisipan. Morfem er pada kata gerigi dan morfem le pada kata geletar merupakan contoh infiks. Infiks dalam bahasa Arab mungkin bisa disebut dengan ‫زيادة‬ Pembentukan kata melalui proses infiks ‫زيادة‬sangat banyak ditemukan, seperti dapat dilihat berikut: a). Infiks yang membentuk isim, seperti: Disebut ‫باب‬ Terbentuk Infiks Kata Dasar ‫الفاعل‬ ‫اسم‬ ‫فاعل‬ ‫ا‬ ‫ل‬‫ع‬‫ف‬ ‫اآللة‬ ‫اسم‬ ‫مفعال‬ ‫املفعول‬ ‫اسم‬ ‫مفعول‬ ‫ـو‬ b). Infiks yang membentuk fi’il, seperti: Disebut ‫باب‬ Terbentuk Infiks Kata Dasar ‫تفعيل‬ ‫ل‬‫ع‬‫ف‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ع‬‫ف‬ ‫مفاعلة‬ ‫فاعل‬ ‫ا‬
  • 10. c. Sufiks Yaitu afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata. Sufiks sering disebut dengan akhiran, misalnya morfem an pada kata ajaran, morfem kan pada kata usahakan dan morfem i pada kata datangi merupakan bentuk-bentuk sufiks. Dalam bahasa Arab, proses sufiks dapat dilihat sebagai berikut: a). Sufiks yang membentuk isim, seperti: Maknanya Seperti Sufiks Dua lk/pr ‫فاعالن‬ / ‫فاعلني‬ ‫ا‬ / ‫ين‬ Jama’ lk ‫مفعولون‬ / ‫مفعولني‬ ‫و‬ / ‫ين‬ Jama’ pr ‫مفعالت‬ ‫ات‬ b). Sufiks yang membentuk fi’il Sufiks Pada: ‫فعل‬ ‫األمر‬ ‫املضارغ‬ ‫فغل‬ ‫املايض‬ ‫فعل‬ ‫ا‬ ‫افغل‬ ُ ‫فعل‬‫ي‬ ‫ل‬‫ع‬‫ف‬ ‫وا‬ ‫افعل‬ ‫ان‬ ‫فعل‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫فعل‬ ‫ي‬ ‫افعل‬ ‫ون‬ ‫فعل‬‫ي‬ ‫و‬ ُ ‫فعل‬
  • 11. d. Konfiks Konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk suatu kesatuan. Seperti konfiks ber- an pada kata ber-datang-an, konfiks terkan pada kata ter-lupak-an, dll. Dalam bahasa Arab proses konfiks dapat dibagi kepada: a). Konfiks yang membentuk isim. Contoh konfiks dalam bahasa Arab yang kemudian membentuk kata isim dapat dilihat sebagai berikut: Konfiks Bentuk Konfiks ‫إسم‬ Sufiks Prefiks ‫مكتبان‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫ماكن‬ ‫مصنعان‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫مقرءان‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫مسطرتان‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫زمان‬ ‫مفتحان‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫مسمران‬ ‫ان‬ ‫م‬
  • 12. b). Pada fi’il, seperti: Bentuk Konfiks Konfiks ‫فعل‬ Sufiks Prefiks ‫فعالن‬‫ي‬ ‫ان‬ ‫ي‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫فعلون‬‫ي‬ ‫ون‬ ‫ي‬ ‫فعالن‬‫ت‬ ‫ان‬ ‫ت‬ ‫فعلن‬‫ي‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫فعالن‬‫ت‬ ‫ان‬ ‫ت‬ ‫فعلون‬‫ت‬ ‫ون‬ ‫ت‬ ‫فعلني‬‫ت‬ ‫ين‬ ‫ت‬ ‫فعالن‬‫ت‬ ‫ان‬ ‫ت‬ ‫فعلن‬‫ت‬ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫افعال‬ ‫يا‬ ‫ا‬ ‫األمر‬ ‫فعل‬ ‫افعلو‬ ‫وا‬ ‫ا‬ ‫افعيل‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫افعال‬ ‫ا‬ ‫ا‬
  • 13. Bentuk Konfiks Konfiks ‫فعل‬ Sufiks Prefiks ‫افعلن‬ ‫لن‬ ‫ا‬ ‫األمر‬ ‫فعل‬ ‫التفعال‬ ‫ا‬ ‫الت‬ ‫الين‬ ‫فعل‬ ‫التفعلوا‬ ‫وا‬ ‫الت‬ ‫التفعيل‬ ‫ي‬ ‫الت‬ ‫التفعال‬ ‫ا‬ ‫الت‬ ‫التفعلن‬ ‫ن‬ ‫الت‬
  • 14. 2. Reduplikasi Adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, sebagian maupun dengan perubahan bunyi. Pengulangan dalam bentuk keseluruhan, seperti buku- buku, meja-meja,dll. Makna yang muncul dari pengulangan secara keseluruhan ini pada umumnya memunculkan makna menunjukkan banyak (plual/jama’). Dalam bahasa Arab, proses seperti ini disebut ‫اتلأكيد‬ . Yaitu pengulangan kata secara utuh dengan makna penguat. 3. Komposisi Adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah leksikal yang baru dan makna yang baru. Dalam bahasa Indonesia seperti rumah sakit, tangan kanan, lintah darat dll. Dalam bahasa Inggris seperti blackboard dll. Dalam bahasa Arab juga banyak ditemukan, seperti : ‫اللكم‬ ‫أخري‬ , ‫حجر‬ ‫اسواد‬ , ‫اهلل‬ ‫بيت‬ , dll. Hal ini disebut ‫اإلضافية‬ ‫اجلملة‬ . 4. Modifikasi Internal Yaitu proses pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur (yang biasanya berupa vokal) ke dalam morfem yang berkerangka tetap (yang biasanya beruba konsonan). Dalam hal ini, bahasa Arab selalu menggunakan modifikasi internal, karena bahasa Arab tidak bisa dibaca tanpa dibantu dengan vokal-vokal ( ‫احلراكت‬ ) . 5. Pemendekan (‫)انلحت‬ pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk untuhnya. Misalnya bentuk lab (untuk laboratorium), dok (dokter), dll.
  • 15. Dalam bahasa Arab ditemukan istilah ‫النحت‬ /al-naht/. Dalam beberapa kamus bahasa Indonesia ditemukan, bahwa ‫النحت‬ berarti ‘pengukiran atau pemahatan’. Secara terminologi, menurut Wâfi, ‫النحت‬ adalah “Membentuk sebuah kata dari dua atau beberapa kata yang menunjukkan satu makna yang sama dari kata atau kalimat yang dipendekkan”. Berikut ini beberapa contoh ‫النحت‬ (akronim) dalam bahasa Arab: bentuk ‫انلحت‬ ‫انلحت‬ ‫األصل‬ ‫فـــعــــل‬ ‫بسمل‬ ‫الرحيم‬ ‫الرمحن‬ ‫اهلل‬ ‫بسم‬ ‫محدل‬ ‫العاملني‬ ‫رب‬ ‫احلمدهلل‬ ‫إسـم‬ ‫عبشىم‬ ‫الشمس‬ ‫عبد‬ ‫عبدرى‬ ‫ادلار‬ ‫عبد‬ ‫حرف‬ ‫لن‬ ‫ال‬ + ‫أن‬ ‫أيان‬ ‫أي‬ + ‫أنا‬
  • 16. 6. Morfofonemik Morfofonemik adalah peristiwa berubahnya wujud morfemis dalam suatu proses morfologis, baik afiksasi, reduplikas, maupun komposisi. Dalam bahasa Indonesia misalnya, prefiks me bisa berubah menjadi mem-, men,meny, meng-, menge-, atau tetap me menurut aturan-aturan fonologis tertentu. Dan lain sebagainya. Dalam bahasa Arab, kemungkinan besar hanya bisa dikiaskan kepada prefiks ‫أل‬yang kemudian dibedakan menjadi ‫قمرية‬ ‫ال‬dan . ‫شمسية‬ ‫ال‬ Perubahan ‫ال‬yang terjadi disini pun hanya dalam pengucapan, bukan dalam tulisan, seperti keduanya (tulisan dan bacaan) terjadi pada bahasa Indonesai
  • 17. F. Morfologi Bahasa Arab (‫)اإلشتقاق‬ Secara etimologi, kata ‫اإلشتقاق‬ialah bentuk infinitive (mashadar) dari kata ‫إشتق‬ – ‫يشتق‬ yang berarti ‘memperoleh, mengasal atau mengambil.’ Ma’lûf mencontohkan kata ‫إشتق‬yaitu: ‫اللكمة‬ ‫من‬ ‫اللكمة‬ ‫إشتق‬ ‘mengasal kata dari kata yang lain.’ Dengan demikian, ilmu isytiqaq berarti ‘ilmu asal-usul kata. Secara terminologi, ditemukan sejumlah definisi dari para ahli diantaranya, ‫اإلشتقاق‬ adalah: “Membentuk kata dari kata yang lain dengan berbagai perubahan, namun tetap memiliki hubungan makna.” Menurut mayoritas ulama ‫اإلشتقاق‬ ada tiga macam: 1. ‫الصغري‬ ‫اإلشتقاق‬ / Isytiqâqu al-Sagîr/ Disebut juga dengan Istiqâq al-‘Âm atau Istiqâq al-Asgar. Yaitu proses pembentukan beberapa kata dari sebuah kata dasar dengan tetap memperhatikan kesamaan urutan morfem tetap seperti yang terdapat pada kata dasarnya. Sebagai contoh dapat anda lihat berikut:
  • 18. Disebut Menjadi Proses pembentukan Kata Dasar/ Morfem tetap ‫الفاعل‬ ‫إسم‬ ‫فاعل‬ ‫ف‬ + ‫ـا‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫املفعول‬ ‫إسم‬ ‫مفعول‬ ‫م‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫و‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫اآللة‬ ‫إسم‬ ‫مفعل‬ ‫م‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫املضارع‬ ‫فعل‬ ‫يفعل‬ ‫يـ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫األمر‬ ‫فعل‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫فعل‬ ‫انليه‬ ‫التفعل‬ ‫ال‬ + ‫تـ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫الزمن‬ ‫إسم‬ ‫مفعل‬ ‫م‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫املاكن‬ ‫إسم‬ ‫مفعل‬ ‫م‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫املبالغة‬ ‫صيغ‬ ‫فعيل‬ ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ي‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫اتلفضيل‬ ‫إسم‬ ‫أفعل‬ ‫أ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬
  • 19. 2Istiqâq al-Kabîr ‫الكبري‬ ‫إشتقاق‬ Istiqâqu al-Kabîr disebut juga al-Qalab al-Lughawy. Menurut Ya’qub, yang dimaksud dengan Istiqâq al-Kabîr yaitu: “Dua kata yang memiliki persamaan pada lafaz dan makna tanpa memperhatikan susunan bunyi”. Dengan kata lain, Istiqâq al-Kabîr sebuah proses pembentukan kata dalam bahasa Arab dengan cara membolak-balik posisi morfem tetapnya, sehingga dapat menimbulkan kata dan makna baru, namun antara satu sama lain memiliki keterkaitan makna. Contoh, kata ‫حمد‬/hamida/ bisa dibentuk menjadi ‫مدح‬/madaha/ yaitu menukar posisi fonem ‫م‬/mim/ dari tengah ke depan. Kata ‫حمد‬/hamida/ berati ‘memuji, berterimakasih’ kata ‫مدح‬/madaha/ juga berarti ‘memuji’. 3. ‫األكرب‬ ‫إشتقاق‬ /Istiqâqu al-Akbar/ Yang dimaksud dengan ‫األكرب‬ ‫إشتقاق‬ / Istiqâqu al-Akbar/ menurut Ya’qûb adalah : “Adanya hubungan umum sebagian satuan bunyi dengan sebagian makna. Hubungan itu tidak terikat oleh bunyi suara, tetapi terikat dengan susunan asalnya serta jenis yang termasuk di dalamnya”. Istiqâq Akbar biasanya juga disebut dengan ‫ا‬ ‫إلبدال‬ yaitu menukar huruf sebuah kata dengan huruf yang lain yang mirip dari segi makhrajnya atau cara mengartikulasikannya sehingga lebih mudah untuk diucapkan. Proses ‫اإلبدال‬ bunyi Asal kata Menjadi Menukar “ ‫”ت‬menjadi “ ‫“د‬ ‫ادتىع‬ ‫ادىع‬ Menukar “ ‫”و‬menjadi “ ‫“ا‬ ‫قوم‬ ‫قام‬ Menukar “ ‫”ت‬menjadi “ ‫“ط‬ ‫اصتنع‬ ‫اصطنع‬
  • 20. Di samping itu, dari kata yang sama ‫ف‬ - ‫ع‬ - ‫ل‬ muncul pula beberapa bentuk kata melalui proses ‫زيادة‬ .Seperti dapat dilihat pada tebel berikut: Disebut Menjadi Proses pembentukan Kata Dasar/ Morfem tetap ‫اثلالىث‬ ‫مزيدات‬ ‫مزيد‬ ١ ‫أفعل‬ ‫أ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫ل‬‫فع‬ ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫فاعل‬ ‫ف‬ + ‫ا‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫مزيذ‬ ٢ ‫إفتعل‬ ‫إ‬ + ‫ف‬ + ‫ت‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫إنفعل‬ ‫إ‬ + ‫ن‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫ل‬‫تفع‬ ‫ت‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫إفعل‬ ‫إ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫تفاعل‬ ‫ت‬ + ‫ف‬ + ‫ا‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫مزيد‬ ٣ ‫إستفعل‬ ‫إست‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫إفعوعل‬ ‫إ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫و‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫ل‬‫إفعو‬ ‫إ‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫و‬ + ‫و‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬ ‫مزيد‬ ‫الربايع‬ ‫تفعلل‬ ‫ت‬ + ‫ف‬ + ‫ع‬ + ‫ل‬ + ‫ل‬ ‫ف‬ – ‫ع‬ – ‫ل‬
  • 21. Memperhatikan pembentukan kata dalam bahasa Arab dapat diketahui bahwa bahasa Arab memiliki sistem pembentukan kata yang lebih beragam dan lebih fariatif dibanding dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahkan semua bahasa yang ada di dunia. Dengan demikian, sangat wajar bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki kosa kata terbanyak di dunia.