Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI ilmu badi'.pdf
1. PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul : Ilmu Badi’
B. Kegiatan Belajar : Resume (KB 4)
C. Nama : Ahmad Khoirudin
D. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1
Konsep (Beberapa istilah
dan definisi) di KB
A. Pengertian Ilmu Badi’ ( ُﻢْﻠِﻋ
ْﻊﯾِﺪَﺒْﻟا )
Secara bahasa, badi’ diartikan menciptakan sesuatu yang
baru, modern, dan asing. Menurut ilmu balaghah Ilmu Badi’
adalah ilmu untuk mengetahui aspek-aspek keindahan
sebuah kalimat yang sesuai dengan keadaaan, jika
aspek-aspek keindahan itu berada pada makna, maka
dinamakan dengan muhassinaat al-ma’nawiyah. Dan
bila aspek keindahan itu ada pada lafadz, maka
dinamakan dengan muhassinaat al-lafdziyah’. Jadi ilmu
badi’ adalah ilmu bagaimana cara mengetahui keindahan
lafadz dan makna bahasa serta membuat bahasa yang
indah baik lafadz maupun makna.
B. Uslub-Uslub Ilmu Badi’ (اﻟﺑدﯾﻊ )أﺳﺎﻟﯾب
Uslub-uslub badi’ yang meliputi al-muhassinat al-
lafdziyyah dan al-muhassinat al-ma’nawiyyah dan
masing-masing ada pembagiannya,
Al-muhassinat al-lafdziyyah ( اﻟﻤﺤﺴﻨﺎت
اﻟﻠﻔﻈﯿﺔ )
1. Al-jinas ()اﻟﺟﻧﺎس
Jinas adalah gaya Bahasa yang menggunakan
‘ulangan kata’ yang sama atau hampir sama, tapi
dengan makna yang berbeda. Ada dua macam al
jinaas, yaitu al jinas tam bila kedua kata persis sama
dalam macam huruf, bentuk, dan urutan bentuk
huruf. Contoh:
ُ
مْ
ﻮُ
ﻘَ
ـﺗ َ
مْ
ﻮَـﻳَ
و
ُﺔَﺎﻋﱠ
ﺴاﻟ
َْ
ﲑَﻏ اْ
ﻮُ
ـﺜِﺒَﻟ ﺎَ
ﻣ َ
نْ
ﻮُ
ﻣِ
ﺮْ
ﺠُ
ﻤْﻟا ُ
ﻢِ
ﺴْ
ﻘُـﻳ
ٍ
ﺔَﺎﻋَ
ﺳ
َ
ﻚِاﻟَ
ﺬَ
ﻛ
2. ْ
ﻮُ
ﻜَﻓْ
ﺆُـﻳ ْاﻮُﻧﺎَ
ﻛ
ن
Dan aljinas ghair taam, yaitu jinas yang tidak sama
pada salah satu empat unsur kata itu. Contoh :
َ
نْ
ﻮُ
ﺣَ
ﺮَْ
ﲤ ْ
ﻢُﺘْ
ـﻨُ
ﻛﺎَِ
ﲟَ
و ّ
ﻖَْ
ﳊا ِْ
ﲑَﻐِﺑ ِ
ضْ
َرﻷا ِْ
ﰲ َ
نْ
ﻮُ
ﺣَ
ﺮْ
ﻔَ
ـﺗ ْ
ﻢُﺘْ
ـﻨُ
ﻛﺎَِ
ﲟ ْ
ﻢُ
ﻜِﻟَذ
2. Al-saja’ ()اﻟﺳﺟﻊ
As-saja‘ adalah kesamaan huruf akhir pada dua fashilah
atau susunan kalimat. Yang dimaksud fashilah bisa bait,
ayat, kalimat, atau penggalan kalimat. Contoh :
ﱡ
ﺮﱠ
ﺸاﻟ ُﻪﱠ
ﺴَ
ﻣ اَذِإ
ًوﻋُ
ﺰَ
ﺟ
ﺎ
اَذِإَ
و ،
ُْ
ﲑَْ
ﳋا ُﻪﱠ
ﺴَ
ﻣ
ًﻮﻋُﻨَ
ﻣ
ﺎ
3. Radd al-‘ajuz ‘ala al-shadr ( ﱡدَر
ﺰُﺠَﻌْﻟا
ََﻠﻰﻋ
ا
ِ
ْرﺪﱠﺼﻟ )
Al ‘ajuz adalah bagian belakang, sedangkan al shadr
adalah bagian depan. Radd al-‘ajuz ‘ala al-shadr berarti
‘bagian belakang ulangan dari bagian depan’. Jadi ini
sejenis gaya Bahasa repetisi (pengulangan).
Al-muhassinat al-ma’nawiyyah ( اﻟﻤﺤﺴﻨﺎت
اﻟﻤﻌﻨﻮﯾ
ﺔ )
1. Tauriyah (اﻟﺘﻮرﯾﺔ)
Secara leksikal tauriyah yaitu bermakna tertutup atau
tersembunyi. Secara istilah Tauriyah adalah
mengungkapkan suatu lafaz yang mempunyai dua
makna: pertama, makna dekat dan jelas yang tidak
dimaksud. Kedua, makna jauh dan samar dan inilah yang
dimaksud mutakallim.
3. 2. Thibaq ()اﻟطﺑﺎق
Thibaq adalah berkumpulnya dua makna atau lebih yang
berlawanan dalam satu kalimat. Contoh :
ْ
ﻢُ
ﻬُ
ـﺒَ
ﺴَْ
ﲢَ
و
ﺎًﻇﺎَ
ﻘْـﻳَأ
ْ
ﻢُ
ﻫَ
و
ٌ
ﻮدُﻗُ
ر
3. Muqobalah ()ﻣﻘﺎﺑﻠﺔ
Muqobalah adalah mengemukakan dua makna yang
sesuai atau lebih kemudian mengemukakan
perbandingannya secara tertib. Contoh :
ْﻠَ
ـﻓ
اًْ
ﲑِﺜَ
ﻛاْ
وُ
ﺮَ
ﻬْ
ﺴَﻴ
َ
و
ًﻼْﻴِﻠَﻗ اْ
ﻮُ
ﺎﻣَﻨَ
ـﻴْﻟ
4. Badi’ Muroah An-Nadzir ( ﻣﺮاﻋﺎة
اﻟﻨﻈﯿﺮ )
mengumpulkan sesuatu dengan yang munasabah, tetapi
tidak dengan jalan berlawanan. Secara Bahasa
‘memperhatikan pasangan’,
5. Istikhdam (إﺳﺘﺨﺪام)
menyebutkan suatu lafazh yang mempunyai makna dua,
sedangkan yang dikehendaki adalah salah satunya.
Setelah itu diulangi oleh kata ganti dhamir yang kembali
kepadanya atau denagn isim isyaroh dengan makna yang
lain, atau diulangi dengan dua isim dhamir, sedangkan
yang dikehendaki oleh dhamir yang kedua bukan yang
4. dikehendaki oleh dhamir yang pertama.
6. Al Musyakalah (اﻟﻣﺷﺎﻛﻠﻣﺔ)
Al Musyakalah (اﻟﻤﺸﺎﻛﻠﻤﺔ) secara Bahasa berarti
‘menyamai atau mengimbangi’ maksudnya
mengungkapkan suatu makna dengan menggunakan kata
lain untuk mengimbangi atau menyerupai bentuk kata
yang disebut sebelumnya.
7. Allafu wa al nashyar ( ﱠﻟ ا
اﻟ َو ُ
ﻠف
ْﺷﱠﻧ
ر )
Secara Bahasa ( اﻟﻠﻒ
واﻟﻨﺸﺮ ) artinya : ‘melipat dan
membentangkan’ maksudnya melipat (menghimpun) dua
hal atau lebih, lalu disusul (dibentangkan) oleh
keterangan masing-masing secara berurutan atau tidak.
8. Al Mubalaghoh (اﻟﻣﺑﺎﻟﻐﺔ)
Maksudnya ialah ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan
yang dibesarbesarkan (berlebih-lebihan), dimaksudkan
untuk memperoleh efek tertentu.
9. Ta’kidul al madhi bima yusybihu adzam ( ِﻛَﺗﺄ
ﺎَﻣِﺑ ِْحدَﻣْﻟا ُدْﯾ
ُﺷﯾ
م َذاﻟ ُﮫِﺑ )
menegaskan pujian dengan ungkapan yang mengesankan
adanya celaan’. Dari segi struktur kalimat, uslub
dimaksud ditandai dengan pemakaian kata yang
menunjukan ‘pengecualian’ seperti : hanya, kecuali,
dalam Bahasa arab seperti kata ( ،إﻻ
،ﻏﯿﺮ
،ﻟﻜﻦ
ﺑ
ﯿﺪ ).
10. Uslub al hakim ( أﺳﻠﻮب
اﻟﺤﻜﯿﻢ )
Uslub al-hakim adalah gaya bahasa yang disampaikan
oleh seseorang dalam memberikan jawaban terhadap
sebuah persoalan dengan jawaban yang keluar
dari topik persoalan. Contoh:
ِ
ّ
ﺞَْ
اﳊَ
و ِ
ﱠﺎسﻨﻠِﻟ ُ
ﻴﺖِاﻗَ
ﻮَ
ﻣ َ
ﻲِ
ﻫ ْﻞُﻗ ِ
ﺔﱠﻠِ
َﻫﻷْا ِ
ﻦَﻋ َ
ﻚَﻧﻮُﻠَ
ـﺌْ
ﺴَﻳ
11. Itilaaf allafdz ma’a al ma’na (اﻟﻣﻌﻧﻰ ﻣﻊ اﻟﻠﻔظ اﺋﺗﻼف)
menyesuaikan lafadz (bunyi) ungkapan dengan makna
yang diungkapkan. Jadi jika maknanya berupa masalah-
masalah berat, maka digunakanlah kata-kata yang
berbunyi berat (tafkhim) pula.
2
Daftar materi pada KB
yang sulit dipahami
Dari materi badi’ materi yang sulit untuk diapahami tentang
membedakan kalimat yang berma’na mubalaghah
5. 3
Daftar materi yang sering
mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran
Materi ysng sering miskonsepsi dari ilmu badi kpan kalimat itu
dianggap tibaq dan muqobalah