4. Karakter stadium larva
Karakter dari:
Nauplius dan Metanauplius
Protozoea
Zoea Misis (Mysid, mysis)
Pascalarva (Postlarva)
Megalopa
5. Karakter nauplius
TUBUH TERSUSUN DARI TAGMA KEPALA DAN
TELSON
TAGMA DANA DAN ABDOMEN BELUM TERBENTUK
ALAT GERAK TIGA PASANG APPENDAGES CEPHALIC:
ANTENULA, ANTENA, DAN MANDIBULA
HANYA ADA SATU MATA: MATA MEDIAN (MATA
NAUPLIUS)
TAHAP AKHIR : TERDAPAT SPINA, SETA, DAN
MUNGKIN STRUKTUR LAIN, MATA MEDIAN MENJADI
DUA
6. Karakter metanauplius
Ada penambahan segmen
Tetapi alat gerak tetap hanya tiga pasang
appendages cephalic
Boleh jadi telah muncul kuncup appendages
tetapi belum berfungsi
7. Protozoea
Protozoea adalah stadium setelah
metanauplius.
Pada stadium ini telah ada penambahan
segmen dan appendages, somit thorax
sudah terbentuk, appendages kepala
lengkap, juga telah ada maksiped I dan II.
Bila sudah memiliki torakopoda yang
berfungsi maka protozoea menjadi zoea.
8. Karakter protozoea
Setelah stadium nauplius (metanauplius)
Ada penambahan segmen dan
appendages
Somit thorax sudah terbentuk
Appendages kepala lengkap
Telah ada maksiliped i dan ii
9. Zoea
Zoea adalah larva Crustacea yang berenang
dengan menggunakan appendages thoracic,
biasanya memiliki duri panjang pada karapaks
yang membantunya dalam mengarahkan gerak
renangnya. Karakter khas zoea adalah:
Tidak memiliki pleopoda yang berfungsi
Setidaknya ada sepasang alat gerak
torakopoda
Biasanya memiliki sepasang mata majemuk.
10. Karakter zoea
Setidaknya ada sepasang alat gerak
thoracopoda telah berfungsi
Tidak ada pleopoda yang berfungsi
Ada sepasang mata majemuk
11. Zoea Uca tangeri (Eydoux, 1835) berdasar
pengamatan di laboratorium (Rodriguez, A., dan
Paula, D.A., 1993, J. of Crustacean Biology 13 (3).
12. Misis (Mysid, mysis).
Misis adalah zoea yang telah memiliki
pereiopoda fungsional, semua torakopodanya
memiliki eksopodit yang besar, eksopodit ini
menjadi alat gerak (renang), karena itu
sekarang larva ini dapat berenang mundur,
tubuh vertikal dengan telson terangkat, dapat
berputar pada sumbu vertikal, karapaks lebih
rapat dan menutup hampir semua somit
thorax, antena sudah tidak lagi berfungsi
sebagai alat gerak.
13. KARAKTER MISIS
Memiliki pereiopoda fungsional
Semua thoracopoda memiliki eksopodit
yang besar dan berfungsi sebagai alat
gerak
Antena sudah tidak berfungsi sebagai alat
gerak
Karapaks menutupi hampir semua somit
thorax
14. Pascalarva (Postlarva)
Stadium ini adalah perkembanan lebih lanjut
dari stadium mysis. Segmen dan
appendages telah lengkap seperti hewan
dewasa, termasuk pleon dan pleopoda,
tetapi tetap berukuran kecil dan tidak pula
mirip stadium dewasanya serta belum
masak kelamin.
15. Karakter pascalarva
Segmen tubuh dan appendages sudah
lengkap seperti dewasa
Bentuk tubuh masih berbeda dengan
stadium dewasa
Ukuran lebih kecil dari stadium dewasa
Kebanyakan masih bersifat planktonik
19. Pagurus vetaultae; Zoea I – IV dan megalopa
(McLaughlin, dkk. 1991. J. of Crustacean Biology,
11(2):277-291).
20. Megalopa
Megalopa adalah stadium terakhir sebelum
memasuki tahap hewan dewasa muda (juvenil).
Megalopa memiliki tagma kepala, dada, dan
abdomen, beserta dengan kelengkapan
appendages pada masing-masing tagma.
Megalopa hidup bentik.
Karakter khas megalopa yang membedakan
dengan stadium sebelumnya adalah adanya
kaki renang (pleopoda) setidaknya satu pasang.
21. KARAKTER MEGALOPA
Memiliki tagman kepala, thorax, dan
abdomen beserta kelengkapannya
Appendages pada masing-masing tagma
lengkap
Bentik
Makroskopik
Mirip stadium dewasa
22. Stadium megalopa Uca tangeri (Rodriguez,
A., dan Paula, D.A., 1993, J. of Crustacean
Biology 13 (3).