MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
Tugas suheni
1. Nama
:
SUHENI :
III60662
NIM
KELAS : 6F MKP BERSIFAT
KUANTITATIF
PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN,
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA
ISLAMIC INDEX (JII)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Penelitian
Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang
mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk
mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik
perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah
memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan
perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja
penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya (Harjito dan Martono, 2005 dalam Alfredo Mahendra DJ (2011:1).
Penelitian mengenai struktur modal yang mempengaruhi nilai perusahaan telah banyak
dilakukan di Indonesia. Beberapa penelitian tersebut diantaranya
1. Meythi (2012:30) menemukan bukti bahwa struktur modal mempunyai pengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan, yang memberi arti bahwa jika kebijaksanaan struktur
modal perusahaan lebih banyak menggunakan hutang maka akan terjadi kenaikan harga
saham, sedangkan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2. Menurut Kusumajaya (2011:101) memberikan kesimpulan bahwa struktur modal
memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
2. dapat dilihat dari peningkatan hutang yang akan memberikan sinyal positif kepada
investor sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, peneliti mencoba meneliti dengan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap nilai perusahaan?
3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan?
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan?
5. Variabel independen (Struktur modal, pertumbuhan perusahaan, kinerja
perusahaan, ukuran perusahaan) manakah yang paling dominan mempengaruhi nilai
perusahaan?
3. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Literatur a. Struktur Modal
Manajemen keuangan melalui aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan upaya
mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Modal
merupakan komponen dana jangka panjang suatu perusahaan yang meliputi semua
komponen di sisi kanan neraca perusahaan kecuali hutang lancar.
Capital Structure (struktur modal) didefinisikan sebagai komposisi modal perusahaan dilihat
dari sumbernya khususnya yang menunjukkan porsi dari modal perusahaan yang berasal
dari sumber utang (kreditur) dan sekaligus porsi modal yang berasal dari pemilik sendiri
(owners’ equity). struktur modal diukur menggunakan tiga indikator, yaitu leverage, debt
to equity, dan collateralizable assets. Leverage mencerminkan penggunaan sumber dana
yang berasal dari utang jangka panjang (modal asing) yang menimbulkan beban tetap
bagi perusahaan, seperti beban bunga. Nilai dari indikator ini ditentukan menggunakan
long-term debt to total assets ratio (Sugeng, 2009:41).
Menurut Mahendra (2011:2) struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari
hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Struktur modal
perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen yaitu:
1. Hutang jangka panj ang yaitu hutang yang masa jatuh tempo pelunasannya lebih dari 10
tahun. Komponen ini terdiri dari hutang hipotek dan obligasi.
2 Modal pemegang saham terdiri dari saham preferen (preferred stock) dan saham biasa
(common stock).
Dari pandangan tersebut dapat dikatakan bahwa struktur modal merupakan pembelanjaan
permanen yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri baik dari sumber internal maupun eksternal.
Pada tahun 1958, Franco Modigliani dan Merton Miller (yang selanjutnya disebut MM)
mempublikasikan salah satu teori keuangan modern yang paling mengejutkan. Mereka
menyimpulkan bahwa nilai suatu perusahaan semata-mata tergantung pada arus
penghasilan di masa mendatang (future earning) berdasarkan besarnya ekspektasi return
yang dikapitalisasi dengan discount rate sesuai dengan
4. tingkat risikonya. Oleh karena itu nilainya tidak tergantung pada struktur modal
(perbandingan utang dan modal sendiri) perusahaan. (Kodrat dan Herdinata,
2009:3). Akan tetapi, studi MM didasarkan pada beberapa
realistik, termasuk hal-hal berikut:
asumsi yang tidak
1. Tidak ada biaya pialang.
2. Tidak ada pajak.
3. Tidak ada biaya kebangkrutan.
4. Investor dapat meminjam pada tingkat yang sama dengan perusahaan.
5. semua investor memiliki informasi yang sama dengan menajemen tentang
peluang-peluang investasi perusahaan dimasa depan.
6.
Earnings Before Interest and Taxes (EBIT) tidak
penggunaan hutang.
terpengaruh oleh
B. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh struktur modal dengan nilai perusahaan
Pengambilan keputusan pendanaan berkenaan dengan struktur modal yang benar-benar harus
diperhatikan oleh perusahaan, karena struktur penentuan perusahaan akan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Struktur modal menunjukkan perbandingan jumlah hutang jangka
panjang dengan modal sendiri. Perusahaan yang menggunakan hutang dalam operasinya akan
mendapat penghematan pajak, karena pajak dihitung dari laba operasi setelah dikurangi bunga
hutang, sehingga laba bersih yang menjadi hak pemegang saham akan menjadi lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menggunakan hutang (Meythi, 2012).
2. Pengaruh kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan
Parker (1996:3) dalam Sadjiarto (2000) menyebutkan bahwa sering kali keputusan yang
diambil perusahaan dilakukan dalam keterbatasan data dan berbagai pertimbangan internal
serta tekanan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Proses pengembangan pengukuran
kinerja keuangan perusahaan ini akan memungkinkan suatu perusahaan untuk menentukan
misi dan menetapkan tujuan pencapaian hasil tertentu. Disamping itu dapat juga dipilih
metode pengukuran kinerja keuangan perusahaan untuk melihat kesuksesan program yang
ada. Disisi lain adanya kinerja keuangan perusahaan membuat pihak legislatif dapat
memfokuskan perhatian dan hasil yang didapat, memberikan evaluasi yang benar terhadap
pelaksanaan anggaran
5. serta melakukan diskusi mengenai usulan-usulan program baru.
3. Pengaruh pertumbuhan perusahaan dengan nilai perusahaan
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan
leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak
terjadi biaya keagenan antara pemegang saham dengan manajer perusahaan,
sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah sebaiknya
menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya, karena penggunaan hutang
akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur.
Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar dan untuk ekspansi.
Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan yang akan datang maka semakin besar
keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh
sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan
sebagai ekspansi.potensi perkembangan ini dapat diukur dari besarnya biaya
penelitian dan pengembangan (Safrida, 2008:33).
4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerrminan besar kecilnya
perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan. Dengan semakin besar
ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh
perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar
cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor
untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas
naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang
besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari
perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu
pada peningkatan harga saham di pasar modal (Shofwatul, 2011).
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas. Maka hipotesis yang diuji adalah :
1. H1 = struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. H2 = kinerja keuangan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. H3 = pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4. H4 = ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
5. H5 = Struktur modal paling dominan mempengaruhi nilai perusahaan.
6. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini adalah termasuk
jenis penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian eksplanasi adalah untuk menguji
hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis
pengaruh tiga variabel bebas, yaitu struktur modal (X1), kinerja keuangan perusahaan (X2),
pertumbuhan perusahaan (X3) dan ukuran perusahaan (X4) terhadap nilai perusahaan (Y) yang
merupakan variabel terikat.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) mulai Januari 2008 sampai November 2011.
Dengan demikian, pengambilan sampel dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di JII diharapkan dapat mendeteksi nilai perusahaan yang menggunakan prinsip-
prinsip syari’ah. Metode penentuan sampel ini adalah Purposive Sampling Method yaitu:
pengambilan data disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun kriterianya sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2011.
2. Perusahaan yang aktif dalam perhitungan saham di Jakarta Islamic Index (JII) selama
periode pengamatan dari tahun 2008 sampai 2011.
3. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan perusahaan selama
periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
4. Perusahaan yang tidak mengalami rugi selama periode pengamatan dari tahun 2008
sampai tahun 2011.
7. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini adalah termasuk
jenis penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian eksplanasi adalah untuk menguji
hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis
pengaruh tiga variabel bebas, yaitu struktur modal (X1), kinerja keuangan perusahaan (X2),
pertumbuhan perusahaan (X3) dan ukuran perusahaan (X4) terhadap nilai perusahaan (Y) yang
merupakan variabel terikat.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) mulai Januari 2008 sampai November 2011.
Dengan demikian, pengambilan sampel dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di JII diharapkan dapat mendeteksi nilai perusahaan yang menggunakan prinsip-
prinsip syari’ah. Metode penentuan sampel ini adalah Purposive Sampling Method yaitu:
pengambilan data disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun kriterianya sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2011.
2. Perusahaan yang aktif dalam perhitungan saham di Jakarta Islamic Index (JII) selama
periode pengamatan dari tahun 2008 sampai 2011.
3. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangan perusahaan selama
periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
4. Perusahaan yang tidak mengalami rugi selama periode pengamatan dari tahun 2008
sampai tahun 2011.