SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
ANANG KUS WICAKSONO 17503241028
GILANG RISKI RAMADHAN 175032410
AMINATUL HAMIDAH 175032410
FAUZAN SYAHPURA 175032410
ASNAN ALI ROFIQI 175032410
PENGERTIAN :
Piercing adalah operasi pemotongan dimana bentuk pisau
merupakan lengkungan yang tertutup. Dimana hasil
potongan yang digunakan adalah plat yang tertinggal.
Sebuah plat yang akan dilakukan proses pelubangan (blanking)
dengan memanfaatkan gaya tekan dari punch dan cetakan dari
Die sehingga material tersebut terpotong dan berlubang
menghasilkan material yang tersisa atau material yang
terpotong menyerupai geometri dari punch yang disebut
dengan blank dan produk dari blanking,sedangkan plat yang
tersisa dari proses
tersebut dan mengalami pereduksian luas permukaan ataupun
volume dari plat tersebut dalam bentuk berlubang disebut
dengan produk dari punching
PERBEDAAN BLANKING DAN PIERCING
METODE PIERCING :
Proses ini dimulai dengan meletakkan plat yang akan di potong
diantara punch dan dies.
Posisi dies di bawah dan tetap sementara punch terletak pada
bagian atas dan bergerak ke bawah pemotong bagian pelat sesuai
dengan bentuk punch yang ada.
Untuk menjepit plat digunakan stopper.
Stopper ini berfungsi menekan pelat agar pada saat penekanan
dengan punch ini tidak terjadi pergeseran yang menyebabkan
bahan pelat menjadi keriput.
Dies dan punch merupakan komponen utama pada
proses blanking ini. Bentuk dan dies disesuaikan
dengan bentuk-bentuk komponen dari bahan pelat
yang diinginkan.
Antara dies dan punch mempunyai kelonggaran
(clearence). Kelonggoran ini disesuaikan dengan tebal
bahan dan jenis dari bahan pelat yang akan di
blanking.
Analisa Pemotongan Logam Lembaran
Parameter penting dalam pemotongan logam lembaran
adalah :
- jarak ruang (clearance) antara puch dan die.
- ketebalan lembaran,
- jenis logam dan kekuatannya, dan
- panjang potong
Clearance
selisih ukuran yang besarnya diukur hanya pada satu sisi saja. Dengan kata lain sama dengan separoh
dari besarnya allowance. Disamping itu besarnya clearance juga menentukan besarnya gaya potong
yang kita berikan.
• Bila clearance terlalu kecil, maka garis keretakan cendrung untuk tidak saling
ketemu, sehingga gaya yang dibutuhkan menjadi lebih besar.
• Bila clearance terlalu besar, logam akan terjepit antara tepi potong punch dan
die, sehingga terbentuk burr yaitu sudut tajam pada tepi potong lembaran.
Clearance yang benar tergantung pada jenis dan
ketebalan logam lembaran,yang dapat dinyatakan
dengan rumus :
c = at
dimana :
c = jarak ruang (clearance),in (mm),
a = kelonggaran (allowance)
t = ketebalan lembaran, in (mm).
Allowance adalah rasio antara clearance dengan ketebalan lembaran yang besarnya
ditentukan sesuai dengan jenis logam seperti ditunjukkan dalam tabel
Gaya potong (cutting force)
Gaya potong dalam pengerjaan logam lembaran dapat ditentukan
dengan :
F = S.t.L
dimana :
F = gaya potong, lb (N),
S = kekuatan geser (shear strength) logam lembaran, lb/in2
(MPa),
t = ketebalan lembaran, in (mm), dan
L = panjang tepi potong, in (mm).
Prinsip Pemotongan
Apabila sisi potong dari punch dan die cukup tajam, serta pemilihan besarnya clearance tepat
sesuai dengan tebal material, maka material tersebut akan dapat terpotong dengan baik.
Pada dasarnya terpotongnya pelat itu akan mengalami tahap tahap sebagai berikut:
a. Pda waktu punch menekan benda kerja, sebelum material tersebut mencapai batas
lumernya jika beban penekanan dari punch dihilangkan maka material akan kembali seperti
semula.hal ini akibatkan oleh sifat elastis yang dimiliki material.
b. Apabila penekanan material diteruskan sampai material mencapai batas lumernya maka
material terasebut akan mulai retak. Keadaan ini dinamakan “plastis deformation”
c. Selanjutnya semakin dalam langkah penekananpunch maka pelat tersebut akan semakin
retak. Keretakan ini diakibatkan oleh sisi potong punch dan die yang tajam, yang semakin
lama semakin panjang sehingga dapat saling bertemu dan dengan demikian terpotonglah
pelat tersebut sesuai dengan bentuk kontur dari punch maupun die nya.
Permukaan potong akan memiliki 4 bentukan yang penting, yang terdiri dari 3 bagian
bentukan akibat proses tadi yaitu berturut – turut berupa radius, lurus mengkilap, dan
patahan atau robekan dan yang ke 4 adalah apa bagian ujungnya akan terjadi burr atau
chips.
Penetrasi
Panjang langkah punch yang menyebabkan terpotongnya pelat dinamakan penetrasi
Besarnya penetrasi ini biasanya dinyatakan dengan prosentase dari teal material yang akan
dipotong
Berikut ini ditunjukan besarnya penetrasi dari beberapa jenis material
berdasarkan pengalaman dalam satuan prosentase.
Burr
Burr adalah akibat dari patahan yang ditimbulkan oleh proses potong. Keberadaan
burr ini sering tidak kita inginkan atau dalam batas tertentu besarnya tidak bisa
ditolerir.
Pengaruh Clearence Terhadap Pemotongan
Besarnya clearance akan mempengaruhi proses dan hasil pemotongan misalnya:
1. Besarnya gaya poptong yang dip[akai semakin kecil clearance yang dipilih akan
mempengaruhi besarnya gaya potong yang diperlukan.
2. Umur pakai dari punch dan die akan makin pendek bila makin kecil clearance yang
dipilih.
3. Permukaan hasilpemotonganakan semakin baik bila dipakai clearance yang kecil
Menentukan Besarnya Clearance
Besarnya pemilihan tergantung dari tebal dan jenis mateialnya. Denga beberapa pertimbangan berikut:
1. Proses blanking pada material yang punya batas patah geser tinggi dipilih clearance kecil.
2. Proses blanking dengan mesin otomatis gunakan clearance besar agar umur pakai lama
3. Untuk hasil pemotongan yang halus pilih clearance kecil
Pada umumnya pemilihan clearance antara 5% - 7.5% dari tebal material yang akan dipotong hingga
dihasilkan bentuk yang diinginkan
Secondary Shear
Secondary Shear adalah robekan pada material yang tidak dinginkan, yang terjadi
karena pemilihan clearance yang terlalu kecil kalau pemilihannya 3% - 5% dari
tebal material.initerjadi karena robekan dari sisi tajam punch dan die tidak saling
bertemu dengan sempurna hingga face tidak rata, karena itu ukuran yang
dikehendaki berkurang.
Menentukan Ukuran Punch dan Die
1. Pemotongan Pierching dan Blanking
Untuk menentukan ukuran punch dan die yang bekerja secara berpasangan, kita
harus tahu beberapa jenis pemotonga menurut hasil yang akan didapat. Piercing
menghasilkan lubang ukuran dalam, dan Blanking menghasilkan blank / ukuran
luarnya.material yang keluar dari di pada proses piercing disebut ”slug / rest
piece” karena merupakan sisa yang dibuang.
2. Spring Back
Setiap material bila diberikan gaya punya kecendeungan kembali ke posisi
semula. Ini disebut dengan spring back. Besar beda tergantung jenis material
dan tebalnya. Pada proses piercing dan blanking terjadi daya spring back.
3. Ukuran Punch dan Die
proses piercing ukuran punch akan dipakai sebagai patokan dan ukuran die nya
menyesuaikan, setelah piercing punch lepas dari jepitan material maka diameter
atau lubang akan menyusut daripada puncnhnya
4. Karakteristik Pemotongan yang lain
ada sifat lain yang perlu diperhatikan yaitu sifat perubahan bentuk material yang
sering disebut “distorsi”.
Ada 2 macam distorsi yang terjadi pada blank dan pada stripnya.
1. Dish distorsion
Dish distorsion adalah kesalahan dari bentuk produk blank menjadi berbentuk
melengkung/ tidsk flat. Untuk mengatasinya orang akan melengkapidienya
dengan memasang pressure counter/ pressure pad didalamnya.ini akan
memberitekanan pada blank yang akan dipotong mengurangi kecenderungan
melengkung.
2. Spacing distorsion
Sering kita membuat kesalahan bentuk lubang karena jarak lubang blank
berdekatan.
Table berikut menunjukan batas jarak potong minimum
5. Jenis Keausan
Bagian dari punch dan die yang hampir dapat
dipastikan selalu akan mengalami keausan karea
dipakai sebagian sudut bagian sisi keliling dan juga pada
permukaan.
ANY QUESTIONS??
TERIMAKASIH
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING

More Related Content

What's hot

Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7LAZY MAGICIAN
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosDewi Izza
 
Mata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesinMata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesinAhmad Ramdani
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusCharis Muhammad
 
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)Agus Witono
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika TekniklombkTBK
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanCharis Muhammad
 

What's hot (20)

Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7Pengukuran kekasaran permukaan bab7
Pengukuran kekasaran permukaan bab7
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Mata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesinMata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesin
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
 
Parameter mesin bubut
Parameter mesin bubutParameter mesin bubut
Parameter mesin bubut
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Apa itu kerja bangku
Apa itu kerja bangkuApa itu kerja bangku
Apa itu kerja bangku
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
Proses shearing
Proses shearingProses shearing
Proses shearing
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
2.1,9.14 contoh soal 1
2.1,9.14  contoh soal 12.1,9.14  contoh soal 1
2.1,9.14 contoh soal 1
 

Similar to MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING

perawatan dies
perawatan diesperawatan dies
perawatan diesEko Frozer
 
4d handout-teori-pembentukan-bahan
4d handout-teori-pembentukan-bahan4d handout-teori-pembentukan-bahan
4d handout-teori-pembentukan-bahanrasa016
 
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknikKd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknikSILVIANAWANDAFENTIA1
 
Analisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxAnalisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxMufasya2
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusIndra Cecen
 
Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutedo soehendro
 
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10isan sell
 
PPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptPPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptALDhoven
 
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdfMateri Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdfNurElyani2
 
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptxFahrulrizal24
 
Alat alat kerja bangku mesin
Alat alat kerja bangku mesinAlat alat kerja bangku mesin
Alat alat kerja bangku mesinRhiza Satria
 
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerjaMacam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerjaYudhi Setiawan
 
Pengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusPengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusEssyKarundeng
 
Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)Lina Maulimah
 
membuat ulir
membuat  ulirmembuat  ulir
membuat ulirnikkobull
 

Similar to MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING (20)

perawatan dies
perawatan diesperawatan dies
perawatan dies
 
4d handout-teori-pembentukan-bahan
4d handout-teori-pembentukan-bahan4d handout-teori-pembentukan-bahan
4d handout-teori-pembentukan-bahan
 
Pengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangkuPengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangku
 
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknikKd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
 
Analisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxAnalisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptx
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
 
Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10
 
PPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptPPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.ppt
 
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdfMateri Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
 
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
 
Alatan Pertukangan
Alatan PertukanganAlatan Pertukangan
Alatan Pertukangan
 
Laporan pemesinan 2
Laporan pemesinan 2Laporan pemesinan 2
Laporan pemesinan 2
 
Alat alat kerja bangku mesin
Alat alat kerja bangku mesinAlat alat kerja bangku mesin
Alat alat kerja bangku mesin
 
Mesin perkakas
Mesin perkakasMesin perkakas
Mesin perkakas
 
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerjaMacam macam alat tangan dan keselamatan kerja
Macam macam alat tangan dan keselamatan kerja
 
Pengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan HalusPengasahan dan Pengerjaan Halus
Pengasahan dan Pengerjaan Halus
 
Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)Kel4%sentasi (bending)
Kel4%sentasi (bending)
 
membuat ulir
membuat  ulirmembuat  ulir
membuat ulir
 

More from universitas negri yogyakarta (11)

Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
Garis besar yang dinamakan PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
 
Industri berbasis propanol - pRO
Industri berbasis propanol - pROIndustri berbasis propanol - pRO
Industri berbasis propanol - pRO
 
Pengertian teks eksposisi
Pengertian teks eksposisiPengertian teks eksposisi
Pengertian teks eksposisi
 
Pik 2 teori tugas (limbah cair)
Pik 2 teori tugas (limbah cair)Pik 2 teori tugas (limbah cair)
Pik 2 teori tugas (limbah cair)
 
pengertian las oaw (oxy acetylen welding)
pengertian las oaw (oxy acetylen welding)pengertian las oaw (oxy acetylen welding)
pengertian las oaw (oxy acetylen welding)
 
Kaidah kaidah fundamental negara
Kaidah kaidah fundamental negara Kaidah kaidah fundamental negara
Kaidah kaidah fundamental negara
 
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
Mengarungi bahtera keadilan bangsa indonesia2
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
seni grafis dan sketch
seni grafis dan sketchseni grafis dan sketch
seni grafis dan sketch
 
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsalmakalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
 
Makalah pai cendekiawan islam
Makalah pai cendekiawan islamMakalah pai cendekiawan islam
Makalah pai cendekiawan islam
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING

  • 1.
  • 2. ANANG KUS WICAKSONO 17503241028 GILANG RISKI RAMADHAN 175032410 AMINATUL HAMIDAH 175032410 FAUZAN SYAHPURA 175032410 ASNAN ALI ROFIQI 175032410
  • 3. PENGERTIAN : Piercing adalah operasi pemotongan dimana bentuk pisau merupakan lengkungan yang tertutup. Dimana hasil potongan yang digunakan adalah plat yang tertinggal.
  • 4. Sebuah plat yang akan dilakukan proses pelubangan (blanking) dengan memanfaatkan gaya tekan dari punch dan cetakan dari Die sehingga material tersebut terpotong dan berlubang menghasilkan material yang tersisa atau material yang terpotong menyerupai geometri dari punch yang disebut dengan blank dan produk dari blanking,sedangkan plat yang tersisa dari proses tersebut dan mengalami pereduksian luas permukaan ataupun volume dari plat tersebut dalam bentuk berlubang disebut dengan produk dari punching PERBEDAAN BLANKING DAN PIERCING
  • 5.
  • 7. Proses ini dimulai dengan meletakkan plat yang akan di potong diantara punch dan dies. Posisi dies di bawah dan tetap sementara punch terletak pada bagian atas dan bergerak ke bawah pemotong bagian pelat sesuai dengan bentuk punch yang ada. Untuk menjepit plat digunakan stopper. Stopper ini berfungsi menekan pelat agar pada saat penekanan dengan punch ini tidak terjadi pergeseran yang menyebabkan bahan pelat menjadi keriput.
  • 8. Dies dan punch merupakan komponen utama pada proses blanking ini. Bentuk dan dies disesuaikan dengan bentuk-bentuk komponen dari bahan pelat yang diinginkan. Antara dies dan punch mempunyai kelonggaran (clearence). Kelonggoran ini disesuaikan dengan tebal bahan dan jenis dari bahan pelat yang akan di blanking.
  • 9. Analisa Pemotongan Logam Lembaran Parameter penting dalam pemotongan logam lembaran adalah : - jarak ruang (clearance) antara puch dan die. - ketebalan lembaran, - jenis logam dan kekuatannya, dan - panjang potong
  • 10. Clearance selisih ukuran yang besarnya diukur hanya pada satu sisi saja. Dengan kata lain sama dengan separoh dari besarnya allowance. Disamping itu besarnya clearance juga menentukan besarnya gaya potong yang kita berikan.
  • 11. • Bila clearance terlalu kecil, maka garis keretakan cendrung untuk tidak saling ketemu, sehingga gaya yang dibutuhkan menjadi lebih besar. • Bila clearance terlalu besar, logam akan terjepit antara tepi potong punch dan die, sehingga terbentuk burr yaitu sudut tajam pada tepi potong lembaran.
  • 12. Clearance yang benar tergantung pada jenis dan ketebalan logam lembaran,yang dapat dinyatakan dengan rumus : c = at dimana : c = jarak ruang (clearance),in (mm), a = kelonggaran (allowance) t = ketebalan lembaran, in (mm).
  • 13. Allowance adalah rasio antara clearance dengan ketebalan lembaran yang besarnya ditentukan sesuai dengan jenis logam seperti ditunjukkan dalam tabel
  • 14. Gaya potong (cutting force) Gaya potong dalam pengerjaan logam lembaran dapat ditentukan dengan : F = S.t.L dimana : F = gaya potong, lb (N), S = kekuatan geser (shear strength) logam lembaran, lb/in2 (MPa), t = ketebalan lembaran, in (mm), dan L = panjang tepi potong, in (mm).
  • 15. Prinsip Pemotongan Apabila sisi potong dari punch dan die cukup tajam, serta pemilihan besarnya clearance tepat sesuai dengan tebal material, maka material tersebut akan dapat terpotong dengan baik. Pada dasarnya terpotongnya pelat itu akan mengalami tahap tahap sebagai berikut: a. Pda waktu punch menekan benda kerja, sebelum material tersebut mencapai batas lumernya jika beban penekanan dari punch dihilangkan maka material akan kembali seperti semula.hal ini akibatkan oleh sifat elastis yang dimiliki material. b. Apabila penekanan material diteruskan sampai material mencapai batas lumernya maka material terasebut akan mulai retak. Keadaan ini dinamakan “plastis deformation” c. Selanjutnya semakin dalam langkah penekananpunch maka pelat tersebut akan semakin retak. Keretakan ini diakibatkan oleh sisi potong punch dan die yang tajam, yang semakin lama semakin panjang sehingga dapat saling bertemu dan dengan demikian terpotonglah pelat tersebut sesuai dengan bentuk kontur dari punch maupun die nya.
  • 16.
  • 17. Permukaan potong akan memiliki 4 bentukan yang penting, yang terdiri dari 3 bagian bentukan akibat proses tadi yaitu berturut – turut berupa radius, lurus mengkilap, dan patahan atau robekan dan yang ke 4 adalah apa bagian ujungnya akan terjadi burr atau chips.
  • 18. Penetrasi Panjang langkah punch yang menyebabkan terpotongnya pelat dinamakan penetrasi Besarnya penetrasi ini biasanya dinyatakan dengan prosentase dari teal material yang akan dipotong
  • 19. Berikut ini ditunjukan besarnya penetrasi dari beberapa jenis material berdasarkan pengalaman dalam satuan prosentase.
  • 20. Burr Burr adalah akibat dari patahan yang ditimbulkan oleh proses potong. Keberadaan burr ini sering tidak kita inginkan atau dalam batas tertentu besarnya tidak bisa ditolerir.
  • 21. Pengaruh Clearence Terhadap Pemotongan Besarnya clearance akan mempengaruhi proses dan hasil pemotongan misalnya: 1. Besarnya gaya poptong yang dip[akai semakin kecil clearance yang dipilih akan mempengaruhi besarnya gaya potong yang diperlukan. 2. Umur pakai dari punch dan die akan makin pendek bila makin kecil clearance yang dipilih. 3. Permukaan hasilpemotonganakan semakin baik bila dipakai clearance yang kecil
  • 22. Menentukan Besarnya Clearance Besarnya pemilihan tergantung dari tebal dan jenis mateialnya. Denga beberapa pertimbangan berikut: 1. Proses blanking pada material yang punya batas patah geser tinggi dipilih clearance kecil. 2. Proses blanking dengan mesin otomatis gunakan clearance besar agar umur pakai lama 3. Untuk hasil pemotongan yang halus pilih clearance kecil Pada umumnya pemilihan clearance antara 5% - 7.5% dari tebal material yang akan dipotong hingga dihasilkan bentuk yang diinginkan
  • 23. Secondary Shear Secondary Shear adalah robekan pada material yang tidak dinginkan, yang terjadi karena pemilihan clearance yang terlalu kecil kalau pemilihannya 3% - 5% dari tebal material.initerjadi karena robekan dari sisi tajam punch dan die tidak saling bertemu dengan sempurna hingga face tidak rata, karena itu ukuran yang dikehendaki berkurang.
  • 24. Menentukan Ukuran Punch dan Die 1. Pemotongan Pierching dan Blanking Untuk menentukan ukuran punch dan die yang bekerja secara berpasangan, kita harus tahu beberapa jenis pemotonga menurut hasil yang akan didapat. Piercing menghasilkan lubang ukuran dalam, dan Blanking menghasilkan blank / ukuran luarnya.material yang keluar dari di pada proses piercing disebut ”slug / rest piece” karena merupakan sisa yang dibuang.
  • 25. 2. Spring Back Setiap material bila diberikan gaya punya kecendeungan kembali ke posisi semula. Ini disebut dengan spring back. Besar beda tergantung jenis material dan tebalnya. Pada proses piercing dan blanking terjadi daya spring back. 3. Ukuran Punch dan Die proses piercing ukuran punch akan dipakai sebagai patokan dan ukuran die nya menyesuaikan, setelah piercing punch lepas dari jepitan material maka diameter atau lubang akan menyusut daripada puncnhnya
  • 26. 4. Karakteristik Pemotongan yang lain ada sifat lain yang perlu diperhatikan yaitu sifat perubahan bentuk material yang sering disebut “distorsi”. Ada 2 macam distorsi yang terjadi pada blank dan pada stripnya. 1. Dish distorsion Dish distorsion adalah kesalahan dari bentuk produk blank menjadi berbentuk melengkung/ tidsk flat. Untuk mengatasinya orang akan melengkapidienya dengan memasang pressure counter/ pressure pad didalamnya.ini akan memberitekanan pada blank yang akan dipotong mengurangi kecenderungan melengkung. 2. Spacing distorsion Sering kita membuat kesalahan bentuk lubang karena jarak lubang blank berdekatan.
  • 27. Table berikut menunjukan batas jarak potong minimum
  • 28. 5. Jenis Keausan Bagian dari punch dan die yang hampir dapat dipastikan selalu akan mengalami keausan karea dipakai sebagian sudut bagian sisi keliling dan juga pada permukaan.